Anda di halaman 1dari 28

PRIVATISASI BUMN DI

INDONESIA

Dr. Gregorius Paulus Tahu, Amd, SE, SKM., MM


Apa itu privatisasi?
Menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (“UU BUMN”), Privatisasi adalah penjualan
saham Perusahaan Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk
perseroan terbatas dengan saham paling sedikit 51% (lima puluh satu
persen) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (“Persero”), baik
sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat
bagi Negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh
masyarakat.

Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia sedang gencar melaksanakan


privatisasi karena manfaatnya yang besar bagi Negara. Privatisasi
bermanfaat bagi Persero, Negara dan masyarakat karena merupakan
dana baru untuk pertumbuhan, sumber Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan peningkatan partisipasi kontrol
masyarakat. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa poin yang
penting untuk diketahui mengenai privatisasi Persero dari sisi hukum.
Latar Belakang Privatisasi di Negara Kurang Maju
(Less Developed Countries/LDC) (Wahyuni)

1. Penyimpangan tujuan (sosial & finansial)

2. Manajemen yg tdk berpengalaman

3. Pemerintah gagal untuk mengembangkan sarana efektif untuk


memonitor jumlah & kinerja BUMN(hasil dr bantuan donor yg
kurang terkoordinasi)
Pertimbangan Pemilihan Kebijakan
Privatisasi (Habibullah, 2009)

1. Perkembangan & perubahan yg cepat thd lingkungan bisnis perusahaan


(business environment).

2. Faktor ekonomi, ex. Keterkaitan BUMN dg APBN & pajak

3. Faktor Keuangan (strategi keuangan yg hrs diambil dlm kebijakan


privatisasi sesuai dg tujuan privatisasi tsb).

4. Faktor property rights

5. Hukum bisnis & aspek politik


Justifikasi Privatisasi
(Habibullah, 2009)

1. Mendapatkan 5. Mengurangi defisit


kas APBN

2. Mendapatkan 6. Memperbaiki &


nilai tukar luar mengembangkan
negeri pasar modal

3. Mendapatkan 7. Menyebarkan
utang luar negeri kepemilikan di
seluruh sektor
4. Mendorong ekonomi
pengembangan
industri yg 8. Implementasi pasar
spesifik bebas
DEFINISI PRIVATISASI
 Privatisasi dalam arti luas (J.A. Kay dan D.J. Thomson) adalah
cara untuk mengubah hubungan antara pemerintah dan sektor
swasta. 
 Privatisasi dalam arti yang lebih sempit (C. Pas, B. Lowes, dan
L. Davies) adalah denasionalisasi suatu industri, mengubahnya
dari kepemilikan pemerintah menjadi kepemilikan swasta.

Jadi, privatisasi adalah pengalihan aset yang sebelumnya dikuasai


oleh negara menjadi milik swasta. Pengertian ini sesuai dengan
yang termaktub dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN, yaitu penjualan saham persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar
manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas
pemilikan saham oleh masyarakat.
PANCASILA + UUD 1945

UUD 1945 Pasal 33 tentang Kesejahteraan Sosial

PRIVATISASI
UU no. 1 th 1967 tentang Penanaman Modal Asing

UU no. 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri

GLOBALISASI

PP no. 19 th 2003 tentang BUMN

PP no 33 th 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Persero


LANDASAN KEBIJAKAN PRIVATISASI
BUMN

Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 ttg BUMN (ps.


83)

Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2005 ttg Tata


Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan (Persero)
• Perusahaan perseroan, yg
selanjutnya disebut Persero,
adalah BUMN yg berbentuk
Perusahaan Perseroan perseroan terbatas yg modalnya
terbagi dlm saham yg seluruhnya
(Ps. 1 PP. 33/2005) atau paling sedikit 51 %
sahamnya dimiliki oleh Negara
RI & bertujuan mengejar
keuntungan.

• Privatisasi adalah penjualan


saham persero, baik sebagian
maupun seluruhnya kpd pihak
Privatisasi lain dlm rangka meningkatkan
kinerja & nilai perusahaan,
(Ps. 1 PP. 33/2005) memperbesar manfaat bagi
negara & masyarakat, serta
memperluas pemilikan saham
oleh masyarakat.
Lima hal penting yang patut menjadi perhatian
dalam program privatisasi antara lain:

ekonomi dan keuangan

BUMN
PRIVATISASI
informasi

strategi menerapkan prinsip-prinsip


good corporate governance
pengawasan

kultural

mampu memberikan kontribusi


yang lebih baik kepada pemerintah
dan Masyarakat
Tata Cara Privatisasi
• Antara lain adalah penjualan saham
melalui penawaran umum (Initial Public
1. Penjualan saham
Offering/IPO/go public), penerbitan
berdasarkan
obligasi konversi, dan efek lain yg bersifat
ketentuan pasar
ekuitas, serta penjualan saham kpd mitra
modal
strategis (directplacement) bagi persero yg
terdaftar di bursa.

• Adalah penjualan saham kpd mitra


2. Penjualan saham strategis (directplacement) atau kpd
secara langsung kpd investor lain termasuk sektor finansial.
investor Cara ini khusus berlaku bagi penjualan
saham persero yg belum terdaftar di bursa.

3. Penjualan saham kpd


manajemen (direksi)
dan/atau karyawan
persero yg
bersangkutan.
TUJUAN PRIVATISASI
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
• Mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan
PEMBENAHA • Mendorong penetapan harga komersial, organisasi yang
N INTERNAL
berorientasi pada keuntungan dan perilaku bisnis yang
MANAJEMEN menguntungkan
• Meningkatkan pilihan bagi konsumen.

• Memperluas kekuatan pasar dan meningkatkan


persaingan;
EKONOMI • Mengurangi ukuran sektor publik dan membuka pasar
baru untuk modal swasta.

• Mengendalikan kekuatan asosiasi/perkumpulan bidang


usaha bisnis tertentu dan memperbaiki pasar tenaga kerja
agar lebih fleksibel
• Mendorong kepemilikan saham untuk individu dan
POLITIK karyawan serta memperluas kepemilikan kekayaan
• Memperoleh dukungan politik dengan memenuhi
permintaan industri dan menciptakan kesempatan lebih
banyak akumulasi modal spekulasi
• Meningkatkan kemandirian dan individualisme
Tujuan pelaksanaan privatisasi sebagaimana
tercantum dalam
Pasal 74 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003
Tentang BUMN adalah :

Meningkatkan Kinerja Dan Nilai Tambah


Perusahaan Serta Meningkatkan Peran Serta
Masyarakat Dalam Pemilikan Saham Persero

Peraturan ini dimaksudkan untuk memperjelas


landasan hukum dan menjadi pedoman bagi
berbagai pemangku kepentingan yang terkait serta
sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan
kinerja dan produktivitas BUMN.
MANFAAT PRIVATISASI BUMN
a. Bagi Pemerintah
Manfaat privatisasi bagi Negara adalah membantu memperkuat
kapitalisasi pasar modal, mengembangkan sarana investasi, menjadi
sumber pendanaan bagi APBN (dari hasil divestasi), membantu
mengembangkan sektor riil, dan mendorong perbaikan iklim investas
b. Bagi Perusahaan BUMN
 (a) memperbaiki penerapan dan praktik Good Corporate
Governance (GCG),
(b) mendapat akses dan sumber pendanaan baru untuk pertumbuhan
perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan,
dan
(c) dalam hal privatisasi melalui Strategic Sale (SS) bermanfaat
untuk pengembangan pasar, alih teknologi, networking dan
peningkatan daya saing perusahaan. 
c. Bagi Masyarakat
yaitu memperluas kepemilikan (penjualan saham melalui
pasar modal), menciptakan lapangan kerja karena
peningkatan aktivitas ekonomi, dan memperbaiki
kualitas jasa & produk melalui pertumbuhan perusahaan
serta peningkatan partisipasi dan kontrol masyarakat
investor terhadap perusahaan
METODE PRIVATISASI
 Penawaran saham BUMN kepada umum (public
offering of shares).
 Penjualan saham BUMN kepada pihak swasta tertentu
(private sale of share). 
 Penjualan aktiva BUMN kepada swasta (sale of
government organization state-owned enterprise assets)
 Penambahan investasi baru dari sektor swasta ke dalam
BUMN (new private investment in an state-owned
enterprise assets)
 Pembelian BUMN oleh manajemen atau karyawan
(management/employee buy out)
ALTERNATIF METODE PRIVATISASI
YANG PALING SERING DIGUNAKAN
 penawaran saham BUMN kepada umum (public
offering of shares) yaitu privatisasi dengan
melakukan penjualan saham kepada pihak swasta
melalui pasar modal
 penjualan saham BUMN kepada pihak swasta
tertentu (private sale of share) yaitu penjualan saham
BUMN kepada satu atau sekelompok investor swasta
 pembelian BUMN oleh manajemen atau karyawan
(management/employee buy out) yaitu penjualan
saham BUMN kepada pihak karyawan atau
manajemen BUMN
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM PEMILIHAN MODEL PRIVATISASI

 Ukuran nilai privatisasi


 Kondisi kesehatan keuangan tiga tahun terakhir

 Waktu yang tersedia bagi BUMN untuk melakukan


privatisasi
 Kondisi pasar

 Status perusahaan, apakah telah go public atau


belum
 Rencana jangka panjang masing-masing BUMN
ALASAN YANG MENDUKUNG
PRIVATISASI

Peningkatan efisiensi, kinerja dan


produktivitas perusahaan yang diprivatisasi

Mendorong perkembangan pasar modal

Meningkatkan pendapatan baru bagi


pemerintah
DAMPAK PRIVATISASI BUMN DI INDONESIA

aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar


yang lebih kompetitif, dengan adanya jaminan tidak ada
hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan, regulasi
maupun subsidi

menyebarnya kepemilikan pemerintah kepada swasta,


mengurangi sentralisasi kepemilikan pada suatu kelompok
atau konglomerat tertentu.

Privatisasi kepada pihak asing dinilai akan menyebabkan


terbangnya keuntungan BUMN kepada pihak asing, bukannya
kembali kepada rakyat Indonesia.
BUMN-BUMN YANG TELAH
DIPRIVATISASI DI INDONESIA
 PT. Telkom (Persero) Tbk.
 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 PT. Bank BNI 46 (Persero) Tbk.

 PT. Indosat (Persero) Tbk.

 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk.

 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Perusahaan-perusahaan tersebut mampu


memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
likuiditas dan pergerakan pasar modal.  
BUMN yang tidak menunjukkan perbaikan kinerja
terutama 2-3 tahun pertama setelah diprivatisasi,
misalkan sebagai berikut :

 PT. Indofarma (Persero) Tbk.


 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

Dimana target privatisasi BUMN masih belum


tercapai sepenuhnya
Kriteria (minimal) BUMN Persero yg dpt Diprivatisasi
(PP. 33/2005, ps. 7)

• Industri/sektor usaha yg pd dasarnya dpt diusahakan oleh siapa


saja, ex. BUMN atau swasta. Artinya tdk ada peraturan perundang-
undangan (kebijakan sektoral) yg melarang swasta melakukan
1. Industri/sektor kegiatan di sektor tsb atau sektor tsb tidak semata-mata
usahanya dikhususkan untuk BUMN.
kompetitif.

• Industri/sektor usaha kompetitif dg ciri utama terjadinya


2. Industri/sektor perubahan teknologi yg sangat cepat & memerlukan investasi yg
usahanya terkait sangat besar untuk mengganti teknologinya tsb.
dg teknologi yg
cepat berubah.
Persero yg tdk Dapat Diprivatisasi
1. Persero yg bidang usahanya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan hanya boleh dikelola
oleh BUMN

2. Persero yg bergerak di sektor usaha yg berkaitan dg


pertahanan & kemanan negara (termasuk jg Persero yg
apabila dijual dpt memengaruhi kepentingan
pertahanan kemanan)
3. Persero yg bergerak disektor ttn yg oleh pemerintah
diberikan tugas khusus untuk melaksanakan kegiatan
ttn yg berkaitan dg kegiatan masyarakat. Persero ini
sangat tergantung pd penugasan pemerintah,
khususnya subsidi.
4. Persero yg bergerak dibidang SDA yg secara tegas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dilarang untuk diprivatisasi.
PROSEDUR PRIVATISASI

Prosedur privatisasi diatur oleh Komite Privatisasi

Yaitu komite yg membahas & memutuskan kebijakan ttg


privatisasi mengingat privatisasi merupakan kebijakan lintas
sektoral.

Komite Privtisasi dipimpin oleh menteri koordinator yg


membidangi perkonomian yg beranggotakan Menteri BUMN,
Menteri Keuangan, dan Menteri Teknis tempat persero
melakukan kegiatan usaha.
FAKTOR-FAKTOR
KEBIJAKAN PRIVA TIS A S I DI
I NDO NES IA
• F a k t o r ek ste r na l :
 A d a n y a t u n t u t a n liberalisme dan
p a s a r b e b a s yang makin mengglobal
 A d a n y a resesi ekonomi dunia
 T e la d a n p riva t is a s i d a ri b e b e ra p a
ne ga ra pendahulu
 A d a n y a dukungan I M F dan B a n k
Indonesia
CONT..

• F a k t o r Internal :
- B u r u k n y a kinerja B U M N ( tidak efisien)
- T i d a k a d a n y a k o n s e n t r a s i u s a h a pemerintah
dalam pe ng e l ol a a n B U M N
- B e r a t n y a a n g g a r a n pemerintah untuk menompang
BUMN
- K e s u l i t a n u t a n g luar negri
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai