Anda di halaman 1dari 11

PRIVATISASI BUMN DI

INDONESIA

Nama NIM
1. Ivayana C Wichayanti B.141.14.0036
DEFINISI PRIVATISASI
 Privatisasi dalam arti luas (J.A. Kay dan D.J. Thomson) adalah
cara untuk mengubah hubungan antara pemerintah dan sektor
swasta. 
 Privatisasi dalam arti yang lebih sempit (C. Pas, B. Lowes, dan
L. Davies) adalah denasionalisasi suatu industri, mengubahnya
dari kepemilikan pemerintah menjadi kepemilikan swasta.

Jadi, privatisasi adalah pengalihan aset yang sebelumnya dikuasai


oleh negara menjadi milik swasta. Pengertian ini sesuai dengan
yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN, yaitu penjualan saham persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas
pemilikan saham oleh masyarakat.
TUJUAN PRIVATISASI

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
PEMBENAHAN ●
Mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan
INTERNAL ●
Mendorong penetapan harga komersial, organisasi yang berorientasi
pada keuntungan dan perilaku bisnis yang menguntungkan
MANAJEMEN ●
Meningkatkan pilihan bagi konsumen.


Memperluas kekuatan pasar dan meningkatkan
persaingan;
EKONOMI ●
Mengurangi ukuran sektor publik dan membuka
pasar baru untuk modal swasta.


Mengendalikan kekuatan asosiasi/perkumpulan bidang usaha bisnis tertentu
dan memperbaiki pasar tenaga kerja agar lebih fleksibel

Mendorong kepemilikan saham untuk individu dan karyawan serta memperluas
POLITIK ●
kepemilikan kekayaan
Memperoleh dukungan politik dengan memenuhi permintaan industri dan
menciptakan kesempatan lebih banyak akumulasi modal spekulasi

Meningkatkan kemandirian dan individualisme
Tujuan pelaksanaan privatisasi sebagaimana
tercantum dalam
Pasal 74 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN adalah :

Meningkatkan Kinerja Dan Nilai Tambah


Perusahaan Serta Meningkatkan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pemilikan Saham Persero

Peraturan ini dimaksudkan untuk memperjelas


landasan hukum dan menjadi pedoman bagi
berbagai pemangku kepentingan yang terkait serta
sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas BUMN.
METODE PRIVATISASI
 Penawaran saham BUMN kepada umum (public
offering of shares).
 Penjualan saham BUMN kepada pihak swasta tertentu
(private sale of share). 
 Penjualan aktiva BUMN kepada swasta (sale of
government organization state-owned enterprise assets)
 Penambahan investasi baru dari sektor swasta ke dalam
BUMN (new private investment in an state-owned
enterprise assets)
 Pembelian BUMN oleh manajemen atau karyawan
(management/employee buy out)
ALTERNATIF METODE PRIVATISASI
YANG PALING SERING DIGUNAKAN
 penawaran saham BUMN kepada umum (public
offering of shares) yaitu privatisasi dengan
melakukan penjualan saham kepada pihak swasta
melalui pasar modal
 penjualan saham BUMN kepada pihak swasta
tertentu (private sale of share) yaitu penjualan saham
BUMN kepada satu atau sekelompok investor swasta
 pembelian BUMN oleh manajemen atau karyawan
(management/employee buy out) yaitu penjualan
saham BUMN kepada pihak karyawan atau
manajemen BUMN
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMILIHAN MODEL PRIVATISASI

 Ukuran nilai privatisasi


 Kondisi kesehatan keuangan tiga tahun terakhir

 Waktu yang tersedia bagi BUMN untuk melakukan


privatisasi
 Kondisi pasar

 Status perusahaan, apakah telah go public atau


belum
 Rencana jangka panjang masing-masing BUMN
ALASAN YANG MENDUKUNG
PRIVATISASI
Mendorong
Peningkatan efisiensi,
kinerja dan produktivitas
perkembangan
perusahaan yang
pasar modal
diprivatisasi

M
en
in
gk
at
ka
n
pe
nd
ap
at
an
ba
ru
ba
gi
pe
m
eri
nt
ah
DAMPAK PRIVATISASI BUMN DI INDONESIA

aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif,
dengan adanya jaminan tidak ada hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan,
regulasi maupun subsidi

menyebarnya kepemilikan pemerintah kepada swasta, mengurangi sentralisasi


kepemilikan pada suatu kelompok atau konglomerat tertentu.

Privatisasi kepada pihak asing dinilai akan menyebabkan terbangnya keuntungan


BUMN kepada pihak asing, bukannya kembali kepada rakyat Indonesia.
BUMN-BUMN YANG TELAH
DIPRIVATISASI DI INDONESIA
 PT. Telkom (Persero) Tbk.
 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 PT. Bank BNI 46 (Persero) Tbk.

 PT. Indosat (Persero) Tbk.

 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.

 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Perusahaan-perusahaan tersebut mampu


memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
likuiditas dan pergerakan pasar modal.  
BUMN yang tidak menunjukkan perbaikan kinerja
terutama 2-3 tahun pertama setelah diprivatisasi,
misalkan sebagai berikut :

 PT. Indofarma (Persero) Tbk.


 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

Dimana target privatisasi BUMN masih belum


tercapai sepenuhnya

Anda mungkin juga menyukai