NIM : 1702121798
Mata Kuliah: Seminar Akuntansi Kuangan
Kuis
2. Ria Azura - Apakah semua perusahaan wajib menggunakan/memakai sak etap untuk
pelaporan keuangannya?
Jawaban:
Tidak semua perusahaan wajib menggunakan atau memakai sak etap dalam pelaporan
keuangan. Adapun yang boleh menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah :
a. Entitas tanpa Akuntablitas Publik, yaitu : Entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik signifikan.Yaitu : perusahaan yang tidak terdaftar di bursa
efek dan bukan perusahaan bank, bukan perusahaan asuransi, bukan
perusahaan pialang atau pedagang efek, bukan perusahaan dana pensiun,
bukan perusahaan reksa dana, bukan perusahaan bank investasi).
b. Entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit
Entitas yang memiliki akuntabilitas signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
Sehingga perusahaan yang tidak boleh menggunakan SAK ETAP wajib menggunakan
SAK Besar atau SAK sesuai bidang usaha masing-masing.
4. Annisa Mutia Rama - Apakah permasalahan yang dihadapi dalam implementasi SAK
ETAP?
Jawaban:
Permasalahan yang dihadapi dalam penerapan SAK-ETAP ini yaitu kurangnya
pengetahuan tentang SAK ETAP, belum adanya tenaga akuntansi yang profesional,
kurang memahami pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan,
penyajian pelaporan keuangan pada UMKM juga masih sederhana yakni sebagian
besar UKM hanya membuat laporan laba rugi. Hal ini disebabkan oleh kurang
efektifnya sosialisasi dari pihak yang berkompeten tentang SAK ETAP. Sehingga
laporan keuangan yang disusun UMKM terkesan seadanya dan tidak memberikan
informasi yang cukup.
5. Nadhira Maysha Fatihani - Apa yang dimaksud dengan historical cost concepts?
Apakah ada kelemahan dan kelebihan dari penggunaan historical cost concept inii?
Jawaban:
Historical Cost Principle adalah prinsip yang menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. Yang dimaksud dengan-
harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang
tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara
dua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi
dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi
lainnya.
Kelebihan Historical cost:
Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi
Historical cost berdasarkan pada transaksi yang sesungguhnya, tidak pada
kemungkinan.
Selama sejarah, laporan keuangan yang menggunakan historical cost sangat
berguna.
Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan dari harga jual
dari historical cost.
Akuntan harus menjaga integritas datanya dari modifikasi internal
Seberapa bergunanya laporan keuangan tergantung dari current cost atau exit
price
Perubahan dalam harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.Terjadi
ketidakcukupan data dalam membenarkan penolakan historical cost accounting.
Kelemahan historical cost : Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena
pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang
didasarkan pada suatu nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu
pada saat pencatatan terjadinya biaya tersebut.
Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah
apabila dibandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang terakhir. Di
samping itu juga terjadi perubahan-perubahan kurs yang cepat atas aktiva dan pasiva
dalam valuta asing yang dikuasai persahaan sehingga mengalami kesulitan dalam
perhitungan selisih kurs yang tepat.
Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan
dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.
7. Deya Haziratul - Mengapa SAK etap perlu direvisi?dan apakah SAK ETAP bisa jauh
lebih baik pelaporan keuangannya dari SAK sebelum direvisi?
Jawaban:
Revisi diperlukan karena Dalam perkembangannya, terdapat kebutuhan SAK yang
lebih sederhana dari SAK ETAP bagi UMKM karena SAK ETAP dianggap masih
terlalu kompleks dan tidak sesuai dengan kebutuhan pelaporan keuangan UMKM.
Sehingga pada tahun 2016, DSAK IAI telah menerbitkan suatu pilar SAK baru yaitu
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM).
Entitas mikro, kecil, dan menengah adalah entitas tanpa akuntabilitas publik yang
signifikan, sebagaimana didefinisikan dalam SAK ETAP, yang memenuhi definisi
dan kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam UU No 20
Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah setidak-tidaknya selama 2
tahun berturut-turut.
8. Arifin Abdullah - Siapa Saja Yang Boleh Menggunakan Standar Akuntansi Keuangan
Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Jawaban:
Adapun yang boleh menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah Entitas tanpa Akuntablitas Publik, yaitu :
Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.Yaitu : perusahaan
yang tidak terdaftar di bursa efek dan bukan perusahaan bank, bukan
perusahaan asuransi, bukan perusahaan pialang atau pedagang efek, bukan
perusahaan dana pensiun, bukan perusahaan reksa dana, bukan perusahaan
bank investasi).
Entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan
usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit