Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Current Rasio (CR), Return ) On Equity (ROE), Dan

Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham PT. Astra Agro
Lestari Tbk Periode 2011-2020
1*
Denok Sunarsi, 2Suratminingsih, 3Arga Teriyan
1,3
Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
STEBIS Bina Mandiri, Bogor, Indonesia
denoksunarsi@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh Current Rasio (CR), Return On
Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS Terhadap Harga Saham Pada PT. Astra Agro Lestari
Tbk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari data laporan
keuangan laba rugi dan neraca. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistika deskriptif, asumsi klasik, regresi sederhana, regresi berganda, hipotesis dan
pengujian hipotesis yang digunakan adalah analisis statistik uji t dan uji F, serta koefisien
determinasi. Hasil pengujian ini menunjukan secara parsial variabel Current Rasio (CR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham (-0,587 < 0,578) dan variabel Return On Equity
(ROE), secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham (0,383 < 0,715). dan
variabel Earning Per Share (EPS) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham (-0,316 < 0,763). sedangkan secara simultan Current Rasio (CR), Return On Equity (ROE),
dan Earning Per Share (EPS) bersama-sama tidak berpengaruh signifikan, karena nilai sig. lebih
kecil dari 0,05 (1,908 > 0,229)..

Kata Kunci: Current Rasio (CR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share
(EPS), Harga Saham.

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of Current Rasio (CR), Return On Equity
(ROE), and Earning Per Share (EPS) in share prices at PT. Astra Agro Lestari Tbk. The research
method used in this research is quantitative research. This study uses secondary data sourced
from the income statement and balance sheet data. Statistical analysis used in this study is
descriptive statistical analysis, classical assumptions, simple regression, multiple regression,
hypothesis and hypothesis testing used is statistical analysis of t test and f test and coefficient of
determination. The test results show that the Current Rasio (CR) variable partially has a no
significant effect on the stock price (-0,587 < 0,578), the Return On Equity (ROE) variable has a
partially no significant effect on the stock (0,383 < 0,715). and the Earning Per Share (EPS)
variable has a partially no significant effect on the stock price (-0,316 < 0,763). Meanwhile, the
Current Rasio (CR), the Return On Equity (ROE), and the Earning Per Share (EPS) together
(simultaneusly) have a no significant effect, because the sig value. Smaller than 0,05 (1,908 >
0,229).

Keywords: Current Rasio (CR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS),
Stock Price.

PENDAHULUAN

1
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

Dewasa ini para pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi
yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil keputusan tentang
saham perusahaan yang layak untuk dipilih untuk berinvestasi. Para pemain saham
maupun investor perlunya melihat informasi yang sahih tentang kinerja keuangan
perusahaan, manajemen perusahaan, kondisi ekonomi makro, dan informasi relevan
lainnya untuk menilai saham secara akurat. Penilaian saham secara akurat bisa
meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar,
mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi yang beresiko tinggi
meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar. Investasi di pasar modal sekurang-
kurangnya perlu memerhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang diharapkan danresiko
yang mungkin terjadi. Ini berarti investasi dalam bentuk saham menjanjikan keuntungan
yang besar sekaligus beresiko.
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) yang sebelumnya merupakan penggabungan
(merger) dari beberapa perusahaan mulai mengembangkan industri perkebunan di
Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Berawal dari perkebunan ubi kayu,
kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya
tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini, Perseroan terus berkembang dan menjadi
salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dan dikelola melalui manajemen
yang baik. Sampai dengan tahun 2019, luas areal yang dikelola Perseroan mencapai
286.877 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, sejak awal berdirinya, Perseroan telah
membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan inti-plasma dan
kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat (Income Generating Activity/IGA) baik
melalui budidaya tanaman kelapa sawit maupun non kelapa sawit. Kerjasama tersebut
memastikan bahwa kehadiran perkebunan kelapa sawit yang dikelola Perseroan juga
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.
Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan, pada tahun 1997 Perseroan
melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO) di Bursa Efek
Indonesia (saat itu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Saat ini kepemilikan
saham publik Perseroan mencapai 20,32% dari total 1,925 miliar saham yang beredar.
Kepercayaan investor yang tinggi terhadap Perseroan dicerminkan dengan posisi harga
saham yang kuat. Pada perdagangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2019, harga
saham Perseroan dengan kode perdagangan “AALI” ditutup pada posisi Rp 14.575 ,-
.Untuk menjaga keberlangsungan usaha, selain mengelola lahan perkebunan kelapa sawit,
Perseroan juga mengembangkan industri hilir. Perseroan telah mengoperasikan pabrik
pengolahan minyak sawit (refinery) di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi
Barat, dan Dumai, Provinsi Riau. Produk minyak sawit olahan dalam bentuk Olein,
Stearin, dan PFAD ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor antara lain dari
Tiongkok, Malaysia, Filipina dan Korea Selatan. Perseroan juga telah mengoperasikan
pabrik pencampuran pupuk NPK di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah
sejak tahun 2016 dan di Bumiharjo, Provinsi Kalimantan Tengah sejak tahun 2017. Selain
itu, Perseroan juga mulai mengembangkan usaha integrasi sawit-sapi di Kabupaten
Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menghadapi tantangan di masa mendatang, Perseroan memfokuskan strategi usaha
pada upaya peningkatan produktivitas, meningkatkan efisiensi di semua lini, serta
diversifikasi usaha pada sektor-sektor prospektif yang terkait dengan usaha inti di bidang
perkebunan kelapa sawit. Salah satu emiten sektor agrikultur yang berkapitalisasi besar
yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hari ini harga sahamnya anjlok lebih dari 8%.
Koreksi dalam saham Astra Agro tersebut membuat harga sahamnya terendah dalam
hampir 12 tahun terakhir.
AALI yang mayoritas sahamnya dikuasai PT Astra Internasional Tbk /ASII (>75%)
hari ini pada 11.25 WIB harga sahamnya terjun bebas sebesar 9,79% ke level Rp

2
Pengaruh Current Rasio …, Denok Sunarsi et al, 1-12

8.750/lembar. Harga saat ini merupakan harga terendah sejak 11 Desember 2008. Emiten
berkode AALI ini memang mencatatkan penurunan kinerja di sepanjang tahun 2019.
Pendapatan perusahaan turun 8,5% menjadi Rp 17,45 triliun tahun lalu dari sebelumnya
Rp 19,08 triliun pada 2018. Penurunan pendapatan ini ditopang oleh penurunan
pendapatan dari segmen minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya (-5%) dan minyak
inti sawit (PKO) dan turunannya (-36%).
Harga Pokok Penjualan (HPP) yang tak turun banyak membuat laba kotor AALI
tergerus sebesar 39,5% (yoy) dari Rp 3,54 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,14 triliun pada
tahun lalu. Sementara itu laba bersih perusahaan anjlok 83,97% (yoy) menjadi Rp 243,6
miliar dari sebelumnya Rp 1,52 triliun. Wabah corona yang awalnya menjangkiti di
Wuhan, China membuat outlook permintaan minyak sawit ke China menjadi terancam
mengingat China merupakan pembeli terbesar kedua setelah India. Namun akibat virus
corona upaya restok babi menjadi terhambat, sehingga China masih berpotensi untuk
mengimpor CPO dan dampak wabah corona menjadi kurang begitu signifikan. Pasar saat
sudah priced in harga CPO berada di level RM 2.200/ton.
Analis memperkirakan ketatnya produksi minyak sawit dan permintaan masih kuat
pada 2020, walau terdampak virus corona. Konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv
menunjukkan delapan analis merekomendasikan 'buy' dengan rata-rata target harga Rp
14.940 dengan potensi kenaikan sebesar 70,7% dari harga saat ini. Bagaimanapun juga,
virus corona memang menebar ancaman yang mengerikan. Bukan hanya ancaman pada
kesehatan saja, tetapi juga pada perekonomian. Hal ini membuat investor dilanda
kepanikan dan bursa saham global menjadi tertekan. Akibatnya hingga hari kemarin,
kinerja bursa saham global jauh dari kata memuaskan sejak awal tahun. Harga saham
merupakan nilai sekarang dari penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dimasa yang
akan datang. Harga saham menunjukkan prestasi perusahaan yang bergerak searah
dengan kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki prestasi yang baik dapat
meningkatkan kinerja perusahaannya yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan,
sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Peningkatan
permintaan investor terhadap perusahaan tersebut akan menyebabkan harga saham
perusahaan yang bersangkutan cenderung meningkat pula. Laporan keuangan perusahaan
dapat menjadi acuan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi, seperti
menjual, membeli, atau menanam saham. Berikut nilai CR, ROE, dan EPS terhadap
Harga Saham PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah
ini.
menunjukkan bahwa CR dalam 10 tahun terakhir (tahun 2011 s/d tahun 2020) yang
menunjukkan bahwa yang mengalami peningkatan pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017,
2019, dan 2020. Sedangkan pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2018 mengalami
penunrunan. Sedangkan hasil perhitungan ROE dan EPS dalam 10 tahun terakhir (tahun
2011 s/d tahun 2020) yang menunjukkan bahwa yang mengalami peningkatan pada tahun
2014, 2015,2016, 2017, dan 2020. Sedangkan pada tahun 2011, 2012, 2013, 2018 dan
2019 mengalami penunrunan. Berdasarkan latar belakang tersebut, inilah yang melatar
belakangi penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh CR, ROE,
dan EPS terhadap Harga Saham PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)”.

METODE
Penelitian dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif dan kauntitatif, maksudnya
penelitian yang menggambarkan atau mencerminkan serta menguraikan bagaimana hasil
dari perhitungan data-data financial perusahaan dalam bentuk laporang keuangan. Data
yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini dan penulis Skripsi adalah data-data
yang terdapat dalam laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk selama periode
terhitung dari 2012 – 2019. Penelitian melakukan waktu selama kurang lebih 2 (dua )
Bulan,yaitu Mulai Juli 2020 sampai dengan Agustus 2020 dan Penelitian ini dilakukan

3
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

pada unit keuangan yang diperoleh dari PT Astra Agro Lestari Tbk yang beralamat di
Kawasan Industri Pulogadung, Blok Or 1-2, Pulo Ayang Raya, Rawa Terate Cakung,
Jatinegara, Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala
tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal
4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995. Kantor pusat
AALI dan anak usaha (Grup) berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR – I, Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta 13930 – Indonesia.
Perkebunan kelapa sawit AALI saat ini berlokasi di Kalimantan Selatan dan pabrik
minyak goreng berlokasi di Sumatra Utara. Perkebunan dan pabrik pengolahan entitas
anak berlokasi di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT
Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan
diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp250 miliar
menjadi Rp2 triliun yang terdiri dari 4.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal
Rp500,-.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Astra Agro Lestari Tbk
adalah Astra International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%) Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AALI adalah perkebunan, perdagangan umum,
perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa. Kegiatan utama Astra Agro adalah
bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit.
Pada tanggal 21 Nopember 1997, AALI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan
harga perdana sebesar Rp1.550,- per saham. Pada tanggal 09 Desember 1997, saham
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) mulai mengembangkan industri perkebunan
di Indonesia sejak lebih dari 30 tahun yang lalu. Berawal dari perkebunan ubi kayu,
kemudian mengembangkan tanaman karet, hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya
tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini, Perseroan terus berkembang dan saat ini
menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tata kelola terbaik dengan
luas areal kelola mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan
dan Sulawesi.
Dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, sejak awal berdirinya, Perseroan telah
membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan intiplasma dan IGA
(Income Generating Activity) atau kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat baik
melalui budidaya sawit maupun non sawit. Sampai dengan tahun 2016, Perseroan telah
bekerjasama dengan 51.709 petani kelapa sawit yang bergabung dalam 2.396 kelompok
tani. Kerjasama ini memastikan bahwa kehadiran perkebunan kelapa sawit yang dikelola
Perseroan juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.
Seiring dengan pertumbuhan usaha Perseroan, pada tahun 1997 Perseroan
melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO) di Bursa Efek
Indonesia (saat itu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Pada tahun 2016,
Perseroan juga melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) senilai kurang lebih Rp 4
triliun. Dengan langkah-langkah korporasi yang telah dilakukan Perseroan, saat ini
kepemilikan saham public Perseroan mencapai 20,32% dari total 1,92 miliar saham yang
beredar. Kepercayaan investor yang tinggi terhadap Perseroan dicerminkan dengan posisi
harga saham yang kuat. Pada perdagangan yang berakhir tanggal 30 Desember 2016,

4
Pengaruh Current Rasio …, Denok Sunarsi et al, 1-12

harga saham Perseroan dengan kode perdagangan “AALI” ditutup pada posisi Rp
16.775,-
Untuk menjaga keberlangsungan usaha, selain mengelola lahan perkebunan kelapa
sawit, Perseroan juga mengembangkan industri hilir yang terkait. Perseroan telah
mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) di Kabupaten Mamuju Utara,
Provinsi Sulawesi Barat, dan di Dumai, Provinsi Riau. Produk minyak sawit olahan dalam
bentuk olein, stearin, dan PFAD ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor antara lain
dari Tiongkok dan Filipina. Mulai tahun 2016, Perseroan juga telah mengoperasikan
blending plant atau pabrik pencampuran pupuk di Kabupaten Donggala, Provinsi
Sulawesi Tengah. Selain itu, Perseroan juga mulai mengembangkan usaha integrasi
sawit-sapi.
Menghadapi tantangan di masa mendatang, Perseroan memfokuskan strategi usaha
pada upaya peningkatan produktivitas, meningkatkan efisiensi di semua lini, serta
diversifikasi usaha pada sektor-sektor prospektif yang terkait dengan usaha inti di bidang
perkebunan kelapa sawit

A. Pengertian Manajemen
Kata manajemen sendiri berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu “management”,
yang memiliki arti melaksanakan dan mengatur. Menurut Afandi (2018:1), manajemen
adalah bekerja dengan orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling). Manajemen adalah suatu proses khas, yang terdiri dari
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya.
Menurut Hasibuan (2014:10), menjelaskan bahwa manajemen adalah suatu ilmu
dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga berdasarkan kedua
definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Menurut Abdullah (2014:2) manajemen itu adalah keseluruha n aktivitas yang
berkenaan dengan melaksanakan pekerjaan organisasi mela lui fungsi- fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan dengan bantuan sumber daya organisasi (man, money,
material, mechine and method) secara efesien dan efektif.

B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen sendiri dalam organisasi adalah perangkat yang penting yang
harus dijalankan dan dikembangkan dengan baik guna tercapainya tujuan organisasi dan
mampu memberikan kepuasan kepada setiap anggota organisasi itu sendiri. Tidak hanya
sebagai alat namun dalam pencapaian tujuannya yang berdasarkan atas prosedur,
kebijakan, strategi yang telah ditetapkan dalam manajemen itu sendiri dimana yang sering
disebut dengan POAC (planning, organizing, actuating, controling) yang sering kali
dijadikan landasan dan bekal dalam menjalankan dan mencapai tujuan dalam organisasi
sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait dan berada
dalam organisasi tersebut.
Untuk berjalannya suatu usaha dan bisnis seorang manajer yang ada dalam suatu
perusahaan harus mengetahui dan menerapkan fungsi- fungsi manajemen agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik, berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh
Amirullah (2015:8) fungsi manajemen pada

5
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

mengkoordinasikan, mengarahkan mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam


rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Menurut
Henry Fayol (Safroni, 2012:47), fungsi- fungsi manajeme n meliputi Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (organizing), Pengarahan (commanding), Pengendalian
(controlling), Pengkoordinasian (coordinating), Pengendalian (controlling).

C. Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan
keuangan dalam suatu organisasi, di mana di dalamnya termasuk kegiatan perencanaan,
analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang biasanya dilakukan oleh
manajer keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan juga sebagai seluruh aktivitas
atau kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana
perusahaan dengan meminimalkan biaya dan upaya penggunaan serta pengalokasian dana
tersebut secara efisien dalam memaksimalkan nilai perusahaan yaitu harga dimana calon
pembeli siap atau bersedia membayarnya jika suatu perusahaan menjualnya.

D. Tujuan Manajemen Keuangan


Segala bentuk keputusan keuangan harus dapat menetukan tujuan yang harus
dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan
tersebut. Tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham
atau pemilik. Kemakmuran pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin
tingginya harga saham.
Menurut Irham Fahmi (2012:4) ada beberapa tujuan dari manajeme n keuangan,
yaitu sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan.
2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali.
3. Memperkecil risiko perusahaan dimasa sekarang dan yang akan datang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimalkan nilai perusahaan yang diukur dari harga saham perusahaan.

E. Fungsi Manajemen Keuangan


Secara umum kegiatan utama atau fungsi keuangan terbagi dua kelompok yaitu:
1. Kegiatan mencari dana
2. Kegiatan menggunakan dana
Pengelompokan ini didasarkan pada banyaknya keputusan yang harus diambil dan
berbagai aktivitas yang harus dilakukan oleh manajer keuangan. Jadi, fungsi manajemen
keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan,
yaitu :
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah merupakan keputusan yang diambil oleh manajer
keuangan dalam allocation of fund atau pengalokasian dana kedalam bentuk investasi
yang dapat menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Keputusan investasi ini akan
tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan
yaitu perbandingan antara current assets dengan fixed asset.
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah merupakan keputusan manajemen keuangan
dalam melakukan pertimbangan dan analsis perpaduan antara sumber-sumber dana
yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan
investasi serta kegiatan operasional perusahaannya. Keputusan pendanaan akan
tercermin dalam sisi pasiva perusahaan, dengan melihat baik jangka pendek atau
jangka panjang maka perbandingkan yang terjadi disebut dengan struktur finansial.
Dan jika yang diperhatikan adalah hanya dana investasi dalam jangka panjang saja

6
Pengaruh Current Rasio …, Denok Sunarsi et al, 1-12

maka perbandingannya disebut struktur modal. Dalam keputusan pendanaan


mempengaruhi baik struktur modal maupun struktur finansial.
3. Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan
kepada para pemegang saham. Keputusan dividen adalah merupakan keputusan
manajemen keuangan dalam menentukan dalam besarnya proporsi laba yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham dan proporsi dana yang akan disimpan di
perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan.

F. Manfaat Manajemen Keuangan


Sebuah perusahaan yang tidak memiliki manajemen keuangan yang baik akan
memiliki kesulitan dalam menjalankan bisnisnya. Masalah yang dihadapi dapat sebagai
kurangnya modal, pembiayaan yang tidak perlu, dan banyak lagi. Tapi sebaliknya, jika
perusahaan mampu mengelola semua aset yang dimilikinya, akan ada banyak manfaat.
Dimana menyangkut hal sebagai berikut :
1. Perusahaan keuangan dikendalikan dengan baik Semua biaya dan pendapatan akan
disimpan dengan benar jika fungsi manajemen bekerja dengan benar. Pasti dapat
digunakan untuk menentukan batas pengeluaran tanpa melanggar kas perusahaan.
2. Memaksimalkan penggunaan dana perusahaan Manajerial juga harus memonitor
aktivitas tentang biaya yang bermanfaat dan mana yang tidak. Jika perusahaan
memiliki manajemen yang baik, mereka akan memaksimalkan aset perusahaan untuk
hal-hal yang hanya berguna.
3. Struktur modal yang sehat Keuntungan lain dari manajemen keuangan adalah untuk
menciptakan sebuah struktur modal yang sehat. Struktur modal dapat dikatakan
memiliki kesehatan yang baik jika lebih besar dari hutang.
4. Aman Berinvestasi Perusahaan dapat membuat uang dengan investasi yang mereka
miliki. Baik melalui perluasan perusahaan, atau menginvestasikan uang di pasar
keuangan. Dengan manajemen keuangan dan analisis keuangan yang baik, dana
tersebut akan diinvestasikan aman dan tidak diragukan lagi akan menguntungkan.
5. Mampu memberikan kepastian bagi pemegang saham Salah satu manfaat jika
perusahaan memiliki manajemen keuangan yang baik adalah mereka mampu
memberikan kepastian hasil, kepastian harga pasar dan kepastian laporan keuangan
yang sehat kepada pemegang saham. Dengan jaminan ini, pemegang saham juga tidak
akan ragu untuk meningkatkan ukuran investasi. Artinya, perusahaan akan menerima
suntikan modal yang lebih.

G. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan


Untuk posisi keuangan yang sehat dan baik, perusahaan harus menerapkan tujuh
prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan sebagai berikut :
1. Konsistensi Dengan kebijakan keuangan secara konsisten dari satu periode ke periode
lain. Ini dalam rangka memfasilitasi perbandingan antara periode dan biaya.
2. Transparansi Semua hal yang berkaitan dengan perusahaan pembiayaan harus
transparan, akurat, cepat dan lengkap.
3. Tanggung Jawab Semua pemangku kepentingan mulai dari karyawan atau pemegang
saham harus tahu situasi keuangan perusahaan.
4. Viabilitas Merupakan sarana yang terkait keberlanjutan masa depan keberadaan
perusahaan. Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran. Tujuannya adalah untuk memastikan posisi keuangan perusahaan di
masa mendatang. Baca Juga: Fungsi Manajemen Kinerja Pada Perusahaan
5. Integritas Integritas perusahaan dan karyawan yang bertanggung jawab atas
pengelolaan dana lebih dihargai. Karena integritas, laporan keuangan yang akurat dan
lengkap dapat dicapai.

7
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

6. Manajemen Sebuah manajemen yang baik uang dan benar-benar harus dilakukan oleh
perusahaan. Pastikan bahwa uang yang diperoleh dapat berguna dan konsisten sesuai
target dengan visi dan misi perusahaan.
7. Standar Akuntansi Sistem pencatatan keuangan harus disesuaikan dengan standar
akuntansi internasional. Atau setidaknya di Indonesia, harus disesuaikan dengan
aturan di Indonesia.

H. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


Ada beberapa kegiatan dalam ruang lingkup pengelolaan keuangan. Tujuan utama
yang ada untuk mengelola aset perusahaan, seperti pendapatan, aset, sebesar dipunya
investasi. Beberapa ruang lingkup yang harus dimiliki oleh seorang manajer keuangan,
sebagai berikut:
1. Keputusan investasi Evaluasi keputusan investasi yang mencakup investasi yang
dilakukan oleh perusahaan. Temukan apa resiko yang dapat diperoleh dengan
perusahaan ketika membuat kegiatan investasi dalam bentuk berbagai instrumen.
Baca Juga: Tips Menggaet Investor untuk Perusahaan
2. Keputusan pembiayaan Kisaran berikut terkait dengan pendanaan keputusan. Itu
berarti semua kegiatan untuk menambah omset perusahaan adalah tanggung jawab
manajerial keuangan. Tapi itu bukan hanya satu-satunya sumber yang berasal
penjualan produk, yang berasal dari utang juga harus hati-hati. berarti, ketika
pekerjaan juga terkait dengan pembayaran utang dan lain-lain yang.
3. Keputusan dividen atau pengelolaan nilai aset Tujuan dari manajemen keuangan lain
memaksimalkan pendapatan bagi pemegang saham. Bagaimana untuk melakukan ini
adalah dengan membagi laba perusahaan, sebagian pemegang saham dan sebagian
untuk dana alias tetap diadakan. Ini berarti, Manajerial bertanggung jawab untuk
membuat keputusan tentang berapa jumlah keuntungan yang akan dibagikan kepada
pemegang saham dan berapa yang harus dimasukkan ke dalam perusahaan tetap
seimbang. Hasilnya adalah baik bagi pemegang saham dan perusahaan harus
memiliki saling menguntungkan juga.

Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan
Keuangan (2002:63), Laporan Keuangan adalah laporan yangdiharapkan bisa memberi
informasi mengenai perusahaan, dandigabungkan dengan informasi yang lain, seperti
industri, kondisiekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek
dan risiko perusahaan.Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Laporan
Keuanganadalah Laporan yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksidan
peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut
karakteristik ekonominya”. (IAI, 2002 : par 47).
Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan
(2006:105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan
dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Laporan
Keuangan adalah :
a. Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakanuntuk membuat
keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan
b. Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja keuangan maupun
kinerja manajemen perusahaan, apakah dalam kondisi baik atau tidak.
c. Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yangdiklasifikasikan, pada
periode tertentu.

8
Pengaruh Current Rasio …, Denok Sunarsi et al, 1-12

d. Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi keuanganyang terjadi


selama periode yang bersangkutan.Hal ini Menunjukan bahwa tujuan manajemen
keuangan tak lepasdari peranan atau fungsi manajer keuangan

Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan menurut Soemarsono adalah laporan yang dibuat untuk para
pembuat keputusan, terutamanya adalah pihak di luar organisasi atau perusahaan, yang
isinya posisi keuangan dan hasil dari usaha suatu perusahaan.
Seperti yang dikutip dari wikipedia, pengetian laporan keuangan adalah sebuah catatan
informasi keuangan dari suatu perusahan pada periode tertentu yang bisa digunakan
sebagai penggambaran kinerja dari perusahaan tersebut.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari
proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang
dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus
dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
dari laporan keuangan.
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca
dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu,
dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasanalasan
yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan.
Sedangkan menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporankeuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba-
rugi atau hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan posisi
keuangan.Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporankeuangan
untuk perusahaan terdiri dari laporan-laporan yangmelaporkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu waktu tertentu,yang dilaporkan dalam neraca dan perhitungan
laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, dimana neraca
menunjukkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Laporan laba-rugi menunjukkan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu.
Sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-
alasan yang menyebabkan perubahan eku`itas perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporankeuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilankeputusan ekonomi.
Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah
memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan
keuangan yangditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam
menilaikinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan.
Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan
menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai
untukmeramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilaiuang tidak
stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan.Laporan keuangan akan
lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidaksaja aspek-aspek kuantitatif, tetapi
mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus

9
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

faktual dan dapat diukur secara objektif. Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai
sumber di atas,maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja danaset perusahaan
sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporankeuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihatdampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yangdiambilnya.
b. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan
c. .Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain
untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

Karakteristik Laporan Keuangan


Laporan Keuangan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari akuntansi.
Laporan keuangan sangat penting untuk menggambarkan kondisi perusahaan.
Karakteristik laporan keuangan yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan
keuangan tersebut adalah Mudah Dipahami (Understandability) Ini berarti bahwa kualitas
penting yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera
dapat dipahami oleh pemakai.
Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yangmemadai tentang aktivitas ekon
omi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari dengan ketekunan yang
wajar.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disajikan kesimpulan
sebagai berikut:
1. Secara Parsial variabel independent X1 yaitu Current Ratio (CR) tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham karena memiliki nilai signifikansi > 0,05 (0,578 >
0,05) dan nilai Thitung < Ttabel ( -0,587 < 1.94318).
2. Secara Parsial variabel independent X2 yaitu Return On Equity (ROE) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena memiliki nilai signifikansi >
0,05 (0,715 > 0,05) dan nilai Thitung < Ttabel ( 0,383 < 1.94318).
3. Secara Parsial variabel independent X2 yaitu Earning Per Share (EPS) tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena memiliki nilai signifikansi >
0,05 (0,763 > 0,05) dan nilai Thitung < Ttabel ( -0,316 < 1.94318).

Secara Simultan Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Earning Per
Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham karena memiliki nilai
signifikansi > 0,05 (0,229 > 0,05) dan nilai Fhitung < Ftabel (1,908 < 4,35).

DAFTAR PUSTAKA
Amalya, N. T. (2018). Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin
Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Sekuritas (Saham,
Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 1(3).
Appryan, “Pengaruh Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada
Pt.Telekomunikasi Indonesia Tbk.”, Unpam, Tangerang Selatan, 2016.
Natalia, Michella. “Pengaruh Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada
Pt.Gudang Garam Tbk.”, Unpam, Tangerang Selatan, 2014.

10
Pengaruh Current Rasio …, Denok Sunarsi et al, 1-12

Nurmasari, I., & Pamulang, D. F. E. U. (2017). Analisis Current Ratio, Return On Equity,
Debt To Equity Ratio Dan Pertumbuhan Pendapatan Berpengaruh Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia 2010-
2014. Jurnal Kreatif, 5(11), 112-131.
Nurwita, N. (2018). Pengaruh Return On Asset (Roa) Dan Earning Per Share (Eps)
Terhadap Harga Saham Pt Indofood Sukses Makmur Tbk. Disrupsi Binis, 1(1).
Oktavian, R. (2019). Pengaruh Earning Per Share (Eps) Dan Dividen Per Share (Dps)
Terhadap Harga Saham Pt Wijaya Karya (Persero) Tbk. Jurnal Sekuritas (Saham,
Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 2(2), 156-171.
Irnawati, J. (2019). Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity (Roe) Dan
Current Ratio (Cr) Terhadap Nilai Perusahaan Dan Dampaknya Terhadap
Kebijakan Deviden. Jurnal Sekuritas (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan
Investasi), 2(2), 1-13.
Khotimah, H., Marjohan, M., & Nufus, K. (2017, December). Analisis Pengaruh Earning
Per Share, Cash Flow Per Share, Dan Deviden Per Share Terhadap Harga Saham
Serta Dampaknya Terhadap Good Corporate Governance Pada Perusahaan Lq45
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. In Proceedings (Vol. 2, No. 1).
Kumala, D. (2020). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Return Saham Dengan Nilai
Perusahaan Sebagai Variabel Mediasi Pada Indeks Saham Syariah Indonesia
Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2013-2017. I-Finance: A Research
Journal on Islamic Finance, 6(2), 90-105.
Rusnaeni-Rusnaeni, N. (2017). Pengaruh Earning Per Share (Eps) Dan Dividend Per
Share (Dps) Terhadap Harga Saham Pada Pt. Adhi Karya (Persero) Tbk Dan Pt.
Total Bangunan Persada Tbk. Jurnal Sekuritas (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan
Investasi), 1(2).
Wartono, T. (2018). Pengaruh Return On Asset Dan Current Ratio Terhadap Earning Per
Share (Studi Pada Pt. Plaza Indonesia Realty, Tbk.). Jurnal Semarak, 1(2).
Laeli Ukhiyana,2015050567, Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share
Terhadap Harga Saham Pada PT.AKR Corporindo Tbk Periode 2010 - 2017.
Desy Ratna Sari. 2014056150 Pengaruh Roa dan Eps Terhadap Harga Saham PT.
Unilever Indonesia.Tbk periode 2012 – 2017.
Agus, D, H Dan Martono, (2011). “Manajemen Keuangan”, Edisi 2 (Dua), Cetakan
Pertama, Yogyakarta: Ekonisia.
Brigham Dan Houston. (2010). “Dasar - Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi 14, Cetakan
Ke-2 (Dua), Jakarta, Salemba Empat. Dunia, Firdaus, A. (2013).
“Pengantar Akuntansi”. Edisi 4 (Empat), Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Fahmi, I. (2011). “Analisa Laporan Keuangan”. Bandung: Alfabeta.
Hanif, A, R. (2016). “Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas, Dan Profitabilitas Sebagai
Dasar Penilaian Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Pt Nipon Indosari
Corpindo, Tbk Periode 2010-2014)”. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Pamulang.
Harahap Dan Sofyan, S. (2011). “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”. Edisi 1 (Satu),
Jakarta: Bumi Aksara.
Husnan, S Dan Enny, P. (2015). “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi 7 (Tujuh).
Yogyakarta: Upp Stim Ykpn.
Kasmir. (2010). “Pengantar Manajemen Keuangan”. Edisi 1 (Satu), Cetakan Ke2 (Dua),
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lukman, D. (2013). “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Ghalia Indonesia.

11
Average: Jurnal Ekonomi
Volume 1, No 1, Februari 2021
https://jurnal.rumahilmiah.com/index.php/average

Mahmudi. (2010). “Manajemen Keuangan Daerah”. Jakarta: Erlangga.


Martono Dan Harjito, A. (2014). “Manajemen Keuangan”. Edisi 2 (Dua), Cetakan Ke-4
(Empat), Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Uii.
Munawir, (2010). “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi 4 (Empat), Yogyakarta: Liberty.
Prastowo, D. (2010). “Analisis Laporan Keuangan: Konsep Dan Aplikasi”. Edisi 3 (Tiga),
Yogyakarta: Upp Stim Ykpn.
Purba, Marisi, P. (2010). “International Financial Reporting Standards: Konvergensi Dan
Kendala Aplikasinya Di Indonesia”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rahman, P. (2013). “Pengantar Akuntansi 1”. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2010). “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
Mulyono, T. P. (1995). Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Edisi Revisi Iii.
Jakarta: Penerbit Djambatan.
Subramanyam Dan John, J, W. (2012). “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Salemba
Empat.

12

Anda mungkin juga menyukai