Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA

DI JAWA TIMUR TAHUN 2008-2013

LAILATUL KHUSNAH
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
e-mail : layla.khusna@gmail.com

Abstract
This goals is finding out the level of income disparity among districts / cities in East
Java, the determine the influence of the General Allocation Fund, Gross Domestic
Product and educated workforce to income disparities among districts / cities in East
Java and proving the hypothesis kuznets in EAST java.The analysis technique used is
Entropy Theil, multiple linear regression by the method of Random Effects Model
(REM) and trend analysis of the economic growth in East Java income disparity as
proof Kuznets hypothesis. Research study shows that determinant coefficient (R2) is
(0,974), means thet (97,4%), which is income disparities variabel influenced by
independent variabel General Allocation Fund (DAU) (X1), Gross Regional
Domestic Product (PDRB) (X2) and Educated Workforcelabour (TKTDD) (X3). The
results showed the average income disparity districts / cities in East Java is high.

Keywords: Disparities in income, entropy index theil, General Allocation Fund,


GDP, multiple linear regression, panel data.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disparitas pendapatan antar
Kabupaten/Kota di Jawa Timur, kemudian mengetahui pengaruh Dana Alokasi
Umum, Produk Domestik Regional Bruto dan tenaga kerja terdidik terhadap
disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan pembuktian hipotesis
kuznets di Jawa Timur. Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Entropy Theil
untuk mengukur disparitas pendapatan,Regresi linear berganda dengan metode
Random Effects Model (REM), analisis Trend pertumbuhan ekonomi terhadap
disparitas pendapatan di Jawa Timur sebagai pembuktian hipotesis kuznet. Hasil
penelitian menunjukan disparitas pendapatan rata-rata kabupaten/kota di Jawa Timur
adalah tinggi. Secara simultan variabel DAU, PDRB dan Tenaga Kerja Terdidik
signifikan terhadap disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur pada
tahun 2008-2013. Hipotesis Kuznets tentang kurva U terbalik terbukti di Jawa Timur.

Kata Kunci: Disparitas pendapatan, indeks entropy theil, Dana Alokasi Umum,
PDRB, regresi linear berganda, data panel.
Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

PENDAHULUAN
Kuncoro (2014:203) dalam Dari dimensi spasial, pulau
studi empiris, ada dua jenis Jawa dan Sumatra masih menjadi
ketimpangan yang menjadi pusat penyumbang terbesar Indonesia.
perhatian. Pertama, ketimpangan Sumbangan aktivitas ekonomi di Pulau
distribusi pendapatan antar golongan Jawa dan Sumatra mencapai sekitar
pendapatan masyarakat, yang diukur 80% terhadap PDB Indonesia. Artinya,
dengan indeks gini dan berapa kue kawasan timur Indonesia hanya
nasional yang dinikmati oleh 40% menyumbang sekitar 20% terhadap
golongan pendapatan terendah. ekonomi Indonesia. Masalnya, terjadi
Ketimpangan yang meningkat diukur trend ketimpangan antarprovinsi dan
dengan ketimpangan distribusi kabupaten/ kota yang cenderung
pendapatan yang makin lebar, meningkat pacsa otonomi daerah 2001.
sebagaimana tercermin dari rasio gini PDRB per kapita yang tinggi terpusat
yang meningkat dari 0,33 pada tahun pada daerah provinsi yang kaya
2002 menjadi 0,41 pada tahun 2011, sumberdaya alam serta daerah yang
dan tetap tidak berubah hingga tahun padat penduduk. Berikut ini tabel 1.1
2013. Ironisnya, penurunan kue memperlihatkan Peranan Pulau dalam
nasional yang dinikmati oleh 40% pembentukan PDB Nasional (%),
penduduk termiskin justru diikuti oleh 2012-2014.
kenaikan kue nasional yang dinikmati Pulau Jawa menyandang ranking
oleh 20% kelompok terkaya dari pertama dalam kontribusi PDB
42,2% tahun 2002 menjadi 49,04% Nasional selama tahun 2012-2013.
tahun 2013. Kedua, ketimpangan Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
antardaerah penting untuk diteliti laju pertumbuhan Indonesia tahun
karena gravitasi aktivitas ekonomi 2011 mencapai 6,5 persen dengan nilai
Indonesia masih cenderung Produk Domestik Bruto (PDB)
terkonsentrasi secara geografis ke Rp.7.427 triliun. Pulau Jawa tetap
Kawasan Barat Indonesia (KBI) menguasai 57,6 persen dengan tiga
selama lebih dari 5 dasawarsa terakhir. penyumbang terbesar yaitu DKI

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 2


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Jakarta (16,5%), Jawa Timur (14,7%), dibanding nasional yaitu 7,22 persen
dan Jawa Barat (14,3%). Khususnya pada 2011.
pertumbuhan yang lebih tinggi Propinsi Jawa Timur mencatat
Tabel 1. Peranan Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional (%)
Tahun 2012-2014.
Wilayah 2012 2013 2014
triw I triw II
Sumatera 23, 74 23,81 23,88 23,83
Jawa 57,65 57,99 57,86 57,78
Bali dan Nusa Tenggara 2,51 2,53 2,49 2,54
Kalimantan 9,3 8,67 8,93 8,52
Sulawesi 4,74 4,82 4,71 4,9
Maluku dan Papua 2,06 2,18 2,13 2,43
Total 100 100 100 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2013

Data Badan Pusat Statistik Jawa mencapai 6,5%. Selain itu posisi
Timur menyebutkan pada tahun 2011 Pendapatan Regional Bruto (PDRB)
mencapai 7,22%. Lebih tinggi dari Jawa Timur yang berhasil menyentuh
pertumbuhan ekonomi nasional yang di level Rp428,72 triliun.

Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Nasional 2008-2013

Sumber : World Bank, Diagnosa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, 2013

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 3


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Jawa Timur dengan Ranking kemiskinan dan ketidakmerataan


pertumbuhan ekonomi yang melebihi distribusi pendapatan. Namun bila
pertumbuhan ekonomi Nasional, negara-negara miskin tersebut sudah
ternyata didalamnya terdapat raport semakin maju, maka persoalan
merah yaitu terjadi kesenjangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi
pendapatan yang cukup tajam antar pendapatan akan menurun (an inverse
wilayah. Hal ini bisa dilihat dari U shaped patern). Beberapa ekonom
kontribusi pendapatan regional tiap pembangunan tetap berpendapat
kabupaten/kota yang tampak pada bahwa tahapan peningkatan dan
grafik dibawah ini. Grafik yang kemudian penurunan ketimpangan
menggambarkan kesenjangan yang pendapatan yang dikemukakan
tajam pada PDRB perkapita antar Kuznets tidak dapat dihindari. Berikut
kabupaten/kota di Jawa Timur. ini adalah gambar tentang hipotesis
Todaro (2000) dalam Kuncoro Kuznets.
(2004:127) Tujuan utama dari usaha- Berdasarkan latar belakang
usaha pembangunan ekonomi selain tersebut, maka dapat dirumuskan
menciptakan pertumbuhan yang beberapa masalah sebagai berikut:
setinggi-tingginya, harus pula 1. Seberapa besar tingkat Disparitas
menghapus atau mengurangi tingkat pendapatan antar kabupaten/kota
kemiskinan, ketimpangan pendapatan, di Jawa Timur tahun 2008-2013?
dan tingkat pengangguran. 2. Apakah Hipotesis Kuznets berlaku
Kesempatan kerja bagi penduduk atau di Provinsi Jawa Timur?
masyarakat akan memberikan 3. Bagaimana pengaruh DAU,
pendapatan untuk PDRB dan Tingkat pendidikan
Menurut Kuznets (dalam tenaga kerja terhadap Disparitas
Kuncoro, 2006:125) seorang ekonom kabupaten/Kota di Jawa Timur?
Klasik menyatakan bahwa Tujuan dalam penelitian ini
pertumbuhan ekonomi di negara adalah Untuk menganalisis seberapa
miskin pada awalnya cenderung besar tingkat disparitas pendapatan
menyebabkan tingginya tingkat antar wilayah di provinsi Jawa Timur.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 4


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Untuk menguji hipotesis kusnetz Jenis penelitian dalam penelitian


tentang kurva U terbalik apakah ini adalah penelitian deskriptif
berlaku di Provinsi Jawa Timur. kuantitatif, alat analisis data yang
Untuk menganalisis faktor-faktor apa digunakan berupa statistik deskriptif.
yang memepengaruhi disparitas Peneliti menjelaskan fakta tersebut
pendapatan di provinsi Jawa Timur. dengan menggunakan hasil olahan data
berupa persentase, rata-rata,
METODE PENELITIAN kecenderungan (trend), pembuktian
Penelitian ini menyangkup hipotesis seorang ahli dan uji pengaruh
kabupaten/ kota di Provinsi Jawa antar variabel. Metode penelitian
Timur. dengan objek penelitian yaitu menggunakan regresi linier berganda
analisis besarnya disparitas pendapatan dan Analisis Trend & Analisis
antar kabupaten/kota, pengujian Korelasi
hipotesis Kuznets dan faktor-faktor
yang mempengaruhi disparitas PEMBAHASAN
pendapatan antar kabupaten/kota Jawa Timur merupakan sebuah
dengan 3 variabel yang digunakan propinsi di bagian timur Pulau Jawa,
yaitu PDRB, Dana Alokasi Umum dan Indonesia dengan ibu kota Surabaya.
penduduk bekerja lulusan SMA. Propinsi Jawa Timur memiliki 229
Pertimbangan dalam penentuan pulau dengan luas wilayah daratan
penelitian di Jawa Timur, dikarenakan 47.130,15 Km2 dan lautan seluas
provinsi Jawa Timur dengan ranking 110.764,28 Km2. Wilayah ini
pertumbuhan ekonomi yang melebihi membentang antara 1110 0' BT - 114°
rata-rata pertumbuhan ekonomi 4' BT dan 7° 12' LS - 8° 48' LS. Sisi
nasional terdapat permasalahan yaitu utara Jawa Timur berbatasan dengan
terjadi kesenjangan yang sangat ketara Laut Jawa, sebelah selatan dengan
dalam distribusi pendapatan antar Samudera Indonesia, sebelah timur
kabupaten/kota, sehingga peneliti dengan Selat Bali/Provinsi Bali dan
tertarik untuk lebih lanjut meneliti di sebelah barat dengan Provinsi Jawa
Provinsi tersebut. Tengah.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 5


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Secara administratif Provinsi Analisis Disparitas Pendapatan di


Jawa Timur dibagi atas 38 Kabupaten Jawa Timur
dan Kota yang meliputi: Pertumbuhan ekonomi yang
a) 29 Kabupaten terdiri dari Pacitan, tinggi di Jawa Timur ternyata masih
Ponorogo, Trenggalek, memiliki tugas besar dalam persoalan
Tulungagung, Blitar, Kediri, distribusi pendapatan reginal. Indeks
Malang, Lumajang, Jember, E. Theil mampu menujukkan tingkat
Banyuwangi, Bondowoso, disparitas pendapatan di Jawa Timur
Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, dan Kab/Kota selama periode
Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, penelitian. Tinggi rendahnya indeks
Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, dipengaruhi oleh disparitas PDRB per
Bojonegoro, Tuban, Lamongan, kapita. Semakin timpang pertumbuhan
Gresik, Bangkalan, Sampang, PDRB per kapita semakin tinggi
Pamekasan dan Sumenep. Indeks E. Theil dan disparitas
b) 9 Kota yaitu Surabaya, Madiun, pendapatan. Gambar 4.3 indeks
Kediri, Blitar, Malang, Batu, disparitas entropy theil dan
Pasuruan, Probolinggo dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan
Mojokerto. tabel 4.3 menunjukan besarnya IET
dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
selama tahun 2008-2013.
Gambar 2. Indeks Entropy Theil dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Tahun 2008-2013.
8.000

6.000

4.000 IET
EG
2.000

0.000
2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Data diolah, 2015


Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 6
Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Pada gambar 2. mengalami peningkatan sebesar 0,304


memperlihatkan tingkat disparitas menjadi 1.975 pada 2011. Kondisi
pendapatan di Jawa Timur dengan disparitas pendapatan di Jawa Timur
menggunakan indeks E. Theils yang sangat fluktuatif sejak tahun 2008-
tergolong tinggi. Nilai rata-rata indeks 2013.
Entropy Theil di Jawa Timur sebesar Berikut ini adalah pemaparan
1.967 (2008), 1.965 (2009), 1.671 keberagaman dari besarnya disparitas
(2010), 1.975 (2011), 1.897 (2012), pendapatan antar kabupaten/kota di
1.899 (2013). Indeks E. Theil Jawa Timur yang di ukur
menurun sebesar 0,294 dari 1.965 pada menggunakan indeks entropy theil.
2009 menjadi 1.671 pada 2010, namun
Tabel 2. Pembagian kabupaten/kota dalam Indeks Entropy Theil Jawa Timur
Tahun 2008 - 2013.
Keterangan Kabupaten/kota
Disparitas Kab.Pamekasan
Pendapatan
(0<IET<0,4)
Disparitas Kab.Pacitan, Kab.Bangkalan, Kab.Sampang.
Pendapatan
(0,4<IET<0,5)
Disparitas Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulung Agung, Kab.
pendapatan Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab.
IET>0,5 Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Sitibondo,
Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kab.
Mojokerto, Kab. Jombang, Kab.Nganjuk, Kab.Madiun,
Kab.Magetan, Kab.Ngawi, Kab.Bojonegoro, Kab.Tuban,
Kab.Lamongan, Kab.Gresik, Kab.Sumenep, Kota Kediri,
Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan,
Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Surabaya, Kota Batu.
Sumber : data diolah, 2015.

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 7


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Berdasarkan rata-rata tingkat nilai PDRB per kapita yang sangat


disparitas dari tahun 2008 sampai 2013 besar dengan hadirnya perusahaan
hanya ada satu daerah yang memiliki rokok PT. Gudang Garam yang
indeks disparitas pendapatan rendah berskala nasional. Meskipun memiliki
yaitu kabupaten Pamekasan. Jawa PDRB per kapita tertinggi di Jawa
Timur memiliki rata-rata indeks Timur, Kota Kediri memilki laju
disparitas pendapatan yang tinggi pertumbuhan 5,37 persen dibawah
sebesar 1,8957. Terdapat 9 kota dan rata-rata Jawa Timur yang sebesar 6,55
25 kabupaten dengan disparitas persen.
pendapatan tinggi dan 3 kabupaten Pengujian Hipotesis Kuznets
dengan indeks disparitas pendapatan tentang kurva U terbalik.
yang sedang dan hanya satu kabupaten Hipotesis Kuznet menunjukkan
dengan angka indeks disparitas hubungan antara pertumbuhan
pendapatan yang rendah. ekonomi (PDRB) dengan tingkat
Kota Kediri memiliki tingkat disparitas pendapatan (Indeks E.
disparitas terbesar yaitu 27.248 (2008), Theil). Pembuktian hipotesis Kuznet
27.130 (2009), 18.429 (2010), 27.937 dilakukan dengan membuat grafik
(2011), 26.890 (2012), 26.788 (2013). yang menjelaskan hubungan antara
Dalam rentang waktu 2008 sampai Indeks E. Theil dengan laju
2013 Indeks E. Theil di Kota Kediri pertumbuhan ekonomi.
terendah pada tahun 2010 kemudian Berikut grafik yang
2013, namun masih sangat tinggi jika memperlihatkan hubungan
dibandingkan dengan rata-rata di Jawa pertumbuhan dan tingkat disparitas:
Timur. Hal ini dipengaruhi oleh dari

