Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TUGAS PENGGANTI UTS

“DASAR – DASAR MANAJEMENT”

DOSEN PENGAMPU:

Resha Dwi Ayu Pangesti Mulyono, SE, MA, Ak, CSRS, CSRA,
CRP

Disusun Oleh :

Fresha Varingga Varienta


(202010300023)

SEMESTER 2 AKUNTANSI B1
FAKULTAS BISNIS HUKUM ILMU DAN SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2020/2021

Dasar – Dasar Manajemen 1


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Makalah Tugas Pengganti UTS”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar – Dasar Manajement

Atas terselesaikannya makalah ini maka penulis mengucapkan terima kasih


kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam


penulisan makalah ini.
2. Bu Resha Dwi Ayu Pangesti Mulyono, SE, MA, Ak, CSRS, CSRA, CRP
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Syariah.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sidoarjo, 29 April 2021

Penyusun

Dasar – Dasar Manajemen 2


DAFTAR ISI

Halaman Judul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 4
I.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 6

BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Mengapa Manajer Perlu Melakukan Analisis Lingkungan 7
2.2 Model Hubungan Lingkungan Terhadap Organisasi
Beserta Contoh Dalam Lingkungan Kerja 8
2.3 Pentingnya Perencanaan Dalam Organisasi, Hubungan
Fungsi Perencanaan dan Fungsi Manajenet Lainya
Dalam Organisasi 9
2.4 Kajian Analisis Lingkungan Organisasi Dalam Bentuk
Matrik, Analisis SWOT Sederhana 18
2.5 Model – Model Pengembalian Keputusan 19

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan 35

3.2 Kritik dan Saran 38

DAFTAR PUSAKA 41

Dasar – Dasar Manajemen 3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dunia semakin pesat khususnya di negara
Indonesia. Tahun demi tahun semakin mengalami peningkatan dalam bidang
perekonomian terutama di bidang keuangan. Banyak lembaga keuangan yang
bersaing dalam meningkatkan volume dan nilai transaksi, seperti perbankan ,
asuransi, pasar modal dan lembaga keuangan yang berbasis syariah.
Akuntansi adalah proses perhitungan atau penyajian data keuangan yang
disajikan dalam memenuhi suatu investasi atau laporan keuangan. Dalam lembaga
keuangan syariah terdapat akuntansi syariah yang menjadi pedoman untuk
penyajian data keuangan pada lembaga syariah seperti perbankan syariah, asuransi
syariah, BMT daan lembaga syariah lainya.
Akuntansi syariah adalah akuntansi dalam bahasa Arabnya adalah AL-
Muhasabah berasal bersal dari kata masdar hasaba-yuhasbu yang artinya
“menghitung” atau “mengukur”. secara istilah, Al-Muhasabah berbagai asal kata
yaitu tahsaba yang berarti “menjaga” atau “mencoba mendapatkan”. Akuntansi
syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat
menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW,
Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya.
Perkembangan akuntansi di Indonesia sudah mulai berkembang dengan
adanya lembaga lembaga syariah untuk memajukan perkembangan ekonomi
syariah. kendala-kendala yang di hadapi antara lain yaitu kurang di kenalnya
akuntansi syariah oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini menandakan bahwa ajaran tersebut juga bersifat umum,selagi
memberikan kebaikan kepada masyarakat bukan hanya kepada orang tertentu
saja. Jadi sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana awalnya
akuntansi syariah itu dikembangkan dan tentunya untuk mengetahui seberapa
besar perkembangan akuntansi syariah di Indonesia.

Dasar – Dasar Manajemen 4


1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah
yang akan dibahas adalah :

1. Mengapa manajer perlu melakukan analisis lingkungan bisnisnya?


Jelaskan!
2. Bagaimana model hubungan lingkungan terhadap organisasi? Berikan
contoh ditempat anda bekerja , jika belum bekerja bisa menggunakan
contoh organisasi lainnya.
3. Mengapa proses perencanaan itu penting didalam suatu organisasi? Apa
hubungan fungsi perencanaan dan fungsi manajemen lainnya? Berikan
contohnya dalam organisasi anda!
4. Lakukan kajian analisis lingkungan organisasi anda dalam bentuk matrik,
analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan) secara
sederhana.
5. Jelaskan model-model pengambilan keputusan!

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pentingnya Analisis Lingkungn Oleh Manajemen


2. Mengetahui Model Hubungan Lingkungan Terhadap Organisasi
3. Mengetahui Pentingnya Proses Perencanaan Dalam Organisasi
4. Dapat Melakukan Analisis SWOT Matrix
5. Mengetahui Model Pengambilan Keputusan.

Dasar – Dasar Manajemen 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MENGAPA MANEJER PERLU MENGANALISIS LINGKUNGAN

Lingkungan akan memberikan dampak yang signifikan pada perusahaan


atau organisasi, Perusahaan tidak bisa tumbuh dengan baik jika dikelilingi dengna
kondisi lingkungan yang tidak kondusif. Lingkungan usaha menyangkut berapa
hal, misalnya sisetm social masyarakat, politik, ketersediaan pasar, kebijakan
pemerintah tersmasuk perlakuan perpajakan dan tingkat pesaingan usaha. Ada
juga factor ketersediaan bahan baku, ketersediaan sumber daya manusiam
dukungan teknologi operasional dan teknologi informasi serta sumber pembiayaan
yang memadahi.

Dalam analissi lingkungan eksternal, perusahaan mengidentifikasi semua


peluang (Opportunity) yang berkembang saat ini serta mengidentifikasi ancaman
(Treat) dari para spesaing dan calon pesaing serta factor eksternal lainya.
Sedangkan analisis linkgungan internal lebih memfokuskan pada indentifikasi
kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) dari perusahaan. Bisa dibilang
analisist tersebut sebagai analisis SWOT (SWOT Analysis).

Manajer perlu melakukan analisis lingkungan dengan mengamati dan peka


terhadap setiap perubahan misalnya ketika harga bahan baku naik maka manajer
perlu menaikan harga jual agar namun ini beresiko terhadap melemahkan daya
saing udaha. Ininya seorang manajer harus senantiasa memantau perubahan dan
perkembangan lingkungan, baik yang berdampak langusng maupun tidak
langsung, Meanajer perlu selalu memlakukan analisis terhadap dampak perubahan
llingkungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, seorang manajer perlu
meningkatkan pengetahuanya dalam hal analisis lingkungan.

2.2 MODEL HUBUNGAN LINGKUNGAN TERHADAP ORGANISASI


DAN CONTOH DALAM LINGKUNGAN KERJA

Terdapat hubungan yang erat antara organisasi dengan lingkungan organisasi.


Lingkungan organisasi sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup suatu

Dasar – Dasar Manajemen 6


organisasi. Kesuksesan suatu organisasi tergantung pada kemampuan organisasi
tersebut dalam menginterpretasikan dan merespon kondisi (perubahan yang
terjadi) lingkungan organisasi. Adanya hubungan antara organisasi dengan
lingkungan organisasi akan menghasilkan organisasi sebagai sebuah sistem. Di
mana sistem organisasi dipegaruhi oleh sub-sub sistem yang terdiri dari
lingkungan internal dan lingkungan eksternal, untuk dapat melihat perngaruh
lingkungan terhadap organisasi manajement diperkenalkan oleh James D.
Thomson. Dia membagi dua dimensi utama yang digunakan yaitu :

1. Tingakat Perubahan
Tingkat perubahan akan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan
yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan perubahan dimanis.
2. Tingkat Homogenitas
Melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala
homogenitas sederhana dan homogienitas kompleks.
Masing masing skala akan menunjukan suatu derajat ketidakpastian
lingkungan.

Sebuah organisasi yang efektif pada suatu lingkungan organisasi tertentu


belum tentu efektif pada lingkungan organisasi lain yang berbeda. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada lingkungan organisasi sangat dinamis dan kadang-
kadang pengaruhnya terhadap organisasi tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu.
Karenanya suatu organisasi dituntut untuk bersikap tanggap dan adaptif serta
selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi
pada lingkungan organisasi.

Beberapa strategi yang dapat diambil dalam rangka menghardaapi


perubahan lingkungan dan ketidakpastian itu dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lalin :

1. Melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan.


Tindakan ini dilakukan manakala kekuatan lingkungan tidak dapat
dirubah. Oragnisasi dapat melakukan penyesuaian dengan merubah
organisasi, struktur atau desainnya.

Dasar – Dasar Manajemen 7


2. Melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung.
Dalam hal ini manjeer harus memantau mperkembangan ingkungan
dengan mencari informasi dari berbagai media.
3. Mempengaruhi lingkungan langsung.
Alternatif dari tindakan ini adalah melakukan lobi pemasangan iklan dan
perundingan perundingan dengan pihak pihak terkait.

2.3 PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM ORGANISASI,


HUBUNGAN FUNGSI PERENCANAAN DAN FUNGSI MANAJERMEN
LAINYA DALAM ORGANISASI

Kinerja organisasi diukur dai kemampuanya dalamlipatgandakan


kekayaan. Pelipatgandaaan kekayaan hanya akan dapat diwujudkan melalui
perencanaanyang baik. Perencanaan menjadi aspek paling penting karena segala
ide atau konsep untuk mencapai tujuan tertuang dalam perencanaan. Juga menjadi
paling dasar karena melalui perencanaan, segala hal yang akan dilakukan bisa
diukur dan diprediksi secara baik dan akurat.

Pereencanaan samgat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai


tujuan. Alasan ini berdasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan
tidaklah pasti. Lingkungan dapat beruah begitu cepet menuntut siapapun baik
perseorangan maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat
rencana, oragnanisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi
ancaman perubahan lingkungan.

Banyak factor yang memperngaruhi pentingya pembuatan perencanaan


seperti contohnya perubahan ekonomi, naikny aharga barang yang tertus menerus
(inflasi), fluktuasi pendapatan masyarakat, kemajuan teknologi, perubahaniklim,
perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan system keamanan yang tidak
terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi. Dengan adanya
perencanaan kita dapat mengurangi resiko akibat perubahan dari factor factor
tersebut dengan membuat pola perencanaan yang terpadu.

Dasar – Dasar Manajemen 8


Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan
meresap ke seluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan
fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling
berhubungan, saling tergantung, dan berinteraksi.

Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Manajemen Lainnya. Berikut


hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain :

1. Hubungan Perencanaan dengan Pengorganisasian dan Penyusunan


Personalia.
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-
sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan
menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana menggunakan sumber daya-
sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi. Contohnya :
penyusunan personalia organisasi tidak akan dapat tersusun secara efektif
tanpa perencanaan personalia.
2. Hubungan Perencanaan dengan Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan
menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-
kekuatan, sumber daya-sumber daya, dan hubungan-hubungan yang
diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan
meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.
3. Hubungan Perencanaan dengan Pengawasan/Pengendalian.
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering
disebut sebagai 'kembar siam' dalam manajemen. Pengawasan adalah penting
sebagai produk perencanaan efektif dan sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana. Pengawasan juga menjadi bagian dari
rencana baru.
Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber daya-sumber
daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Rencana harus dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
sebelum para manajer dapat menentukan hubungan-hubungan organisasi,
kualifikasi personalia yang dibutuhkan, bagaimana bawahan diarahkan, dan cara
pengawasan yang diterapkan.

Dasar – Dasar Manajemen 9


2.4 KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN ORGNANISASI DALAM
BENTUK MATRIK, ANALISIS SWOT SEDERHANA

Berikut analisis swot di perusahaan tempat saya bekerja di konsultan pajak


dan accounting swasta di Sidoarjo :

2.5 MODEL – MODEL PEMNGEBALIAN KEPUTUSAN

Model adalah percontohan yang mengandung unsure yang bersifat


penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri
merupakan suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara
cepat dan benar berikut model model pengambilan keputusan, yaitu :

1. Model Keputusan Klasik


Berpandangan bahwa manager bertindak dalam kepastian. Merupakan model
yang sangat rasional untuk pembuatan keputusan manajerial. Manajer
mengahadapi masalah yang jelas dan mengetahui semua kemungkinan
alternative dindakan dan konsekuwensinya. Pendekatan rasional menjelaskan

Dasar – Dasar Manajemen 10


model ideal yaitu bagaimana menajer seharusnya berperilaku dalam
mengambil keputusan.

2. Model Keputusan Asministratif


Menurut Herbert Simon, manager dalam pengambilan keputusan menghadapi
3 kondisi:

a. Informasi tidak sempurna, dan tidak lengkap.


b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality).
c. Cepat puas (satisfice).

Dalam Pendekatan Administratir menggambarkan perilaku yang lebih ralistis


dalam pengambilan keputusan.
Kedua pendekatan klasik dan administratif ini dapat digabungkan bersama
utuk memmperoleh pemahaman proses pengambilan keputusan yang biak dan
ralistis.

3. Heruristik Penilaian
Ketika para manajer dihadapkan pada lingkungan yang kompleks, informasi
terbatas, dakn keterbatasan kognitif, mereka cenderung menggunakan stratedi
yang disederhanakan dalam pemnganilan keputusan,yang disebut heruristik.

Ada 3 Heuristik yang dipakai orang dalam mengambil keputusan, yaitu :


a. Availabillity Heuristik
Availability adalah kecenderungan orang membuat keputusan
berdasarkan informasi yang mudah didapat. Kahneman dan Tversky
(1973) mengatakan, availability adalah kecenderungan seseorang
mengambil keputusan mengandalkan informasi yang ada dalam
memorinya. Penggunaan memori ini kerap menghasilkan keputusan
yang tidak tepat dan akurat, sebab memori seseorang terbatas. Bias ini
sering terjadi karena pelaku pasar kekurangan informasi penting atau
informasi yang dimiliki tidak relevan untuk mengambil keputusan..

b. Reprsentativeness Heuristik
Representativeness adalah sebuah strategi membuat keputusan
berdasarkan sejauh mana sebuah peristiwa mempunyai kemiripan
dengan peristiwa yang lain. Ketika pelaku pasar mengalami kerugian

Dasar – Dasar Manajemen 11


karena saham perusahaan yang dibeli bangkrut akibat utang, hal ini bisa
mempengaruhi keputusannya di masa depan. Pelaku pasar tersebut akan
cenderung menghindari membeli perusahaan atau saham yang
mempunyai utang besar.

c. Anchoring and Adjustment Heuristik


Meliputi pembuatan keputusan berdasarkan penyesuaian terhadap nilai
atu titik tolak yang telah ada. Keputusan diambil membutuhkan sebuah
angka referensi (anchoring) dan sesudah itu ada penyesuaian
(adjustment). Misalnya penetapan upah baru untuk karyawan hanya
denganmenaikkan gaji tahunanan sebelumnya dengan perosentase yang
masuk akal. Bias potensialnya adalah pembiasan keputusan tidak tepat
terhadap gerak peningkatan dari titik tolak. Contoh : nilai pasar
seseorang secara subtansi mungkin lebih tinggi dari pada upah yang
ditermia. penyesuaian sederhana tidak akan mencegah orang tersebut
untuk mencari pekerjaan lain.

Dasar – Dasar Manajemen 12


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan dalam manajement perlu adanya sebuah
pernecanaan yang matang dalam setiap pengambilan keputusan karenanya
seorang manajer harus melakukan analisis dalam setiap perubahan lingkungan jika
tidak ditanggapi dengan serius dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal dalam
perusahaan.

1.2 Kritik dan Saran


Berhubungan dengan makalah yang telah kami buat ini semoga bermanfaat
bagi teman-teman mahsiswa pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya.
Namun kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami perlukan agar bisa
memperbaikinya dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Dasar – Dasar Manajemen 13

Anda mungkin juga menyukai