Latar Belakang Integritas Nasional Masalah integrasi Nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua negara, terutama negara yang usianya relatif muda seperti Indonesia saat ini. Penyebabnya: menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya negara tersebut. Pengertian Integritas Menurut Saafroedin Bahar (1998), integrasi nasional merupakan upaya menyatukan seluruh unsur bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Menurut Howard Wringins (1996), Integrasi berarti penyatuan bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang utuh atau memadukan masyarakat- masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa. Myron Weiner (1971) Unsur-unsur Integrasi Nasional: • Integrasi merujuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam suatu wilayah dan pembentukan proses identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dan menghapus ikatan-ikatan yang lebih sempit. • Integrasi merujuk pada pembentukan wewenang kekuasaan nasional. • Integrasi merujuk pada masalah menghubungkan pemerintah dengan yang diperintah. • Integritas merujuk pada adanya konsesnsus terhadap nilai minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial • Integrasi merujuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan diterima demi mencapai tujuan bersama. Pentingnya Integrasi Nasional Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara, sebab integrasi merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika integrasi tidak terbentuk dapat memicu konflik dan pertentangan dalam kehidupan bermasyarakat. Pluralitas Masyarakat Indonesia Indonesia merupakan masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam
sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri, dari mana
masing-masing sub sistem terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan yang bersifat primordial Ikatan primordial merupakan perasaan yang lahir dari apa yang ada
dalam kehidupan sosial, hubungan keluarga, ikatan kesukaan tertentu,
keanggotaan tertentu, budaya, bahasa tertentu, serta kebiasaan- kebiasaan tertentu yang membawakan ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia Konflik yang ada di Indoneisa terdiri dari dua konflik yaitu konflik vertikal dan konflik horizintal. Konflik vertikal merupakan konflik antara pemerintah dengan rakyat, termasuk didalamya antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Konflik Horizontal merupakan konflik antar warga masyarakat atau antar kelompok yang terdapat dalam masyarakat. Dalam dimensi vertikal, sepanjang sejarah sejak proklamasi hampir tidak pernah lepas dari gejolak kedaerahan berupa tuntutan untuk memisahkan diri dalam kasus Aceh (GAM), Papua (OPM), dan Ambon. Penyebab Konflik Kedaerahan Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan suksesi maupun jatuh bangunnya pemerintahan karena lemahnya konstitusi. Kegagalan lembaga-lembaga negara menegahi konflik, baik yang melibatkan unsur-unsur masyarakat maupun negara. Pembatasan partisipasi politik di daerah-daerah. Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi dan kesulitan akses terhadap sumber daya tersebut. Rezim tidak responsif terhadao tuntutan warga negara dan tidak bertanggung jawab terhadap rakyatnya.