Anda di halaman 1dari 15

PERAN INVESTOR INSTITUSIONAL,

INVESTOR ASING, DAN KREDITUR

Nama Kelompok:
- IDA BAGUS JELANTIK TENAYA (1707532130)
- KADEK DANU DWIKA RIYATNA (1707532143)
- PUTRI ARI PRABANDARI M. (1707532146)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Investor intitusional merupakan investor di suatu perusahaan yang
INVESTOR berbentuk suatu lembaga atau berbentuk perusahaan yang teridiri
dari perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan
INSTITUSIONAL lembaga simpan pinjam, lembaga dana pensiun, maupun lembaga
investasi).

Peran investor institusional dalam mendorong penerapan GCG


adalah dengan melakukan investasi yang bertanggung jawab.
yang dimaksud dengan investasi yang bertanggung jawab adalah
dengan membuat kebijakan hanya akan melakukan penempatan
investasi pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan GCG,
dan tentu secara konsisten menerapkan kebijakan tersebut dalam
melakukan investasi.
Sesuai dengan teori stakeholder, semakin banyak dan
INVESTOR kuat posisi stakeholder, semakin besar kecenderungan
perusahaan untuk mengadaptasi diri terhadap keingin
ASING an stakeholdernya.

peran investor asing yaitu:


1. Menciptakan perusahaan-perusahaan baru, memperluas pasar dan pengembangan
teknologi lokal yang baru.
2. Meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui
sektor keuangan & sektor jasa/pelayanan.
3. Meningkatkan pajak pendapatan dan menambah pendapatan lokal/nasional, serta
memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.
4. Pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang
finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan.
5. Untuk menyediakan kebutuhan modal bagi pembangunan karena sumberdaya lokal
tidak tersedia atau tidak mencukupi.
6. Menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.
adalah pihak (perorangan, organisasi, perusahaan atau pemerintah)
KREDITUR yang memiliki tagihan kepada pihak lain atas properti atau layanan
jasa yang diberikannya di mana diperjanjikan bahwa pihak kedua
tersebut akan mengembalikan properti yang nilainya sama atau jasa.
Secara singkat kreditur dapat diartikan pihak yang memberikan kredit
atau pinjaman kepada pihak lainnya
GCG Untuk melindungi kepentingan pemegang saham
publik, regulator Pasar Modal mengakomodasi
prinsip-prinsip GCG dalam peraturan perundangan
di Pasar Modal di Pasar Modal dan mewajibkan penerapannya
bagi Emiten dan Perusahaan Publik.

Berikut penerapan prinsip GCG pada peraturan perundangan di Pasar Modal :


1. Transparency
2. Accountability (Akuntabilitas)
3. Responsibility (Tanggung Jawab)
4. Independence (Independensi)
5. Fairness (Kewajaran)
Implementasi GCG pada Emiten dan Perusahaan Publik
Good corporate governance (GCG) menjadi sorotan publik. Isu tata kelola yang baik emiten
di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian hebat karena menyangkut kepentingan pemegang saham,
terutama investor public

Perusahaan yang mengimplementasikan GCG juga akan lebih dipercaya oleh investor
dan sangat menentukan minat investasi.
Perusahaan yang tercatat di bursa efek atau emiten akan tercipta kepercayaan, dan hal
itu akan mendorong investor membeli saham perusahaan tersebut.

Tumbuhnya kepercayaan investor kepada emiten dapat mendongkrak jumlah investor


yang masuk ke pasar modal.
Perusahaan-perusahaan yang menjalankan prinsip keterbukaan informasi dituntut untuk
menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada semua pemangku kepe
ntingan.
CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan
kepada para stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat
disekitar wilayah kerja dan operasinya.

bertanggung jawab secara sosial, apabila memiliki


visi atas kinerja operasional yang juga dapat meni
CSR ngkatkan kesejahteraan masyarakat atau lingkunga
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY n sosial sekitarnya

Menurut Boone dan Kurtz (2007),


Pengertian tanggung jawab social secara umum adalah dukungan
manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba,
kepuasan pelangan dan kesejahteraan masyarakat secara setara
dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
KASUS!
PT KALTIM PRIMA COAL
Profil PT Kaltim Prima Coal
adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran
batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.

Tahun 1982 PT Kaltim Prima Coal (KPC) didirikan di Indonesia dengan masing-
masing BP dan CRA 50% memegang saham

Lisensi KPC untuk melakukan eksplorasi dan pertambangan batubara berdasarkan


Kontrak Karya Batubara (Kontrak Karya) dengan HPH seluas 90.706 ha.

Perusahaan Batubara Indonesia (PTBA) menerima hak 13,5% dari produksi


seluruhnya.

Lokasi dari PT Kaltim Prima Coal terletak di sekitar Sangatta, Kabupaten


Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur Indonesia.
ANALISIS MASALAH
Permasalahan timbul saat masyarakat dan pemerintah kabupaten merasa belum merasakan
hasil dari program CSR yang dilakukan oleh KPC. Setelah sekian tahun beroperasi di baw
ah pemerintahan kabupaten terkait, PT Bumi Resources membeli KPC pada tahun 2003.
PT Bumi Resources memberikan beberapa janji untuk tetap ikut membangun daerah Kutai
Timur.

1. pembangunan rumah sakit


2. Membangun kampus Stiper
3. MembangunJalan Soekarno-Hatta dua jalur.

BR juga berjanji mengucurkan CSR sekira Rp 50 miliar per tahun, Namun,


menurut pihak masyarakat dan pemerintah daerah setempat pengelola
annya dinilai tidak transparan dan ditangani sendiri oleh KPC
Namun, di sisi lain pihak KPC menyanggah hal tersebut dengan berdalih bahwa dana yang
dikucurkan harus melalui prosedur yang sesuai dengan kelengkapan dokumen dan progres
report pada tiap-tiap proyek.
Akhirnya, masyarakat dan pemerintah setempat menuntut adanya transparansi dan
pertemuan rutin antara pihak KPC dengan Forum MSH-CSR agar permasalahanny
a bisa didiskusikan bersama untuk dicari solusinya.
Analisis berdasarkan prinsip Good Corporate Governance
yang dilanggar PT Kaltim Prima Coal

Transparency
Adapun informasi pembagian dana untu
k masyarakat, hanya diketahui oleh satu
pihak yaitu PT Kaltim Prima Coal
Responsibility

PT Kaltim Prima Coal sejak tahun 2010 mulai


melepas tanggung jawabnya kepada lingkungan
sekitar perusahaan,
Fairness
PT Kaltim Prima Coal harus memperlakukan
secara adil seluruh golongan yang memiliki
andil dalam kesuksesan perusahaan
Kesimpulan
PT Kaltim Prima Coal (KPC) memiliki proporsi untuk pemberian dana CSR pada masyarakat
dan pemerintah daerah di sekitar tempat produksinya. Strategi penyaluran CSR yang dilakukan
KPC masih disusun dari satu pihak, yakni dari pihak KPC sendiri sehingga ada beberapa ketida
ksesuaian antara apa yang dibutuhkan pemerintah daerah dan masyarakat dengan kegiatan yang
dilakukan dari realisasi anggaran.
Seharusnya kepemilikian investor institusional dapat mengurangi masalah-masalah keagenan
melalui intensif-intensif yang menyelaraskan kepentingan manajemen dengan investor tetapi
dalam kasus ini malah menjadi sebuah masalah mengenai dana CSR yang belum direalisasika
n dengan tepat seperti yang dijanjikan kepada pemerintah dan masyarakat.
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh PT Kaltim Prima Coal sehubungan dengan memperbaiki masalah yang t
erjadi dapat dijabarkan sebagai berikut

Perumusan strategi pengalokasian dana CSR yang harus mengikutsertakan masyarakat


dan pemerintah daerah setempat

Proses penjelasan bagaimana sistem penyaluran dana CSR dilakukan pada forum
bersama dan forum yang akhirnya dilaksanakan secara berkala untuk monitoring pe
laksanaan kegiatan yang dicanangkan pada perumusan jangka pendek maupun jan
gka panjang alokasi dana CSR.

Proses evaluasi dan pertanggungjawaban yang tidak hanya dilakukan melalui media luar
dan berbentuk laporan semata, tetapi juga berbentuk forum yang mengundang masyarak
at dan pemerintah daerah untuk ikut mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap ki
nerja penggunaan dana CSR selama tahun berjalan.
SESI DISKUSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai