Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pipin

NIM : 200902501017
Prodi/Kelas : Pendidikan Akuntansi/A

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI HUBUNGAN PERUSAHAAN


INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK

Suatu perusahaan yang memiliki saham-saham perusahaan lain di atas 50% dari jumlah
modal saham yang beredar, praktis memiliki hak untuk memilih dan menentukan manajemen dari
perusahaan lain tersebut. Dengan demikian berarti pula berhak untuk mengendalikan operasi dan
policy dari perusahaan yang bersangkutan.
Dengan kepemilikan sebagian besar dari modal saham, masalah-masalah yang dihadapi
akan relatif sederhana dan lebih sedikit dibanding dengan merger atau konsolidasi. Merger dan
konsolidasi diperlukan investesi yang besar jumlahnya, karena dilakukan sekali dan tidak dapat
diangsur. Sedang pemilikan modal saham diperlukan investasi relatif kecil, karena posisi kontrol
ini dapat dicapai secara bertahap.

Pengendalian Terhadap Perusahaan Lain Melalui Pemilikan Saham


Untuk mengendalikan manajemen dan operasi perusahaan lain, dapat dilakukan dengan
jalan pemilikan sebagian besar dari atau seluruh modal sahamnya, meskipun perusahaan lain yang
dimaksud masih tetap melanjutkan usaha dan mempertahankan identitasnya (sebagai unit usaha
yang terpisah).

Perusahaan Induk dan Holding Company


Suatu perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh modal saham yang
beredar dari perusahaan lain, sehingga berhak untuk mengendalikan operasi & manajemen
perusahaan lain tersebut disebut “Perusahaan Induk (Parent Company). Apabila suatu Perusahaan
dibentuk dengan tujuan khusus untuk memiliki saham-saham dan mengendalikan operasi
perusahaan lain, maka disebut dengan Holding Company. Sedangkan perusahaan yang manajemen
dan operasinya dikendalikan baik oleh perusahaan Induk maupun Holding Company disebut
sebagai Perusahaan Anak (Subsidiary Company). Hubungan antara Perusahaan Induk dan
Peusahaann Anak, dinamakan Hubungan Affiliasi. Perusahaan yang memiliki sebagian besar dari
seluruh mdal saham perusahaan anak disebut dengan Contrlling Interest, dan pemilik (Pemegang)
saham selebihnya disebut dengan Minority Interest. Controlling Interest, yang memiliki seluruh
modal saham perusahaan affiliasinya disebut dengan “Wholly Owned Subsidiary”.

Pencatatan Investasi Pada Perusahaan Anak


Pemilikan saham oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu Pembelian Langsung (Tunai), Pertukaran dengan kekayaan (Aktiva) lainnya
atau pertukaran dengan surat-surat berharga. Jika saham tersebut diperoleh secara tunai, investasi
tersebut dicatat sebesar harga perolehannya yaitu sebesar jumlah uang yang diperlukan untuk
memperoleh saham tersebut. Jika sahamnya diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva lain, maka
investasi dicatat sebesar harga pasar daripada aktiva yang diserahkan.sedangkan apabila pemilikan
saham dilakukan melalui pertukaran dengan surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan sendiri, besarnya investasi yang harus dicatat dapat dipakai dasar harga pasar baik
surat-surat berharga diserahkan maupun harga pasar saham yang diperoleh, tergantung mana yang
lebih jelas dapat ditentukan.selisih nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dari surat berharga
yang diserahkan diperlakukan sebagai (Agio) atau (Disagio) yang timbul dari surat berharg yang
dikeluarkan.
Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasikan
Neraca perusahaan induk yang melaporkan pemilikan sahamnya pada perusahaan anak
sebagai investasi dan perusahaan anak yang malaporkan hak-hak perusahaan induk atas
perusahaannya sebagai modal saham, kedua-duannya menunjukkan laporan keuangan dari
perusahaan afiliasi sebagai unit usaha yang terpisah. Dalam hal Laporan Konsolidasi antara
perusahaan Induk dan anaknya akan disusun, maka prosedur penyusunannya dilaksanakan sama
dengan Kantor Cabang. Dengan prosedur itu berarti aktiva dan hutang-hutang dari perusahaan
anak digabungkan dengan aktiva digabungkan dengan aktiva dan hutang-hutang perusahaan
Induk, sesuai dengan kelompok masing-masing aktiva atau hutang yang bersangkutan. Sedang
pos-pos yang sifatnya timbal balik yang menyebabkan gambaran adanya kesatuan itu tidak tampak
lagi harus dieliminasi.
Masalah-Masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan Konsolidasi
Ada beberapa masalah umum yang senantiasa timbul didalam rangka penyusunan Neraca
Konsolidasi, yaitu dipengaruhi oleh :
1. Periode dimana laporan/neraca konsolidasi tersebut disusun.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan yang telah
dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.

Pemilikan Saham dari suatu Perusahaan yang sudah Berjalan


Apabila pemilikan saham kurang dari 100% dari modal saham yang beredar, maka
eliminasi terhadap rekening investasi saham dilakukan tidak dari seluruh modal saham, melainkan
sesuai dengan prosentase pemilikannya. Sedangkan jumlah selebihnya tetap dilaporkan dalam
neraca konsolidasi sebagai “Hak para Pemegang Saham Minoritas” (Minority Interst). Masalah
lain yang mungkin timbul disini adalah bahwa pemilikan saham-saham tersebut bisa terjadi
kurang, lebih atau persis sama dengan nilai buku saham-saham yang bersangkutan. Dalam hal ini
pemilikan saha dilakukan dengan kurang atau lebih dari nilai bukunya, maka akan mengakibatkan
harga perolehan Investasi saham berbeda dengan nilai bukunya yang dilaporkan oleh perusahaan
anak.

Penyusunan Laporan Keuangan Dikonsolidasi


Teknik dan Prosedur Konsolidasi:
1. Menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan anak dengan menjumlahkan pos-pos
sejenis seperti asset, kewajiban, ekitas, penghasilan dan beban.
2. Investasi entitas induk pada anak dengan porsi entitas atas ekuitas anak dieliminasi.
3. Kepentingan non pengendali diidentifiasi: ekuitas (awal dan perubahan, laba/rugi).
4. Saldo transaksi, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai