berikut ini akan dikemukakan beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan
15
16
nilai perusahaan.
terhadap Nilai Perusahaan. Dari hasil regresi diketahui bahwa secara simultan
perusahaan.
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Dari hasil path analysis diketahui bahwa
perusahaan.
Struktur Modal. Dari hasil uji F dapat dibuktikan bahwa variabel struktur
secara simultan terhadap struktur modal. Sedangkan dari hasil uji T secara
modal.
Bursa Efek Indonesia dengan kinerja keuangan selama periode tahun 2009 s.d
2013.
output yang dihasilkan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki serta
Efek.
memiliki target yang lebih tinggi sehingga untuk mencapai target tersebut
lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi
20
besar total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, dan
(Yusuf dan Soraya 2004., Vol. 7, No.1), besar kecilnya ukuran suatu
secara signifikan.
Sawir, 2004:101-102)
suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula modal yang ditanam,
yaitu :
dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti faktor tenaga kerja, nilai
sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru
Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk
sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi
dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu
tetap dan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap
aktiva tetap.
Aktiva Tetap
Total Aktiva
25
tetap. Struktur Aktiva dapat dipandang dari aspek operasional yang pada
keperluan operasi utama perusahaan. Struktur aktiva dapat dilihat dari dua
aspek yaitu tersedia untuk operasi dalam suatu periode akuntansi dan
2.1.3. Profitabilitas
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
2003:29)
Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor dicari dengan
dari setiap barang yang dijual. Jadi dengan mengetahui rasio ini,
kita bisa tahu bahwa untuk setiap satu barang yang terjual,
berikut :
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin
cukup tinggi.
diperoleh dari total aktiva awal tahun ditambah total aktiva akhir tahun
29
dibagi dua. Return on Asset bisa diperoleh dari Net Profit Margin
dikalikan Asset turn over. Asset turn over adalah penjualan bersih
aset yang digunakan. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan
ekuitas awal periode ditambah akhir periode dibagi dua. Rasio ini
pada pemegang saham. Secara matematis rasio ini dapat diukur dengan
2009:109).
usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan,
tahun sekarang
sendiri
31
sendiri. Modal sendiri bisa terbagi atas modal saham, cadangan, dan
profitabilitas perusahaan.
33
keuntungan.
34
dan yang tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari setoran pemilik (modal
saham, agio saham) dan hasil operasi perusahaan itu sendiri (laba dan
kumulatif.
Laba ditahan.
pengawasan dari pemilik lama tidak akan terkurangi. Oleh sebab itu
saham.
Memilih sumber dana apakah dari saham atau utang, secara financial
besar.
4. Tingkat Risiko/Riskness
laba maupun dalam kondisi merugi. Oleh karena itu semakin besar
kebutuhan pendanaan.
struktur keuangan.
38
modal tersebut.
mendukung operasi.
barang dan atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005). Perusahaan dibentuk oleh
sekelompok orang dengan tujuan untuk mencapai target yang ditetapkan dan
keuntungan yang ingin diperoleh melalui cara-cara yang lebih efisien untuk
39
pembuatan kontrak dengan pekerja dan para pemilik modal, tanah dan sumber
daya lain untuk setiap tahap produksi dan distribusi yang terpisah.
dan berjangka panjang dengan tenaga kerja untuk mengerjakan berbagai tugas
dengan upah tertentu dan berbagai tunjangan lain. Kontrak yang umum
semacam itu jauh lebih murah ketimbang sejumlah kontrak spesifik dan
sangat menguntungkan baik bagi pengusaha maupun pekerja dan pemilik sumber
daya lain.
menghindari kontrol harga dan peraturan pemerintah yang berlaku hanya untuk
kali mengorbankan laba jangka pendek untuk meningkatkan laba masa depan atau
Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas semua keuntungan perusahaan
yang diharapkan di masa depan. Nilai dari perusahaan bergantung tidak hanya
1) Nilai Buku
Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai
shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung
saham (paid up capital in excess of par value) dan laba ditahan (retained
earning).
2) Nilai Appraisal
perusahaan.
41
Nilai appraisal juga akan berguna dalam situasi tertentu seperti dalam
perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam atau bagi suatu organisasi
adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis.
Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas
pasar. Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering
dapat berubah secara cepat. Faktor analisis berk ompetisi dengan pengaruh
keputusan pribadi.
perusahaan multi industry yang dibawah nilai akan bernilai lebih apabila
mereka.
menawarkan sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus
kas ini kemudian akan ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum
berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar
(market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai
saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari
saham.
utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Menurut Husnan (2000) nilai
perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham
yang tinggi berbanding lurus dengan nilai perusahaan, jadi semakin tinggi harga
saham membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi
akan membuat baik pihak pasar dan calon investor percaya tidak hanya pada
kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.
rasio dalam penilaian market value, terdiri dari pendekatan price earning
ratio (PER), price to book value ratio (PBVR), market book ratio (MBR),
deviden yield ratio, dan deviden payout ratio (DPR). Dalam penelitian ini nilai
perusahaan dari sisi perusahaan akan diukur dengan menggunakan ratio Price to
Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price book value
buku per lembar saham (book value per share). BVS digunakan untuk
mengukur nilai shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai
berikut :
overvaluation.
Semakin besar laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan
Laba per lembar saham (EPS ) dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
sehingga tingkat pengembalian modal menjadi lebih meningkat dan tentunya nilai
untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini terkait dengan kondisi dan
47
pandangan dari pihak investor yang melihat bahwa dengan skala perusahaan yang
ditunjukan dengan total aset, dimana semakin besar total aset maka akan semakin
tersebut mempunyai kinerja yang bagus. (Sujoko, 2007:46). Hal ini sejalan
terhadap nilai perusahaan hal ini menandakan bahwa pasar lebih mengapresiasi
perusahaan besar. (Rachmawati dan Hanung, 2007:14). Namun size atau ukuran
perusahaan secara negatif dan signifikan mempengaruhi kualitas laba dan nilai
pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur. Apabila nilai perusahaan tersirat
tidak baik maka investor akan menilai perusahaan dengan nilai rendah. Nilai
perusahaan yang telah go public dari harga saham yang dikeluarkan oleh
perusahaan tersebut.
48
Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan yang lebih tinggi
Struktur Aktiva yang bisa diklasifikasikan sebagai Fixed Asset Ratio atau
dikenal juga dengan tangible asset yang merupakan rasio antara aktiva tetap
perusahaan dengan total aktiva. Perusahaan yang memiliki aktiva dengan jumlah
atau nilai yang besar maka akan mendapatkan kemudahan dalam menggunakan
hutang yang lebih besar pula. Hal ini terkait dengan adanya jaminan berupa aktiva
yang dapat menutupi nilai hutang apabila terjadi ketidakmampuan bayar dari
perusahaan.
jumlah yang besar akan memiliki kesempatan untuk dapat menggunakan utang
lebih banyak. Selain itu tangible assets yang tertanam dalam industri memberikan
menghasilkan laba dana dapat di jual sehingga merupakan sumber dana untuk
membayar kembali utang beserta bunganya. Dengan adanya jaminan atau proteksi
bagi pihak kreditur tersebut menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan
dalam penilaian perusahaan yang akan ditanamkan modalnya oleh pihak investor.
(Widaningsih, 2007:362). Namun tangible asset yang di-proxy dengan fixed asset
sedangkan sudut pandang dari pihak manajemen analisis laporan keuangan akan
masa yang akan datang serta yang lebih penting, sebagai titik awal untuk
di masa yang akan datang. Apabila manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah
telah dimiliki oleh perusahaan dan mengupayakan peningkatan dan perbaikan atas
kelemahan – kelemahan yang ada serta melalui strategi yang tepat, efektif dan
efisien.
sama dan mengevaluasi tren posisi keuangan dari waktu ke waktu. Studi - studi ini
profitabilitas diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Kedua rasio tersebut merupakan rasio yang sangat penting baik bagi pemilik
rasio ini menunjukkan tingkat kembalian yang dihasilkan oleh manajemen baik
dari aktiva yang dimiliki maupun modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan
Dengan kata lain, ROA dan ROE menunjukkan keuntungan yang dapat
baik ROA maupun ROE menunjukkan kondisi dan prospek perusahaan yang
semakin baik karena adanya potensi peningkatan keuntungan yang akan diperoleh
oleh perusahaan. Hal ini tentunya akan dimanfaatkan oleh investor sebagai sinyal
perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan harga saham tersebut di
pasar modal.
