Anda di halaman 1dari 15

INTEGRASI

NASIONAL
By: Kelompok 1 Akuntansi 2 B1
Anggota Kelompok 1 :
ALFINTINO ISMIRAJ CANDRA
01
(202010300020)

02 FEBRIANA WULANDARI (202010300021)

03 IKA YULIANA (202010300022)

04 FRESHA VARINGGA VARIENTA


(202010300023)

05 AHMAD SUNARI (2020103000..)

06 WAHIB (2020103000…)
A. INTEGRASI NASIONAL DAN
PLURALITAS MASYARAKAT
INDONESIA
Pengertian Intergritas
Nasional
Saafroedin Bahar (1998) Integrasi
nasional adalah upaya Saafroedin Bahar (1996), Upaya
menyatukan seluruh unsur suatu menyatukan seluruh unsur suatu
bangsa dengan pemerintah dan bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya. wilayahnya

Howard Wrigins (1996), integrasi berarti Ramlan Surbakti (2010), Proses


penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari penyatuan berbagai kelompok sosial
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan budaya dalam satu kesatuan wilayah
yang lebih utuh atau memadukan dan dalam suatu identitas nasional
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak
menjadi satu bangsa.
Pengertian Integtitas Nasional
Integrasi merupakan upaya menyatukan bangsa-
bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi
satu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu
bangsa.
TIPE INTEGRASI MENURUT MAYON WEINER :

INTEGRITAS INTEGRITAS INTEGRITAS


NASIONAL WILAYAH NILAI

INTEGRITAS
INTEGRITAS
TINGKAH
ELIT -
LAKU
MASSA
FAKTOR MENENTUKAN TINGKAT INTEGRASI SUATU NEGARA :

ADANYA KEKUATAN
GAYA POLITIK LEMBAGA
ANCAMAN
KEPEMIMPIN LEMBAGA
DARI LUAR
AN POLITIK

KESEMPATA
IDEOLOGI
N
NASIONAL
PEMBANGU
NAN
EKONOMI
TIPE INTEGRASI MENURUT MAYON WEINER :

INTEGRITAS INTEGRITAS INTEGRITAS


NASIONAL WILAYAH NILAI
Write your Write your Write your
description here description here description here

INTEGRITAS
INTEGRITAS TINGKAH
Write your
ELIT - LAKU
description here
MASSA
PENTINGNYA
INTEGRASI
NASIONAL Indonesia merupakan negara yang
Salah satu cara untuk menyatukan berbagai
masih berkembang atau dapat dikatakan
macam perbedaan yang ada di Indonesia
negara yang masih mencari jati diri. ”

Integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat


menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di
Indonesia.
KELOMPOK
MASYARAKAT DAPAT
TERINTEGRASI APABILA
masyarakat dapat menemukan dan
:
menyepakati nilai-nilai fundamental yang
dapat dijadikan rujukan bersama

masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus


memiliki “croos cutting affiliation” sehingga
menghasilkan “croos cutting loyality”

masyarakat berada di atas saling ketergantungan di


antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
PLURALITAS
MASYARAKAT
INDONESIA
Clifford Geertz, masyarakat majemuk adalah
merupakan masyarakat yang terbagibagi ke dalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-
Yang dikatakan sebagai ikatan primordial di sini
sendiri, 181 dalam mana masing-masing sub sistem
adalah ikatan yang muncul dari perasaan yang lahir
terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat
dari apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang
primordial.
sebagian besar berasal dari hubungan keluarga,
ikatan kesukuan tertentu, keanggotaan dalam
keagamaan tertentu, budaya, bahasa atau dialek
tertentu, serta kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang
membawakan ikatan yang sangat kuat dalam
kehidupan masyarakat.
KARAKTERISTIK
MASYARAKAT
MAJEMUK
Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-
01 kelompok yang seringkali memiliki sub-
kebudayaan yang berbeda satu sama lain;

Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam


02 Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara
lembagalembaga yang bersifat non-komplemente
04 kelompok yang satu dengan kelompok yang lain;

Kurang mengembangkan konsensus di antara para


03 anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar; Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
05 (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang
ekonomi;

nya dominasi politik oleh suatu kelompok atas


06 kelompokkelompok yang lain.
Indonesia Sebagai Negara Manjemuk

A
19,450000
Potensi Konflik Dalam
Masyarakat Indonesia
KONFLIK
KONFLIK
HORIZONTAL
VERTIKAL
Konfilik antara pemerintah dengan rakyat Konfilk antara sesama warga negara yang berlatarbelakang
keagamaan, kesukuan, antarkelompok atau golongan dan semacamnya
Contoh Kasus : yang muncul dalam bentuk kerusuhan, perang antarsuku, pembakaran
rumah-rumah ibadah, dan sebagainya.
* Berbagai Gerakan pemisahan diri dari republic Indonesia untuk
mendirikan negara baru seperti Kasus Aceh, Papua, dan Ambon. Contoh Kasus:

Kasus-kasus tersebut merupakan kasus-kasus yang terjadi di Poso, Sampit, Ambon, kasus di Lombok,
perwujudan konflik antara masyarakat daerah dengan otoritas dan masih ada tempat-tempat yang lain.
kekuasaan yang ada di pusat. Konflik tersebut merupakan ekspresi
ketidakpuasan terhadapkebijakan pemerintah pusat yang Terjadinya konflik horizontal biasanya juga merupakan
diberlakukan di daerah. akumulasi dari berbagai faktor baik faktor kesukuan atau etnis, agama,
ekonomi, sosial, dan sebagainya. Apa yang tampak sebagai kerusuhan
yang berlatarbelakang agama bisa jadi lebih terkait dengan sentimen
etnis atau kesukuan, begitu juga dengan konflik yang tampak dengan
latar belakang etnis atau keagamaan sebenarnya hanya merupakan
perwujudan dari kecemburuan sosial.
PENYEBAB KONFLIK
KEDAERAHAN (Stedman
(1991:373)
Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan
01 suksesi maupun jatuh bangunnya pemerintahan
karena lemahnya konstitusi.

Kegagalan lembaga-lembaga negara menengahi konflik,


02 baik yang melibatkan unsur-unsurr masyarakat maupun Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi
lembaga-lembaga negara. 04 nasional dan sulitnya akses masyarakat di daerah
terhadap sumber daya tersebut.

Pembatasan partisipasi politik warga negara di daerah-


03 daerah. Rezim yang tidak responsif terhadap tuntutan warga
05 negara dan tidak bertanggungjawab terhadap
rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai