Anda di halaman 1dari 20

JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No.

2, September 2019: 201 - 215

I L M U P E N G E TA H U A N , T E K N O LO G I , DA N H U M A N I O R A

278
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

ISSN : 2615-1995, E-ISSN : 2615-0654


J. Madani., Vol. 2, No. 2, September 2019 (270 - 288)
I L M U P E N G E TA H U A N , T E K N O LO G I , DA N H U M A N I O R A
©2018 Lembaga Kajian Demokrasi
dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Analisis Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja
Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk

Sutiman
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
soetiman2014@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian untuk mengetahui rasio aktivitas dan rasio rentabilitas yang dapat dijadikan sebagai alat
ukur kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan menggunakan alat ukur Analisa
Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas. Penelitian dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
tahun 2007-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis data adalah metode deskriptif
analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan
fakta-fakta yang ada dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menganalisis berbagai
data yang ditemukan dan membandingkannya dengan teori yang ada, kemudian dianalisis penerapannya
dalam praktek sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian: Rasio Aktivitas yang terdiri atas fixed
assets turnover dan total assets turnover mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya. Sedangkan rata-rata fixed assets turnover sebesar 0,86 Kali (< 5 Kali), dan
dari total assets turnover yaitu sebesar 0,67 Kali (< 2 Kali), Rasio Rentabilitas yang terdiri atas return on
investment dan return on equity cenderung mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya. Berdasarkan total rata-rata return on investment sebesar 16.19% (< 30%) dan
total rata-rata return on equity sebesar 32.50% (< 40%). Hasil analisis penilaian kinerja dari aspek keuangan
untuk rasio aktivitas dan rasio rentabilitas dapat dikatakan kurang baik. Terlihat dari aktivitas perusahaan
rata-rata fixed assets turnover 0,86 Kali (< 5 Kali standar industri) dan total assets turnover 0,67 Kali (< 2
Kali standar industri) dan return on investment 16.19% (<30% standar industri) dan return on equty 32.50%
(<40% standar industri).

Kata Kunci : Aktivitas, Rentabilitas, Penilaian, Kinerja, Keuangan

Abstract

The purpose of this study is to determine the activity ratio and profitability ratio that can be used as a measure
of financial good or bad and financial performance at PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. By using
a measuring instrument Activity Ratio Analysis and Rentability Ratio. The research was conducted at PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk in 2007-2015 which is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
The method of data analysis is descriptive analysis method, which is a research method that aims to describe
the state of the object under study based on existing facts by collecting, processing, presenting and analyzing
various data found and comparing it with existing theories, then analyzing its application in practice so that
conclusions can be drawn. Research results: Activity ratios consisting of fixed assets turnover and total assets
turnover experience instability which means there is an increase and decrease in each year. While the average
fixed assets turnover is 0.86 times (<5 times), and from total assets turnover which is equal to 0.67 times
(<2 times), the profitability ratio consisting of return on investment and return on equity tends to experience
instability which means there is an increase and a decrease in each year Based on the total average return on

270
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

investment of 16.19% (<30%) and the total average return on equity of 32.50% (<40%). The results of the
analysis of the performance evaluation of the financial aspects for activity ratios and profitability ratios can
be said to be poor. Can be seen from the average company activity fixed assets turnover 0.86 times (<5 times
industry standard) and total assets turnover 0.67 times (<2 times industry standard) and return on investment
16.19% (<30% industry standard) and return on equty 32.50% (<40% industry standard).

Keywords : Activity, Rentability, Assessment, Performanc, Finance

PENDAHULUAN pada perusahaan yang bersangkutanAnalisis


Latar Belakang rasio merupakan bentuk atau cara umum yang
Pada perkembangan era ekonomi saat ini, di­gu­nakan dalam analisis laporan keuangan de­
setiap perusahaan didirikan dengan harap­ an ngan kata lain di antara alat-alat analisis yang
bahwa perusahaan tersebut dapat mem­ per­ta­ selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau
han­ kan kelangsungan usahanya, berkem­ bang kelemahan suatu perusahaan di bidang keuangan
dengan pesat dan dapat eksis untuk jangka waktu adalah analisis rasio keuangan (finance ratio
yang panjang. Perusahaan dituntut untuk dapat analysis).
mengelola fungsi-fungsi yang penting secara “Tujuan dari analsis rasio adalah untuk mem­
efektif dan efisien, sehingga perusahaan bisa lebih bantu manajer finansial memahami apa yang
profesional terhadap kinerja keuangan. Peru­ per­lu dilakukan oleh perusahaan, berdasarkan
sahaan juga dituntut harus memiliki laporan ke­ infor­masi yang tersedia dan sifat terbatas”.
uangan yang baik serta dasar yang kuat dalam (dalam Keown dkk, 2010:60). Analisis rasio pada
melaksanakan opersionalnya dalam rangka me­ dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan
maksimalkan laba. internal perusahaan saja melainkan juga pihak
Berdirinya sebuah perusahaan harus me­ luar dan ini berbeda menurut kepentingan khusus
mi­liki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang dari analisis atau pihak yang berkepentingan.
mengemukakan tujuan dari berdirinya se­ buah Rasio aktivitas merupakan rasio yang digu­
perusahaan. Tujuan yang pertama adalah un­ nakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
tuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan da­lam menggunakan aktiva yang dimilikinya
yang kedua adalah ingin memakmurkan pemi­lik atau rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur
perusahaan atau para pemilik saham. Sedang­ tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya pe­
kan tujuan perusahaan yang ketiga adalah me­ rusahaan berdasarkan dana yang dikelola atau
maksimalkan nilai perusahaan yang tercermin rasio untuk menilai kemampuan perusahaan da­
pa­da harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan lam melaksanakan aktivitas sehari-hari. (Kasmir,
ter­
sebut sebenarnya secara substansial tidak 2012:172).
banyak berbeda, hanya penekanan yang ingin Rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas
dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda merupakan rasio yang digunakan untuk me­
antara yang satu dengan yang lainnya. (Agus ngu­ kur profit yang diperoleh dari modal un­
Harjito dan Martono, 2014:25). tuk operasional perusahaan atau mengukur ke­
Menurut Warsidi & Bambang dalam Fahmi mampuan perusahaan untuk memperoleh keun­
(2013:87), Analisis Rasio adalah instrumen anali­ tungan. (Munawir, 2014:86)
sis prestasi dari perusahaan yang menjelaskan Kinerja keuangan adalah suatu analisa yang
ber­bagai hubungan dan indikator keuangan digunakan untuk melihat sejauh mana suatu pe­
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan rusahaan telah melaksanakan dengan meng­
dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi gu­­
nakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
di masa lalu dan membantu menggambarkan secara baik dan benar seperti dengan membuat
trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian suatu laporan keuangan yang telah memenuhi
menunjukkan risiko dan peluang yang melekat standar SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau

271
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

GAAP (General Acepted Accounting Principle) hun yang lainnya.


dan lainnya. Dari diagram dibawah dapat dilihat dari
Mengingat pentingnya analisis rasio ke­ perkembangan rasio aktivitas yang diukur dengan
uangan bagi kelangsungan perkembangan peru­ fixed assets turnover dan total assets turnover serta
sahaan. Kinerja keuangan adalah suatu analisis perkembangan rasio rentabilitas yang diukur
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu dengan return on investment dan return on
perusahaan telah melaksanakan dengan me­ equity memperlihatkan bahwa ada kemampuan
nggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan perolehan yang naik turun. Pada tahun 2007
secara baik dan teratur. (Fahmi, 2011:2)”. Kinerja Fixed Assets Turnover dan Total Assets Turnover
keuangan adalah rangkaian aktivitas keuangan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu
pada suatu periode tertentu yang dilaporkan tahun 2006.
dalam laporan keuangan diantaranya laporan Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hasil
laba rugi dan neraca”. (Gitosudarmo dan Basri, penjualan, laba bersih sesudah bunga dan pajak,
2010:25). total aset dan total ekuitas setiap tahunnya sangat
Dalam hubungannya dengan penilaian ki­ signifikan sekali tidak terlalu meningkat dan tidak
nerja keuangan perusahaan, tingkat kesehatan terlalu menurun drastis.
perusahaan bagi para pemegang saham sa­ Analisis yang akan dilakukan pada laporan
ngat berkepentingan untuk mengetahui kon­ keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Per­
disi sebenarnya suatu perusahaan, agar mo­ dal sero) Tbk tahun 2007-2015 ditunjukan penulis
yang diinvestasikan cukup aman dan menda­ agar dapat mengevaluasi dan mengetahui bagai­
pat­kan tingkat hasil pengembalian (rate of mana aktivitas perusahaan selama tahun 2007-
return) yang menguntungkan dari investasi 2015. Sehingga penulis dapat mengetahui aktivi­
yang ditanamkannya. Bagi pihak manajemen tas-aktivitas perusahaan dilihat dari kinerja ke­­
pe­ru­­
sahaan, penilaian kinerja ini akan sangat uangannya, kelemahan-kelemahan aktivitas ki­
mem­ pengaruhi dalam penyusunan rencana nerja keuangan perusahaan, kebijakan-kebijakan
usaha perusahaan yang akan diambil untuk ma­ perusahaan, dan berupaya memberikan kesim­
sa yang akan datang demi kelangsungan hi­dup pulan dan saran dalam memperbaiki kinerja ke­
perusahaan. Dalam konteks manajemen ke­ uangannya di tahun berikutnya.
uangan, analisis tersebut dikenal dengan analisis Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik
rasio keuangan. Analisis rasio ini berguna untuk untuk melakukan penelitian terhadap rasio ke­
membandingkan kinerja perusahaan yang satu uangan dengan kinerja keuangan perusahaan,
dengan perusahaan lain atau membandingkan ki­ karena penulis ingin mengetahui analisis rasio
nerja satu perusahaan pada tahun ini dengan ta­ ke­uangan yang digunakan sebagai penilaian ki­

Tabel 1. Rangkuman Perhitungan Rasio Aktivitas dan Rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007-2015
Rasio Aktivitas Rasio Rentabilitas
Tahun Fixed Assets Turn Over Total Assets Turn Over
Turun Atau Naik Turun Atau Naik ROI (%) Turun Atau Naik ROE (%) Turun Atau Naik
(kali) (kali)
2007 0,89 Naik 0,72 Naik 21,43% Naik 52,36% Turun
2008 0,79 Turun 0,66 Turun 16,06% Turun 42,76% Turun
2009 0,79 Sama 0,66 Sama 16,29% Naik 40,98% Turun
2010 0,85 Naik 0,69 Naik 15,86% Turun 28,25% Turun
2011 0,88 Naik 0,70 Naik 13,97% Turun 23,60% Turun
2012 0,93 Naik 0,69 Turun 16,51% Naik 27,65% Naik
2013 0,87 Turun 0,65 Turun 15,95% Turun 26,35% Turun
2014 0,84 Turun 0,64 Turun 15,24% Turun 24,93% Turun
2015 0,87 Naik 0,62 Turun 14,41% Turun 25,63% Naik
Sumber : Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (data diolah)

272
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

nerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Kajian Teori


(Persero) Tbk. Analisis Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan
Pembatasan Masalah Analisa rasio seperti halnya merupakan
Dalam penyusunan skripsi ini agar dalam pe­nga­nalisa yang harus mampu untuk me­
pembahasan nanti tidak terlalu meluas, maka nye­suaikan faktor-faktor yang ada pada pe­
penulis membuat batasan-batasan permasalahan. riode waktu ini dengan faktor-faktor di­masa
Pembatasan masalah yang akan penulis sajikan yang akan datang sehingga dapat mem­
dalam skripsi adalah: pengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi
1. Rasio keuangan yang digunakan dalam pe­ne­ perusahaan yang bersangkutan.
litian adalah: Menurut Kasmir (2012:93) Rasio Ke­
a. Rasio aktivitas yang digunakan hanya uangan merupakan kegiatan mem­ban­ding­
alat ukur fixed assets turnover dan total kan angka-angka yang ada dalam laporan
assets turnover. ke­uangan dengan cara membagi satu angka
b. Rasio rentabilitas yang digunakan hanya dengan angka lainnya.
alat ukur return on investment dan return Menurut Sofyan Syafri Harahap
on equity. (2015:297) Rasio Keuangan adalah angka
2. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang yang diperoleh dari hasil perbandingan da­ri
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu satu pos laporan keuangan dengan pos lain­
perusahaan telah melaksanakan dengan me­ nya yang mempunyai hubungan yang relevan
ng­ gunakan aturan-aturan pelaksanaan ke­ dan signifikan (berarti).
uangan secara baik dan benar. (Irham Fah­mi, Jadi, dari definisi-definisi diatas dapat
2012:2) disimpulkan analisis rasio keuangan adalah
3. Objek penelitian dilakukan PT. Telekomu­ membandingkan angka-angka yang ada da­
nikasi Indonesia (Persero) Tbk yang ber­ lam laporan keuangan untuk mengetahui
alamat di Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, posisi keuangan suatu perusahaan serta
Jakarta Selatan 12190, Indonesia, telp. (021) menilai kinerja manajemen dalam suatu
5150515. periode tertentu.
4. Data yang diteliti adalah laporan keuangan Menurut Bambang Riyanto (2010:329),
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dalam mengadakan analisis rasio keuangan
tahun 2007-2015. pada dasarnya dapat melakukannya dengan
2 macam cara pembandingan, yaitu:
Perumusan Masalah a) Membandingkan rasio sekarang (present
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-
maka penulis mencoba mengemukakan peru­ waktu yang lalu (ratio historis) atau de­
musan masalah sebagai berikut: ngan rasio-rasio yang diperkirakan
1. Bagaimana rasio aktivitas pada PT. Teleko­ un­tuk waktu-waktu yang akan datang
munikasi Indonesia (Persero) Tbk selama da­ri perusahaan yang sama. Dengan ca­
pe­riode tahun 2007-2015? ra membandingkan ini akan dapat di­
2. Bagaimana rasio rentabilitas pada PT. Tele­ ketahui perusahaan-perusahaan dari
komunikasi Indonesia (Persero) Tbk selama ra­
sio tersebut maka dapatlah diambil
periode tahun 2007-2015? kesimpulan mengenai tendesi atau ke­
3. Bagaimana kinerja keuangan di dalam PT. cenderungan keadaan keuangan serta
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk jika hasil operasi perusahaan yang ber­
ditinjau dari rasio aktivitas dan rasio ren­ sangkutan.
tabilitasnya selama periode 2007-2015? b) Membandingkan rasio-rasio dari suatu
perusahaan dengan rasio-rasio semacam

273
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

dari perusahaan lain yang sejenis atau organisasi.


industri (rasio industri/rasio standar) 3. Jenis Analisis Rasio Keuangan
un­tuk waktu yang sama. Dengan cara a. Rasio Likuiditas
ini akan dapat diketahui apakah peru­ Rasio likuiditas merupakan rasio yang
sahaan yang bersangkutan dalam aspek dapat digunakan untuk mengukur sam­ pai
keuangan tertentu berada diatas rata- seberapa jauh tingkat kemampuan peru­
rata industri, berada pada rata-rata atau sahaan dalam melunasi kewajiban jangka
terletak dibawah rata-rata industri. pendeknya yang akan segera jatuh tempo.
2. Tujuan dan Manfaat Analisis Rasio Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk
Keuangan melunasi kewajibannya maka dikatakan se­­
Menurut Munawir (2014:65), tujuan bagai perusahaan yang likuid. (Hery, 2016:
dari analisis rasio keuangan adalah untuk 150).
dapat menentukan tingkat likuiditas, solva­ Jenis-jenis rasio likuiditas diantaranya
bilitas, keefektifan operasi serta derajat ke­ adalah rasio berikut:
untungan suatu perusahaan. Analisis rasio 1) Current Ratio (Rasio Lancar)
seperti halnya alat-alat analisis harus mampu Menurut Irham Fahmi (2012:66), rasio
menyelesaikan faktor-faktor yang ada pada lancar (current ratio) adalah ukuran yang
periode atau waktu tertentu, dengan faktor- umum digunakan atas solvensi jangka
faktor dimasa akan datang yang mungkin pendek, kemampuan suatu perusahaan
mempengaruhi posisi keuangan atau hasil memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh
operasi perusahaan yang bersangkutan. tempo. Adapun rumus current ratio ada­
Dari hasil analisis rasio keuangan maka lah:
peru­ sahaan dapat mengetahui kondisi ke­
uangan apakah perusahaan tersebut akan Current Ratio = Aktiva Lancar x 100%
Hutang Lancar
menguntungkan apabila sahamnya dibeli.
Adapun manfaat analisis rasio keuangan 2) Quick Ratio/Acid Test Ratio (Rasio
menurut Irham Fahmi (2012:51) adalah se­ Sangat Lancar)
bagai berikut: Menurut Irham Fahmi (2012:70), quick
a. Analisis rasio keuangan sangat ber­man­ ratio sering disebut dengan istilah rasio
faat untuk dijadikan sebagai alat menilai cepat. Rasio cepat adalah ukuran uji
kinerja dan prestasi perusahaan. solvensi rjangka pendek yang lebih
b. Analisis rasio keuangan sangat ber­ teliti dari pada rasio lancar karena pem­
manfaat bagi pihak manajemen sebagai bilangnya mengeliminasi persediaan
rujukan untuk membuat perencanaan. yang dianggap aktiva lancar yang sedikit
c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan tidak liquid dan kemungkinan menjadi
sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi sumber kerugian. Adapun rumus quick
suatu perusahaan dari perspektif ke­ ratio adalah sebagai berikut:
uangan. Aktiva Lancar - Persediaan
d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar
bagi para kreditor dapat digunakan
untuk memperkirakan potensi risi­ ko
yang akan dihadapi dikaitkan de­ ngan 3) Cash Ratio (Rasio Kas)
adanya jaminan kelangsungan pem­ Menurut Hery (2016:142), rasio kas (cash
bayaran bunga dan pengambilan pokok ratio) merupakan rasio yang digunakan
pinjaman. untuk mengukur seberapa besar uang
e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan kas atau setara kes yang tersedia untuk
sebagai penilaian bagi pihak stakeholder membayar utang jangka pendek. Ada­

274
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

pun rumus cash ratio adalah sebagai


berikut: 2) Marjin Laba Operasional (Operating
Profit Margin)
Kas dan Setara Kas
Cash Ratio = x 100% Menurut Hery (2016:197), marjin laba
Kewajiban Lancar
operasional (operating profit margin)
4) Cash Turnover (Rasio Perputaran Kas) merupakan rasio yang digunakan un­
Menurut Kasmir (2012:140), rasio per­ tuk mengukur besarnya persentase la­
putaran kas (cash turn over) meru­pa­ ba operasional atas penjualan bersih.
kan rasio yang berfungsi untuk me­ Rasio ini dihitung dengan membagi laba
ngu­kur tingkat kecukupan modal kerja operasional terhadap penjualan ber­­
perusahaan yang dibutuhkan untuk sih. Semakin tinggi margin laba ope­
membayar tagihan dan membiayai pen­ rasional berarti semakin tinggi pula
jualan. Adapun rumus cash turnover laba operasional yang dihasilkan dari
ada­lah sebagai berikut: penjualan bersih. Adapun rumus ope­
rating profit margin adalah sebagai be­
Pendapatan
Cash Turnover = rikut:
Modal Bersih Kerja
Laba Operasional
b. Rasio Profitabilitas Operating Profit Margin = x 100%
Penjualan Bersih
Menurut Hery (2016:143), rasio profi­
ta­bilitas merupakan rasio yang meng­ gam­ 3) Marjin Laba Bersih (Net Profit Marjin)
barkan kemampuan perusahaan dalam me­ Menurut Hery (2016:198-199), mar­
nghasilkan laba. Tujuan operasional dari jin laba bersih (net profit marjin) me­
se­bagian besar perusahaan adalah untuk rupakan rasio yang digunakan untuk
memaksimalkan profit, baik profit jangka me­ngukur besarnya persentase laba ber­
pen­dek maupun profit jangka panjang. Rasio sih atas penjualan bersih. Rasio ini di­
profitabilitas ini juga dapat digunakan sebagai ukur dengan membagi laba bersih atas
alat untuk mengukur tingkat efektivitas ki­ penjualan bersih. Adapun rumus net
nerja manajemen. Kinerja yang baik akan profit marjin adalah sebagai berikut:
ditunjukkan lewat keberhasilan manajemen
Laba Bersih
dalam menghasilkan laba yang maksimal Net Profit Margin = x 100%
Penjualan Bersih
bagi perusahaan.
Jenis-jenis rasio profitabilitas yang pene­ 4) Hasil Pengembangan atas Aset (Return
liti akan gunakan adalah rasio berikut: on Assets)
1) Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Menurut Hery (2016:193), hasil pe­
Menurut Hery (2016:195-196), mar­ ngembangan atas aset (return on assets)
jin laba kotor (gross profit margin) me­ merupakan rasio yang menunjukkan
rupakan rasio yang digunakan untuk se­berapa besar aset dalam menciptakan
me­ngukur besarnya persentase laba ko­ da­lam menghasilkan laba bersih. ROA
tor atas penjualan bersih. Rasio itu di­ di­
gunakan untuk mengukur seberapa
hitung dengan membagi laba kotor de­ besar jumlah laba bersih yang akan di­
ngan penjualan bersih. Semakin tinggi hasilkan dari setiap rupiah dana yang
margin laba kotor berarti semakin tinggi ter­tanam dalam total aset. ROA dihitung
pula laba kotor yang dihasilkan dari dengan membagi laba bersih terhadap
pen­jualan bersih. Adapun rumus gross total aset. Adapun rumus net profit
profit margin adalah sebagai berikut: marjin adalah sebagai berikut:

Laba Kotor Laba Bersih


Gross Profit Margin = x 100% ROA = x 100%
Penjualan Bersih Total Aset

275
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

2) Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets


5) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return Turn Over)
of Equity) Menurut Hery (2016:185-186) per­
Menurut Hery (2016:194), hasil pe­ putaran aset tetap (fixed assets turn over)
ngembalian atas ekuitas (return of equity) merupakan rasio yang digunakan untuk
merupakan rasio yang menunjukkan mengukur keefektifan aset tetap yang
se­
berapa besar kontribusi ekuitas da­ dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
lam menciptakan laba bersih. ROE di­ penjualan atau dengan kata lain untuk
gunakan untuk mengukur seberapa mengukur seberapa efektif kapasitas aset
besar jumlah laba bersih yang akan di­ tetap turut berkontribusi menciptakan
hasilkan dari setiap rupiah dana yang penjualan. Rasio ini dihitung sebagai
ter­tanam dalam total ekuitas. ROE di­ hasil bagi antara penjualan dengan
hi­
tung dengan membagi laba bersih aset tetap. Perputaran aset tetap yang
terhadap total ekuitas. Adapun rumus rendah berarti perusahaan memiliki
return of equity adalah sebagai berikut: kelebihan kapasitas aset tetap, dimana
aset tetap yang ada belum dimanfaatkan
Laba Bersih
ROE = x 100% secara maksimal untuk menciptakan
Total Ekuitas
pen­jualan. Adapun rumus fixed assets
c. Rasio Aktivitas turnover adalah sebagai berikut:
Rasio aktivitas merupakan rasio yang
Penjualan
digunakan untuk mengukur efektivitas pe­ Fixed Assets Turnover = x 100%
Aktiva Tetap
ru­sahaan dalam menggunakan aset yang di­
milikinya, termasuk untuk mengukur tingkat 3) Perputaran Total Aset (Total Assets Turn
efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan Over)
sumber daya yang ada. Rasio ini juga di­ Menurut Hery (2016:187) perputaran
gu­nakan untuk menilai kemampuan peru­ total aset (total assets turn over) me­
sahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari- rupakan rasio yang digunakan untuk
hari. (Hery, 2016:178) mengukur keefektifan total aset yang
Jenis-jenis rasio aktivitas yang peneliti dimiliki perusahaan dalam meng­ ha­
akan gunakan adalah rasio berikut: silkan penjualan dari setiap rupiah
1) Perputaran Piutang Usaha (Accounts da­na yang tertanam dalam total aset.
Receivable Turn Over) Rasio dihitung sebagai hasil bagi antara
Menurut Hery (2016:179), perputaran besarnya penjualan dengan total aset.
piutang usaha (accounts receivable turn Perputaran total aset yang ada belum
over) merupakan rasio yang digunakan di­manfaatkan secara maksimal untuk
untuk mengukur berapa kali dana yang men­ciptakan penjualan. Adapun rumus
tertanam berputar dalam satu pe­ rio­ total assets turnover adalah sebagai
de atau berapa lama penagihan pi­utang berikut:
usaha. Rasio ini menunjukkan kua­litas
Penjualan
piutang usaha dan kemampuan ma­na­ Total Assets Turnover = x 100%
Total Aktiva
jemen dalam melakukan aktivitas pe­
nagihan piutang usaha tersebut. Adapun 4) Perputaran Modal Kerja (Working Turn
rumus perputaran piutang usaha adalah Over)
sebagai berikut: Menurut Hery (2016:184), perputaran
modal kerja (working turn over) meru­
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang Usaha = pakan rasio yang digunakan untuk me­
Rata-rata Piutang Usaha
ngukur keefektifan modal kerja (aset

276
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

lancar) yang dimiliki perusahaan da­ gu­


nakan untuk mengukur besarnya
lam menghasilkan penjualan. Rasio ini proporsi uatng terhadap modal. Rasio
dihitung sebagai hasil bagi antara be­ utang terhadap modal dihitung sebagai
sarnya penjualan dengan modal aset hasil bagi antara total hutang dengan
lan­
car. Perputaran modal kerja yang modal. Rasio utang terhadap modal ber­
ren­dah berarti perusahaan sedang me­ guna untuk mengetahui berapa bagian
miliki kelebihan modal kerja. Hal ini dari setiap rupiah modal yang dijadikan
mungkin disebabkan karena rendahnya sebagai jaminan utang. (Hery, 2016:168-
perputaran persediaan barang dagang 169) Adapun rumus debt to equity ratio
bisa juga karena terlalu besarnya Saldo adalah sebagai berikut:
kas. Adapun rumus working turnover
Total Utang
adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio = x 100%
Total Ekuitas
Penjualan
Working Capital Turnover = x 100% 3) Rasio Utang Jangka Panjang terhadap
Aktiva Lancar
Modal (Long Term Debt to Equity Ratio)
d. Rasio Solvabilitas Menurut Hery (2016:170), rasio utang
Menurut Hery (2016:162) rasio solva­ jangka panjang terhadap modal (long
bilitas atau rasio leverage merupakan rasio term debt to equity ratio) merupakan
yang digunakan untuk mengukur sejauh rasio yang digunakan untuk mengukur
mana aset perusahaan dibiayai dengan hu­ besarnya proporsi utang jangka panjang
tang. Dalam arti luas, rasio solvabilitas di­ terhadap modal. Rasio ini berguna untuk
gu­nakan untuk mengukur kemampuan pe­ mengetahui berapa bagian dari setiap
ru­sahaan dalam memenuhi seluruh kewa­ rupiah modal yang dijadikan sebagai ja­
jibannya, baik kewajiban jangka pendek minan utang jangka panjang. Rasio ini
mau­pun kewajiban jangka panjang. dihitung sebagai hasil bagi antara utang
Jenis-jenis rasio solvabilitas diantaranya jangka panjang dengan modal. Adapun
sebagai berikut: rumus long term debt to equity ratio ada­
1) Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset lah sebagai berikut:
Ratio)
Menurut Hery (2016:166), rasio utang Long Term Debt
Total Utang Jangka Panjang
terhadap aset (debt to asset ratio) me­ to Equity Ratio = x 100%
Total Ekuitas
rupakan rasio yang digunakan un­
tuk mengukur perbandingan antara e. Rasio Arus Kas
to­
tal utang dengan total aset. Rasio Menurut Hery (2016:106), data laporan
utang terhadap aset digunakan un­ tuk arus kas dapat digunakan untuk menghitung
mengukur seberapa besar aset peru­ rasio tertentu yang menggambarkan kekuatan
sahaan dibiayai oleh utang atau seberapa keuangan perusahaan. Analisis laporan arus
besar utang perusahaan berpengaruh kas ini menggunakan komponen laporan
ter­hadap pembiayaan aset. Adapun ru­ arus kas dan juga komponen neraca serta la­
mus debt to asset ratio adalah sebagai poran laba-rugi sebagai alat analisis rasio.
berikut: Jenis-jenis rasio arus kas adalah sebagai
Total Utang
Debt to Asset Ratio = x 100% berikut:
Total Aset
1) Rasio Arus Kas Operasi terhadap Ke­
2) Rasio Utang terhadap Modal (Debt to wajiban Lancar
Equity Ratio) Menurut Hery (2016-106), rasio arus
Rasio utang terhadap modal (debt to kas operasi terhadap kewajiban lancar
equity ratio) merupakan rasio yang di­ menunjukkan kemampuan arus kas

277
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

operasi perusahaan dalam melunasi diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada


kewajiban lancarnya. Rasio ini dihitung dengan cara mengumpulkan, mengolah,
sebagai hasil bagi antara arus kas operasi menyajikan serta menganalisis ber­ ba­
dengan total kewajiban lancar. Adapun gai data yang ditemukan dan mem­
rumus rasio arus kas operasi ter­hadap ban­dingkannya dengan teori yang ada,
kewajiban lancar adalah sebagai berikut: kemudian dianalisis penerapannya da­
lam praktek sehingga dapat ditarik ke­
Arus Kas Koperasi
Rasio Arus Kas Operasi = x 100% simpulan.
Utang Lancar
Dalam penyusunan penelitian ini penulis
2) Rasio Arus Kas Operasi terhadap memperoleh data-data yang diperlukan berkaitan
Pengeluaran Modal dengan objek penelitiannya yaitu neraca, laporan
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba rugi, dan laporan perubahan modal. Metode
arus kas operasi yang tersedia untuk analisis data yang digunakan penulis adalah
pe­
ngeluaran investasi. Rasio arus kas metode analisis Rasio Aktivitas dan Rasio Renta­
operasi terhadap pengeluaran modal bilitas.
dihitung sebagai hasil bagi antara arus Untuk mengukur kinerja keuangan atau kese­
kas operasi dengan kas yang dibayarkan hatan perusahaan, Berikut adalah tabel standar
untuk pengeluaran modal, seperti industri rata-rata:
pem­ belian aset tetap, akuisisi bisnis,
Tabel 2. Standar Industri Rasio
dan aktivitas investasi lainnya. (Hery, Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas
2016:107) Adapun rumus rasio arus kas Kondisi Perusahaan
No Jenis Rasio Alat Ukur
operasi terhadap pengeluaran modal Sangat Baik Baik Kurang Baik

ada­lah sebagai berikut: Current Ratio > 200% 200% < 200%
Quick Ratio > 150% 150% < 150%
1 Likuiditas
Arus Kas Koperasi Cash Ratio > 50% 50% < 50%
Rasio Pengeluaran Modal =
Pengeluaran Modal Cash Turnover > 10% 10% < 10%
Net Profit Margin > 20% 20% < 20%
3) Rasio Arus Kas Operasi terhadap Total
2 Profitabilias Return On Assets > 30% 30% < 30%
Hutang
Return On Equity > 40% 40% < 40%
Rasio arus kas operasi terhadap total Receivable
> 15 Kali 15 Kali < 15 Kali
utang menunjukkan kemampuan arus Turnover
Working Capital
kas operasi perusahaan dalam melunasi Turnover
> 6 Kali 6 Kali < 6 Kali
3 Aktivitas
seluruh kewajibannya, baik kewajiban Fixed Assets
> 5 Kali 5 Kali < 5 Kali
Turnover
lancar maupun kewajiban jangka pan­
Total Assets
jang. Rasio arus kas operasi terhadap Turnover
> 2 Kali 2 Kali < 2 Kali

total hutang dihitung sebagai hasil bagi Debt to Asset


> 35% 35% < 35%
Ratio
antara arus kas operasi dengan total
Debt to Equity
hutang. (Hery, 2016:107) Adapun rumus 4 Solvabilitas
Ratio
> 90% 90% < 90%

rasio arus kas operasi terhadap total Long Term Debt


> 10 Kali 10 Kali < 10 Kali
to Equity Ratio
hutang adalah sebagai berikut: Sumber : Kasmir (2012 : 143-208

Arus Kas Koperasi


Rasio Total Hutang = x 100% Kinerja Keuangan
Total Utang
1. Definisi Kinerja Keuangan
4. Standar Rasio Keuangan Pengukuran kinerja keuangan me­ ru­
Metode analisis data dalam penelitian pakan suatu usaha formal untuk meng­eva­
ini adalah metode deskriptif yaitu sua­ luasi efiensi dan efektivitas perusahaan dalam
tu metode penelitian yang bertujuan menghasilkan laba dan posisi kas tertentu.
me­nggambarkan keadaan objek yang Dengan pengukuran kinerja keuangan ini

278
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

dapat dilihat prospek pertumbuhan dan sehingga hasil dari perhitungan tersebut
perkembangan keuangan perusahaan dari akan memberikan suatu kesimpulan se­
mengandalkan sumber yang dimilikinya. suai dengan analisis yang diinginkan.
Pe­rusahaan dikatakan berhasil apabila men­ c. Melakukan perbandingan terhadap hasil
capai suatu kinerja yang telah ditetapkan. hitungan yang telah diperoleh.
(Hery, 2016:25) Dari hasil hitungan yang sudah diper­
Kinerja keuangan adalah suatu analisis oleh tersebut kemudian dilakukan per­
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana bandingan dengan hasil hitungan dari
suatu perusahaan telah melaksanakan dengan berbahai perusahaan lainnya. Ter­da­pat
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan dua metode yang paling umum di­­per­
ke­uangan secara baik dan benar. Seperti gunakan untuk melakukan per­ ban­
dengan membuat suatu laporan keuangan dingan ini yaitu:
yang telah memenuhi standar dan ketentuan 1) Times series analysis, yaitu mem­
dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) ban­­dingkan secara antar-waktu atau
atau GAAP (General Accepted Accounting peride, dengan tujuan itu nantinya
Principle) dan yang lainnya. (Irham Fahmi, akan terlihat secara grafik.
2012:2) 2) Cross sectional approach, yaitu me­
Dari beberapa pengertian di atas, da­ la­
kukan perbandingan terhadap
pat disimpulkan bahwa kinerja keuangan hasil hitungan rasio-rasio yang telah
adalah hasil dari pencapaian perusahaan dilakukan antara satu perusahaan
ber­dasarkan pengukuran kinerja keuangan dan perusahaan lainnya dalam
dan ketentuan standar akuntansi keuangan ruang lingkup yang sejenis yang di­
dapat dilihat dari prospek pertumbuhan lakukan bersamaan.
dan perkembangan keuangan perusahaan Dari hasil metode diatas diharapkan
me­ ngandalkan sumber yang dimilikinya nan­­tinya dapat disimpulkan yang me­
yang telah sehingga tercapainya suatu pres­ nya­takan posisi perusahaan tersebut
tasi dalam satu periode tertentu yang men­ berada dalam kondisi sangat baik, baik,
cerminkan tingkat kesehatan perusa­haan. sedang/normal, tidak baik, dan sangat
2.
Tahap-Tahap Menganalisis Kinerja tidak baik.
Keuangan d. Melakukan penafsiran (interpretation)
Menurut Irham Fahmi (2014:3-4), ada terhadap berbagai permasalahan yang
5 (lima) tahap dalam menganalisiskinerja ditemukan.
ke­uangan suatu perusahaan secara umum Pada tahap ini analisis melihat kinerja
yaitu: keuangan perusahaan adalah setelah di­
a. Melakukan review terhadap data laporan lakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya
keuangan. dilakukan penafsiran untuk melihat
Review di sini dilakukan dengan tujuan apa-apa saja permasalahan dan kendala-
agar laporan keuangan yang sudah di­ kendala yang dialami oleh perusahaan
buat tersebut sesuai dengan penerapan tersebut.
kaidah-kaidah yang berlaku umum e. Mencari dan memberikan pemecahan
dalam dunia akuntansi, sehingga dengan masalah (solution) terhadap berbagai
demikian hasil laporan keuangan ter­ permasalahan yang ditemukan.
sebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan
b. Melakukan perhitungan. berbagai permasalahan yang dihadapi
Penerapan metode perhitungan di sini maka dicarikan solusi guna memberikan
adalah disesuaikan dengan kondisi dan suatu input atau masukan agar apa yang
permasalahan yang sedang dilakukan menjadi kendala dan hambatan selama

279
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

ini dapat terselesaikan. Yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)


3. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Tbk yang merupakan salah satu Perusahaan
dengan Menggunakan Analisis Rasio BUMN yang bergerak di bidang Jaringan dan Jasa
Keuangan Telekomunikasi yang berkantor pusat di alamat
Menurut Hery (2017:25), penilaian atau Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 52 RT 006/RW
pengukuran kinerja keuangan merupakan 011, Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta
suatu formal untuk mengevaluasi efisiensi dan Selatan, DKI Jakarta, 12710.
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan
laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengu­ Waktu Penelitian
kuran kinerja keuangan ini dapat prospek Untuk memperoleh data dan informasi yang
pertumbuhan dan perkembangan keuangan diperlukan dalam penyusunan skripsi ini mela­
perusahaan dari mengandalkan sumber daya kukan penelitian selama 4 bulan yaitu Mei 2018
yang dimilikinya. Perusahaan dikatakan ber­ sampai dengan bulan Agustus 2018.
hasil apabila perusahaan telah mencapai
suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan. Sifat Penelitian
Pengukuran kinerja keuangan adalah Penelitian yang digunakan oleh penulis ber­
penting sebagai sarana atau indikator dalam sifat deskriptif kuantitatif, maksudnya penelitian
rangka memperbaiki kegiatan operasional yang menggambarkan atau menceritakan serta
perusahaan. Dengan perbaikan kinerja ope­ menguraikan bagaimana hasil dari perhitungan
rasional diharapkan bahwa perusahaan da­ data-data finansial perusahaan dalam bentuk la­
pat mengalami pertumbuhan keuangan yang poran keuangan.
lebih baik dan juga dapat bersaing dengan Data yang diambil dalam penelitian dan
perusahaan lain lewat efisiensi dan efektivitas. penulisan skripsi ini adalah data-data yang ter­
Pengukuran kinerja keuangan dilakukan dapat dalam laporan keuangan PT. Teleko­ mu­
bersamaan dengan proses analisis. Analisis nikasi Indonesia (Persero) Tbk selama sebelas
kinerja keuangan merupakan suatu proses periode dari 2007-2015.
pengkajian kinerja keuangan secara kritis,
yang meliputi peninjauan data keuangan, Populasi
penghitungan, pengukuran, interpretasi, Populasi yang digunakan dalam penelitian
dan pemberian solusi terhadap masalah ke­ ini adalah laporan keuangan PT. Telekomunikasi
uangan perusahaan pada suatu periode ter­ Indonesia (Persero) Tbk yang dipublikasikan
tentu. Seperti yang telah disebutkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
pem­bahasan sebelumnya, bahwa kinerja ke­
uangan perusahaan dapat dinilai dengan me­ Sampel
nggunakan beberapa alat analisis. Di mana Sampel penelitian ini adalah laporan neraca
salah satunya dengan menggunakan alat dan laporan laba rugi pada PT. Telekomunikasi
analisis rasio keuangan. Indonesia (Persero) Tbk yang dipublikasikan
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2007 sam­
METODE pai dengan 2015.
Lokasi Penelitian Metode Pengumpulan Data
lokasi penelitian ini adalah perusahaan yang Metode yang digunakan dalam pengumpulan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang data untuk melakukan penelitian ini adalah
berlokasi di Gedung Bursa Efek Jakarta, Tower sebagai berikut:
II, Lantai 1, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190 Data yang diperoleh untuk penelitian ini
yang dapat di akses melalui www.idx.co.id. ada­­lah data yang diperoleh dengan membaca
literatur, buku, artikel, jurnal dan hal lain

280
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

yang berhubungan dengan aspek yang diteliti (profitabilitas) merupakan rasio yang meng­gam­
sebagai upaya untuk memperoleh data yang barkan kemampuan perusahaan dalam meng­
valid. hasilkan laba. Tujuan operasional dari sebagian
2. Penelitian Internet (Internet Research) besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan
Tak dapat dipungkiri terkadang buku refe­ profit, baik profit jangka pendek maupun profit
rensi atau literatur yang kita miliki atau me­ jangka panjang. Rasio rentabilitas ini juga dapat
minjam dari perusahaan di perpustakaan digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat
ter­tinggal selama beberapa waktu atau ka­ efektivitas kinerja manajemen. Kinerja yang baik
daluarsa, karena ilmu selalu berkembang, akan ditunjukkan lewat keberhasilan manajemen
maka penulis melakukan penelitian dengan dalam menghasilkan laba yang maksimal bagi
teknologi yang berkembang yaitu internet. perusahaan.
3. Dokumentasi 1) Hasil Pengembalian Atas Investasi (Return on
Menurut Uhar Suharsaputra (2014:215), do­ Investment) / ROI
kumen merupakan rekaman kejadian masa Menurut Hery (2016:193), hasil pengem­
lalu yang tertulis atau dicetak mereka dapat bangan atas aset (return on investment) me­
berupa catatan anekdot, surat, buku harian, rupakan rasio yang menunjukkan seberapa
dan dokumen-dokumen. besar aset dalam menciptakan dalam meng­
hasilkan laba bersih. ROI digunakan untuk
Metode Analisis Data mengukur seberapa besar jumlah laba bersih
Metode analisis data dalam penelitian ini yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu yang tertanam dalam total aset. ROI dihitung
metode penelitian yang bertujuan meng­ gam­ dengan membagi laba bersih terhadap total
bar­kan keadaan objek yang diteliti berda­ sar­ aset. Adapun rumus return on assets adalah
kan fakta-fakta yang ada dengan cara mengum­ sebagai berikut:
pulkan, mengolah, menyajikan serta menga­
Laba Bersih
nalisis berbagai data yang ditemukan dan mem­ Returm On Investment = x 100%
Total Aset
bandingkannya dengan teori yang ada, kemudian
dianalisis penerapannya dalam praktek sehingga 2) Hasil Pengembalian Atas Ekuitas (Return on
dapat ditarik kesimpulan. Equity)
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mem­ Menurut Hery (2016:194), hasil pengembalian
peroleh data-data yang diperlukan berkaitan atas ekuitas (return on equity) merupakan
dengan objek penelitian terdiri dari laporan rasio yang menunjukkan seberapa besar
keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, dan la­ kon­tribusi ekuitas dalam menciptakan laba
poran perubahan modal. ber­sih. ROE digunakan untuk mengukur se­
Metode analisis data yang digunakan penulis berapa besar jumlah laba bersih yang akan
adalah metode analisis rasio rentabilitas dan rasio di­hasilkan dari setiap rupiah dana yang ter­
aktivitas. Metode ini dilakukan untuk mencapai tanam dalam total ekuitas. ROE dihitung
suatu kesimpulan data-data yang terkumpul dengan membagi laba bersih terhadap total
dengan teori-teori yang seharusnya, kemudian ekuitas. Adapun rumus return on equity
dilanjutkan dengan melakukan analisis. Metode adalah sebagai berikut:
analisis data yang digunakan penulis adalah
Laba Bersih
meto­ de analisis Rasio. Metode ini digunakan Return On Equity = x 100%
Total Ekuitas
untuk mencapai kesimpulan daya yang terkumpul
dengan teori-teori yang seharusnya, kemudian Rasio Aktivitas
dilanjutkan dengan melakukan analisis. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digu­
Rasio Rentabilitas nakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
Menurut Hery (2016:143), rasio rentabilitas dalam menggunakan aset yang dimilikinya, ter­

281
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

masuk untuk mengukur tingkat efisiensi peru­ munikasi Indonesia (Persero) Tbk :
sahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang
Tabel 3. Standar Industri Rasio Aktivitas dan Rentabilitas
ada. Rasio ini juga digunakan untuk menilai
Kondisi Perusahaan
ke­
mampuan perusahaan dalam melaksanakan No Jenis Rasio Alat Ukur
Sangat Baik Baik Kurang Baik
aktivitas sehari-hari. (Hery, 2016:178).
Fixed Asset
1 > 5 Kali 5 Kali < 5 Kali
1) Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Turnover
Aktivitas
Over) 2
Total Assets
Turnover
> 2 Kali 2 Kali < 2 Kali
Menurut Hery (2016:185-186), perputaran Return On
3 > 30% 30% < 30%
aset tetap (fixed assets turn over) merupakan Rentabilitas Investment
4 Return On Equity > 40% 40% < 40%
rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan atau dengan Operasional Variabel
kata lain untuk mengukur seberapa efektif 1. Rasio Keuangan
kapasitas aset tetap turut berkontribusi men­ Menurut (Kasmir, 2012:93), rasio ke­
ciptakan penjualan. Rasio ini dihitung seba­ uangan me­rupakan kegiatan mem­ban­ding­
gai hasil bagi antara penjualan dengan aset kan ang­ka-angka yang ada dalam laporan
tetap. Perputaran aset tetap yang rendah ber­ ke­uangan dengan cara membagi satu angka
arti perusahaan memiliki kelebihan kapasitas dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
aset tetap, dimana aset tetap yang ada belum dila­
kukan antara satu komponen dengan
di­manfaatkan secara maksimal untuk men­ kom­ponen dalam satu laporan keuangan atau
ciptakan penjualan. Adapun rumus fixed antar komponen yang ada diantara laporan
assets turnover adalah sebagai berikut: keuangan. Kemudian angka yang diper­ban­
dingkan dapat berubah angka-angka dalam
Penjualan
Fixed Assets Turnover = x 100% satu periode maupun beberapa periode.
Aktiva Tetap
2. Kinerja Keuangan
2) Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Kinerja perusahaan merupakan suatu
Over) gam­baran tentang kondisi keuangan suatu
Menurut Hery (2016:187), perputaran total peru­sahaan yang dianalisis dengan alat-alat
aset (total assets turn over) merupakan rasio ana­lisis keuangan, sehingga dapat diketahui
yang digunakan untuk mengukur keefektifan me­ngenai baik buruknya keadaan keuangan
total aset yang dimiliki perusahaan dalam suatu perusahaan yang mencerminkan pres­
menghasilkan penjualan dari setiap rupiah tasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini
dana yang tertanam dalam total aset. Rasio sangat penting agar sumber daya digunakan
dihitung sebagai hasil bagi antara besarnya secara optimal dalam menghadapi perubahan
penjualan dengan total aset. Perputaran total lingkungan.
aset yang ada belum dimanfaatkan secara Untuk mengukur kinerja keuangan atau
maksimal untuk menciptakan penjualan. kesehatan PT. Telekomunikasi Indonesia
Adapun rumus total assets turnover adalah (Persero) Tbk, maka penulis membandingkan
sebagai berikut: hasil rasio aktivitas dan rasio rentabilitas
dengan standar rasio yang sesuai dengan bu­
Penjualan
Total Assets Turnover = x 100% ku Kasmir yang berjudul Analisis Laporan
Total Aktiva
Keuangan 2012.
Standar Rasio Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan atau
kesehatan perusahaan, berikut adalah tabel rata-
rata standar industri yang dijadikan penulis da­
lam menganalisa laporan keuangan PT. Teleko­

282
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

Tabel 4. Standar Industri Rasio Aktivitas dan Rentabilitas


Pada tahun 2007 fixed assets turnover
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
atau perputaran aktiva tetap PT. Tele­ ko­
a. Fixed Assets munikasi Indo­ nesia (Persero) Tbk adalah
Rasio Aktivitas adalah efektifitas
Rasio Turnover
Aktivitas
perusahaan dalam penggunaan
b. Total Assets
Rasio 0,89 kali. Artinya se­tiap Rp1 aktiva tetap dapat
sumber daya yang dimiliki.
Turnover
menghasilkan Rp0,89 penjualan. Pada tahun
Rasio Rentabilitas adalah
Rasio
kemampuan perusahaan untuk
a. ROI
Rasio 2008 fixed assets turnover atau perputaran
Rentabilitas b. ROE
memperoleh laba.
aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia
Kinerja Keuangan adalah suatu
gambaran tentang kondisi
Analisis laporan (Persero) Tbk adalah 0,79 kali. Artinya se­
Kinerja keuangan
keuangan perusahaan pada Rasio
Keuangan
periode tertentu dengan mengacu
menggunakan tiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan
rasio keuangan
pada standar yang ditetapkan
Rp0,79 penjualan. Pada tahun 2009 fixed
assets turnover atau perputaran aktiva tetap
HASIL dan PEMBAHASAN PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
A. Rasio Aktivitas PT. Telekomunikasi Indo­ adalah 0,79 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
nesia (Persero) Tbk tetap dapat menghasilkan Rp0,79 penjualan.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digu­ Pada tahun 2010 fixed assets turnover atau
nakan untuk mengukur efektivitas perusahaan perputaran aktiva tetap PT. Teleko­mu­nikasi
dalam menggunakan aset yang dimilikinya, ter­ Indo­ nesia (Persero) Tbk adalah 0,85 kali.
masuk untuk mengukur tingkat efisiensi peru­ Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­
sahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ha­silkan Rp0,85 penjualan. Pada tahun
ada. Dalam penelitian ini rasio aktivitas yang di­ 2011 fixed assets turnover atau perputaran
gunakan meliputi fixed assets turnover dan total aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia
assets turn over. (Persero) Tbk adalah 0,88 kali. Artinya se­
a. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn tiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­ hasilkan
over) Rp0,88 penjualan. Pada tahun 2012 fixed
Dalam mencari nilai fixed assets assets turnover atau perputaran aktiva tetap
turnover atau perputaran aktiva tetap data PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
yang digunakan adalah penjualan dan total adalah 0,93 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
aktiva tetap. tetap dapat menghasilkan Rp0,93 penjualan.
Rumus yang digunakan untuk menda­ Pada tahun 2013 fixed assets turnover atau
patkan nilai fixed assets turnover adalah : perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi
Indonesia (Per­ sero) Tbk adalah 0,87 kali.
Penjualan
Fixed Assets Turnover = x 100% Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­
Total Aktiva Tetap
hasilkan Rp0,87 pen­ jualan. Pada tahun
2014 fixed assets turnover atau perputaran
Tabel 5. Komponen Fixed Assets Turnover
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015 aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia
Total Aktiva
Fixed
Standar
(Persero) Tbk adalah 0,84 kali. Artinya
Tahun Penjualan Assets Hasil
Tetap
Turnover
Industri setiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan
2007 59.440 66.478 0,89 Kali Kurang Baik Rp0,84 penjualan. Pada tahun 2015 fixed
2008 60.690 76.732 0,79 Kali Kurang Baik assets turnover atau perputaran aktiva tetap
2009 64.597 81.870 0,79 Kali Kurang Baik PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
2010 69.177 81.772 0,85 Kali Kurang Baik adalah 0,87 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
2011 71.918 81.796 0,88 Kali 5 Kali Kurang Baik
tetap dapat menghasilkan Rp0,87 penjualan.
2012 77.143 83.396 0,93 Kali Kurang Baik
b. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn
2013 82.967 94.876 0,87 Kali Kurang Baik
over)
2014 89.696 107.133 0,84 Kali Kurang Baik
2015 102.470 118.261 0,87 Kali Kurang Baik
Dalam mencari nilai total assets turnover
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data data yang digunakan adalah penjualan dan
yang diolah)
total aktiva. Rumus yang digunakan untuk

283
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

men­dapatkan nilai total assets turnover perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi
adalah: Indonesia (Persero) Tbk adalah 0,65 kali.
Penjualan
Total Assets Turnover = x 100% Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­
Total Aktiva
hasilkan Rp0,65 penjualan. Pada tahun 2014
total assets turnover atau perputaran aktiva
Tabel 6. Komponen Total Assets Turnover tetap PT. Telekomunikasi Indonesia (Per­
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
Total Assets Standar
sero) Tbk adalah 0,64 kali. Artinya setiap
Tahun Penjualan Total Aktiva Hasil
Turnover Industri Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp0,64
2007 59.440 82.457 0,72 Kali Kurang Baik
jualan. Pada tahun 2015 total assets
pen­­
2008 60.690 91.355 0,66 Kali Kurang Baik
turnover atau perputaran aktiva tetap PT.
2009 64.597 98.056 0,66 Kali Kurang Baik
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
2010 69.177 100.501 0,69 Kali Kurang Baik
adalah 0,62 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
2011 71.918 103.054 0,70 Kali 2 Kali Kurang Baik
2012 77.143 111.369 0,69 Kali Kurang Baik
tetap dapat menghasilkan Rp0,62 penjualan.
2013 82.967 127.951 0,65 Kali Kurang Baik
2014 89.696 140.895 0,64 Kali Kurang Baik B. Rasio Rentabilitas PT. Telekomunikasi
2015 102.47 166.173 0,62 Kali Kurang Baik Indonesia (Persero) Tbk
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data Rasio rentabiltas digunakan untuk menilai
yang diolah)
kemampuan perusahaan dalam mencari keun­
Pada tahun 2007 total assets turnover atau tungan. Rasio rentabilitas juga digunakan untuk
per­putaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi mengukur tingkat efektivitas manajemen secara
Indo­nesia (Persero) Tbk adalah 0,72 kali. keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya
Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­ tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubung­
hasilkan Rp0,72 pen­­ jualan. Pada tahun annya dengan penjualan maupun investasi. Se­
2008 total assets turnover atau perputaran makin tinggi rasio rentabilitas menggambarkan
aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia semakin baiknya kinerja keuangan perusahaan,
(Persero) Tbk adalah 0,66 kali. Artinya se­ begitupun sebaliknya. Dalam penelitian ini rasio
tiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan rentabilitas yang digunakan meliputi tingkat
Rp0,66 penjualan. Pada tahun 2009 total pengembalian investasi (return on investment) dan
assets turnover atau perputaran aktiva tetap tingkat pengembalian modal (return on equity).
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk a. Tingkat Pengembalian Investasi (Return on
adalah 0,66 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva Investment) / ROI
tetap dapat menghasilkan Rp0,66 penjualan. Dalam mencari nilai tingkat pengem­
Pada tahun 2010 total assets turnover atau balian investasi (return on investment) data
perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi yang digunakan adalah dengan mem­ ban­
Indonesia (Per­­sero) Tbk adalah 0,69 kali. dingkan laba setelah bunga dan pajak dengan
Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng­ total aktiva.
hasilkan Rp0,69 pen­ jualan. Pada tahun Rumus yang digunakan untuk menda­
2011 total assets turnover atau perputaran patkan nilai tingkat pengembalian (return on
aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia investment) :
(Persero) Tbk adalah 0,70 kali. Artinya se­ Return on Investment =
tiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan
Rp0,70 penjualan. Pada tahun 2012 total Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak x 100%
assets turnover atau perputaran aktiva tetap Total Aktiva
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
adalah 0,69 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
tetap dapat menghasilkan Rp0,69 penjualan.
Pada tahun 2013 total assets turnover atau

284
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

Tabel 7. Komponen Return on Investment kembali pada tahun 2011 sebesar 13,97%
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015 atau berkurang sebesar 1,89% penyebabnya
Laba Bersih dikarenakan beban usaha yang meningkat
Setelah Return on Standar
Tahun Total Aktiva Hasil
Bunga dan Investment Industri serta tidak adanya pendapatan bunga.
Pajak
Kemudian pada tahun 2012 mengalami
2007 17.669 82.457 21,43% Kurang Baik
2008 14.671 91.355 16,06% Kurang Baik
peningkatan sebesar 16,51%. Artinya ting­
2009 15.977 98.056 16,29% Kurang Baik kat pengembalian investasi bertambah sebe­
2010 15.936 100.501 15,86% Kurang Baik sar 2,54% selain karena total aktiva juga di­
2011 14.394 103.054 13,97% 30% Kurang Baik sebabkan oleh meningkatnya pendapatan
2012 18.388 111.369 16,51% Kurang Baik dan penghasilan pendanaan. Namun pada
2013 20.402 127.951 15,95% Kurang Baik tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
2014 21.471 140.895 15,24% Kurang Baik
15,95% atau berkurang sebesar 0,56% selain
2015 23.948 166.173 14,41% Kurang Baik
karena total aktiva yang meningkat juga di­
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
yang diolah) sebabkan oleh meningkatnya pendapatan
disertai meningkatnya beban usaha.
Berdasarkan perhitungan tersebut return Selain di tahun 2013 yang telah menga­
on investment PT. Telekomunikasi Indonesia lami penurunan, secara bertahap di tahun
(Persero) Tbk pada tahun 2007 sampai de­ 2014 dan 2015 dimana tingkat pengembalian
ngan 2015 mengalami ketidakstabilan yang investasi mengalami penurunan kembali
artinya me­ ngalami peningkatan dan pe­ ma­sing-masing sebesar 15,24% dan 14,41%,
nurunan. Hal ini disebabkan karena terjadi sehingga berkurang sebesar 0,71% dan
perubahan pada laba setelah bunga dan pajak 0,83% selain karena total aktiva juga karena
serta total aktiva yang di­miliki perusahaan. disebabkan meningkatnya beban usaha di­
Dimana perhitungan return on investment ikuti dengan total biaya pendanaan.
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk b. Tingkat Pengembalian Modal (Return on
pada tahun 2007 menunjukkan bahwa ting­ Equity) / ROE
kat pengembalian investasi yang dipero­leh Dalam mencari nilai tingkat pengem­
perusahaan sebesar 21,43% dan mengalami balian modal (return on equity) data yang
penurunan di tahun selanjutnya yakni di di­gunakan adalah dengan membandingkan
tahun 2008 sebesar 16,06%. Artinya hasil laba setelah bunga dan pajak dengan total
pe­ngembalian investasi berkurang sebesar ekuitas.
5,37% hal ini disebabkan karena jumlah beban Rumus yang digunakan untuk men­da­
usaha yang meningkat dan laba sebelum patkan nilai tingkat pengembalian modal
pajak penghasilan yang dipengaruhi oleh (return on equity):
pen­dapatan bunga, beban bunga, dan selisih
kurs. Kemudian mengalami peningkatan di Return on Equity =
tahun 2009 sebesar 16,29%. Artinya tingkat Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
pengembalian investasi bertambah 0,23% hal Total Ekuitas x 100%
ini disebabkan karena meningkatnya laba
usaha dan laba sebelum pajak yang dipe­ Tabel 8. Komponen Return on Equity
ngaruhi oleh selisih kurs - bersih dan menu­ PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
Laba Bersih
runnya kerugian beban bunga. Setelah Total Return on Standar
Tahun Hasil
Bunga dan Ekuitas Equity Industri
Selanjutnya pada tahun 2010 tingkat pe­ Pajak
ngembalian investasi mengalami penu­run­an 2007 17.669 33.748 52,36% Baik
sebesar 15,86% atau berkurang sebesar 0,43% 2008 14.671 34.314 42,76% Baik
40%
penyebabnya dikarenakan meningkatnya be­ 2009 15.977 38.990 40,98% Baik

ban usaha. Kemudian mengalami penurunan 2010 15.936 56.415 28,25% Kurang Baik

285
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

2011 14.394 60.981 23,60% Kurang Baik Selanjutnya di tahun 2015 mengalami
2012 18.388 66.500 27,65% Kurang Baik peningkatan sebesar 25,63%. Artinya tingkat
2013 20.402 77.424 26,35% Kurang Baik pengembalian modal bertambah sebesar
2014 21.471 86.125 24,93% Kurang Baik 0,7%, selain karena laba bersih setelah
2015 23.948 93.428 25,63% Kurang Baik
bunga dan pajak serta total ekuitas yang me­
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
yang diolah) ningkat, hal ini penyebabnya juga karena
me­ ningkatnya pendapatan, beban usaha,
Berdasarkan perhitungan antara per­ saldo laba, dan jumlah ekuitas yang dapat
ban­­­
dingan laba bersih setelah bunga dan di­atribusikan kepada pemilik entitas induk
pajak dengan total ekuitas (modal) di­ da­­ bersih, dan kepentingan nonpengendali.
pat­kan hasil tersebut yaitu tingkat pengem­­
balian modal (return on equity) PT. Tele­ C. Kinerja Keuangan PT Telekomunikasi
komunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada Indonesia (Persero) Tbk
tahun 2007 sampai dengan 2015 me­ngalami Untuk mengetahui kinerja keuangan perusa­
ketidakstabilan yang artinya menga­ lami haan atau tingkat kesehatan keuangan perusahaan
peningkatan dan penurunan. Hal ini dise­ PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ber­
babkan karena terjadi perubahan pada laba da­sarkan hasil perhitungan rasio aktivitas dan
setelah bunga dan pajak serta total ekuitas rasio rentabilitas yang diperoleh dari laporan ke­
yang dimiliki perusahaan. Dimana pada uangan perusahaan selama 9 (sembilan) tahun
ta­
hun 2007 menunjukkan bahwa tingkat terhitung mulai tahun 2007 sampai dengan tahun
pengembalian modal sebesar 52,36% dan 2015.
pada tahun selanjutnya mengalami pe­ nu­ a. Rasio Aktivitas
runan secara bertahap selama 4 (empat) tahun Tabel 9. Hasil Perhitungan Rasio Aktivas
ditahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 dimana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
tingkat pengembalian investasi masing-ma­ Rasio Aktivitas
Alat Ukur Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover
sing sebesar 42,76%, 40,98%, 28,25%, dan
Standar
23,60%. Artinya tingkat pengembalian modal Industri
5 Kali 2 Kali

berkurang sebesar 9,6%, 1,78%, 12,73%, dan Tahun Nilai Hasil Nilai Hasil
4,65%. 2007 0,89 Kali Kurang Baik 0,72 Kali Kurang Baik

Selain karena laba bersih setelah bunga 2008 0,79 Kali Kurang Baik 0,66 Kali Kurang Baik

dan pajak dan total ekuitas, hal ini juga dise­ 2009 0,79 Kali Kurang Baik 0,66 Kali Kurang Baik
2010 0,85 Kali Kurang Baik 0,69 Kali Kurang Baik
babkan karena meningkatnya beban usa­ha,
2011 0,88 Kali Kurang Baik 0,70 Kali Kurang Baik
pendapatan, selisih kurs, saldo laba, jum­
2012 0,93 Kali Kurang Baik 0,69 Kali Kurang Baik
lah ekuitas yang dapat diatribusikan, dan
2013 0,87 Kali Kurang Baik 0,65 Kali Kurang Baik
me­nurunnya modal saham yang diperoleh
2014 0,84 Kali Kurang Baik 0,64 Kali Kurang Baik
kembali.
2015 0,87 Kali Kurang Baik 0,62 Kali Kurang Baik
Kemudian pada tahun 2012 mening­kat
Rata-Rata 0,86 Kali Kurang Baik 0,67 Kali Kurang Baik
sebesar 27,65%. Artinya tingkat pengem­ Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
balian modal bertambah sebesar 4,05% hal yang diolah)

ini disebabkan oleh meningkatnya penda­ Rasio aktivitas dilihat dari tingkat pe­
patan dan beban usaha, serta saldo laba. ngembalian aktiva tetap (fixed assets turnover)
Se­telah itu mengalami penurunan kembali dan tingkat pengembalian total aktiva (total
secara bertahap pada tahun 2013 dan 2014 assets turnover) selama 9 (sembilan) tahun
masing-masing sebesar 26,35% dan 24,93% dari tahun 2007 sampai dengan 2015 hasil
atau berkurang sebesar 1,3% dan 1,42% hal analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
ini disebabkan karena meningkatnya pen­ pe­­
rusahaan belum bisa memaksimalkan
dapatan, beban usaha, selisih kurs. per­putaran aktiva tetap dan tidak mampu

286
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

men­capai standar industri masih berada di­ assets turnover mengalami ketidakstabilan yang
ba­wah standar yang sudah ditetapkan. Ini artinya adanya peningkatan dan penurunan di
di­
ka­renakan setiap tahunnya untuk total setiap tahunnya.
akti­va tetap maupun total aktiva lebih besar Sedangkan rata-rata fixed assets turnover
nilai­nya dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2007 sampai dengan 2015 ialah se­
mes­ kipun setiap tahunnya terus menerus besar 0,86 Kali (< 5 Kali), dan dari total assets
me­ngalami peningkatan. Perusahaan diha­ turnover yaitu sebesar 0,67 Kali (< 2 Kali), yang
rap­kan meningkatkan lagi penjualannya atau artinya kinerja keuangan PT. Telekomunikasi
me­ngurangi sebagian aktiva yang kurang Indo­nesia (Persero) Tbk pada Rasio Aktivitas
produktif. dalam keadaan kurang baik.
b. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas PT. Telekomunikasi Indo­
Tabel 10. Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas nesia (Persero) Tbk periode 2007 sampai dengan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015 2015 yang terdiri atas return on investment dan
Rasio Aktivitas return on equity pada tahun 2007 sampai dengan
Alat Ukur Return on Investment Return on Equity
2015 cenderung mengalami ketidakstabilan yang
Standar
Industri
30% 40% artinya adanya peningkatan dan penurunan di
Tahun Nilai Hasil Nilai Hasil setiap tahunnya.
2007 21.43% Kurang Baik 52.36% Baik Sedangkan berdasarkan total rata-rata return
2008 16.06% Kurang Baik 42.76% Baik on investment yaitu sebesar 16.19% (< 30%) dan
2009 16.29% Kurang Baik 40.98% Baik total rata-rata return on equity yaitu sebesar
2010 15.86% Kurang Baik 28.25% Kurang Baik
32.50% (< 40%), yang artinya kinerja keuangan
2011 13.97% Kurang Baik 23.60% Kurang Baik
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada
2012 16.51% Kurang Baik 27.65% Kurang Baik
rasio rentabilitas dalam keadaan kurang baik.
2013 15.95% Kurang Baik 26.35% Kurang Baik
Kinerja keuangan perusahaan dikatakan
2014 15.24% Kurang Baik 24.93% Kurang Baik
baik jika mampu mencapai standar industri
2015 14.41% Kurang Baik 25.63% Kurang Baik
yang telah ditetapkan yaitu 30% untuk return
Rata-Rata 16.19% Kurang Baik 32.50% Kurang Baik
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
on investment dan 40% untuk return on equity.
yang diolah)
Dengan kondisi kinerja perusahaan kurang baik,
Berdasarkan hasil data yang dianalisis perusahaan dikatakan belum mampu meng­ha­
tersebut dapat diukurlah kinerja keuangan silkan keuntungan yang maksimal karena kinerja
dari rasio rentabilitas berdasarkan standar keuangan perusahaan kurang baik.
industri yang sudah ditetapkan yaitu rata- Berdasarkan hasil analisis penilaian kinerja
rata rasio rentabilitas PT. Telekomunikasi dari aspek keuangan perusahaan selama sembilan
Indonesia (Persero) Tbk selama 11 (sebelas) tahun untuk rasio aktivitas dan rasio rentabilitas
tahun terakhir masuk kedalam kategori PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk da­
“Kurang Sehat”, dikarenakan rata-rata rasio pat dikatakan kurang baik. Hal ini bisa dilihat
rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia dari aktivitas perusahaan rata-rata fixed assets
(Persero) Tbk berdasarkan perhitungan turnover 0,86 Kali (< 5 Kali standar industri) dan
return on investment hasilnya masih dibawah total assets turnover 0,67 Kali (< 2 Kali standar
standar industri (< 30%) dan return on equity industri) dan return on investment 16.19% (<30%
masih di bawah standar industry (< 40%). standar industri) dan return on equty 32.50%
(<40% standar industri), maka dapat dikatakan
SIMPULAN perusahaan belum mampu menghasilkan keun­
Rasio Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia tungan yang maksimal.
(Persero) Tbk periode 2007 sampai dengan 2015
yang terdiri atas fixed assets turnover dan total

287
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288

DAFTAR PUSTAKA kedua. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia


Harjito, A., & Martono. (2014). Manajemen Ke­ Pustaka Utama.
uangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Yog­ Solihin, I. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta:
yakarta: Penerbit Ekonisia. Penerbit Erlangga.
Keown, A. J., dkk. (2010). Dasar-dasar Manajemen Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Bandung: Alfabeta.
Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, (2014). Memahami Penelitian Kualitatif,
Fahmi, I. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan
Ban­dung: Alfabeta. Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Sugiyono, (2016). Memahami Penelitian Kualitatif
Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung: CV dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta. Alfabeta.
Gitosudarmo, I., & Basri. (2010). Manajemen Ke­ Sutrisno, (2010). Manajemen Keuangan, Teori,
uangan, Edisi Keempat, Cetakan Pertama. Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan
Yogya­karta: Penerbit BPFE. Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.
Harahap, S. S., (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Suharsaputra, U. (2014). Metode Penelitian Kuan­
Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada. titatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT.
Hasibuan, M. (2016). Manajemen, Dasar, Penger­ RefikaAditama.
tian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Akasara. Hartono, E., P. (2017). Analisis Rasio Likuiditas,
Hery, S.E., M.Si., CRP., RSA, (2016). Analisis Aktivitas dan Profitabilitas Untuk Menilai
Laporan Keuangan, Integrated and Comphe­ Ki­nerja Keuangan Pada PT. Sumber Alfaria
rensive Edition. Jakarta: PT. Grasindo Trijaya, Tbk (Periode 2011-2015). Tangerang
Anggota IKAPI. Selatan: Universitas Pamulang.
James C. van Horne & John M. Wachowicz jr, Nurhidayah, M. (2018). Analisis Rasio Likuiditas
(2012). Prinsip-prinsip Manajemen Keuang­ dan Solvabilitas Untuk Menilai Kinerja
an, Edisi 13, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Keuangan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia,
Kasmir, (2012). Analisis Laporan Keuangan, Ce­ Tbk Periode Tahun (2011-2015). Tangerang
takan keenam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Selatan: Universitas Pamulang.
Persada. Seviyantas., M., K. (2017). Analisis Rasio Akti­
Kasmir, (2013). Analisis Laporan Keuangan. vitas dan Profitabilitas Guna Menilai Kiner­
Jakarta: Rajawali Persada. ja Keuangan Pada Gajah Tunggal Tbk.
Martono., & Agus Harjito, (2010). Manajemen Tangerang Selatan: Universitas Pamulang.
Keuangan, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Ermayanti, D. (2009). Kinerja Keuangan Peru­
Penerbit Ekonisia. sahaan. Diakses 1 November 2018 dari https://
Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan, dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/15/
Edisi Keempat. Cetakan Kelima Belas. kinerja-keuangan-perusahaan/.
Yogyakarta: Liberty.
Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
Riyanto, B. (2010). Dasar-dasar Pembelanjaan
Peru­sahaan. Yogyakarta: BPFE
Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori
dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan Keem­
pat. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Sawir, A. (2013). Analisis Kinerja Keuangan dan
Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan

288

Anda mungkin juga menyukai