Anda di halaman 1dari 41

INTEGRASI

NASIONAL
KELAS X DALAM BINGKAI
BHINNEKA
BAB 5 TUNGGAL IKA
Kebhinnekaan Bangsa Indonesia

Bhinneka Tunggal
Ika

Alat Pemersatu
Bangsa
Alat Pemersatu, Selain
Bhineka Tunggal Ika

tu tu • Bahasa
tu • Lagu
• Pancasila
sa sa Indonesia sa Indonesia
er er er Raya
m m m • Lagu-lagu
• Burung
• Bendera
pe pe garuda pe Perjuangan
at Merah at at
Putih
Al Al Al
Secara Etimologis

Integrasi Nasional

Berasal dari bahasa


Inggris “integrate” Berasal dari bahasa
yang artinya Inggris “nation”
menyatupadukan, yang artinya bangsa
menggabungkan,
mempersatukan
Secara Politis

INTEGRASI
DALAM
KBBI

Secara
Antropologis
SECARA
POLITIS

Penyatuan berbagai kelompok budaya dan


sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional
yang membentuk suatu identitas nasional
SECARA
ANTROPOLOGIS

Proses penyesuaian di antara unsur-unsur


kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
Secara Termitologis

Howard Wriggins
Myron Weiner
Penyatuan bagian yang berbeda- Proses penyatuan
beda dari suatu masyarakat berbagai kelompok sosial
menjadi suatu keseluruhan yang dan budaya kedalam satu
lebih utuh atau memadukan kesatuan wilayah, dalam
masyarakat kecil jumlahnya rangka pembentukan
banyak menjadi satu kesatuan. suatu identitas nasional
Secara Termitologis

Dr. Nasaruddin Sjamsuddin J. Soedjati Djiwandono


Proses penyatuan suatu bangsa yang Sebagai cara bagaimana
mencakup semua aspek kelestarian persatuan nasional
kehidupannya, yaitu aspek sosial, dalam arti luas dapat
politik, ekonomi, dan budaya. didamaikan dengan
Integrasi juga meliputi aspek menentukan nasib sendiri.
vertikal dan horizontal.
Integrasi Nasional

W
u
j
u
d

Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928


DIMENSI INTEGRASI

INTEGRASI INTEGRASI
VERTIKAL HORIZONTAL
Upaya mewujudkan integrasi
dengan menjebatani
perbedaan-perbedaan antara
pemerintah dan rakyat

DIMENSI
VERTIKAL

Dimensi ini biasanya


disebut dengan Integrasi
Politik
Upaya mewujudkan integrasi
dengan menjembatani
perbedaan antar kelompok
dalam masyarakat

Dimensi
Horisontal

Dimensi ini biasa disebut


dengan Integrasi Teritorial
ANGGOTA- TERCIPTANYA
ANGGOTA KONSENSUS
MASYARAKAT BERSAMA
MERASA BAHWA MENGENAI
MEREKA SYARAT NORMA-NORMA
DAN NILAI-NILAI
BERHASIL SALING
MENGISI
INTEGRASI SOSIAL YANG
KEBUTUHAN- DILESTARIKAN
KEBUTUHAN DAN DIJADIKAN
ANTARA SATU PEDOMAN
DAN LAINNYA

NORMA-NORMA DAN
NILAI-NILAI SOSIAL
DI JADIKAN ATURAN
BAKU DALAM
MELANGSUNGKAN
PROSES INTEGRASI
SOSIAL
Adanya rasa
cinta tanah air
Adanya rasa senasib dan mencintai Adanya rasa senasib dan
sepenanggungan akibat produk dalam seperjuangan yang
penderitaan penjajahan negeri diakibatkan oleh faktor
sejarah

Adanya jiwa dan semangat Adanya ideologi nasional


gotong royong, solidaritas, dan tercermin dalam simbol
toleransi keagamaan yang kuat negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan
FAKTOR Bhinneka Tunggal Ika
PEMBENTUK
Adanya kepribadian dan
INTEGRASI Adanya tekad & keinginan
pandangan hidup
kebangsaan yang sama, yaitu NASIONAL untuk bersatu dikalangan
Pancasila bangsa Idonesia seperti
Sumpah Pemuda
Adanya semangat Adanya ancaman dari luar
persatuan dan kesatuan yang menyebabkan
dalam bangsa, bahasa, Penggunaan munculnya semangat
dan tanah air Indonesia bahasa nasionalisme di kalangan
Indonesia bangsa Indonesia
Kurangnya
Kurangnya toleransi penghargaan terhadap
antargolongan kemajemukan yang
bersifat heterogen

Adanya FAKTOR Kurangnya


ketidakpuasan PENGHAMBAT kesadaran dari
terhadap INTEGRASI masyarakat
ketimpangan NASIONAL
Indonesia
dan terhadap
ketidakmera- ancaman dan
taan hasil-hasil gangguan dari
pembangunan luar
TANTANGAN DALAM MENJAGA
KEUTUHAN NKRI

DAMPAK
PENGUATAN
PEMANASAN
NILAI-NILAI
GLOBAL
UNIVERSAL

ANCAMAN
KEDAULATAN STABILITAS
NEGARAa EKONOMI DAN
KEAMANAN
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga
Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Kesadaran Warga
Negara

Bela Negara
BELA NEGARA
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 3
mengamanatkan bahwa “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara”.
Menurut penjelasan UU No. 3 Tahun
2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang
Pertahanan Negara, upaya bela negara
adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945, dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 1
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”.

Undang-Undang No. 3 tahun 2002


tentang Pertahanan Negara pada Pasal 1
Ayat 1, yaitu “Pertahanan keamanan
negara adalah segala usaha untuk
mempertahankan negara, keutuhan
wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa
dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara”.
ANCAMAN
setiap usaha yang
bersifat mengubah atau
merombak
kebijaksanaan yang
dilakukan secara
konsepsional melalui
tindak kriminal dan
politis , baik dari dalam
negeri maupun luar
negeri yang
membahayakan
kedaulatan negara dan
memecah belah
Jenis Ancaman Dalam
Integrasi Nasional

Dari Luar Negeri Dari Dalam Negeri


 Agresi Militer - Sabotase
 Pelanggaran wilayah - Pemberontakan Senjata
MILITER  Spionase - Konflik Horizontal
 Sabotase - Aksi Teror
 Terorisme jaringan - Gerakan separatisme
internasional - Aksi kekerasan yang
ber bau SARA

NON - Dimensi Ideologi - Dimensi Sosial Budaya


MILITER/ - Dimensi Politik - Dimensi Teknologi & Informasi
NIR
MILITER - Dimensi Ekonomi - Dimensi Keselamatan Umum
Acaman Militer
Dari Luar Negeri

Agresi Aksi Teror dari


jaringan
internasional

Pelanggaran
Wilayah oleh Spionase
negara lain (mata-mata) Sabotase
Acaman Militer
Dari Dalam Negeri
Aksi Gerakan
Kekerasan Separatis
Berbau SARA

Konflik Aksi Teror


Horizontal

Pengrusakan Pemberontakan
Lingkungan Sabotase Bersenjata
Acaman Non-militer
Berdimensi

Keselamatan
Ideologi Umum

Sosial
Ekonomi Teknologi
Budaya
Politik &
Informasi
Ancaman Berdimensi Ideologi
Ancaman yang sangat berbahaya adanya pengaruh faham
komunisme, zionisme, dan liberalisme.

Contohnya :
Gerakan G-30-S/PKI yang dilakukan untuk menggantikan
ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
Ancaman Berdimensi Politik

Setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan memecah
belah persatuan dengan mengatas namakan politik.

Contoh :
Separatisme yang timbul dari dalam negeri (GAM)

.
Ancaman Berdimensi Ekonomi

Acaman ini memiliki 2 dimensi :


 Internal (ancaman ekonomi dari dalam negeri),
 Eksternal (ancaman ekonomi dari luar negeri).
Contohnya :
Internal : Inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai dan
sistem
ekonomi yang tidak mandiri dan bergantung kepada ekonomi asing.
Eksternal : Kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan
menghadapi globalisasi dan ketergantungan terhadap pihak asing.
Ancaman Berdimensi Sosial Budaya
Isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan
ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya permasalahan seperti
premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan.

Contoh : OPM yang berusaha memisahkan diri dari NKRI


Konflik Sampit yang pernah terjadi pada tahun 2001

OPM

Konflik Sampit
Ancaman Berdimensi Teknologi dan
Informasi
Ancaman yang melibatkan internet atau
teknologi seperti komputer. Kejahatan
komputer (Cyber crime)

Contohnya:
Carding, Hacking, dan Cyber terorisme.
Ancaman Berdimensi
Keselamatan Umum
Contoh :
Dikarenakan alam :
Gempa bumi, gunung
meletus, dan tsunami.

Dikarenakan manusia :
Penggunaan obat-obatan,
dan bahan kimia,
pembuangan limbah
industri, kebakaran, dan
kecelakaan transportasi.
I

Tiga strata pendekatan dalam


tujuan pertahanan negara
Strata Mutlak Strata Penting Strata Pendukung

Menjaga kehidupan Dilakukan dalam


demokrasi politik dan upaya turut serta
Menjaga kedaulatan ekonomi, keharmonisan memelihara
negara, keutuhan hubungan antar suku, agama, ketertiban dunia
wilayah negara dan ras dan golongan (SARA),
keselamatan bangsa penghormatan HAM dan
Indonesia pembangunan yang
berwawasan lingkungan

I
ANCAMAN
Setiap usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang
dilakukan secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis , baik dari
dalam negeri maupun luar negeri yang membahayakan kedaulatan negara dan
memecah belah persatuan

TANTANGAN
Suatu hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan

HAMBATAN
Usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional

GANGGUAN
Hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah)
III
Dasar Hukum Bela Negara
1. Tap. MPR No. VI Tahun 1973 tentang Konsep
Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional

2. UU RI No. 29 Tahun 1954 tentang Pokok-pokok


Perlawanan Rakyat

3. UU RI No. 20 Tahun 1982 diubah oleh UU RI No. 1 Tahun


1988 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI

4. Tap. MPR No. VI Tahun 2000 Tentang Pemisahan TNI


dengan POLRI

5.Tap. MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan
POLRI
Dasar Hukum Bela Negara
6. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat (3) menyatakan “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara’’.
7. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan “Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sishankamrata oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung”.

8. UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Ayat (1) dan


(2) . Dalam Ayat (1): ”Setiap warga negara negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
Keikutsertaan warga negara dalam upaya
bela negara melalui kegiatan-kegiatan

Pendidikan Pengabdian
Kewarganegaraan sesuai dengan
(PKn) profesi

Pelatihan dasar Pengabdian sebagai


kemiliteran prajurit TNI
Pendidikan
Kewarganegaraan

UU RI No. 20 Tahun 2003


tentang Sisdiknas, dijelaskan
bahwa PKn merupakan
pelajaran wajib dari tingkat TUJUAN
pendidikan dasar, menengah,
dan tingkat pendidikan tinggi.

Memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,


kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan.

Memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang


dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.
Pelatihan Dasar
Kemiliteran

Salah satu komponen warga Unsur Siswa


negara mendapat pelatihan
dasar kemiliteran adalah
Pramuka, Patroli
siswa sekolah menegah dan Keamanan Sekolah,
unsur mahasiswa Paskibra, PMR, dll

Unsur Mahasiswa
Masuk dalam organisasi Resimen
Mahasiswa
(Menwa)
Pengabdian Sebagai
Prajurit TNI

Prajurit TNI dan POLRI


merupakan pelaksanaan
dan kekuatan utama
dalam usaha pertahanan
dan keamanan

POLRI
sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
Pengabdian Sesuai
Dengan Keahlian/
Profesi
Atlet nasional dapat Siswa meraih prestasi
mengharumkan negara dalam olimpiade
dengan meraih medali matematika, fisika,
emas dalam biologi, dan kimia di
pertandingan olah raga. luar negeri.

Pengabdian dalam masyarakat


untuk menanggulangi akibat
perang, bencana alam sesuai profesi
Terima Kasih
“Jika Anda berbuat
baik, orang lain akan “Kebaikan yang Anda
menuduh Anda egois perbuat hari ini akan
dan punya maksud dilupakan esok. Namun,
tersembunyi. .. tetaplah berbuat baik”
Namun tetaplah
berbuat baik” (Mother Theresa)

Anda mungkin juga menyukai