Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

(KDPPLK SYARIAH)

Tujuan dan Peran KDPPLKS


1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK Syariah) merupakan
pengaturan akuntansi yang memberikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan atas transaksi syariah bagi para pengguna.
2. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
 Komite penyusun standar akuntansi keuangan
 Penyusun laporan keuangan
 Auditor
 Para pemakai laporan keuangan

Pengertian Bank (UU 21/2008)


1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


Bank Syariah Bank Konvensional

Fungsi dan Kegiatan Bank Manager Investasi, Investor, Sosial, Intermediary unit, Jasa Keuangan
Jasa Keuangan

Meknaisme dan Obyek Usaha Maghrib Dilarang Maghrib tidak ada larangan

Kegiatan Usaha Tidak membedakan sektor rill dan Sektor Moneter (Keuangan)
Monter

Perbedaan Akuntansi Syariah Dan Akuntansi Konvensional


Kriteria Akuntansi Syariah Akuntansi Konvensional

Dasar Hukum Hukum etika yang bersumber dari Alquran Hukum bisnis modern
dan Sunah

Dasar tindakan Keberadaan hukum Allah - Keagamaan Rasionalisme ekonomis - sekuler

Tujuan Keuntungan yang wajar Maksimalisasi keuntungan

Orientasi Kemasyarakatan Individual atau kepada pemilik

Tahapan oprasional Dibatasi dan tunduk pada ketentuan syariah Tidak dibatasi kecuali pertimbangan
ekonomis

Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia


Transaksi syariah Transaksi non syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah (KDPPLKS) Keuangan (KDPPLK)

Psak 101 – 199 PSAK 01 – 99

Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)

Komparasi Akuntansi
Bank Syariah Bank Konvensional

PSAK  PSAK 59 – Akt Perbankan Syariah  PSAK 31 – Akt Perbankan


 PSAK 101 – dst (PSAK Syariah)
Laporan 1. Neraca 1. Neraca
Keuangan
2. Laporan laba rugi 2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas 3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas Lap keuangan 5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan perubahan dana investasi
terikat
7. Laporan sumber dan penggunaan zakat
8. Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan

Pemakai Laporan Keuangan


1. Investor
2. Pemilik dana qard, syirkah, titipan
3. Pengawas syariah
4. Karyawan
5. Pemberi pinjaman
6. Pemasok dan kreditur lainnya
7. Pelanggan
8. Pemerintah
9. Masyarakat
Prinsip distribusi hasil usaha:
1. Revenue Sharing
 Yang dibagikan adalah pendapatan (revenue)
 Shahibul maal menanggung kerugian = usaha dilikuidasi, jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban
2. Profit Sharing
 Yang dibagikan adalah keuntungan (profit)
 Tidak loss sharing = kerugian bukan kelalaian mudharin ditanggung oleh shahibul maal
Prinsip distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syariah:
Pembagian hasil usaha diantara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan:
1. Pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung ari pendapatan setelah dikurangi
modal (ra’su al-mal) dan biaya-biaya
2. Pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah
dikurangi modal (ra’su al-mal)
Ketentuan umum:
1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip bagi hasil (Net Revenue Sharing) maupun bagi untung
(profit Sharing) dalam pembagian hsil usaha dengan mitra (nasabah)-nya
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip
bagi hasil (Net Revenue Sharing)
3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad

Berbeda dengan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) pada SAK umum yang mengacu kepada
transaksi konvensional, KDPPLK Syariah memberikan konsep dasar paradigma, asas transaksi syariah, dan
karakteristik transaksi syariah. Berikut perbedaan system Keuangan Syariah dan Transaksi Syariah:

Perbedaan Akuntansi Bank Syariah dan Akuntansi Bank Konvesional:

1. Akuntansi Bank Syariah


 Murabahah => Akt Murabahah (PSAK 102)
 Dr. Piutang Murabahah
 Ijarah => Akt Ijarah (PSAK 107)
 Dr. Akt Ijarah
 Mudharabah => Akt Mudharabah (PSAK 105)
 Dr. Investasi Mudharabah
2. Akuntansi Bank Konvensional
 Droping Kredit:
 Dr. PYD/KYD (KKB, KPR, MK, KI dsb)
 Cr. Rekening Nasabah

Anda mungkin juga menyukai