Anda di halaman 1dari 41

Kinematika Fluida

Momentum Linear

1
Tujuan :

Dalam menganalisa gerakan fluida, kita bisa mengambil salah satu dari dua bagian :
1. Mendeskripsikan pola aliran pada setiap titik pada koordinat x,y,z secara detail
2. Bekerja dengan region yang terbatas ( finite region), menyusun kesetimbangan
aliran masuk dan aliran keluar dan menentukan efek aliran sebagai contoh gaya
atau torsi pada body atau total perubahan energi.

• Cara Pertama adalah pendekatan Differential


• Cara Kedua adalah metode control Volume

Pertama-tama kita mengembangkan konsep kontrol volume, pendekatan sama yang


pernah kita bahas pada Thermodinamika, dan kita menemukan laju perubahan
sebuah sifat-sifat fluida dan ini disebut sebagai Reynold transport theorem.
Kemudian kita menurunkan empat dasar hubungan kontrol volume pada mekanika
fluida.
Aplikasinya bagaimana?

Sangat banyak……..!
Pada materi ini akan dibahas kasus khusus pada gesekan (frictionless, kerja poros,
momentum dan energi : persamaan bernoulli
Sistem Vs Control Volume
Seluruh Hukum mekanikal dituliskan untuk sebuah sistem, dimana didefinisikan sebagai
sebuah perubahan kuantitas massa yang tetap.

Setiap Eksternal ke dalam sistem dinotasikan sebagai lingkungan, dan sistem dipisahkan
dengan lingkungannya oleh batas (boundaries)

Hukum mekanikal menjelaskan apa yang terjadi ketika ada interaksi antara sistem dan
lingkungan.

Pertama, sistem adalah sebuah kuantitas masa yang tetap dan dinotasikan oleh m
Kemudian massa sistem ditetapkan dan tidak ada perubahan. Ini adalah hukum mekanikal
yang disebut sebagai Hukum Konservasi Massa
Yang kedua,
Jika lingkungan mengenakan sebuah gaya netto F ke sistem, Hukum kedua Newton
menyatakan bahwa massa akan mulai bergerak dengan percepatan tertentu

Bila gaya bekerja pada bidang x,y, dan z


Maka gaya adalah sebagai berikut :

Fx = max ; Fy = may dan Fz = maz

Ketiga,
Jika lingkungan mengenakan sebuah Momen netto terhadap pusat massa sistem, maka
akan ada efek rotasi sebagai berikut
Dimana

Adalah momentum anguler sistem terhadap pusat massa.


Keempat,
Jika panas dQ ditambahkan ke sistem atau kerja dW dilakukan oleh sistem, maka energi
sistem dE pasti berubah berdasarkan persamaan energi atau hukum pertama
thermodinamika

Seperti hukum konservasi massa, persamaan ini adalah sebuah hubungan skalar sehingga
hanya mempunyai satu komponen

Dan Kelima,
Hukum kedua thermodinamika menghubungkan perubahan entropy dS pada kalor yang
ditambahkan dQ dan temperatur absolut T
Tujuan dari Bab ini adalah untuk menempatkan empat aturan dasar kedalam bentuk Control
Volume yang cocok untuk region yang berubah-ubah dalam sebuah aliran :
1. Konservasi massa
2. Hubungan momentum liner
3. Hubungan momentum anguler
4. Persamaan Energi
Volume and Mass Flow Rate

Seluruh analisis pada bab ini akan melibatkan volume flow, Q atau debut dan mass flow ( laju
aliran massa), m’ yang melintasi sebuah permukaan yang dideginikan dalam aliran.

Berapa banyak volume yang masuk melalui luasan dA pada sudut  dan n didefinisikan
sebagai vektor normal terhadap bidang dA.

Integrasi dV/dT adalah total volome rate Q yang melalui permukaan S


Volume flow dapat dikalikan dengan massa jenis untuk menemukan laju aliran massa , m”.
Jika massa jenis bervariasi sepanjang permukaan. Maka akan bagian dari intgral permukaan

Jika massa jenis adalah konstan, makan laju aliran massa bisa didapatkan sebagai berikut
The Reynolds Transport Theorem

Untuk menkoversi analisis sistem ke dalam sebuah analisis kontrol colume, kita harus mengubah
persamaan matematik untuk mengaplikasikan spesifik region dari pada sebuah analisis tunggal.

Dan ini disebut sebagai Reynolds Transport Theorem, yang merupakan gabungan dari
konservasi massa,, m momentum liner M, momentum anguler H dan perubahan
energi E
Gambar Berikut ini mengilustrasikan tiga kasus pada suatu Kontrol Volume
Theorema Reynold Transport

Ada tiga komponen dari persamaan di bagian kanan diatas


1. Perubahan B dalam sebuah kontrol volume
2. Flux B keluar kontrol surface
3. Flux B masuk kontrol surface
Dalam Hukum Newton, properties yang diturunkan adalah momentum liner (mV)
Sehingga variabel dummy dan

Dan aplikasi Reynold transport theorem memberikan relasi momentum linear untuk
control volume deformable

Point-point berikut ini harus diperhatikan:


1. Variabel V adalah kecepatan relatif fluida terhadap sistem koordinat inertial ( tanpa
percepatan); sehingga hukum Newton harus dimodifikasi untuk melibatkan
percepatan.
2. Variabel F adalah penjumlahan vektor dari semua gaya yang beraksi pada kontrol
volume yang dianggap sebagai sebuah benda bebas, misalnya melibatkan gaya
permukaan pada seluruh potongan fluida dan benda solid dengan control surface
plus gaya bodi yang beraksi pada massa dengan control volume.
3 Seluruh persamaan adalah sebuah hubungan vektor, kedua integral adalah vektor karena
variabel V . Persamaan memiliki 3 komponen, jika kita ingin hanya mengatakan komponen x,
persamaan berkurang menjadi

Dan sama juga untuk Fy dan Fx akan meliputi v dan w.

Untuk Fixed control volume, hubungan kecepatan Vr = V

Juga kita menekankan bahwa ini adalah sebuah hubungan vektor dan bahwa V harus
merupakan sebuah inertial-frame velocity,
Banyak dari analisis momentum konsern dengan persamaan 3.37 ini.
Aliran Momentum Satu Dimensi

Dengan menganalogikan dengan istilah “laju aliran massa” seperti digunakan dalam
persamaan 3.28,

maka surface integral disebut sebagai “aliran momentum”. Jika dinotasikan momentum
sebagai M, maka “aliran momentum “ adalah

Karena merupakan DOT PRODUCT, hasil akan negatif untuk aliran momentum inlet
dan positif untuk aliran outlet.

Jika penampang adalah satu dimensi, V dan  adalah uniform sepanjang area dan hasil
inefrasi adalah  untuk aliran keluar adalah
Dan untuk aliran masuk adalah

Sehingga jika kontrol volume hanya memiliki satu dimensi inlet dan outlet persamaan 3.37 akan
berkudang menjadi

Persamaan ini krusial untuk pendekatan analisis engineering.


Persamaan 3.40 menyatakan bahwa Vektor Gaya Netto pada sebuah fixed control volume
ditambahka jumlah vektor dari aliran momentum keluar minus jumlah vektor aliran
momentum masuk
Gaya Tekanan Netto pada sebuah Control Surface Tertutup

Dalam diskusi umu, gaya tekanan pada sebuah control volume adalah dikarenakan
1. Gaya yang disebabkan oleh perpotongan benda solid yang menonjol ke permukaan
2. Gaya yang disebabkan oleh tekanan dan tegangan viscous dari lingkungan fluida.

Dan kita bisa tuliskan Gaya tekanan adalah


Tekanan uniform Tekanan nonuniform

F=

Gambar 3.7
Sekarang jika tekanan adalah uniform dan nilainya adalah Pa pada seluruh permukaan
seperti gambar 3.7a, maka gaya pressure Netto adalah nol

Dimana subscrip UP menyatakan Uniform Pressure.

Hasil ini menghasilkan independent of the shape of the surface adalah tertutup dan
seluruh kontrol volume adalah tertutup.

Ini adalah kelihatan seperti kompleks, namun bisa disederhanakan dengan substract
setiap tekanan uniform (Pa) dan bekerja ketika dengan sebuah tekanan terukur yang
ada.

Sebagai ilustrasi gambar 3.7b, persamaan 3.41 ekivalen dengan


Contoh 1
Jawab
Kondisi Tekanan Pada Sebuah “JET EXIT”

Gambar pada contoh 3.7 mengilustraikan sebuah kondisi batas tekanan yang biasa
digunakan untuk permasalahan alirat Jet exit.

Ketika sebuah aliran fluida meninggalkan sebuah saluran terbatas dan keluar dalam
tekanan ambient atau tekanan atmosfer ini adalaha permukaan bebas yang diekpos ke
atmosfer.

Sehingga jet itu sendiri akan secara esensial menjadi tekanan atmosfer juga. Kondisi
ini digunakan pada bagian 2 gambar 3.7

Hanya dua efek dapat dijaga sebuah perbedaan tekanan antara atmosfer dan jet keluar.

Pertama adalah tegangan permukaan yang biasanya diabaikan


Kedua adalah efek supersonic jet, yang dapat membagi sendiri dari atmosfer dengan
ekspansi atau gelombang kompresi
Contoh 2

Gambar E.3.8 Strem Tube Stady flow


Jawab
Diagram vektor untuk
perhitungan gaya bisa
digambarkan sebagai
berikut

Volume integral bisa diabaikan untuk kasus aliran “steady flow” sehingga berlaku hukuk
konservasi massa

Dan gaya bisa dihitung sebagai berikut

Ii adalah sebuah hubungan vektor dan digambarkan pada 3.8 b. Dimana F


mereprentasikan gaya netto yang bekerja pada control volume kare semua sebab. Ini
dibuthkan untuk kesetimbangan perubahan momentum fluida sebagai fungsi kenaikan
atau penurunan sepanjang melintasi kontrol volume
Contoh 3

Gambar 3.9
Sebuah Gaya netto diterapkan pada sebuah jet
Jawab

Bagian a
Bagian b
Contoh 4

respectively. Neglect the weight of the


jet and plate, and assume steady flow
with respect to the
moving plate with the jet splitting into
an equal upward and downward half-jet.

Fig. 3.10 Force on a plate moving


at constant velocity: (a) jet striking a moving plate normally;
Jawab

The suggested control volume in Fig. 3.10a cuts through the plate support to expose the desired
forces Rx and Ry. This control volume moves at speed Vc and thus is fixed relative to the plate, as in
Fig. 3.10b. We must satisfy both mass and momentum conservation for the assumed steadyflow pattern
in Fig. 3.10b.
There are two outlets and one inlet, and Eq. (3.30) applies for mass conservation
But since we found earlier that V1 = V2, this means that Ry = 0, as we could
expect from the symmetry of the jet deflection.

Two other results are of interest. First, the relative velocity at section 1 was
found to be 5 m/s up, from Eq. (3). If we convert this to absolute motion
by adding on the control-volume speed Vc = 15 m/s to the right,

we find that the absolute velocity V1 = 15i +5j m/s, or 15.8 m/s at an
angle of 18.4° upward, as indicated in Fig. 3.10a.

Thus the absolute jet speed changes after hitting the plate. Second, the
computed force Rx does not change if we assume the jet deflects in all radial
directions along the plate surface rather than just up and down. Since the
plate is normal to the x axis, there would still be zero outlet x-momentum flux
when Eq. (4) was rewritten for a radial-deflection condition.
Soal Latihan 1
Sebuah jet air seperti ditunjukkan pada gambar menyemburka air ke
plat datar . Abaikan berat gravitasi dan gesekan
Hitunglah gaya F dalam nowton yang dibutuhkan oleh baut untuk
menahan plat tersebut!
.
Soal Latihan 2

Sebuah nosel horisontal mempunyai diamater D1 = 12 in, D2 = 6 in,


dengan tekanan P1 = 38 psia dan kecepatan V2 = 56 ft/s. untuk air pada
suhu 20°C, Hitunglah gaya yang disediakan oleh baut untuk menahan Fixed
nosel!
Soal Latihan 3

Sebuah tangki air seperti gambar disamping diletakkan pada sebuah kereta
tanpa gesekan dan melepaskan air dari sebuah nosel dengan diamater 4 cm
dan kecepatan 8 m/s yang didefleksikan dengan sudut 60o
Hitunglah tegangan tali yang menahan kereta tersebut

Anda mungkin juga menyukai