Anda di halaman 1dari 27

PRIVATISASI

Kelompok 6

Vinna Novita Sari 1720532013


Putri Intan Permata Sari 1720532033
Contoso Ltd.
Pengertian Privatisasi

Metode Privatisasi

Tujuan Privatisasi

Kriteria Perusahaan yang


Dapat Diprivatisasi

Dampak Privatisasi

Alternatif Privatisasi

Contoso Ltd.
Ekonomi Sosial Kinerja Pinjaman Privatisasi

Latar Belakang Privatisasi


Contoso Ltd.
.
PENGERTIAN PRIVATISASI
MENURUT SANTOSA (2013)

Privatisasi berarti menjual BUMN melalui penawaran IPO


di pasar modal maupun strategic sales (SS) kepada
investor swasta.

MENURUT IBRAHIM (2017)

Privatisasi mengurangi peran pemerintahan dalam


berbagai kegiatan yang selama ini menjadi bagian dan
tugas serta fungsi pemerintah melalui pengoperasian
BUMN nya.

MENURUT UU NO. 19 TAHUN 2003 TENTANG


BUMN

Privatisasi yaitu penjualan saham Persero, baik sebagian


maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat,
serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.

Contoso Ltd.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2009

Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerinth Nomor 33 Tahun 2005


Tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)

Dasar Hukum
Privatisasi
Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2006

Tentang Pembentukan Komite Privatisasi Perushaan Perseroan (Persero)

Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-


01/MBU/2010
Tentang Cara Privatisasi, Penyusunan Program Tahunan Privatisasi dan
Penunjukan Lembaga dan/atau Profesi Penunjang seta Profesi Lainnya
Contoso Ltd.
BUMN YANG SUDAH DIPRIVATISASI

18 Maret 2004 14 Juli 2003


. .
25 Nov 1996
10 Nov 2003
.

8 Juli 1991 10 Nov 2010

14 Nov 1995
4 Juli 2001

Contoso Ltd.
TUJUAN PRIVATISASI
Menurut UU No. 19 Tahun 2003
Memperluas Meningkatkan efisiensi Menciptakan Persero Menciptakan struktur Menciptakan struktur Menumbuhkan iklim usaha,
kepemilikan masyarakat dan produktivitas yang berdaya saing keuangan dan manajemen industri yang sehat dan ekonomi makro, dan
atas Persero perusahaan dan berorientasi global keuangan yang baik/kuat kompetitif kapasitas pasar

Mengurangi serta melepaskan


Peningkatan mutu pelayanan
Meningkatkan efisiensi campur tangan langsung
publik
pemerintah

Menurut Raharyo (2003)


Contoso Ltd.
Penjualan Penjualan
Saham Saham Penjualan
Berdasarkan Langsung Saham Kepada
Ketentuan kepada Manajemen
Pasar Modal Investor atau Karyawan
.

Metode Privatisasi Berdasarkan


PP No. 59 Tahun 2009

Contoso Ltd.
METODE PRIVATISASI
(Yusroni, 2007)

Privatiasi melalui pasar


modal
Privat placement oleh
investor luar negeri
dengan penyertaan di
bawah 50%
Privat placement oleh
investor dalam negeri
dengan penyertaan di
bawah 50%

Privat placement oleh


Privat placement oleh investor luar negeri dengan
investor dalam negeri penyertaan di atas 50%
dengan penyertaan di atas
50% Contoso Ltd.
KRITERIA PERUSAHAAN
YANG DAPAT DIPRIVATISASI
Industri/sektor usaha yang
Industri/sektor usahanya unsur teknologinya cepat
kompetitif berubah

DAPAT
DIPRIVATISASI

TIDAK DAPAT
DIPRIVATISASI

Hanya dikelola Berkaitan dengan Bergerak di sektor Bergerak di bidang


oleh BUMN pertahanan dan tertentu yang berkaitan usaha SDA yang dilarang
keamanan negara dengan masyarakat untuk privatisasi
Contoso Ltd.
DAMPAK PRIVATISASI
Mencegah politisasi Metode privatisasi
dan intervensi yang dilakukan
pemerintah dalam pemerintah pun
kegiatan BUMN, kebanyakan masih
sehingga dengan berbentuk penjualan
demikian akan saham kepada pihak
mampu menciptakan swasta
efisiensi dan
mendorong
persaingan yang
sehat. menyebarnya
kepemilikan pemerintah Masih banyak pihak
kepada swasta, yang kontra
mengurangi sentralisasi terhadap kebijakan
kepemilikan pada suatu privatisasi saham
kelompok atau kepada pihak asing
konglomerat tertentu ini.

Contoso Ltd.
ALTERNATIF
PRIVATISASI
Kinerja BUMN Dampak Sosial Kebijakan yang Perlu
(Merugi atau Ekonomi (Dilakukan Oleh
Untung) (Eksternalitas) Pemerintah)

+ - Jual

Jual sebagian
+ +
kecil/Pertahankan

- + Korporasi

- - Likuidasi
Contoso Ltd.
GOVERNANCE DAN
SISTEM PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA

PUBLIC PRIVATE
PARTNERSHIP
America’s National
Council on Public
PEMERINTAH Private Partnership,
(2010).

MENINGKATKAN
PELAYANAN PUBLIK

SWASTA

BENTUK

PENGERTIAN • PEMERINTAH
• SWASTA



PERANCANGAN
PERENCANAAN
PENDANAAN
• PROYEK

• KONTRUKSI
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur KERJA SAMA • PENGOPERASIAN
adipiscing elit.
Webb dan Pulle, 2002
Sinergi dalam Public Private Partnership (PPP)

Sumber: Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 12, No. 3, 2010
DR. IR BASTARI PANJI INDRA, MSP (2012)
Direktur Pengembang KPS
 Infrastruktur transportasi, meliputi pelayanan jasa
kebandarudaraan, penyediaan dan/atau pelayanan
jasa kepelabuhanan, sarana dan prasarana
perkeretaapian.
 Infrastruktur jalan, meliputi jalan tol dan jembatan tol.
 Infrastruktur pengairan, meliputi saluran pembawa air baku.
 Infrastruktur air minum yang meliputi bangunan
pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan
distribusi, instalasi pengolahan air minum.
 Infrastruktur air limbah yang meliputi instalasi
pengolah air limbah, jaringan pengumpul dan jaringan
utama, dan sarana persampahan yang meliputi
pengangkut dan tempat pembuangan.
 nfrastruktur telekomunikasi dan informatika, meliputi
jaringan telekomunikasi dan infrastruktur e-
government.
 Infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi pembangkit,
termasuk pengembangan tenaga listrik yang berasal
dari panas bumi, transmisi, atau distribusi tenaga
listrik.
 Infrastruktur minyak dan gas bumi, meliputi transmisi
dan/atau distribusi minyak dan gas bumi.
Best Practices dalam Desain
Kontrak Public-Private
Partnership
Best Practices on Best Practices on
Risk Allocation Payment
Mechanism

Best Practices on
Flexibility and Best Practices on
Renegotiation Contract Duration
Langkah yang Diambil Pemerintah dalam Program Public-
Private Partnership

Phase 1 Phase 2 Phase 3


Memisahkan Analisis, Evaluasi,
Membangun Sebuah Konstitusi Persetujuan / Administrasi, dan
Memastikan Bahwa Proses Penawaran
Tersebut Bersifat Kompetitif
Hukum dari PPP Pengawasan lembaga

• Aturan ini benar-benar • Menganalisis keinginan • Keunggulan pengetahuan


material yang mana dan tujuan dari proyek akan memberikan
menjamin transparasi keuntungan tersendiri
• Menentukan model
untuk semua PPP bagi masing-masing pihak
penyediaan alternatif
yang mengikuti tender
• Konsistensi dan ketepatan pekerjaan
waktu anggaran dalam • Pemerintah sebagai
• Mengadministrasikan
pelaporan . promoter dari PPP harus
proses dari
proaktif dalam mencari
• Mengevaluasi penawar ketika jumlah
keberhasilan secara penawar yang ada masih
keseluruhan atas proyek belum optimal

Contoso Ltd.
Langkah yang Diambil Pemerintah dalam Program Public-
Private Partnership

Phase 4 Phase 5 Phase 6


Kehati-hatian dalam Proyek yang Menyertakan Standar, Cepat,
Membutuhkan Aset dengan Spesifikasi serta Biaya Prosedur Arbitrasi
Menghindari Sektor Swasta
Tinggi atau Melibatkan Ketidakpastian serta yang Rendah di Semua Kontrak yang Berdiri Sendiri dengan
Kontrak yang Melemahkan Efektifitas dari PPP Modal yang Terbatas
Manajemen

• Ketika proyek melibatkan • Keuntungan pertama dari • Memastikan bahwa mitra swasta
ketidakpastian dan kompleks peraturan ini adalah atau mitra tersebut memiliki
(seiring berjalan), perubahan bahwa tersebut langsung modal yang cukup pada risiko
rencana dan/atau pelaksanaan mengurangi biaya yang ada untuk memberikan
yang tidak terelakkan setelah transaksi dari tuntutan insentif yang tepat Pemerintah
proyek dimulai Konsistensi dan hukum Mengevaluasi sebagai promoter dari PPP harus
ketepatan waktu anggaran keberhasilan secara proaktif dalam mencari penawar
dalam pelaporan . keseluruhan atas proyek ketika jumlah penawar yang ada
masih belum optimal.
• Kemungkinan biaya kontinjensi
yang tinggi ataupun biaya • Pemerintah harus memastikan
negosiasi ulang bahwa proyek debt to equity ratio
ditentukan dengan jelas
Contoso Ltd.
Langkah yang Diambil Pemerintah dalam Program Public-
Private Partnership
Phase 7 Phase 8
Menghindari Konraktor Sektor Memiliki Hubungan
Swasta dari Penjualan Kontrak Langsung terhadap
Kepada Pihak Lain yang Terlalu Pemegang Hutang
Dini

• Investasi lebih awal akan • Jika pemegang modal pada


lebih membuat biaya sektor swasta mengumumkan
yang terjadi semakin kebangkrutan harus secara jelas,
menurun Konsistensi dan karena secara legal
ketepatan waktu berhubungan dengan pihak
anggaran dalam pemegang hutang
pelaporan . • Tanpa hal tersebut, pemerintah
akan menghadapi masalah
keterlambatan yang serius dan
kesulitan sebagai pemegang
kepercayaan pada kebangkrutan
atau pengadilan akan secara
normal mengontrol negosiasi ini
Contoso Ltd.

Anda mungkin juga menyukai