Persamaan ini dapat ditulis lebih ringkas dengan menggunakan vector, yaitu
sebagai berikut:
2. Persamaan Gerak (Equation of motion)
Persamaan gerak adalah ekspresi dari hukum kedua Newton tentang gerak.
{ Mass x Acceleration=Force }
( Rate of increase of momentum )=¿ )
Untuk menerapkan hukum ini kita harus memusatkan perhatian kita pada
elemen tertentu dari fluida, katakanlah elemen persegi panjang kecil yang pada
waktu t memiliki titik sudut di P [= (x, y, z)] dan panjang rusuknya x, y, z. Massa
elemen ini adalah x y z, di mana adalah densitas fluida (atau massa per satuan
volume), yang kita asumsikan konstan.
Kecepatan dalam fluida, u = u(x, y, z, t) adalah fungsi dari posisi (x, y, z) dan
waktu t, dan dari sini kita harus menurunkan rumus untuk percepatan elemen fluida
yang berubah posisinya terhadap waktu. Pertimbangkan, misalnya, aliran tunak
melalui penyempitan dalam pipa. Unsur-unsur cairan harus berakselerasi ke dalam
penyempitan saat garis arus mendekat dan melambat di luar saat mereka membuka
keluar lagi. Jadi, secara umum, percepatan suatu elemen (yaitu, laju perubahan u
terhadap waktu untuk elemen itu) mencakup laju perubahan pada posisi tetap u/∂t.
Energi mekanik tidak kekal dalam sistem aliran. Persamaan perubahan energi
mekanik, yang hanya melibatkan istilah mekanik, dapat diturunkan dari persamaan
gerak. Dengan mengambil hasil titik vector dari kecepatan (v) pada persamaan gerak
(equation of motion) serta melalukan penataan ulang pada variable dengan
menggunakan persamaan kontinuitas (equation of continuity), pada akhirnya akan
mendapatkan persamaan perubahan energi kinetik.
the potential energy2 (per unit mass) Փ, defined by g=−∇ Փ. Dengan pengenalan energi
potensial, persamaan perubahan energi kinetik mengasumsikan bentuk berikut: