0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang privatisasi BUMN di Indonesia, termasuk tujuan dan dampak privatisasi. Secara ringkas, tujuan privatisasi BUMN adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan, serta memberikan kebebasan pasar untuk meningkatkan daya saing. Dampaknya diantaranya perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi untuk mendorong aktivitas ekonomi yang lebih kompetitif.
Dokumen tersebut membahas tentang privatisasi BUMN di Indonesia, termasuk tujuan dan dampak privatisasi. Secara ringkas, tujuan privatisasi BUMN adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan, serta memberikan kebebasan pasar untuk meningkatkan daya saing. Dampaknya diantaranya perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi untuk mendorong aktivitas ekonomi yang lebih kompetitif.
Dokumen tersebut membahas tentang privatisasi BUMN di Indonesia, termasuk tujuan dan dampak privatisasi. Secara ringkas, tujuan privatisasi BUMN adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan, serta memberikan kebebasan pasar untuk meningkatkan daya saing. Dampaknya diantaranya perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi untuk mendorong aktivitas ekonomi yang lebih kompetitif.
tentang Badan Usaha Milik Negara, pengertian Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan saham oleh masyarakat. Tujuan Privatisasi Gelombang Privatisasi di Dunia 1980-1988 dari 40% sektor publik Inggris telah ditransformasikan menjadi perusahaan swasta. Awalnya penjualan saham BUMN hanya di bawah 500 juta pounds per tahun. 1983, hasil penjualan saham BUMN melonjak drastis hingga mencapai 5000 juta pounds per tahun 1987-1990. Langkah Inggris diikuti oleh lebih dari 100 negara 1988-1993 sekitar 2700 BUMN beralih kepemilikan. Peter E. Drucker (1990) dalam buku The New Realities mengemukakan tiga penyebab utama privatisasi dunia, yaitu. 1)Gagalnya program-program pemerintah sejak Perang Dunia II 2)Adanya keterbatasan pajak dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai tujuan yang digariskan 3)Adanya keterbatasan pemerintah untuk meningkatkan pendapatannya Setelah reformasi politik terjadi, program-program reformasi ekonomi disusun, yaitu. 1)Sejumlah kebijakan dalam masa transisi yang menekankan pada stabilisasi ekonomi secara makro maupun mikro 2)Privatisasi yang intinya mengganti sistem perencanaan komando dengan sistem ekonomi pasar dengan ciri- ciri desentralisasi pengambilan keputusan, sistem pasar mengganti sistem perencanaan, kepemilikan swasta mengganti kepemilikan negara, dan adanya insentif upah. Dampak Privatisasi BUMN di Indonesia Dampak kebijakan privatisasi BUMN jelas terlihat pada perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi. Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi menuju pasar bebas, aktivitas ekonomi akan lebih terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif, dengan adanya jaminan tidak ada hambatan dalam kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun subsidi. Kebijakan privatisasi dikaitkan dengan kebijakan eksternal yang penting seperti tariff, tingkat nilai tukar, dan regulasi bagi investor asing. Reformasi BUMN QUO VADIS REFORMASI BUMN? Permasalahan Mendasar BUMN Strategi Reformasi Persero yang dapat diprivatisasi Persero yang tidak dapat diprivatisasi Berikut data privatisasi BUMN, 1991- 2007 Rencana BUMN yang akan diprivatisi 2008 Seperti tujuan privatisasi dimana diantaranya berupa meningkatkan efisiensi, mutu pelayanan public, mengurangi campur tangan langsung pemerintah. serta memberikan kebebasan memilih “kekuatan pasar” yang dapat menyediakan tekanan secara berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi. Hal itu pula yang dapat ditemukan dalam tujuan privatisasi PT Semen Indonesia, yang mana tujuan secara umum nya adalah guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas agar dapat berdaya saing baik di sector nasional maupun internasional. Dimana kemampuan perusahaan untuk dapat berdaya saing dilakukan melalui pembenahan-pembenahan pengurusan dan pengawasan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Dengan begitu dapat dikethui jika adanya privatisasi bukan hanya dalam rangka memperoleh dana segar, melainkan untuk menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme dalam diri BUMN yang menjurus pada penerapan konsep efektif dan efisien.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro