Anda di halaman 1dari 15

Christalin Natasya Elvilia Ardita Embun

Ompusunggu Br Sembiring Faradiba


(200501068) (200501078) (200501079)

• • •
• • •

Aulia Mahdina Siregar


Elfiede Nirwana
(2000501066)
Sihite (200501076)
Menganalisis
konsep-
MARS
konsepVENUS
Publik Private
Partnership
(PPP)dan Privatisasi
URY
NEPTUN
E
VENUS
Definisi public
private partnership
Tidak ada definisi
resmi mengenai z PPP,
namun dapat
disimpulkan bahwa PPP
merupakan bentuk
perjanjian antara sektor
publik (Pemerintah)
dengan sektor privat
(Swasta) untuk
mengadakan sarana
layanan publik yang
diikat dengan perjanjian,
terbagi menjadi
beberapa bentuk
tergantung kontrak dan
pembagian resiko.
Karakteristik Publik
Private Partnership
beberapa karakteristik dalam PPP diantaranya
adanya persetujuan antara pihak pemerintah dengan
pihak MISSION VISION
swasta, pihak swasta menjalankan fungsi nya
dalam pemanfaatan aset dalam jangka waktu
tertentu, kedua belah pihak menerima kompensasi
secara langsung maupun tidak langsung, dan pihak
swasta bertanggung jawab atas risiko yang
ditimbulkan pada saat pelaksanaan kerjasama.
Tahapan pelaksanaan Public
Private Partnership
Tahap pelaksanaan PPP di Indonesia
Tahap I: Tahap Perencanaan
1.) Identifikasi dan penetapan proyek PPP. Dilakukan dengan menyusun
suatu studi pendahuluan dan melakukan konsultasi publik dengan masyarakat
serta lembaga. Studi pendahuluan memuat hal sebagai berikut:
a. Rencana bentuk PPP,
b. Rencana skema pembiayaan PPP beserta sumber dananya
c. Rencana penawaran proyek PPP yang mencakup jadwal, proses, dan cara
penilaian
Penetapan proyek dilaksanakan dengan mengacu kepada studi pendahuluan dan
hasil konsultasi publik. Selain itu, penetapan proyek juga harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Rencana pembangunan jangka menengan nasional dan daerah
b. Rencana tata ruang dan wilayah
c. Keterkaitan antar sektor infrastruktur dan wilayah
d. Analisa biaya manfaat dan sosial
e. Analisa nilai manfaat uang
2.) Penganggaran proyek PPP
3.)Pengkategorian proyek PPP
Terdiri atas proyek yang telah siap ditawarkan kepada pihak swasta dan
proyek yang masih dalam tahap penyiapan. Kategori proyek PPP akan
dimasukkan dalam PPP Book.
Tahap II: Tahap Penyiapan
Berdasarkan Pasal 30 ayat (2) Perpres 38/2015, prastudi kelayakan akan
menghasilkan kesimpulan, antara lain:
1. Sumber pembiayaan PPP
2. Identifikasi kerangka perjanjian, pengaturan, dan kelembagaan
3. Rancangan teknis PPP
4. Usulan dukungan bantuan dan jaminan pemerintah
5. Identifikasi risiko dan rekomendasi mitigasi, serta pengalokasian
risiko tersebut
6. Bentuk pengembalian investasi badan usaha pelaksana PPP milik
swasta
Tahap III: Tahap Transaksi Tahap
Tahap Transaksi ini terdiri atas rangkaian sebagai berikut:
1. Penjajakan Minat Pasar yaitu pertemuan dengan para pihak yang
tertarik dengan pelaksanaan proyek untuk tujuan promosi
2. Penetapan Lokasi Proyek PPP
3. Pelelangan untuk memilih pihak swasta yang tertarik untuk
melaksanakan proyek PPP
4. Pendirian Badan Usaha Pelaksana pihak swasta pemenang lelang
5. Penandatanganan perjanjian PPP Pemenuhan pembiayaan
6. Pelaksanaan perjanjian PPP yang terdiri dari masa prakonstruksi,
konstruksi, operasi komersial, sampai dengan masa berakhirnya perjanjian.

MEN
INTERESTS WOMAN
Landasan hukum
pelakksanaan PPP
di Indonesia

Landasan hukum pelaksanaan PPP di Indonesia


Peraturan Pemerintah yang mendasari PPP dapat dilihat di
PP No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah, juga
terutama di Perpres No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama
Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur. Perpres ini telah .diperbaiki menjadi Perpres
No. 13 Tahun 2010. Salah satu aspek penting dalam perpres
ini adalah apresiasi terhadap ide atau inovasi dari pihak
swasta dalam proposal yang diajukan, dalam bentuk nilai
atau score tambahan bila proposal tersebut dilelangkan.
Tujuan ppp
-Mencukupi kebutuhan pendanaaan secara
berkelanjutan melalui pengerahan dana swasta.
-Meningkatkan kuantitas, kualitas dan efisiensi
pelayanan melalui persaingan sehat.
-Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan
dalam penyediaan infrastruktur.
-Mendorong dipakainya prinsip pengguna membayar
pelayanan yang diterima, atau dalam hal tertentu
mempertimbangkan daya beli pengguna.
Bentuk-Bentuk PPP
Bentuk-bentuk kerjasama PPP di dapat dibedakan dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut: -Kepemilikan aset.
-Operasional dan pengelolaan asset.
-Investasi modal atau penanam modal.
-Resiko-resiko yang akan terjadi.
-Durasi kerjasama.

Bentuk kerjasama Public Private Partnership yang


dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.BOT (Build, Operate, Transfer)
b. BTO (Build, Transfer, Operate)
c. ROT (Rehabilitate, Operate, Transfer)
d. BOO (Build, Own, Operate)
e. O & M (Operation and Maintenance)
Perkembangan PPP di Indonesia

Di Indonesia, sejatinya konsep PPP ini dipilih sebagai alternatif oleh


pemerintah semenjak pembangunan infrastruktur mulai agak tersendat
LOCATION
karena datangnya krisis moneter pada tahun 1998. Begitu kondisi Indonesia
semakin terpuruk karena krisis, saat itu Presiden Soeharto mengeluarkan
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1998 tentang Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha Swasta dalam Pembangunan dan/atau Pengelolaan
JOB
Infrastruktur. STUDIES
AGE
Pelaksanan PPP akan kondusif jika terdapat:

- Peraturan yang mendukung


GENDER HOBBIES
- Kerangka kebijakan yang berpihak

- Prosedur yang jelas, dan terinci MOTIVATION


- Budaya kompetisi yang sehat
INTERESTS

- Transparansi dalam setiap transaksi

- Pasar modal yang baik

- Pemerintah yang cukup paham tentang PPP


Pengertian Privatisasi
IstIstilah privatisasi juga merujuk pada proses di mana sebuah
perusahaan publik diambil alih oleh beberapa investor besar.
Saham perusahaan tidak lagi diperdagangkan di pasar saham.
VENUS
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas
pemilikan saham oleh masyarakat.
ilah privatisasi juga merujuk pada proses di mana sebuah
perusahaan publik diambil alih oleh beberapa investor besar.
Saham perusahaan tidak lagi diperdagangkan di pasar saham.
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas
pemilikan saham oleh masyarakat.
RS JUPITER
Tujuan dan manfaat Privatisasi

Menurut Pasal 74 UU BUMN, privatisasi dilakukan dengan maksud untuk:


1.Memperluas kepemilikan masyarakat atas Persero;
2.Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan;
3.Menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik/kuat;
4.Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif;
5.Menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global;
6.Menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro dan kapasitas pasar.
Privatisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai
tambah perusahaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan
saham Persero
Bagi perusahaan privatisasi merupakan alternatif pendanaan yang luas dan
meningkatkan nilai perusahaan melalui pengembangan pasar.
Manfaat privatisasi bagi negara adalah memperkuat pasar modal, sumber
pendapatan negara dan perbaikan iklim investasi dan sektor riil.
Masyarakat akan memperoleh manfaat kepemilikan perusahaan, lapangan
kerja, perbaikan kualitas jasa dan produk serta partisipasi kontrol .
Kebijakan dan pelaksanaan Privatisasi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33/2005 tentang Tata Cara


Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero) dalam penjelasannya
dinyatakan bahwa privatisasi dilaksanakan berdasarkan pemikiran
yang menyejajarkan peran strategis BUMN dengan kemajuan
ekonomi nasional. Pengurusan dan pengawasannya harus dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance), sedangkan peningkatan produktivitas dan
efisiensi melalui lengkah-langkah restrukturisasi dan privatisasi.

Sejalan dengan UU No. 19/2003 tentang BUMN, Peraturan


Pemerintah
MERCURY ini juga menetapkan kriteria persero apaNEPTUNE
saja yang dapat
/tidak dapat diprivatisasi, selain itu diatur pula cara dan
prosedurnya.
Di Indonesia, pemerintah dapat melakukan privatisasi setelah
DPRRI memberikan persetujuan atas RAPBN yang di dalamnya
terdapat target penerimaan negara dari hasil privatisasi. Rencana
VENUS
privatisasi dituangkan dalam program tahunan privatisasi yang
pelaksanaannya dikonsultasikan kepada DPR-RI. Privatisasi
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggung-jawaban, kewajaran, dan prinsip harga
terbaik dengan memperhatikan kondisi pasar (domestik dan
internasional).
Privatisasi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Penjualan saham berdasarkan ketentuan pasar
modal, antara lain penjualan saham melalui
penawaran umum (Initial Public Offering (IPO) /
Strategic Sales (SS)), penerbitan obligasi konversi,
dan efek lain yang bersifat ekuitas. Termasuk
penjualan saham kepada mitra strategis (direct
placement) bagi persero yang telah terdaftar di bursa.
2. Penjualan saham secara langsung kepada investor
( mitra strategis atau investor lain termasuk investor
finansial. Cara ini khusus bagi persero yang belum
terdaftar di bursa.
3. Penjualan saham kepada manajemen dan/atau
karyawan persero ybs.(Management Buy Out/EBO).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai