Anda di halaman 1dari 16

MODUL 8

ANALISIS ASPEK
HUKUM
DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :
AMELIATI (041800489)
AHMAD RIFAI (041800274)
KUSMINARSIH (041800203)
K.B 1
ASPEK HUKUM
A. SIAPA PELAKSANA PROYEK

Berkaitan dengan aspek yuridis dalam study kelayakan bisnis ini, jenis perusahaan yang akan
bertanggung jawab dalam pengelolaan proyek yang akan dibuat ini perlu diketahui sebelumnya karena
masing-masing memiliki karakteristik sendiri.

1. BENTUK YURIDIS PERUSAHAAN

a. Perusahaan Perseorangan

Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan dikelola oleh seseorang. Di satu
pihak ia memperoleh semua keuntungan perusahaan, di samping juga menanggung semua resiko
yang timbul dalam kegiatan perusahaan.
.
b. Firma

Firma adalah suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama. Di dalam firma semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik
sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan pada pihak lain. Apabila terjadi
kerugian, kerugian itu akan ditanggung bersama, bila perlu dengan seluruh kekayaan pribadi. jika salah
satu anggota keluarga dari firma, firma otomatis bubar.

c. Perseroan Komanditer (CV)

Perusahaan komanditer atau CV merupakan suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah yang tidak perlu sama. sekutu dalam
perusahaan komanditer ini ada dua macam. yang pertama sekutu komplementer yaitu orang-orang yang
bersedia untuk mengatur perusahaan yang kedua sekutu komanditer yang mempercayakan uang dan
tanggung jawab terbatas kepada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan.
d. Perseroan terbatas (PT)

Badan usaha jenis ini adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak memiliki. tanda
keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan adalah dengan memiliki saham perusahaan. makin
banyak saham yang dimiliki makin besar pula andil dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut.
jika terjadi utang maka harta milik pribadi tidak dapat dipertanggungkan atas utang perusahaan
tersebut. tetapi terbatas pada sahamnya saja.

e. Perusahaan Negara (PN)

Perusahaan negara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang modalnya secara
keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang. tujuan
dari pendirian perusahaan negara ini adalah untuk membangun ekonomi nasional menuju masyarakat
yang adil dan makmur. perusahaan negara atau yang sekarang lebih dikenal dengan badan usaha milik
negara atau BUMN. Jika dilihat dari penggolongannya perusahaan negara lebih dikenal dengan istilah
BUMN BUMD atau PN.
f. Perusahaan pemerintah yang lain

Bentuk perusahaan pemerintah yang lain di Indonesia adalah Persero perusahaan umum atau perum
perusahaan jawatan atau perjan dan perusahaan daerah atau PD Persero dan perusahaan daerah merupakan
perusahaan yang menjadi keuntungan bagi negara sedangkan untuk perum dan perjan bukanlah semata-
mata mencari keuntungan.

g. Koperasi

Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi, dan tidak dapat dialihkan. jadi badan
usaha ini merupakan suatu wadah yang penting untuk kesejahteraan anggota berdasarkan persamaan.
menurut bidang usaha koperasi dikelompokkan menjadi koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi
simpan pinjam dan koperasi serba usaha. menurut luas usahanya koperasi dibagi atas primer koperasi,
pusat koperasi ,gabungan koperasi dan induk koperasi.

 
2. IDENTITAS PELAKSANA

Setelah mengetahui pelaksana proyek,yang perlu diketahui selanjutnya adalah identitas mereka,yaitu
menyangkut :

a. Kewarganegaraan

Kewarganegaraan sponsor proyek perlu diketahui. hal itu berhubungan dengan peraturan
pribumisasi dalam pendirian suatu perusahaan. kemungkinan kewarganegaraan sponsor proyek adalah
WNI atau warga negara Indonesia atau WNA warga negara asing jika WNI pribumi atau non pribumi
misalnya keturunan Tionghoa atau keturunan lainnya.
b. Informasi bank

Perlu diketahui adalah apakah mereka pelaksanaan proyek juga debitur bank lain atau dengan kata
lain apakah mereka telah mendapatkan pinjaman kredit atau sejenisnya dari bank lain. jika dari
informasi bank telah didapatkan keterangan bahwa sponsor proyek tersebut adalah debitor bank lain
maka hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut adalah berapa jumlah pinjaman, apakah pembayaran
angsurannya lancar atau macet, atau bahkan terlibat cek kosong, bagaimana jaminannnya, dan berapa
nilai jaminannya.
c. Keterlibatan dalam gugatan atau tuntutan

Perlu diteliti ketidakterlibatan pelaksanaan proyek dalam suatu tindakan yang dapat
menimbulkan gugatan atau tuntutan.

d. Hubungan keluarga

Jika terdapat hubungan suami istri sebagai individu-individu yang terlibat dalam proyek perlu
diteliti bagaimana mereka menikah apakah dengan harta campuran bersama atau terpisah jika
hubungan individu-individu yang terlibat dalam proyek terdapat hubungan orang tua dan anak
maka perlu diketahui masalah perwalian dan pembagian atau penolakan warisan.

e. Debitur pihak ketiga atau bukan

Jika mungkin perlu pula diketahui apakah para pelaksanaan proyek juga merupakan debitur
dari pihak ketiga.
B. PROYEK YANG AKAN
DILAKSANAKAN

Ada beberapa sisi yang perlu diperhatikan untuk mengetahui jenis usaha yang akan dibuat :

1. Bidang usaha

2. Fasilitas

3. Gangguan Lingkungan

4. Pengupahan

5. Manajemen investasi aktiva tetap


C. DIMANA PROYEK AKAN
DILAKSANAKAN?

Letak proyek yang akan dibangun tidak akan terlepas dari pengaruh-pengaruh yang dapat merugikan perusahaan jika
tidak dipersiapkan dengan baik. fokus tempat proyek dilaksanakan meliputi berikut ini :

1. Perencanaan wilayah

Lokasi proyek harus sesuai dengan perencanaan kota atau peruntukan wilayah sehingga memudahkan
perolehan izin-izin, yaitu izin mendirikan bangunan IMB, HO ,dan izin lokasi. Di samping itu juga perlu diperhatikan
prakiraan situasi dan kondisi lokasi proyek dalam waktu yang akan datang.

2. Status tanah

Selain itu perlu pula diteliti status tanah lokasi proyek status kepemilikan tanah proyek juga harus jelas, jangan
sampai menjadi masalah di kemudian hari. ada berbagai status tanah yaitu tanah hak milik,tanah hak guna bangunan,
tanah hak guna usaha, tanah hak pakai yang diberikan oleh negara, tanah negara, tanah pengelolaan, dan tanah hak
milik yang sudah diwakafkan. beberapa kasus sengketa lahan yang digunakan untuk pelaksanaan proyek lain fungsi
lahan, proses pembebasan lahan, penyalahgunaan atau pemalsuan dokumen.
D. WAKTU PELAKSANAAN
PROYEK

Dalam kaitan dengan waktu pelaksanaan proyek perlu diteliti apakah menurut anggaran dasar
perusahaan yang bersangkutan masih berlaku atau kadaluarsa bagaimana perizinan yang telah
diperoleh sebuah proyek akan dapat dilaksanakan apabila izin-izin sudah diperoleh atau sudah
diperpanjang atau sudah diubah karena peningkatan produksi atau karena perubahan atau
penambahan mesin. Perizinan tersebut antara lain:

1. Izin usaha yang dikaitkan dengan bidang usaha yang bersangkutan misalnya izin usaha industri
izin usaha perhotelan dan izin usaha periklanan.

2. Izin usaha perdagangan serta IMB, HO dan izin lokasi yang telah disebut di atas.

3. Izin-izin khusus misalnya di bidang perhotelan izin menjual minuman keras dan izin
mengadakan diskotik.
E. BAGAIMANA CARA PELAKSANAAN
PROYEK

Cara pelaksanaan proyek dapat diketahui dari cara sponsor proyek


mendapatkan tambahan modal, baik dari perorangan maupun dari
lembaga keuangan bank maupun non bank. khusus untuk cara perolehan
dana dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank, pihak lembaga
keuangan perlu meletakkan dasar pengamanan yuridis. Pengamalan
tersebut bersifat pencegahan dan penanggulangan. cara pencegahan bias
dilakukan melalui persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam rangka
memperoleh pinjaman, sedangkan cara penanggulangan bisa dilakukan
dengan pengenaan jaminan dan asuransi barang yang dijaminkan dengan
klausula bank yang bersangkutan.
 
 
K.B 2
BELAJAR MENGENALI DAMPAK
DAN KASUS LINGKUNGAN

A. KONTRIBUSI HAK PUBLIK DAN PELAKU USAHA (PROYEK & LINGKUNGAN)

Hak publik dan kewajiban dalam melaksanakan proyek merupakan tinjauan dari aspek hukum atau yuridis,
sebagai pelaku usaha pada pemilik badan hukum dan pelaku yang memiliki hak dan kewajiban dalam
menjalankan operasi, contoh untuk perusahaan negara yang merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan
BUMN sebagai badan usaha yang dapat memberikan kontribusi keuangan baik secara langsung maupun tidak
langsung antara lain terdiri dari pembayaran pajak penerimaan privatisasi dan dividen.

Begitu pula kontribusi yang dilakukan oleh pihak swasta dan koperasi perusahaan pelaku usaha tersebut
berkewajiban untuk melakukan analisis yang berkaitan dengan hukum dan lingkungan.
B. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PROYEK

Kegiatan pembangunan memenuhi kebutuhan penduduk akan meningkatkan permintaan atas


sumber daya yang makin besar jumlahnya sehingga kecenderungan untuk eksploitasi atau menguras
sumber daya alam kerusakan lingkungan akan terjadi karena kepentingan ekonomi dan bisnis sesaat
oleh karena itu perlu kebijakan yang dapat mengupayakan pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan
demikian pembuangan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup generasi kini dan generasi
masa depan menjadi tantangan pada prinsipnya melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup menjadi keharusan.

1.Manfaat dan Harapan Pembangunan

2.Masalah kerusakan lingkungan

3.Analisis Aspek Hukum Study kelayakan

4 . Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

5. Aspek Hukum dan manajemen lingkungan


C. RUJUKAN ANALISIS KASUS LINGKUNGAN

1 Dampak Pencemaran Limbah Industri

2.Ekologi dan Kasus Pembangunan Proyek

3.Ekologi dan pengelolaan Sumber daya alam

4.Hak tanah Ulayat dan kebun sawit

5. Areal hutan , sungai,dan tambang batubara (kasus hutan lindung dan areal tambang)
D. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS DAMPAK, KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP

1. Upaya hukum kasus pencemaran oleh industri kecil di Semarang.

2. Sanksi Administrasi

3. Sanksi Perdata

4. Kerugian (Schade)

5. Hubungan Kausal

6.Relativitas
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai