Anda di halaman 1dari 3

Mengenal SSBP dan SSPB

Posted by Ben daharaFriday, 26 July 201336 comments


Sebagai Bendahara Pengeluaran kita wajib tahu yang namanya SSBP dan SSPB. Dengan mengenal SSBP
dan SSPB dapat menghindarkan kita dari kesalahan saat penyetoran atau saat pemotongan. Jangan
sampai saat pengajuan SPM kita salah melampirkan formulir SSBP/SSPB yang menyebabkan SPM kita
ditolak atau jangan sampai bank menolak setoran kita karena salah formulir.

Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)


SSBP adalah formulir yang digunakan untuk mencatat penyetoran penerimaan negara bukan pajak ke
Kas Negara. SSBP digunakan untuk menyetor pendapatan negara selain pendapatan pajak. Akun yang
digunakan adalah akun pendapatan 42xxxx.

Contoh penggunaan SSBP adalah saat mengajukan SPM gaji yang dalam SPM tersebut terdapat
potongan sewa rumah dinas. Maka kita wajib melampirkan SSBP senilai potongan dengan akun 423121
(Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan). Contoh lain adalah saat rekening kita ternyata ada
bunga bank, maka bunga bank tersebut harus disetor menggunakan SSBP dengan akun 423221
(Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro).

Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)


SSPB (Surat Setoran Pengembalian Pajak) adalah formulir yang digunakan untuk mencatat penyetoran
kelebihan penggunaan/realisasi anggaran tahun berjalan. SSPB ini digunakan apabila kita menyetor
kelebihan atas pencairan dana yang sudah kita lakukan. Akun penyetoran menggunakan SSPB ini sama
dengan akun pada saat melakukan realisasi anggaran.

Saat penyetoran semua kode fungsi, sub fungsi, program, kegiatan. output dan yang lain harus sama
dengan kode saat realisasi. Apabila nilai setoran besar, maka kita bisa mengajukan penyesuaian pagu
DIPA atas setoran pengembalian belanja tersebut. Sehingga pagu yang semula berkurang atas
realisasi tersebut bisa dikembalikan senilai setoran dan dapat dipergunakan kembali.

Penting: untuk pengembalian belanja yang sudah melewati tahun anggaran maka pengembalian
itu berubah menjadi pendapatan, sehingga penyetoran menggunakan SSBP. Contohnya jika tahun
sebelumnya kita ada kelebihan atas pembayaran uang makan, maka tahun ini kita setor menggunakan
formulir SSBP dengan akun 4239111 (Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL)

Bagi teman-teman yang belum mempunyai formulir SSBP dan SSPB, silahkan download dari Brankas
Ben Dahara. Untuk penyetoran ke bank maka kita harus mencetak formulir tersebut dengan kertas
continus form 4 ply.

SSP, SSBP dan SSPB – Serupa tapi tak sama


By marsam / In Artikel / 06/04/2013

“Keliru”

Kata keliru sering ditemukan dalam penyelesaian pekerjaan, ada kalanya satker mitra kerja KPPN
keliru membedakan surat setoran antara SSP, SSBP dan SSPB. Ada yang mengisi setoran pajak
dengan menggunakan SSBP, mengisi setoran kerugian negara dengan SSP atau SSPB dan
menggunakan SSBP untuk mengembalikan kelebihan belanja tahun anggaran berjalan. Tulisan ini
akan mengulas perbedaan dan kegunaan ketiga surat setoran tersebut.
 Surat Setoran Pajak (SSP)

SSP adalah formulir yang digunakan untuk mencatat penyetoran pajak ke Kas Negara. Sebagai
pengingat, akun-akun yang dicantumkan dalam SSP biasanya menggunakan kode akun
penerimaan 4XXXXX. SSP bisa di dapatkan di kantor pajak terdekat, dan biasanya juga dijual oleh
toko-toko dan percetakan. SSP bisa juga dibuat dan dicetak sendiri sesuai dengan form yang
ditetapkan. Bagi yang memerlukan contoh SSP beserta petunjuk pengisiannya dapat diunduh disini.

 Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)

SSBP adalah formulir yang digunakan untuk mencatat penyetoran penerimaan negara bukan pajak
ke Kas Negara. Akun-akun yang digunakan dalam formulir ini adalah akun-akun penerimaan bukan
pajak.

Transaksi yang biasa terjadi menggunakan SSBP antara lain: penyetoran kerugian negara,
kelebihan pembayaran tahun anggaran yang lalu, penyetoran uang persediaan (UP) dan tambahan
uang persediaan (TUP) yang tidak digunakan, dan penerimaan lain-lain.

Tidak seperti formulir SSP yang sudah sangat familiar dan mudah di dapatkan dimana saja. SSBP
agak sulit didapatkan karena penggunaannya yang masih secara insidentil dan volume penggunaan
lebih sedikit dibanding SSP sehingga tidak banyak dijual di tempat-tempat umum. Kantor instansi
vertikal Ditjen Perbendaharaan seperti Kantor Wilayah dan KPPN belum tentu menyediakan formulir
SSBP. Mau tidak mau mereka yang akan menggunakan SSBP harus mencetak atau membuatnya
sendiri sesuai dengan formulir yang ditetapkan. Bagi yang memerlukan formulir SSBP beserta cara
pengisiannya dapat diunduh disini.

 Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)

SSPB adalah formulir yang digunakan untuk mencatat penyetoran kelebihan penggunaan/realisasi
anggaran tahun berjalan. Ada kalanya realisasi anggaran yang dilakukan satuan kerja/instansi
pemerintah melebihi dari yang seharusnya yang disebabkan kesalahan perhitungan. Kelebihan ini
harus segera disetorkan dalam tahun anggaran berjalan dengan menggunakan SSPB. Namun bila
kelebihan ini terlambat diketahui atau terlambat disetorkan dalam tahun anggaran berjalan yang
berakibat pada penyetoran pada tahun anggaran berikutnya, maka formulir yang digunakan bukan
SSPB melainkan harus SSBP.

Transaksi yang biasa menggunakan SSPB ialah: kelebihan pembayaran gaji pegawai, kelebihan
pembayaran biaya perjalanan dinas, kelebihan pembayaran honor dan kelebihan pembayaran
lainnya. Akun-akun yang digunakan dalam SSPB adalah akun-akun yang sama dengan yang
dipakai saat realisasi anggaran. Misal, pembayaran biaya perjalanan dinas menggunakan akun
524111, maka jika terjadi kelebihan pembayaran, penyetoran pembayarannya juga menggunakan
akun 524111.

Seperti halnya SSBP, formulir SSPB agak sulit ditemukan karena tidak banyak yang menjualnya.
Begitupun kantor vertikal Ditjen Perbendaharaan belum tentu menyediakan formulir SSPB.
Penggunanya harus membuat dan mencetak sendiri formulir SSPB tersebut. Bagi yang memerlukan
formulir SSPB dan cara pengisiannya dapat diunduh

Anda mungkin juga menyukai