Anda di halaman 1dari 9

KEMITRAAN DALAM MANAJEMEN PUBLIK

FROM :

WAODE HELVI MEI HAMKA (CA201110153)


Adapun yang membedakan antara Sektor Publik dan Sektor

SEKTOR PUBLIK DAN Swasta adalah sebagai berikut:


1. Barang publik merupakan pilihan kolektif berdasarkan
tuntutan kebijakan sementara Sektor swasta bersifat
SEKTOR PRIVAT kebutuhan individual yang di peroleh dalam pasar
berdasarkan permintaan dan harga yang ditetapkan
2. Barang publik bersifat terbuka terhadap semua warga,
sementara barang privat bersifat tertutup
3. Barang publik bagi warga Negara memilik ihak yang sama
untuk mendapatkan kebutuhan barang tersebut, sedangkan
barang privat mendapatkannya melalui transaksi harga di
pasar
4. Barang publik merupakan upaya menegakkan keadilan
sosial sementara barang swasta bersifat untuk kepentingan
pribadi
5. Barang publik sebagai kebutuhan warga negara sementara
barang privat menganggap yang membutuhkan adalah
pelanggan
6. Barang publik sebagai tindakan kolektif melalui instrumen
politik, sementara barang privat berkompetisi melalui
instrumen pasar.
7. Barang publik lebih berdasarkan tuntutan masyarakat
sementara barang privat bersifat stimulus
PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR PRIVAT
Dalam mengelola Manajemennya baik Publik dan Swasta (Privat) memiliki 3 (tiga) perbedaan besar,
seperti:

Perbedaan Faktor Lingkungan Tidak adanya orientasi ekonomi didalam menjalankan


1 pemerintahan serta pengaruh aspek internal dan eksternal politik yang tinggi

Perbedaan Transaksi Organisasi Manajemen sektor publik menghadapi tekanan kuat di dalam
2 melakukan proses: Keadilan (Fairness), Responsif (Responsiveness), Kejujuran (Honesty),
Keterbukaan (Openness), dan Akuntabilitas Publik (Public Acountability).

Perbedaan Peran, Struktur dan Proses Organisasi Mencakup konflik yang tinggi dan ketidakjelasan
3 dari tujuan yang ingin dicapai Organisasi, proses Birokrasi yang berbelit-belit, lamban dan tidak
inovasinya Birokrasi dalam bekerja
Definisi Privatisasi
Peacock Beestey dan Littlechill

Privatisasi adalah pindahnya kepemilikan industri Privatisasi adalah konsep pengembangan industri
dan pemerintah ke sektor swasta yang dengan meningkatkan peranan kekuatan pasar
berimplikasi bahwa dominasi kepemilikan saham
berpindah ke pemegang saham

Privatisasi sebagai pemindahan permanen aktivitas Privatisasi dimaksudkan sebagai pemindahan kepemilikan
produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh Perusahaan Sektor Publik ke Swasta melalui aktivitas kompetisi
dengan menghapus beberapa fungsi tertentu dalam Sektor Publik
Perusahaan Negara ke Perusahaan Swasta dalam bentuk
untuk meningkatkan efisiensi pada jasa Sektor Publik yang tidak
Organisasi Non Publik seperti: Lembaga Swadaya memberikan manfaat
Masyarakat (LSM)

Dunleavy Clementi.
Model Privatisasi
Mengubah kepemilikan Institusi Publik menjadi Swasta/Investor (Transfer of Ownership) Metode
Privatisasi dalam model ini meliputi:

01  Model Property Restitution


• Model Auction
• Model Divestiture
• Model Mangement of Employee Buy Out
• Model Liquidation or Bankruptcy

02 Profitisasi Institusi Publik menjadi lembaga profit seperti Perusahaan Swasta (Corporatising atau
Lucrative)

Pengabdosian Manajemen Swasta ke Institusi Publik (Transfer Management Control). Metode yang

03 di pakai meliputi:
• Metode Contracting
• Metode Public-Private Partnership

Swasta sebagai Mitra dalam penyediaan pelayanan Publiknya Elimination of Public Sector Roles)

04 • Metode Delegation
• Metode State Guarantees or Incentives
Strategi Privatisasi
Jenis Privatisasi
Korporasi Publik
• Penggabungan (Merger’s)

PRIVATISASI Penggabungan beberapa Perusahaan


Negara atau Swasta menjadi Perusahaan
• Menentukan kebutuhan akan
Privatisasi .
dengan nama yang berbeda . • Proses Privatisasi sebagai
• Kerjasama (Joint Ventures) Kerjasama bagian integral dari Stategi
antara Pemerintah atau Perusahaan Ekonomi Nasional dan Program
Negara dan Swasta dimana masing-
Reformasi.
masing pihak menjalankan kegiatan
• Terbentuknya Struktur
usahanya .
Organisasi dalam
• Kerjasama Operasi (Joint Operations)
melaksanakan Privatisasi
Kerjasama Pemerintah atau Perusahaan
dengan proses yang efisien .
Negara dengan Swasta dalam hal
• Menciptakan kondisi
operasional kegiatan
• Kerjasama Pemerintah-Swasta (Public kesuksesan Institusi pelaksana .

Private Partnership) Perjanjian • Memperhitungkan potensi


kerjasama antara Pemerintah dengan manfaat yang bisa di ambil.
Sektor Swasta yang memuat skema • Memperhitungkan akibat
kerjasama yang disepakati oleh kedua negatif yang tidak dikehendaki .
belah pihak .
KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA (PUBLIC PRIVATE
PARTNERSHIP)
A. Pengertian Kerjasama Pemerintah-Swasta
Kerjasama Pemerintah-Swasta (Public Private Partnership) adalah suatu keterlibatan pihak Swasta dalam
kerjasama dengan Pemerintah untuk mengurus kepentingan Publik.

B. Syarat Kerjasama Pemerintah-Swasta


• Mengembangkan konsensus atau kesepakatan serta pembagian pendanaan dan metoda pembayaran.
• Kerjasama Pemerintah-Swasta memiliki kewenangan yang kuat dari aspek legalitas.
• Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah-Swasta akan terjaminnya kelangsungan pendapatan yang stabil .
• Pada kerjasama ini diperlukan pihak Swasta yang di percaya atau Kredibel.
• Mengatur resiko agar dapat seimbang di antara kedua belah pihak .
• Pembiayaan terkontrol melalui penjadwalan yang ketat.
• Kerjasama ini dilakukan melalui manajemen proyek yang pengalaman.
• Kerjasama ini selalu berorientasi pada hasil atau produksi Kerjasama ini selalu fokuspada Misi Organisasi.
• Kewenangan dalam kerjasama ini sudah diputuskan dalam pembuatan keputusan yang ada
KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA (PUBLIC PRIVATE
PARTNERSHIP)
C. Tujuan Kerjasama Pemerintah-Swasta
• Mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan melalui pengerahan dana Swasta.
• Meningkatkan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan melalui persaingan sehat.
• Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pemeliharaan dalam penyediaan infrastruktur.
• Mendorong prinsip dengan mempertimbangkan kemampuan membayar pemakai.

D. Prinsip Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah-Swasta


• Pengadaan Badan Usaha dalam rangka perjanjian kerjasama .
• Dilakukannya tata cara pengadaan, yang meliputi: persiapan pengadaan, penetapan pemenang, dan
penyusunan perjanjian kerjasama.
• Setiap usulan proyek harus disertai dengan pra studi kelayakan, rencana bentuk kerjasama, rencana
pembiayaan proyek, dan sumber dana serta rencana penawaran kerjasama yang mencakup jadwal,
proses, dan cara penilaian.
• Diterimanya kompensasi untuk Badan Usaha sebagai pengusul kerjasama dengan nilai maksimal 10%
dari tender pemrakarsa atau pembelian proyek kerjasama
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai