I L M U P E N G E TA H U A N , T E K N O LO G I , DA N H U M A N I O R A
278
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
Analisis Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja
Keuangan pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk
Sutiman
Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang
soetiman2014@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui rasio aktivitas dan rasio rentabilitas yang dapat dijadikan sebagai alat
ukur kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Dengan menggunakan alat ukur Analisa
Rasio Aktivitas dan Rasio Rentabilitas. Penelitian dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
tahun 2007-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis data adalah metode deskriptif
analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan
fakta-fakta yang ada dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menganalisis berbagai
data yang ditemukan dan membandingkannya dengan teori yang ada, kemudian dianalisis penerapannya
dalam praktek sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian: Rasio Aktivitas yang terdiri atas fixed
assets turnover dan total assets turnover mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya. Sedangkan rata-rata fixed assets turnover sebesar 0,86 Kali (< 5 Kali), dan
dari total assets turnover yaitu sebesar 0,67 Kali (< 2 Kali), Rasio Rentabilitas yang terdiri atas return on
investment dan return on equity cenderung mengalami ketidakstabilan yang artinya adanya peningkatan dan
penurunan di setiap tahunnya. Berdasarkan total rata-rata return on investment sebesar 16.19% (< 30%) dan
total rata-rata return on equity sebesar 32.50% (< 40%). Hasil analisis penilaian kinerja dari aspek keuangan
untuk rasio aktivitas dan rasio rentabilitas dapat dikatakan kurang baik. Terlihat dari aktivitas perusahaan
rata-rata fixed assets turnover 0,86 Kali (< 5 Kali standar industri) dan total assets turnover 0,67 Kali (< 2
Kali standar industri) dan return on investment 16.19% (<30% standar industri) dan return on equty 32.50%
(<40% standar industri).
Abstract
The purpose of this study is to determine the activity ratio and profitability ratio that can be used as a measure
of financial good or bad and financial performance at PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. By using
a measuring instrument Activity Ratio Analysis and Rentability Ratio. The research was conducted at PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk in 2007-2015 which is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
The method of data analysis is descriptive analysis method, which is a research method that aims to describe
the state of the object under study based on existing facts by collecting, processing, presenting and analyzing
various data found and comparing it with existing theories, then analyzing its application in practice so that
conclusions can be drawn. Research results: Activity ratios consisting of fixed assets turnover and total assets
turnover experience instability which means there is an increase and decrease in each year. While the average
fixed assets turnover is 0.86 times (<5 times), and from total assets turnover which is equal to 0.67 times
(<2 times), the profitability ratio consisting of return on investment and return on equity tends to experience
instability which means there is an increase and a decrease in each year Based on the total average return on
270
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
investment of 16.19% (<30%) and the total average return on equity of 32.50% (<40%). The results of the
analysis of the performance evaluation of the financial aspects for activity ratios and profitability ratios can
be said to be poor. Can be seen from the average company activity fixed assets turnover 0.86 times (<5 times
industry standard) and total assets turnover 0.67 times (<2 times industry standard) and return on investment
16.19% (<30% industry standard) and return on equty 32.50% (<40% industry standard).
271
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
Tabel 1. Rangkuman Perhitungan Rasio Aktivitas dan Rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007-2015
Rasio Aktivitas Rasio Rentabilitas
Tahun Fixed Assets Turn Over Total Assets Turn Over
Turun Atau Naik Turun Atau Naik ROI (%) Turun Atau Naik ROE (%) Turun Atau Naik
(kali) (kali)
2007 0,89 Naik 0,72 Naik 21,43% Naik 52,36% Turun
2008 0,79 Turun 0,66 Turun 16,06% Turun 42,76% Turun
2009 0,79 Sama 0,66 Sama 16,29% Naik 40,98% Turun
2010 0,85 Naik 0,69 Naik 15,86% Turun 28,25% Turun
2011 0,88 Naik 0,70 Naik 13,97% Turun 23,60% Turun
2012 0,93 Naik 0,69 Turun 16,51% Naik 27,65% Naik
2013 0,87 Turun 0,65 Turun 15,95% Turun 26,35% Turun
2014 0,84 Turun 0,64 Turun 15,24% Turun 24,93% Turun
2015 0,87 Naik 0,62 Turun 14,41% Turun 25,63% Naik
Sumber : Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (data diolah)
272
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
273
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
274
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
275
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
276
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
277
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
adalah sebagai berikut: Current Ratio > 200% 200% < 200%
Quick Ratio > 150% 150% < 150%
1 Likuiditas
Arus Kas Koperasi Cash Ratio > 50% 50% < 50%
Rasio Pengeluaran Modal =
Pengeluaran Modal Cash Turnover > 10% 10% < 10%
Net Profit Margin > 20% 20% < 20%
3) Rasio Arus Kas Operasi terhadap Total
2 Profitabilias Return On Assets > 30% 30% < 30%
Hutang
Return On Equity > 40% 40% < 40%
Rasio arus kas operasi terhadap total Receivable
> 15 Kali 15 Kali < 15 Kali
utang menunjukkan kemampuan arus Turnover
Working Capital
kas operasi perusahaan dalam melunasi Turnover
> 6 Kali 6 Kali < 6 Kali
3 Aktivitas
seluruh kewajibannya, baik kewajiban Fixed Assets
> 5 Kali 5 Kali < 5 Kali
Turnover
lancar maupun kewajiban jangka pan
Total Assets
jang. Rasio arus kas operasi terhadap Turnover
> 2 Kali 2 Kali < 2 Kali
278
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
dapat dilihat prospek pertumbuhan dan sehingga hasil dari perhitungan tersebut
perkembangan keuangan perusahaan dari akan memberikan suatu kesimpulan se
mengandalkan sumber yang dimilikinya. suai dengan analisis yang diinginkan.
Perusahaan dikatakan berhasil apabila men c. Melakukan perbandingan terhadap hasil
capai suatu kinerja yang telah ditetapkan. hitungan yang telah diperoleh.
(Hery, 2016:25) Dari hasil hitungan yang sudah diper
Kinerja keuangan adalah suatu analisis oleh tersebut kemudian dilakukan per
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana bandingan dengan hasil hitungan dari
suatu perusahaan telah melaksanakan dengan berbahai perusahaan lainnya. Terdapat
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan dua metode yang paling umum diper
keuangan secara baik dan benar. Seperti gunakan untuk melakukan per ban
dengan membuat suatu laporan keuangan dingan ini yaitu:
yang telah memenuhi standar dan ketentuan 1) Times series analysis, yaitu mem
dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) bandingkan secara antar-waktu atau
atau GAAP (General Accepted Accounting peride, dengan tujuan itu nantinya
Principle) dan yang lainnya. (Irham Fahmi, akan terlihat secara grafik.
2012:2) 2) Cross sectional approach, yaitu me
Dari beberapa pengertian di atas, da la
kukan perbandingan terhadap
pat disimpulkan bahwa kinerja keuangan hasil hitungan rasio-rasio yang telah
adalah hasil dari pencapaian perusahaan dilakukan antara satu perusahaan
berdasarkan pengukuran kinerja keuangan dan perusahaan lainnya dalam
dan ketentuan standar akuntansi keuangan ruang lingkup yang sejenis yang di
dapat dilihat dari prospek pertumbuhan lakukan bersamaan.
dan perkembangan keuangan perusahaan Dari hasil metode diatas diharapkan
me ngandalkan sumber yang dimilikinya nantinya dapat disimpulkan yang me
yang telah sehingga tercapainya suatu pres nyatakan posisi perusahaan tersebut
tasi dalam satu periode tertentu yang men berada dalam kondisi sangat baik, baik,
cerminkan tingkat kesehatan perusahaan. sedang/normal, tidak baik, dan sangat
2.
Tahap-Tahap Menganalisis Kinerja tidak baik.
Keuangan d. Melakukan penafsiran (interpretation)
Menurut Irham Fahmi (2014:3-4), ada terhadap berbagai permasalahan yang
5 (lima) tahap dalam menganalisiskinerja ditemukan.
keuangan suatu perusahaan secara umum Pada tahap ini analisis melihat kinerja
yaitu: keuangan perusahaan adalah setelah di
a. Melakukan review terhadap data laporan lakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya
keuangan. dilakukan penafsiran untuk melihat
Review di sini dilakukan dengan tujuan apa-apa saja permasalahan dan kendala-
agar laporan keuangan yang sudah di kendala yang dialami oleh perusahaan
buat tersebut sesuai dengan penerapan tersebut.
kaidah-kaidah yang berlaku umum e. Mencari dan memberikan pemecahan
dalam dunia akuntansi, sehingga dengan masalah (solution) terhadap berbagai
demikian hasil laporan keuangan ter permasalahan yang ditemukan.
sebut dapat dipertanggungjawabkan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan
b. Melakukan perhitungan. berbagai permasalahan yang dihadapi
Penerapan metode perhitungan di sini maka dicarikan solusi guna memberikan
adalah disesuaikan dengan kondisi dan suatu input atau masukan agar apa yang
permasalahan yang sedang dilakukan menjadi kendala dan hambatan selama
279
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
280
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
yang berhubungan dengan aspek yang diteliti (profitabilitas) merupakan rasio yang menggam
sebagai upaya untuk memperoleh data yang barkan kemampuan perusahaan dalam meng
valid. hasilkan laba. Tujuan operasional dari sebagian
2. Penelitian Internet (Internet Research) besar perusahaan adalah untuk memaksimalkan
Tak dapat dipungkiri terkadang buku refe profit, baik profit jangka pendek maupun profit
rensi atau literatur yang kita miliki atau me jangka panjang. Rasio rentabilitas ini juga dapat
minjam dari perusahaan di perpustakaan digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat
tertinggal selama beberapa waktu atau ka efektivitas kinerja manajemen. Kinerja yang baik
daluarsa, karena ilmu selalu berkembang, akan ditunjukkan lewat keberhasilan manajemen
maka penulis melakukan penelitian dengan dalam menghasilkan laba yang maksimal bagi
teknologi yang berkembang yaitu internet. perusahaan.
3. Dokumentasi 1) Hasil Pengembalian Atas Investasi (Return on
Menurut Uhar Suharsaputra (2014:215), do Investment) / ROI
kumen merupakan rekaman kejadian masa Menurut Hery (2016:193), hasil pengem
lalu yang tertulis atau dicetak mereka dapat bangan atas aset (return on investment) me
berupa catatan anekdot, surat, buku harian, rupakan rasio yang menunjukkan seberapa
dan dokumen-dokumen. besar aset dalam menciptakan dalam meng
hasilkan laba bersih. ROI digunakan untuk
Metode Analisis Data mengukur seberapa besar jumlah laba bersih
Metode analisis data dalam penelitian ini yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu yang tertanam dalam total aset. ROI dihitung
metode penelitian yang bertujuan meng gam dengan membagi laba bersih terhadap total
barkan keadaan objek yang diteliti berda sar aset. Adapun rumus return on assets adalah
kan fakta-fakta yang ada dengan cara mengum sebagai berikut:
pulkan, mengolah, menyajikan serta menga
Laba Bersih
nalisis berbagai data yang ditemukan dan mem Returm On Investment = x 100%
Total Aset
bandingkannya dengan teori yang ada, kemudian
dianalisis penerapannya dalam praktek sehingga 2) Hasil Pengembalian Atas Ekuitas (Return on
dapat ditarik kesimpulan. Equity)
Dalam penyusunan skripsi ini penulis mem Menurut Hery (2016:194), hasil pengembalian
peroleh data-data yang diperlukan berkaitan atas ekuitas (return on equity) merupakan
dengan objek penelitian terdiri dari laporan rasio yang menunjukkan seberapa besar
keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, dan la kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba
poran perubahan modal. bersih. ROE digunakan untuk mengukur se
Metode analisis data yang digunakan penulis berapa besar jumlah laba bersih yang akan
adalah metode analisis rasio rentabilitas dan rasio dihasilkan dari setiap rupiah dana yang ter
aktivitas. Metode ini dilakukan untuk mencapai tanam dalam total ekuitas. ROE dihitung
suatu kesimpulan data-data yang terkumpul dengan membagi laba bersih terhadap total
dengan teori-teori yang seharusnya, kemudian ekuitas. Adapun rumus return on equity
dilanjutkan dengan melakukan analisis. Metode adalah sebagai berikut:
analisis data yang digunakan penulis adalah
Laba Bersih
meto de analisis Rasio. Metode ini digunakan Return On Equity = x 100%
Total Ekuitas
untuk mencapai kesimpulan daya yang terkumpul
dengan teori-teori yang seharusnya, kemudian Rasio Aktivitas
dilanjutkan dengan melakukan analisis. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digu
Rasio Rentabilitas nakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
Menurut Hery (2016:143), rasio rentabilitas dalam menggunakan aset yang dimilikinya, ter
281
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
masuk untuk mengukur tingkat efisiensi peru munikasi Indonesia (Persero) Tbk :
sahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang
Tabel 3. Standar Industri Rasio Aktivitas dan Rentabilitas
ada. Rasio ini juga digunakan untuk menilai
Kondisi Perusahaan
ke
mampuan perusahaan dalam melaksanakan No Jenis Rasio Alat Ukur
Sangat Baik Baik Kurang Baik
aktivitas sehari-hari. (Hery, 2016:178).
Fixed Asset
1 > 5 Kali 5 Kali < 5 Kali
1) Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Turnover
Aktivitas
Over) 2
Total Assets
Turnover
> 2 Kali 2 Kali < 2 Kali
Menurut Hery (2016:185-186), perputaran Return On
3 > 30% 30% < 30%
aset tetap (fixed assets turn over) merupakan Rentabilitas Investment
4 Return On Equity > 40% 40% < 40%
rasio yang digunakan untuk mengukur
keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan atau dengan Operasional Variabel
kata lain untuk mengukur seberapa efektif 1. Rasio Keuangan
kapasitas aset tetap turut berkontribusi men Menurut (Kasmir, 2012:93), rasio ke
ciptakan penjualan. Rasio ini dihitung seba uangan merupakan kegiatan membanding
gai hasil bagi antara penjualan dengan aset kan angka-angka yang ada dalam laporan
tetap. Perputaran aset tetap yang rendah ber keuangan dengan cara membagi satu angka
arti perusahaan memiliki kelebihan kapasitas dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
aset tetap, dimana aset tetap yang ada belum dila
kukan antara satu komponen dengan
dimanfaatkan secara maksimal untuk men komponen dalam satu laporan keuangan atau
ciptakan penjualan. Adapun rumus fixed antar komponen yang ada diantara laporan
assets turnover adalah sebagai berikut: keuangan. Kemudian angka yang diperban
dingkan dapat berubah angka-angka dalam
Penjualan
Fixed Assets Turnover = x 100% satu periode maupun beberapa periode.
Aktiva Tetap
2. Kinerja Keuangan
2) Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Kinerja perusahaan merupakan suatu
Over) gambaran tentang kondisi keuangan suatu
Menurut Hery (2016:187), perputaran total perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat
aset (total assets turn over) merupakan rasio analisis keuangan, sehingga dapat diketahui
yang digunakan untuk mengukur keefektifan mengenai baik buruknya keadaan keuangan
total aset yang dimiliki perusahaan dalam suatu perusahaan yang mencerminkan pres
menghasilkan penjualan dari setiap rupiah tasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini
dana yang tertanam dalam total aset. Rasio sangat penting agar sumber daya digunakan
dihitung sebagai hasil bagi antara besarnya secara optimal dalam menghadapi perubahan
penjualan dengan total aset. Perputaran total lingkungan.
aset yang ada belum dimanfaatkan secara Untuk mengukur kinerja keuangan atau
maksimal untuk menciptakan penjualan. kesehatan PT. Telekomunikasi Indonesia
Adapun rumus total assets turnover adalah (Persero) Tbk, maka penulis membandingkan
sebagai berikut: hasil rasio aktivitas dan rasio rentabilitas
dengan standar rasio yang sesuai dengan bu
Penjualan
Total Assets Turnover = x 100% ku Kasmir yang berjudul Analisis Laporan
Total Aktiva
Keuangan 2012.
Standar Rasio Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan atau
kesehatan perusahaan, berikut adalah tabel rata-
rata standar industri yang dijadikan penulis da
lam menganalisa laporan keuangan PT. Teleko
282
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
283
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
mendapatkan nilai total assets turnover perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi
adalah: Indonesia (Persero) Tbk adalah 0,65 kali.
