Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di


Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2011)

Faizatur Rosyadah
Suhadak
Darminto
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variabel bebas Debt Ratio (DR), Debt to
Equity Ratio (DER) secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap
variabel terikat Return On Assets (ROA) dan untuk menjelaskan variabel bebas Debt Ratio
(DR), Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan atau
tidak terhadap variabel terikat Return On Equity (ROE). Hasil pengujian hipotesis pertama
menunjukkan bahwa Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan signifikan
pengaruhnya terhadap ROA yang diuji dengan menggunakan uji F yang menghasilkan nilai
F hitung sebesar 3,974 dengan F tabel sebesar 3,2199. Hasil pengujian hipotesis kedua
secara parsial juga menunjukkan bahwa DR, DER secara parsial signifikan pengaruhnya
terhadap ROA yang diuji dengan menggunakan t-test yang menghasilkan nilai t-hitung untuk
variabel DR sebesar 2,791 dan t-hitung variabel DER sebesar -2,691 serta t-tabel sebesar
2,018, sedangkan DR adalah variabel yang paling dominan berpengaruh signifikan
terhadap ROA karena memiliki t-hitung dan koefisien beta yang lebih tinggi yaitu sebesar
2,791 dan 0,920. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Debt Ratio (DR),
Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan signifikan pengaruhnya terhadap ROE yang
diuji dengan menggunakan uji F yang menghasilkan nilai F hitung sebesar 9,169 dengan F
tabel sebesar 3,2199. Hasil pengujian hipotesis keempat secara parsial juga menunjukkan
bahwa DR, DER secara parsial signifikan pengaruhnya terhadap ROE yang diuji dengan
menggunakan t-test yang menghasilkan nilai t-hitung untuk variabel DR sebesar 3,469 dan
t-hitung variabel DER sebesar -2,056 serta t-tabel sebesar 2,018, sedangkan DR adalah
variabel yang paling dominan signifikan pengaruhnya terhadap ROE.

Kata kunci : Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Return On Equity

sumber eksternal perusahaan. Sumber


1. PENDAHULUAN internal perusahaan adalah sumber dana
Perekonomian selalu mengalami yang berasal dari dalam perusahaan itu
perubahan dan persaingan bisnis semakin sendiri, misal modal. Sumber eksternal
kuat yang membuat para manajer terus perusahaan adalah sumber dana yang
meningkatkan profitabilitas perusahaannya berasal dari luar perusahaan, misal hutang.
dengan mengembangkan dan menjalankan Kebutuhan dana perusahaan pada
usahanya. Oleh karena itu, perusahaan umumnya merupakan gabungan antara
membutuhkan dana sangat besar untuk dana jangka pendek dan jangka panjang.
meningkatkan profit perusahaannya. Pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek
Kebutuhan dana akan semakin bertambah menggunakan sumber pendanaan jangka
seiring dengan besarnya kegiatan ekspansi pendek atau hutang lancar, misal hutang
yang dilakukan perusahaan. Kebutuhan dagang, sedangkan kebutuhan dana jangka
dana dapat berasal dari sumber internal dan panjang seperti pemenuhan dana untuk

1
peningkatan kapasitas produksi atau tinggi beban tetap terhadap pendapatan
investasi pada umumnya menggunakan sehingga kondisi tersebut kurang baik
pendanaan jangka panjang, misal obligasi. terhadap ROE dan begitu juga sebaliknya.
Struktur modal diharapkan dapat Data empiris dari rasio leverage dan
meningkatkan keuntungan perusahaan profitabilitas perusahaan Real Estate and
yang pada akhirnya dapat meningkatkan Property yang terdaftar di Bursa Efek
kesejahteraan pemilik perusahaan melalui Indonesia (BEI) periode 2009-2011 dapat
peningkatan kemakmuran atau nilai dilihat pada Tabel 1.
perusahaan. Biaya yang timbul dari sumber
modal yang digunakan dalam menentukan Tabel 1. Rata-rata rasio leverage dan
sumber modal yang akan digunakan harus profitabilitas pada perusahaan Real Estate and
dipertimbangkan oleh perusahaan. Property Periode 2009-2011
Profitabilitas merupakan kemampuan No Variabel Tahun
dalam memperoleh laba yang diukur 2009 2010 2011
menggunakan prosentase yang digunakan 1 DR (%) 47,333 44,6 44,2
untuk menilai sejauh mana perusahaan 2 DER (%) 123,8 105,933 96,2
mampu menghasilkan keuntungan. 3 ROA (%) 5,744 7,777 7,525
Menurut Hanafi (2010:42), profitabilitas 4 ROE (%) 12,578 15,611 15,808
mengukur kemampuan perusahaan Sumber: ICMD (diolah)
menghasilkan keuntungan (profitabilitas)
pada tingkat penjualan, aset, dan modal Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui
saham tertentu. Pengukuran profitabilitas bahwa rata-rata rasio leverage DR dan
menggunakan rasio profitabilitas sebagai DER mengalami penurunan pada periode
indikator pengukurannya, yaitu Return On 2009-2011. Hal tersebut berbeda dengan
Assets (ROA) dan Return On Equity ROE yang mengalami peningkatan setiap
(ROE), sedangkan struktur modal diukur tahunnya pada periode 2009-
dengan rasio leverage, yaitu Debt Ratio 2011,sedangkan ROA mengalami
(DR) dan Debt to Equity Ratio (DER). peningkatan pada tahun 2009-2010 dan
ROA atau Return On Investment mengalami penurunan pada tahun 2011
(ROI) menunjukkan seberapa banyak laba sehingga rasio leverage dan profitabilitas
bersih yang bisa dipoles dari seluruh mempunyai hubungan yang berbeda arah,
kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena yaitu ketika rasio leverage menurun akan
itu dipergunakan angka laba setelah pajak meningkatkan profitabilitas perusahaan.
dengan kekayaan perusahaan (Husnan, Penelitian ini bertujuan untuk
2006:74). Semakin besar ROA, berarti menjelaskan variabel Debt Ratio, Debt to
semakin efisien penggunaan aktiva Equity Ratio secara simultan berpengaruh
perusahaan atau dengan kata lain dengan signifikan atau tidak terhadap Return on
jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan Assets, menjelaskan variabel Debt Ratio,
laba yang lebih besar, dan sebaliknya Debt to Equity Ratio secara simultan
(Sudana, 2011:22). ROE merupakan berpengaruh signifikan atau tidak terhadap
ukuran profitabilitas dilihat dari sudut Return on Equity, menjelaskan variabel
pandang pemegang saham. ROE Debt Ratio, Debt to Equity Ratio secara
merupakan perbandingan antara laba parsial berpengaruh signifikan atau tidak
bersih dengan modal saham. Angka yang terhadap Return on Assets, dan
tinggi untuk ROE menunjukkan tingkat menjelaskan variabel Debt Ratio, Debt to
profitabilitas yang tinggi (Hanafi, Equity Ratio secara parsial berpengaruh
2010:42). Penggunaan hutang dengan signifikan atau tidak terhadap Return on
tingkat bunga tertentu akan berpengaruh Equity pada perusahaan Real Estate and
besar terhadap ROE karena semakin tinggi Property yang terdaftar di BEI periode
tingkat bunga hutang, maka akan semakin 2009-2011.

2
2. KAJIAN PUSTAKA yang disediakan oleh kreditor dengan
2.1 Struktur Modal pemilik perusahaan sehingga rasio ini
Struktur modal adalah perimbangan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah
atau perbandingan antara jumlah hutang modal sendiri yang dijadikan jaminan
jangka panjang dengan modal sendiri utang. DER dirumuskan sebagai berikut:
(Riyanto, 2010:282). Pendapat lain
mengatakan bahwa struktur modal
merupakan perimbangan jumlah hutang Semakin tinggi rasio ini menunjukkan
jangka pendek yang bersifat permanen, semakin tingginya risiko kegagalan yang
hutang jangka panjang, saham preferen, mungkin terjadi pada perusahaan, begitu
dan saham biasa (Sartono, 2011:225). juga sebaliknya apabila semakin rendah
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, rasio ini maka menunjukkan semakin
pada dasarnya struktur modal yaitu rendah pula risiko kegagalan yang
pembiayaan perusahaan yang bersifat mungkin terjadi pada perusahaan.
permanen yang terdiri dari hutang jangka
panjang, saham biasa dan saham preferen. 2.4 Return On Assets (ROA)
ROA atau ROI merupakan salah satu
2.2 Debt to Assets Ratio atau Debt Ratio rasio profitabilitas yang menunjukkan
Debt to Assets Ratio atau Debt kemampuan perusahaan dalam
Ratio merupakan salah satu rasio leverage memperoleh laba dari kekayaan atau aktiva
yang menunjukkan seberapa besar yang digunakan. ROA penting bagi
pembiayaan perusahaan dibiayai oleh manajemen untuk mengukur kinerja
utang. DR mengukur proporsi dana yang keuangan perusahaan dan menilai kinerja
bersumber dari utang untuk membiayai operasional dalam memanfaatkan sumber
aktiva perusahaan. Semakin besar DR daya yang dimiliki perusahaan. ROA juga
menunjukkan semakin besar porsi penting untuk mengevaluasi efektifitas dan
penggunaan utang dalam membiayai efisiensi manajemen perusahaan dalam
investasi pada aktiva, yang berarti pula mengelola seluruh aktiva perusahaan.
risiko perusahaan akan meningkat Menurut Warsono (2003:38), ROA
(Sudana, 2011:20). DR dirumuskan menunjukkan seberapa besar kemampuan
sebagai berikut (Kasmir, 2008:156): perusahaan menghasilkan laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa
dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.
Besarnya hasil perhitungan DR ROA dirumuskan sebagai berikut
menunjukkan besarnya total utang yang (Syamsuddin, 2009:63) :
dapat dijamin dengan total aktiva atau Laba Setelah Pajak
menunjukkan besarnya dana yang ROA 
Total Assets
disediakan oleh kreditor terhadap aktiva ROA yang semakin tinggi menunjukkan
total yang dimiliki oleh perusahaan. kinerja keuangan perusahaan yang semakin
Semakin tinggi DR, maka risiko baik atau dengan kata lain semakin tinggi
perusahaan akan semakin besar karena nilai ROA menunjukkan semakin efisien
utang menimbulkan beban bunga tetap penggunaan aktiva perusahaan.
pada perusahaan.
2.4 Return On Equity (ROE)
2.3 Debt to Equity Ratio (DER) ROE merupakan salah satu rasio
DER merupakan salah satu rasio profitabilitas yang disebut juga sebagai
leverage yang menunjukkan perbandingan rentabilitas modal sendiri. ROE
antara total utang dengan modal sendiri. mempunyai arti penting bagi para
Menurut Kasmir (2008:157-158). Rasio ini pemegang saham, yaitu untuk mengukur
digunakan untuk mengetahui jumlah dana kemampuan manajemen dalam mengelola

3
modal yang tersedia untuk mendapatkan (explanatory research). Pendekatan yang
laba bersih, sedangkan bagi pihak digunakan dalam penelitian ini adalah
manajemen, ROE mempunyai arti penting kuantitatif, yang prosesnya berawal dengan
untuk menilai kinerja keuangan teori dan selanjutnya dengan menggunakan
perusahaan. ROE merupakan suatu logika deduktif diturunkan hipotesis
pengukuran dari perhitungan income yang penelitian yang disertai pengukuran dan
tersedia bagi pemilik perusahaan baik operasionalisasi konsep, kemudian
pemegang saham biasa maupun pemegang generalisasi empiris yang berdasar pada
saham preferen atas modal yang mereka statistik, sehingga dapat disimpulkan
investasikan di dalam perusahaan sebagai temuan penelitian.
(Syamsuddin, 2009:64). Menurut Sartono Populasi dalam penelitian adalah
(2011:124), ROE mengukur kemampuan seluruh perusahaan Real Estate and
perusahaan memperoleh laba yang tersedia Property yang terdaftar di BEI yang
bagi pemegang saham perusahaan. ROE berjumlah 42 perusahaan. Pemilihan
dirumuskan sebagai berikut (Sartono, sampel penelitian didasarkan pada
2011:124): purposive sampling dengan tujuan untuk
Laba Setelah Pajak mendapatkan sampel yang sesuai dengan
ROE  kriteria yang telah ditentukan sehingga
ModalSendiri
didapat sampel sebanyak 15 perusahaan.
ROE yang semakin tinggi berarti semakin
Teknik analisis data yang digunakan
efisien penggunaan modal sendiri yang
adalah analisis deskripif dan analisis
dimiliki perusahaan (Sudana, 2011:22).
inferensial. Langkah-langkah analisis
Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk
inferensial dalam penelitian ini melibatkan
meningkatkan ROE sejalan dengan usaha
berbagai pengujian data dengan bantuan
meningkatkan harga saham yang
program SPSS, yaitu: 1) uji asumsi klasik
merupakan pencerminan dari peningkatan
yang terdiri dari uji normalitas, uji
kesejahteraan pemegang saham.
multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas; 2) analisis regresi
2.5 Hipotesis
berganda, 3) uji F, dan 4) uji t.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
H1 : Variabel Debt Ratio (DR), Debt to 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Equity Ratio (DER) secara simultan 4.1 Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan
signifikan pengaruhnya terhadap
bahwa variabel Debt Ratio, Debt to Equity
Return On Assets (ROA).
Ratio secara simultan signifikan
H2 : Variabel Debt Ratio (DR), Debt to
pengaruhnya terhadap Return On Assets.
Equity Ratio (DER) secara simultan
Pengujian hipotesis pertama dilakukan
signifikan pengaruhnya terhadap
menggunakan uji F. Uji F pada dasarnya
Return On Equity (ROE).
menunjukkan apakah semua varibel
H3 : Variabel Debt Ratio (DR), Debt to
independen yang dimasukkan dalam model
Equity Ratio (DER) secara parsial
secara simultan signifikan pengaruhnya
signifikan pengaruhnya terhadap
terhadap variabel dependen, untuk
Return On Assets (ROA).
mengetahui apakah model regresi di atas
H4 : Variabel Debt Ratio (DR), Debt to
sudah benar atau salah, diperlukan uji
Equity Ratio (DER) secara parsial
hipotesis. Berdasarkan hasil analisis
signifikan pengaruhnya terhadap
diperoleh nilai F hitung sebesar 3,974 dan
Return On Equity (ROE).
F tabel (α = 0,05 ; db regresi = 2 ; db
residual = 42) sebesar 3,2199 karena (F
3. METODE
hitung > F tabel) yaitu (3,974 > 3,2199)
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dan probabilitas/Sig.F sebesar 0,026 (P <
penelitian ini adalah penelitian penjelasan

4
0,05), maka analisis regresi adalah ditolak. Pengujian hipotesis ketiga
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan disajikan dalam Tabel 2.
H1 diterima sehingga hipotesis pertama Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil
yang menyatakan bahwa variabel DR (X1), sebagai berikut :
DER (X2) secara simultan signifikan a. Hasil penghitungan SPSS
pengaruhnya terhadap ROA dapat diperoleh angka t hitung antara DR
diterima. (X1) dengan ROA (Y1) sebesar
2,791 dan t tabel (α = 0,05 ; db
4.2 Hipotesis Kedua residual = 42) sebesar 2,018 karena
Hipotesis kedua menyatakan bahwa (t hitung > t tabel), yaitu (2,791 >
variabel Debt Ratio, Debt to Equity Ratio 2,018) dan mempunyai nilai
secara simultan signifikan pengaruhnya signifikan 0,008 < 0,05, maka DR
terhadap Return On Equity. Pengujian (X1) secara parsial signifikan positif
hipotesis kedua dilakukan menggunakan pengaruhnya terhadap ROA pada
uji F. Uji F pada dasarnya menunjukkan tingkat kesalahan α = 0,05. Hal ini
apakah semua varibel independen yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
dimasukkan dalam model secara simultan sehingga hipotesis ketiga yang
signifikan pengaruhnya terhadap variabel menyatakan bahwa DR secara parsial
dependen, untuk mengetahui apakah model signifikan pengaruhnya terhadap
regresi di atas sudah benar atau salah, ROA dapat diterima. Jadi, DR
diperlukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil merupakan faktor yang dapat
analisis diperoleh nilai F hitung sebesar meningkatkan ROA perusahaan.
9,169 dan F tabel (α = 0,05 ; db regresi = b. Hasil penghitungan SPSS diperoleh
2 ; db residual = 42) sebesar 3,2199 karena angka t hitung antara DER (X2)
(F hitung > F tabel) yaitu (9,169 > 3,2199) dengan ROA (Y1) sebesar -2,691
dan probabilitas/Sig.F sebesar 0,000 (P < dan t tabel (α = 0,05 ; db residual =
0,05), maka analisis regresi adalah 42) sebesar 2,018 karena (t hitung >
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan t tabel), yaitu (2,691 > 2,018) dan
H1 diterima sehingga hipotesis kedua yang mempunyai nilai signifikan
menyatakan bahwa variabel bebas DR dibawah 0,05 yaitu (0,010 < 0,05)
(X1), DER (X2) secara simultan signifikan tanda (-) atau negatif menunjukkan
pengaruhnya terhadap ROE dapat bahwa DER (X2) secara parsial
diterima. signifikan negatif pengaruhnya
terhadap ROA pada tingkat
4.3 Hipotesis Ketiga kesalahan α = 0,05. Hal ini berarti H0
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ditolak dan H1 diterima sehingga
variabel Debt Ratio, Debt to Equity Ratio hipotesis ketiga yang menyatakan
secara parsial signifikan pengaruhnya bahwa DER secara parsial signifikan
terhadap Return On Assets. Pengujian pengaruhnya terhadap ROA dapat
hipotesis ini menggunakan Uji t. Uji t diterima. Jadi, DER merupakan
digunakan untuk mengetahui apakah faktor yang dapat menurunkan ROA
masing-masing variabel bebas secara perusahaan.
parsial signifikan mempunyai pengaruh
terhadap variabel terikat. Dapat juga 4.4 Hipotesis Empat
dikatakan jika (t hitung > t tabel) atau (-t Hipotesis keempat menyatakan bahwa
hitung < -t tabel), maka hasilnya signifikan variabel Debt Ratio, Debt to Equity Ratio
dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima. secara parsial signifikan pengaruhnya
Sebaliknya jika (t hitung < t tabel) atau (-t terhadap Return On Equity. Pengujian
hitung > -t tabel) , maka hasilnya tidak hipotesis ini menggunakan uji t. Uji t
signifikan dan berarti H0 diterima dan H1 digunakan untuk mengetahui apakah

5
masing-masing variabel bebas secara 4.5 Analisis Determinasi (R2)
parsial signifikan mempunyai pengaruh Koefisien determinasi digunakan
terhadap variabel terikat. Dapat juga untuk melihat kontribusi variabel bebas
dikatakan jika (t hitung > t tabel) atau (-t terhadap variabel terikat. Berdasarkan pada
hitung < -t tabel), maka hasilnya signifikan analisa perhitungan diperoleh R2 (koefisien
dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima, determinasi) dan R2 yang sudah
sedangkan jika (t hitung < t tabel) atau (-t disesuaikan (Adjusted R Square). Nilai
hitung > -t tabel) maka hasilnya tidak Adjusted R Square sebesar 0,119 atau
signifikan dan berarti H0 diterima dan H1 (11,9%). Hal ini menunjukkan bahwa
ditolak. Pengujian hipotesis keempat 11,9% variabel ROA dijelaskan oleh
disajikan dalam Tabel 3 variabel bebasnya, yaitu DR (X1) dan DER
Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil (X2), sedangkan sisanya 88,1% dijelaskan
sebagai berikut : oleh variabel-variabel lain yang tidak
a. Hasil penghitungan SPSS diperoleh dibahas dalam penelitian ini.
angka t hitung antara DR (X1) Berdasarkan hasil analisis didapat
dengan ROE (Y2) sebesar 3,469 angka Adjusted R Square sebesar 0,271
dan t tabel (α = 0,05 ; db residual = atau (27,1%). Hal ini menunjukkan bahwa
42) sebesar 2,018 karena (t hitung 27,1% variabel ROE dijelaskan oleh
> t tabel), yaitu (3,469 > 2,018) dan variabel bebasnya, yaitu DR (X1) dan DER
mempunyai nilai signifikan dibawah (X2), sedangkan sisanya 72,9% dijelaskan
0,05, yaitu (0,01 < 0,05), maka DR oleh variabel-variabel lain yang tidak
(X1) secara parsial signifikan positif dibahas dalam penelitian ini.
pengaruhnya terhadap ROE pada
tingkat kesalahan α = 0,05. Hal ini 4.6 Interpretasi Hasil Penelitian
berarti H0 ditolak dan H1 diterima, 4.6.1 Model Regresi I (DR, DER
sehingga hipotesis keempat yang terhadap ROA)
menyatakan bahwa DR secara parsial Berdasarkan hasil perhitungan yang
signifikan pengaruhnya terhadap telah dilakukan pada model I, yaitu
ROE dapat diterima. Jadi DR pengaruh DR dan DER terhadap ROA
merupakan faktor yang dapat diketahui bahwa variabel DR dan DER
meningkatkan ROE perusahaan. secara simultan signifikan pengaruhnya
b. Hasil penghitungan SPSS diperoleh terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari
angka t hitung antara DER (X2) hasil uji F, dimana F hitung lebih besar
dengan ROE (Y2) sebesar -2,056 dari F table, yaitu (3,974 > 3, 2199) dan
dan t tabel (α = 0,05 ; db residual = nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05
42) sebesar 2,018 karena (t hitung > t yaitu (0,026 < 0,05) yang menandakan
tabel), yaitu (2,056 > 2,018) dan bahwa DR dan DER secara simultan
mempunyai nilai signifikan dibawah signifikan positif pengaruhnya terhadap
0,05 yaitu (0,046 < 0,05) tanda (-) ROA perusahaan.
atau negatif menunjukkan bahwa Hasil uji t menunjukkan bahwa
DER (X2) secara parsial signifikan bahwa variabel DR dan DER secara parsial
negatif pengaruhnya terhadap ROE signifikan pengaruhnya terhadap ROA.
pada tingkat kesalahan α = 0,05. Hal DR dalam penelitian ini secara parsial
ini berarti H0 ditolak dan H1 signifikan positif pengaruhnya terhadap
diterima, sehingga hipotesis keempat ROA. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
yang menyatakan bahwa DER secara angka t hitung variabel DR yang lebih
parsial signifikan pengaruhnya besar dari pada t table, yaitu (2,791 >
terhadap ROE dapat diterima. Jadi, 2,018) dan nilai signifikan yang lebih kecil
DER merupakan faktor yang dapat dari α = 0,05 yaitu (0,008 < 0,05).
menurunkan ROE perusahaan. Berdasarkan nilai tersebut maka DR secara

6
parsial signifikan positif pengaruhnya saat DER meningkat maka ROA akan
terhadap ROA, dimana menunjukkan menurun, begitu juga sebaliknya apabila
adanya pergerakan searah antara variabel DER menurun maka akan meningkatkan
DR terhadap ROA, sehingga pada saat DR tingkat ROA perusahaan.
meningkat maka ROA juga akan Hasil penelitian ini mendukung
meningkat, namun apabila DR menurun penelitian yang dilakukan oleh Simbolon
maka akan menurunkan tingkat ROA. (2007) yang berhasil menemukan bahwa
Hasil penelitian ini mendukung DER signifikan negatif pengaruhnya
penelitian yang dilakukan oleh Yahya terhadap ROA perusahaan, sedangkan
(2011) yang menemukan bahwa struktur penelitian ini bertentangan dengan
modal yang diukur menggunakan DR penelitian yang dilakukan oleh Putra
signifikan positif pengaruhnya terhadap (2008) yang menemukan bahwa DER tidak
ROA perusahaan. Struktur modal yang berpengaruh terhadap ROA perusahaan.
diukur menggunakan DR mempunyai Perbedaan pengaruh ini dapat diakibatkan
pergerakan searah dengan profitabilitas karena perbedaan pada sektor industri yang
(ROA), dimana apabila nilai hutang rendah diteliti dan perbedaan keadaan keuangan
maka akan menurunkan nilai pada tahun-tahun yang diteliti pada
profitabilitasnya, namun apabila nilai masing-masing perusahaan.
hutang tinggi maka akan menaikkan Struktur modal yang rendah akan
profitabilitasnya. Penjelasan tersebut meningkatkan tingkat profitabilitasnya,
bertentangan dengan pendapat Weston dan begitu pula sebaliknya apabila struktur
Bringham dalam Stein (2012:3) yang modal tinggi akan menurunkan tingkat
menyatakan bahwa perusahaan yang profitabilitasnya. Penggunaan hutang yang
mempunyai tingkat pengembalian investasi tinggi akan meningkatkan beban bunga
(profitabilitas) tinggi cenderung memiliki pada perusahaan, sehingga tingginya beban
hutang dalam jumlah kecil karena perusahaan untuk melunasi kewajibannya
penggunaan modal sendiri lebih besar, dapat menimbulkan adanya risiko
namun mendukung teori MM yang kebangkrutan pada perusahaan. Penjelasan
menyatakan bahwa penggunaan hutang tersebut sesuai dengan pendapat Weston
yang tinggi akan meningkatkan nilai dan Bringham dalam Stein (2012:3) yang
perusahaan sehingga struktur modal menyatakan bahwa perusahaan yang
mempunyai pengaruh positif terhadap nilai mempunyai tingkat pengembalian investasi
perusahaan. Struktur modal yang dapat (profitabilitas) tinggi cenderung memiliki
meningkatkan profitabilitas perusahaan hutang dalam jumlah kecil karena
menunjukkan bahwa kinerja keuangan penggunaan modal sendiri lebih besar.
perusahaan baik. Hal ini dapat memberikan 4.6.2 Model Regresi II (DR, DER
keuntungan bagi perusahaan karena dapat terhadap ROE)
menarik dan meningkatkan kepercayaan Berdasarkan hasil perhitungan yang
para investor untuk terus menanamkan telah dilakukan pada model II yaitu
modalnya kepada perusahaan. pengaruh DR dan DER terhadap ROE
DER dalam penelitian ini secara dapat diketahui bahwa variabel DR dan
parsial signifikan negatif pengaruhnya DER secara simultan signifikan
terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap ROE perusahaan.
perolehan angka t hitung variabel DER Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji F,
sebesar -2,691 dan mempunyai nilai dimana F hitung lebih besar dari F tabel
signifikan yang lebih kecil dari α = 0,05 yaitu (9,169 > 3, 2199) dan nilai signifikan
yaitu (0,010 < 0,05). Angka negatif (-) lebih kecil dari α = 0,05 yaitu (0,000 <
pada t hitung menunjukkan adanya 0,05) yang menandakan bahwa secara
pergerakan yang berlawanan antara simultan DR dan DER signifikan positif
variabel DER terhadap ROA, dimana pada pengaruhnya terhadap ROE perusahaan.

7
Hasil pengujian dengan Hasil penelitian ini mendukung
menggunakan uji t menunjukkan bahwa penelitian Stein (2012) yang menemukan
variabel DR dan DER secara parsial bahwa DER signifikan negatif
signifikan pengaruhnya terhadap ROE. DR pengaruhnya terhadap ROE, namun
dalam penelitian ini secara parsial bertentangan dengan penelitian Tobing
signifikan positif pengaruhnya terhadap (2006) yang menemukan bahwa DER
ROE perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari signifikan positif pengaruhnya terhadap
perolehan angka t hitung variabel DR ROE. Struktur modal mempunyai nilai
yang lebih besar dari pada t tabel yaitu negatif dan signifikan terhadap
(3,469 > 2,018) dan nilai signifikan yang profitabilitas perusahaan. Perbedaan
lebih kecil dari α=0,05 yaitu (0,001 < pengaruh ini diakibatkan karena perbedaan
0,05). Berdasarkan nilai tersebut maka pada sektor industri yang diteliti dan
menunjukkan adanya pergerakan searah perbedaan keadaan keuangan pada tahun-
antara variabel DR terhadap ROE, dimana tahun yang diteliti pada setiap perusahaan.
saat DR meningkat maka ROE juga akan Struktur modal yang rendah akan
meningkat, namun apabila DR menurun meningkatkan tingkat profitabilitasnya,
maka akan menurunkan tingkat ROE. sebaliknya jika struktur modal tinggi akan
Hasil penelitian ini bertentangan menurunkan tingkat profitabilitasnya. Hal
dengan hasil penelitian Tobing (2006) ini dapat dilihat dari rata-rata rasio hutang
yang menemukan bahwa DR signifikan yang selalu menurun setiap tahunnya pada
negatif pengaruhnya terhadap ROE. sektor industri Real Estate and Property
Struktur modal yang diukur menggunakan periode 2009-2011 dan rata-rata rasio
DR mempunyai pergerakan searah dengan profitabilitasnya (ROE) yang meningkat
profitabilitas (ROE), dimana apabila nilai setiap tahunnya. Penggunaan hutang yang
hutang rendah maka akan menurunkan tinggi akan meningkatkan beban bunga
nilai profitabilitas, namun apabila nilai pada perusahaan, sehingga dapat memicu
hutang tinggi maka akan menaikkan adanya risiko kebangkrutan pada
profitabilitas. Penjelasan ini mendukung perusahaan. Penjelasan ini sesuai dengan
pendapat Sartono dalam Stein (2012:3) pendapat Weston dan Bringham dalam
yang menyatakan bahwa semakin besar Stein (2012:3), yaitu bahwa perusahaan
penggunaan hutang dalam struktur modal, yang mempunyai tingkat pengembalian
maka semakin meningkatkan ROE, serta investasi (profitabilitas) tinggi cenderung
mendukung teori MM yang menyatakan memiliki hutang dalam jumlah kecil
bahwa penggunaan hutang yang tinggi karena penggunaan modal sendiri lebih
akan meningkatkan nilai perusahaan besar, namun menentang pendapat dari
sehingga struktur modal mempunyai Sartono dalam Stein (2012:3), yaitu bahwa
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. semakin besar penggunaan hutang dalam
DER dalam penelitian ini secara struktur modal maka semakin
parsial signifikan negatif pengaruhnya meningkatkan ROE perusahaan.
terhadap ROE perusahaan, hal ini dapat Berdasarkan penjelasan itu jika
dilihat dari perolehan t hitung variabel perusahaan ingin mendapatkan
DER sebesar -2,056 dan mempunyai nilai profitabilitas yang baik dalam melihat laba
signifikan yang lebih kecil dari α = 0,05 yang tersedia bagi para pemegang saham,
yaitu (0,046 < 0,05). Angka negatif (-) maka perusahaan harus memperhatikan
pada t hitung menunjukkan pergerakan sumber pendanaan yang akan digunakan
yang berlawanan arah antara variabel DER karena dalam penelitian ini rasio hutang
terhadap ROE, dimana saat DER mempunyai pengaruh yang signifikan
meningkat maka ROE akan menurun, terhadap profitabilitas perusahaan Real
begitu juga sebaliknya apabila DER Estate and Property yang terdaftar di BEI
menurun maka akan meningkatkan ROE. periode 2009-2011.

8
Tabel 2. Uji t / Parsial pada Model Regresi I (DR dan DER terhadap ROA)
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) .036 .017 2.162 .036

DR .185 .066 .920 2.791 .008 .119 .396 .395 .184 5.431

DER -.046 .017 -.887 -2.691 .010 -.056 -.383 -.381 .184 5.431

a. Dependent Variable: ROA


Sumber: Data primer diolah, 2013

Tabel 3. Uji t / Parsial pada Model Regresi II (DR dan DER terhadap ROE)
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) .006 .035 .181 .857

DR .485 .140 1.041 3.469 .001 .484 .472 .447 .184 5.431

DER -.074 .036 -.617 -2.056 .046 .323 -.302 -.265 .184 5.431
a. Dependent Variable: ROE

Sumber: Data primer diolah, 2013

5. KESIMPULAN DAN SARAN Pada uji hipotesis keempat variabel


5.1 Kesimpulan DR, DER secara parsial signifikan
Pada model regresi I dengan variabel pengaruhnya terhadap ROE dan DR secara
DR, DER secara simultan signifikan parsial signifikan positif pengaruhnya
pengaruhnya terhadap ROA dan pada terhadap ROE. Artinya, DR mempunyai
model regresi II, DR, DER secara simultan pergerakan searah dengan profitabilitas
signifikan pengaruhnya terhadap ROE. (ROE). Hasil penelitian ini bertentangan
Hasil uji hipotesis pertama dan kedua dengan penelitian Tobing (2006), yaitu
mendukung hasil penelitian terdahulu, bahwa struktur modal yang diukur dengan
yaitu bahwa struktur modal signifikan DR signifikan negatif pengaruhnya
pengaruhnya terhadap profitabilitas. terhadap ROE, sedangkan DER signifikan
Pada uji hipotesis ketiga variabel DR, negatif pengaruhnya terhadap ROE. Jadi,
DER secara parsial signifikan pengaruhnya DER mempunyai pergerakan berlawanan
terhadap ROA dan DR secara parsial arah dengan profitabilitas (ROE), serta
signifikan positif pengaruhnya terhadap mendukung penelitian Stein (2012), yaitu
ROA. Hal ini mendukung penelitian Yahya DER signifikan negatif pengaruhnya
(2011), yaitu bahwa struktur modal yang terhadap ROE dan bertentangan dengan
diukur menggunakan DR signifikan positif penelitian Tobing (2006) yang menemukan
pengaruhnya terhadap ROA. Artinya, DR bahwa DER signifikan positif pengaruhnya
mempunyai pergerakan searah dengan terhadap ROE.
profitabilitas (ROA), sedangkan DER Berdasarkan koefisien beta dan t
signifikan negatif pengaruhnya terhadap hitung didapatkan bahwa variabel DR (X1)
ROA. Hasil ini mendukung penelitian dominan mempengaruhi peningkatan ROA
Simbolon (2007), yaitu DER signifikan karena memiliki nilai yang paling tinggi
negatif pengaruhnya terhadap ROA. Jadi, yaitu nilai t hitung sebesar 2,791 dan
DER mempunyai pergerakan berlawanan koefisien beta sebesar dan 0,920 atau 92%,
arah dengan profitabilitas (ROA). begitu juga variabel DR (X1) paling

9
dominan mempengaruhi peningkatan ROE Ekonomi Universitas Andalas,
karena memiliki nilai yang paling tinggi Padang
yaitu nilai t hitung sebesar 3,469 dan Riyanto, Bambang. 2010. Dasar – Dasar
koefisien beta sebesar 1,041 atau 104,1%. Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE.
5.2 Saran Sartono, Agus. 2011. Manajemen
Berdasarkan uji regresi pada model I Keuangan (Teori dan Aplikasi).
(DR dan DER terhadap ROA) diperoleh Yogyakarta : BPFE.
nilai koefisien determinasi (R2) yang Simbolon, Elfrida. 2007. Pengaruh
menggunakan Adjusted R Square sebesar Struktur Modal Terhadap
11,9% dan pada model regresi II (DR dan Profitabilitas Perusahaan
DER terhadap ROE) dengan nilai Manufaktur Terbuka di Bursa Efek
determinasi (R2) sebesar 27,1%. Kedua hal Jakarta. Skripsi, Program Strata 1
itu menunjukkan masih terdapat variabel Manajemen, Fakultas Ekonomi
lain selain variabel penelitian yang mampu Universitas Sumatera Utara, Medan.
menjelaskan variasi perubahan ROA dan Stein, Edith Theresa. 2012. Pengaruh
ROE. Jadi, diharapkan peneliti selanjutnya Struktur Modal (Debt Equity Ratio)
bisa menambahkan variabel independen Terhadap Profitabilitas (Return On
yang digunakan. Equity). Skripsi, Program Strata 1
Berdasarkan hasil analisis dapat Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
diketahui adanya pengaruh struktur modal Bisnis Universitas Hasanuddin,
terhadap profitabilitas perusahaan. Rasio Makassar.
profitabilitas memberikan indikasi bagi Sudana, I Made. 2011. Manajemen
manajemen mengenai pemilihan sumber Keuangan Perusahaan (Teori &
pendanaan yang tepat untuk diambil dalam Praktik). Jakarta : Erlangga.
melihat keberhasilan perusahaan. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Bagi para investor agar lebih selektif Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
dalam menentukan investasi pada suatu Bandung : Alfabeta.
saham, perusahaan dengan hutang tinggi Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen
memiliki leverage keuangan yang tinggi. Keuangan Perusahaan. Jakarta :
Leverage yang tinggi jika tidak diikuti Rajawali Pers.
dengan kemampuan perusahaan untuk Tobing, Tessa Silvia Mayrika. 2006.
menciptakan keuntungan yang lebih tinggi Pengaruh Struktur Modal Terhadap
akan menurunkan tingkat profitabilitas, hal Profitabilitas Pada Industri
ini dapat meningkatkan potensi Makanan dan Minuman Yang
kebangkrutan dari perusahaan tersebut. Tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi, Program Strata 1
DAFTAR PUSTAKA Manajemen, Fakultas Ekonomi
Hanafi, M. Mamduh. 2010. Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.
Keuangan. Yogyakarta : BPFE. Warsono. 2003. Manajemen Keuangan
Husnan, Suad. 2006. Dasar-dasar Perusahaan, Jilid I. Malang:
Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Bayumedia Publishing
UPP STIM YKPM. Yahya, Syarief Dienan. 2011. Analisis
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Pengaruh Leverage Keuangan
Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers Terhadap Profitabilitas Pada
Putra, Rici Parnando. 2008. Analisis Perusahaan Telekomunikasi Yang
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Terdaftar Di BEI. Skripsi, Program
Profitabilitas Pada Perusahaan Strata 1 Manajemen, Fakultas
Sekuritas di BEJ. Skripsi, Program Ekonomi Universitas Hasanuddin,
Strata 1 Akuntansi, Fakultas Makassar

10
11

Anda mungkin juga menyukai