BAB I
PENDAHULUAN
Ukuran perusahaan tersebut tercermin pada total aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar aset yang
dimiliki sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Perusahaan yang besar mampu menarik lebih banyak investor sehingga dapat
mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga ukuran perusahaan dianggap
mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian Pratama (2016)
yang mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keputusan lain yang harus
diperhatikan oleh pemegang saham maupun manajemen mengenai keuangan
perusahaan. Mengenai masalah keuangan, perusahaan dihadapkan pada
sebuah keputusan yang diambil untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
Keputusan tersebut menentukan jumlah pengembalian atas investasi, sumber
modal usaha serta tingkat pembagian dividen tahunan yang disebut dalam
keputusan keuangan.
Menurut penelitian Afzal (2012), keputusan keuangan tersebut mencakup
keputusan investasi, keputusan pendanaan hingga kebijakan mengenai
pembagian dividen. Ketiga keputusan keuangan tersebut saling berkaitan dan
mempunyai pengaruhnya masing-masing terhadap nilai perusahaan.
Keputusan akan sebuah investasi digunakan untuk untuk menentukan tingkat
pengembalian dari sebuah penanaman modal investor kedalam
perusahaannya. Hal ini tercermin dari harga saham, karena harga saham
mencerminkan present value dari arus kas dimasa yang akan datang. Sama
halnya dengan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham, keputusan
investasi dihitung dari berapa lama tingkat pengembalian modal atas investasi
yang dilakukan. Semakin baik tingkat pengembalian atas investasi maka
semakin tinggi tingkat investasi yang dilakukan sehingga akan meningkatkan
nilai perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam mempertahankan dan
meningkatkan usahanya, kebutuhan akan dana tidak dapat dihindari sebuah
perusahaan. Kumar et al. (2012) mengemukakan bahwa keputusan pendanaan
berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam mencari dana untun
membiayai investasi dan menentukan komposisi pendanaan.
4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan
masalah penelitian, tujuan dilakukannya penelitian, dan manfaat atau
kontribusi penelitian dilakukan, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yaitu teori yang
mendukung penelitian seperti teori keagenan, teori sinyal, pengertian nilai
perusahaan, struktur kepemilikian dimulai dari kepemilikan institusional dan
manajemen, ukuran perusahaan, keputusan keuangan yang terdiri dari
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, selanjutnya
penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, rerangka konseptual
yang mengungkapkan hubungan antar variabel penelitian melalui gambar dan
pengembangan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai bentuk penelitian, obyek penelitian, definisi
operasional variabel dan pengukurannya, teknik dan prosedur yang
digunakan untuk pengumpulan data, serta metode yang digunakan untuk
analisis data pada penelitian ini.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi obyek penelitian, hasil
pengolahan data, pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari perumusan masalah
penelitian, implikasi manajerial, keterbatasan penelitian, dan saran dari hasil
penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Keputusan Investasi
Sartono (2001) yang menyatakan bahwa keputusan investasi
menyangkut tentang keputusan alokasi dana baik yang berasal dari
dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar perusahaan
pada berbagai bentuk investasi. Menurut Moeljadi (2006), investasi
merupakan tindakan untuk menanamkan dana yang dimiliki saat ini
ke dalam bentuk aktiva lancar maupun aktiva tetap dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan dimasa datang.
Kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan
memberikan laba yang optimal yang digunakan kembali untuk
kegiatan investasi atau dibagikan dalam bentuk dividen. Dalam
penelitian ini keputusan investasi diproksikan dengan Price Earning
Ratio (PER), dimana ratio ini menunjukkan perbandingan antara
closing price dengan laba per lembar saham (earning per share).
Seperti halnya dengan penelitian Verawaty (2016) yang
menggunakan Price Earning Ratio (PER) sebagai proksi keputusan
investasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa keputusan
investasi mempunyai pengaruh positif dan signifkan terhadap nilai
perusahaan.
Keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi
keuangan perusahaan, dimana nilai perusahaan semata-mata
ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut diartikan
bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham.Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah mendapat
laba yang besar dengan risiko yang dapat dikelola dengan harapan
dapat mengoptimalkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan
kemakmuran pemegang saham. Dengan demikian semakin tinggi
keuntungan perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan, yang
berarti semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik
perusahaan.
18
2. Keputusan Pendanaan
Menurut Brealey, Myers dan Marcus (2008), keputusan
pendanaan merupakan tanggung jawab utama manajer keuangan
untuk menggalang dana yang dibutuhkan perusahaan untuk investasi
dan operasinya. Sedangkan menurut Kumar et.al (2012), keputusan
pendanaan berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam mencari
dana untuk membiayai investasi dan menentukan komposisi sumber
pendanaan.Pendanaan perusahaan dapat dikelompokkan berdasarkan
sumber dananya yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal.
Dalam penelitiannya, Efni (2011) menyatakan bahwa pendanaan
internal merupakan pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan
berupa laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal yaitu pendanaan
hutang dan ekuitas. Penggunaan hutang merupakan trade antara
benefit and cost dalam menentukan bauran hutang dengan ekuitas
yang optimal dalam jangka panjang. Brigham (1998) menyatakan
bahwa bauran yang optimal akan menyumbangkan antara benefit and
cost sehingga akan meminimalkan biaya modal dan meningkatkan
nilai perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dilihat
melalui Debt to Equity Ratio (DER), dimana rasio ini menunjukkan
perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang
dengan pendanaan melalui ekuitas.
3. Kebijakan Dividen
Menurut Uwuigbe et al. (2012), kebijakan dividen tetap
menjadi salah satu kebijakan keuangan yang paling penting tidak
hanya dari sudut pandang perusahaan, tetapi juga dari sudut pandang
pemegang saham. Perusahaan yang memilih untuk memanfaatkan
peluang investasi akan menggunakan sebagian dana dari laba ditahan
untuk berinvestasi. Pilihan tersebut akan mempengaruhi kebijakan
dividen yang akan diambil oleh perusahaan. Dividen merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba
ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan.
19
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Variabel Alat Hasil
(Tahun) Analisis
1 Kusumajaya Pengaruh - Dependen : Path Struktur modal dan
(2011) struktur modal Profitabilitas Analysis pertumbuhan
dan dan nilai perusahaan berpengaruh
pertumbuhan perusahaan positif dan signifikan
perusahaan - Independen : terhadap profitabilitas
terhadap struktur dan nilai perusahaan
profitabilitas modal dan
dan nilai pertumbuhan
perusahaan perusahaan
2 Kouki Does - Dependen : Analisis Keputusan pendanaan
(2011) management Firm value regresi (leverage) tidak
ownership - Independen : berganda berpengaruh signifikan
explain the Leverage terhadap nilai
effect of - Moderator : perusahaan sedangkan
leverage on firm Management kepemilikan manajerial
value an ownership mampu memoderasi
analysis of hubungan keputusan
French listed pendanaan dengan nilai
firms perusahaan.
3 Asmawati Pengaruh - Dependen : Analisis Dari variabel struktur
(2013) struktur Nilai regresi kepemilikan hanya
kepemilikan perusahaan berganda kepemilikan manajerial
dan keputusan - Independen : yang mempunyai
keuangan Struktur pengaruh signifikan
terhadap nilai kepemilikan, terhadap nilai
perusahaan : keputusan perusahaan sedangkan
Profitabilitas keuangan untuk variabel
sebagai variabel - Moderator : keputusan keuangan
moderating profitabilitas hanya keputusan
investasi dan pendanaan
yang mempunyai
pengaruh signifikan.
Profitabilitas mampu
memoderasi hubungan
struktur kepemilikan
dan keputusan
keuangan terhadap nilai
perusahaan
24
H1
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Manajerial
H2 Nilai
Ukuran Perusahaan
Perusahaan
Keputusan Keuangan
Keputusan Investasi H3
H4
Keputusan Pendanaan
Kebijakan Dividen
Pertumbuhan Perusahaan
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Dari gambar kerangka konseptual penelitian diatas dapat diartikan bahwa
penelitian ini akan menguji pengaruh variabel independen dalam penelitian
ini yaitu struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan keputusan keuangan
terhadap nilai perusahaan, kemudian menguji pengaruh pertumbuhan
perusahaan sebagai variabel moderator.
2.4 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentang sesuatu yang untuk sementara waktu
dianggap benar. Berdasarkan teori dan beberapa hasil dari penelitian
terdahulu, penulis membuat hipotesis sebagai berikut :
29
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Keputusan pendanaan
Kumar et al. (2012) mengungkapkan bahwa keputusan pendanaan
berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam mencari dana untuk
membiayai investasi dan menentukan komposisi sumber pendanaan.
Rasio yang menunjukkan komposisi tersebut adalah Debt to Equity
Ratio (DER), dimana dapat mengetahui komposisi pinjaman atau
hutang perusahaan dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki
perusahaan untuk menjalankan usahanya.
c. Kebijakan dividen
Didefinisikan sebagai pembagian keuntungan yang dihasilkan
perusahaan kepada para pemegang saham biasa. Sering juga diartikan
sebagai suatu ketetapan yang diambil oleh pihak manajemen
perusahaan dalam membagi keuntungan perusahaan kepada pemegang
sahamnya, namum tetap memperhatikan alokasi laba ditahan sebagai
dana internal untuk melakukan reinvestasi guna memaksimalkan nilai
perusahaan.
5. Pertumbuhan perusahaan (Z)
Growth merupakan perubahan total aset baik berupa peningkatan
maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan selama satu periode.
Dalam penelitian ini diyakini bahwa persentase perubahan total aktiva
merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur pertumbuhan
perusahaan.
Aktiva dianggap bagian dari perusahaan dimana ukurannya merupakan
gambaran yang paling mudah diukur sebagai adanya pertumbuhan
perusahaan menjadi lebih besar atau tidak. Semakin besar perusahaan juga
akan meningkat nilainya. Sehingga pertumbuhan perusahaan dapat
dijadikan indikator meningkatnya nilai perusahaan. Dimana pertumbuhan
perusahaan dijadikan sebagai variabel moderator yang akan menjadikan
lebih kuat atau lebih lemahnya pengaruh masing-masing variabel dalam
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
38
Keterangan :
PBV : Price to Book Value
Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
pada akhir tahun atau closing price. Skala yang digunakan adalah rasio
dan satuan datanya dalam bentuk persentase.
2. Struktur kepemilikan (X1)
a. Kepemilikan institusional (X1a)
Kepemilikan institusional diukur dengan presentase jumlah saham
yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total
keseluruhan saham yang dimiliki perusahaan.
Keterangan :
INST : Kepemilikan institusional
Skala yang digunakan adalah rasio dan satuan datanya dalam
bentuk persentase.
39
Keterangan :
MOWN : Kepemilikan manajerial
3. Ukuran perusahaan (X2)
Siahaan (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat diwakili
oleh nilai log atas total aset, total penjualan dan kapitalisasi nilai pasar.
Menurut Ghozali (2012),karena total aset perusahaan bernilai besar maka
hal ini dapat disederhanakan dengan menstranformasikan ke dalam
logaritma natural sebagai berikut :
Keterangan :
Ln : Nilai Log
4. Keputusan keuangan (X3)
a. Keputusan investasi (X3a)
Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan melalui Price
Earning Ratio (PER), yaitu perbandingan harga pasar saham biasa
perusahaan dengan laba per lembar saham (earning per share) yang
dinyatakan dalam satuan kali (x). Price Earning Ratio (PER) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
PER : Price Earning Ratio
40
Keterangan :
DER : Debt to Equity Ratio
c. Kebijakan dividen (X3c)
Kebijakan dividen dalam penelitian ini diwakili oleh Dividend
Payout Ratio (DPR), merupakan persentase laba perusahaan yang
dibayarkan kepada pemegang saham berupa dividen kas.
Keterangan :
DPR : Dividend Payout Ratio
DPS : Dividen per lembar saham dihitung dengan dari jumlah
dividen dibagi jumlah saham yang beredar
5. Pertumbuhan perusahaan (Z)
Dewi (2014) menjelaskan bahwa pertumbuhan dinyatakan sebagai
pertumbuhan total aset dimana total aset masa lalu akan menggambarkan
profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang.
Rumus untuk pertumbuhan aset adalahsebagai berikut :
Keterangan :
GROWTH : Pertumbuhan perusahaan
41
2. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah
antara variabel independen mengandung korelasi atau tidak.
Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan
Variance Inflasion Faktor. Dasar pengambilan keputusan :
a. VIF > 10 antara variabel independen terjadi korelasi
b. VIF < 10 antara variabel independen tidak terjadi korelasi atau
multikolinieritas
3. Uji heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2012), uji heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam
penelitian ini digunakan uji heterokedastisitas dengan uji glejser.
Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolut residualnya. Dasar pengambilan
keputusannya :
a. Nilai sig > 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas
b. Nilai sig < 0,05 berarti tidak bebas dari heterokedastisitas
4. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.
Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah
varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.
Diagnosa adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW). Dasar pengambilan
keputusan :
a. Angka DW < -2 : terjadi autokorelasi
b. Angka DW >-2 sampai +2 : tidak terjadi autokorelasi
c. Angka DW > +2 : autokorelasi negatif
46
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
α : Konstanta
β1- β13 : Koefisien regresi
X1a-X3c : Variabel independen
Z : Variabel Moderator
X1a : Standardized kepemilikan institusional
X1b : Standardized kepemilikan manajerial
X2 : Standardized ukuran perusahaan
X3a : Standardized keputusan investasi
X3b : Standardized keputusan pendanaan
X3c : Standardized kebijakan dividen
Z : Standardized pertumbuhan perusahaan
Ɛ : Standar error
Pengujian data dengan analisis regresi berganda dalam penelitian
ini dilakukan tiga tahap pengujian yaitu :
1. Pengujian individu atau parsial (Uji t)
Untuk mengetahui bahwa variabel independen secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
X1a ,318 3,142
X1b ,422 2,368
X2 ,680 1,470
X3a ,353 2,835
X3b ,300 3,335
X3c ,262 3,813
1
Z ,784 1,276
X1a-Z ,546 1,832
X1b-Z ,421 2,374
X2-Z ,613 1,633
X3a-Z ,320 3,126
X3b-Z ,324 3,089
X3c-Z ,291 3,432
a. Dependent Variable: PBV
Tabel 4.4
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Sig.
(Constant) ,000
X1a ,926
X1b ,635
X2 ,208
X3a ,074
X3b ,364
X3c ,072
1
Z ,092
X1a-Z ,648
X1b-Z ,873
X2-Z ,139
X3a-Z ,674
X3b-Z ,111
X3c-Z ,877
a. Dependent Variable: ABS
Pada tabel 4.4 nilai signifikansi (sig) seluruh variabel adalah > 0,05
sehingga hasil uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel
bebas dari heterokedastisitas.
4. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu.
Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah
varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya.
Diagnosa adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian
terhadap nilai uji Durbin Watson (Uji DW).
55
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 ,597a ,357 ,175 1,18214 1,590
a. Predictors: (Constant), Zscore(X1a), Zscore(X1b), Zscore(X2), Zscore(X3a), Zscore(X3b),
Zscore(X3c), X1a-Z, X1b-Z, X2-Z, X3a-Z, X3b-Z, X3c-Z
b. Dependent Variable: PBV
1. Uji t (parsial)
Uji t atau uji hipotesis secara parsial digunakan untuk
mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Dari
pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil sebagai berikut :
56
Tabel 4.6
Hasil Uji t (Parsial)
Model β Sig One-tail
(Constant) 1,673 ,000 ,000
X1a -,279 ,312 ,156
X1b -,434 ,073 ,036
X2 -,215 ,255 ,127
X3a -,265 ,311 ,155
X3b ,050 ,859 ,429
X3c ,835 ,008 ,004
Z ,482 ,008 ,004
X1a-Z ,384 ,145 ,072
X1b-Z ,514 ,110 ,055
X2-Z -,203 ,415 ,107
X3a-Z -,271 ,337 ,168
X3b-Z -,107 ,712 ,356
X3c-Z -,116 ,705 ,352
a. Dependent Variable: PBV
Dari persamaan diatas dan dari table 4.6 diperoleh hasil atas
jawaban setiap hipotesis dalam penelitian ini, berikut masing-
masing hasil uji hipotesisnya :
57
1. Hipotesis pertama
Dalam penelitian ini hipotesis pertama mengenai pengaruh
struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Struktur
kepemilikan diwakili oleh dua variabel yaitu kepemilikan
institusional dan kepemilikan manajerial, maka terdapat dua
hipotesis yang diuji pengaruhnya, yaitu :
a. H1a : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien
variabel X1a atau kepemilikan institusional yaitu - 0,279.
Dilihat dari persamaan diatas, hasil uji statistik maka nilai
negatif pada koefisien tersebut berarti kepemilikan
institusional mempunyai hubungan negatif terhadap nilai
perusahaan.
Nilai sig sebesar 0,156 sehingga lebih besar dari 0,05
berarti variabel kepemilikan institusional tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis 1a (H1a) yang
menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.
b. H1b : Kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan
Hasil uji statistik menunjukkan nilai koefisien
variabel X1b atau kepemilikan manajerial sebesar – 0,434.
Dilihat dari persamaan diatas atas hasil uji statistik maka
nilai negatif pada koefisien tersebut berarti kepemilikan
manajerial mempunyai hubungan negatif terhadap nilai
perusahaan.Nilai sig sebesar 0,036 sehingga lebih besar
dari 0,05 berarti variabel kepemilikan manajerial
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan
koefisien negatif.
58
2. Uji F (Simultan)
Uji F atau uji hipotesis secara simultan digunakan untuk
melihat apakah secara keseluruhan variabel independen memiliki
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dari pengujian hipotesis secara simultan diperoleh hasil yaitu
sebagai berikut :
62
Tabel 4.7
Hasil Uji f (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 35,695 13 2,746 1,967 ,046b
1 Residual 64,207 46 1,396
Total 99,902 59
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), (X1a), (X1b), (X2), (X3a), (X3b), (X3c), X1a-Z, X1b-Z, X2-Z, X3a-
Z, X3b-Z, X3c-Z
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,597a ,357 ,175 1,18214
a. Predictors: (Constant), (X1a), (X1b), (X2), (X3a), (X3b), (X3c), X1a-
Z, X1b-Z, X2-Z, X3a-Z, X3b-Z, X3c-Z
b. Dependent Variable: PBV
63
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan sampel perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai dengan 2015, sebagai berikut :
1. Struktur kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang mewakili
struktur kepemilikan saham yaitu :
a. Kepemilikan institusional
Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Besar kecilnya kepemilikan saham oleh pihak
institusional tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
b. Kepemilikan manajerial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keputusan manajerial
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya kepemilikan saham oleh
pihak manajerial berpangaruh terhadap nilai perusahaan.
Pihak institusional maupun manajerial tidak memberikan perubahan
signifikan terhadap harga saham perusahaan.
2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dikarenakan ukuran perusahaan dianggap tidak mempengaruhi harga
saham dipasaran. Besar kecilnya ukuran perusahaan bukan menjadi
ukuran atas laba yang akan diterima perusahaan tersebut sehingga tidak
memberikan pengaruh positif atas nilai perusahaan tersebut. Semakin
besar perusahaan maka seharusnya semakin kuat perusahaan dalam
menghadapi masalah maupun resiko bisnis. Tetapi hasil dalam penelitian
ini menunjukkan bahwa pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap
penilaian sebuah perusahaan.
74