ANALISIS LEVERAGE
Materi Bahasan:
1. Risiko bisnis dan risiko financial
2. Operating leverage
3. Financial leverage
4. Combined leverage
Dalam situasi yang serba tidak pasti, risiko akan semakin besar
kemungkinannya untuk terjadi. Karena pada dasarnya semakin tinggi tingkat
ketidakpastian (uncertainty) semakin tinggi risiko. Risiko (risk) didefinisikan sebagai
kemungkinan variabilitas penghasilan (revenue) atau pendapatan (income) yang
diharapkan. Dalam konteks statistic variabilitas diukur dengan simpangan baku
(standard deviation = SD), dengan demikian risiko diukur juga dengan standar deviasi.
Ada 2 macam risiko, yaitu:
1. Risiko bisnis
2. Risiko financial
Risiko bisnis terkait dengan dispersi atau variabilitas atau sebaran laba
sebelum bunga dan pajak (expected EBIT = Earning Before Interest and Taxes) yang
diharapkan perusahaan. Misal PT. Sumber Makmur tahun depan mengharapkan EBIT
Rp.100 juta dengan standar deviasi Rp.20 juta. Sedang PT. Sinar Kencana
mengharapkan EBIT Rp.200 juta dan standar deviasi Rp. 20 juta. Walaupun kedua
perusahaan memiliki standar deviasi sama tetapi PT. Sumber Makmur memiliki risiko
bisnis yang lebih tinggi disbanding PT. Sinar Kencana, dapat dilihat dari koefisien
variasi (coefficient of variation) berikut ini.
Risiko bisnis disebabkan oleh banyak factor, tidak hanya pendapatan operasional saja,
pada table berikut ditunjukkan atribut risiko bisnis. Risiko bisnis adalah hasil/akibat
langsung dari keputusan investasi perusahaan. Struktur asset perusahaan akan
meningkatkan level dan variabilitas profit operasional.
Table 1
Konsep Risiko Bisnis
Atribut Risiko Bisnis Keterangan
1.Sensitifitas permintaan produk Jika GNP, apakah prosentasi penurunan
perusahaan terhadap kondisi penjualan perusahaan lebih besar ?
umum perekonomian.
Operating Leverage
Jika ada biaya operasional tetap pada struktur biaya perusahaan saat ini, maka
inilah operating leverage. Biaya operasional tetap (fixed operating cost) tidak termasuk
beban bunga yang terjadi akibat dari penggunaan pendanaan yang berasal dari utang.
Operating leverage terjadi karena perusahaan menggunakan biaya operasional tetap.
Tetapi apakah ini pasti operating leverage ? operating leverage adalah merupakan
respons dari EBIT terhadap fluktuasi penjualan. Ilustrasi PT. Sumber Makmur berikut ini
akan menggambarkan operating leverage.
Table 2
Konsep Operating Leverage PT. Sumber Makmur
= Rp. 24.000
Rp. 20.000
= 120 %
= Rp. 60.000
Rp. 300.000
= 20 %
DOLRp.300.000 = 120%
20%
= 6 kali
DOLs = Q(PV)
Q (P V ) - F
Financial Leverage
Financial leverage didefinisikan sebagai pelaksanaan porsi pendanaan asset
perusahaan dengan sekuritas yang membebankan sejumlah rate of return yang sifatnya
tetap dengan harapan akan meningkatkan return bagi pemegang saham biasa. Berikut
ilustrasi PT. Sumber Makmur untuk financial leverage. PT. Sumber Makmur akan
membeli asset seharga Rp.200.000, ada 3 kemungkinan rencana pendanaan, seperti
yang terlihat pada table 3.
Table 3
Struktur Pendanaan PT.Sumber Makmur
Plan A: 0% Debt
Total debt Rp.0
Common Equity 200.000a
Total Aset Rp.200.000 Total liabilities & equty Rp.200.000
______________________________________________________________
a b c
2.000 outstanding C/S 1.500 outstanding C/S 1.200 outstanding C/S
Table 4
Analisis Financial Leverage Pada Level EBIT yang Berbeda
(1) (2) (3)=(1)(2) (4)=(3)X0,5 (5)=(3)(4) (6)
EBIT Interest EBT Taxes Net Income EPS
To Common
Plan B: 25% debt; interest rate 8%; Rp.150.000 common equity; 1.500 lembar C/S
Plan C: 40% debt; interest rate 8%; Rp.120.000 common equity; 1.200 lembar C/S
Rp. 0 Rp. 6.400 Rp. (6.400) Rp. (3.200) Rp. (3.200) Rp. (2,67)
20.000 6.400 13.600 6.800 6.800 5,67 147%
40.000 6.400 33.600 16.800 16.800 14,00
60.000 6.400 53.600 26.800 26.800 22.33
80.000 6.400 73.600 36.800 36.800 30,67
Dampak financial leverage terhadap EPS untuk kenaikan EBIT dari Rp.20.000
menjadi Rp.40.000, pada ke 3 rencana terlihat untuk plan A naik 100%, plan B naik
125%, plan C naik 147%.
=================================
Daftar Pustaka
Suad Husnan, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan, Jilid 1, Edisi 4, BPFE,
Jogyakarta