Anda di halaman 1dari 20

Privatisasi

• Menurut Undang-undang Nomor 19 tahun 2003


tentang Badan Usaha Milik Negara, pengertian
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik
sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain
dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai
perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara
dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan
saham oleh masyarakat.
Tujuan Privatisasi
Gelombang Privatisasi di Dunia
1980-1988 dari 40% sektor publik Inggris telah
ditransformasikan menjadi perusahaan swasta.
Awalnya penjualan saham BUMN hanya di bawah
500 juta pounds per tahun.
1983, hasil penjualan saham BUMN melonjak drastis
hingga mencapai 5000 juta pounds per tahun
1987-1990. Langkah Inggris diikuti oleh lebih dari
100 negara
1988-1993 sekitar 2700 BUMN beralih kepemilikan.
Peter E. Drucker (1990) dalam buku The New
Realities mengemukakan tiga penyebab utama
privatisasi dunia, yaitu.
1)Gagalnya program-program pemerintah sejak
Perang Dunia II
2)Adanya keterbatasan pajak dan pengeluaran
pemerintah untuk mencapai tujuan yang digariskan
3)Adanya keterbatasan pemerintah untuk
meningkatkan pendapatannya
Setelah reformasi politik terjadi, program-program
reformasi ekonomi disusun, yaitu.
1)Sejumlah kebijakan dalam masa transisi yang
menekankan pada stabilisasi ekonomi secara makro
maupun mikro
2)Privatisasi yang intinya mengganti sistem
perencanaan komando dengan sistem ekonomi pasar
dengan ciri- ciri desentralisasi pengambilan
keputusan, sistem pasar mengganti sistem
perencanaan, kepemilikan swasta mengganti
kepemilikan negara, dan adanya insentif upah.
Dampak Privatisasi BUMN di
Indonesia
Dampak kebijakan privatisasi BUMN jelas terlihat
pada perubahan kebijakan  pemerintah dan regulasi.
Dimana dapat dikatakan sebagai sarana transisi
menuju pasar bebas, aktivitas ekonomi akan lebih
terbuka menuju kekuatan pasar yang lebih kompetitif,
dengan adanya jaminan tidak ada hambatan dalam
kompetisi, baik berupa aturan, regulasi maupun
subsidi. Kebijakan privatisasi dikaitkan dengan
kebijakan eksternal yang penting seperti tariff, tingkat
nilai tukar, dan regulasi bagi investor asing.
Reformasi
BUMN
QUO VADIS REFORMASI
BUMN?
Permasalahan Mendasar BUMN
Strategi Reformasi
Persero yang dapat diprivatisasi
Persero yang tidak dapat
diprivatisasi
Berikut data privatisasi BUMN, 1991-
2007
Rencana BUMN yang akan diprivatisi
2008
Seperti tujuan privatisasi dimana diantaranya berupa
meningkatkan efisiensi, mutu pelayanan public, mengurangi campur
tangan langsung pemerintah. serta memberikan kebebasan memilih
“kekuatan pasar” yang dapat menyediakan tekanan secara berkelanjutan
untuk meningkatkan efisiensi. Hal itu pula yang dapat ditemukan dalam
tujuan privatisasi PT Semen Indonesia, yang mana tujuan secara umum
nya adalah guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas agar dapat
berdaya saing baik di sector nasional maupun internasional. Dimana
kemampuan perusahaan untuk dapat berdaya saing dilakukan melalui
pembenahan-pembenahan pengurusan dan pengawasan berdasarkan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG). Dengan begitu dapat dikethui jika adanya privatisasi
bukan hanya dalam rangka memperoleh dana segar, melainkan untuk
menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme dalam diri BUMN
yang menjurus pada penerapan konsep efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai