Anda di halaman 1dari 14

“Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Consumer Goods


yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada Periode Pengamatan 2009-2012"

MONIKA NOVA NATALIA


Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. H. Kirmizi R, MBA, Ak
Dosen Pembimbing II : Drs. Al Azhar A, MM, Ak

e-mail : moniquechik@yahoo.com

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

Abstract

The purpose of this research is to know the effect of policy deviden,


profitability and size company to capital structure. This research is done at
consumer goods companies listed in Indonesian Stock Exchange for period 2009-
2012. The data used in this research are 20 consumer goods companies during
2009-2012 have a criteria and were analyzed descriptive statistic and multiple
regression were performed to test the hypotheses.
The statistical methods use in this research are simple regression and
multiple regressions. The result of this research find that 45,60 % capital
structure influenced by variable of policy deviden, profitability and size company,
while about 54,40% capital structure influenced by other variable.
The result of this research shows that only policy deviden and profitability
has significant effect to capital structure, and then size company has unsignificant
efect to capital structure.

Keywords: Capital Structure, Policy Deviden, Profitability and Size Company

Pendahuluan antara modal sendiri dan hutang yang


Struktur modal ini dimiliki oleh perusahan (Firnanti,
menyangkut bagaimana perusahaan 2011). Modal sendiri ini dapat
akan membiayai hutangnya dan berasal dari modal pemegang saham
keputusan mengenai bentuk dan dalam bentul laba ditahan (retained
komposisi modal yang akan earnings) dan penjualan saham
dipergunakan perusahaan, apakah perusahaan. Sedangkan hutang
dalam bentuk modal eksternal dalam perusahaan dapat berasal dari
bentuk pinjaman (hutang) yang pinjaman dari pihak luar (kreditur).
diperoleh dari pihak luar atau modal Hutang merupakan salah satu
internal dalam bentuk laba ditahan alternatif sumber dana bagi
dan kapan perusahaan memperoleh perusahaan, dimana penggunaan
modal tersebut. Struktur modal suatu hutang disaat tertentu akan lebih
perusahaan merupakan gabungan menguntungkan perusahaan apabila

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 1


dibandingkan dengan penggunaan pertumbuhan perusahaan dan ukuran
modal sendiri dalam bentuk laba perusahaan sebagai variabel
ditahan (retained earnings) karena independen. Sedangkan objek
hal ini akan menurunkan besarnya penelitian yang dilakukan oleh Sakti
biaya modal dan akan meningkatkan (2011) adalah pada perusahaan
tingkat pengembalian (return) bagi manufaktur periode 2005-2007.
para pemegang saham dalam Variabel yang digunakan adalah
perusahaan (Nugroho, 2009). Secara Struktur aktiva, profitablitas,
teoritis, struktur modal ini didasarkan operating leverage, likuiditas dan
pada dua kerangka yaitu balance pertumbuhan penjualan dan struktur
theory dan packing order theory modal sebagai variabel dependen.
(Syahputra, 2010). Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh
balance theory menyatakan bahwa Syahputra (2010) objek yang diteliti
perusahaan lebih menyukai adalah pada perusahaan perbankan
menggunakan modal eksternal dalam periode 2006-2008. Variabel
bentuk pinjaman (hutang) dari pihak independen yang digunakan adalah
luar. Balanced theory yang struktur aktiva, profitabilitas,
selanjutnya disebut dengan Trade Off kebijakan deviden dan leverage
Theory sebagai penyeimbang operasi. Sedangkan variabel
manfaat dan pengorbanan yang dependen yang digunakan adalah
timbul akibat penggunaan hutang. struktur modal. Penelitian ini
Sejauh manfaat lebih besar, maka dilakukan pada perusahaan consumer
hutang perusahaan akan bertambah. goods yang terdaftar di Bursa Efek
Akan tetapi, apabila pengorbanan Indonesia selama periode 2009-2012.
karena menggunakan hutang sudah Adapun variabel independen yang
lebih besar, maka hutang perusahaan digunakan dalam penelitian ini
tidak boleh lagi ditambah. Packing adalah kebijakan deviden,
order theory menyatakan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan.
perusahaan menyukai menggunakan Sedangkan variabel dependen yang
modal internal dalam bentuk digunakan pada penelitian ini adalah
pemanfaatan laba ditahan. Teori ini struktur modal. Oleh karena itulah,
menjelaskan mengapa banyak peneliti merasa tertarik untuk
perusahaan dengan tingkat menelitinya kembali untuk
profitabilitas yang tinggi lebih memperoleh bukti secara empiris
menyukai menggunakan modal mengenai hubungan kebijakan
sendiri dalam bentuk laba ditahan, deviden, profitabilitas dan ukuran
sehingga perusahaan dapat perusahaan terhadap struktur modal.
meminimalisir penggunaan hutang. Berdasarkan uraian diatas, maka
Perusahaan dengan tingkat peneliti merasa tertarik untuk
profitabilitas yang rendah akan melakukan penelitian dengan judul
cenderung memiliki hutang yang “Analisis Pengaruh Kebijakan
lebih besar karena sumber dana Deviden, Profitabilitas dan
internal yang ada dalam perusahaan Ukuran Perusahaan Terhadap
tidak mencukupi (Syahputra, 2010). Struktur Modal Pada Perusahaan
Penelitian yang dilakukan Consumer Goods yang Terdaftar di
oleh Dewi (2010) objek yang diteliti Bursa Efek Indonesia”.
adalah pada perusahaan manufaktur
dan perdagangan yang go public. Telaah Pustaka
Variabel dependen yang digunakan Sumber dari modal dapat
adalah struktur modal. Sedangkan dilihat berupa hutang lancar, hutang
struktur aktiva, profitabilitas,

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 2


jangka panjang dan modal sendiri. dari dalam perusahaan itu sendiri.
Modal ini akan menggambarkan Hal ini disebabkan karena
besarnya hak pemilik atas perusahaan telah memiliki sejumlah
perusahaan yang timbul sebagai dana yang memadai yang diperoleh
akibat penyertaan modal yang dari keuntungan atau laba
dilakukan oleh pemilik perusahaan. perusahaan yang tinggi sehingga
Struktur modal suatu perusahaan akan mendorong perusahaan untuk
merupakan gabungan antara modal menggunakan modal sendiri dan
sendiri dan hutang yang dimiliki perusahaan mampu meminimalisir
perusahan. Modal sendiri dapat penggunaan hutang dalam pendanaan
berasal dari modal pemegang saham perusahaan. Dan sebaliknya, apabila
dan penjualan saham perusahaan. semakin rendah tingkat profitabilitas
Sedangkan hutang perusahaan dapat perusahaan, maka perusahaan akan
berasal dari pinjaman dari kreditur. cenderung menggunakan modal
ekstern yakni dana yang berasal dari
Pengaruh Kebijakan Deviden luar perusahaaan, sehingga hal ini
Terhadap Struktur Modal akan mendorong perusahaan untuk
Besar kecilnya deviden yang melakukan pinjaman (hutang) pada
akan dibagikan kepada pemegang pihak luar.
saham akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam Pengaruh Ukuran Perusahaan
membiayai kegiatan operasional Terhadap Struktur Modal
perusahaan. Semakin rendah jumlah Semakin besar jumlah asset
deviden yang akan dibagikan kepada yang ada dalam perusahaan, maka
pemegang saham, maka akan semakin besar juga kemampuan
semakin besar pula jumlah cadangan perusahaan dalam mengelola asset
modal sendiri yang dimiliki oleh yang dapat menghasilkan laba yang
perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Sebuah perusahaan yang
ditahan, sehingga perusahaan dapat ukurannya besar dan sahamnya
menggunakan modal intern yang beredar luas, biasanya akan memiliki
berasal dari modal sendiri. Dan kekuatan tersendiri dalam
semakin tinggi deviden yang menghadapi masalah dan resiko
dibagikan kepada pemegang saham, bisnis yang akan terjadi. Selain itu,
maka akan semakin kecil pula perusahaan besar juga memiliki
jumlah cadangan modal sendiri yang kemampuan untuk menghasilkan
dimiliki oleh perusahaan dalam laba yang tinggi karena usahanya
bentuk laba ditahan, sehingga didukung oleh asset perusahaan yang
perusahaan cenderung akan besar sehingga akan mendorong
menggunakan modal ekstern yang perusahaan menggunakan modal
berasal dari pinjaman (hutang) yang sendiri karena perusahaan telah
diperoleh dari pihak luar. memiliki sejumlah dana yang
Pengaruh Profitabilitas Terhadap memadai yang dapat diperoleh dari
Struktur Modal keuntungan atau laba perusahaan
Perusahaan yang memiliki yang tinggi. Perusahaan dengan skala
tingkat profitabilitas yang tinggi kecil biasanya akan mendorong
dalam menghasilkan laba akan perusahaan menggunakan modal
cenderung memilih menggunakan ekstern dalam bentuk pinjaman
modal intern yakni dana yang berasal

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 3


(hutang) pada pihak luar (Dewi, Kebijakan Deviden (X1),
2010). indikator yang digunakan untuk
menentukan besarnya pembagian
Dari seluruh uraian – uraian deviden yang akan dibayarkan
yang telah dikemukakan di atas, kepada pemegang saham yakni
maka penulis menyatakan hipotesis menggunakan Devident Payout Ratio
sebagai berikut : (DPR). Devident Payout Ratio
(DPR) menunjukkan perbandingan
H1 : Kebijakan deviden antara deviden yang dibayarkan
berpengaruh signifikan dengan laba bersih yang diperoleh
terhadap struktur modal pada perusahaan. Devident Payout Ratio
perusahaan consumer goods (DPR) dapat dihitung dengan
menggunakan cara sebagai berikut
yang terdaftar di BEI. ini (Syahputra, 2010):
H2 : Profitabilitas berpengaruh Devident Payout Ratio (DPR)
signifikan terhadap struktur = Total Deviden x 100 %
modal pada perusahaan Total Earnings
consumer goods yang terdaftar Profitabilitas (X2), indikator
di BEI. yang digunakan untuk menentukan
H3 : Ukuran perusahaan rendah tingginya suatu tingkat
berpengaruh signifikan profitabilitas yang ada didalam
terhadap struktur modal pada perusahaan yakni menggunakan
perusahaan consumer goods Return On Asset (ROA). Return On
yang terdaftar di BEI. Asset (ROA) menunjukkan
perbandingan antara laba bersih
Metode Penelitian terhadap total aktiva. Menurut
Munawir (2004:105), Return On
Populasi dalam penelitian ini Asset (ROA) dapat dihitung dengan
adalah pada perusahaan consumer menggunakan cara sebagai berikut
goods yang terdaftar di Bursa Efek ini:
Indonesia pada tahun 2009– 2012, Return On Asset (ROA) =
dimana pada tahun pengamatan Laba Bersih x 100 %
2009-2012 jumlah populasi Total Asset
perusahaan consumer goods yang Ukuran perusahaan (X3),
terdaftar di Bursa Efek Indonesia indikator yang digunakan untuk
adalah sebanyak 33 perusahaan. menentukan besarnya asset yang ada
Jumlah perusahaan yang dijadikan didalam perusahaan yakni
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Total Asset. Total
sebanyak 20 perusahaan consumer Asset Growth (TAG) akan
goods yang aktif selama periode menunjukkan tinggi rendahnya
2009-2012. Dalam penelitian ini, pertumbuhan asset yang ada didalam
indikator yang digunakan untuk perusahaan. Ukuran perusahaan ini
menentukan besarnya struktur modal dapat diukur dengan cara (Dewi,
yang ada didalam perusahaan yakni 2010):
menggunakan Debt To Equity Ratio Ukuran perusahaan = Total Asset x
(DER). Menurut Riyanto (2001:333), 100 %
Debt to Equity Ratio (DER ) dapat Uji normalitas ini
diukur dengan menggunakan cara dimaksudkan untuk menguji apakah
sebagai berikut ini: sebaran data disetiap variabel dalam
DER = Total Hutang x 100 % model memiliki distribusi frekuensi
Modal Sendiri
yang normal atau tidak. Untuk

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 4


mendeteksi normalitas data perlu Pengujian Terhadap Hipotesis
dilakukan uji normalitas dengan Kedua (H2)
menggunakan kurva persebaran data Pengujian terhadap hipotesis
berupa normal probability plot, kedua digunakan untuk mengetahui
dengan kriteria jika p-value < 0.05 apakah variabel independen memiliki
berarti data terdistribusi tidak pengaruh terhadap variabel dependen
normal. Jadi, nilai tolerance yang yaitu apakah profitabilitas
rendah sama dengan nilai VIF tinggi berpengaruh terhadap struktur
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai modal.
cutoff yang umum dipakai untuk H0 = Tidak terdapat pengaruh
menunjukkan adanya profitabilitas terhadap
multikolonieritas adalah nilai struktur modal
tolerance< 0.10 atau sama dengan H2 = Terdapat pengaruh
nilai VIF> 10. Pendekatan yang profitabilitas terhadap
sering digunakan untuk menguji struktur modal
apakah terjadi autokorelasi adalah uji
Durbin Watson (Pratisto, 2004:162- Pengujian Terhadap Hipotesis
163). Uji heteroskedastisitas Ketiga (H3)
bertujuan menguji apakah dalam Pengujian terhadap hipotesis
model regresi terjadi ketidaksamaan ketiga digunakan untuk mengetahui
variance dari residual satu apakah variabel independen memiliki
pengamatan ke pengamatan yang pengaruh terhadap variabel dependen
lain. yaitu apakah ukuran perusahaan
Adapun bentuk model berpengaruh terhadap struktur
statistik yang digunakan adalah: modal.
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e H0 = Tidak terdapat pengaruh
ukuran perusahaan terhadap
Pengujian Terhadap Hipotesis struktur modal
Pertama (H1) H3 = Terdapat pengaruh ukuran
Pengujian terhadap hipotesis perusahaan terhadap
pertama digunakan untuk struktur modal
mengetahui apakah variabel
independen memiliki pengaruh Hasil Penelitian
terhadap variabel dependen yaitu Berdasarkan data variabel
apakah kebijakan deviden dependen (struktur modal) dan
berpengaruh terhadap struktur variabel independen (kebijakan
modal. deviden, profitabilitas dan ukuran
H0 = Tidak terdapat pengaruh perusahaan) yang ada, maka dapat
kebijakan deviden terhadap dilakukan analisa data dalam bentuk
struktur modal statistik deskriptif. Analisis data ini
H1 = Terdapat pengaruh digunakan terhadap 20 perusahaan
kebijakan deviden terhadap consumer goods yang terdaftar di
struktur modal Bursa Efek Indonesia pada tahun
2009-2012.

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 5


Tabel IV.1 Tabel Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Min Max Mean Standard
Deviatio
n
STRUKTUR MODAL 80 0.014 0.3151 .20237
KEBIJAKAN 80 10.820 3.107 2.2356 1.12823
DEVIDEN 80 0.254 1.1854 .79628
PROFITABILITAS 80 70.945.67 79.111 2.7023 1.25284
UKURAN 80 9
PERUSAHAAN 76.375
Valid N (listwise) 99.025.92
5
Sumber: Data Hasil Olahan SPSS versi 17.00
Untuk melihat uji normalitas Hasil penelitian ini menunjukkan
dalam penelitian ini, maka dapat bahwa uji normalitas bisa dipenuhi.
dilihat dari Normal Probability Plot.

Dari gambar diatas dapat anggota dari serangkaian


dilihat bahwa sebaran data tersebar pengamatan yang tersusun dalam
disekitar garis lurus (tidak berpencar serangkaian waktu (time series data),
jauh dari garis lurus) maka dapat atau tersusun dalam rangkaian ruang
dikatakan bahwa persyaratan (Mastarita, 2009). Dalam penelitian
normalitas bisa dipenuhi. ini digunakan Durbin-Watson test
Autokorelasi adalah korelasi untuk menguji autokorelasi.
yang terjadi diantara anggota-

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 6


Tabel IV.2 Tabel Nilai Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted Std. Error of Durbin-Watson
R Square the Estimate
1 .483ª .428 .456 1.03491 1.893
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Deviden
b. Dependent Variable : Struktur Modal
Sumber: Data Hasil Olahan SPSS versi 17.00

Dari hasil perhitungan SPSS diatas, model regresi yang digunakan


maka diperoleh nilai Durbin-Watson ditemukan adanya korelasi antar
(DW) adalah sebesar 1,893. Angka variabel independen. Jika ada
ini menunjukkan bahwa nilai DW korelasi antar variabel independen,
berada diantara -2 sampai +2 yang maka terdapat multikolinearitas. Uji
menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas ini dilakukan
autokorelasi dalam penelitian ini. dengan mengamati besaran Variance
Uji multikolinearitas Inflation Factor dan Tolerance.
bertujuan untuk menguji apakah

Tabel IV.3 Tabel Nilai Tolerance Value dan VIF


Model Collinearity Statistics
Tolerance Value VIF
(Constant)
Kebijakan Deviden .906 1.095
Profitabilitas .852 1.184
Ukuran Perusahaan .983 1.096
Sumber: Data Hasil Olahan SPSS versi 17.00

Dari tabel diatas dapat disimpulkan menunjukkan tidak terdapat korelasi


bahwa tidak terjadi multikolinearitas yang erat antar variabel independen.
diantara variabel independen pada Pengujian heterokedastisitas
persamaan regresi karena nilai VIF dilakukan dengan melihat ada
berada disekitar angka 1 (VIF < 10) tidaknya pola tertentu pada grafik
dan nilai tolerancenya mendekati scatter plot.
angka 1 (Tolerance Value > 0,10)

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 7


Dari gambar diatas membentuk suatu pola tertentu. Hal
menunjukkan bahwa titik-titik ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
menyebar secara acak dan tidak heterokedastisitas pada penelitian ini.

Tabel IV.4 Tabel Hasil Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients T Sig
B Std. Beta
Error
(Constant) .681 .286 1.578 .028
Kebijakan Deviden .075 .074 .094 2.312 .043
Profitabilitas .214 .089 .213 2.658 .041
Ukuran Perusahaan .092 .056 .125 1.361 .058
a. Dependent Variable: STRUKTUR MODAL
Sumber: Data Hasil Olahan SPSS versi 17.00
Berdasarkan tabel diatas, kepada masing-masing pemegang
maka dapat ditentukan persamaan saham, maka kecenderungan
regresi linear berganda sebagai perusahaan menggunakan modal
berikut: eksternal dalam bentuk hutang akan
Struktur Modal (Y) = 0,681+ meningkat.
0,075X1+0,214X2+0,092X3+e - Apabila terjadi peningkatan
Persamaan tersebut dapat profitabilitas sebesar 1 % , maka
memberikan penafsiran bahwa: struktur modal akan meningkat
- Apabila diasumsikan variabel sebesar 0,214%. Artinya semakin
kebijakan deviden, profitabilitas, dan besar laba atau keuntungan yang
ukuran perusahaan adalah konstan dihasilkan perusahaan, maka
atau sama dengan 0, maka struktur kecenderungan perusahaan
modal masih memiliki nilai sebesar menggunakan modal sendiri akan
0,681 %. Hal ini dapat terjadi meningkat.
disebabkan karena struktur modal - Apabila terjadi peningkatan
dapat dipengaruhi oleh variabel lain ukuran perusahaan sebesar 1 % ,
seperti likuiditas, solvabilitas, maka struktur modal akan meningkat
struktur kepemilikan, resiko bisnis sebesar 0,092%. Artinya semakin
dan sebagainya. besar ukuran perusahaan, maka
- Apabila terjadi peningkatan kemampuan perusahaan dalam
deviden sebesar 1 % , maka struktur menghasilkan laba juga akan
modal akan meningkat sebesar semakin besar maka kecenderungan
0,075%. Artinya semakin besar perusahaan menggunakan modal
jumlah deviden yang dibayarkan sendiri juga akan meningkat.

Tabel IV.5 Tabel Hasil Koefisien Determinasi dalam Korelasi


Model Summaryb
Model R R Square Adjusted Std. Error of Durbin-Watson
R Square the Estimate
1 .483ª .428 .456 1.03491 1.893
a.Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Deviden
b.Dependent Variable : Struktur Modal
Sumber: Data Hasil Olahan SPSS versi 17.00

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 8


Dari tabel diatas dapat dilihat modal internal (modal sendiri). Dan
koefisien korelasi (R) adalah sebesar semakin tinggi deviden yang
0,483 yang menunjukkan adanya dibagikan kepada pemegang saham,
hubungan yang lemah antar variabel maka akan semakin kecil pula
independen (X1,X2,X3) dengan jumlah cadangan modal sendiri yang
variabel dependen (Y) yaitu sebesar dimiliki oleh perusahaan dalam
48,30%. Sedangkan koefisien bentuk laba ditahan, sehingga
determinasi (Adj R²) adalah sebesar perusahaan cenderung akan
0,456 yang menunjukkan bahwa menggunakan modal eksternal dalam
sekitar 45,60% struktur modal pada bentuk pinjaman (hutang) pada pihak
perusahaan consumer goods luar. Hasil penelitian ini sama
dipengaruhi oleh kebijakan deviden, dengan penelitian yang dilakukan
profitabilitas dan ukuran perusahaan oleh Syahputra (2010) yang
dan sekitar 54,40% (100%-45,60%) menemukan bahwa kebijakan
dipengaruhi oleh variabel lain. Jadi deviden berpengaruh terhadap
dapat disimpulkan bahwa kebijakan struktur modal. Dengan demikian
deviden, profitabilitas dan ukuran dapat disimpulkan bahwa hasil
perusahaan berpengaruh signifikan pengujian ini mendukung hipotesis
terhadap struktur modal sebesar pertama. Artinya kebijakan deviden
45,60%. berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal pada perusahaan
Pengaruh Kebijakan Deviden consumer goods yang terdaftar di
Terhadap Struktur Modal Bursa Efek Indonesia.
Tabel IV.4 menunjukkan
bahwa thitung = 2,312 pada P<0,05 , Pengaruh Profitabilitas Terhadap
bermakna telah terdapat pengaruh Struktur Modal
antara kebijakan deviden terhadap Tabel IV.4 menunjukkan
struktur modal secara statistik. Hasil bahwa thitung = 2,658 pada P<0,05 ,
penelitian ini konsisten dengan bermakna telah terdapat pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh antara profitabilitas terhadap struktur
Syahputra (2010) yang membuktikan modal secara statistik. Hasil
bahwa terdapat pengaruh kebijakan penelitian ini konsisten dengan
deviden terhadap struktur modal, penelitian yang dilakukan oleh
tetapi tidak konsisten dengan Dwiani (2009) dan Friska (2011)
penelitian yang dilakukan oleh Jortan yang membuktikan bahwa terdapat
(2007) dan Lina & Joni (2010) yang pengaruh profitabilitas terhadap
membuktikan bahwa kebijakan struktur modal, tetapi tidak konsisten
deviden tidak berpengaruh signifikan dengan penelitian yang dilakukan
terhadap struktur modal. oleh Susetyo Arief (2006) dan Joni
Hasil penelitian ini & Lina (2010) yang membuktikan
memungkinkan bahwa semakin bahwa profitabilitas tidak
rendah jumlah deviden yang berpengaruh terhadap struktur
dibagikan kepada pemegang saham, modal.
maka akan semakin besar pula Hasil penelitian ini
jumlah cadangan modal sendiri yang memungkinkan bahwa perusahaan
dimiliki oleh perusahaan dalam yang memiliki tingkat profitabilitas
bentuk laba ditahan, sehingga yang tinggi dalam menghasilkan laba
perusahaan dapat menggunakan akan cenderung memilih

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 9


menggunakan modal intern yakni penelitian yang dilakukan oleh Dewi
dana yang berasal dari dalam (2010) yang membuktikan bahwa
perusahaan itu sendiri. Hal ini terdapat pengaruh ukuran perusahaan
disebabkan karena perusahaan telah terhadap struktur modal.
memiliki sejumlah dana yang Hasil penelitian ini
memadai yang diperoleh dari memungkinkan bahwa ukuran
keuntungan atau laba perusahaan perusahaan tidak berpengaruh
yang tinggi sehingga akan signifikan terhadap struktur modal
mendorong perusahaan untuk disebabkan karena perusahaan yang
menggunakan modal internal (modal dijadikan sampel dalam penelitian ini
sendiri) sehingga perusahaan mampu adalah perusahaan yang berskala
meminimalisir penggunaan hutang besar yang memiliki total aktiva
dalam pendanaan perusahaan dan yang besar dan memiliki nilai ekuitas
semakin rendah tingkat profitabilitas dan laba bersih yang positif selama
perusahaan, maka perusahaan akan tahun pengamatan 2009-2012. Hasil
cenderung menggunakan modal penelitian ini sama dengan penelitian
ekstern yakni dana yang berasal dari yang dilakukan oleh Dewi (2010)
luar perusahaaan, sehingga hal ini yang menemukan bahwa ukuran
akan mendorong perusahaan untuk perusahaan tidak berpengaruh
melakukan pinjaman (hutang) pada signifikan terhadap struktur modal.
pihak luar. Hal ini didukung oleh Dengan demikian dapat disimpulkan
penelitian yang dilakukan oleh bahwa hasil pengujian ini tidak
Dwiani (2009) dan Firnanti (2011) mendukung hipotesis ketiga. Artinya
yang membuktikan bahwa terdapat ukuran perusahaan tidak berpengaruh
pengaruh profitabilitas terhadap signifikan terhadap struktur modal
struktur modal. Dengan demikian pada perusahaan consumer goods
dapat disimpulkan bahwa hasil yang terdaftar di Bursa Efek
pengujian ini mendukung hipotesis Indonesia.
kedua. Artinya profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap Kesimpulan dan Implikasi
struktur modal pada perusahaan Penelitian
consumer goods yang terdaftar di Berdasarkan hasil analisis
Bursa Efek Indonesia. dan penelitian yang telah dilakukan
dalam penelitian ini, maka penulis
Pengaruh Ukuran Perusahaan mengambil beberapa kesimpulan.
terhadap Struktur Modal Kebijakan deviden mempunyai
Tabel IV.4 menunjukkan pengaruh signifikan terhadap struktur
bahwa thitung = 1,361 pada P>0,05 , modal pada perusahaan consumer
bermakna tidak terdapat pengaruh goods yang terdaftar di Bursa Efek
antara ukuran perusahaan terhadap Indonesia periode 2009-2012.
struktur modal secara statistik. Hasil Perusahaan biasanya mempunyai
penelitian ini konsisten dengan kebijakan dalam menentukan
penelitian yang dilakukan oleh pembayaran deviden, dimana besar
Nugroho (2009) dan Firnanti (2011) kecilnya pembayaran deviden ini
yang membuktikan bahwa ukuran tergantung dari besarnya laba
perusahaan tidak berpengaruh perusahaan yang dihasilkan.
signifikan terhadap struktur modal, Semakin rendah jumlah deviden
tetapi tidak konsisten dengan yang akan dibagikan kepada

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 10


pemegang saham, maka akan profitabilitas perusahaan, maka
semakin besar pula jumlah cadangan perusahaan akan cenderung
modal sendiri yang dimiliki oleh menggunakan modal eksternal yang
perusahaan dalam bentuk laba berasal dari luar perusahaaan,
ditahan, sehingga perusahaan dapat sehingga akan mendorong
menggunakan modal internal (modal perusahaan untuk melakukan
sendiri) yang ada didalam pinjaman (hutang) pada pihak luar.
perusahaan. Dan semakin tinggi Jadi dapat disimpulkan bahwa
deviden yang dibagikan kepada profitabilitas dapat digunakan
pemegang saham, maka akan sebagai alat ukur dan analisis
semakin kecil pula jumlah cadangan terhadap struktur modal pada
modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan consumer goods yang
perusahaan dalam bentuk laba terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ditahan, sehingga perusahaan Ukuran perusahaan tidak mempunyai
cenderung akan menggunakan modal pengaruh signifikan terhadap struktur
eksternal yang diperoleh dari pihak modal pada perusahaan manufaktur
luar dalam bentuk pinjaman yang terdaftar di Bursa Efek
(hutang). Jadi dapat disimpulkan Indonesia periode 2009-2012. Hal ini
bahwa kebijakan deviden dapat disebabkan karena Dalam hal ini,
digunakan sebagai alat ukur dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh
analisis terhadap struktur modal pada signifikan terhadap struktur modal
perusahaan consumer goods yang disebabkan karena perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. dijadikan sampel dalam penelitian ini
Profitabilitas mempunyai pengaruh adalah perusahaan yang berskala
signifikan terhadap struktur modal besar yang memiliki total aktiva
pada perusahaan consumer goods yang besar dan memiliki nilai ekuitas
yang terdaftar di Bursa Efek dan laba bersih yang positif selama
Indonesia periode 2009-2012. tahun pengamatan 2009-2012. Jadi
Profitabilitas berpengaruh signifikan dapat disimpulkan bahwa ukuran
terhadap struktur modal perusahaan tidak dapat digunakan
kemungkinan dapat disebabkan oleh sebagai alat ukur dan analisis
faktor keadaan perusahaan pada saat terhadap struktur modal pada
tahun pengamatan 2009-2012 perusahaan manufaktur yang
mengalami fluktuasi yang berbeda terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
setiap tahunnya. Perusahaan yang Berdasarkan kesimpulan
memiliki tingkat profitabilitas yang diatas, maka penulis dapat
tinggi dalam menghasilkan laba akan memberikan implikasi sebagai
cenderung memilih menggunakan berikut: Untuk penelitian selanjutnya
modal sendiri. Hal ini disebabkan diharapkan agar dapat
karena perusahaan telah memiliki memperpanjang periode waktu
sejumlah dana yang memadai yang pengamatan penelitian, sebab
diperoleh dari keuntungan atau laba semakin lama periode waktu
perusahaan yang tinggi sehingga pengamatan yang dilakukan maka
akan mendorong perusahaan untuk akan semakin besar kesempatan
menggunakan modal internal (modal untuk memperoleh informasi tentang
sendiri) sehingga perusahaan mampu data variabel yang handal sehingga
meminimalisir penggunaan hutang penelitian yang dilakukan dapat
dan semakin rendah tingkat mencapai hasil yang lebih baik.

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 11


Untuk penelitian selanjutnya Manufaktur yang Terdaftar di
disarankan agar dapat Bursa Efek Indonesia. Jurnal
memperbanyak dan memperluas Bisnis dan Akuntansi Vol.
sampel perusahaan yang digunakan 13, No. 2, Agustus 2011,
dalam penelitian, sehingga dapat Hlm.119 -128.
menggambarkan karakteristik Halim, Abdul. 2007. Manajemen
populasi perusahaan manufaktur Keuangan Bisnis. Penerbit
yang terdaftar di Bursa Efek Ghalia Indonesia, Bogor.
Indonesia dengan lebih akurat. Untuk Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori
penelitian selanjutnya disarankan Portofolio dan Analisis
agar dapat menambah variabel lain Investasi. Edisi Keenam.
yang memiliki pengaruh terhadap Penerbit BPFE UGM,
struktur modal seperti struktur Yogyakarta.
aktiva, leverage operasi, resiko Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi
bisnis, struktur kepemilikan, leverage Multivariate dengan
keuangan dan berbagai faktor Program SPSS. Universitas
internal lainnya untuk dapat Diponegoro, Semarang.
mencapai hasil penelitian yang lebih Indonesian Capital Market Directory
baik. (ICMD) 2009, 2010, 2011,
2012. Penerbit PT. Bursa
DAFTAR PUSTAKA Efek Indonesia, Jakarta.
Brigham, F. Eugene dan Joel F. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009.
Houston. 2004. Manajemen Standar Akuntansi Keuangan.
Keuangan. Penerbit Penerbit Salemba Empat,
Erlangga, Jakarta. Jakarta.
Dewi, Rani Citra. 2010. Faktor- Jortan, Yustini. 2007. Pengaruh
Faktor yang Mempengaruhi Struktur Aktiva, Profitabilitas
Struktur Modal Pada dan Kebijakan Deviden
Perusahaan Manufaktur dan Terhadap Struktur
Perdagangan yang Go Public Pendanaan pada Industri
di BEI. Skripsi S1. Fakultas Perbankan yang Tercatat di
Ekonomi Jurusan Akuntansi. Bursa Efek Jakarta. Skripsi
Universitas Riau. S1. Fakultas Ekonomi
Dwiani, Septi. 2009. Analisis Faktor- Jurusan Akuntansi.
Faktor yang Mempengaruhi Universitas Sumatera Utara.
Struktur Modal pada Lina & Joni. 2010. Faktor-Faktor
Perusahaan Manufaktur di yang Mempengaruhi Struktur
BEI. Skripsi S1. Fakultas Modal. Jurnal Akuntansi dan
Ekonomi Jurusan Akuntansi. Bisnis Vol. 12, No. 2,
Universitas Riau. Agustus 2010, Hlm. 81 -96.
Fahmi, Irham dan Hadi Yovi Mastarita, Feby. 2009. Pengaruh
Lavianti Hadi. 2008. Teori Faktor Ekstern dan
Portofolio dan Analisis Pertumbuhan Aset Terhadap
Investasi. Penerbit Alfabeta, Keputusan Pendanaan
Bandung. Perusahaan Consumer
Firnanti, Friska. 2011. Faktor-Faktor Goods Terdaftar di BEI.
yang Mempengaruhi Struktur Skripsi S1. Fakultas Ekonomi
Modal pada Perusahaan

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 12


Jurusan Akuntansi. Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Universitas Riau. Universitas Riau.
Munawir, S .2004. Analisis Laporan Ratnawati, Tri. 2007. Pengaruh
Keuangan. Penerbit Liberty, Langsung dan Tidak
Yogyakarta. Langsung Faktor Ekstern,
Ningsih, Virgiana. 2010. Pengaruh Kesempatan Investasi dan
Faktor Ekstern, Pertumbuhan Pertumbuhan Asset Terhadap
Asset dan Struktur Keputusan Pendanaan pada
Kepemilikan terhadap Perusahaan Manufaktur yang
Keputusan Pendanaan pada Terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan Go Public di Indonesia (Studi Pada
BEI. Skripsi S1. Fakultas Industri Manufaktur Masa
Ekonomi Jurusan Akuntansi. Sebelum dan Saat Krisis).
Universitas Riau. Jurnal Akuntansi Keuangan
Nugroho, M. Taufan. 2009. Analisis Vol.09 No.02 Nov 2007
Faktor- Faktor yang Hal.65-75.
Mempengaruhi Struktur Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-
Modal pada Perusahaan Dasar Pembelanjaan
Manufaktur yang Terdaftar di Perusahaan. Penerbit YKBP
BEI periode 2005-2007. Gajah Mada, Yogyakarta.
Skripsi S1. Universitas Sakti, Hasan. 2011. Analisis Faktor-
Muhammadiyah Surakarta. Faktor yang Mempengaruhi
Nurrohim, Hassa. 2008. Pengaruh Struktur Modal Pada
Profitabilitas, Fixed Asset Perusahaan Manufaktur yang
Ratio, Kontrol Kepemilikan Terdaftar Di Bursa Efek
dan Struktur Aktiva Terhadap Indonesia (BEI) Pada Tahun
Struktur Modal pada 2005-2007. Skripsi S1.
Perusahaan Manufaktur yang Fakultas Ekonomi Jurusan
Terdaftar di Bursa Efek Akuntansi. Universitas
Indonesia. Jurnal Akuntansi Sumatera Utara.
Keuangan Vol.10 No.01 Jan Sulistiyo, Joko. 2010. Enam Hari
2008 Hal. 11-18. Jago SPSS 17. Penerbit
Prima, Bayu. 2007. Pengaruh Cakrawala, Yogyakarta.
Struktur Aktiva dan Setyabudi, Dede. 2007. Analisis
Profitabilitas terhadap Faktor-Faktor yang
Struktur Modal pada Industri Mempengaruhi Keputusan
Barang Konsumsi yang Pendanaan pada Perusahaan
Terdaftar di BEI. Skripsi S1. Manufaktur. Program
Fakultas Ekonomi Jurusan Pascasarjana Jurusan
Akuntansi. Universitas Akuntansi. Universitas
Negeri Malang. Sumatera Utara.
Ramadhani, Nila. 2009. Pengaruh Simatupang, Astuti. 2011. Pengaruh
Struktur Aktiva, Profitabilitas Pertumbuhan Asset, Tingkat
dan Leverage Operasi Suku Bunga, Nilai Tukar
Terhadap Struktur Rupiah, dan Tingkat Inflasi
Pendanaan pada Perusahaan terhadap Keputusan
Manufaktur yang Listing di Pendanaan pada Perusahaan
BEI. Skripsi S1. Fakultas Manufaktur yang Terdaftar di

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 13


BEI. Skripsi S1. Fakultas Pascasarjana, Universitas
Ekonomi Jurusan Akuntansi. Sumatra Utara.
Universitas Riau. Sutarno, dkk. 2009. Theory and
Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi Application of Economics 1.
Teori Pengantar. Penerbit Penerbit Tiga Serangkai
Raja Grafindo Persada, Pustaka Mandiri, Solo.
Jakarta. Syahputra, Dedy Chandra. 2010.
Susetyo, Arief. 2006. Faktor-Faktor Pengaruh Struktur Aktiva,
yang Mempengaruhi Profitabilitas, Kebijakan
Keputusan Pendanaan pada Deviden dan Leverage
Perusahaan Manufaktur yang Operasi Terhadap Struktur
Go Public di BEI. Skripsi S1. Pendanaan pada Perusahaan
Universitas Islam Indonesia, Perbankan di BEI. Skripsi
Yogyakarta. S1. Fakultas Ekonomi
Susilawati. 2005. Analisis Faktor- Jurusan Akuntansi.
Faktor yang Mempengaruhi Universitas Riau.
Keputusan Pendanaan pada Wegandt, Kieso. 2007. Accounting
Perusahaan Manufaktur yang Principles Edisi Ketujuh.
Terdaftar di Bursa Efek Penerbit Salemba Empat,
Indonesia. Fakultas Ekonomi Jakarta.
Jurusan Akuntansi. Program

Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 14

Anda mungkin juga menyukai