Anda di halaman 1dari 17

ILUSTRASI TAHAP-TAHAP AUDIT KINERJA

Inspektorat Kabupaten ABC akan melaksanakan audit kinerja pada Dinas Tata
Ruang dan Bangunan Kabupaten ABC. Fokus utama audit adalah terkait dengan
pelayanan IMB.
Dari dokumen rencana kerja dan penetapan kinerja yang dimiliki auditan,
diketahui indikator kinerja utama dan target dari kegiatan pelayanan IMB untuk
periode yang diaudit adalah sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama


1. Meningkatnya ketepatan waktu % penerbitan IMB yang sesuai
penerbitan IMB standar waktu layanan
2. Meningkatnya kepastian hukum Jumlah perubahan/revisi atas
atas tata ruang dan wilayah RUTR/W
3. Meningkatnya pajak/retribusi % Retribusi IMB yang akurat
daerah atas layanan IMB
4. Meningkatnya akurasi pemberian % IMB yang tepat sesuai pemilik yang
layanan IMB seharusnya
5. Meningkatnya kemampuan dan Jumlah pegawai yang telah mengikuti
profesionalitas pegawai pelatihan sesuai yang dipersyaratkan
6. Ketepatan sumberdaya dan sarana Pengadaan sarana sesuai dengan
kegiatan pelayanan IMB kebutuhannya
7. Meningkatnya kemudahan Indeks Kepuasan masyarakat
masyarakat memperoleh informasi
tata kota

Auditor harus membuat program kerja perencanaan audit terlebih dahulu, contoh
seperti berikut
……………………………………… KKA No : …………..
Disiapkan oleh : ……………
Tanggal : …………..
Direviu oleh : …………..
Tanggal : …………..

PROGRAM KERJA AUDIT


I. PERENCANAAN AUDIT KINERJA DINAS TATA RUANG DAN BANGUNAN TAHUN 20…..

Rencana Realisasi Ket.


No Tujuan/Langkah Kerja
Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu Ref. KKA
A Tujuan:

Menyiapkan dokumen perencanaan


sehingga pelaksanaan audit dapat
dilakukan secara efektif dan efesien.

B Langkah Kerja:
1 Susun dokumen perencanaan audit
kinerja dan tetapkan tujuan/sasaran
dan lingkup penugasan.
2 Dapatkan data-data :
- Visi, Misi, Sasaran organiasasi;
- Struktur Organisasi dan uraian
tugas;
- Peraturan perundangan yang
berlaku;
- Sistem dan prosedur;
- Data keuangan;
- Informasi kodisi penerapan
sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP);
- Kinerja Utama (IKU), Target
Kegiatan Tahunan, dan strategi
pencapaiannya;
- Informasi mengenai
pengelolaan risiko terhadap
IKU;
- serta informasi lain yang
relevan.
3 Evaluasi terhadap IKU yang telah
ditetapkan apakah telah spesifik,
dapat diukur, relevan, dan
komprehensif.

4 Indentifikasi pengendalian kunci


atas risiko dalam mencapai /
mewujudkan IKU, selanjutnya
lakukan evaluasi terhadap
kecukupan pengendalian atas risiko
tersebut.
5 Buat kesimpulan.

6 Buat rencana pengujian.


7 Buat audit program pelaksanaan
audit.

Direviu oleh Pengendali Teknis Diajukan oleh Ketua Tim


Tanggal ……………. Tanggal …………….

………………………………….. ……………………………..

Disetujui oleh Pengendali Mutu/Pembantu Penanggung Jawab

Tanggal …………….

……………………………..
A. TAHAP PERENCANAAN
1. PENETAPAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT
Tujuan audit:
Memberikan penilaian atas pencapaian prestasi atau unjuk kerja dari instansi
pemerintah dalam hal keekonomisan, efisiensi dan efektivitas terkait kegiatan
pelayanan IMB kinerja pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten
ABC.
Lingkup audit:
Pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah terkait dengan kegiatan pelayanan IMB kinerja pada Dinas Tata
Ruang dan Bangunan Kabupaten ABC.
2. PEMAHAMAN AUDITAN
pada tahap ini, auditor harus menguji kecukupan IKU sebagai indikator
kinerja, syaratnya adalah IKU harus spesifik, dapat diukur, relevan, dan
komprehensif. Hasil pengujian dituangkan dalam kertas kerja berikut

………………………
……………………………………… KKA No :
………………………
Disiapkan oleh :
………………………
Tanggal :
………………………
Direviu oleh :
………………………
Tanggal :

Nama Instansi yang diperiksa : Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kab. ABC

Tahun Pemeriksaan : ………………………

Nomor Audit Program : I. B. 3

Judul KKA : Evaluasi terhadap IKU

Komprehensif
No. Indikator Kinerja Spesifik Dapat diukur Relevan

1. % Proses penerbitan izin sesuai Spesifik Dapat Relevan Komprehensif


standar waktu layanan

2. Jumlah perubahan/revisi atas Spesifik Dapat Tidak Relevan Komprehensif


RUTR /W

3. % Keakuratan perhitungan Spesifik Dapat Relevan Komprehensif


retribusi perizinan

4. % Ketepatan pemberian izin sesuai Spesifik Dapat Relevan Komprehensif


pemilik yang seharusnya

5. Jumlah pegawai yang telah Spesifik Dapat Relevan Komprehensif


mengikuti pelatihan sesuai yang
dipersyaratkan
6. Pengadaan sarana sesuai dengan Spesifik Dapat Relevan Komprehensif
kebutuhannya
7. Indeks Kepuasan masyarakat Kurang Dapat Relevan Komprehensif

Simpulan:

Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk kegiatan pelayanan IMB sudah ditetapkan secara
komprehensif, spesifik, relevan dan dapat diukur, terdapat satu indikator yang tidak relevan
dengan tugas dan fungsi terkait pelayanan IMB.

3. IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO


Terdapat dua tahapan, yaitu identifikasi (membuat suatu register risiko yang
terdiri dari uraian risiko, penyebab dan dampak dari risiko tersebut) serta
melakukan penilaian risiko (Penentuan besarnya probabilitas keterjadian dan
besarnya dampak dari risiko, sehingga dapat dinilai besar risikonya berupa
perkalian antara probabilitas dan dampak), dengan pelaksanaannya sebagai
berikut
Terdapat data mengenai alur pengajuan IMB dari pemohon hingga terbitnya
IMB yang sudah disetujui:

Penerimaan berkas Pemeriksaan gambar rencana & peninjauan


1. 2.
IMB lapangan
3. Perhitungan Ret. /SKR 4. Pemberian No. Reg. IMB/pengetikan
5. Pemetaan & Situasi 6. Pembuatan Konsep
7. Pemeriksaan PIMB 8. Pemeriksaan berkas
9. Penandatanganan IMB 10. Penomoran Kep. IMB
11. Pencatatan / Dok. IMB 12. Penyerahan IMB

Diperoleh pula informasi mengenai hal-hal tersebut di bawah ini:


a. Berkas permohonan kadang tidak lengkap. Sebagai contoh, bukti
pembayaran PBB, ataupun perhitungan rencana gambar meski tidak
dilampirkan dalam berkas namun tetap diproses oleh petugas, dengan
alasan berkas akan segera disusulkan. Namun demikian, seringkali
sampai dengan proses akhir berkas tersebut tidak diserahkan kepada
petugas. Hal itu mengakibatkan beberapa IMB tidak sesuai dengan
pemilik yang seharusnya. Kejadian tersebut terjadi beberapa kali namun
tidak terlalu sering.
b. Demikian juga gambar rencana, kebanyakan pemohon (lebih dari 50%)
melampirkan gambar rencana yang tidak benar. Pemohon hanya
melampirkan gambar sketsa dari rencana bangunan dan seringkali tidak
dapat dipastikan ukurannya. Hal itu dapat mengakibatkan tidak tepatnya
pengenaan tarif/IMB.
c. Permasalahan di atas menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi
kesalahan penetapan tarif atas IMB. Hal itu berdampak pada
berkurangnya potensi penerimaan retribusi secara signifikan.
d. Keterbatasan petugas baik dari segi jumlah maupun kemampuan teknis
serta tidak tertibnya pemohon dalam memberikan berkas, terkadang
membuat proses pelayanan menjadi terlambat. Akibatnya tingkat
pelayanan menurun dan dapat berdampak pada reputasi dinas. Meskipun
demikian kejadian keterlambatan tersebut hanya sebagian kecil dari
seluruh permohonan IMB.
e. Pengadaan formulir dan perlengkapan pengurusan IMB dilaksanakan
setiap tahun melalui panitia pengadaan yang belum mempunyai sertifikasi
pengadaan barang/jasa. Selama ini, Dinas belum pernah melakukan
evaluasi mengenai kewajaran harga maupun kebutuhan bahan yang
sesungguhnya.
Pimpinan Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan dengan bantuan auditor
telah menetapkan kriteria skala kemungkinan terjadinya dan dampak dari
risiko sebagai berikut:

Kriteria Skala
No Definisi Kriteria Kemungkinan
Kemungkinan Nilai

1. Jarang Sekali Kecil kemungkinan tetapi tidak diabaikan. 1


Probabilitas rendah, tetapi lebih besar dari pada nol.
Mungkin terjadi sekali dalam 25 tahun.
2. Jarang Probabilitas kurang dari pada 50%, tetapi masih cukup 2
tinggi.
Mungkin terjadi sekali dalam 10 tahun.
3. Sering Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50 3
Mungkin terjadi kira‐kira sekali dalam setahun
Kriteria Skala
No Definisi Kriteria Dampak
Dampak Nilai

1. Rendah  Tidak cukup mengganggu jalannya Pelayanan. 1


Sekali  Menimbulkan kerusakan kecil Kerugian sampai Rp.50.000.000,‐
 Terjadi penambahan anggaran yang tidak diprogramkan namun
tidak lebih dari Rp.100.000.000,‐
 Menggangu pencapaian tujuan organisasi meskipun tidak
signifikan.
 Tidak berdampak pada pandangan negatif terhadap institusi.
 Adanya kerusakan kecil terhadap lingkungan.
2. Rendah  Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan sampai 2
dengan 2 hari.
 Adanya kekerasan, ancaman dan menimbulkan kerusakan yang
serius.
 Kerugian yang terjadi diatas Rp.50.000.000,‐ sampai
Rp.500.000.000,‐
 Terjadi penambahan anggaran yang tidak di programkan lebih
dari Rp100.000.000,00 namun tidak lebih dari Rp.500.000.000,‐.
 Menggangu pencapaian tujuan organisasi secara signifikan.
 Berdampak pada pandangan negatif terhadap institusi dalam
skala lokal (masuk dalam pemberitaan media lokal).
 Adanya kerusakan cukup besar terhadap lingkungan.
3. Tinggi Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 3
minggu.
Adanya kekerasan, ancaman dan menimbulkan kerusakan yang
serius dan membutuhkan perbaikan yang cukup lama.
Kerugian yang terjadi diatas Rp.500.000.000,‐ sampai
Rp.1.000.000.000,‐.
Terjadi penambahan anggaran yang tidak diprogramkan namun tidak
lebih dari Rp.1.000.000.000,‐
Sebagian tujuan organisasi gagal dilaksanakan.
Merusak citra institusi dalam skala nasional (telah masuk dalam
pemberitaan media lokal dan nasional).
Adanya kerusakan besar terhadap lingkungan.
4. Tinggi Terganggunya pelayanan lebih dari 1 minggu. 4
Sekali Kerusakan fatal.
Kerugian yang terjadi diatas Rp.1.000.000.000,‐
Terjadi penambahan anggaran yang tidak diprogramkan namun tidak
lebih dari Rp.2.000.000.000,‐.
Sebagian besar tujuan organisasi gagal dilaksanakan.
Merusak citra institusi dalam skala nasional, penggantian pucuk
pimpinan instansi secara mendadak.
Terjadinya KKN dan diproses secara hukum.
………………………
……………………………………… KKA No :
………………………
Disiapkan oleh :
………………………
Tanggal :
………………………
Direviu oleh :
………………………
Tanggal :

Nama Instansi yang diperiksa : Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kab. ABC

Tahun Pemeriksaan : ………………………

Nomor Audit Program : I. B. 4

Judul KKA : Identifikasi dan Penilaian Risiko

Penilaian Risiko
No. Indikator Kinerja Risiko Kemungkinan Dampak Nilai Risiko
Keterjadian