perusahaan yang bagus sehingga memicu permintaan saham oleh investor. Respon
positif dari investor tersebut akan meningkatkan harga saham dan selanjutnya
Pada tahun 1958 Modigliani dan Miller (MM) menunjukkan bahwa nilai
dengan berdasarkan serangkaian asumsi antara lain, tidak ada biaya broker
(pialang), tidak ada pajak, tidak ada kebangkrutan, para investor dapat
meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua
investor mempunyai informasi yang sama, EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya
2001).
ini diubah oleh Miller ketika memasuki efek dari pajak perseroan. Miller
52
yang tidak relevan juga tergantung pada asumsi tidak adanya biaya
kebangkrutan.
akutansi yang tinggi, dan mereka juga akan kesulitan untuk menahan
yaitu:
1) profitabilitas terjadinya,
Perusahaan yang labanya lebih labil, bila semua hal lain sama, tentunya akan
menghadapi biaya kebangkrutan yang lebih besar sehingga harus lebih sedikit
Teori trade - off dari leverage adalah teori yang menjelaskan bahwa
3) biaya yang berkaitan dengan manajer yang mempunyai informasi yang lebih
faktor pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan, maka nilai
besar. Tetapi perlu diingat bahwa bila sekarang dari financial distress dan
Trade - off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di
nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada di atas titik
Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai,
Sedangkan penelitian dengan hasil yang berbeda dilakukan oleh Arijit (2008)
54
dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan ukuran perusahaan yang diukur
dengan total aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap price book
Belanda.
memiliki nilai yang baik oleh pihak calon investor maupun pemegang saham atau
prioritas dan perhatian baik dari calon investor akan berbeda dengan pemegang
saham atau pemilik perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi fokus perhatian dari
pihak calon investor maupun pemegang saham atau pemilik perusahaan tersebut
dapat saling mempengaruhi baik positif namun terdapat faktor-faktor yang tidak
yang dapat mempengaruhi faktor lain terhadap nilai perusahaan maupun pengaruh
dalam perusahaan yang menjadi perhatian dari pihak calon investor, pemegang
dapat menjadi salah satu faktor yang diperhatikan oleh calon investor, pemegang
saham maupun pemilik perusahaan, karena semakin besar total aset perusahaan
nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing
eksternal. Biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada
positif antara total equity risk terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa
perusahaan tersebut dengan mudah akses ke pasar modal dan skala ekonomi
berupa alat analisis. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio - rasio
titik tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu. Akan tetapi,
nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan
di masa depan.
profitabilitas dari ekuitas. Semakin besar hasil ROE maka kinerja perusahaan
semakin baik. Return on Equity (ROE) atau yang sering disebut juga return on
(rentabilitas modal saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik
dengan return on equity atau bagian dari total profitabilitas yang bisa
maka akan semakin tinggi juga price book value sebagai ukuran dari nilai
perusahaan.
prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
(Husnan,1998).
atau hanya menggunakan hutang yang sangat kecil. Nilai perusahaan adalah
sama dengan nilai pasar saham ditambah pasar hutang. Apabila besarnya
maka srtuktur modal akan berubah pula. Perubahan dalam struktur modal akan
antara struktur modal dengan PBV yaitu penelitian yang dilakukan oleh Masdar
bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap price
59
menunjukkan bahwa posisi kas dan Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan
dilakukan oleh Sudarsi (2002) diperoleh hasil bahwa variabel cash position,
itu penelitian yang dilakukan oleh Utami (2008) menunjukkan bahwa secara
simultan variabel Earning per Share, Current Ratio, Net Profit Margin, Total
Asset Turnover, Return on Equity, Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio
nilai perusahaan dengan mempergunakan indikator yaitu Price to Book Value dan
Dividen Payout Ratio yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, aset berwujud dan
struktur modal. Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti difokuskan kepada
profitabilitas dan struktur modal tersebut disebabkan adanya research gap dari
perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang sama yaitu perusahaan farmasi
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR MODAL
PROFITABILITAS
Keterangan :
: Pengaruh secara parsial
: Pengaruh secara simultan
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis
61
aktiva (X2), profitabilitas (X3) dan struktur modal (X4) secara parsial
terhadap nilai perusahaan (Y) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
aktiva (X2), profitabilitas (X3) dan struktur modal (X4) secara simultan
terhadap nilai perusahaan (Y) pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.