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 8


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Gambar 2. Hubungan Diparitas pendapatan dengan


pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Sumber : data diolah, 2015.

Disparitas pendapatan suatu a) Adanya relasi antara ketimpangan


daerah mengalami kenaikan pada dan tingkat pendapatan per kapita
periode tertentu kemudian turun ketika dalam bentuk kurva U terbalik.
pertumbuhan semakin meningkat dan b) Pada tahap awal pembangunan,
akhirnya meningkat lagi sehingga ketimpangan cenderung meningkat
menjadi proses yang berulang. akibat kemajuan teknologi,
Penelitian di Jawa Timur Hal ini sama peningkatan investasi dan jumlah
pula seperti penelitian sudantoko dan tenaga kerja yang berhubungan
kuncoro pada tahun 2013 di kabupaten positif dangan pertumbuhan
Banyumas yang menunjukan ekonomi.
pembuktian kurva U terbalik. c) Pada tahap akhir pembangunan,
Dalam Sjafrizal (2008: 97-98) setelah mencapai titik maksimum bila
Hipotesis Kuznet disebut juga pembangunan terus dilanjutkan maka
hipotesis kurva U terbalik (inverted U ketimpangan antar daerah akan
curve) yang menjelaskan : berkurang.
Selanjutnya, hasil analis
korelasi Pearson antara pertumbuhan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 9


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

ekonomi dan Indeks Entropy Theil hubungan positif kemudian sampai


tersaji pada tabel dibawah ini: titik tertentu memiliki hubungan
Tabel 4. Korelasi Person Indeks negatif, maka jelas jika hasil koefisien
Entropy Theil dan
korelasinya mendekati angka 0 atau
Pertumbuhan Ekonomi.
Econo Indeks korelasinya lemah. Tetapi hal ini tidak
mic Entropy
Growth Theil berarti bahwa kedua variabel tersebut
Economic Pearson saling independen, walau tidak
Growth Correlati 1 .055
on menutup kemungkinan kedua variabel
Sig. memiliki hubungan kausalitas yang
.459
(1-tailed)
N 6 6 bersifat non-linier.
Indeks Pearson Hasil output diatas
Entropy Correlati .055 1
Theil on menunjukkan Hasil korelasi ini tidak
Sig.
.459 kuat secara statistik karena nilai
(1-tailed)
N 6 6 signifikansi 0,459% > α = 5%. Namun
Sumber : Data Diolah, 2015
nilai positif sesuai dengan grafik yang
Hasil analis korelasi Pearson
menujukkan hubungan positif antara
antara pertumbuhan ekonomi dan
pertumbuhan dengan Indeks Entropy
Indeks Entropy Theil mendapatkan
Theil. Hubungan yang positif
nilai sebesar 0,055. Angka 0,055
menunjukkan hubungan searah yaitu
menunjukkan koefisien korelasi
kenaikan pertumbuhan ekonomi
Pearson memiliki hubungan yang
diikuti oleh pertumbuhan disparitas
lemah. Hal ini karena, Koefisien
pendapatan (indeks Entropy Theil).
korelasi hanya dapat menggambarkan
Hasil analisis regresi dan
keeratan hubungan yang bersifat linier
pembahasan
dan tidak mampu menggambarkan
1. Pemilihan Teknik Estimasi
hubungan yang bersifat non linier.
Regresi Data Panel
Bisa kita lihat pada analisis trend
a) