Anda di halaman 1dari 7

TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

Merangkum Aspek Hukum dan Sosial

Dosen Pengampu :
Abdul Hadi, S.E., M.Si.
NIP 19700707 200501 1 001

Disusun Oleh :
Khairi Budiman
NIM 1710312110018

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

2020
ASPEK HUKUM

A. SIAPA PELAKSANA BISNIS


Yaitu:
a. Badan Usaha
b. Orang-orang atau individu yang terlibat sebagai dedicion markers.

1. Bentuk Badan Usaha


Beberapa bentuk perusahaan yang ada di Indonesia, dari segi yuridisnya,
seperti dibawah ini:
Perusahaan Perseorangan. Merupakan perusahaan yang diawasi dan
dikelola oleh seseorang. Di satu pihak ia memperoleh semua keuntungan
perusahaan, di lain pihak juga menanggung semua risiko yang timbul dalam
kegiatan perusahaan.
Firma. Merupakan bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa
orang dengan menggunakan nama bersama. Bila mengalami kerugian maka
akan ditanggung oleh semua pihak yang terlibat di usaha tersebut.
Perseroan Komanditer (CV). Merupakan suatu persekutuan yang didirikan
oleh beberapa orang yang masing-masing mneyerahkan sejumlah uang yang
tidak perlu dalam jumlah yang sama. Sekutu dalam CV ini ada dua macam,
yaitu sekutu komplementer dan sekutu komanditer.
Perseroan Terbatas (PT). Merupakan badan yang mempunyai kekayaan,
hak, dan kewajiban yang terpisah dari mendirikan dan yang memiliki saham
perusahaan.
Perusahaan Negara (PN). Merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali
jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang.
Perusahaan Pemerintah yang lain. Bentuk perusahaannya seperti Persero,
Perusahaan Umum, Perusahaan Jawatan, dan Perusahaan Daerah.
Koperasi. Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang
ekonomi yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya yang bersifat
murni.
2. Identitas Pelaksana Bisnis
Beberapa macam identitas pelaksana bisnis, seperti berikut ini:
Kewarganegaraan. Kerwarganegaraan sponsor proyek perlu diketahui, hal
itu ada hubungannya dengan peraturan-peraturan yang berbeda antara warga
negara dengan warga negara asing.
Informasi bank. Ketahui apakah proyek adalah debitur pada bank lain.
Keterlibatan pidana atau perdata. Ketahui apakah pelaksana proyek tengah
terlibat dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun
tuntutan.
Hubungan Keluarga. Jika terdapat hubungan suami-istri atau orangtua-anak
sebagai individu-individu yang terlibat dalam rencana proyek bisnis.

B. BISNIS APA YANG AKAN DILAKSANAKAN


Beberapa sisi yang perlu di analisis ialah:
Bidang usaha. Paling tidak dibangun sesuai anggaran dasar perusahaan atau
telah sesuai dengan dengan corporate philisopy-nya.
Fasilitas. Ketika proyek bisnis mendapatkan fasilitas-fasilitas tertentu,
kemudian diselidiki apakah pengurusannya telah diselesaikan secara sah.
Gangguan lingkungan. Perencanaan lingkungan yang ditimbulkan oleh
proyek akan berdampak negatif seperti pencemaran udara, dan lain
sebagainya.
Pengupahan. Dengan memperhatikan standar upah minimum yang
ditetapkan.

C. DIMANA BISNIS AKAN DILAKSANAKAN


Lokasi bisnis yang ingin dibangun tidak akan terlepas dari pengaruh-pengaruh
yang dapat merugikan, maka dari itu perlu dilakukan :
Perencanaan wilayah. Lokasi yang ditetapkan oleh pemerintah agar
mendapatkan izin-izin yang diperlukan.
Status tanah. Status kepemilikan tanah haruslah jelas, dan jangan jadi
permasalahan di kemudian hari.

D. WAKTU DAN PELAKSAAN BISNIS


Tinjauan aspek hukum terhadap izin perusahaan proyek bisnis menjadi
penting diteliti. Semua izin harus masih berlaku dan izin-izin yang belum
dimiliki haruslah dilengkapi dahulu (minimal izin prinsip).

E. BAGAIMANA CARA PELAKSANAAN BISNIS


Menentukan syarat-syarat dalam rangka pengamanan secara hukum, baik
bersifat cegahan maupun penanggulangan. Syarat-styarat yang ditetapkan
haruslah dilaksanakan dalam proyek bisnis.

F. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Berikut ini disajikan intisari dari beberapa undang-undang yang berkaitan erat
dengan sektor usaha/bisnis, yaitu Perseroan Terbatas (PT).
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Dasar Hukum Perseroan
Terbatas. Undang-undang ini terdiri atas 12 bab dan 129 pasal.

2. Hal-hal Umum yang Dimuat dalam Akta Pendirian Sebuah PT.


Berikut ini hal-hal umum yang dimuat, yaitu:
Nama Perusahaan. Dijelaskan secara rinci mengenai tatacara membuat
nama perusahaan.
Modal. Bagian ini modal yang disetor/dibayar memiliki ketentuan sendiri-
sendiri.
Surat Saham. Menjelaskan perilahal saham perusahaan, juga mengenai
duplikasi saham dan pengalihan saham.
Rapat Direksi. Menjelaskan tentang tatacara pelaksanaan rapat direksi,
juga dibicarakan perihal keputusan rapat, suara blanko, berita acara rapat
dan lain-lain.
Tugas dan Wewanang Dewan Komisaris. Pada bagian ini dijelaskan
mengenai hak dan kewajiban Dewan Komisaris.
Rapat Dewan Komisaris. Menjelaskan mengenai tatacara rapat.
Rapat Umum Pemegang Saham. Terdiri dari Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham dan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham.
Pemungutan Suara dalam RUPS. Bagian ini menjelaskan aturan
pemungutan suara.
Perubahaan Anggaran Dasar Perusahaan. Bagian ini menjelaskan
perubahan anggaran dasar perusahaan
Langkah dalam Likuidasi. Bagian ini menjelaskan secara lengkap
mekanisme dalam likuidasi perusahaan.

3. Undang-undang No. 8 Tahun 1999: Tentang Perlindungan Konsumen.


Undang-undang ini terdiri dari 15 bab dan 65 pasal.

G. IMPLIKASI PADA SKB


Hasil SKB dalam aspek hukum, hendaknya memberikan hasil kajian berupa:
1. Bentuk jenis perusahaan, identitas pelaksana bisnis, bisnis apa yang
dikerjakan, waktu pelaksanaan, dan tempat dimana proyek akan
dilaksanakan, dan lain sebagainya.
2. Kajian SKB hendaknya menggunakan peraturan-peraturan yang sudah
ditetapkan.
ASPEK SOSIAL

Tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun,


perusahan tidak dapat hidup sendirian. Perusahaan hidup bersama-sama dengan
komponen lain dalam satu tatanan kehidupan. Salah satu komponen yang dimaksud
ialah lembaga sosial, sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
Jadi perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya,
ia hendaknya mengemban misi sosial kemasyarakatan.
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Misalnya pemecatan karyawan karena karyawan tersebut mabuk-mabukan,
tidak bertanggung jawab, atau karena perusahaan mengalami kemerosotan
keuntungan, merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti
itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem
sosial yang kompleks dalam perusahaan.
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Adalah kehidupan yang terdiri dari berbagai macam kelompok yang
mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan
sosial, ekonomi, atau politik.
Dalam perihal manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima masyarakat,
seperti ini:
Membuka lapangan kerja. Maksudnya akan menggairahkan masyarakat
sekitar untuk turut serta membuka lapangan kerja baru.
Melaksanakan alih teknologi. Maksudnya dengan dilakukan alih teknologi
pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang terprogram dengan baik.
Meningkatkan mutu hidup. Maksudnya mengurangi pengangguran, maka
dari itu masyarakat mendapatkan penghasilan.
Pengaruh positif. Tidak hanya berdampak dari lingkungan fisik, tetapi
berdampak pada lingkungan psikis.

Anda mungkin juga menyukai