1. % Proses penerbitan izin Adanya berkas Sangat Sering (4) Tinggi (3) 12
sesuai standar waktu pengajuan IMB yang
layanan tidak lengkap dokumen
pendukungnya

2. % Keakuratan Terjadinya kesalahan Sangat Sering (4) Tinggi Sekali (4) 16


perhitungan retribusi penetapan tarif IMB
perizinan
3. Jumlah pegawai yang Tidak ada pegawai yang Sering (3) Tinggi (3) 6
telah mengikuti pelatihan lulus ujian sertifikasi
sesuai yang keahlian penilai
dipersyaratkan
4. Pengadaan sarana Terdapat hasil Jarang (2) Tinggi (3) 9
sesuai dengan pengadaan yang tidak
kebutuhannya dapat digunakan

Simpulan:

Peringkat untuk prioritas pemeriksaan rinci adalah


1. Adanya kesalahan penetapan tarif IMB.
2. Adanya berkas pengajuan IMB yang tidak lengkap dokumen pendukungnya.
3. Adanya pegawai yang tidak lulus ujian sertifikasi.
4. Adanya hasil pengadaan barang yang tidak dapat digunakan (rusak atau sisa).

*catatan : risiko disini dapat menjadi temuan audit apabila nanti saaat pengujian rinci
dapat terbukti. (dahulu dikenal dengan istilah potential audit objetives/PAO).
4. IDENTIFIKASI PENGENDALIAN KUNCI
Merupakan tahapan untuk mengidentifikasi pengendalian yang paling
berperan untuk menekan risiko sampai di level yang dapat diterima.
Diperoleh informasi mengenai SOP yang berlaku di Dinas Tata Tuang dan
Bangunan Kabupaten ABC terkait dengan pelayanan IMB.
• Pemohon mengambil formulir permohonan IMB di kantor suku dinas
terdekat.
• Pemohon mengisi formulir tersebut dan menandatanganinya yang
diketahui oleh lurah dan camat setempat.
• Formulir diserahkan di loket pelayanan IMB dengan dilengkapi dokumen
Keterangan Rencana Kota (KRK) Asli dan fotokopi surat-surat
penguasaan tanah yang sah (menunjukkan asli atau fotokopi yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, bila tanah bukan miliknya sendiri
dilampiri surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik tanah dan
ditandatangani di atas meterai cukup, fotokopi KTP pemohon dan/atau
pemilik tanah, fotokopi pembayaran PBB tahun terakhir atau keterangan
dari instansi yang berwenang apabila tidak terkena PBB, bila pemohon
merupakan badan hukum dilampiri fotokopi akta pendirian badan hukum
(PT,CV,Firma, Yayasan,dll)., gambar teknis rencana bangunan meliputi:
denah, tampak 2 sisi, 2 potongan, rencana atap, rencana pondasi, dan
sumur resapan, perhitungan konstruksi (lengkap dengan gambar-
gambarnya) dilengkapi fotokopi ijasah dan KTP penanggung jawab serta
surat pernyataan pertanggungjawaban yang ditandatangani di atas
meterai cukup, apabila (bangunan berlantai 2 atau lebih, bangunan
dengan konstruksi bentang atap lebih dari 10m, penyelidikan tanah untuk
bangunan berlantai 3 atau lebih, surat pernyataan ditandatangani di atas
meterai cukup, kajian lingkungan (SPPL/UKL-UPL/AMDAL), rekomendasi
ketinggian bangunan dari instansi teknis yang berwenang, persetujuan
prinsip dari Bupati untuk pembangunan tempat ibadah serta bangunan
lain sesuai ketentuan yang berlaku, dan rekomendasi instalasi pencegah
bahaya kebakaran untuk bangunan berlantai 4 atau lebih
• Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap dan benar, berkas permohonan
diagendakan dan kepada pemohon diberikan arsip permohonan.
• Dilaksanakan proses pengukuran dan cek lapangan.
• Dilakukan penetapan besaran retribusi berdasarkan tarif Perda sesuai
klasifikasi, fungsi, dan luas bangungan.
• Berkas permohonan selanjutnya diproses oleh suku dinas yang
bersangkutan mulai dari pemetaan sampai dengan pencatatan/
dokumentasi IMB untuk diserahkan kepada pemohon.
• Apabila IMB telah diterbitkan, pemohon akan diberitahu dan selanjutnya
bisa diambil di loket pengambilan dengan menunjukkan tanda lunas
pembayaran retribusi dari loket pembayaran atau kas daerah.
• Standar waktu pelayanan pemberian ijin adalah 14 hari kerja.
• Pengadaan formulir/perlengkapan lainnya dilakukan evaluasi kebutuhan
setiap tahunnya.
• Mengikutkan diklat pengadaan barang dan jasa bagi pegawai yang terkait
pengadaan.

…………………………………… ……………………
… KKA No : …
……………………
Disiapkan oleh : …
……………………
Tanggal : …
……………………
Direviu oleh : …
……………………
Tanggal : …

Nama Instansi yang diperiksa : Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kab. ABC
Tahun Pemeriksaan : ………………………
Nomor Audit Program : I. B. 4
Judul KKA : Identifikasi Pengendalian Kunci

No. Indikator Kinerja Risiko Kegiatan Pengendalian


1. % Keakuratan Terjadinya kesalahan - Reviu berjenjang mengenai penetapan tarif
perhitungan retribusi penetapan tarif IMB IMB
perizinan - Pengukuran dan cek fisik di lapangan

2. % Proses penerbitan Adanya berkas pengajuan - Pemeriksaan berkas saat menerima pengajuan
izin sesuai standar IMB yang tidak lengkap dari masyarakat
waktu layanan dokumen pendukungnya
3. Jumlah pegawai yang Tidak ada pegawai yang - (belum ada pengendalian)
telah mengikuti lulus ujian sertifikasi
pelatihan sesuai yang keahlian penilai
dipersyaratkan
4. Pengadaan sarana Terdapat hasil pengadaan - Mengikutkan diklat pengadaan barang dan
sesuai dengan yang tidak dapat digunakan jasa bagi pegawai
kebutuhannya

Simpulan:

Terdapat satu risiko yang belum terdapat pengendaliannya.


5. EVALUASI KECUKUPAN DESAIN PENGENDALIAN
Auditor akan melakukan evaluasi kecukupan desain pengendalian pada risiko
kesalahan penetapan tarif retribusi (risiko pertama).
Diperoleh informasi mengenai prosedur penetapan besaran retribusi
dimaksud adalah sebagai berikut:
• Berdasarkan berkas yang diterima dari seksi registrasi, petugas pada
seksi teknik dan bangunan mengidentifikasi apakah permohonan yang
diajukan merupakan lingkup kegiatan pembinaan penyelenggaraan
bangunan gedung (pembangunan baru, rehabilitasi/renovasi dan
pelestarian/pemugaran) atau administrasi IMB (pemecahan dokumen IMB,
pembuatan duplikat, pemutakhiran data dan/atau perubahan non teknis
lainnya).
• Selanjutnya petugas menetapkan lingkup item komponen retribusi sesuai
permohonan yang diajukan dan menetapkan volume/besaran kegiatan,
indeks, harga satuan retribusi untuk bangunan gedung dan untuk
prasarana bangunan gedung.
• Berdasarkan hasil penetapan tersebut di atas, petugas menghitung
besarnya retribusi menggunakan rumus yang telah ditetapkan dalam
Perda.
• Tingkat penggunaan jasa atas pemberian layanan perizinan IMB
menggunakan indeks berdasarkan fungsi, klasifikasi dan waktu
penggunaan bangunan gedung serta indeks untuk prasarana bangunan
gedung sebagai tingkat intensitas penggunaan jasa dalam proses
perizinan.

…………………………………… ……………………
… KKA No : …
……………………
Disiapkan oleh : …
……………………
Tanggal : …
……………………
Direviu oleh : …
……………………
Tanggal : …

Nama Instansi yang diperiksa : Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kab. ABC
Tahun Pemeriksaan : ………………………
Nomor Audit Program : I. B. 5
Judul KKA : Evaluasi Kecukupan Desain Pengendalian
No. Risiko Kegiatan Pengendalian Simpulan Pengujian
1. Terjadinya kesalahan - Reviu berjenjang mengenai - Tidak Cukup
penetapan tarif IMB penetapan tarif IMB
- Pengukuran dan cek fisik di
- Tidak Cukup
lapangan
2. Adanya berkas pengajuan - Pemeriksaan berkas saat - Tidak Cukup
IMB yang tidak lengkap menerima pengajuan dari
dokumen pendukungnya masyarakat

3. Tidak ada pegawai yang lulus - (belum ada pengendalian) - Tidak Cukup
ujian sertifikasi keahlian
penilai
4. Terdapat hasil pengadaan - Mengikutkan diklat - Tidak Cukup
yang tidak dapat digunakan pengadaan barang dan jasa
bagi pegawai
Simpulan: Pengendalian yang sudah ada masih belum mencukupi, sehingga harus dilakukan audit rinci.

*catatan : daftar risiko yang sudah ada dapat lebih berkurang apabila pengendalian
yang ada sudah dianggap memadai. Apabila belum memadai harus dilakukan audit
rinci. (dahulu dikenal dengan istilah tentative audit objetives/TAO).
6. PENYUSUNAN RENCANA PENGUJIAN
Sesuai dengan KK sebelumnya
…………………………… KKA No : …………............

Disiapkan oleh : ………………………

Tanggal : ……………………..

Direviu oleh : ………………………

Tanggal : ……………………..

Nama Intansi yang diperiksa : …………………………………


Tahun Pemeriksaan : …………………………………
Nomor Audit Program : I. B. 5
Judul KKA : Penyusunan Rencana Pengujian

No Observasi
Pernyataan Risiko Wawancara Pemeriksaan Dokumen
Risiko

1 Terjadinya Melakukan 1. Mempelajari mengenai Melakukan pengamatan


kesalahan wawancara / penetapan tarif IMB di Front Office/loket, untuk
penetapan tarif IMB kuesioner dengan mengetahui prosedur
2. Melakukan uji petik thd
beberapa penetapan tarif yang ada
dokumen permohonan izin utk
masyarakat dan
periode tt.
petugas dari Dinas
Tata Ruang dan
Bangunan
7. PENYUSUNAN PROGRAM KERJA AUDIT
Sesuai dengan KK sebelumnya

……………………………… KKA No : …………..


Disiapkan oleh : ………….
Tanggal : ………….
Direviu oleh : ………….
Tanggal : ………….

PROGRAM KERJA AUDIT


II. PELAKSANAAN AUDIT KINERJA DINAS …….TAHUN 20…..

A. KEGIATAN PELAYANAN IMB


Rencana Realisasi
Tujuan/Langkah Kerja
Pelaksana Waktu Pelaksana Waktu
Tujuan:
Untuk meyakini bahwa Tarif yang dikenakan
kepada pemohon IMB sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Langkah Kerja:
(1) Pelajari aturan dan ketentuan mengenai
penetapan tarif IMB.
(2) Dapatkan data mengenai IMB yang
diterbitkan sesuai dengan periode audit.

(3) Tentukan sampel terhadap IMB yang


telah diterbitkan.
(4) Lakukan pengujian dokumen terhadap
sampel.
Peroleh informasi mengenai data
pendukung terbitnya IMB tersebut.
(5) Lakukan perhitungan ulang terhadap tarif
IMB yang telah diterbitkan.
(6) Lakukan wawancara/konfirmasi terhadap
sampel mengenai diperolehnya IMB
tersebut.
(7) Lakukan wawancara/konfirmasi kepada
petugas mengenai prosedur penetapan
tarif.
(8) Buat simpulan audit

8. PENGALOKASIAN SUMBER DAYA


tuliskan auditor/tim yang terlibat pada audit ini pada program kerja yang
sudah ada.
B. TAHAP PERLAKSANAAN
1. PENGUJIAN DAN PENGUMPULAN BUKTI
2. EVALUASI BUKTI DAN PENGAMBILAN KESIMPULAN

Terhadap dua tahap tersebut, dibuat kertas kerja sebagai berikut:


KKA I
………………………… KKA No : …………..
……
Disiapkan oleh : ………………………
Tanggal : ……………………..
Direviu oleh : ………………………
Tanggal : ……………………..