Penjualan
Total Assets Turnover = x 100% Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng
Total Aktiva
hasilkan Rp0,65 penjualan. Pada tahun 2014
total assets turnover atau perputaran aktiva
Tabel 6. Komponen Total Assets Turnover tetap PT. Telekomunikasi Indonesia (Per
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
Total Assets Standar
sero) Tbk adalah 0,64 kali. Artinya setiap
Tahun Penjualan Total Aktiva Hasil
Turnover Industri Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp0,64
2007 59.440 82.457 0,72 Kali Kurang Baik
jualan. Pada tahun 2015 total assets
pen
2008 60.690 91.355 0,66 Kali Kurang Baik
turnover atau perputaran aktiva tetap PT.
2009 64.597 98.056 0,66 Kali Kurang Baik
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
2010 69.177 100.501 0,69 Kali Kurang Baik
adalah 0,62 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
2011 71.918 103.054 0,70 Kali 2 Kali Kurang Baik
2012 77.143 111.369 0,69 Kali Kurang Baik
tetap dapat menghasilkan Rp0,62 penjualan.
2013 82.967 127.951 0,65 Kali Kurang Baik
2014 89.696 140.895 0,64 Kali Kurang Baik B. Rasio Rentabilitas PT. Telekomunikasi
2015 102.47 166.173 0,62 Kali Kurang Baik Indonesia (Persero) Tbk
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data Rasio rentabiltas digunakan untuk menilai
yang diolah)
kemampuan perusahaan dalam mencari keun
Pada tahun 2007 total assets turnover atau tungan. Rasio rentabilitas juga digunakan untuk
perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi mengukur tingkat efektivitas manajemen secara
Indonesia (Persero) Tbk adalah 0,72 kali. keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya
Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubung
hasilkan Rp0,72 pen jualan. Pada tahun annya dengan penjualan maupun investasi. Se
2008 total assets turnover atau perputaran makin tinggi rasio rentabilitas menggambarkan
aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia semakin baiknya kinerja keuangan perusahaan,
(Persero) Tbk adalah 0,66 kali. Artinya se begitupun sebaliknya. Dalam penelitian ini rasio
tiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan rentabilitas yang digunakan meliputi tingkat
Rp0,66 penjualan. Pada tahun 2009 total pengembalian investasi (return on investment) dan
assets turnover atau perputaran aktiva tetap tingkat pengembalian modal (return on equity).
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk a. Tingkat Pengembalian Investasi (Return on
adalah 0,66 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva Investment) / ROI
tetap dapat menghasilkan Rp0,66 penjualan. Dalam mencari nilai tingkat pengem
Pada tahun 2010 total assets turnover atau balian investasi (return on investment) data
perputaran aktiva tetap PT. Telekomunikasi yang digunakan adalah dengan mem ban
Indonesia (Persero) Tbk adalah 0,69 kali. dingkan laba setelah bunga dan pajak dengan
Artinya setiap Rp1 aktiva tetap dapat meng total aktiva.
hasilkan Rp0,69 pen jualan. Pada tahun Rumus yang digunakan untuk menda
2011 total assets turnover atau perputaran patkan nilai tingkat pengembalian (return on
aktiva tetap PT. Telekomunikasi Indonesia investment) :
(Persero) Tbk adalah 0,70 kali. Artinya se Return on Investment =
tiap Rp1 aktiva tetap dapat menghasilkan
Rp0,70 penjualan. Pada tahun 2012 total Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak x 100%
assets turnover atau perputaran aktiva tetap Total Aktiva
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
adalah 0,69 kali. Artinya setiap Rp1 aktiva
tetap dapat menghasilkan Rp0,69 penjualan.
Pada tahun 2013 total assets turnover atau
284
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
Tabel 7. Komponen Return on Investment kembali pada tahun 2011 sebesar 13,97%
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015 atau berkurang sebesar 1,89% penyebabnya
Laba Bersih dikarenakan beban usaha yang meningkat
Setelah Return on Standar
Tahun Total Aktiva Hasil
Bunga dan Investment Industri serta tidak adanya pendapatan bunga.
Pajak
Kemudian pada tahun 2012 mengalami
2007 17.669 82.457 21,43% Kurang Baik
2008 14.671 91.355 16,06% Kurang Baik
peningkatan sebesar 16,51%. Artinya ting
2009 15.977 98.056 16,29% Kurang Baik kat pengembalian investasi bertambah sebe
2010 15.936 100.501 15,86% Kurang Baik sar 2,54% selain karena total aktiva juga di
2011 14.394 103.054 13,97% 30% Kurang Baik sebabkan oleh meningkatnya pendapatan
2012 18.388 111.369 16,51% Kurang Baik dan penghasilan pendanaan. Namun pada
2013 20.402 127.951 15,95% Kurang Baik tahun 2013 mengalami penurunan sebesar
2014 21.471 140.895 15,24% Kurang Baik
15,95% atau berkurang sebesar 0,56% selain
2015 23.948 166.173 14,41% Kurang Baik
karena total aktiva yang meningkat juga di
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
yang diolah) sebabkan oleh meningkatnya pendapatan
disertai meningkatnya beban usaha.
Berdasarkan perhitungan tersebut return Selain di tahun 2013 yang telah menga
on investment PT. Telekomunikasi Indonesia lami penurunan, secara bertahap di tahun
(Persero) Tbk pada tahun 2007 sampai de 2014 dan 2015 dimana tingkat pengembalian
ngan 2015 mengalami ketidakstabilan yang investasi mengalami penurunan kembali
artinya me ngalami peningkatan dan pe masing-masing sebesar 15,24% dan 14,41%,
nurunan. Hal ini disebabkan karena terjadi sehingga berkurang sebesar 0,71% dan
perubahan pada laba setelah bunga dan pajak 0,83% selain karena total aktiva juga karena
serta total aktiva yang dimiliki perusahaan. disebabkan meningkatnya beban usaha di
Dimana perhitungan return on investment ikuti dengan total biaya pendanaan.
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk b. Tingkat Pengembalian Modal (Return on
pada tahun 2007 menunjukkan bahwa ting Equity) / ROE
kat pengembalian investasi yang diperoleh Dalam mencari nilai tingkat pengem
perusahaan sebesar 21,43% dan mengalami balian modal (return on equity) data yang
penurunan di tahun selanjutnya yakni di digunakan adalah dengan membandingkan
tahun 2008 sebesar 16,06%. Artinya hasil laba setelah bunga dan pajak dengan total
pengembalian investasi berkurang sebesar ekuitas.
5,37% hal ini disebabkan karena jumlah beban Rumus yang digunakan untuk menda
usaha yang meningkat dan laba sebelum patkan nilai tingkat pengembalian modal
pajak penghasilan yang dipengaruhi oleh (return on equity):
pendapatan bunga, beban bunga, dan selisih
kurs. Kemudian mengalami peningkatan di Return on Equity =
tahun 2009 sebesar 16,29%. Artinya tingkat Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
pengembalian investasi bertambah 0,23% hal Total Ekuitas x 100%
ini disebabkan karena meningkatnya laba
usaha dan laba sebelum pajak yang dipe Tabel 8. Komponen Return on Equity
ngaruhi oleh selisih kurs - bersih dan menu PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
Laba Bersih
runnya kerugian beban bunga. Setelah Total Return on Standar
Tahun Hasil
Bunga dan Ekuitas Equity Industri
Selanjutnya pada tahun 2010 tingkat pe Pajak
ngembalian investasi mengalami penurunan 2007 17.669 33.748 52,36% Baik
sebesar 15,86% atau berkurang sebesar 0,43% 2008 14.671 34.314 42,76% Baik
40%
penyebabnya dikarenakan meningkatnya be 2009 15.977 38.990 40,98% Baik
ban usaha. Kemudian mengalami penurunan 2010 15.936 56.415 28,25% Kurang Baik
285
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
2011 14.394 60.981 23,60% Kurang Baik Selanjutnya di tahun 2015 mengalami
2012 18.388 66.500 27,65% Kurang Baik peningkatan sebesar 25,63%. Artinya tingkat
2013 20.402 77.424 26,35% Kurang Baik pengembalian modal bertambah sebesar
2014 21.471 86.125 24,93% Kurang Baik 0,7%, selain karena laba bersih setelah
2015 23.948 93.428 25,63% Kurang Baik
bunga dan pajak serta total ekuitas yang me
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
yang diolah) ningkat, hal ini penyebabnya juga karena
me ningkatnya pendapatan, beban usaha,
Berdasarkan perhitungan antara per saldo laba, dan jumlah ekuitas yang dapat
ban
dingan laba bersih setelah bunga dan diatribusikan kepada pemilik entitas induk
pajak dengan total ekuitas (modal) di da bersih, dan kepentingan nonpengendali.
patkan hasil tersebut yaitu tingkat pengem
balian modal (return on equity) PT. Tele C. Kinerja Keuangan PT Telekomunikasi
komunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada Indonesia (Persero) Tbk
tahun 2007 sampai dengan 2015 mengalami Untuk mengetahui kinerja keuangan perusa
ketidakstabilan yang artinya menga lami haan atau tingkat kesehatan keuangan perusahaan
peningkatan dan penurunan. Hal ini dise PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ber
babkan karena terjadi perubahan pada laba dasarkan hasil perhitungan rasio aktivitas dan
setelah bunga dan pajak serta total ekuitas rasio rentabilitas yang diperoleh dari laporan ke
yang dimiliki perusahaan. Dimana pada uangan perusahaan selama 9 (sembilan) tahun
ta
hun 2007 menunjukkan bahwa tingkat terhitung mulai tahun 2007 sampai dengan tahun
pengembalian modal sebesar 52,36% dan 2015.
pada tahun selanjutnya mengalami pe nu a. Rasio Aktivitas
runan secara bertahap selama 4 (empat) tahun Tabel 9. Hasil Perhitungan Rasio Aktivas
ditahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 dimana PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015
tingkat pengembalian investasi masing-ma Rasio Aktivitas
Alat Ukur Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover
sing sebesar 42,76%, 40,98%, 28,25%, dan
Standar
23,60%. Artinya tingkat pengembalian modal Industri
5 Kali 2 Kali
berkurang sebesar 9,6%, 1,78%, 12,73%, dan Tahun Nilai Hasil Nilai Hasil
4,65%. 2007 0,89 Kali Kurang Baik 0,72 Kali Kurang Baik
Selain karena laba bersih setelah bunga 2008 0,79 Kali Kurang Baik 0,66 Kali Kurang Baik
dan pajak dan total ekuitas, hal ini juga dise 2009 0,79 Kali Kurang Baik 0,66 Kali Kurang Baik
2010 0,85 Kali Kurang Baik 0,69 Kali Kurang Baik
babkan karena meningkatnya beban usaha,
2011 0,88 Kali Kurang Baik 0,70 Kali Kurang Baik
pendapatan, selisih kurs, saldo laba, jum
2012 0,93 Kali Kurang Baik 0,69 Kali Kurang Baik
lah ekuitas yang dapat diatribusikan, dan
2013 0,87 Kali Kurang Baik 0,65 Kali Kurang Baik
menurunnya modal saham yang diperoleh
2014 0,84 Kali Kurang Baik 0,64 Kali Kurang Baik
kembali.
2015 0,87 Kali Kurang Baik 0,62 Kali Kurang Baik
Kemudian pada tahun 2012 meningkat
Rata-Rata 0,86 Kali Kurang Baik 0,67 Kali Kurang Baik
sebesar 27,65%. Artinya tingkat pengem Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
balian modal bertambah sebesar 4,05% hal yang diolah)
ini disebabkan oleh meningkatnya penda Rasio aktivitas dilihat dari tingkat pe
patan dan beban usaha, serta saldo laba. ngembalian aktiva tetap (fixed assets turnover)
Setelah itu mengalami penurunan kembali dan tingkat pengembalian total aktiva (total
secara bertahap pada tahun 2013 dan 2014 assets turnover) selama 9 (sembilan) tahun
masing-masing sebesar 26,35% dan 24,93% dari tahun 2007 sampai dengan 2015 hasil
atau berkurang sebesar 1,3% dan 1,42% hal analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
ini disebabkan karena meningkatnya pen pe
rusahaan belum bisa memaksimalkan
dapatan, beban usaha, selisih kurs. perputaran aktiva tetap dan tidak mampu
286
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
mencapai standar industri masih berada di assets turnover mengalami ketidakstabilan yang
bawah standar yang sudah ditetapkan. Ini artinya adanya peningkatan dan penurunan di
di
karenakan setiap tahunnya untuk total setiap tahunnya.
aktiva tetap maupun total aktiva lebih besar Sedangkan rata-rata fixed assets turnover
nilainya dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2007 sampai dengan 2015 ialah se
mes kipun setiap tahunnya terus menerus besar 0,86 Kali (< 5 Kali), dan dari total assets
mengalami peningkatan. Perusahaan diha turnover yaitu sebesar 0,67 Kali (< 2 Kali), yang
rapkan meningkatkan lagi penjualannya atau artinya kinerja keuangan PT. Telekomunikasi
mengurangi sebagian aktiva yang kurang Indonesia (Persero) Tbk pada Rasio Aktivitas
produktif. dalam keadaan kurang baik.
b. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas PT. Telekomunikasi Indo
Tabel 10. Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas nesia (Persero) Tbk periode 2007 sampai dengan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2007 - 2015 2015 yang terdiri atas return on investment dan
Rasio Aktivitas return on equity pada tahun 2007 sampai dengan
Alat Ukur Return on Investment Return on Equity
2015 cenderung mengalami ketidakstabilan yang
Standar
Industri
30% 40% artinya adanya peningkatan dan penurunan di
Tahun Nilai Hasil Nilai Hasil setiap tahunnya.
2007 21.43% Kurang Baik 52.36% Baik Sedangkan berdasarkan total rata-rata return
2008 16.06% Kurang Baik 42.76% Baik on investment yaitu sebesar 16.19% (< 30%) dan
2009 16.29% Kurang Baik 40.98% Baik total rata-rata return on equity yaitu sebesar
2010 15.86% Kurang Baik 28.25% Kurang Baik
32.50% (< 40%), yang artinya kinerja keuangan
2011 13.97% Kurang Baik 23.60% Kurang Baik
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada
2012 16.51% Kurang Baik 27.65% Kurang Baik
rasio rentabilitas dalam keadaan kurang baik.
2013 15.95% Kurang Baik 26.35% Kurang Baik
Kinerja keuangan perusahaan dikatakan
2014 15.24% Kurang Baik 24.93% Kurang Baik
baik jika mampu mencapai standar industri
2015 14.41% Kurang Baik 25.63% Kurang Baik
yang telah ditetapkan yaitu 30% untuk return
Rata-Rata 16.19% Kurang Baik 32.50% Kurang Baik
Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2007-2015 (Data
on investment dan 40% untuk return on equity.
yang diolah)
Dengan kondisi kinerja perusahaan kurang baik,
Berdasarkan hasil data yang dianalisis perusahaan dikatakan belum mampu mengha
tersebut dapat diukurlah kinerja keuangan silkan keuntungan yang maksimal karena kinerja
dari rasio rentabilitas berdasarkan standar keuangan perusahaan kurang baik.
industri yang sudah ditetapkan yaitu rata- Berdasarkan hasil analisis penilaian kinerja
rata rasio rentabilitas PT. Telekomunikasi dari aspek keuangan perusahaan selama sembilan
Indonesia (Persero) Tbk selama 11 (sebelas) tahun untuk rasio aktivitas dan rasio rentabilitas
tahun terakhir masuk kedalam kategori PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk da
“Kurang Sehat”, dikarenakan rata-rata rasio pat dikatakan kurang baik. Hal ini bisa dilihat
rentabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia dari aktivitas perusahaan rata-rata fixed assets
(Persero) Tbk berdasarkan perhitungan turnover 0,86 Kali (< 5 Kali standar industri) dan
return on investment hasilnya masih dibawah total assets turnover 0,67 Kali (< 2 Kali standar
standar industri (< 30%) dan return on equity industri) dan return on investment 16.19% (<30%
masih di bawah standar industry (< 40%). standar industri) dan return on equty 32.50%
(<40% standar industri), maka dapat dikatakan
SIMPULAN perusahaan belum mampu menghasilkan keun
Rasio Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia tungan yang maksimal.
(Persero) Tbk periode 2007 sampai dengan 2015
yang terdiri atas fixed assets turnover dan total
287
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 2, September 2019: 270 - 288
288