Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

Nama Mahasiswa = Rizka Ilma Zakia

Nomor Induk Mahasiswa / NIM = 049007132

Kode/Nama Mata Kuliah = EKSI4203 / Teori Portofolio


Dan Analisis Investasi

Kode/Nama UPBJJ = 74 / Malang

Kelas = 168

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berdasarkan data bulanan selama 5 tahun, anda memperoleh informasi berikut
untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar:

Perusahaan αi (Intercept) σ riM


Inte 0,22 12,10% 0,72
For 0,10 14,60 0,33
Anheuser Busch 0,17 7,60 0,55
Merc 0,05 10,20 0,60
S&P500 0,00 5,50 1,00

a. Hitunglah koefisien beta untuk setiap sahamnya?

riM = COVi,M
(σi)(σm)

Untuk Intel:
COVi,M = (ri,m) (σi)( σm)
= (0,72) (0,1210) (0,0550)
= 0,00479

βi = 0,00479 / (0,055)2
= 1,597

Untuk Ford:

COVi,M = (ri,m) (σi)( σm)


= (0,33) (0,1460) (0,0550)
= 0,00265

βi = 0,00265 / (0,055)2
= 0,883

Untuk Anheuser Busch :


COVi,M = (ri,m) (σi)( σm)
= (0,55) (0,760) (0,0550)
= 0,00230

βi = 0,00230 / (0,055)2
= 0,767
Untuk Merck :
COVi,M = (ri,m) (σi)( σm)
= (0,60) (0,1020) (0,0550)
= 0,00337

βi = 0,00337 / (0,055)2
= 1,123

b. Dengan asumsi tingkat bebas risiko sebesar 8% dan return ekspektasian untuk
portofolio pasar sebesar 15%, hitunglah return ekspektasian untuk semua saham
dan plotkan pada SML?

E(Ri) = 0,08 + βi (0,15 – 0,08)


= 0.08 + 0.07 x βi

Saham Beta E(Ri) = 0.08 + 0.07 x βi E(Ri)


Intel 1,597 0,08 + 0,07 (1,597) = 0,08 + 0,1118 = 0,1918
Ford 0,883 0,08 + 0,07 (0,883) = 0,08 + 0,0618 = 0,1418
Anheuser Busch 0,767 0,08 + 0,07 (0,767) = 0,08 + 0,0537 = 0,1337
Merck 1,123 0,08 + 0,07 (1,123) = 0,08 + 0,0786 = 0,1586

2. Informasi berikut menjelaskan return ekspektasian dan risiko untuk 2 saham


pesaing.

Return Ekspektasia Standar deviasi Beta


n
Saham X 12% 20% 1,3
Saham Y 9 15 0,7
Indeks Pasar 10 12 1,0
Tingkat Bebas 5
Risiko

Berdasarkan data tabel di atas:


a. Gambarlah dan beri label grafik yang menunjukkan Garis Pasar Sekuritas (GPS)
dan posisi saham X dan Y?

GPS menunjukkan return yang diperlukan untuk tingkat risiko sistematik tertentu. GPL
dijelaskan oleh garis yang ditarik dari tingkat bebas risiko, return ekspektasian5%,
dimana beta sama dengan 0 melalui return pasar, return ekspektasian 10%, dimana beta
sama dengan 1,0.
b. Hitunglah alpha dari kedua saham tersebut, yaitu saham X dan saham Y?

Hubungan return ekspektasian dan risiko dari sekuritas individu mungkin


menyimpang dari yang disarankan oleh GPS, dan perbedaan itu ialah alpha aset.
Alpha merupakan perbedaan antara tingkat return ekspektasian untuk suatu
sahamdan tingkat return yang diharapkan berdasarkan risiko sistematisnya. Alpha
dihitung sebagai berikut.
α = E(ri) – [rf + β (E(rm) - rf )]
sehingga:
saham X = 12% – (5% + 1,3% x (10% - 5%) = 0,5%
saham Y = 9% - (5% + 0,7% x (10% - 5%) = 0,5%
Dalam hal ini, alpha sama dan keduanya positif, jadi yang satu tidak mendominasi
yang lain.
Pendekatan lain adalah menghitung return yang diperlukan untuk setiap saham dan
kemudian mengurangi dengan return yang diperlukan dari return ekspektasian.
Rumus untuk return yang diperlukan ialah sebagai berikut.
k = rf + βi (rm - rf )
k = 5% + 1,3 x (10% - 5%) = 8,5%
k = 9% - 8,5% = 0,5%

c. Asumsikan bahwa tingkat bebas risiko meningkat menjadi 7%, pilihlah saham
yang memberikan return ekspektasian yang disesuaikannya lebih tinggi dan
alasan anda memilih saham tersebut? Buatlah perhitungan atas pertimbangan
tersebut?

Dengan meningkatnya tingkat bebas risiko dari 5% menjadi 7% dan faktor lainnya
ialah saham, kemiringan GPS menjadi datar dan return ekspektasian per unit risiko
tambahan menjadi lebih kecil. Dengan menggunakan rumus alpha, alpha saham X
meningkat menjadi 1,1% dan alpha saham Y turun menjadi -0,1%. Dalam situasi
tersebut, return ekspektasian (12%) dari saham x melebihi return yang diperlukan
berdsarkan CAPM. Oleh karena itu, alpha saham X (1,1%) ialah positif. Untuk
saham Y, return ekspektasian (9%) di bawah return yang diperlukan (9,1%)
berdasarkan CAPM. Oleh karena itu, alpha saham Y(-0,1) ialah negative. Saham
X lebih disukai dari saham Y dalam situasi tersebut. Perhitungan alpha yang
direvisi sebagai berikut. Saham X = 12% - [7% + 1,3 (10% - 7%)]
Saham X = 12% - 10,95%
Saham X = 1,1%

Saham Y = 9% - [7% + 0,7 (10% - 7%)]


Saham Y = 9% - 9,1%
Saham Y = -0,1%

3. Anda mengelola portofolio beresiko dengan return ekspektasian sebesar 18%, dan
standar deviasi sebesar 28% serta return bebas risiko sebesar 8%. Jika tingkat risk
aversion klien anda A = 3,5, maka:
a. Berapa proporsi slope, dari total yang harus diinvestasikan dalam dana anda?

Menggunakan Rumus

E(rp) - rbr = 0,18 – 0,08


A X σ2 p 3,5 x (0,28)2

= 0,3644 atau 36,44%

b. Berapa nilai return ekspektasian dan standar deviasi dari tingkat return pada
portofolio optimal klien anda ?

E(rp) = 8 + 10 x θ
= 8 + (0,3644 x 10)
= 11,644%

σp = 0,3644 x 28
= 10,203%

4. Anda memperkirakan bahwa portofolio pasif, misalnya, yang diinvestasikan dalam


portofolio berisiko yang meniru indeks saham S&P500, menghasilkan tingkat
return ekspketasian sebesar 13% dengan standar deviasi 25%/ Anda mengelola
portofolio aktif dengan return ekspektasian 18% dan standar deviasi 28%serta return
bebas risiko sebesar 8%.
a. Gambarkanlah GPM dan capital allocation line anda pada return ekspektasian –
diagram standar deviasi? Berapa slope pada GPM?

Slope dari GPM = (0,13 – 0,08) / 0,25 = 0,20

b. Jelaskan secara singkat keuntungan dana anda dibandingkan dana pasif ?

Dana saya memungkinkan investor untuk mencapai rata-rata yang lebih tinggi untuk
setiap standar deviasi yang diberikan daripada strategi pasif, yaitu, return
ekspektasian lebih tinggi untuk setiap tingkat risiko tertentu

5. Deskripsikan secara singkat tentang herding strategy?

Herding Strategy atau sering disebut juga herd instinct adalah strategi di mana investor
mengikuti apa yang mereka anggap dilakukan oleh investor lain, daripada analisis mereka
sendiri. Dengan kata lain, investor yang menunjukkan insting kawanan akan tertarik pada
investasi yang sama atau serupa. Ini berdasarkan fakta bahwa banyak orang lain yang
membeli saham tersebut. Kebutuhan akan pengambilan keputusan yang cepat dapat
menempatkan investor dalam situasi yang rentan. Sehingga, mereka terkadang membuat
diri mereka merasa lebih aman dengan mengikuti keputusan mayoritas.

Terdapat tiga alasan seorang investor menampilkan herding strategy


• Eksternalitas pembayaran, yaitu hasil dari suatu tindakan meningkat dalam jumlah agen
yang melakukannya.
• Masalah dan isu reputasi yang terkait dengan teori principal-agent untuk menghindari
buruknya performa portofolio saham.
• Eksternalitas informasional yang mungkin begitu kuat sehingga investor secara
sukarela memutuskan untuk mengabaikan informasinya sendiri dan mengikuti
keputusan kelompok atau mayoritas.

Ketika berinvestasi dalam kondisi berisiko, terdapat tekanan luar biasa yang secara diam-
diam menekankan perasaan dan memaksa untuk mempertanyakan penilaian. Saat itulah,
menurut ahli psikologi di bidang investasi Richard Geist kepada Business Standard,
keputusan yang diambil menjadi cenderung mengikuti keputusan mayoritas. Ketika tidak
dapat memobilisasi cara untuk memodulasi ketegangan dan menghadapi pasar yang
bergejolak, investor cenderung mencari panduan dan arahan dari orang-orang yang mereka
kagumi. Tetapi pada tahap rasa ketegangan diri (self-strain) ini, hubungan dengan orang
lain bisa lebih mirip dengan hubungan kelompok politik atau bintang idola.

Investor akan cenderung mengikuti mereka secara membabi buta. Hal-hal seperti ini adalah
hal yang menyebabkan investor cenderung mengikuti herding Strategy. Perilaku ini dapat
menyebabkan terjebak dalam keputusan investasi yang salah. Oleh karena itu, perlu
menahan diri untuk tidak tergoda mengikuti herding strategy dan membuat keputusan
investasi yang salah.

Pahami mengapa herding Strategy terjadi


1) Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menghindari herding strategy adalah
memahami mengapa hal tersebut terjadi. Dengan memahaminya, maka akan
mengetahui bahwa investasi seperti itu terjadi karena ketakutan orang lain. Oleh karena
itu, sebenarnya investor berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk menahan
godaan tersebut.
2) Abaikan tren investasi yang tidak fundamental
Ketika semua orang mulai mengatakan hal yang sama yang bertentangan dengan
fundamental investasi, ini adalah saatnya untuk mempercayai insting sendiri
dibandingkan mengikuti herding strategy. Investor mungkin mendengar orang
berbicara tentang betapa hebatnya sebuah investasi tanpa benar-benar mengatakan apa
pun yang fundamental. Ketika investor mendengar hal ini, investor dapat memutuskan
bahwa inilah saatnya untuk berjalan ke arah lain. Investor tidak perlu selalu mengikuti
tren investasi yang berkembang. Pastikan keputusan investasi yang investor buat tidak
berdampak negatif pada portofoliomu.
3) Mundur dan lihatlah secara rasional
Jika investor melihat banyak orang terburu-buru dalam investasi tertentu, itu pertanda
bahwa kepentingan finansial bukan untuk bergabung dengan kerumunan tersebut. Ini
adalah hal selanjutnya yang perlu investor akukan ketika menemukan fenomen herding
strategy. Luangkan waktu untuk meneliti dasar-dasarnya dan lihat apakah manfaatnya
masuk akal dan bukan karena semua orang mengkutinya. Investasi dan harga dapat
terdistorsi secara signifikan dari fundamental sebagai akibat dari perilaku menggiring
ini.
4) Jadilah peer leader
Konon, akan jauh lebih baik jika investor berada di depan kawanan daripada dibelakang
kawanan utama. Jika investor berinvestasi sebagai pemimpin kelompoksejawatmu, ini
sama seperti “pengguna pertama” teknologi baru. Investor akan memiliki peluang yang
jauh lebih baik untuk mendapatkan keuntungan dari investasi sekarang dibandingkan
sebelumnya.
5) Berhati-hatilah dengan bisnis yang menggiring
Saat mengevaluasi investasi untuk portofolio, selain menghindari investasi yang
diminta oleh kawanan, waspadalah terhadap perusahaan yang mungkin menunjukkan
tanda-tanda yang sama. Misalnya, perusahaan telekomunikasi menunjukkan mentalitas
ini ketika mereka berinvestasi berlebihan dalam serat optik pada akhir 1990-an. Setelah
gelembung pecah pada tahun 2003, jaringan serat optik turun lebih dari 90%.

SUMBER :
• BMP EKSI4203 (Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi 3) Modul 8

Anda mungkin juga menyukai