Anda di halaman 1dari 12

INTERNAL AUDIT

Pengertian Audit Internal


Menurut Tugiman (2006:11) pengertian audit
internal adalah:
“Internal auditing atau pemeriksaan internal
adalah suatu fungsi penilaian yang independen
dalam suatu organisasi untuk menguji dan
mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah
membantu para anggota organisasi agar dapat
melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.”
Pengertian Audit Internal
Menurut Sawyer (2005:9) audit internal adalah:
“ Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan
keyakinan objektif yang dikelola secara independen di
dalam organisasi dan diarahkan oleh filososfi
penambahan nilai untuk meningkatkan operasional
perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan
yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko,
kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi.”
Pengertian Audit Internal
The Institute of Internal Auditor
“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting
activity designed to add value and improve an organization’s operations. It
helps an organization accomplish its objective by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of the risk
management, control and governance process”.

Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi independen yang


obyektif dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi
organisasi. Ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa
pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas proses manajemen, pengendalian, dan tata kelola risiko.
[Lembaga Auditor Internal, AS]
Tujuan Audit
• Menurut Guy et al (2003:410)
“Tujuan audit internal meliputi juga meningkatkan
pengendalian yang efektif pada biaya yang wajar.”
• Menurut Tugiman (2006:11)
“Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para
anggota organisasi agar dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif. Selain itu tujuan
dari pemeriksaan internal mencakup pengembangan
pengawasan yang efektif dengan biaya yang wajar.”
Tujuan Audit
1. Tujuan utama audit internal adalah untuk memberikan kepastian
atas kecukupan lingkungan pengendalian keseluruhan, memberi
saran pada tahap awal dalam implementasi setiap perkembangan
sistem atau perubahan terhadap proses, pengembangan dan
implementasi kebijakan organisasi.
2. Audit Internal memberikan kepastian bahwa nilai-nilai organisasi
terpenuhi dan peraturan perundang-undangan tersebut dipatuhi.
Ini memastikan bahwa laporan keuangan dan informasi yang
dipublikasikan lainnya akurat dan dapat diandalkan dan bahwa
sumber daya manusia, keuangan dan sumber daya lainnya dikelola
secara efisien dan efektif. Audit internal juga merupakan bagian
dari kerangka kerja anti-penipuan dan anti-korupsi perusahaan
yang lebih luas.
INDEPENDENSI
“Independensi berarti adanya kejujuran dalam diri
akuntan dalam mempertimbangkan fakta dan adanya
pertimbangan yang objektif dan tidak memihak dalam
diri akuntan didalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.” (Mulyadi 2008)
Banyak pihak mengartikan Indepensi dalam 2 pengertian :
1. Independensi = “Mengambil sikap netral, tidak
memihak, dan bebas dari pengaruh”.
2. Independensi = “ Keberpihakan pada kepentingan yang
lebih besar/bernilai”
INDEPENDENSI
Bersikap” Netral” pada hakikatnya merupakan hal mustahil, karena pada
saat dihadapkan pada pilihan yang benar dan salah, kepentingan manfaat
bisnis, kepentingan orang banyak atau antara kebijakan internal dan
regulasi pemerintah dll, mau tdk mau harus terjadi keberpihakan.
Keberpihakan Internal Audit pada kebenaran faktual menurut Valery G.
Kumaat (2011 : 9) dapat ditinjau dari :
1. Adanya bukti serta data material yang otentik, relevan dan cukup.
2. Adanya praktek bisnis yang menjujung tinggi etika/moral serta
memperhatikan resiko terukur
3. Adanya kapasitas tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
terukur dalam organisasi bisnis.
4. Adanya administrasi dan pengendalian yang memadai serta konsisten.
INDEPENDENSI
• Independensi menjadi kunci kebebasan sekaligus batasan bagi Internal
Audit dalam menjalankan 2 aktivitas pokok yaitu : Menggali Objek
Pengawasan dan Menyajikan hasil pengawasan
• Secara sederhana independensi audit internal dalam koridor bisnis tidak
boleh terpisah dari “Integritas dan Rasionalitas” seperti tergambar sbb :

