Syariah KELOMPOK 1 Nurhikmah Aminullah (2204040043) Taufik Nasir (2204040045) Ina Mudmainna (2204040046) Didin Purniawan (2204040047) Suci Purnama (2204040049) Saldianto (2204040058) Perkembangan Kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah- Ikatan Akuntansi Indonesia Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Adanya perbedaan karakteristik antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis konvensional menyebabkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLKBS) pada tahun 2002. Tujuan dan Peranan Kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah 11.. Penyusunan standar Akuntansi keuangan syariah 2. Penyusunan laporan keuangan 2. 3. Auditor 3. 4. Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan 4. standar akuntansi keuangan syariah Aspek yang terkait dengan transaksi syariah dan pemakai laporan keuangan Syariah Paradigma Transaksi Syariah Asas Transaksi Syariah Paradigma ini menekankan bahwa setiap aktivitas umat 1. Persaudaraan (ukhuwah) manusia memiliki akuntabilitas 2. Keadilan ('adalah) dan nilai ilahiah yang menempatkan perangkat 3. Kemaslahatan (maslahah) syariah dan akhlak sebagai 4. Keseimbangan (tawazun) parameter baik dan buruk, benar 5. Universalisme (syumuliyah) dan salahnya aktivitas usaha. Karakteristik Transaksi Syariah Pemakai Laporan Keuangan Syariah 1.1. Transaksi syariah komersial: 1.1. Investor sekarang dan investor a. Investasi a. potensial b. Pemberian layanan jasa b. 2. Transaksi syariah non-komersial 2. 2. Pemberi dana qardh 2. a. Pemberian pinjaman atau a. 3. Pemilik dana syirkah temporer, 3. talangan 4. Pemilik dana titipan 4. b. Penghimpunan dan penyaluran b. dana sosial 5. Pembayar dan penerima zakat, 5. infak, sedekah, dan wakaf 6. Pengawas syariah 6. 7. Karyawan 7. 8. Pemasok dan mitra usaha lainnya 8. 9. Pelanggan 9. 10. Pemerintah 10. 11. Masyarakat 11. Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Syariah Dapat Dipahami. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis dengan ketekunan yang wajar. Relevan. Kemampuan untuk mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengavaluasi masa lalu, masa kini atau masa depan dengan menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan disajikan secara jujur dari yang seharusnya atau yang secara wajar diharapkan disajikan. Dapat dibandingkan. Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas syariah antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Unsur-unsur laporan keuangan entitas syariah berdasarkan karakteristiknya Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial. komponen ini meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan tanggung jawab khusus entitas syariah. Pengakuan dan Pengukuran unsur-unsur Laporan Keuangan Merupakan proses pembentukan pos yang memenuhi definisi untuk unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pengakuan unsur utama laporan keuangan yaitu : Pengakuan Aset Pengakuan Kewajiban Pengakuan Dana Syirkah Temporer Pengakuan Penghasilan Pengakuan Beban Terimakasih Semoga bermanfaat dan dapat dipahami dengan jelas
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya