ABSTRAK
Gagal ginjal akut didefinisikan sebagai penurunan fungsi ginjal dalam waktu singkat. Gagal
ginjal akut pada anak-anak mempunyai manifestasi klinis yang beragam mulai peningkatan serum
kreatinin, penurunan urine output, hingga gagal ginjal anuria. Penyebab tersering gagal ginjal akut
pada anak-anak adalah glomerulonefritis akut paska streptokokus (GNAPS), suatu penyakit
peradangan non-supuratif pada glomerulus yang didahului oleh infeksi bakteri streptokokus beta
hemolitikus grup A strain nefrogenik. Pada kasus ini dilaporkan seorang anak laki-laki berusia 13
tahun datang dengan keluhan sesak nafas dan bengkak pada kedua kaki selama 3 hari. Pasien
mengalami demam naik turun sejak 2 hari sebelumnya, mual disertai muntah, batuk berdahak, dan
nyeri ulu hati. Pasien merupakan santri pondok pesantren dan memiliki riwayat scabies yang
dinyatakan sembuh 6 minggu sebelum keluhan sesak muncul. Pasien mengalami oliguria dan
pemeriksaan penunjang menunjukkan efusi pleura kanan, proteinuria, hematuria, dan peningkatan
kadar serum kreatinin. Diagnosis gagal ginjal akut et causa GNAPS ditegakkan. Terapi diberikan baik
medikamentosa dan suportif. Respon pasien membaik seiring berjalannya waktu. Pada hari rawat
ketujuh, pasien mengalami kejang dan perubahan status mental. Terapi tambahan untuk kejang
diberikan dan monitoring dilakukan secara ketat. Pada hari ke-14 pasien menunjukkan perbaikan
klinis. Diagnosis dan tatalaksana GNAPS secara dini dapat membantu mencegah terjadinya gagal
ginjal akut.
ABSTRACT
Acute kidney injury is defined as a short-term decline in kidney function. Acute kidney injury in
children has a varied clinical manifestation from increased serum creatinine, decreased urine output,
to anuric renal failure. The most common cause is acute post-streptococcal glomerulonephritis
(PSGN), a non-suppurative inflammatory disease of the glomerulus that is preceded by infection with
group A nephrogenic beta hemolytic streptococcal bacteria. In this case, a 13-year-old boy came to the
emergency department complaining of shortness of breath and swelling in both legs for the last 3 days.
The patient also experienced fluctuating fever since the previous 2 days, nausea accompanied by
vomiting, coughing with phlegm, and pain in the pit of the stomach. The patient is a boarding school
student and is known to have a history of scabies which was declared cured 6 weeks before the
complaint of shortness of breath appeared. The patient had oliguria and investigation revealed right
pleural effusion, proteinuria, hematuria, and elevated serum creatinine levels. The diagnosis of acute
kidney injury caused by PSGN was established. Therapy is given both medical and supportive. The
patient's response improved over time. However, on the seventh day of hospitalization, the patient had
seizures and changes in mental status. Additional therapy for seizures was given and monitoring was
done closely. On day 14, the patient showed clinical improvement and was discharged. Early diagnosis
and treatment is crucial in preventing acute kidney injury.
Keywords: Acute Glomerulonephritis, Acute Kidney Injury, Streptococcal Infection
449
ISSN : 2721-2882
PENDAHULUAN 2,5 – 15 tahun dengan rerata usia tertinggi
(GFR), terjadinya retensi urea dan zat sisa baru tiap tahunnya, dengan 97% kasus
lainnya. Gagal ginjal akut pada anak-anak terjadi di area dengan sosioekonomi
mempunyai manifestasi klinis yang luas rendah, berkaitan dengan higienitas yang
dan beragam mulai dari peningkatan kurang baik dan kurangnya akses yang
hingga gagal ginjal anuria. Gagal ginjal maju, insiden GNAPS berkurang berkat
akut pada anak-anak dapat disebabkan sanitasi yang lebih baik dan pengobatan
penyakit peradangan non-supuratif pada kaki atau daerah sekitar mata, dan
glomerulus yang didahului oleh infeksi mengalami infeksi kulit atau saluran
menyerang organ lain seperti kulit dan mencegah terjadinya gagal ginjal akut.
GNAPS dapat terjadi pada semua pada pasien anak tidak kalah penting
usia, tetapi paling sering terjadi pada usia dalam mencegah terjadinya gagal ginjal
450
ISSN : 2721-2882
salah satunya tatalaksana pasien dan urinalisis dapat menunjukkan
glomerulus dan pembuluh darah kecil kebutuhan nutrisi, penyesuaian dosis obat,
pada ginjal dan membentuk kompleks terapi obat simtomatik, dan terapi
glomerulus dan pembuluh darah ginjal. tahun dengan berat badan 39 kg dirujuk
Infeksi streptokokus strain nefrogenik juga dari RS swasta ke RSUD dr. Harjono
dapat menyerang pasien endocarditis, dengan keluhan sesak nafas dan bengkak
sehingga penicillin profilaksis juga pada kedua kaki 3 hari terakhir. Sesak
diberikan kepada anak dengan hipertensi nafas dirasakan hilang timbul dan
dan tanda-tanda gagal jantung, meskipun menimbulkan rasa nyeri tiap kambuh.
tidak ditemui tanda khas Pasien juga mengalami demam naik turun
hematuria dan riwayat infeksi kulit atau dengan pemberian paracetamol. Keluhan
Gejala khas yang terjadi pada berdahak, dan nyeri di bagian ulu hati.
kasus seperti ini adalah edema, oliguria Tidak ada riwayat kejang sejak lahir
atau anuria, dapat disertai hipertensi. hingga sekarang. Buang air kecil 3 hari
451
ISSN : 2721-2882
sehari dengan urin berwarna pekat seperti output urin mencapai 0.26 ml/kgBB/jam.
teh. Buang air besar masih dalam batas Penghitungan Glomerular Filtration Rate
dan angka kejadian scabies yang tinggi. 75.8 mg/dl, peningkatan BUN 35.4 mg/dl,
disertai skuama kasar disertai krusta akibat 1.52 mg/dl. Urinalisis menunjukkan
sering digaruk. Lesi bekas scabies tersebar proteinuria ++ dan hematuria. Pasien juga
masuk rumah sakit sudah tidak dirasakan. kadar natrium 136 mEq/l dan kalium 5.9
Tekanan darah 90/60 mmHg dan laju dan adanya gangguan elektrolit menjadi
pernafasan 26 kali per menit. Saturasi alasan penegakan diagnosis gagal ginjal
vesikuler dan rhonki basah halus pada pemberian obat injeksi ceftriaxone 2×1 g
dengan gambaran efusi pleura kanan dari mengobati peradangan yang ditandai
edema pada kedua tungkai dan penurunan sebagai diuretik untuk mengurangi edema
452
ISSN : 2721-2882
dan mengatasi sesak nafas, ondansetron monitoring ketat, pada hari ke-14 pasien
3×1 tablet juga diberikan untuk kondisi sebagai penurunan fungsi ginjal dalam
insufisiensi ginjal dengan GFR dibawah waktu singkat3. Gagal ginjal akut pada
50. Terapi simtomatik untuk nyeri ulu hati, anak-anak mempunyai manifestasi klinis
batuk, dan obat topikal scabies juga yang luas dan beragam mulai dari
baik terhadap terapi, edema tungkai dan urine output, hingga gagal ginjal anuria.
sesak nafas berkurang, proteinuria dan Gagal ginjal akut pada anak-anak dapat
hematuria teratasi dan output urin semakin disebabkan oleh berbagai macam kausa
Proteinuria kembali menjadi ++ dan penurunan perfusi renal. Jenis ini paling
piracetam 2 gram terbagi dalam 3 dosis, kondisi yang berujung pada hipoperfusi
midazolam 1 mg. Antibiotik ditingkatkan luka bakar, syok, sindroma nefrotik, gagal
453
ISSN : 2721-2882
tubulus ginjal), contohnya pada tubular Diagnosis ditegakkan dari
penyakit pada glomerulus. Gangguan post- khas pada GNAPS adalah edema (75%),
renal disebabkan oleh suatu obstruksi pada hematuria (30-70%), oliguria atau anuria
saluran kemih bagian bawah baik akibat (5-10%), hipertensi atau tanda
batu, thrombus, neurogenic bladder, dan kepala, muntah, kejang, dan penurunan
konsumsi obat yang menyebabkan retensi kesadaran, dan yang paling khas adalah
ginjal akut adalah kausa intrarenal berupa laboratorium yang umum dijumpai pada
GN selain infeksi kulit adalah infeksi Pada pasien, tanda dan gejala
454
ISSN : 2721-2882
dengan gambaran efusi pleura kanan, khas pada CKD adalah riwayat hipertensi
riwayat infeksi kulit, efusi pleura kanan, kronis. (3) Pertumbuhan, anak dengan
kreatinin, dan kondisi imbalans elektrolit dengan pasien CKD yang akan mengalami
adalah fluid challenge dengan normal fraktur dengan trauma ringan-sedang dan
saline 10-20 ml/kgBB, USG ginjal, dan tulang tibia yang torsi abnormal. (5)
biopsi ginjal apabila pemeriksaan non Sedimen urin, adanya broad waxy urinary
untuk gagal ginjal akut (Acute Kidney berat. (7) USG ginjal, kondisi ginjal pada
Injury atau AKI) adalah gagal ginjal pasien AKI berukuran normal atau
CKD. Pada anak-anak, tanda dan gejala pasien CKD ginjalnya tampak kecil atau
membedakan gagal ginjal akut dan kronis Prinsip tatalaksana pada pasien
adalah (1) Serum BUN dan kreatinin, pada dengan tanda-tanda gagal ginjal akut
AKI, kenaikan BUN dan kreatinin serum akibat GNAPS meliputi pengobatan
terjadi secara progresif sementara pada spesifik faktor etiologi, manajemen cairan,
terus tinggi dalam jangka waktu yang lama kecukupan nutrisi, penyesuaian dosis obat,
455
ISSN : 2721-2882
Apabila masih terjadi proses non-oliguri. Trial dose diadministrasikan
infeksi, antibiotik pilihan pertama adalah dengan bolus high single dose 2-5
golongan penicillin. Obat yang digunakan mg/kgbb maksimal 200 mg. Apabila
peroral dengan dosis maksimal 1000 harus segera dihentikan jika setelah 2 jam
mg/hari selama 10 hari. Terapi suportif pemberian tidak ada tanda-tanda diuresis.
yang diberikan biasanya berupa diuretik Diuretik tidak disarankan untuk diberikan
golongan penicillin yang sering untuk elektrolit, yang pertama diatasi adalah
edema tungkai dan edema paru, pasien furosemide dan natrium bikarbonat
melalui kombinasi terapi cairan, obat, dan Pemberian natrium bikarbonat tidak
nutrisi yang masuk. Pasien pada kasus ini direkomendasikan sebagai terapi tunggal
datang dengan sesak nafas dan bengkak hiperkalemia dan tidak disarankan untuk
pada kedua tungkai, sehingga kondisinya pemakaian jangka panjang karena dapat
terapi fluid removal dan fluid restriction. Natrium bikarbonat dapat menurunkan
Furosemide diberikan untuk diuresis dan kadar kalsium terionisasi dalam darah dan
konversi gagal ginjal akut oliguri menjadi cairan serebrospinal, kondisi ini dapat
456
ISSN : 2721-2882
meningkatkan eksitabilitas pada sistem menghindari atrofi vili usus dan
hari rawat ketujuh setelah pemberian yang berpotensi nefrotoksik dan mengatur
terapi koreksi elektrolit sejak hari rawat dosis obat-obatan yang dieliminasi lewat
kedua. Komplikasi kejang pada kasus ginjal terutama pada pasien gagal ginjal
gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh akut dengan GFR dibawah 50
457
ISSN : 2721-2882
kelainan metabolik yang mengancam Pasien pada kasus ini
yang biasa diperlukan antara lain adalah kejang pertama, sehingga pada hari rawat
dengan gagal ginjal akut bergantung pada insidensi gagal ginjal akut pada anak,
kondisi klinis dan derajat gagal ginjal. secara tidak langsung menurunkan resiko
Angka mortalitas akan meningkat apabila kejadian gagal ginjal kronis di masa
Pasien gagal ginjal akut sangat Ault BH, Jones DP, et al. post-
streptococcal acute
beresiko mengalami gagal ginjal kronik di glomerulonephritis in children:
clinical features and pathogenesis.
tahun-tahun mendatang, diperlukan follow Pediatric Nephrology J 2018;
26:133.
up secara rutin terutama untuk monitor
Becquet O, Pasche J, Gatti H, et al. Acute
proteinuria dan hipertensi. Deteksi dini post - streptococcal
glomerulonephritis in children of
tanda dan gejala prerenal, intrarenal, French Polynesia: a 3-year
retrospective study. Pediatr
maupun post-renal menjadi faktor penting Nephrol 2018; 25:275.
458
ISSN : 2721-2882
Roy JP, Devarajan P. Acute Kidney Injury:
Diagnosis and Management. Indian
J Pediatr 2020; 87:600.
459
ISSN : 2721-2882