Independe
nsi

Integritas & Rasionalitas

Pikiran & Tindakan>(Bukti/Data)<Tindakan & Bukti

HR Capacity> Good Governance < Business Process


PENGAWASAN PILAR UTAMA BISNIS
STRATEGIC LEVEL
(BOD, Share Holder,
Holding Compani)

at n

Re ning
ali ew atio

Pla
su
a
An revi alu

lt & Ev
si s D
m & Ev

&
Ex alua
Sy ning

ec
uti tion
Pla
ste

on
INDEPENDENT PARTY System & Risk Control EXECUTION LEVEL
(System HRD, IT & System Improvement (Feed (Litbang, Marketing,
System Operation) Back) Operation & Support)

Diluar itu masih diperlukan sebuah fungsi yg paling independen yang berperan memantau efektifits integrasi diantara
seluruh level (Strategic, Execution, dan Independent Party) yaitu Unit Kerja INTERNAL AUDIT
Pandangan terhadap Audit Internal
STRATEGIC 1. Penangkal tindak kecurangan (fungsi Watchdog)
LEVEL 2. Menyajikan data tambahan ( fungsi internal
intelligence)
3. Memantau efektifitas pelaksanaan strategi/kebijakan
yang ditetapkan BOD
Kolega Audit 1. Fungsi Goal Keeper atau dish washer penyelesaian
(Auditee) akhir masalah)
2. Berperan sbg fungsi intermediasi antar berbagai pihak
dlm permasalahan kebijakan/SOP
3. Sering diharapkan sebagai eksekutor (Fungsi Law
Enforcement) yg memberikan sangsi langsung
terhadap penyimpangan.
Praktisi 1. Penjaga Asset Perusahaan & penegak SOP
Internal Audit 2. Pengawasan menyesuaikan dengan kebutuhan BOD
3. Sebagai backup dari fung pengawasan lainnya
PERAN INTERNAL AUDIT SEHARUSNYA
INTERNAL AUDIT = Integrator dan akselerator seluruh bisnis perusahaan

1. Peran analis/penelaah data berbasis risiko Bisnis (Risk Based data analyzer)
• Sosialisasi prinsip2 Risk Management dan mendeteksi critical risk point.
• Melakukan risk based data analisis dan menyebarkanya secara teratur
• Mengembangkan persfektif pengawasan berbasis risiko dengan memasukan aspek pengukuran risiko
pada setiap audit objek.
2. Peran Akselerator/ pendorong terwujudnya pengawasan melekat (Built In Control
accelerator/sinegizer)
• Melakukan sosialisasi prinsip2 administrasi dan pengendalian yg baik, bila memungkinkan prinsip2
tsb bisa masuk di corporate culture
• Menguji kecukupan Critical point pada setiap sistem yg ada (SOP, Kebijakan, app. Komputer)
• Mengamati komitment unit kerja dlm menjalankan fungsinya melalui uji kepatuhan
• Melakukan sinergi peran pengawasan dengan unit kerja lainnya melalui penugasan audit atau
pengawasan bersama (Joint controlling)
3. Peran Penyelaras/perekat strategi bisnis (business strategy synchronizer /integrator), audit
mampu :
• Memperkaya persfektif bisnis setiap pemimpin unit kerja melalui keberanian measured risk taker
• Menambah bobot kepemimpinan setiap kepala unit kerja dimata para bawahan dg mendorong
pemahaman para pemimpin unit kerja atas business process & kecakapan dibidang organisasi,
administrasi & pengendalian
• Menjadi penerjemah yg efektif ats setiap arahan BOD / senior management keseluruh staf di unit
kerja

Anda mungkin juga menyukai