White Paper
Abstrak
Dokumen ini adalah white paper untuk implementasi Online Transaction Monitoring yang
ditujukan kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Adapun isi dari dokumen ini
terdiri dari Keunggulan Solusi, Ruang Lingkup Pekerjaan, dan Spesifikasi Teknis.
www.cartenz.co.id
Daftar Isi
Pendahuluan.......................................................................................................................................3
Subjek dan Objek Pajak Hotel, Restoran, Parkir dan Hiburan. .............................................................4
Bisnis ..............................................................................................................................................5
1. Wajib Pajak..........................................................................................................................5
2. Dispenda .............................................................................................................................5
Teknologi ........................................................................................................................................6
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah kewenangan
yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan
menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerah masing-masing. Ini merupakan kesempatan yang
sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan
kewenangan yang menjadi hak daerah.
Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mengatur tentang
kewenangan daerah dalam pengelolaan jenis pajak daerah dan retribusi daerah. Pemberian kewenangan
kepada daerah dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian
daerah, sehingga dilakukan perluasan objek pajak daerah dan retribusi daerah. Berdasarkan Pasal 2 UU 28
Tahun 2009 termasuk ke dalam pajak yang dikelola oleh daerah adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan.
Sejalan dengan pelaksanaan self-assessment pada pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan
sebagaimana diatur dalam pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2010 tentang
Sejalan dengan kemajuan teknologi komunikasi data dan informasi, upaya efisiensi dan optimalisasi
penerimaan pajak daerah, mencegah kebocoran penerimaan pajak daerah, meningkatkan transparansi
penerimaan daerah serta untuk mengurangi intentitas pertemuan antara wajib pajak dengan petugas wajib
pajak (fiskus), pemerintah daerah khususnya Dinas Pendapatan Daerah perlu untuk melakukan
pengawasan transaksi penjualan yang dilakukan oleh wajib pajak secara online yang dapat dipantau melalui
aplikasi monitoring setiap harinya.
3. Parkir
Subjek pajak: orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor.
Objek pajak: penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan
dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan bermotor.
4. Hiburan
Subjek pajak: orang pribadi atau Badan yang menikmati Hiburan.
Objek pajak: jasa penyelenggaraan Hiburan dengan dipungut bayaran.
Dalam menawarkan solusi ini, tentunya memiliki keunggulan yang dapat bermanfaat bagi Dispenda yang
berminat untuk menggunakannya. Keunggulan yang kami tawarkan, dibedakan atas keunggulan dari sisi
bisnis dan teknologi, yaitu:
Bisnis
1. Wajib Pajak
Manfaat yang dirasakan wajib pajak dengan adanya monitoring transaksi penjualan secara online adalah
sebagai berikut:
a. Kemudahan Pemantauan Penjualan
Pemilik usaha dapat memantau dan memeriksa laporan penjualan.
b. Kemudahan Pelaporan
Meningkatkan kemudahan dalam pelaporan pajak secara online.
2. Dispenda
Manfaat yang dirasakan Dispenda dengan adanya implementasi monitoring transaksi penjualan secara
online adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan Kepatuhan
Meningkatkan kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak melalui transparasi data transaksi.
b. Peningkatan Penerimaan
Meningkatkan penerimaan pajak, karena tingkat kebocoran penerimaan pajak menurun.
c. Efisien dan Efektivitas Perpajakan
Mengurangi intensitas pemeriksaan kepada wajib pajak.
Alarm Notification
Alarm yang ada pada alat pemantau data, berfungsi untuk
memberitahukan bahwa telah terjadi kejadian yang berhubungan
dengan fungsi alat pemantau data, sehingga memungkinkan bagi
satgas (satuan tugas) alat pemantau data dapat mengunjungi Wajib
Pajak.
Media Storage
Jika sinyal jaringan data lemah, maka seluruh data transaksi
penjualan sementara disimpan pada MicroSD, setelah sinyal jaringan
data kuat, seluruh data transaksi terkirim ke Server Dispenda
Aplikasi
Interactive Dashboard
Dashboard berfungsi untuk menampilkan transaksi penjualan
secara realtime yang dapat dilihat berdasarkan hari, bulan dan
tahun transaksi
Reports
Menyediakan informasi mengenai jumlah transaksi penjualan, rekap
penjualan berdasarkan per hari, per bulan dan per tahun
Melakukan persiapan, instalasi dan konfigurasi Online BI and Reporting NG, Aplikasi
1 Pajak Online dan Konektor Web Service yang akan dipasang pada Server Dispenda.
Melakukan persiapan, instalasi, dan konfigurasi alat pemantau data pada tempat usaha
2 wajib pajak yang ditunjuk oleh Dispenda.
Melakukan konfigurasi struk (parsing) pada setiap struk (bill) pada wajib pajak yang
3 sudah terpasang alat pemantau data.
Melakukan konfigurasi aplikasi web service pada wajib pajak hotel yang sudah ditunjuk
4 oleh Dispenda.
Melakukan pelatihan penggunaan alat pemantau data dan tata cara survei infrastruktur
5 pada wajib pajak selama 5 hari kepada satgas monitoring transaksi penjualan secara
online yang sudah ditunjuk oleh Dispenda mengenai instalasi dan konfigurasi alat
pemantau data, serta troubleshooting dan maintenance.
6 kesalahan (error) pada perangkat dan aplikasi. Garansi ini bukan garansi dalam
penambahan fitur aplikasi, request update data secara langsung ke database atau
sejenisnya.
Penyediaan pulsa pada alat pemantau data selama 3 bulan, sejak penandatanganan
7 Surat Perintah Kerja (SPK)
Penawaran diluar dari perangkat keras (hardware), seperti server, jaringan internet, dan
lainnya yang mendukung jalannya perangkat dan aplikasi Monitoring transaksi penjualan
2
secara online.
Memastikan Wajib Pajak yang menjadi target pemasangan alat pemantau data dapat
terpasang. 3
Tidak menanggung biaya berlangganan jaringan internet dan menanggung biaya pulsa
pada setiap alat pemantau data setelah 3 bulan setelah ditandatangani SPK 5
Alat pemantau data (Tapping Box) merupakan suatu perangkat yang dipasang diantara cash register/Point
of Sales dan printer pada Wajib Pajak Hotel, Restoran, Parkir dan Hiburan. Fungsi alat ini adalah menangkap
dan merekam data hasil dari cetak struk/bill/tanda terima pembelian yang dilakukan oleh subjek pajak,
dimana hasil dari perekaman data akan dikirimkan ke server Dinas Pendapatan Daerah dan dapat dilihat
hasilnya pada Aplikasi Monitoring. Alat pemantau data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Trumon TS-107
Berfungsi untuk menangkap dan merekam data pada printer serial (RS-232) konektor Db 9 serta pada
printer parallel (LPT SPP atau ECP) konektor Db 25.
2. Trumon TS-108
Berfungsi untuk mengakap dan merekam data pada printer USB 1.1 (Full Speed) dan USB 2.0 (High
Speed).
Trumon TS-107
Bentuk Fisik
Dimensi 142 mm x 90 mm x 33 mm (P.L.T)
Berat 207 gram
Modul GSM GSM 900M/DCS 1800M/3G 2100 network
Indikator 1 Buzzer dan 3 Lampu Indikator untuk (Power, Data, Capturing Act)
Core System
CPU ARM Cortex-M4 at 168MHz
Sistem Operasi Real Time OS PEX 1.0
Memori Internal 1MB Flash 198kB RAM
Media Penyimpanan MicroSD (Rekomendasi 4 GB)
Komunikasi dan Konektivitas
Konektivitas Data GPRS/EDGE/WCDMA/HSDPA
Protokol Komunikasi TCP/IP dengan proprietary message
Proteksi Data AES-128 data encryption
Kompresi Data Metode RLE
Daya Alat
Trumon TS-108
Bentuk Fisik
Dimensi 142 mm x 90 mm x 33 mm (P.L.T)
Berat 207 gram
Modul GSM GSM 900M/DCS 1800M/3G 2100 network
Indikator 1 Buzzer dan 3 Lampu Indikator untuk (Power, Data, Capturing Act)
Core System
CPU ARM Cortex-M4 at 168MHz
Sistem Operasi Real Time OS PEX 1.0
Memori Internal 1MB Flash 198kB RAM
Media Penyimpanan MicroSD (Rekomendasi 4 GB)
Komunikasi dan Konektivitas
Konektivitas Data GPRS/EDGE/WCDMA/HSDPA
Cash Register
Cash register berfungsi sebagai alat untuk mencatat transaksi penjualan yang dapat digunakan pada setiap
wajib pajak restoran. Cash register ini kami tawarkan, dikarenakan pada saat dilakukan survei awal
infrastruktur ditemukan wajib pajak masih menggunakan transaksi manual (kertas atau kalkulator atau
bon), sehingga perlu dipasang cash register sekaligus untuk melatih wajib pajak untuk menggunakan
teknologi informasi. Cash register yang kami tawarkan adalah WINTEC Anypos 120.
Aplikasi pajak online merupakan aplikasi untuk mendukung keseluruhan fungsionalitas solusi Online
Transaction Monitoring pada Dispenda. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang tidak perlu dilihat tampilannya
seperti Online and BI Reporting NG (aplikasi backend).
Aplikasi Client Reader adalah aplikasi console yang berbasis java yang berfungsi untuk membuat interface
ke sistem monitoring transaksi Dispenda menggunakan web service dan mengakses data transaksi sistem
Wajib Pajak. Adapun tujuan dari aplikasi ini adalah agar pihak wajib pajak (WP) sebagai pencatat transaksi
penjualan dapat mengiriman data transaksi yang direkam pada sistem basis data WP kepada Dispenda
agar dapat memonitoring data transaksi WP tersebut.
Aplikasi ini menggunakan arsitektur client/server. Aplikasi ClientReader di-install pada client yakni wajib
pajak(WP), dan juga terdapat web service pada environment Dispenda untuk menerima pertukaran
informasi antar mesin. Penerapan arsitektur ini bertujuan agar wajib pajak yang diajak kerja sama
memberikan informasi secara realtime dari sistem informasi yang dimilikinya sehingga proses monitoring
transkasi pada wajib pajak dapat dilakukan. Wajib pajak dapat mengimplementasikan Client Reader (sync
Agent) baik pada server langsung atau suatu PC yang terhubung ke server.
Dalam penerapannya, akan ada 2 environment yang akan di integrasikan yaitu environment sistem wajib
pajak dan environment sistem Dispenda. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Akan dilakukan instalasi dari Client Reader yang berfungsi untuk : mengakses data transaksi untuk
mendapatkan data transaksi baru; membuat file data transaksi; mengirimkan data transaksi ke sistem
Dispenda;
2. Akan dilakukan instalasi web service pada server Dispenda.
3. Data yang di transaksikan adalah data umum transaksi yang mengandung data : ID Pembayaran;
Waktu Transaksi; Nilai Transaksi; Service Charge; Diskon; Pajak; status transaksi;
4. Pengiriman informasi ke sistem Dispenda adalah menggunakan jalur internet dengan protocol HTTPS.
Aplikasi
Sync Agent
Aplikasi
Sync Agent
Dashboard
Pemantauan Basis Data