Telp. (021) 8083008 ext. 1307-1309 fax. (021) 80889566 email: ditjarir_bkn@yahoo.com
i
DAFTAR I S I
Adikara Siaran ( AS ) ... 1
Agen .................. 3
Analis Kepegawaian 7
Apoteker ............... 9
Arsiparis .................. 10
Auditor .... 13
Bidan ... 15
Diplomat ................ 16
Dokter ................ 17
Dosen .. 20
Epidemiolog Kesehatan . 21
Fisioterapis .... 23
Guru . 25
Inspektur Ketenagalistrikan .. 26
ii
Pamong Budaya . 39
Pengantar Kerja 58
Pengawas Benih Tanaman ........ 59
Pengawas Bibit Ternak 60
Pengawas Farmasi dan Makanan ........ 61
Pengawas Keselamatan Pelayaran ..... 62
Pengawas Lingkungan Hidup ...... 63
Pengawas Ketenagakerjaan .. 64
Penyuluh Pajak . 88
Penyuluh Pertanian . 89
Penyuluh
y Sosial .................. 90
Penyuluh Perikanan ....................... 91
Perawat ...................... 93
Perawat Gigi 94
Perekam Medis .. 95
Perekayasa .. 96
Perencana 97
Polisi Kehutanan ................. 98
Pustakawan ...................... 99
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 218 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
3
Agen
1. PENGERTIAN : Agen adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjwb, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan dan/atau operasi intelijen.
2. TUGAS POKOK : Melakukan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan serta analisis
produk intelijen untuk memperoleh komponen - komponen strategis
sebagai bahan kebijakan pemerintah serta mengamankan dan
mensukseskan
k k pelaksanaannya
l k
3. KEP MENPAN : Nomor 31/KEP/M.PAN/5/2002 Tanggal 31 Mei 2002
4. SKB : Nomor KEP-027/1/2003 dan Nomor 03 TAHUN 2003 Tanggal 31 Januari 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 48 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES No. 10 Tahun 1996
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Intelijen Negara
8. RUMPUN JABATAN : Penyidik dan detektif
9. LINGKUP BERLAKU : PNS BIN
10
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala BIN/Pejabat lain yang ditunjuk bagi Madya dibantu Tim Penilai Kepala
b. Sekretaris Utama/Pejabat lain yg ditunjuk bagi Pelaksana-Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai
Sesma
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
g
d. ditugaskan secara penuh
p di luar jabatan
j Agen;
g ;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Agen yang telah selesai menjalani Pembebasan Sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah DII
Pelaksana Rp. 240.000 56 th sesuai dgn kualifikasi
II/c 60 pendidikan
2. Pangkat paling rendah Pengatur
II/d 80 Muda TK I, Golru II/b.
Terampil* 3. Diklat fungsional Tk terampil
III/a 100 4. Job training agen
j
P. Lanjutan Rp.
p 300.000 56 th 5 Tersedia formasi
5.
III/b 150 6. Setiap unsur penilaian dalam
III/c 200 DP-3 sekurang-kurangnya
Penyelia Rp. 550.000 56 th bernilai baik dalam satu tahun
III/d 300 terakhir
Ket: * berjumlah 135 orang, ** berjumlah 431 orang, total keseluruhan 566 orang s.d Oktober 2012. Sumber data: BIN
4
Analis Pasar Hasil Pertanian*
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan analisis pasar
hasil pertanian yang diduduki oleh PNS
2. TUGAS POKOK : menyiapkan, melaksanakan, mengkaji kebijakan dan mengembangkan pelayanan dibidang
analisis pasar hasil pertanian
3. PERMENPAN-RB : Nomor 6 Tahun 2012, Tanggal 21 Pebruari 2012
4
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor N 59/PERMENTAN/OT 140/9/2012 dan
59/PERMENTAN/OT.140/9/2012 d Nomor
N 10 Tahun
T h 2012
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor ......................
6. PERATURAN BUP : P P Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pertanian
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Pertanian / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian bagi Madya pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina
Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kab/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi pemasaran domestik di Kementerian Pertanian, bagi Pelaksana s.d Penyelia, dan
Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama s.d s d Madya,
Madya pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan Kementerian Pertanian
dibantu Tim Penilai Kementerian
c. Pejabat eselon II yang membidangi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian Provinsi bagi Analis Pasar Hasil
Pertanian Pelaksana s.d Penyelia, dan Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Pejabat eselon II yang membidangi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian Kabupaten/Kota bagi Analis Pasar
Hasil Pertanian Pelaksana s.d Penyelia, dan Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru
IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN:
1) Di lingkungan Kementerian Pertanian: 3) Di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota:
a. Tingkat
g Terampil,
p , paling
p g banyak
y 10 orang g a. Tingkat
g Terampil,
p , paling
p g banyak
y 40 orang
g
b. Tingkat Ahli, paling banyak 20 orang b. Tingkat Ahli, paling banyak 20 orang
2) Di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi:
a. Tingkat Terampil, paling banyak 40 orang
b. Tingkat Ahli, paling banyak 25 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Analis Pasar Hasil Pertanian yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Analis Pasar Hasil
Pertanian paling tinggi berusia 54 tahun.
Syarat pengangkatan
P
Perpindahan
i d h dari
d i jabatan
j b t lain:
l i
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
Utama 56 th 2. Tersedia formasi untuk jabatan Analis
Kebijakan;
3. Memiliki pengalaman di bidang
IV/e 1050 analisis kebijakan paling kurang 2 th
4. Usia paling tinggi 50 tahun
Ket: *Jabatan Fungsional ini baru ditetapkan pada tanggal 10 Pebruari 2012
7
Analis Kepegawaian
1. PENGERTIAN : Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan manajemen PNS.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem
manajemen PNS.
3. PERMENPAN : Nomor PER/36/M.PAN/11/2006 Tanggal gg 29 November 2006
jo PER/14/M.PAN/6/2008 Tanggal 2 Juni 2008
4. PERKA BKN : Nomor 67 Tahun 2006 Tanggal 29 Nopember 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 17 Tahun 2013 Tanggal 1 Maret 2013
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : P P Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Kepegawaian Negara
8. RUMPUN JABATAN : Manajemen
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala BKN/Eselon I yang ditunjuk bagi Madya pada BKN dan luar BKN dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sesma BKN/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda
dibantu Tim Penilai Sekretariat Utama BKN
c. Ka.Kanreg BKN bagi Pertama dan Muda pada Kanreg masing-masing dibantu Tim Penilai Kanreg
d. Pimp.Instansi Pusat /Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama- Muda dibantu Tim Penilai Instansi
e. Sekda Provinsi/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-
Muda di Pemda Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Sekda Kab/Kota/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana-Penyelia dan Pertama-Muda
di Pemda Kab/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Analis Kepegawaian;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Analis Kepegawaian yang telah selesai menjalani Pembebasan Sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
berlaku
KETERANGAN : Belum disesuaikan dengan KEPPRES Nomor 87 Tahun 1999 jo KEPPRES Nomor 97 Tahun 2012
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 232 orang s.d Nopember 2012.Sumber data: Kem. Kominfo
9
Apoteker
1. PENGERTIAN : Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan
kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban
yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja
kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik dan
pelayanan farmasi khusus
3. PERMENPAN : Nomor PER/07/M.PAN/4/2008 Tanggal 15 April 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1113/MENKES/PB/XII/2008 dan
Nomor 26 Tahun 2008 Tanggal. 1 Desember 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
SE K
Ka BAKN N No. 02/SE/1987
02/SE/1987, Tanggal
T l 08 Jan
J 1987
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membina pelayanan kefarmasian Depkes atau pejabat eselon II bagi Apoteker Utama
dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membina pelayanan kefarmasian Depkes bagi Apoteker Pertama s.d Madya
dibantu Tim Penilai Sekretariat Direktorat Jenderal
c. Pimpinan
Pi i U
Unitit Pelayanan
P l Kesehatan
K h t Departemen,
D t LPND,
LPND selain
l i DDepkes
k b bagii A
Apoteker
t k P Pertama
t s.d
dMMadya
d
dibantu Tim Penilai Instansi
d. Kadinkes Provinsi bagi Apoteker Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Kadinkes Kabupaten/Kota bagi Apoteker Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
g
d. ditugaskan secara penuh
p di luar jabatan
j Apoteker;
p ;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Apoteker
paling tinggi berusia 54 tahun.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 772 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
10
Arsiparis
1. PENGERTIAN : Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh
melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai
fungsi,tugas,dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan
3. PERMENPAN : Nomor PER/3/M.PAN/3/2009 Tanggal 10 Maret 2009
4. PERATURANU BERSAMA
S : Nomor
o o 18 8 Tahun
a u 2009
009 da
dan 21 Tahun
a u 2009
009 Tanggal
a gga 22 Desember
ese be 2009009
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 46 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES No. 42 Tahun 2012,
Tgl 12 April 2012 (dapat diperpanjang s.d 60 Tahun untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Arsip Nasional Republik Indonesia
8. RUMPUN JABATAN : Arsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala ANRI/Pejabat eselon I yg ditunjuk bagi Madya s.d Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Dir. Akreditasi dan Profesi Kearsipan ANRI bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Unit
Kerja
c. Kep.Badan/Kantor yg tgsnya di bidg pengelolaan arsip dn pembinaan kearsipan Provinsi bagi Pelaksana s.d
Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kep.Badan/Kantor yg tgsnya di bidang pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan Kab/Kota bagi Pelaksana s.d
Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit Kerja yg tgsnya dibidg pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan instansi Pusat di luar ANRI bagi
Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Arsiparis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Arsiparis
paling tinggi berusia 54 tahun.
II/c 60 Terampil:
Pelaksana Rp. 240.000 56 th 1. Berijazah D.III bid. Kearsipan; atau
II/d 80 2. Berijazah D.III bid. Ilmu lain sesuai
kualifikasi yang ditentukan
III/a 100 3. Pangkat paling rendah Pengatur, Gol.
P.Lanjutan Rp. 265.000 56 th Ruang II/c.
III/b 150 4. Mengikuti dan lulus diklat
Terampil * pengangkatan dlm jabatan fungsional
III/c 200 Arsiparis bagi yg berlatar pendidikan
dil
diluar bid
bidang kearsipan
k i
Penyelia Rp. 350.000 56 th 5. Tersedia formasi
III/d 300 6. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
paling kurang bernilai baik dalam 1
tahun terakhir
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 275.000 56 th 1. Berijazah S.1/D.IV bid kearsipan ; atau
2. Berijazah S1/D.IV bid ilmu lain sesuai
III/b 150 yang ditentukan
3. Pangkat serendah-rendahnya Penata
M d Gol.
Muda, G l Ruang
R III/a
III/
III/c 200 4. Mengikuti dan lulus diklat
pengangkatan dlm jabatan fungsional
Arsiparis bagi yg berlatar pendidikan
Muda Rp. 375.000 56 th diluar bidang kearsipan
5. Tersedia formasi
III/d 300 6. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Ahli ** paling kurang bernilai baik dalam 1
tahun terakhir
IV/a 400 Syarat pengangkatan
Dapat Perpindahan dari jabatan lain:
Madya IV/b 550 Rp. 500.000 diperpanjang 1. Memenuhi persyaratan yang telah
s.d 60 th ditentukan
IV/c 700 2. Memiliki pengalaman di bidang
kearsipan paling singkat 2 th
IV/d 850 Dapat 3. Telah ikut dan lulus Diklat fungsional
Utama Rp. 700.000 diperpanjang Arsiparis
IV/e 1050 s.d 60 th 4. Berusia paling tinggi 50 th
Ket: *berjumlah 1.535 orang, **berjumlah 409 orang, total keseluruhan 1.944 orang s.d Desember 2011. Sumber data: ANRI
11
Asisten Apoteker
1. PENGERTIAN : Asisten Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan penyiapan
pekerjaan kefarmasian pada unit sarana pelayanan kesehatan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara
penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan
rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan farmasi, dan
penyiapan pelayanan farmasi klinik.
3. PERMENPAN : Nomor PER/08/M.PAN/4/2008 Tanggal 15 April 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1114/MENKES/PB/XII/2008 dan Nomor 27 Tahun 2008 Tgl 1 Des 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007.
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian
K t i K Kesehatan
h t
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pelayanan kefarmasian bagi Asisten Apoteker P. Pemula s.d
Penyelia dibantu Tim Penilai Sekretariat Direktorat Jenderal
b. Pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan Departemen, LPND, selain Depkes bagi Asisten Apoteker P. Pemula s.d
Penyelia dibantu Tim Penila Instansi
c. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Asisten Apoteker P.Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi Asisten Apoteker P. Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kab/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Asisten Apoteker;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
f. bulan
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Asisten
Apoteker paling tinggi berusia 54 tahun.
Jenjang
j g Golongan
g Angka
g Tunjangan
j g Batas Usia Syarat
y Pengangkatan
g g
Tingkat
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 3.418 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
12
Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur ( Assessor )*
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Assessor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan penilaian kompetensi
manajerial
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial, yang meliputi pelaksanaan
penilaian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian dan pemanfaatan hasil
penilaian, serta pengembangan metode penilaian
3.
3 PERMENPAN -RB : Nomor 41 Tahun 2012 2012, Tanggal 17 Juli 2012
4. PERKA BKN : Nomor 16 Tahun 2012 Tanggal 17 Desember 2012
5. PERPRES TUNJANGAN : ................................
Per Ka. BKN Nomor ...................
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Kepegawaian Negara
8. RUMPUN JABATAN : Manajemen
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala BKN atau pejabat eselon I yang ditunjuk yang membidangi penilaian kompetensi manajerial bagi Assessor
Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b s.d Assessor Utama pangkat Pembina Utama, golru IV/e di lingkungan
BKN, di instansi lainnya di luar BKN dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama BKN atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penilaian kompetensi manajerial bagi
Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golru III/b s.d Assessor Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan BKN dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pimpinan Instansi atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penilaian kompetensi manajerial bagi
Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tk I, golru III/b s.d Assessor Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan instansi masing-masing dibantu Tim Penilai Instansi
d. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penilaian kompetensi manajerial
bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tk I, golru III/b s.d Assessor Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
e Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penilaian kompetensi
e.
manajerial bagi Assessor Pertama, pangkat Penata Muda Tk I, golru III/b s.d Assessor Madya, pangkat Pembina,
golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. FORMASI:
a. Formasi JF. Assessor di lingkungan BKN paling banyak 110 ;
b. Formasi JF. Assessor di lingkungan instansi pusat di luar BKN paling banyak 50;
c. Formasi JF. Assessor di lingkungan Provinsi paling banyak 30;
a. Formasi JF. Assessor di lingkungan Kabupaten/Kota paling banyak 10.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
b.
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Assessor;
d. cuti di luar tanggungan negara;
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Assessor yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi dan diklat penjenjangan
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Assessor paling
tinggi berusia 54 tahun.
Batas
Jenjang Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru Usia
Jabatan Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Pertama III/b 150 56 th 1. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) di bidang
Psikologi dan bidang ilmu lainnya yang berada
III/c 200 pada rumpun bidang ilmu humaniora (Ilmu
bahasa, Pendidikan, Sejarah, Ilmu hukum,
Muda 56 th Filsafat, Antropologi, Manajemen Sumber
III/d 300 Daya Manusia dan Ilmu-ilmu sosial yang
bersifat humanistik) yang ditetapkan oleh
Menteri PAN-RB dengan pertimbangan Kepala
IV/a 400 B d K
Badan Kepegawaiani N Negara;
2. Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I,
golru III/b;
Madya IV/b 550 56 th 3. Telah mengikuti diklat dan lulus uji
kompetensi sebagai Assessor;
4. AK kumulatif ditetapkan paling kurang 150;
Ahli 5. nilai prestasi kerja, paling sedikit bernilai baik
IV/c 700 dalam satu tahun terakhir.
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
IV/d 850 2 Mengikuti proses seleksi dan dinyatakan
2.
memenuhi persyaratan kompetensi sebagai
Assessor;
Utama 56 th 3. Bagi yang memiliki latar belakang pendidikan
lintas kualifikasi pendidikan yang ditetapkan
sebelumnya akan ditetapkan oleh Menteri
IV/e 1050 PAN-RB dgn pertimbangan instansi Pembina;
4. Usia paling tinggi 50 tahun;
5. Tersedia formasi untuk JF. Assessor;
Ket: Jabatan Fungsional ini baru ditetapkan pada tanggal 17 Juli 2012
13
Auditor
1. PENGERTIAN : Auditor adalah jabatan yg mempunyai ruang lingkup, tugas tanggugjawab dan wewenang
untuk melakukan pengawasan intern pd instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain
yang didlmnya terdapat kepentingan negara sesuai dgn peraturan perundang-undangan,
yang diduduki oleh PNS dgn hak dan kewajiban yg diberikan secara penuh oleh pejabat yg
berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, pengendalian
dan evaluasi pengawasan.
3. PERMENPAN : Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 Tgl 4 Juli 2008 jo Nomor 51 Tahun 2012, Tgl 27 Agustus 2012
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 Tahun 2008 Tanggal. 11 Nopember 2008
5. PERPRESTUNJANGAN : Nomor 66 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 41 Tahun 2012
Tanggal 12 April 2012 dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : BPKP
8. RUMPUN JABATAN : Akuntan dan Anggaran
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. PPK pada Instansi Pembina bagi Madya s/d Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat setingkat eselon II bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen, Inspektur Kementerian Negara, Inspektur Utama/Inspektur Lembaga
Tinggi Negara dan Lembaga Negara, Inspektur Utama/Inspektur LPND, Inspektur Utama/Inspektur/Ka.Unit
Pengawasan Intern, pejabat setingkat eselon II bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Madya dibantu Tim
Penilai Instansi
d. Inspektur Provinsi bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Inspektur Kab/Kota bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi
j hukuman disiplin
p Pegawai
g Negeri
g Sipilp dengan
g tingkat
g hukuman disiplin
p sedang g atau berat berupa
p jenis
j
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Auditor;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
a. Auditor yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Auditor dpt diangkat kembali dlm
jabatan Auditor Pelaksana s.d Penyelia dan Auditor Pertama s.d Muda paling tinggi berusia 54 tahun
b. Auditor yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Auditor (menduduki jabatan
struktural Eselon III atau Eselon IV) dapat diangkat kembali dlm jabatan Auditor sebelum mencapai BUP PNS setelah
memenuhi ketentuan yang berlaku
berlaku.
c. Auditor yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Auditor (menduduki jabatan
struktural Eselon I atau Eselon II) dapat diangkat kembali dlm jabatan Auditor paling tinggi berusia 58 tahun setelah
memenuhi ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah serendah-rendahnya D.III
Pelaksana II/c 60 Rp 240.000
Rp. 240 000 56 th sesuaii dengan
d kualifikasi
k lifik i
II/d 80 pendidikan
2. Pangkat serendah-rendahnya
Terampil * III/a 100 Pengatur Muda TK I, Golru II/b.
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 3. Diklat fungsional tingkat terampil
III/b 150 4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
III/c 200 sekurang- kurangnya bernilai baik
Penyelia Rp. 425.000 56 th
III/d 300 dalam satu tahun terakhir
Ket: *Jabatan Fungsional ini baru ditetapkan pada tanggal 17 Juli 2012
15
Bidan
1. PENGERTIAN : Bidan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kebidanan
pada sarana pelayanan kebidanan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi perempuan, pelayanan KB,
pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan masyarakat.
3. PER MENPAN : Nomor 01/PER/M.PAN/1/2008 Tanggal 28 Januari 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1110/MENKES/PB/XII/2008 dan Nomor 25 Tahun 2008 Tanggal 1 Desember 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 9 Tahun 2010 Tanggal 25 Januari 2010
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur yang membina pelayanan Kebidanan Depkes bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Pimpinan Unit Kerja Pel.kebidanan pd sarana pelayanan kesehatan di lingkungan Depkes bagi P.Pemula s.d
P
Penyelia
li dan
d Pertama-Muda
P t M d dibantu
dib t Tim
Ti Penilai
P il i Unit
U it Kerja
K j
c. Kadinkes Provinsi bagi Pertama-Muda yang bekerja pd sarana pelayanan kesehatan di lingkungan provinsi
dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Muda yang bekerja pada pelayanan
kesehatan di lingkungan kab/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit yang secara fungsional membawahi pelayanan kesehatan instansi pusat di luar Depkes bagi
P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Bidan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah ditugaskan secara penuh diluar jabatan Bidan paling tinggi berusia 2 (dua) tahun sebelum
mencapai batas usia pensiun.
Ket: *berjumlah 22.672 orang, **berjumlah 256 orang, total keseluruhan 22.928 orang s.d Desember 2011. Sumber data, Kem. Kesehatan
16
Diplomat
1. PENGERTIAN : Diplomat adalah Pejabat Dinas Luar Negeri yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh Menteri Luar Negeri untuk melakukan
kegiatan diplomatik.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan Diplomasi yang meliputi, mewakili (representing), perundingan
(negotiating), perlindungan (protecting), promosi (promoting) dan pelaporan
(reporting).
3. PER MENPAN : Nomor PER/87M.PAN/8/2005 Tanggal 16 Agustus 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 05/A/KP/IX/2006/01 dan Nomor 61 Tahun 2006 Tanggal 22 September 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 22 Tahun 2008 Tanggal 4 April 2008
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jjo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES No. 40 Tahun 1987
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Luar Negeri
8. RUMPUN JABATAN : Politik dan Hubungan Luar Negeri
9. LINGKUP BERLAKU : Kementerian Luar Negeri
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menlu bagi Madya dan Utama
a. Pimpinan unit kerja bagi Pertama dan Muda
b. Kepala Perwakilan bagi Pertama, Muda dan Madya
1. Berijazah serendah-
Atase III/a 100
rendahnya S.1/D.IV
Pertama Rp. 400.000 56 th sesuai dgn kualifikasi
Sekretaris pendidikan.
III/b 150
III 2. Pangkat serendah-
rendahnya Penata
Sekretaris II III/c 200 Muda, Golru III/a
Muda Rp. 800.000 56 th 3. Diklat berjenjang
dinas luar negeri/
Sekretaris I III/d 300 caraka muda
g
4. Telah diangkat
sebagai pejabat
Counsellor IV/a 400
Dinas Luar Negeri
Rp. 1.200.000 56 th 5. Setiap unsur
Minister- penilaian dalam DP-3
IV/b 550
Madya Counsellor sekurang-kurangnya
Ahli
bernilai baik dalam
Dapat satu tahun terakhir
Minister IV/c 700 Rp. 1.200.000 diperpanjang
s.d
d 60 th
Pengangkatan
Perpindahan dari
IV/d 850 jabatan lain:
1. Memenuhi
Dapat persyaratan yang
Utama Duta Besar Rp. 1.400.000 diperpanjang telah ditentukan;
s.d
d 60 th 2 Telah diangkat
2.
sebagai Diplomat
IV/e 1050 oleh Menteri Luar
Negeri.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 1.914 orang s.d Nopember 2012. Sumber data: Kem. Luar Negeri
17
Dokter
1. PENGERTIAN : Dokter adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan
d
derajat
j t kesehatan
k h t masyarakat,k t sertat membina
bi peran serta t masyarakat
k t dalam
d l
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
3. KEP MENPAN : Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 Tanggal 07 Nopember 2003
4. SKB : Nomor 1738/MENKES/SKB/XII/2003 dan Nomor 52 Tahun 2003 Tgl. 30 Des 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
SE- KA.BAKN No. 02/SE/1987, Tgl. 8 Jan 1987
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat
P t / Daerah
D h
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menkes/Pejabat lain yang ditunjuk bagi Utama di ling.Depkes dibantu Tim Penilai Departemen
b. Dirjen Pel.Medik Dep.Kes bagi Pertama s.d Madya di ling.Depkes dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Kadinkes Provinsi bagi Pertama s.d Madya yg bekerja pada sarana pelayanan Kesehatan Provinsi dibantu
Tim Penilai Provinsi
d. Kadinkes Kab/Kota bagi Pertama s.d Madya yang bekerja pada sarana pelayanan Kesehatan Kab/Kota
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit Kerja sarana Pel.Kesehatan serendahnya eselon III pd Instansi Pusat diluar Depkes bagi jjg
Pertama s.d Madya y p
pada unitnya
y masing-masing
g g dibantu Tim Penilai Unit Kerja
j
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Dokter;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
D kt yang ttelah
Dokter l h selesai
l i menjalani
j l i pembebasan
b b sementara
t dapat
d t diangkat
di k t kembali
k b li dalam
d l jabatannya
j b t menurutt
ketentuan yang berlaku
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan
yang
y g telah ditentukan
Dapat 2. Memiliki pengalaman dlm
Utama Rp. 1.400.000 diperpanjang keg. pelayanan kesehatan
s.d 60 th paling singkat 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5 th
IV/e 1050 sebelum mencapai BUP
dari jabatan terakhir yang
diduduki.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 7.269 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
18
Dokter Gigi
1. PENGERTIAN : Dokter Gigi, adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat pd sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan
yang
y g meliputi
p promotif,
p , preventif,
p , kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan
g derajat
j
kesehatan masyarakat serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
3. KEPMENPAN : Nomor 141/KEP/M.PAN/11/2003 Tanggal 07 Nopember 2000
4. SKB : Nomor 1740/MENKES/SKB/XII/2003 dan
Nomor 54 Tahun 2003 Tanggal 30 Desember 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
SE- KA.BAKN No. 02/SE/1987 Tgl. 8 Jan 1987
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menkes/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Utama dibantu Tim Penilai Departemen
b. Dirjen Pel.Medik Dep.Kes/Pej.eselon II bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Kadinkes Provinsi bagi Pertama s.d Madya yg bekerja pada sarana pelayanan Kesehatan Provinsi dibantu Tim
Penilai Provinsi
d. Kadinkes Kab/Kota bagi Pertama s.d Madya yang bekerja pada sarana pelayanan Kesehatan Kab/Kota dibantu
Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit Kerja sarana Pel.Kesehatan serendahnya eselon III pd Instansi Pusat diluar Depkes bagi Pertama
s.d Madya pada unitnya masing-masing dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Dokter Gigi;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12 PENGANGKATAN KEMBALI:
12.
Dokter Gigi yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
Dapat
p 2 Memiliki pengalaman dalam
2.
Utama Rp. 1.400.000 diperpanjang kegiatan pelayan kesehatan
s.d 60 th
paling singkat 2 tahun.
IV/e 1050 3. Berusia paling tinggi 5 tahun
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 2.407 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
19
Dokter Pendidik Klinis
1. PENGERTIAN : Dokter Pendidik Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan/medik, pengabdian masyarakat, pendidikan dokter dan dokter spesialis di
Rumah Sakit Pendidikan serta melakukan penelitian guna pengembangan ilmu
kedokteran yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
dib ik secara penuh
diberikan h oleh
l h pejabat
j b t yang berwenang.
b
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pelayanan spesialistik, pengabdian masyarakat, pelayanan
pendidikan dokter dan dokter spesialis, serta melakukan penelitian guna
pengembangan ilmu kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan
3. PERMENPAN : Nomor PER/17/M.PAN/9/2008 Tanggal 16 September 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009 Tgl: 11 Desember 2009
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 42 Tahun 2009 Tanggal 23 September 2009
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PERPRES Nomor 24 Tahun 2009
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yang membina pelayanan Medik Depkes bagi Utama yang bekerja pada RS Pendidikan di lingkungan
Depkes dan Instansi lain dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Sekretaris Drektorat Jendral yang membina pelayanan Medik depkes bagi Pertama s.d Madya yang bekerja di
lingkungan Depkes dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Kadinkes Provinsi bagi Pertama s.d Madya yang bekerja pd RS Pendidikan di lingkungan provinsi dibantu
Tim Penilai Provinsi
d. Ka. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Pertama s.d Madya yang bekerja pada RS Pendidikan di lingkungan
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit pelayanan kesehatan Departemen selain Depkes (setingkat eselon II) bagi Pertama s.d Madya yang
bekerja pada RS Pendidikan instansi masing-masing dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagaig Pegawai
g Negeri
g Sipil;
p ;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Dokter Pendidik Klinis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Dokter
Pendidik Klinis paling tinggi berusia 1 tahun sebelum mencapai BUP dari jabatan terakhir yang didudukinya.
S
Syaratt pengangkatan
k t
IV/d 850
Dapat Perpindahan dari jabatan lain:
Utama Rp. 1.400.000 diperpanjang 1. Memenuhi persyaratan yang telah
IV/e 1050 s.d 65 th ditentukan
2. Berusia paling tinggi 55 th
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 152 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
20
Dosen
( Akademik Dosen )
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Dosen yang selanjutnya disebut jabatan Akademik Dosen adalah
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Dosen dalam suatu satuan pendidikan tinggi yang dalam pelaksanaannya didasarkan
pada keahlian tertentu serta bersifat mandiri.
2. TUGAS POKOK : melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 17 Tahun 2013, Tanggal 15 Maret 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor ........
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 65 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : UU Nomor 14 Tahun 2005
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
8. RUMPUN JABATAN : Pendidikan tingkat pendidikan tinggi
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Direktur Jenderal yang membidangi pendidikan tinggi Kemdikbud atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Dosen
yang menduduki jabatan Lektor Kepala dan profesor dibantu Tim Penilai Pusat
b. Rektor/Ketua/Direktur pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud dan instansi pusat lainnya bagi Dosen
yang menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor di lingkungannya masing-masing dibantu Tim Penilai
Perguruan Tinggi
c. Kepala/Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Koordinator Kopertis/Kopertais) bagi Dosen yang
menduduki jabatan Asisten Ahti dan Lektor pada perguruan tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan
gg (Kopertis)
Tinggi ( p ) masing-masing
g g dibantu Tim Penilai Lembaga
g (Kopertis/Kopertais).
( p p )
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
Dosen dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:
a. diberhentikan sementara dari PNS;
b. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Akademik Dosen;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Dosen yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
d
dengan ketentuan
k t t yang berlaku.
b l k
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah DII sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th dengan kualifikasi pendidikan
2. Pangkat paling rendah Pengatur
II/d 80
Muda TK II, Golru II/b
Terampil* III/a 100 3. Diklat fungsional Tk terampil
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 4. Tersedia formasi
III/b 150 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang- kurangnya bernilai baik
III/c 200 dalam satu tahun terakhir
Penyelia Rp. 500.000 56 th
III/d 300
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp 300.000
Rp. 300 000 56 th 1 Berijazah paling rendahS.1/
1. rendahS 1/ D.IV
D IV
III/b 150 sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
2. Pangkat paling rendah Penata
Muda,Gol.Ruang III/a
III/c 200 3. Diklat fungsional tingkat ahli
4. Tersedia formasi
Muda Rp. 600.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang- kurangnya bernilai baik
III/d 300 dalam satu tahun terakhir
Ahli**
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan
p dari jabatan
j lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
Madya IV/b 550 56 th 2. Memiliki pengalaman dalam
Rp. 850.000 kegiatan pelayanan fisioterapi
paling singkat 2th
3. Berusia paling tinggi 5 tahun
IV/c 700 sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir.
Ket: *berjumlah 432 orang, **berjumlah 49 orang, total keseluruhan 481 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian Kesehatan
24
Fisikawan Medis
1. PENGERTIAN : Fisikawan Medis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan fisika medik di
sarana pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang
berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan medis yang meliputi pelayanan fisika medik, keselamatan
radiasi, radio diagnostik dan pencitraan medik, radio terapi, kedokteran nuklir,
pembinaan teknis, dan monitoring dan evaluasi pelayanan fisika medik.
3. PERMENPAN : Nomor PER/12/M.PAN/5/2008 Tanggal 26 Mei 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1111/MENKES/PB/XII/2008 dan
Nomor 29 Tahun 2008 Tanggal 1 Desember 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 42 Tahun 2009 Tanggal 23 September 2009
Perka BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6.
6 PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat/Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yg membidangi pelayanan fisika medik Depkes bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Pimpinan unit kerja pelayanan fisika medik pada sarana pelayanan kesehatan di lingkungan Depkes bagi
Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pimp.unit kerja di luar Depkes (paling rendah eselon II) bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Instansi
d Ka.
d. K DiDinas P
Provinsi
i i bagi
b i Pertama
P t s.d
d Madya
M d dibantu
dib t Tim
Ti Penilai
P il i Provinsi
P i i
e. Ka. Dinas Kab/Kota bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Fisikawan Medis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskn secara penuh diluar jabatan Fisikawan Medis
paling tinggi berusia 2 th sebelum mencapai BUP dari jabatan terakhir.
Jenjang Golongan g
Angka Tunjangan Batas Usia Syarat Pengangkatan
Tingkat
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
t l h ditentukan
telah dit t k
Madya IV/b 550 Rp. 850.000 56 th 2. Memiliki pengalaman di bdg
pelayanan fisika medik paling
singkat 2 tahun.
IV/c 700 3. Berusia paling tinggi 50 tahun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 5 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
25
Guru
1. PENGERTIAN : Jafung Guru adalah jafung yg mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab,
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluai peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.
2
2. TUGAS POKOK : Mendidik,
M didik mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai,
j bi bi hk l tih il i dan
d mengevaluasi
l i
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan
menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 16 Tahun 2009 Tanggal 10 Nopember 2009
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 Tanggal 6 Mei 2010
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 108 Tahun 2007 Tanggal 6 Desember 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : UU No. 14 Tahun 2005
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
8. RUMPUN JABATAN : Pendidikan tingkat Taman Kanak-Kanak, Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus
9
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat/Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Mendiknas atau pejabat lain yg ditunjuk setgkat eselon I bagi Guru Madya Pngkat Pembina Tk I golru IV/b s.d Utama,
Pngkt Pembina Utama golru IV/e dilngkngn Instansi Pusat dan daerah serta Pertama s.d Utama yang diperbantukan
diluar negeri dibantu Tim Penilai Pusat
b. Dirjen Depag yg membidangi pendidikan terkait bagi Guru Madya pangkat Pembina golru IV/a dilingkungan Depag
dibantu Tim Penilai Departemen Agama
c. Ka.Kanwil Depag bagi Guru Muda pangkat Penata golru III/c dan Penata Tk I golru III/d dilngkngan Depag dibantu Tim
Penilai Kantor Wilayah
d. Ka.Kandepag bagi Guru Pertama pngkt Penata Muda golru III/a dan Penata Muda Tk I golru III/b dilngkngan Kantor
Depag g dibantu Tim Penilai Kantor Departemen
e. Gubernur atau Kadin yg membidangi pendidikan bagi Guru Pertama golru III/a s.d Madya pngkt Pembina golru IV/a
dilngkngan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Bupati/Walikota atau Kadin yg membidangi pendidikan bagi Guru Pertama golru III/a s.d Madya pngkt Pembina golru
IV/a dilngkngan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
g. Pimpinan Instansi Pusat atau pejabat lain yang ditnjuk yg membidangi pendidikan bagi Guru Pertama golru III/a s.d
Madya pngkt Pembina golru IV/a dilngkungan instansi pusat diluar Depdiknas dan Depag dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c ditugaskan secara penuh di luar jabatan Guru;
c.
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. SANKSI:
a. Guru yang tidak dapat memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai Guru dan tidak mendapat pengecualian dari
Mendiknas dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, fungsional dan maslahat tambahan.
b. Guru yang terbukti memperoleh PAK dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai Guru dan wajib
mengembalikan seluruh tunjangan profesi, fungsional dan maslahat tambahan dan penghargaan sebagai Guru yg
pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan PAK tersebut.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Guru paling tinggi
berusia 51 tahun.
Ket : Guru yang tidak dapat mengumpulkan angka kredit tidak dibebaskan sementara dari jabatannya
1. Berijazah serendah-rendahnya
III/a 100 S.1/D.IV teknik yang
berhubungan dengan ketenaga
Pertama Rp. 325.000 56 th listrikan.
III/b 150 2. Pangkat serendah-rendahnya
Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional tingkat ahli
4. AK kumulatif minimal 100
III/c 200 5. Tersedia formasi
6. Setiap unsur penilaian dalam
Muda Rp. 750.000 56 th DP-3 sekurang- kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
III/d 300 terakhir
Ahli
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
IV/b 550 inspeksi ketenagalistrikan
Madya Rp 1.050.000
Rp. 1 050 000 56 th paling
li kurang
k 2 ttahun.
h
3. Telah ikut dan lulus diklat
fungsional
IV/c 700 4. Berusia paling tinggi 5 tahun
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 35 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian ESDM
27
1. PENGERTIAN : Inspektur Minyak dan Gas Bumi adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak utk melakukan pelaksanaan Inspeksi minyak dan gas bumi.
2
2. TUGAS POKOK : Melakukan inspeksi
inspeksi, pengujian
pengujian, penelaahan proses dan gejala berbagai aspek
minyak dan gas bumi, mengembangkan metoda dan teknik inspeksi,
melaporkan dan menyebarluaskan hasil inspeksi.
3. KEP MENPAN : Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2002 Tanggal 19 April 2002
4. SKB : Nomor 1245 K/70/MEM/2002 dan
Nomor 18 Tahun 2002 Tanggal 22 Juli 2002
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 71 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian ESDM / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Minyak dan Gas Bumi bagi Inpektur Minyak dan Gas Bumi Madya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang ditunjuk oleh Dirjen Minyak dan Gas Bumi bagi Inspektur Minyak dan Gas Bumi
Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Kepala Dinas Provinsi bagi Inspektur Minyak dan Gas Bumi Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Propinsi
d. Ka. Dinas kab/Kota bagi Inspektur Minyak dan Gas Bumi Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Inspektur Minyak dan Gas Bumi;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Inspektur Minyak dan Gas Bumi yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tigkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
1. Berijazah serendah- rendahnya
III/a 100 S.1/D.IV teknik yg berhubungan
dgn minyak dan gas bumi
Pertama Rp. 325.000 56 th 2. Pangkat serendah-rendahnya
III/b 150 Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional tk ahli
4. AK kumulatif minimal 100
5. Tersedia formasi
III/c 200 6. Setiap unsur penilaian dlm DP-
Muda Rp. 750.000 56 th 3 sekurang- kurangnya bernilai
baik dalam satu tahun terakhir
III/d 300
Ahli
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
IV/b 550 pelaksanaan inspeksi minyak dan
Madya Rp.1.050.000 56 th gas bumi paling kurang 2 tahun.
3. Telah ikut dan lulus diklat
fungsional yg ditetapkan
4. Berusia paling tinggi 5 thn
IV/c 700 sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 71 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian ESDM
28
Inspektur Tambang
1. PENGERTIAN : Inspektur Tambang adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan Inspeksi tambang.
2. TUGAS POKOK : Melakukan inspeksi, pengujian, penelaahan proses dan gejala
berbagai aspek tambang
tambang, mengembangkan metoda dan teknik
inspeksi, melaporkan dan menyebarluaskan hasil inspeksi
3. KEP MENPAN : Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 Tanggal 19 April 2002
4. SKB : Nomor 1247 K/70/MEM/2002 dan
Nomor 17 Tahun 2002 Tanggal 22 Juli 2002
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 71 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
8
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian ESDM / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Geologi Sumber Daya Mineral bagi Inspektur Tambang Madya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang ditunjuk oleh Dirjen Geologi Sumber Daya Mineral bagi Inspektur Tambang Pertama
dan Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Ka. Dinas Provinsi bagi Inspektur Tambang Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Propinsi
d. Ka. Dinas Kab/Kota bagi Inspektur Tambang Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Kab/Kota
11
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Inspektur Tambang;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Inspektur Tambang yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
1 B
1. Berijazah
ij h serendah-
d h
III/a 100 rendahnya S.1/D.IV teknik
Pertama Rp. 325.000 56 th yang berhubungan dengan
III/b 150 pertambangan.
2. Pangkat serendah-rendahnya
Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional Tk. Ahli
III/c 200 4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dalam
Muda Rp. 750.000 56 th DP-3 sekurang- kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
III/d 300 terakhir
Ahli
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
M d
Madya IV/b 550 R 1 050 000
Rp.1.050.000 56 th pelaksanaan inspeksi
tambang paling kurang 2 th.
3. Telah ikut dan lulus diklat
fungsional yg ditetapkan
4. Berusia paling tinggi 5 tahun
IV/c 700 sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 44 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian ESDM
29
Instruktur
1. PENGERTIAN : Instruktur adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
untuk melakukan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan
dibidang atau kejuruan tertentu.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran serta pengembangan pelatihan.
3. KEP MENPAN : Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 Tanggal 28 Maret 2003
4
4. SKB : Nomor
N K
Kp.188/MEN/2003
188/MEN/2003 dan
d Nomor
N 25A Tahun
T h 2003 T
Tanggall 10 J
Juli
li 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 58 tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. RUMPUN JABATAN : Pendidikan Lainnya
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kemnakertrans / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Madya dilingkungan masing-
masing dibantu Tim Penilai Instansi Pusat
b Pejabat eselon II yang membidangi pelatihan dan pembelajaran pada Instansi Pusat bagi Instruktur Pelaksana
b.
s.d Penyelia dan Instruktur Pertama-Muda dilingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Prov/Kab/Kota bagi Instruktur Pelaksana s.d Penyelia dan Instruktur
Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Daerah.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Instruktur;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Instruktur yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil :
1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th dgn kualifikasi pendidikan
2. Pangkat serendah-rendahnya
II/d 80 Pengatur Muda TK I, Golongan
Ruang II/b.
III/a 100 3. Diklat fungsional tingkat terampil
Terampil P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th
III/b 4. Tersedia formasi
150 5 Setiap unsur penilaian dlm DP
5. DP-3
3
III/c sekurang-kurangnya bernilai baik
200 dalam satu tahun terakhir
Penyelia Rp. 325.000 56 th
III/d 300
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
IV/b 550 ditentukan
Madya Rp. 500.000 56 th 2. Memiliki pengalaman di bdg
pelatihan dan pembelajaran paling
singkat 2 tahun.
IV/c 700 3. Berusia paling tinggi 5 th sebelm
mencapai BUP dari jab.terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 590 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Nakertrans
30
Jaksa
1. PENGERTIAN : Jaksa adalah PNS yang oleh atau berdasarkan perpu diberi tugas, wewenang dan
tanggungjawab sebagai alat negara penegak hukum dan keadilan yang terutama
bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan sebagai alat negara penegak hukum dan keadilan yang terutama
sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap Melaksanakan sebagai alat negara penegak hukum dan
keadilan yang terutama sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
3. KEP MENPAN : Nomor 18/MENPAN/1989 Tanggal 30 Januari 1989 jo
Nomor 41 /1990 Tanggal 12 Mei 1990
4. SKB : Nomor 005/JA/8/1990 dan Nomor 42/SE/1990 Tanggal 27 Agustus 1990
5. KEPRES TUNJANGAN : Nomor 158 Tahun 2000 Tanggal 10 Nopember 2000
6. PERATURAN B U P : UU Nomor 16 Tahun 2004
7. INSTANSI PEMBINA : Kejaksaan Agung
8. RUMPUN JABATAN : .
9. LINGKUP BERLAKU : Kejaksaan Agung
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Jaksa Agung bagi Jaksa Madya, Jaksa Utama Pratama dan Jaksa Muda sampai Utama
b. Jaksa Agung Muda bidang pembinaan bagi Ajun Jaksa Madya, Ajun Jaksa, Jaksa Pratama dan Jaksa Muda
c. Kejati bagi Ajun Jaksa Madya, Ajun Jaksa, Jaksa Pratama dan Jaksa Muda
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai g Pegawai
g Negeri
g Sipil;
p ;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Jaksa;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Jaksa yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
KETERANGAN : Belum disesuaikan dengan KEPPRES Nomor 87 Tahun 1999 jo KEPPRES Nomor 97 Tahun 2012
P. Pemula II/a 2
25 56 th Terampil :
II/b 40 1. Berijazah SLTA
Pelaksana II/c 60 56 th 2. Pangkat serendah-rendahnya
II/d 80 Pengatur Muda, Golru II/a.
Terampil III/a 100
3. Tersedia formasi
P. Lanjutan 56 th
III/b 150 4 Setiap unsur penilaian dalam DP-3
4.
III/c 200 sekurang- kurangnya bernilai baik
Penyelia 56 th
III/d 300 dalam satu tahun terakhir
1. PENGERTIAN : Mediator Hubungan Industrial adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan
g pembinaan
p dan pengembangan
p g g hubungang industrial
serta mediasi perselisihan hubungan industrial di luar pengadilan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial serta
penyelesaian perselisihan industrial.
3. PERMENPAN : Nomor PER/06/M.PAN/4/2009 Tanggal 7 April 2009
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor PER.20/MEN/IX/2009 dan Nomor 17 Tahun 2009 Tgl: 17 September 2009
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor ..
Per Ka. BKN Nomor .
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. RUMPUN JABATAN : Hukum dan peradilan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kemnakertrans / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yg bertugas dan bertggjwb dibdg pembinaan HI bagi Mediator Hubungan Industrial Madya dibantu Tim
Penilai Pusat
b. Direktur yang bertugas dibidang penyelesaian perselisihan HI bagi MHI Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai
Unit Kerja
c. Kadin Provinsi yang bertugas dan bertggjwb dibidang ketenagakerjaan bagi MHI Pertama s.d Madya dibantu
Tim Penilai Provinsi
d Kadin Kab/Kota yg bertgs dan bertggjwb dibdg ketenagakerjaan bagi MHI Pertama s.d
d. s d Madya dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan MHI;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas
g belajarj lebih dari 6 (enam)
( ) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan MHI paling
tinggi berusia 54 Tahun.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
1. Berijazah serendah-rendahnya
III/a 100 S.1/ D.IV sesuai dengan
kualifikasi pendidikan.
Pertama 56 th 2. Pangkat paling rendah Penata
III/b 150 Muda, Golongan Ruang III/a
3. Paling lama 2 th setelah diangkat
harus ikut Diklat fungsional MHI
dan mendapat Legitimasi sebagai
III/c 200 MHI dari Mennakertrans
4 Tersedia formasi
4.
5. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
Muda 56 th sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli
III/d 300 dalam satu tahun terakhir
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi p persyaratan
y yang
y g telah
ditentukan
Madya IV/b 550 56 th 2. Memiliki pengalaman di bdg
hubungan Industrial paling singkat
IV/c 2 tahun.
700 3. Berusia paling tinggi 50 th
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 1.219 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Nakertrans
34
Nutrisionis
1. PENGERTIAN : Nutrisionis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional dibidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pelayanan di bidang gizi, makanan dan dietetik yang
meliputi pengamatan, penyusunan program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi
perorangan, kelompok di masyarakat dan di Rumah Sakit.
3. KEP MENPAN : Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001 Tanggal 4 April 2001
4. SKB : Nomor 894/MENKES-KESOS/SKB/VIII/2001 dan
Nomor 35 Tahun 2001 Tanggal 16 Agustus 2001
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen
Di j bi bina k
kesehatan
h t masyarakat k tDDepkes
k d dan K Kesos b
bagii N
Nutrisionis
ti i i M Madya
d dib
dibantu
t Tim
Ti Penilai
P il i Pusat
P t
b. Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat bagi Nutrionis Pelaksana s.d Penyelia
dan Nutrisionis Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Pimp.unit kerja bagi Nutrisionis Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Instansi
d. Kadis Kesehatan Provinsi bagi Nutrisionis Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim
Penilai Instansi
e. Kadis Kesehatan Kab/Kota bagi Nutrisionis Pelaksana s.d penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi
b. dij t hi hukuman
h k disiplin
di i li Pegawai
P i Negeri
N i Sipil
Si il dengan
d tingkat
ti k t hukuman
h k disiplin
di i li sedang
d atau
t berat
b t berupa
b jenis
j i
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Nutrisionis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Nutrisionis yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
II/c 60 Terampil :
Pelaksana Rp. 240.000 56 th 1. Berijazah D.III Gizi
II/d 80 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur, Gol. Ruang II/c.
III/a 100 3 Tersedia formasi
3.
Terampil * P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 4. Setiap unsur penilaian dalam
III/b 150 DP-3 sekurang- kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
III/c 200 terakhir
Penyelia Rp. 500.000 56 th
III/d 300
Ahli :
III/a 100 1. Berijazah serendah-rendahnya
Pertama Rp. 300.000 56 th S.1/D.IV (Gizi).
III/b 150 2 Pangkat paling rendah Penata
2.
Muda, Golru III/a
3. Tersedia formasi
III/c 200 4. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
Muda Rp. 600.000 56 th sekurang-kurangnya bernilai
III/d 300 baik dalam satu tahun terakhir
Ahli ** Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
2. Memiliki pengalaman dalam
Madya IV/b 550 Rp. 850.000 56 th pelayanan gizi, makanan dan
dietetik paling singkat 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5 tahun
IV/c 700 sebelm mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: * berjumlah 2.645 orang, ** berjumlah 316 orang, total keseluruhan 2.961 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
35
Okupasi Terapis
1. PENGERTIAN : Okupasi Terapis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan okupasi terapi pd sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan okupasi terapi yang meliputi pengembangan,
pemeliharaan,
lih dan
d pemulihanlih aktivitas
kti it perawatnt diri,
di i produktivitas,
d kti it
pemanfaatan waktu luang, memfungsikan peralatan adaptif dan alat
bantu tertentu, serta pelatihan komponen kinerja okupasional dan
komunikasi fungsional
3. PER MENPAN : Nomor PER/123/M.PAN/12/2005 Tanggal 30 Desember 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 101/MENKES/PB/II/2006 dan
Nomor 4 Tahun 2006 Tanggal 21 Pebruari 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Departemen
b. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Okupasi Terapis Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi Okupasi Terapis Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kab/Kota
d. Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan Instansi Pusat selain Depkes bagi Okupasi Terapis Pelaksana s.d
Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Okupasi Terapis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Ok
Okupasi i Terapis
T i yang telah
t l h selesai
l i menjalani
j l i pembebasan
b b sementara
t dapat
d t diangkat
di k t kembali
k b li dalam
d l jabatannya
j b t
menurut ketentuan yang berlaku.
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
III/c 200
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
Penyelia Rp. 500.000 56 th 2. Memiliki pengalaman dalam
kegiatan pelayanan okupasi
III/d 300 terapi paling singkat 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 50 tahun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 19 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
36
Operator Transmisi Sandi
1. PENGERTIAN : Operator Transmisi Sandi adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjwb,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan transmisi sandi pada instansi Pemerintah.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan operasional transmisi sandi, pemeliharaan perangkat
k
komunikasi,
ik i pengelolaan
l l sistem
i t komunikasi.
k ik i
3. KEP MENPAN : Nomor 133/KEP/M.PAN/11/2003 Tanggal 3 Nopember 2003
4. SKB : Nomor KP.004/KEP.61/2004 dan
Nomor 18 Tahun 2004 Tanggal 8 April 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 105 Tahun 2006 Tanggal 26 Desember 2006
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Lembaga Sandi Negara
8. RUMPUN JABATAN : Operator alat alat optik dan elektronik
9 LINGKUP BERLAKU
9. : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat atau pejabat eselon I/II bagi Operator Transmisi Sandi Pelaksana s.d
Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi Pusat
b. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Prov/Kab/Kota paling rendah eselon III bagi Operator Transmisi Sandi
Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Daerah Provinsi/Kab/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Operator Transmisi Sandi;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI :
Operator Transmisi Sandi yang telah selesai menjalani Pembebasan Sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru kredit Usia
Jabatan Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
1. Berijazah serendah-
II/b 40 rendahnya SLTA sesuai dgn
kualifikasi pendidikan dan
tersedia formasi
Pelaksana II/c 60 Rp. 197.000 56 th 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur Muda TK I,
Golongan Ruang II/b.
3. Diklat fungsional tingkat
II/d 80 terampil
4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dalam
III/a 100 DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam satu
Terampil P. Lanjutan Rp. 250.000 56 th tahun terakhir
III/b 150
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
III/c 200 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
Penyelia Rp 400.000
Rp. 400 000 56 th operator sandi paling singkat
2 tahun.
III/d 300 3. Berusia paling tinggi 5th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 46 orang. Sumber data: Lembaga Sandi Negara
37
Ortotis Prostetis
1. PENGERTIAN : Ortotis Prostetis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pelayanan ortotik prostetik pada sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan ortotik prostetik yang meliputi anamnesia,
pemeriksaan pengukuran
pemeriksaan, pengukuran, pembuatan
pembuatan, pengepasan
pengepasan, latihan dan
penyerahan alat kepada pasien, evaluasi secara berkala serta rujukan.
3. PER MENPAN : Nomor PER/122/M.PAN/12/2005 Tanggal 30 Desember 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 100/MENKES/PB/II/2006 dan
Nomor 3 Tahun 2006 Tanggal 21 Pebruari 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
Perka BKN Nomor 37 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes bagi Ortosis Prostetis Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai Departemen
b. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Ortosis Prostetis Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Ka. Dinas Kab/Kota bagi Ortosis Prostetis Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
d. Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan Instansi Pusat selain Depkes bagi Ortosis Prostetis Pelaksana s.d
Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Ortotis Prostetis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Ortotis Prostetis yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
menurut ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru Usia
Jabatan Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Syarat pengangkatan
III/c 200 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan dan
Penyelia Rp. 500.000 56 th tersedianya formasi
2. Memiliki pengalaman dalam
III/d 300 pelayanan Ortotik prostetik
paling singkat 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 50 th
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 13 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
38
Pamong Belajar
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Pamong Belajar adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar,
pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan Nonformal dan Informal
(PNFI) pada UPT/UPTD dan satuan PNFI sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang
y g diduduki oleh PNS.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mengkaji program, dan mengembangkan model
bidang PNFI.
3. PERMENPAN DAN RB : Nomor 15 Tahun 2010 Tanggal 6 Juli 2010
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 03/III/PB/2011 dan Nomor 8 Tahun 2011, Tanggal 24 Maret 2011
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 108 Tahun 2007 Tanggal 6 Desember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES No. 49 Tahun 1995
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
8. RUMPUN JABATAN : Pendidikan lainnya
9
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Mendiknas atau pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Madya, pangkat Pembina Tk I, golru IV/b dan pangkat Pembina
Utama Muda, golru IV/c dilingkungan UPT dan UPTD dibantu Tim Penilai Pusat
b. Direktur atau pejabat eselon II yang membidangi Pamong Belajar bagi s.d Madya, pngkat Pembina, golru IV/a
dilingkungan UPT dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Kepala Dinas yg membidangi pendidikan di Provinsi bagi Pertama s.d Madya, pngkat Pembina, golru IV/a
dilingkungan UPTD Provinsi yang bersangkutan dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kepala Dinas yang membidangi pendidikan di Kab/Kota bagi Pertama s.d Madya, pngkat Pembina, golru IV/a
dilingkungan UPTD Kabupaten/Kota yang bersangkutan dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR:
a. Pada UPTD/SKB atau sebutan lain yang sejenis, paling banyak 35 orang
b. Pada UPTD/BPKB atau sebutan lain yang sejenis, paling banyak 50 orang
c. Pada UPT/BPPNFI paling banyak 70 orang
d. Pada UPT/P2PNFI paling banyak 100 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
b.
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pamong Belajar;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pamong Belajar yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan
Pamong Belajar dapat diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun.
Ahli :
III/a 100 1. Berijazah paling rendah
Pertama Rp. 272.000 56 th S.1/D.IV sesuai dgn
III/b 150 kualifikasi pendidikan.
2. Pangkat
g paling
p g rendah Penata
Muda, Golru III/a
3. Diklat fungsional tk ahli
III/c 200 Dapat 4. Tersedia formasi
Muda 5. Setiap unsur penilaian dalam
Rp. 272.000 diperpanjang DP-3 sekurang- kurangnya
s.d 60 th bernilai baik dalam satu
Ahli III/d 300 tahun terakhir
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1 Memenuhi
1. M hi persyaratan
t yang
Dapat telah ditentukan
Madya IV/b 550 Rp. 345.000 diperpanjang 2. Memiliki pengalaman di bdg
s.d 60 th penddkan paling kurang 2 th
3. Berusia paling tinggi 50 th
IV/c 700 4. Diklat fungsional Pamong
Belajar.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 2.687 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kemdikbud
39
Pamong Budaya
1. PENGERTIAN : Pamong Budaya adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh PNS dengan hak dan
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pembinaan kebudayaan di bidang nilai budaya, kesejarahan, kesenian,
permuseuman, kepurbakalaan dan kebahasaan.
3. PERMENPAN : Nomor PER/09/M.PAN/5/2008 Tanggal 13 Mei 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor BP.37/KP.403/MKP/2010 dan Nomor 11 Tahun 2010 Tgl. 6 April 2010
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 74 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
8. RUMPUN JABATAN : Penerangan dan Seni Budaya
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pimpinan Instansi yang bertggjwab di bid.Kebudayaan/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Madya dibantu Tim
Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi pembinaan kebudayaan yang ditunjuk instansi pembina bagi Pelaksana s.d
Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pimpinan instansi/Pejabat lain yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yang bertggjwb di bidang kebudayaan bagi
Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
d. PPKD Provinsi/Pejabat lain yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yang bertggjwb di bidang kebudayaan bagi
Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dilingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Provinsi
e. PPKD Kab/Kota/Pej yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yang bertggjwb di bidang Kebudayaan bagi Pelaksana
s.d Penyelia dan Pertama-Muda di lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi
b. dij t hi hukuman
h k disiplin
di i li Pegawai
P i Negeri
N i Sipil
Si il dengan
d tingkat
ti k t hukuman
h k disiplin
di i li sedang
d atau
t berat
b t berupa
b jenis
j i
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pamong Budaya;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pamong Budaya
paling tinggi berusia 2 Tahun sebelum mencapai BUP PNS.
II/b 40 Terampil :
1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th dgn kualifikasi pendidikan
2. Pangkat paling rendah Pengatur
II/d 80 Muda TK II, golru II/b
Terampil * 3. Diklat fungsional Tk. Terampil
III/a 100 4. Tersedia formasi
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th
III/b 150 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
III/c 200 dalam satu tahun terakhir
Penyelia Rp. 300.000 56 th
III/d 300
Ket: * berjumlah 59 orang, ** berjumlah 32 orang, total keseluruhan 91 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem.Parekraf
40
Paramedik Veteriner
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional paramedik Veteriner adalah jabatan yarrg mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang melakukan kegiatan dibawah penyeliaan
Medik Veteriner pengendalian di bidang hama dan penyakit hewan dan pengamanan
produk hewan, yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yang
diberikan oleh pejabat yang berwenang.
2
2. TUGAS POKOK : menyiapkan,
i k melaksanakan,
l k k d
dan melaporkan
l k kegiatan
k i t pengendalian
d li hama
h dan
d
penyakit hewan dan pengamanan produk hewan.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 53 Tahun 2012, Tanggal 29 Agustus 2012
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 18/Permentan/OT.140/3/2013 dan Nomor 12 Tahun 2013, Tanggal 6 Maret 2013
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 16 Tahun 2013, Tanggal 1 Maret 2013
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pertanian
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Kementerian Pertanian / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan pengarnanan produk hewan di Kementerian
pertanian, bagi Paramedik Veteriner Pelaksana Pemula s.d penyelia di lingkungan Kementerian pertanian dibantu
Tim Penilai Kementerian
b. Pejabat eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan di provinsi bagi Paramedik Veteriner Pelaksana Pemula
s.d Penyelia di lingkungan provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Pejabat eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan di Kabupaten/Kota bagi paramedik Veteriner Pelaksana
Pemula s.d Penyelia di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PARAMEDIK VETERINER:
a Di lingkungan UPT/UPT Direktorat Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan paling kurang 200 orang;
a.
b. Di lingkungan UPT/UPT Badan Karantina pertanian, paling kurang 1.700 orang;
c. Pemerintah Provinsi:
1) Kantor Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, paling kurang 5 orang.
2) UPTD yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, paling kurang 60 orang.
d. Pemerintah Kabupaten/Kota:
1) Kantor Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan, paling kurang 3 orang.
2) UPTD yang membidangi fungsi petemakan dan kesehatan hewan, paling kurang 80 orang.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b diberhentikan sementara sebagai pegawai Negeri Sipil;
b.
c. ditugaskan secara penuh di Iuar jabatan Paramedik Veteriner;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Paramedik Veteriner yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Paramedik
Veteriner paling tinggi berusia 54 tahun.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 915 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Pertanian
41
Pekerja Sosial
1. PENGERTIAN : Pekerja Sosial adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pelayanan kesejahteraan sosial dilingkungan instansi pemerintah maupun
pada badan/organisasi sosial lainnya.
2. TUGAS POKOK : Menyiapkan,melakukan dan menyelesaikan kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelyanan
k
kesejahteraan
j ht sosial.
i l
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/03/M.PAN/1/2004 Tanggal 16 Januari 2004
4. SKB : Nomor 05/HUK/2004 dan Nomor 09 Tahun 2004 Tanggal 08 Maret 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 61 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Sosial
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu sosial dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Mensos bagi Pekerja Sosial Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial bagi Pekerja Sosial P.
b. P Pemula s.ds d Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama
sampai Muda dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Pimpinan Instansi Pusat diluar Depsos bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai Muda
dibantu Tim Penilai Instansi
d. Gubernur di Provinsi bagi Pekerja Sosial P. Pemula s.d Penyelia dan Pekerja Sosial Pertama sampai Muda
dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Bupati/Walikota atau pejabat lain yg ditnjuk (paling rendah eselon II) yg membidangi pelayanan kesejahteraan
sosial di kab/kota bagi Pel. Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Madya di lingkungan Pemda Kab/Kota bersangkutan
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
b.
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pekerja Sosial;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pekerja Sosial yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 807 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
42
Pembimbing Kesehatan Kerja
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
upaya kesehatan kerja yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan pembimbingan kesehatan kerja yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi di bidang kesehatan kerja
3. PERMENPAN-RB : Nomor 13 Tahun 2013, Tanggal 28 Januari 2013
4.
4 PERATURAN BERSAMA : Nomor 50 Tahun 2013 dan Nomor 18 Tahun 20132013, Tanggal 16 Juli 2013
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor ......................
Per Ka. BKN Nomor ...
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi kesehatan kerja Kementerian Kesehatan bagi Madya, pangkat Pembina Tk I,
golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian Kesehatan dan instansi selain
Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja Kementerian Kesehatan bagi Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja instansi pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Pembimbing
Kesehatan Kerja Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan instansi pusat selain Kementerian
Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja Provinsi bagi Pembimbing Kesehatan Kerja Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi.
e. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan kerja Kabupaten/Kota bagi Pembimbing Kesehatan Kerja Pertama s.d
Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kab/Kota
11
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA:
a) Kementerian Kesehatan, paling sedikit 15 (lima h) Rumah Sakit Umum Kelas D, paling sedikit 1 orang
belas) orang dan paling banyak 35 orang; dan paling banyak 5 orang;
b) Kementerian selain Kementerian Kesehatan, paling i) Balai paling sedikit 3 orang dan paling banyak 10
sedikit 4 orang dan paling banyak 8 orang; orang;
c) Pemerintah Daerah Provinsi paling sedikit 5 orang j) Loka paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak
dan paling banyak 25 orang; 2 orang;
d) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit k) Kantor Kesehatan Pelabuhan, paling sedikit 2 orang
3 orang dan paling banyak 15 orang; dan paling banyak 10 orang;
e) Rumah Sakit Umum Kelas A, paling sedikit 3 orang l) Puskemas, paling sedikit 2 orang dan paling banyak
dan paling banyak 15 orang; 5 orang; dan
f) Rumah Sakit Umum Kelas B, paling sedikit 2 orang m) Politeknik Kesehatan, paling sedikit 2 orang dan
dan paling banyak 10 orang; paling banyak 5 orang.
g) Rumah Sakit Umum Kelas C, paling sedikit 1 (satu)
orang dan paling banyak 7 orang;
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pembimbing Kesehatan Kerja;
d. cuti di luar tanggungan negara; atau
e tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Pembimbing Kesehatan Kerja yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Pembimbing
Kesehatan Kerja dapat diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun
III/a 100 1
1. berijazah
b ij h paling
li rendah
d h Sarjana
S j
Pertama 56 th (S1)/Diploma IV/Sarjana Terapan di
III/b 150 bidang kesehatan kerja/hyperkes;
2. pangkat paling rendah Penata Muda,
III/c 200 golongan ruang III/a;
Muda 56 th 3. Tersedia Formasi;
III/d 300 4. Prestasi kerja paling kurang bernilai
baik dalam 1 tahun terakhir
Ahli
Syarat Pengangkatan
IV/
IV/a 400
Perpindahan dari jabatan lain:
1. memenuhi syarat yang telah
ditentukan;
Madya IV/b 550 56 th 2. usia paling tinggi 50 tahun;
3. memiliki pengalaman di bidang upaya
kesehatan kerja paling kurang 2 (dua)
IV/c 700 tahun;
Ket: Jabatan Fungsional ini baru ditetapkan pada tanggal 28 Februari 2013
43
Pemeriksa
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Pemeriksa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan BPK.
2. TUGAS POKOK : melakukan kegiatan yang meliputi penyusunan rencana kegiatan pemeriksaan,
perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, pelaporan hasil pemeriksaan,
pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan, evaluasi pemeriksaan dan pemantauan
kerugian negara/daerah.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 17 Tahun 2010, Tgl 2 September 2010 jo Nomor 79 Tahun 2012, tgl 26 Des 2012
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1/PB/X-XIII.2/12/2010 dan Nomor 24 Tahun 2010 Tgl: 20 Desember 2010
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor.
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 52 Tahun 2012
dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
8. RUMPUN JABATAN : Akuntan dan Anggaran
gg
9. LINGKUP BERLAKU : PNS BPK
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekretaris Jenderal BPK bagi Pemeriksa Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a sampai dengan Pemeriksa
Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e dibantu Tim Penilai Pusat
b. Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai
dengan Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Pusat BPK dibantu Tim
Penilai Pusat
c. Kepala Perwakilan BPK bagi Pemeriksa Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan
Pemeriksa Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d di lingkungan Kantor Perwakilan BPK dibantu Tim
Penilai Perwakilan
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA:
a. Di lingkungan Kantor Pusat BPK setiap satuan kerja eselon I ditetapkan paling banyak 339 orang
b. Di lingkungan Kantor Perwakilan BPK ditetapkan paling banyak 165 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. memperoleh penugasan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Pemeriksa;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan ke empat dan seterusnya;
e menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
e.
f. Menjalani hukuman atas pelanggaran kode etik BPK.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
a. Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya dapat diangkat kembali
dalam jabatan Pemeriksa paling tinggi berusia 52 tahun.
b. Pemeriksa yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya (menduduki jabatan
struktural eselon I atau eselon II) dapat diangkat kembali dalam jabatan Pemeriksa paling tinggi berusia 56 tahun.
Ti k t
Tingkat Jenjang G l
Golru Angka Tunjangan Batas Usia Syarat Pengangkatan
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 2.766 orang s.d Nopember 2012 Sumber data: BPK
44
Pemeriksa Bea dan Cukai
1. PENGERTIAN : Pemeriksa Bea dan Cukai adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pemeriksaan bea
dan cukai, pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan penyidikan
tindak pidana dibidang kepabeanan dan cukai.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pemeriksaan bea dan cukai, pencegahan pelanggaran peraturan
perundang-undangan, dan penyidikan tindak pidana dibidang kepabeanan dan cukai.
3. KEP MENPAN : Nomor 32/KEP/M.PAN/3/2003 Tanggal 7 Maret 2003
jo PERMENPAN-RB Nomor 18 Tahun 2013, Tanggal 29 April 2013
4. SKB : Nomor 149/KMK.01/2004 dan Nomor 15 Tahun 2004 Tgl : 23 Maret 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 53 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES Nomor 30 Tahun 1995
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Keuangan
8. RUMPUN JABATAN : Imigrasi, Pajak dan Ass Prof yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Keuangan
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d
Muda dibantu Tim Penilai Sekretariat.
c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bagi Pemeriksa Bea dan Cukai Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Wilayah
11. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pemeriksa Bea dan Cukai;
d.
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Bea dan Cukai yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tingkat Jenjang
j g Golru Angka
g Tunjangan
j g Batas Usia Syarat
y Pengangkatan
g g
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
II/b 40 Terampil:
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th 1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
dgn kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur Muda TK I, Golru II/b
Terampil III/a 100 3. Diklat fungsional Tk terampil
P. Lanjutan Rp. 300.000 56 th 4
4. AK kumulatif minimal 40
III/b 150 5. Tersedia formasi
III/c 200 Dapat 6. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Penyelia Rp. 550.000 Diperpanjang sekurang- kurangnya bernilai baik
III/d 300 s.d 60 th dalam satu tahun terakhir
Ahli:
III/a 100
1. Berijazah paling rendah S.1/D.IV
Pertama Rp. 325.000 56 th sesuai dengan kualifikasi
pendidikan.
III/b 150 2 Pangkat paling rendah Penata
2.
Muda, Golru III/a
3. Diklat fungsional tk ahli
4. AK kumulatif minimal 100
III/c 200 Dapat 5. Tersedia formasi
Muda Rp. 650.000 Diperpanjang 6. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Ahli s.d 60 th sekurang- kurangnya bernilai baik
III/d 300 dalam satu tahun terakhir.
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi p persyaratan
y yang
y g telah
Dapat ditentukan
Madya IV/b 550 Rp. 1.000.000 Diperpanjang 2. Memiliki pengalaman dibdg
s.d 60 th pemeriksaan bea dan cukai paling
kurang 2 thn.
IV/c 700 3. Berusia paling tinggi 5th sebelum
mencapai BUP dari jabatan terakhir.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 170 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Keuangan
45
Pemeriksa Desain Industri
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Pemeriksa Desain Industri adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
pemeriksaan permohonan desain industri
2
2. TUGAS POKOK : Melakukan pemeriksaan permohonan desain industri yang meliputi perencanaan
pemeriksaan, pemeriksaan pendahuluan, pemeriksaan substantif, evaluasi hasil
pemeriksaan substantif, rekomendasi tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan
pelaksanaan tugas internalisasi di bidang desain industri
3. PERMENPAN-RB : Nomor 36 Tahun 2013, Tanggal 4 Oktober 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor
Per Ka. BKN Nomor ..
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Hukum dan HAM
8. RUMPUN JABATAN : Hak Cipta, Paten dan Merek
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Hukum dan HAM
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Eselon I yang membidangi hak kekayaan intelektual bagi Pemeriksa Desain Industri Madya, pangkat
Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c dibantu Tim Penilai Direktorat
Jenderal
b. Pejabat Eselon II yang membidangi permohonan desain industri bagi Pemeriksa Desain Industri Pertama,
pangkat Penata Muda, golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a dibantu Tim Penilai Direktorat.
11
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA DESAIN INDUSTRI INDUSTRI:
a. Pemeriksa Desain Industri Pertama, paling banyak 30 orang;
b. Pemeriksa Desain Industri Muda, paling banyak 25 orang;
c. Pemeriksa Desain Industri Madya, paling banyak 20 orang.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. Diberhentikan sementara dari jabatan negeri;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pemeriksa Desain Industri;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Pemeriksa Desain Industri yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Desain Industri yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya dapat
diangkat kembali dalam jabatan Pemeriksa Desain Industri paling tinggi berusia 54 tahun
Batas
Jenjang
J j Golongan
G l Angka
A k Tunjangan
T j Syaratt P
S Pengangkatan
k t
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Jenjang
j g Golongan
g Angka
g Tunjangan
j g Batas Syarat
y Pengangkatan
g g
Tingkat Jabatan Ruang Kredit Jabatan Usia Dalam Jabatan
Pensiun
III/a 100 1. berijazah paling rendah Sarjana (S1)
Pertama Rp. 300.000 56 th
III/b 150 bidang hukum, manajemen, teknik,
III/c 200 farmasi, dan humaniora;
Muda Rp. 550.000 56 th
III/d 300 2. menduduki pangkat paling rendah
Penata Muda
Muda, golongan ruang III/a;
IV/a 400
3. nilai prestasi kerja paling kurang
Madya IV/b 550 Rp. 900.000 56 th bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
Ahli terakhir.
IV/c 700
II/c 60 Terampil :
Pelaksana Rp. 240.000 56 th 1. Berijazah paling rendah D.III
II/d 80 sesuai dgn kualifikasi
pendidikan
III/a 100 2. Pangkat paling rendah
P. Lanjutan Rp. 300.000 56 th Pengatur, Gol. Ruang II/c.
III/b 150 3. Diklat fungsional tingkat
T
Terampil
il * terampil
III/c 200 4. Tersedia formasi
Dapat 5. Setiap unsur penilaian dalam
Penyelia Diperpanjang DP-3 sekurang-kurangnya
Rp. 550.000 bernilai baik dalam satu
III/d 300 s.d 60 th tahun terakhir
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruangg Kredit Jabatan Dalam Jabatan
P
Pensiun
i
Syarat Pengangkatan
IV/d 850 Perpindahan dari jabatan lain:
1 Memenuhi Persyaratan yang telah
1.
ditentukan.
Utama 56 th 2. memiliki pengalaman di bidang
paten paling kurang 2 tahun;
IV/e 1050 3. berusia paling tinggi 50 tahun;
4. tersedia formasi untuk Jabatan
Fungsional Pemeriksa Paten.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 81 orang s.d Oktober 2012. Sumber data: Dirjen HAKI
49
Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman*
Batas
Tingkat Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
II/b 40 Terampil:
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th 1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
dgn kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
III/a 100 Muda TK I, Gol. Ruang II/b.
P. Lanjutan Rp. 300.000 56 th 3. Diklat fungsional tingkat terampil
Terampil* III/b 150 4. Tersedia formasi
III/c 200 Rp. 550.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
Penyelia Dapat dalam satu tahun terakhir
III/d 300 RP. 550.000 Diperpanjang
s.d 60 th
y
Syarat p
pengangkatan
g g
Ahli* Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
IV/d 850 2. Pendidikan paling rendah S1
bagi yg belum pernah
menduduki jabatan struktural
Dapat maupun jf tertentu lainnya,
kecuali jf umum atau
Utama Rp. 5.200.000 diperpanjang pendidikan paling rendah
s.d 65 th S2/S3 bagi yg pernah
menduduki jab
jab.struktural
struktural
maupun JF tertentu lainnya
IV/e 1050 3. Memiliki pengalaman di bidang
penelitian dan pengembangan
4. Berusia paling tinggi 45 th
5. Telah ikut dan lulus diklat
Peneliti
Ket: * berjumlah 7.785 orang s.d Desember 2011. Sumber data: LIPI
54
Penera
1. PENGERTIAN : Penera adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kemetrologian.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan kemetrologian, meliputi : Pengelolaan standar ukuran dan
laboratorium kemetrologian serta pembinaan terhadap penggunaan satuan ukuran,
ukuran
Peneraan dan peneraulangan serta pengujian alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP), Pengawasan Alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya (UTTP) dan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) serta
Penyuluhan kemetrologian.
3. KEP MENPAN : Nomor 128/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002 jo
Nomor KEP/03/M.PAN/I/2005 Tanggal 13 Januari 2005
4. SKB : Nomor 435/MPP/KEP/6/2003 dan
Nomor 23 Tahun2003 Tanggal 23 Juni 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 70 TAHUN 2007. Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggalgg 22 Nopember
p 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perdagangan
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri bagi Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Direktur Metrologi bagi Pelaksana s.d Muda dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Pejabat eselon II yang membidangi kemetrologian di Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya
dibantu Tim Penilai Provinsi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
a.
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penera;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penera yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm jabatannya menurut ketentuan
yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah D.II
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th sesuai dgn kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur Muda TK I, Golru
G II/b.
/
Terampil* III/a 100 3. Diklat fungsional tingkat terampil
P.Lanjutan Rp. 265.000 56 th 4. Tersedia formasi
III/b 150 5. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
III/c 200
Penyelia Rp. 325.000 56 th dalam satu tahun terakhir
III/d 300
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Ahli*
Ahli IV/c 700
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
IV/d 850 2. Memiliki pengalaman dalam
kegiatan penerjemahan paling
singkat 2 tahun.
Utama Rp. 1.300.000 56 th 3. Berusia paling tinggi 5 th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
4. Sehat jasmani dan rohani dan
dibuktikan dgn surat ket.sehat
IV/e 1050 (general chek-up/medical record)
yg dikeluarkan oleh RS yg
ditunjuk oleh pemerintah
Ket: *berjumlah 144 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian Sekretariat Negara
56
Pengamat Gunung Api
1. PENGERTIAN : Pengamat Gunung Api adalah PNS di lingkungan Dep. ESDM yang diberi
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan gunung api.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pengamatan dan pengukuran gejala aktivitas gunungapi
untuk menentukan tingkat kegiatan gunung api.
3. KEP MENPAN : Nomor 136/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002
4. SKB : Nomor 0064 k/70/MEM/2004 dan
Nomor 05 Tahun 2004 Tanggal 17 Februari 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 67 Tahun 2007. Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
8. RUMPUN JABATAN : Fisika, kimia dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian ESDM
10. PEJABAT PENETAP PAK :
Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Dep.Energi dan Sumber Daya Mineral dan Direktur
Vulkanologi dan Mitegasi Bencana Geologi yang diberi wewenang oleh Direktur Jenderal Geologi dan Sumber
Daya Mineral dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
p mengumpulkan
a. tidak dapat g p angka
g kredit yang
y g ditentukan;;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengamat Gunung Api;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengamat Gunung Api yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
berlaku.
1. Berijazah serendah-
P. Pemula II/a 25 Rp. 260.000 56 th rendahnya SMK sesuai dgn
kualifikasi pendidikan
2. Pangkat serendah-
rendahnya Pengatur
II/b 40 Muda,Golongan Ruang II/a.
3. Diklat fungsional di bidang
Pengamatan Gunung api
4. Tersedia formasi
Pelaksana II/c 60 Rp. 280.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian
dalam DP-3 sekurang-
kurangnya bernilai baik
II/d 80 dalam satu tahun terakhir
Terampil*
Syarat pengangkatan
III/a 100 Perpindahan dari jabatan lain:
P. Lanjutan Rp. 300.000 56 th 1. Memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
III/b 150 2. Memiliki pengalaman di
bdg pelayanan jasa
pengamatan
p g gunung
g g api
p
III/c 200 paling kurang 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5
Penyelia Rp. 400.000 56 th
tahun sebelum mencapai
III/d 300 BUP dari jabatan terakhir
Ket: *berjumlah 200 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian ESDM
57
Pengamat Meteorologi dan Geofisika
1. PENGERTIAN : Pengamat Meteorologi dan Geofisika, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Kepala Badan Meteorologi
dan Geofisika untuk melaksanakan kegiatan pengamatan meteorologi dan geofisika.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan pengamatan (observasi) dan pengkajian dibidang
kemeteorologian dan geofisika.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/18/M.PAN/2/2004 Tanggal 11 Pebruari 2004
4. SKB : Nomor SK .32/KP.303/KB/BMG-2004 dan
Nomor 19 Tahun 2004 Tanggal 26 April 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 56 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Meteorologi dan Geofisika
8. RUMPUN JABATAN : Fisika, kimia dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS BMG
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Ka. BMG bagi Pengamat Meteorologi dan Geofisika Madya dibantu Tim Penilai Badan
b. Deputi bidang Observasi/Deputi bidang sistem data dan informasi bagi Pengamat Meteorologi dan Geofisika
Pelaksana s.d Penyelia dan Pengamat Meteorologi dan Geofisika Pertama - Muda dibantu Tim Penilai Deputi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengamat Metereologi dan Geofisika;
e cuti di luar tanggungan negara,
e. negara kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengamat Metereologi dan Geofisika yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah D.III
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th sesuai dengan kualifikasi
II/d 80 pendidikan
2. Pangkat paling rendah Pengatur
III/a 100 Muda TK I, Golru II/b.
Terampil* P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 3. Diklat fungsional Tk terampil
III/b 150 4. Tersedia formasi
5 Setiap unsur penilaian dalam DP
5. DP-3
3
III/c 200 sekurang-kurangnya bernilai baik
Penyelia Rp. 325.000 56 th dalam satu tahun terakhir
III/d 300
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 300.000 56 th 1. Berijazah paling rendahS.1/ D.IV
III/b 150 sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
2. Pangkat paling rendah Penata
Muda,Gol. Ruang III/a
III/c 200 3. Diklat fungsional tingkat ahli
Muda Rp. 450.000 56 th 4 Tersedia
4. T di formasi
f i
5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/d 300 sekurang- kurangnya bernilai baik
dalam satu tahun terakhir
Ahli** Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
Madya IV/b 550 Rp. 700.000 56 th
pengamatan metereologi dan
geofisika paling singkat 2 th.
3. Berusia paling tinggi 5 tahun
IV/c 700 sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: *berjumlah 1.586 orang, **berjumlah 222 orang, total keseluruhan 1.808 orang s.d Desember 2011. Sumber data: BMG
58
Pengantar Kerja
1. PENGERTIAN : Pengantar Kerja adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan antar kerja, meliputi pelayanan, konsultasi, penempatan, perijinan
dan informasi instansi pemerintah/swasta serta unit-unit lainnya.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan dan konsultasi antar kerja, dan pengembangan antar kerja
3. KEP MENPAN : Nomor 06/KEP/M.PAN/2/2000 Tanggal 7 Pebruari 2000
4. SKB : Nomor 40/MEN/2000 dan Nomor 15.A Tahun 2000 Tanggal 28 Maret 2000
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 62 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Sosial dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kemnakertrans / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Sekjen Depnaker bagi Madya dibantu Tim Penilai Pusat
a.
b. Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja bagi P. Lanjutan-Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai
Direktorat Jenderal
c. Ka. Kanwil Depnaker/Kadin Tenaga Kerja Provinsi bagi P. Lanjutan-Penyelia dan Pertama- Muda dibantu Tim Penilai
Provinsi
d. Ka.Kandepnaker Kab/Kota bagi Pelaksana dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimp. Instansi diluar Depnaker bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
h k
hukuman di
disiplin
i li penurunan pangkat;
k t
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengantar Kerja;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengantar Kerja yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah DIII
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th sesuai dengan kualifikasi
pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
Muda TK I, Golru II/b
Terampil*
Terampil III/a 100 3 Diklat fungsional tingkat terampil
3.
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 4. Tersedia formasi
III/b 150 5. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
sekurang- kurangnya bernilai baik
III/c 200 dalam satu tahun terakhir
Penyelia Rp. 325.000 56 th
III/d 300
IV/a 400 S
Syaratt pengangkatan
k t
Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
IV/b 550 ditentukan
Madya Rp. 1.200.000 56 th 2. Memiliki pengalaman dibidang pengawasan
bibit ternak paling kurang 2 th
3. Telah ikut dan lulus diklat fungsional
IV/c 700 dibidang pengawasan bibit ternak
4. Berusia paling tinggi 50th
Ket: *berjumlah 198 orang, **berjumlah 265 orang, total keseluruhan 463 orang s.d September 2012. Sumber data: Kementerian Pertanian
61
Pengawas Farmasi dan Makanan
1. PENGERTIAN : PFM adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjwb, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional
pengawasan sediaan farmasi, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga,
bahan berbahaya dan makanan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pengawasan farmasi dan makanan yang meliputi penyiapan
perangkat lunak untuk pengawasan di bidang farmasi dan makanan, pemeriksaan,
pengujian
ji dan
d penilaian
il i sediaan
di farmasi,
f i alat
l t kesehatan,
k h t perbekalan
b k l kesehatan
k h t
rumah tangga, bahan berbahaya dan makanan.
3. KEP MENPAN : Nomor 48/KEP/M.PAN/8/2002 Tanggal 16 Agustus 2002
4. SKB : Nomor HK. 00.04.24.02905 dan Nomor 21 Tahun 2002 Tgl . 19 September 2002
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 52 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Pengawas Obat dan Makanan
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas Kualitas dan Keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS BPOM
10. PEJABAT PENETAP PAK
10 :
a. Ka. BPOM bagi Madya dan Utama dibantu Tim Penilai BPOM
b. Sekretaris Utama bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Sekretariat Utama
c. Ka. Balai Besar bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Balai Besar
d. Kepala Balai bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Balai
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengawas Farmasi dan Makanan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengawas Farmasi dan Makanan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
Pelaksana II/c 60 Rp. 260.000 56 th 1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
dengan kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
Muda TK I, Golru II/b.
Terampil* III/a 100 3. Diklat fungsional Tk terampil
P. Lanjutan Rp. 300.000 56 th 4. Tersedia formasi
III/b 150 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang-kurangnya
g g y bernilai baik
III/c 200 dalam satu tahun terakhir
Penyelia Rp. 500.000 56 th
III/d 300
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 325.000 56 th
III/b 150 1. Berijazah paling rendahS.1/D.IV
sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2. Pangkat serendah-rendahnya Penata
Muda Rp. 725.000 56 th
III/d 300 Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional tingkat ahli
IV/a 400 4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Madya IV/b 550 Rp. 1.175.000 56 th sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli** dalam 1 (satu) tahun terakhir
IV/c 700
Syarat pengangkatan
IV/d 850 Perpindahan dari jabatan lain:
1 Memenuhi persyaratan yang telah
1.
ditentukan
Utama Rp.1.400.000 56 th 2. Memiliki penglmn melaksanakan
kegiatan pengawasan farmasi dan
IV/e 1050 makanan paling kurang 2 th
3. Berusia paling tinggi 5th seblm
mencapai BUP dari jab terakhir
Ket: *berjumlah 418 orang, **berjumlah 291 orang, total keseluruhan 709 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Badan POM
62 Pengganti Teknisi Pelayaran
Pengawas Keselamatan Pelayaran
1. PENGERTIAN : Pengawas Keselamatan Pelayaran, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan tugas/ kegiatan pengawasan keselamatan pelayaran dan
kelancaran lalu lintas angkutan laut.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan keselamatan pelayaran dan kelancaran lalu
lintas angkutan laut.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/195/M.PAN/12/2004 Tanggal 10 Desember 2004
4. SKB : Nomor KM. 61 TAHUN 2005 dan
Nomor 20 Tahun 2005 Tanggal 05 Oktober 2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 28/ 1985
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perhubungan
8. RUMPUN JABATAN : Teknisi dan Pengontrol Kapal dan Pesawat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Perhubungan
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Menteri Perhubungan/Pejabat eselon I yang ditunjuk
a. ditunjuk, bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Dirjen Perhubungan Laut/Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan keselamatan pelayaran dan
kelancaran lalulintas angkutan laut, bagi Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan jenjang Pertama-Muda dibantu
Tim Penilai Direktorat Jenderal
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengawas Keselamatan Pelayaran;
d.
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengawas Keselamatan Pelayaran yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: Jabatan Fungsional ini baru ditetapkan pada tanggal 25 Agustus 2011
64
Pengawas Ketenagakerjaan
1. PENGERTIAN : Pengawas Ketenagakerjaan adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup
tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pembinaan dan
pengawasan ketenagakerjaan serta pembinaan dan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakejaan sesuai dengan peraturan perundang
perundang-undangan
undangan yang diduduki oleh PNS.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pembinaan
dan pengembangan sistem pengawasan ketenagakerjaan.
3. PERMENPAN RB : Nomor 19 Tahun 2010 Tanggal 10 Nopember 2010
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 15 Tahun 2012 dan 08 Tahun 2012, Tanggal 8 Agustus 2012
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 51 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kemnakertrans / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan bagi Madya, pangkat Pembina Tk I, golru IV/b s.d Madya, pangkat
Pembina Utama Muda, golru IV/c dilingkungan Kemennakertrans, Provinsi, Kab/Kota dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Sekretaris Dit. Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan bagi Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru
IV/a dilingkungan Ditjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
c. Ka. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan Provinsi yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk (paling
rendah eselon II) bagi Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang berada di wilayah kerjanya dibantu Tim
Penilai Provinsi.
d. Ka. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan bagi Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang berada di
wilayah kerjanya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. FORMASI:
a. Di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi paling banyak 200;
b. Di Provinsi paling banyak 30;
c. Di Kabupaten/Kota paling banyak 40.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengawas Ketenagakerjaan;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Pengawas Ketenagakerjaan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus Uji Kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengawas Ketenagakerjaan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh
diluar jabatan Pengawas Ketenagakerjaan dapat diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 134 orang s.d Desember 2011.
Sumber data: Kem. Lingkungan Hidup
Pengendali Ekosistem Hutan 73
1. PENGERTIAN : Pengendali Ekosistem Hutan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pengendelian ekosistem hutan.
2. TUGAS POKOK : melaksanakan pengendalian ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi menyiapkan,
melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pengendalian
ekosistem hutan.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 50 Tahun 2012, tgl 23 Agustus 2012
4
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor PB.1/MENHUT-II/2013
PB 1/MENHUT-II/2013 dan Nomor 6 Tahun 2013,2013 Tanggal 30 Januari 2013
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kehutanan
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Kehutanan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekretaris Jenderal bagi PEH Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pembina Utama Muda, golru IV/c di
lingkungan Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah provinsi dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan bagi PEH Pelaksana Pemula, s.d
y
Penyelia dan PEH Pertama s.d Madya,y , pangkat
p g Pembina,, golru
g IV/a di lingkungan
g g Kementerian Kehutanan dibantu
Tim Penilai Direktorat Jenderal Kementerian Kehutanan
c. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membidangi pengendalian ekosistem hutan yang ditunjuk oleh Menteri
Kehutanan bagi PEH Pel.Pemula pangkat Pengatur Muda, golru II/a s.d Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golru
II/d dilingkungan UPT Kementerian Kehutanan dibantu Tim Penilai UPT Kementerian Kehutanan
d. Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan bagi PEH Pel. Pemula s.d Penyelia dan PEH Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemda Provinsi dibantu Tim Penilai Daerah Provinsi
e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pengendalian ekosistem hutan yang ditunjuk oleh Menteri
Kehutanan bagi PEH Pel. Pemula s.d Penyelia dan PEH Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungran Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
a.
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengendali Ekosistem Hutan;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. KENAIKAN JABATAN:
PEH yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi dan PEH Muda yang akan
naik jabatan ke PEH Madya harus mengikuti dan lulus diklat penjenjangan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengendali Ekosistem Hutan yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya dapat
diangkat
g kembali ke dalam jabatan
j Pengendali
g Ekosistem Hutan apabila
p berusia paling
p g tinggi
gg 51 tahun.
Ket: *berjumlah 549 orang, **berjumlah 155 orang, total keseluruhan berjumlah 704 orang s.d Desember 2011. sumber data: Kementerian Kehutanan
74
Pengendali Frekuensi Radio
1. PENGERTIAN : Pengendali Frekuensi Radio, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian frekuensi radio.
2. TUGAS POKOK : Pengendalian frekuensi radio dan pemeliharaan dan perbaikan perangkat
monitor frekuensi radio
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/51/M.PAN/4/2004 Tanggal 30 April 2004
4. SKB : Nomor KM.77 Tahun 2004 dan
Nomor 36 Tahun 2004 Tanggal 13 Oktober 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 33 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
Per. Ka BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Komunikasi dan Informatika
8. RUMPUN JABATAN : Operator Alat-alat Optik dan Elektronik
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Komunikasi dan Informatika
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri Kominfo/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Pejabat eselon II di bid.Pengendalian Frekwensi Radio pd Dirjen Pos dan Telkom bagi Pertama dan Muda
dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengendali Frekuensi Radio;
e cuti di luar tanggungan negara,
e. negara kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan Kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan PFR paling
tinggi berusia 2 th sebelum mencapai BUP PNS.
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
Madya 56 th ditentukan
IV/b 550 Rp. 700.000 2. Memiliki pengalaman dlm
kegiatan pengendalian frekwensi
radio paling kurang 2 tahun.
IV/c 700 3. Berusia paling tinggi 50 tahun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 86 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
75
Pengendali Hama dan Penyakit Ikan
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional PHPI adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tnggungjwb
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta
lingkungan yang diduduki oleh PNS.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta lingkungan yang
meliputi persiapan, pelaksanaan, analisis, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan
pengendalian hama dan penyakit ikan.
3.
3 PERMENPAN RB : Nomor 22 Tahun 2010 Tanggal 31 Desember 2010
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor PB.01/MEN/2012 dan 17 Tahun 2012, Tanggal 26 Desember 2012
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 32Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kelautan dan Perikanan
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk bagi PHPI Madya, pangkat Pembina Tk I, golru
IV/b s.d Utama, Pangkat Pembina Utama, golru IV/e dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Provinsi,
K b
Kabupaten/Kota
t /K t dibantu
dib t TimTi Penilai
P il i Pusat
P t
b. Dirjen atau Pejabat Eselon I yg ditunjuk bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a yg bekerja dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Ka. BKIPM bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang bekerja
dilingkungan BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
d. Sekda Provinsi bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang
bekerja dilingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi.
e. Sekda Kabupaten/Kota bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
yang bekerja dilingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PHPI:
a Untuk lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan : Tingkat Terampil paling banyak 2500 orang dan Tingkat Ahli
a.
paling banyak 3000 orang.
b. Untuk lingkungan Provinsi: Tingkat Terampil paling banyak 5 orang dan Tingkat Ahli paling banyak 8 orang
c. Untuk lingkungan Kabupaten/Kota: Tingkat Terampil paling banyak 13 orang dan Tingkat Ahli paling banyak 25 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan PHPI;
e. cuti di luar tanggungan
gg g negara,g kecuali untuk persalinan
p keempat
p dan seterusnya; y atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
PHPI yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan PHPI dapat
diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun.
Jenjang
J j Golongan
G l Angka Tunjangan
T j Batas
B t Usia
U i Syarat Pengangkatan
Tingkat Kredit Dalam Jabatan
Jabatan Ruang Jabatan Pensiun
1. Berijazah serendah-rendahnya
III/a 100 S.1/D.IV sesuai dengan kualifikasi
Pertama Rp. 540.000 56 th yang ditentukan.
2. Pangkat serendah-rendahnya
III/b 150 Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3
3. Diklat fungsional Pengembang
Teknologi Pembelajaran
III/c 200 4. Tersedia formasi
Muda Rp. 1.020.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli* III/d 300
dalam satu tahun terakhir
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1 Memenuhi persyaratan yang telah
1.
Rp. 1.320.000 ditentukan
Madya IV/b 550 56 th
2. Memiliki pengalaman di bdg
pengembangan teknologi
IV/c 700 pembelajaran paling kurang 2 th
3. Berusia paling tinggi 50 tahun
Ket: *berjumlah 167 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
78
Penggerak Swadaya Masyarakat
1. PENGERTIAN : Penggerak Swadaya Masyarakat, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan kegiatan penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat.
2. TUGAS POKOK : Menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penggerakan
swadaya masyarakat
masyarakat.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/58/M.PAN/6/2004 Tanggal 14 Juni 2004
4. SKB : Nomor KEP.222/MEN/X/2004 dan
Nomor 37 Tahun 2004 Tanggal 19 Oktober 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 63 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu sosial dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK
10 :
a. Menteri Nakertrans bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Pejabat eselon II yg membidangi penggerakan masyarakat bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama
sampai Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya
dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
b.
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penggerak Swadaya Masyarakat;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan
Penggerak Swadaya Masyarakat paling tinggi berusia 2 th sebelum mencapai BUP PNS.
1. PENGERTIAN : Penghulu, adalah Pegawai Negeri Sipil sebagai Pegawai Pencatat Nikah
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri
Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang
y g berlaku untuk melakukan pengawasan
p g nikah/ rujuk
j menurut agama
g Islam dan
kegiatan kepenghuluan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan, pengawasan pencatatan dan
konsultasi nikah /rujuk, pemantauan pelanggaran ketentuan nikah / rujuk,
pelayanan fatwa hukum munakahat dan Bimbingan muamalah, pembinaan
keluarga sakinah, serta pemantauaan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan dan
pengembangan kepenghuluan.
3. PER MENPAN : Nomor PER/62/M.PAN/6/2005 Tanggal 3 Juni 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 20 Tahun 2005
Nomor 14A Tahun 2005 Tanggal 14 September 2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 73 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Agama
8. RUMPUN JABATAN : Keagamaan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Agama / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yang membidangi masyarakat Islam dan penyelenggaraan Haji Depag, bagi jenjang Madya dibantu Tim
Penilai Direktorat Jenderal
b. Kakanwil Depag Provinsi, bagi jenjang Muda yang berada di kanwil Depag Provinsi di lingkungan masing-
masing dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Kepala Kantor Depag Kab/Kota bagi jenjang Pertama dan Muda yang berada di Kantor Depag Kab/Kota di
lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penghulu;
e. cut
e cuti d
di luar
ua ta
tanggungan
ggu ga negara,
ega a, kecuali
ecua u untuk
tu pe
persalinan
sa a keempat
ee pat da
dan sete
seterusnya;
us ya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penghulu yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
1. Berijazah serendah-rendahnya
III/a 100 S.1/D.IV sesuai dengan kualifikasi
pendidikan
Pertama Rp. 260.000 56 th 2. Pangkat serendah-rendahnya
III/b 150 Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional tingkat ahli
4. Tersedia formasi
III/c 200 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang- kurangnya bernilai baik
Muda Rp. 350.000 56 th dalam satu tahun terakhir
Ahli III/d 300
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
dit t k
ditentukan
Madya IV/b 550 Rp. 500.000 56 th 2. Memiliki pengalaman di bdg
kepenghuluan paling singkat 2 th.
3. Berusia paling tinggi 5th sebelum
IV/c 700 mencapai BUP dari jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 134 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
80
1. PENGERTIAN : Penguji Kendaraan Bermotor, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan kegiatan pengujian kendaraan bermotor.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pemastian kelaikan jalan kendaraan yang meliputi pengujian
berkala kendaraan bermotor, pengujian tipe kendaraan bermotor, rancang
bangun dan rekayasa kendaraan bermotor, dan perawatan serta perbaikan
peralatan pengujian kendaraan bermotor.
3. KEP MENPAN : Nomor 150/KEP/M.PAN/11/2003 Tanggal 21 Nopember 2003
4. SKB : Nomor KM.48 Tahun 2004 dan
Nomor 20 Tahun 2004 Tanggal 29 April 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 107 Tahun 2006 Tanggal 28 Desember 2006
Per Ka. BKN Nomor 39Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perhubungan
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Perhubungan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Perhubungan Darat/Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor bagi Penyelia
dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor pada Dirjen Perhubungan Darat bagi
Pelaksana Pemula s.d Pelaksana Lanjutan dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Kepala
p Dinas/Pejabat
j eselon II yang
y g membidangi g pengujian
p g j kendaraan bermotor di Provinsi bagi
g Pelaksana
Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kepala Dinas/Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor di Kabupaten/Kota bagi
Pelaksana Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penguji Kendaraan Bermotor;
e cuti di luar tanggungan negara,
e. negara kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penguji Kendaraan Bermotor yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Jenjang
j g Golongan
g Tunjangan
j g Batas
Tingkat Angka Usia Syarat Pengangkatan
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
1. Berijazah serendah-rendahnya
P. Pemula II/a 25 Rp. 200.000 56 th SMU/SMK sesuai dengan
kualifikasi pendidikan
2. Pangkat serendah-rendahnya
II/b 40 Pengatur Muda, Gol.Ruang II/a.
3. Diklat fungsional tingkat terampil
4 Tersedia
4. T di formasi
f i
Pelaksana II/c 60 Rp. 225.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam
DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
II/d 80 terakhir
Terampil
Syarat pengangkatan
III/a 100 Perpindahan dari jabatan lain:
P. Lanjutan Rp. 330.000 56 th 1. Memenuhi persyaratan yang telah
III/b 150 ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
pengujian kendaraan bermotor
III/c 200 paling kurang 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5th seblm
Penyelia Rp. 440.000 56 th mencapai BUP dari jabatan
III/d 300 terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 214 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Perhubungan
81
Penguji Mutu Barang
1. PENGERTIAN : Penguji Mutu Barang adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengujian
mutu barang.
2. TUGAS POKOK : Memberikan pemastian mutu barang, pengembangan pengujian, dan
pengelolaan laboratorium pengujian
3 KEP MENPAN
3. : Nomor 131/KEP/M
131/KEP/M.PAN/12/2002
PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002 jo
Nomor KEP/05/M.PAN/I/2005 Tanggal 13 Januari 2005
4. SKB : Nomor 434/MPP/KEP/6/2003 dan Nomor 22 Tahun 2003 Tanggal 23 Juni 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 70 Tahun 2007. Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perdagangan
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Perdagangan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Dirjen Perdagangan LN Depperindag/Pejabat lain yg ditunjuk bagi Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
a.
b. Direktur Pengawasan dan Pengendalian Mutu Barang/Pej. Lain yang ditunjuk bagi Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Kadin Perindag Provinsi/Pejabat eselon II yang membidangi perindag di provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kadin Perindag Kab/Kota/Pejabat eselon II yang membidangi perindag di Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia
dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
b.
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penguji Mutu Barang;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penguji Mutu Barang yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali sesuai dengsn
ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah serendah-rendahnya
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th D.II sesuai dgn kualifikasi
pendidikan
II/d 80 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur Muda TK I, Golru II/b.
T
Terampil*
il* III/a 100 3 Diklat
3. Dikl t ffungsional
i l ti
tingkat
k t
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th terampil
III/b 150 4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dalam
DP-3 sekurang-kurangnya
III/c 200 bernilai baik dalam satu tahun
Penyelia RP. 325.000 56 th terakhir
III/d 300
Ahli:
III/a 100 1. Berijazah serendah-rendahnya
S.1/D.IV sesuai dgn kualifikasi
Pertama Rp 270.000
Rp. 270 000 56 th pendidikan
pendidikan.
2. Pangkat serendah-rendahnya
III/b 150 Penata Muda, Gol. Ruang III/a
3. Diklat fungsional tngkt ahli
4. Tersedia Formasi
III/c 200 5. Setiap unsur penilaian dalam
Muda Rp. 400.000 56 th DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
Ahli** III/d 300 terakhir
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1 Memenuhi
1. M hi persyaratan
t yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman dibdg
Madya IV/b 550 Rp. 500.000 56 th pengujian mutu barang paling
kurang 2 thn.
3. Berusia paling tinggi 5 thn
IV/c 700 sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: *berjumlah 205 orang, **berjumlah 79 orang, total keseluruhan 284 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Perdagangan
82
Penyelidik Bumi
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Penyelidik Bumi adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan penyelidikan kebumian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
2. TUGAS POKOK : melaksanakan penyelidikan kebumian yang meliputi perencanaan, persiapan, penyelidikan,
pengujian laboratorium dan pengolahan hasil penyelidikan, pembuatan peta, laporan
penyelidikan, dan penyebarluasan hasil penyelidikan kebumian, serta pengembangan
metode
t d dan
d teknologi
t k l i penyelidikan
lidik kebumian
k b i
3. PERMENPAN-RB : Nomor 01 Tahun 2013, Tanggal 30 Januari 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor ..............
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 38 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 6 Tahun 2007
dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
8. RUMPUN JABATAN : Arsitek, Insinyur dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU\ : PNS Kementerian ESDM / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Menteri ESDM atau pejabat eselon I yang ditunjuk, bagi Penyelidik Bumi Madya, pangkat Pembina TK I, golru IV/b s.d
Utama, pangkat Pembina Utama, golru IV/e di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi
selain Kementerian ESDM dibantu Tim Penilai Pusat;
b. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM atau pejabat eselon II yang ditunjuk, bagi Penyelidik Bumi Pertama s.d
Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Kementerian ESDM dibantu Tim Penilai Unit Kerja;
c. Pejabat eselon II yang membidangi penyelidikan kebumian bagi Penyelidik Bumi Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan instansi pusat selain Kementerian ESDM dibantu Tim Penilai Instansi;
d. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat eselon II yang ditunjuk, bagi Penyelidik Bumi Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi;
e. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
p atau pejabat
p j eselon II yang
y g ditunjuk,
j bagig Penyelidik
y Bumi Pertama s.d Madya,
y
pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYELIDIK BUMI:
a. Kementerian ESDM paling sedikit 200 orang dan paling banyak 250 orang.
b. Instansi pusat selain Kementerian ESDM paling sedikit 10 orang dan paling banyak 15 orang.
c. Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota paling sedikit 10 orang dan paling banyak 15 orang.
d. Khusus Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki kompleksitas geologi yang tinggi dimungkinkan
untuk memiliki jumlah Penyelidik Bumi lebih dari yang ditetapkan pada huruf c.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA :
a. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat;
c. Diberhentikan
Dib h tik sementara t sebagai
b i PNS
PNS;
d. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyelidik Bumi;
e. Tugas belajar lebih dari 6 bulan.
f. Cuti diluar tanggungan negara, kecuali persalinan keempat dan seterusnya.
13. KENAIKAN JABATAN:
Penyelidik Bumi yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus diklat penjenjangan dan bagi
yang belum mengikuti diklat penjenjangan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
a. Penyelidik Bumi Pertama dan Muda yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh di luar jabatannya
dapat diangkat kembali ke dalam jabatan fungsional Penyelidik Bumi apabila berusia paling tinggi 54 tahun.
b Penyelidik
b. P lidik Bumi
B i Madya
M d dan d Utama
Ut yang dibebaskan
dib b k sementara t karena
k ditugaskan
dit k secara penuh h di luar
l jabatannya
j b t
dapat diangkat kembali ke dalam jabatan fungsional Penyelidik Bumi apabila berusia paling tinggi 58 tahun.
Jenjang Angka Tunjangan Batas Usia Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru Kredit Dalam Jabatan
Jabatan Jabatan Pensiun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 3.663 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
84
Penyuluh Kehutanan
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh PNS.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan persiapan, pelaksanaan, pengembangan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan penyuluhan kehutanan.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 27 Tahun 2013, Tanggal 14 Agustus 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor ......
5
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 19 Tahun 2013 Tanggal 1 Maret 20132013, Per Ka
Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 55 Tahun 2010
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kehutanan
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Kehutanan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala Badan yang membidangi penyuluhan kehutanan bagi Penyuluh Kehutanan Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru
IV/b s.d Utama, pangkat Pembina Utama, golru IV/e di lingkungan Kementerian Kehutanan, Provinsi dan Kabupaten/Kota
dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Sekretaris Badan yang membidangi penyuluhan kehutanan bagi Penyuluh Kehutanan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur
Muda,, golru
g II/a s.d Penyuluh
y Kehutanan Penyelia
y dan Penyuluh
y Kehutanan Pertama s.d Madya, y ,ppangkat
g Pembina,, golru
g
IV/a di lingkungan Kementerian Kehutanan dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
c. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penyuluhan kehutanan Provinsi bagi
Penyuluh Kehutanan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golru II/a s.d Penyelia dan Penyuluh Kehutanan Pertama
s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi.
d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi penyuluhan kehutanan
Kabupaten/Kota bagi Penyuluh Kehutanan Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan Penyuluh Kehutanan Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KEHUTANAN:
a. Dilingkungan Kementerian Kehutanan: b. Dilingkungan Pemda Provinsi:
1) BPP SDM: Tingkat Ahli, paling sedikit 12 paling banyak 24 - Tingkat Ahli, paling sedikit 1, paling banyak 12
2) UPT yg berkaitan dengan penyuluhan kehutanan: c. Dilingkungan Pemkab/Pemkot
- Tingkat Terampil, paling sedikit 6 paling banyak 18 - Tingkat Terampil, paling sedikit 6 paling banyak 99
- Tingkat Ahli, paling sedikit 5 paling banyak 9 - Tingkat Ahli, paling sedikit 7 paling banyak 38
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;
c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
a. Penyuluh Kehutanan Penyelia dan Muda yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan
Penyuluh Kehutanan dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Penyuluh Kehutanan paling tinggi berusia 58 tahun bagi yang
telah menduduki jabatannya sebelum ditetapkan PERPRES Nomor 55 Tahun 2010.
b. Penyuluh Kehutanan Penyelia dan Muda yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan
Penyuluh Kehutanan dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Penyuluh Kehutanan paling tinggi berusia 54 tahun bagi yang
telah menduduki jabatannya setelah ditetapkan PERPRES Nomor 55 Tahun 2010.
c. Penyuluh Kehutanan Madya dan Utama yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan
Penyuluh Kehutanan dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Penyuluh Kehutanan paling tinggi berusia 58 tahun.
Jenjang Angka Tunjangan Batas Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru Kredit Usia Dalam Jabatan
Jabatan Jabatan Pensiun
P l Pemula
Pel. P l II/
II/a 25 ....... 56 th
Terampil:
II/b 40 1. berijazah paling rendah Sekolah Menengah
Pelaksana II/c 60 Rp. 360.000 56 th Kejuruan (SMK) Kehutanan;
II/d 80 2. pangkat paling rendah Pengatur Muda,
Terampil* golongan ruang II/a;
III/a 100
P. Lanjutan Rp. 450.000 56 th 3. tersedia formasi;
III/b 150
4. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
III/c 200 Dapat
y
Penyelia Rp.
p 780.000 p p j g
diperpanjang baik dalam 1 ((satu)) tahun terakhir
III/d 300 s.d 60 tahun
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 540.000 56 th
III/b 150 1. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/Diploma IV (D.IV) di bidang Kehutanan
III/c 200 Dapat atau kualifikasi lain yang ditentukan oleh
Muda Rp. 960.000 diperpanjang Menteri Kehutanan;
III/d 300 s.d 60 tahun
2. pangkat paling rendah Penata Muda,
IV/a 400 golongan ruang III/a;
Dapat 3. tersedia formasi;
Madya IV/b 550 Rp. 1.260.000 diperpanjang 4. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
Ahli**
Ahli s.d
d 60 ttahun
h
IV/c 700 baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Syarat pengangkatan
IV/d 850 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yg tlh ditentukan
Utama 2. memiliki pengalaman di bidang penyuluhan
kehutanan paling kurang 2 th;
IV/e 1050 3. usia paling tinggi 50 tahun; dan
4. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional
di bidang penyuluhan kehutanan
Ket: *berjumlah 2.712 orang, **berjumlah 1.368 orang, total keseluruhan 4.080 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kehutanan
85
Penyuluh Keluarga Berencana
1. PENGERTIAN : Penyuluh KB adalah PNS yang diberi tugas, tggjwb, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan
pengembangan KB Nasional.
2. TUGAS POKOK : Menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pendewasaan usia
perka inan pengaturan
perkawinan, pengat ran kelahiran,
kelahiran pembinaan ketahanan keluarga
kel arga dan peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/120/M.PAN/9/2004 Tanggal 02 September 2004
4. SKB : Nomor 280/HK.007/B.2/2004 dan Nomor 34 Tahun 2004 Tgl. 3 September 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 64 Tahun 2007, Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu sosial dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS BKKBN / Daerah
10
10. PEJABAT PENETAP PAK PAK:
a. Kepala BKKBN/Pejabat eselon I yg ditunjuk olehnya bagi Madya dibantu Tim Penilai Pusat dan Tim Penilai
Perwakilan Provinsi
b. Bupati/Walikota/Pejabat eselon II yang ditunjuk olehnya bagi P.Pemula s.d Penyelia dan bagi Pertama-Muda
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagaig Pegawai
g Negeri
g Sipil;
p
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh KB;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh KB yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Golru Kredit Usia Dalam Jabatan
Jabatan Jabatan
Pensiun
Ket: *berjumlah 8.592 orang, **berjumlah 7.189 orang, total keseluruhan 15.781 orang s.d Desember 2011. Sumber data: BKKBN
86
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1. PENGERTIAN : Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah PNS yang diberi tugas, tggjwb, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaanmasyarakat, melakukan penyebarluasan informasi,
membuat rancangan media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan
intervensi dalam rangka mengembangkan perilakumasyarakat yang
mendukung kesehatan.
3. KEP MENPAN : Nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 Tanggal 14 Agustus 2000
4. SKB : Nomor 1811/MENKES-KESOS/SKB/XII/2000 dan
Nomor 164.A Tahun 2000 Tanggal 26 Desember 2000
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7.
7 INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen Depkes bagi Madya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pimpinan Instansi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Instansi
c. Direktur Promosi Kesehatan bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Direktorat
d. Kakanwil Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Ka. Kantor depkes Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Kab/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
a.
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: *berjumlah 411 orang, **berjumlah 585 orang, total keseluruhan 996 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
87
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan
1. PENGERTIAN : Penyuluh Perindag adalah PNS yang diberi tugas, tggjwb, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
penyuluhan perindustrian dan perdagangan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan penyuluhan di bidang perindustrian dan perdagangan.
3. KEP MENPAN : Nomor 129/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002 jo
Nomor KEP/04/M.PAN/I/2005
KEP/04/M PAN/I/2005 Tanggal 13 Januari 2005
4. SKB : Nomor 436/MPP/KEP/6/2003 dan
Nomor 24 Tahun 2003 Tanggal 23 Juni 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 60 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perindustrian
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Sosial yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Perindustrian / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Dirjen Industri Kecil dan DKM Depperindag bagi Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
a.
b. Sekdirjen bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Sekretariat Jenderal
c. Ka.Balai Besar Penelitian dan Pengmbangan Depperindag bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama dan
Muda dibantu Tim Penilai Balai Besar
d. Ka. Balai Penelitian dan Pengmbangan Depperindag bagi Pelaksana dibantu Tim Penilai Balai
e. Kadin/Pej.eselon II di bid.perindag pd Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya di
lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Kadin/Pej.eselon II di bid.perindag pd Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya di
lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
a.
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Perindag;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Perindag yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 527 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
88
Penyuluh Pajak
1. PENGERTIAN : Penyuluh Pajak adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan penyuluhan pajak.
2. TUGAS POKOK : Memberikan informasi,, konsultasi dan bimbingan
g pajak
p j kepada
p
masyarakat umum dan wajib pajak.
3. PERMENPAN : Nomor PER/04/M.PAN/2/2006 Tanggal 28 Februari 2006
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor
Per Ka. BKN Nomor
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Keuangan
8. RUMPUN JABATAN : Imigrasi, Pajak dan Asisten Profesional yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Keuangan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK
10 :
a. Direktur Jenderal Pajak bagi Madya dilingkungan Dirjen Pajak Dep. Keuangan dibantu Tim Penilai Direktorat
Jenderal
b. Sekretaris Jenderal Pajak bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dilingkungan Kantor Pusat
Dirjen Pajak dibantu Tim Penilai Sekretariat
c. Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dilingkungan Kantor
Wilayah Dirjen Pajak dibantu Tim Penilai Wilayah
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Pajak;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Pajak yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar
jabatan Penyuluh Pajak dapat diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 2 th sebelum mencapai
BUP PNS.
II/c 60 Terampil:
Pelaksana 56 th 1. Berijazah serendah-rendahnya D.III
II/d 80 sesuai dengan kualifikasi
pendidikan
III/a 100 2 Pangkat serendah-rendahnya
2.
P. Lanjutan 56 th Pengatur, Gol.Ruang II/c.
Terampil III/b 150 3. Diklat fungsional di bidang
III/c 200 penyuluhan pajak
4. Tersedia formasi
Penyelia 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/d 300 sekurang- kurangnya bernilai baik
dalam satu tahun terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 2 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
89
Penyuluh Pertanian
1. PENGERTIAN : Penyuluh Pertanian adalah jabatan fungsional yang memiliki ruang lingkup tugas,
tanggungjwb, dan wewenang penyuluhan pertanian yang diduduki oleh PNS yang
diberi hak dan kewajiban secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan
pertanian evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan pertanian.
3. PER MENPAN : Nomor PER/02/MENPAN/2/2008 Tanggal gg 18 Februari 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 54/Permentan/OT.210/11/2008 dan Nomor 23 A Tahun 2008 Tgl. 7 Nop 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 16 Tahun 2013 Tanggal 1 Maret 2013
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 55 Tahun 2010
dapat diperpanjang s.d 60 Tahun (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pertanian
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Pertanian / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen Deptan bagi Madya (golru IV/b yang akan naik ke IV/c) dan Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi penyuluhan pertanian di Deptan bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d
Muda dibantu Tim Penilai Departemen
c. Sekda Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya (Golru IV/a yg akan naik ke IV/b) dibantu Tim
Penilai Provinsi
d. Sekda Kabupaten/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya (Golru IV/a yg akan naik ke IV/b)
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Pertanian;
d.
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
a. Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula, Pelaksana, Pelaksana Lanjutan, dan Penyuluh Pertanian Pertama yang
dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh Pertanian dapat diangkat
kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun.
b. Penyuluh Pertanian Penyelia, Penyuluh Pertanian Muda, Madya, dan Utama yang dibebaskan sementara karena
ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh Pertanian dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Penyuluh
Pertanian paling tinggi berusia 58 tahun.
Penyuluh Sosial
1. PENGERTIAN : Penyuluh Sosial adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tgggjwb,
dan wewenang g untuk melakukan kegiatan
g penyuluhan
p y bidang
g pembangunan
p g
kesejahteraan sosial yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan penyuluhan sosial dan pengembangan penyuluhan sosial.
3. PER MENPAN : Nomor PER/06/M.PAN/4/2008 Tanggal 9 April 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 41/HUK-PPS/2008 dan
Nomor 13 Tahun 2008 Tanggal 17 Juni 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 11 Tahun 2009 Tanggal 18 Maret 2009
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6 PERATURAN BUP
6. : PP Nomor
N 32 T
Tahun
h j PP Nomor
1979 jo N 19 Tahun
T h 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Sosial
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Sosial dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Sosial / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen Depsos bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Kapus penyuluhan Sosial bagi Muda sampai Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Sekda Provinsi bagi Muda sampai Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Sekda Kab/Kota bagi Muda sampai Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Sosial;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12 PENGANGKATAN KEMBALI
12. KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh
Sosial paling tinggi berusia 2th sebelum mencapai BUP PNS
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Syarat pengangkatan
IV/a 400 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
2. Memiliki pengalaman dlm kegiatan
Madya IV/b 550 Rp. 700.000 56 th penyuluhan di bdg pembangunan
kesejahteraan paling singkat 2
tahun.
3. Berusia paling tinggi 50 th
IV/c 700
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 40 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Database BKN
91
Penyuluh Perikanan
1. PENGERTIAN : Penyuluh Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab dan wewenang untuk penyuluhan perikanan yang diduduki oleh
PNS dgn hak dan kewajiban secara penuh yg diberikan oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan penyuluhan perikanan yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan perikanan.
3. PERMENPAN gg 20 Oktober 2008
: Nomor PER/19/M.PAN/10/2008 Tanggal
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor PB.01/MEN/2009 dan Nomor 14 Tahun 2009 Tanggal 7 Mei 2009
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 61 Tahun 2010 Tanggal 7 Oktober 2010
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 55 Tahun 2010
Tanggal 27 Agustus 2010 dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kelautan dan Perikanan
8. RUMPUN JABATAN : Ilmu Hayat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau pejabat eselon I yg ditunjuk bagi Madya pangkat Pembina Tk I Golru IV/b
s d Utama pangkat Pembina Utama golru IV/e di lingkngn DKP daerah Prov
s.d Prov, Kab/Kota dibantu Tim Penilai pusat
b. Pejabat eselon II bagi P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya pangkat Pembina golru IV/a dibantu Tim
Penilai Unit Kerja
c. Setda Provinsi bagi P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya pangkat Pembina golru IV/a dibantu Tim
Penilai Provinsi
d. Setda Kabupaten/Kota bagi P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya pangkat Pembina golru IV/a dibantu
Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Penyuluh Perikanan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Penyuluh
Perikanan paling tinggi berusia 54 tahun.
Tingkat
g Jenjang Golongan Angka Tunjangan Batas Usia Syarat Pengangkatan
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
1. PENGERTIAN : Perancang Perpu adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum
lainnya pada instansi pemerintah
pemerintah.
2. TUGAS POKOK : Menyiapkan, mengolah, dan merumuskan rancangan peraturan
perundang-undangan dan instrumen hukum lainnya.
3. KEP MENPAN : Nomor 41/KEP/M.PAN/12/2000 Tanggal 22 Desember 2000
4. SKB : Nomor M.390-KP.04.12 Tahun 2002 dan
Nomor 01 Tahun 2002 Tanggal 29 Januari 2002
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 43 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kehakiman dan Ham
8
8. RUMPUN JABATAN : Hukum
H k d
dan peradilan
dil
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri Kehakiman dan HAM atau Pejabat lain yg ditunjuk olehnya bagi Utama di lingkngn Dep.Keh dan HAM
dan Instansi lainnya diluar Dep.Keh dan HAM dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Dirjen Per UU bagi Pertama s.d Madya di lingkngan Dep.Keh dan HAM dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal.
c. Pimpinan instansi yg bersangkutan diluar Dep.Kehakiman dan HAM atau pejabat lain yang ditunjuk bagi
Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Instansi.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
p mengumpulkan
a. tidak dapat g p angka
g kredit yang
y g ditentukan;;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perancang Peraturan Perundang-undangan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perancang Peraturan Perundang-undangan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat
kembali dalam jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
berlaku.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 280 orang. Sumber data: Kementerian Hukum dan HAM
93
Perawat
1. PENGERTIAN : Perawat adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
kepada masyarakatpada sarana kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan/kesehatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
k
kesehatan
h t serta
t pembinaan
bi peran serta
t masyarakat
k t dalam
d l rangka
k kemandirian
k di i
dibidang keperawatan/ kesehatan.
3. KEP MENPAN : Nomor 94/KEP/M.PAN/11/2001 Tanggal 7 Nopember 2001
4. SKB : Nomor 733/MENKES/SKB/VI/2002 dan Nomor 10 Tahun 2002 Tanggal 14 Juni 2002
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
SE Ka.BAKN No.02/SE/1987 tgl. 8 Januari 1987
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen Pelayanan Medik bagi Madya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Ka. Unit Sarana Kesehatan bagi P.Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Unit Sarana Kshtn
c. Kadinkes Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Propinsi
d. Kadinkes Kab/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Kab/Kota
e. Pimpinan Instansi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
j
b. dijatuhi hukuman disiplin
p Pegawai
g Negeri
g Sipil
p dengan
g tingkat
g hukuman disiplin
p sedang g atau berat berupa
p jenis
j
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perawat;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perawat yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
1. Berijazah serendah-rendahnya
P. Pemula II/a 25 Rp. 220.000 56 th SPRG/D I
SPRG/D.I
2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur Muda, Gol. Ruang II/a
II/b 40 3. Diklat fungsional tingkat
terampil
II/c 60 4. Tersedia formasi
Pelaksana Rp. 240.000 56 th 5. Setiap unsur penilaian dalam
DP-3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam satu tahun
II/d 80 terakhir
Terampil
Syarat pengangkatan
III/a 100
Perpindahan dari jabatan lain:
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
III/b 150
2. Memiliki pengalaman dlm bdg
pelayanan asuhan kesehatan
III/c 200 gigi dan mulut paling singkat 2th
3. Berusia paling tinggi 5 tahun
Penyelia Rp. 500.000 56 th sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
III/d 300
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 3.088 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
Perekam Medis 95
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Perekam Medis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. TUGAS POKOK : melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan pelaporan dan evaluasi
3. PERMENPAN-RB : Nomor 30 Tahun 2013, Tanggal 14 Agustus 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
P K
Per Ka. BKN NNomor 39 T Tahun
h 2007 TTanggall 22 NNopember
b 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi pusat selain
Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan, bagi Perekam Medis Madya pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan
Perekam Medis Pertama dan Muda, pangkat Penata Tingkat I, golru III/d di lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dibantu
Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat.
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Pelaksana,
pangkat Pengatur, golru II/c s.d Perekam Medis Penyelia dan Perekam Medis Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Rumah Sakit instansi pusat selain Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi Radiografer Madya pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Rumah Sakit
Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Perekam Medis
Pertama dan Muda di lingkungan RS Provinsi dibantu Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi.
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/ Kota bagi Perekam Medis Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan
Rumah Sakit dan Balai Sanatorium Kabupaten/Kota, Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan
Perekam Medis Pertama s.d Madya, y , pangkat
p g Pembina,, golru
g IV/a di lingkungan
g g Puskesmas dan fasilitas pelayanan
p y kesehatan
lainnya Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
h. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium Kabupaten/Kota bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d
Penyelia dan Perekam Medis Pertama dan Muda di lingkungan Rumah Sakit/Balai Sanatorium Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai
Unit Pelayanan Teknis Daerah Kabupaten/Kota
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS:
a. Di lingkungan Rumah Sakit Umum: c. Dilingkungan Balai Sanatorium, Terampil 10 orang, Ahli 5 orang
1) RSU Kelas A, Terampil 70 orang, Ahli 20 orang d. Dilingkungan Puskesmas, Terampil 5 orang, Ahli 2 orang
2) RSU Kelas B, Terampil 45 orang, Ahli 10 orang e. Dilingkungan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
3) RSU Kelas C, Terampil 30 orang, Ahli 6 orang Terampil 2 orang, Ahli 1 orang
4) RSU Kelas D, Terampil 15 orang, Ahli 4 orang
b. Dilingkungan Rumah Sakit Khusus:
1) RS Khusus Kelas A A, Terampil 40 orang
orang, Ahli 15 orang
2) RS Khusus Kelas B, Terampil 25 orang, Ahli 10 orang
3) RS Khusus Kelas C, Terampil 20 orang, Ahli 5 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan dari jabatan negeri;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Perekam Medis;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Perekam Medis yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
14
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Perekam Medis paling tinggi
berusia 54 tahun.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 718 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
96
Perekayasa
1. PENGERTIAN : Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan teknologi dalam suatu kelompok kerja
fungsional pada bidang penelitian terapan, pengembangan, perekayasaan dan
pengoperasian yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan
secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
berwenang
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan kerekayasaan.
3. PERMENPAN : Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 Tanggal 4 Juli 2008
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 267/Kp/BPPT/VIII/2009 dan Nomor 15 Tahun 2009 Tanggal 26 Agustus 2009
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 31 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES Nomor 39 Tahun 1996
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : BPPT
8. RUMPUN JABATAN : Penelitian dan perekayasaan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat/Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Kepala BPPT/Pejabat lain yang ditunjuk bagi Madya sampai Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat yg ditunjuk dilngkngn BPPT setingkat eselon II bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. PPK Pusat yg bersangkutan/pejabat yg ditunjuk setingkat eselon II bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai
Instansi
d. PPK Provinsi yg bersangkutan/Pejabat yg ditunjuk setingkat eselon II bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai
Provinsi
e. PPK Kab/Kota yg bersangkutan/Pejabat yg ditunjuk setingkat eselon II bagi Pertama sd Madya dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perekayasa;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12 PENGANGKATAN KEMBALI:
12.
a. Perekayasa Pertama dan Muda dapat diangkat kembali dalam jabatannya setelah dibebaskan sementara karena
ditugaskan secara penuh diluar bidang kerekayasaan paling tinggi berusia 54 tahun.
b. Perekayasa Madya dan Utama dpt diangkat kembali dalam jabatannya setelah dibebaskan sementara karena
ditugaskan secara penuh diluar bidang kerekayasaan paling tinggi berusia 58 tahun.
Syarat
y p
pengangkatan
g g
IV/d 8 0
850 Perpindahan dari jabatan lain:
Dapat 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
Utama Rp. 1.400.000 diperpanjang 2. Memiliki pengalaman di bdg
s.d 65 th kerekayasaan paling singkat 2
IV/e 1050
tahun.
3. Berusia paling tinggi 50 th
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 1.157 orang s.d Oktober 2012 Sumber data: BPPT
97
Perencana
1. PENGERTIAN : Perencana adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
perencanaan tertentu.
2 TUGAS POKOK
2. : Menyiapkan,melakukan,dan
M i k l k k d menyelesaikan
l ik seluruh
l h kegiatan
k i t perencanaan.
3. KEP MENPAN : Nomor 16/KEP/M.PAN/3/2001 Tanggal 19 Maret 2001
4. SKB : Nomor 1106/Ka/08/2001 dan Nomor 34.A Tahun 2001 Tanggal 3 Agustus 2001
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 44 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No.32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 17 Tahun 2009
Tanggal 28 April 2009 (dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
8. RUMPUN JABATAN : Manajemen
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Ka. Bappenas bagi Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Bappenas
c. Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Instansi
d. Ka. Dinas Provinsi bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Ka. Dinas Kab/Kota bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
p mengumpulkan
a. tidak dapat g p angka
g kredit yang
y g ditentukan;;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perencana;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perencana yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dlm jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
Dapat 2 Memiliki pengalaman dalam
2.
Utama Rp. 1.400.000 diperpanjang kegiatan perencanaan paling
s.d 60 th singkat 2 tahun.
IV/e 1050 3. Berusia paling tinggi 5th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 190 orang s.d Desember 2011. Sumber data: BAPPENAS
98
Polisi Kehutanan
1. PENGERTIAN : JF. Polisi Kehutanan adalah jabatan dlm lingkungan instansi kehutanan pusat dan daerah
yang sesuai dengan sifat pekerjaannya menyelenggarakan dan atau melaksanakan usaha
perlindungan hutan yang oleh Kuasa UU diberikan wewenang kepolisian khusus dibidang
kehutanan dan kionversi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yg diduduki oleh PNS.
2. TUGAS POKOK : Menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi serta melaporkan
kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan serta pengawasan peredaran hasil hutan.
3. PERMENPAN-RB gg 7 Maret 2011
: Nomor 17 Maret 2011 Tanggal
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor NK.14/MENHUT-II/2011 dan Nomor 31 Tahun 2011, Tanggal: 22 Agustus 2011
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 18 Tahun 2013 Tanggal 1 Maret 2013
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kehutanan
8. RUMPUN JABATAN : Penyidik dan detektif
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Kehutanan / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yg membidangi polisi kehutanan bagi Madya, pangkat Pembina Tk I, golru IV/b dan Pembina Utama Muda, golru IV/c
dilingkungan Kemhut, Provinsi, Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekdirjen yg membidangi polisi kehutanan bagi Pel. Lanjutans.d Penyelia dan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru
IV/a dilingkungan Kemhut dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Kepala UPT Kemhut bagi Pel. Pemula, s.d Pelaksana dilingkungan Kemhut dibantu Tim Penilai UPT
d. Ka.Dinas Provinsi yg membidangi kehutanan bagi Pel. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru
IV/a dilingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Ka. Dinas Kabupaten/Kota yg membidangi kehutanan bagi Pel. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL POLISI KEHUTANAN:
a. Di lingkungan Kementerian Kehutanan:
1) Direktorat yang berkaitan dengan kepolisian kehutanan: 8 s.d 16 orang Tingkat Ahli
2) Balai Besar yg berkaitan dgn kepolisian kehutanan: 84 s.d 123 orang Tingkat Terampil dan 28 s.d 40 orang Tingkat Ahli
3) Balai yang berkaitan dengan kepolisian kehutanan: 44 s.d 63 orang Tingkat Terampil dan 16 s.d 22 Tingkat Ahli
b. Di Provinsi: 28 s.d 132 orang Tingkat Terampil dan 12 s.d 48 Tingkat Ahli
c. Di Kabupaten/Kota: 28 s.d 160 Tingkat Terampil dan 12 s.d 60 Tingkat Ahli
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Polisi Kehutanan;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Polisi Kehutanan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi atau dapat mengikuti
diklat sesuai dengan jenjang jabatan.
jabatan Sedangkan Polisi Kehutanan Muda yang akan naik jabatan menjadi Polisi Kehutanan
Madya wajib mengikuti dan lulus diklat penjenjangan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Polisi Kehutanan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Polisi
Kehutanan dapat diangkat kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 51 tahun.
Ket: *berjumlah 1.636 orang, **berjumlah 21 orang, total keseluruhan 1.657 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kementerian Kehutanan
99
Pustakawan
1. PENGERTIAN : Pustakawan adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
kepustakawanan pd unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi
pemerintah dan/atau unit tertentu lainnya.
2. TUGAS POKOK : Meliputi pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/ sumber
i f
informasi,
i pemasyarakatan
k t perpustakaan,
t k dokumentasi
d k t i dan
d informasi
i f i serta
t
pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
3. KEP MENPAN : Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002
4. SKB : Nomor 23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003 Tanggal 13 Juni 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 47 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No.32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES Nomor 102 Tahun 2003
Tgl. 17 Desember 2003 (dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Perpustakaan Nasional
8. RUMPUN JABATAN : Arsiparis, pustakawan dan yang berkaitan
9
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Ka. Perpusnas bagi Madya dan Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Menteri/Jaksa Agung/Pimp.LPND bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Instansi
c. Gubernur bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Bupati/Walikota bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Rektor, Ketua Sekolah Tinggi bagi Pelaksana s/d Penyelia dan Pertama s/d Muda dibantu Tim Penilai Perguruan
Tinggi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
b.
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pustakawan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pustakawan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: *berjumlah 1.617 orang, **berjumlah 1.403 orang, total keseluruhan 3.020 orang s.d Desember 2011. Sumber data: PERPUSNAS
100 Perubahan Jafung Juru Penerang
Pranata Hubungan Masyarakat
1. PENGERTIAN : Pranata Humas adalah PNS yang diberi tugas, tanggjwb, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan informasi dan kehumasan.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi
perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, pelayanan informasi,
pelaksanaan hubungan kelembagaan, dan pelaksanaan hubungan
personil serta pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
kehumasan
3. PER MENPAN : Nomor PER/109/M.PAN/11/2005 Tanggal 1 Nopember 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 dan No. 18ATahun 2006 Tgl. 1 Agustus 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 29 Tahun 2007 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Komunikasi dan Informatika
8. RUMPUN JABATAN : Penerangan dan Seni Budaya
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menkominfo bagi g Madya
y dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pjbt eselon II pd instansi pst bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Instansi
d. PPK Daerah Prov/Kab/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai
Provinsi/Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Humas;
e. cuti
ti di luar
l tanggungan
t negara, kecuali
k li untuk
t k persalinan
li keempat
k t dan
d seterusnya;
t atau
t
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Humas yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
Utama Rp. 1.200.000 56 th 2. Memiliki pengalaman di bdg
sistem informasi berbasis
komputer paling singkat 2th
IV/e 1050 3. Berusia paling tinggi 5th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: *berjumlah 264 orang, **berjumlah 313 orang, total keseluruhan 577 orang s.d Desember 2011. Sumber data: BPS
102
Pranata Laboratorium Kesehatan
1. PENGERTIAN : Pranata Labkes adalah PNS yang diberi tugas, tanggjwb, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan labkes pada labkes.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia
Li k
Lingkungan, patologi
t l i anatomi
t i (histopatologi,
(hi t t l i sitopatologi,
it t l i histokimia,
hi t ki i
imunopatologi, patologi, molekuler), biologi dan fisika.
3. PER MENPAN : Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 Tanggal 28 Maret 2006
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 611/MENKES/PB/VIII/2006 dan
Nomor 20 Tahun 2006 Tanggal 8 Agustus 2006
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
b. Pimpinan unit kerja bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Ka. Dinas Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Provinsi.
d. Ka. DinasKab/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
e. Pimpinan unit kerja selain Depkes bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai
Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
b.
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Labkes;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Labkes setelah menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ket: *berjumlah 2.143 orang, **berjumlah 996 orang, total keseluruhan 3.139 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
103
Pranata Nuklir
1. PENGERTIAN : Pranata Nuklir adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan
hak secara penuh untuk melaksanakan pengelolaan perangkat nuklir oleh
pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pengelolaan perangkat nuklir meliputi merencanakan
program, mengoperasikan perangkat nuklir, melakukan desain, inovasi
dan renovasi perangkat nuklir dan melakukan pemasyarakatan
teknologi nuklir,
nuklir menyelenggarakan keselamatan nuklir
nuklir.
3. KEP MENPAN : Nomor 149/KEP/M.PAN/11/2003 Tanggal 21 Nopember 2003
4. SKB : Nomor 100/KA/III/2004 dan Nomor 11 Tahun 2004 Tanggal 12 Maret 2004
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 55 Tahun 2007 Tanggal 28 JUni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES Nomor 46
Tahun 1992 (dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Badan Tenaga Nuklir Nasional
8. RUMPUN JABATAN : Fisika, kimia dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Ka.
a. Ka BATAN bagi jenjang Madya dan Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama BATAN bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai BATAN
c. Pimpinan instansi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Instansi
d. Gubernur bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Bupati/Walikota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama s.d Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pranata Nuklir;
d.
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Nuklir setelah menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Ket: *berjumlah 2.143 orang, **berjumlah 996 orang, total keseluruhan 3.139 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kemdikbud
105
Psikolog Klinis
1. PENGERTIAN : Psikolog Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan psikologi klinis di
sarana pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
d kewajiban
dan k jib yang diberikan
dib ik secara penuh h oleh
l h pejabat
j b t yang berwenang.
b
2. TUGAS POKOK : Memberikan pelayanan psikologi klinik yang meliputi assesmen, interpretasi hasil
assesmen, intervensi, pembuatan laporan pemeriksaan psikologi, pelaksanaan
tugas di tempat risiko tinggi, dan pengabdian masyarakat yang meliputi
pelaksanaan penanggulangan problem psikologi klinik pada masyarakat rumah
sakit, pelaksanaan tugas khusus lapangan di bidang psikologi klinik
pada komunitas, dan menjadi saksi ahli.
3. PERMENPAN : Nomor PER/11/M.PAN/5/2008 Tanggal 26 Mei 2008
4 PERATURAN BERSAMA
4. : Nomor 1112/MENKES/PB/XII/2008 dan
Nomor 28 Tahun 2008 Tanggal 1 Desember 2008
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 42 Tahun 2009 Tanggal 23 September 2009
Perka BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Dirjen yang membidangi pelayanan psikologi bagi Madya dibantu Tim Penilai Departemen
a.
b. Pimpinan unit kerja pelayanan psikologi bagi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pimpinan unit kerja diluar Depkes bagi Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Instansi
d. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi Pertama sampai Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan
dib h tik sementara t sebagai
b i Pegawai
P i Negeri
N i Sipil;
Si il
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Psikolog Klinis;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan Kembali setelah dibebaskan sementara karena CLTN dan ditugaskan secara penuh diluar jabatan
psikolog klinis paling tinggi berusia 2 tahun sebelum mencapai BUP.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 32 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
106
Radiografer
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Radiografer adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan radiologi pada sarana kesehatan yang diduduki PNS
2. TUGAS POKOK : melakukan kegiatan pelayanan radiologi yang meliputi persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 29 Tahun 2013, Tanggal 14 Agustus 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggalgg 22 Nopember
p 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Radiografer Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi pusat selain
Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan, bagi Radiografer Madya, pangkat Pembina,
golru IV/a di lingkungan Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
c. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, bagi Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c s.d Penyelia dan
g
Radiografer Pertama dan Muda di lingkungan
g g Rumah Sakit Kem. Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat.
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Radiografer Pelaksana, pangkat
Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Radiografer Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Rumah Sakit
instansi pusat selain Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi.
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi, bagi Radiografer Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Provinsi
dibantu Tim Penilai Provinsi.
f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Radiografer Pertama, dan
Muda di lingkungan Rumah Sakit Provinsi dibantu Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi.
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota, bagi Radiografer Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan
Rumah Sakit Kabupaten/Kota, Radiografer Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c s.d Penyelia, dan Radiografer Pertama
s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Puskesmas perawatan plus dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
e tu Rumah
h. Direktur u a Sakit
Sa t Kabupaten/Kota,
abupate / ota, bag
bagi Radiografer
ad og a e Pelaksana,
e a sa a, pa
pangkat
g at Pengatur,
e gatu , go
golruu II/c
/c s.d
s d Penyelia
e ye a dan
da Radiografer
ad og a e
Pertama dan Muda di lingkungan Rumah Sakit Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Unit Pelayanan Teknis Daerah Kab/Kota
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL RADIOGRAFER:
a. Dilingkungan Rumah Sakit
1) RS Kelas A atau setara: 4) Rumah Sakit Kelas D atau Setara:
- Terampil paling sedikit 30 orang, paling banyak 60 orang - Terampil, paling sedikit 3 orang, paling banyak 6 orang
- Ahli paling sedikit 12 orang, paling banyak 24 orang - Ahli, paling sedikit 1 orang, paling banyak 2 orang
2) Rumah Sakit Kelas B atau setara: b. Dilingkungan Puskesmas perawatan plus dan fasilitas
- Terampil, paling sedikit 21 orang, paling banyak 42 orang pelayanan kesehatan lainnya
- Ahli, paling sedikit 5 orang, paling banyak 10 orang. - Terampil, paling sedikit 3 orang, paling banyak 6 orang
3) Rumah Sakit Kelas C atau setara: - Ahli, paling sedikit 1 orang, paling banyak 2 orang
- Terampil, paling sedikit 7 orang, paling banyak 14 orang
- Ahli,
Ahli paling sedikit 1 orang,
orang paling banyak 2 orang
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan dari Jabatan Negeri;
c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Radiografer;
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Radiografer yang akan naik jabatan setingkat lebit tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Radiografer yang dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Radiografer dapat diangkat kembali dalam
jabatannya paling tinggi berusia 54 tahun.
tahun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 681 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
107
Refraksionis Optisien
1. PENGERTIAN : Refraksionis Optisien adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan refraksi optisi pada sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan pelayanan mata dasar, pelayanan refraksi,
pelayanan optisi,
optisi pelayanan lensakontak,
lensakontak konsultasi/rujukan
konsultasi/rujukan, bimbingan
dan penyuluhan, evaluasi dan pencatatan pelayanan.
3. PER MENPAN : Nomor PER/47/M.PAN/4/2005 Tanggal 21 April 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1368/MENKES/PB/IX/2005 dan
Nomor 19 Tahun 2005 Tanggal 19-09-2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8 RUMPUN JABATAN
8. : Kesehatan
K h t
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Departemen
b. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kab/Kota
d. Pimpinan Sarana Kesehatan Masyarakat instansi pusat diluar Depkes bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Refraksionis Optisien;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Refraksionis Optisien yang telah menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Berijazah serendah
serendah-
II/
II/c 60
rendahnya DIII refraksi
Pelaksana Rp. 240.000 56 th optisi.
2. Pangkat serendah-
II/d 80
rendahnya Pengatur , Gol.
Ruang II/c.
3. Tersedia formasi
III/a 100
4. Setiap unsur penilaian
P.Lanjutan Rp. 265.000 56 th dalam DP-3 sekurang-g
III/b 150 kurangnya bernilai baik
satu tahun terakhir
Terampil
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
III/c 200 1. Memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman dlm
Penyelia Rp 500.000
Rp. 500 000 56 th k i t refraksi
kegiatan f k i optisi
ti i
paling singkat 2 tahun.
III/d 300 3. Berusia paling tinggi 5 th
sebelum mencapai BUP
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 71 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
108
Sandiman
1. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Sandiman adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan persandian pada instansi pemerintah.
2. TUGAS POKOK : melaksanakan kegiatan kebijakan persandian, analisis dan riset persandian, dan manajemen
persandian.
3. PERMENPAN-RB : Nomor 76 Tahun 2012 Tanggal 6 Desember 2012
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 2/LSN/2013 dan Nomor 9 Tahun 2013, Tanggal 25 Februari 2013
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 105 Tahun 2006 Tanggal 26 Desember 2006
P Ka.
Per K BKN N Nomor 39 T
Tahun
h 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 16 Tahun 2009
dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Lembaga Sandi Negara
8. RUMPUN JABATAN : Penyidik dan detektif
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENILAI PAK :
a. Kepala Lembaga Sandi Negara atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian bagi Madya pangkat
Pembina Tingkat I golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golru IV/c di lingkungan Lembaga Sandi Negara dan
Instansi di luar Lembaga Sandi Negara dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama Lembaga Sandi Negara bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama s.d Madya pangkat Pembina golru IV/a
di lingkungan Lembaga Sandi Negara dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat Eselon I yang membidangi kepegawaian atau Pejabat Eselon II dibawahnya yang ditunjuk bagi Pelaksana s.d
Penyelia dan Pertama s.d Madya pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan Instansi pusat di luar Lembaga Sandi Negara
dibantu Tim Penilai Instansi
d. Sekretaris Daerah Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Sandiman Pertama s.d Madya pangkat Pembina golongan
ruang IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota bagi Sandiman Pelaksana s.d Penyelia dan Sandiman Pertama s.d Madya pangkat
Pembina golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c. ditugaskan
dit k secara penuh h di luar
l jabatan
j b t Sandiman;
S di
d. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. KENAIKAN JABATAN :
Sandiman yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi dan diklat penjenjangan
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Sandiman yang telah menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya dapat diangkat
kembali dalam jabatannya paling tinggi berusia 51 tahun.
Ket: *berjumlah 2.744 orang, **berjumlah 244 orang, total keseluruhan 2.988 orang s.d. Desember 2011 Sumber data: Kem. Kesehatan
110
Surveyor Pemetaan
1. PENGERTIAN : Surveyor Pemetaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan;
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan,
pengembangan serta pemasyarakatan survei dan pemetaan.
3. KEP MENPAN : Nomor 134/KEP/M.PAN/12/2002 Tanggal 3 Desember 2002
4
4. SKB : Nomor OTOT.02/60-KA/VII/2003
02/60 KA/VII/2003 dan Nomor 26 Tahun 2003 Tanggal 14 Juli 2003
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 37 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : BAKOSURTANAL
8. RUMPUN JABATAN : Arsitek, Insinyur dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Ka. BAKOSURTANAL bagi Madya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama BAKOSURTANAL bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama sd Muda dibantu Tim Penilai
BAKOSURTANAL
c. Ka. Dinas Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Ka. Dinas Kab/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Kab/Kota
e. Pimpinan Instansi bagi P. Pemula s.d Penyelia dan Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Surveyor Pemetaan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Surveyor Pemetaan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
II/c 60 Terampil:
Pelaksana Rp. 240.000 56 th j
1. berijazah paling
p g rendah Diploma
p III (DIII)
( )
II/d 80 jurusan statistik atau Diploma III (DIII)
III/a 100 bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang
Terampil* P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th ditetapkan oleh Kepala BpS;
III/b 150 2. pangkat paling rendah pengatur, golongan
ruang II/c;
III/c 200 3. tersedia formasi;
Penyelia Rp. 500.000 56 th 4. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
III/d 300 baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Ahli:
III/a 100 1. berijazah paling rendah Sarjana
Pertama Rp. 300.000 56 th (Sl)/Diploma IV (DIV) jurusan Statistik atau
Sarjana (S1)/ Diploma IV (DIV) bidang lain
III/b 150 sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan
oleh Kepala BPS;
2. pangkat paling rendah Penata Muda,
III/c 200 golongan ruang III/a;
Muda Rp. 600.000 56 th 3. tersedia formasi;
III/d 300 4. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
Ahli** baik dalam satu tahun terakhir.
IV/a 400 Syarat pengangkatan
Perpindahan
P i d h dari
d i jabatan
j b t lain:
l i
Madya IV/b 550 Rp. 900.000 56 th 1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
IV/c 700 2. Memiliki pengalaman di bdg statistik paling
singkat 2 th
IV/d 850 3. Berusia paling tinggi 50 th
Utama ........ 56 th 4. Telah ikut dan lulus diklat fungsional
statistik kecuali bagi yang berijazah D.III
IV/e 1050 atau S1/D.IV jurusan statistik
Ket: *berjumlah 1.605 orang, **berjumlah 210 orang, total keseluruhan 1.815 orang s.d Desember 2011. Sumber data: BPS
112
Teknisi Elektromedis
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Teknisi Elektromedis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan pengelolaan alat elektromedik pada sarana kesehatan
yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. TUGAS POKOK : Melakukan kegiatan pelayanan pengelolaan alat elektromedik yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
dan pelaporan dan evaluasi.
3. PERMENPAN - RB : Nomor 28 Tahun 2013, Tanggal 14 Agustus 2013
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor ......
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 54 Tahun 2007,, Tanggalgg 28 Juni 2007. Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007,Tgl , g 22 Nopember
p 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Teknisi Elektromedis Madya, pangkat Pembina
Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi pusat selain Kementerian
Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan bagi Teknisi Elektromedis Madya pangkat Pembina,
golru IV/a di lingkungan Rumah Sakit/Balai Besar/Balai/Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan, Teknisi Elektromedis
Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Teknisi Elektromedis Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Loka Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
c. Direktur Rumah Sakit/Kepala p Balai Besar/Kepala
p Balai/Kepala
p Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan,, bagi g Teknisi
Elektromedis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Teknisi Elektromedis Pertama dan Muda, di lingkungan Rumah
Sakit/Balai Besar/Balai/Kantor Kesehatan Pelabuhan Kem. Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat.
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Teknisi Elektromedis Pelaksana, pangkat
Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Teknisi Elektromedis Pertama s.d Madya, pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan instansi pusat
selain Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi.
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi Teknisi Elektromedis Madya pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Rumah
Sakit/Balai Besar/Balai Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi.
f. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Besar/Kepala Balai Provinsi bagi Teknisi Elektromedis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d
Penyelia dan Teknisi Elektromedis Pertama dan Muda di lingkungan Rumah Sakit/Balai Besar/Balai Provinsi dibantu Tim Penilai Unit
Pelaksana Teknis Daerah Provinsi.
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota bagi Teknisi Elektromedis Madya pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan
Rumah Sakit/Balai Kabupaten/Kota, Teknisi Elektromedis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan Teknisi Elektromedis
Pertama ss.dd Madya
Madya, pangkat Pembina
Pembina, golru IV/a di lingkungan Puskesmas Kab/Kota dibantu Tim Penilai Kab/Kota
h. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Kabupaten/Kota bagi Teknisi Elektromedis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan
Teknisi Elektromedis Pertama dan Muda di lingkungan Rumah Sakit/Balai Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Unit Pelayanan Teknis Daerah
Kabupaten/Kota.
11. FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI ELEKTROMEDIS:
a. Dilingkungan Rumah Sakit Umum
1) RS Kelas A, Terampil 24 orang, Ahli 12 org e. Dilingkungan Loka Pengamanan Fasilitas Keamanan: Terampil 5, Ahli 10 org
2) RS Kelas B, Terampil 24 orang, Ahli 12 orang f. Dilingkungan Balai PengawasObat dan Makanan: Terampil 4, Ahli 2 org
3) RS Kelas C, Terampil 12 orang, Ahli 6 orang g. Dilingkungan Balai Laboratorium Kesehatan : Terampil 4, Ahli 2 orang
4) RS Kelas D, Terampil 2 orang, Ahli 1 orang h. dilingkungan Puskesmas: Terampil paling banyak 2 orang
b. Dilingkungan Rumah Sakit Khusus i. Dilingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
1) RS Kelas A, Terampil 10 orang, Ahli 6 orang - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I: Terampil 6, Ahli 3 orang
2)) RS Kelas B,, Terampil
p 5 orang,g, Ahli 3 orang
g - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II: Terampil
p 4,, Ahli 2 orang
g
3) RS Kelas C, Terampil 3 orang, Ahli 1 orang - Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III: Terampil 2, Ahli 1 orang
4) RS Kelas D, Terampil paling banyak 2 orang j. Dilingkungan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
c. Dilingkungan Balai Besar: Terampil 15 org, Ahli 20 org Terampil 4 orang, Ahli 2 orang
d. Dilingkungan BPFK: Terampil 10 org, Ahli 20 org k. Dilingkungan Politeknik Kesehatan: Terampil 2 orang, Ahli 1 orang.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. Diberhentikan dari jabatan negeri;
c. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional Teknisi Elektromedis;
d. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau
e. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
13. KENAIKAN JABATAN:
Teknisi Elektromedis yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknisi Elektromedis yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatannya dapat diangkat
kembali dalam jabatan Teknisi Elektromedis paling tinggi berusia 54 tahun.
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 32 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
114
Teknik Jalan dan Jembatan
1. PENGERTIAN : Teknik Jalan dan Jembatan adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional penyelenggaraan penyusunan sistem jaringan jalan,
penyelenggaraan penanganan jalan dan jembatan serta pengembangan profesi.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan penyelenggaraan penyusunan sistem jaringan jalan,
penyelenggaraan penanganan jalan, dan penyelenggaraan penanganan jembatan
3. KEP MENPAN : Nomor 64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 Tanggal 01 Oktober 1999
4. SKB : Nomor 02/SKB/M/2000 dan Nomor 157.B Tahun 2000 Tanggal 1 Nopember 2000
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 36 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 64
Tahun 2010 dapat diperpanjang s.d 60 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pekerjaan Umum
8. RUMPUN JABATAN : Arsitek, Insinyur dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a Sekjen Dep.
a. Dep PU bagi Madya sampai Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Dirjen Bina Marga bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Kakanwil DPU Provinsi bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Wilayah
d. Sekjen/Pimpinan LPND bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
e. Ka. Dinas PU/Dinas PU Bina Marga Tk II bagi Pertama s.d Muda dan jenjang Pelaksana s.d Penyelia dibantu
Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c.
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknik Jalan dan Jembatan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknik Jalan dan Jembatan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th dgn kualifikasi pendidikan
II/d 2. Pangkat serendah-rendahnya
80
Pengatur Muda TK I, Golongan
Terampil III/a 100 Ruang II/b.
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th 3. Diklat fungsional tingkat terampil
III/b 150 4 Tersedia formasi
4.
5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/c 200
Penyelia Rp. 300.000 56 th sekurang-kurangnya bernilai baik
III/d 300 dalam satu tahun terakhir
Tingkat
g Jenjang Golru Angka Tunjangan Batas Usia Syarat Pengangkatan
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th
dengan kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
Muda TK I, Golongan Ruang II/b.
Terampil III/a 100 3. Diklat fungsional tingkat terampil
P. Lanjutan p 265.000
Rp. 56 th 4 Tersedia formasi
4.
III/b 150
5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/c 200 sekurang-kurangnya bernilai baik
Penyelia Rp. 300.000 56 th dalam satu tahun terakhir
III/d 300
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 275.000 56 th 1. Berijazah paling rendah S.1/D.IV
III/b 150 sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2 Pangkat
2. P k t paling
li rendah
d h Penata
P t
Muda Rp. 525.000 56 th Muda,Gol.Ruang III/a
III/d 300 3. Diklat fungsional Tk. Ahli
4. Tersedia formasi
IV/a 400
Dapat 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Ahli Madya IV/b 550 Rp. 790.000 diperpanjang sekurang-kurangnya bernilai baik
s.d 60 th dalam satu tahun terakhir
IV/c 700
Syarat pengangkatan
IV/d 850 Perpindahan dari jabatan lain:
Dapat 1. Memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
Utama Rp. 1.050.000 diperpanjang 2. Memiliki pengalaman di bdg teknik
s.d 60 th pengairan paling kurang 2 tahun.
IV/e 1050 3. Berusia paling tinggi 5th sebelum
mencapai BUP dari jab. terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 205 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Pekerjaan Umum
116
Teknisi Penerbangan
1. PENGERTIAN : Teknisi Penerbangan, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk
melakukan tugas/kegiatan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan serta
kelancaran lalu lintas Penerbangan.
g
2. TUGAS POKOK : pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan yang meliputi pemanduan
lalulintas penerbangan, komunikasi penerbangan, informasi aeronautika,, teknis
elektronika penerbangan, teknis listrik penerbangan, pendayagunaan dan perawatan
fasilitas bid. landasan serta pengoperasian dan perawatan penerbangan kalibrasi.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/192/M.PAN/11/2004 Tanggal 9 Nopember 2004
4. SKB : Nomor KM. 50 Tahun 2005 dan
Nomor 13 Tahun 2005 Tanggal 24 Agustus 2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 69 Tahun 2007. Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6.
6 PERATURAN BUP : PP Nomor
N 32 TTahun
h 1979 jo
j PP Nomor
N 19 Tahun
T h 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perhubungan
8. RUMPUN JABATAN : Teknisi dan Pengontrol Kapal dan Pesawat
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Kementerian Perhubungan
10. PEJABAT PENETAP PAK :
Direktur Jenderal Perhubungan udara atau pejabat eselon II yang membidangi pelayanan keamanan dan
keselamatan penerbangan serta kelancaran lalu lintas penerbangan bagi jenjang Pelaksana s.d Penyelia dibantu
Tim Penilai Direktorat Jenderal
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Penerbangan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknisi Penerbangan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
j b t
jabatannya sesuaii dengan
d ketentuan
k t t yang berlaku.
b l k
Syarat pengangkatan
III/c 200 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman di bdg
Penyelia Rp 500.000
Rp. 500 000 56 th keselamatan pelayaran paling
kurang 2 tahun.
III/d 300 3. Berusia paling tinggi 5th
seblm mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 1.605 orang . Sumber data: Database BKN
117
1. PENGERTIAN : Teknisi Penerbangan, adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk
g g
melakukan tugas/kegiatan pelayanan
p y penelitian
p dan perekayasaan
p y pada
p instansi
pemerintah.
2. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan.
3. KEP MENPAN : Nomor KEP/193/M.PAN/11/2004 Tanggal 9 Nopember 2004
4. SKB : Nomor 190/KA/BPPT/IX/2005 dan
Nomor 19A Tahun 2005 Tanggal 31 Oktober 2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 31 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : BPPT
8 RUMPUN JABATAN
8. : Penelitian
P liti dan
d perekayasaan
k
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
Ka. Badan/Pusat Penelitian dan Pengembagan atau pejabat lain yang ditunjuk paling rendah eselon II pada instansi
pusat atau daerah bagi Pelaksana Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi.
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
c.
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknisi Penelitian dan Perekayasaan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
III/c 200 1. Memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan
2. Memiliki pengalaman
Penyelia Rp. 450.000 56 th l k k pelayanan
melakukan l k
kegiatan
i
penelitian dan perekayasaan
paling singkat 2th
III/d 300 3. Berusia paling tinggi 5th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 149 orang s.d Oktober 2012. Sumber data: BPPT
118
Teknik Penyehatan Lingkungan
1. PENGERTIAN : Teknik Penyehatan Lingkungan adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional penyelenggaraan pengembangan dan pengelolaan air
minum, air bersih, sampah, drainese serta pengembangan profesi.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan air minum, air limbah, sampah dan air
drainase
drainase.
3. KEPMENPAN : Nomor 66/KEP/MK.WASPAN/10/1999 Tanggal 01 Oktober 1999
4. SKB : Nomor 04/SKB/M/2000 dan Nomor 157.D Tahun 2000 Tanggal 1 Nopember 2000
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 36 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No.32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 64 Tahun 2010
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pekerjaan Umum
8. RUMPUN JABATAN : Arsitek, Insinyur dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen Dep. PU bagi Madya sampai Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b. Dirjen Cipta Karya bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Kakanwil Provinsi bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Wilayah
d. Sekjen/Pimpinan LPND bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
e. Ka. Dinas PU bagi Pertama s.d Muda dan Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknikl Penyehatan Lingkungan;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknik Penyehatan Lingkungan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil :
1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th
dgn kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
Muda TK I, Gol. Ruang II/b.
Terampil III/a 100 3. Diklat fungsional tingkat terampil
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th
III/b 4. Tersedia formasi
150
5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/c 200 sekurang-kurangnya bernilai baik
Penyelia Rp. 300.000 56 th dalam satu tahun terakhir
III/d 300
III/a 100 Ahli:
Pertama Rp. 275.000 56 th 1. Berijazah paling rendah S.1/D.IV
III/b 150 sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2. Pangkat paling rendah Penata
Muda Rp. 525.000 56 th Muda, Gol.Ruang III/a
III/d 300 3. Diklat fungsional Tk. Ahli
4. Tersedia formasi
IV/a 400
Dapat 5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Madya IV/b 550 Rp. 790.000 diperpanjang sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli
s.d 60 th dalam satu tahun terakhir
IV/c 700
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan yang telah
Dapat ditentukan
Utama Rp. 1.050.000 diperpanjang 2. Memiliki pengalaman di bdg
s.d 60 th teknik penyehatan lngkngan
IV/e 1050 paling kurang 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5th sebelum
mencapai BUP dari jab. terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 46 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Pekerjaan Umum
119
Teknisi Siaran
1. PENGERTIAN : Teknisi Siaran adalah PNS dilingkungan Deppen yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk
mengoperasikan peralatan teknik pada media Radio dan TVRI.
2. TUGAS POKOK : Mengoperasikan peralatan teknik pada media radio dan televisi RI
3. KEP MENPAN : Nomor 128/MENPAN/1989 Tanggal 27 Nopember 1989
4. SEB. MENPEN DAN KA. BAKN : Nomor 01/SEB/MENPEN/1989 dan
Nomor 51/SE/1989 Tanggal 21 Desember 1989
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 68 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kominfo
8. RUMPUN JABATAN : ---
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri Penerangan bagi jenjang Madya, Utama Pratama, Utama Muda
b Dirjen Radio,
b. Radio TV,
TV Film bagi jenjang Ajun Madya,
Madya Ajun T.
T Siaran,
Siaran Pratama,
Pratama Muda
c. Sekdirjen bagi jenjang Ass. Muda, Ass. Madya, Ass. T. Siaran, Ajun Muda
d. Ka stasiun RRI dan Ka. Stasiun TVRI daerah bagi jenjang Ass. Muda, Ass. Madya, Ajun Muda
e. Ka. Stasiun RRI yang tdk ada stasiun penyiaran TVRI bagi jenjang Ass. Muda, Ass. Madya, Ass T. Siaran,
Ajun Muda
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Teknisi Siaran;
c. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
d Dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau berat berupa penurunan pangkat;
d.
e. Diberhentikan sementara sebagai PNS; atau
f. CLTN.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknisi Siaran yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KETERANGAN : Belum disesuaikan dengan KEPPRES Nomor 87 Tahun 1999 jo KEPPRES Nomor 97 Tahun 2012
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 811 orang s.d Nopember 2012 . Sumber data: Kem. Kominfo
120
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan
1. PENGERTIAN : Teknik Tata Bangunan dan Perumahan adalah PNS yg diberi tugas, tnggungjawab
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan teknis fungsional penyelenggaraan tata bangunan, perumahan dan
bangunan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan penyelenggaraan tata bangunan, perumahan dan permukiman.
3. KEP MENPAN : Nomor 65/KEP/MK.WASPAN/10/1999 Tanggal gg 01 Oktober 1999
4. SKB : Nomor 03/SKB/M/2000 dan Nomor 157.C Tahun 2000 Tanggal 1 Nopember 2000
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 36 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, PERPRES Nomor 64 Th 2010
(dapat diperpanjang s.d 60 th untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pekerjaan Umum
8. RUMPUN JABATAN : Arsitek, Insinyur dan yang berkaitan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen DPU/Pejabat yang ditunjuk bagi Madya dan Utama dibantu Tim Penilai Pusat
b Dirjen Cipta Karya bagi Pelaksana s
b. s.d
d Penyelia dan Pertama-Muda
Pertama Muda dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
c. Ka.Kanwil DPU Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Wilayah
d. Sekjen/Pimpinan LPND bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
e. Kadin PU/Dinas PU Cipta Karya Tk II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan
g secara penuh
p di luar jabatan
j Teknik Tata Bangunan
g dan Perumahan;;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
II/b 40 Terampil:
1. Berijazah paling rendah D.II
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th
sesuai dgn kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur
Muda TK I, Golru II/b.
Terampil III/a 100 3. Diklat fungsional tingkat terampil
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th
III/b 4. Tersedia formasi
150
5 setiap unsur penilaian dalam DP3
5.
III/c 200 sekurang-kurangnya bernilai baik
Penyelia Rp. 300.000 56 th dalam satu tahun terakhir
III/d 300
III/a 100 Ahli :
Pertama Rp. 275.000 56 th 1. Berijazah paling rendah S.1/D.IV
III/b 150 sesuai dgn kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2. Pangkat paling rendah Penata
Muda Rp 525.000
Rp. 525 000 56 th Muda Golru III/a
Muda,
III/d 300 3. Diklat fungsional Tk. Ahli
IV/a 4. Tersedia formasi
400
Dapat 5. Setiap unsur penilaian dalam DP3
Madya IV/b 550 Rp. 790.000 diperpanjang sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli dalam satu tahun terakhir
s.d 60 th
IV/c 700
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 8 0
850 1. Memenuhi persyaratan yang telah
Dapat ditentukan
Utama Rp. 1.050.000 diperpanjang 2. Memiliki pengalaman di bdg
s.d 60 th teknik tata bangunan paling
IV/e 1050 kurang 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 5th sebelum
mencapai BUP dari jab. terakhir
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 43 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Pekerjaan Umum
121
1. PENGERTIAN : PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan transfusi darah.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan tranfusi darah yang meliputi rekruitment
donor, seleksidonor, penyadapan darah donor, pengolahan darah,
pengamanan Darah donor, penyimpanan darah, pendistribusian
darah dan pemeriksaan lanjutan kasus inkompatibilitas serta
pelaporan dan dokumentasi.
3. PERMENPAN : Nomor PER/05/M.PAN/4/2007 Tanggal 30 April 2007
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1147/MENKES/PB/X/2007 dan
Nomor 34 TAHUN 2007 Tanggal 24 Oktober 2007
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
P k BKN N
Perka Nomor 39 TTahun
h 2007 T
Tanggall 22 N
Nopember
b 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik bagi P. Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Departemen
b. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi P. Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kab/Kota
d Pimpinan
d. Pi i IInstansi
t ibbagii P
P. PPemula
l s.ddPPenyelia
li dib
dibantu
t Tim
Ti Penilai
P il i Instansi
I t i
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Teknisi Transfusi Darah;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
g belajar
f. tugas j lebih dari 6 (enam)
( ) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan Kembali setelah dibebaskan sementara karena ditugaskan secara penuh diluar jabatan Teknisi
Transfusi Darah paling tinggi berusia 54 th.
1. Berijazah serendah-
P. Pemula II/a 25 Rp. 220.000 56 th rendahnya DI Teknologi
Transfusi Darah
II/b 40 2. Pangkat serendah-
rendahnya Pengatur Muda,
Gol. Ruang II/a.
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 56 th 3. Angka kredit kumulatif
minimal 25
II/d 80 4. Tersedia formasi
5. Setiap unsur penilaian dalam
III/a 100 DP-3 sekurang- kurangnya
Terampil bernilai baik dalam satu
P. Lanjutan Rp. 265.000 56 th
III/b 150 tahun terakhir
Syarat pengangkatan
III/c 200 Perpindahan dari jabatan lain:
1. Memenuhi p persyaratan
y yang
y g
telah ditentukan
Penyelia Rp. 500.000 56 th 2. Memiliki pengalaman dlm
pelayanan transfusi darah
III/d 300 paling singkat 2 tahun.
3. Berusia paling tinggi 50 th
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 16 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
122
Terapis Wicara
1. PENGERTIAN : Terapis Wicara adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan terapi wicara pada sarana pelayanan kesehatan.
2. TUGAS POKOK : Melaksanakan pelayanan terapi wicara demi terciptanya kemampuan
komunikasi yang optimal, baik dalam aspek bahasa, wicara, suara,
irama / kelancaran hingga mampu berkomunikasi secara wajar dan
tidak mengalami gangguan psikososial dalam menjalankan fungsinya
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
3. PERMENPAN : Nomor PER/48/M.PAN/4/2005 Tanggal 21 April 2005
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 1367/MENKES/PB/IX/2005
Nomor 19 Tahun 2005 Tanggal 19 September2005
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 32 Tahun 1979 jjo PP Nomor 19 Tahun 2013
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Timi Penilai Departemen
b. Ka. Dinas Kesehatan Provinsi bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Ka. Dinas Kesehatan Kab/Kota bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
d. Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan instansi pusat di luar Depkes bagi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai Instansi
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa
jenis hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Terapis Wicara;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12 PENGANGKATAN KEMBALI
12. KEMBALI:
Terapis Wicara yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan Syarat Pengangkatan
Tingkat Usia
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Dalam Jabatan
Pensiun
Ket: Keseluruhan PNS yang menduduki jabatan fungsional ini berjumlah 14 orang s.d Desember 2011. Sumber data: Kem. Kesehatan
123
Widyaiswara
1. PENGERTIAN : Jabatan fungsional Widyaiswara adalah jab fungsional yg mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang mendidik, mengajar dan/atau
melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah yang diduduki oleh PNS dgn hak
dan kewajiban yg diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. TUGAS POKOK : Mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada lembaga pendidikan dan
pelatihan (diklat) Pemerintah masing-masing.
3. PERMENPAN : Nomor 14 Tahun 2009 Tanggal 25 September 2009
4. PERATURAN BERSAMA : Nomor 01 Tahun 2010 dan Nomor 02 Tahun 2010 Tanggal 15 Januari 2010
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 59 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 Tanggal 22 Nopember 2007
6. PERATURAN BUP : PP No. 32 Tahun 1979 jo PP Nomor 19 Tahun 2013, KEPPRES Nomor 63 Th 1986
dapat diperpanjang s.d 60 dan 65 th (untuk jenjang jabatan tertentu)
7. INSTANSI PEMBINA : Lembaga Administrasi Negara
8 RUMPUN JABATAN
8. : Pendidikan lainnya
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat / Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Ka. LAN bagi Widyaiswara Utama dilngkngn Instansi Pembina dan Instansi lainnya dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon I yg membidangi Pembinaan WI bagi WI Madya pngkt Pembina Utama Muda golru IV/c
dilngkngan Instansi Pusat dan Instansi lainnya dibantu Tim Penilai Pusat
c. Sekretaris Utama LAN bagi WI Pertama, golru III/a s.d WI Madya pngkt Pembina, golru IV/b dilngkngan Instansi
Pembina dibantu Tim Penilai Instansi
d. Sekjen atau Ka.Badan Diklat Kementerian, Sekjen LN, Sekum LPNK atau pejabat eselon I yg setingkat bagi WI
Pertama s.d
s d Madya,
Madya Pembina,
Pembina IV/b dilngkngn instansi masing-masing dibantu Tim Penilai Instansi
e. Sekda Provinsi/Kab/Kota bagi WI Pertama s.d WI Madya, IV/b dilingkungan instansi masing-masing dibantu Tim
Penilai Daerah
11. PEMBEBASAN SEMENTARA:
a. tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;
b. dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat;
c. diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Widyaiswara;
e. cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya; atau
f. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengangkatan Kembali setelah selesai menjalani pembebasan sementara paling tinggi 2 th sebelum mencapai BUP
jabatan terakhir yang didudukinya.
3. Rumpun ke Komputeran
adalah rumpun jabatan fungsional PNS yang kegiatannya berhubungan dengan
penelitian, peningkatan atau pengembangan konsep, teori dan metode
operasional serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang perencanaan,
pengembangan dan pening katan
pening-katan sistem yang berbasis komputer,
komputer
pengembangan perangkat lunak, prinsip dan metode operasional,
pemeliharaan kamus data dan sistem manajemen, database untuk menjamin
integritas dan keamanan data serta membantu pengguna komputer dan
perangkat lunak standar, mengontrol dan mengoperasikan komputer dan
peralatannya, melaksanakan tugas-tugas pemprograman yang berhubungan
dengan pemasangan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak.
Jabatan Fungsional tertentu yang termasuk dalam rumpun ini yaitu Pranata
Komputer.
125
7. Rumpun Kesehatan
adalah rumpun jabatan fungsional PNS yang tugasnya adalah melakukan
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian,
penelitian peningkatan atau pengembangan
konsep, teori dan metode operasional, penerapan ilmu pengetahuan dan
pelaksanaan kegiatan teknis di bidang peningkatan kesehatan,
pencegahanpenyakit manusia, pengobatan dan rehabilitasi, kesehatan gigi
dan mulut, farmasi serta perawatan orang sakit dan kelahiran bayi.
Jabatan
J b F
Fungsional
i l tertentu yang termasuk k dalam
d l rumpun ini
i i meliputi
li i seluruh
l h
Jabatan Fungsional tertentu di lingkungan Kementerian Kesehatan.
REKAPITULASI
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
JUMLAH PEJABAT
JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL JUMLAH
NO INSTANSI PEMBINA
TERTENTU TOTAL
TERAMPIL AHLI
JUMLAH PEJABAT
FUNGSIONAL JUMLAH
NO INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
TOTAL
TERAMPIL AHLI
9. Kementerian Energi dan 1. Inspektur Ketenagalistrikan X 35 35*
Sumber Daya Mineral
2. Inspektur Minyak dan Gas Bumi X 71 71*
10
10. Kementerian Pekerjaan 1 Penata Ruang
1. X -
Umum
2. Teknik Jalan dan Jembatan 80*