Nama Intansi yang diperiksa : …………………………………


Tahun Pemeriksaan : …………………………………
Nomor Audit Program : II. B. 2. 1)
Judul KKA : Pengujian Dokumen Proses Perizinan IMB

Pengujian
Nomor
No Nama Pemohon Ketepatan Kebenaran Ketepatan
Berkas Kegiatan Reviu
Tarif Gambar Waktu

……… …………. v v X X
….
……… …………. v v X X
….
……… …………. Kurang X X X
…. Rp500.000
……… …………. v v X v
….
……… …………. Kurang v X v
…. Rp300.000
……… …………. …………. …………. …………. ………….
….
……… …………. v v X v
….

Simpulan:
Dari hasil pengujian terhadap 100 (seratus) dokumen proses perizinan IMB, atau 10% dari populasi,
disimpulkan sbb:
1. Terdapat 60 dokumen (60%) yang sesuai kepemilikannya.
2. Sebanyak 30 berkas atau 30 permohonan (30%), kurang dihitung tarif retribusi dengan total Rp
8.000.000,00 atau 8% dari taotal pendapatan yang seharusnya diterima.

3. Sebanyak 40 dokumen terbit tepat waktu.


4. Ada 3 orang pegawai yang ikut pelatihan.
5. 80% pengadaan barang telah sesuai dengan kebutuhan.
6. Penanganan keluhan sebanyak 80 keluhan dari 100 jumlah keluhan yang masuk.
Data capaian Indikator Kinerja untuk masing-masing unsur penilaian:
Capaian 90 – 100% = Baik Sekali (5)
Capaian 75 – 89% = Baik (4)
Capaian 60 – 74% = Cukup (3)
Capaian 50 – 59% = Rendah (2)
Capaian < 50% = Buruk (1)

KKA II
……………………………… KKA No : …………..
Disiapkan oleh : ………………………
Tanggal : ……………………..
Direviu oleh : ………………………
Tanggal : ……………………..

Nama Intansi yang diperiksa : …………………………………


Tahun Pemeriksaan : …………………………………
Nomor Audit Program : II. B. 2. 2)
Judul KKA : Skoring atas Capaian Kinerja Kegiatan Pelayanan IMB

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja Nilai Angka

1 % IMB yg tepat sesuai pemiliknya 100% 60% Cukup (3) 3


2 % Retribusi IMB yang akurat 100% 70% Cukup (3) 3
3 % IMB yg tepat waktu 100% 40% Buruk (1) 1
Jumlah pegawai yang telah
4 mengikuti pelatihan sesuai yang 10 org 3 org (30%) Buruk (1) 1
dipersyaratkan
Pengadaan sarana sesuai
5 100% 80% Baik (4) 4
kebutuhan
Jumlah keluhan pelayanan yang
6 100 80 (80%) Baik (4) 4
diterima
Jumlah Skor 16
Rata-rata 2,67
Simpulan:
Kinerja Pelayanan IMB pada Dinas Tata Ruang dan Bangunan sebesar 2,67 (Buruk)
3. PENGEMBANGAN TEMUAN DAN REKOMENDASI
*catatan : pengembangan temuan berdasarkan hasil audit rinci. (dahulu
dikenal dengan istilah firm audit objetives/FAO).

…………………………………… KKA No : …………..



Disiapkan oleh : ………………
Tanggal : ………………..
Direviu oleh : ………………
Tanggal : ………………..

Nama Intansi yang diperiksa : …………………………………


Tahun Pemeriksaan : …………………………………
Nomor Audit Program : II. B. 2. 3)
Judul KKA Simpulan
:

No Uraian Temuan Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi


C. TAHAP PELAPORAN
1. PENYAMPAIAN SIMPULAN SEMENTARA
- Konsep temuan audit dibiarakan intern tim, direviu oleh dalnis.
- Konsep temuan audit disampaikan kepada pimpinan auditan untuk
dibahas dan diberi tanggapan.
- Komentar/tanggapan harus didokumentasikan, termasuk temuan yang
tidak disetujui.

2. PENYUSUNAN LAPORAN
Disusun berdasarkan forat yang telah dibuat.

3. DISTRIBUSI LAPORAN

4. MONITORING TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai