IKPA adalah sebagai alat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran dan
disediakan oleh Ditjen Perbendaharaan yang terintegrasi pada Online Monitoring (OM
) SPAN yang dijadikan ukuran dan mencerminkan kinerja satuan kerja atas kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan anggaran, kepatuhan pada regulasi, serta efektifitas
dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
Pimpinan dapat melakukan pemantauan secara periodik melalui OMSPAN masing-
masing Satker pada menu Monev Pelaksanaan Anggaran, nilai IKPA dirilis secara
triwulan, namun demikian Pimpinan dapat memantau setiap saat atas perkembangan
kegiatan yang ada di kantornya.
Pengawasan pengelolaan kinerja keuangan yang meliputi nilai IKPA dipengaruhi
oleh ketaatan terhadap peraturan pengelolaan keuangan, kesesuaian perencanaan
dan pelaksanaan anggaran, serta aktivitas pengelolaan uang.
1. Pengelolaan Uang Persediaan (UP) dan Tambahan Uang Persediaan (TUP). Uang
Persediaan (UP ) minimal direvolving satu bulan sekali atau dapat juga dilakukan
berkali-kali dan tidak boleh terlambat, sedangkan pengelolaan Tambahan Uang
Persediaan (TUP) dipertanggungjawabkan satu bulan sesuai dengan surat
pernyataan dan tidak ada sisa yang dikembalikan/disetor.
2. Menyampaikan data kontrak secara tepat waktu ( Maksimal 5 hari kerja setelah
kontrak ditandatangani sudah dicatat di buku pengawasan Kontrak di KPPN ).
4. Retur SP2D yang diakibatkan kesalahan penulisan rekening/ rekening tidak aktif.
(pengembalian SPM karena salah menulis rekening penerima mengurangi nilai
IKPA
11. Pagu Minus, dapat mengantisipasi dan menyelesaikan pagu minus secepat
mungkin
(Menghindari Pagu Minus membuat nilai IKPA tinggi)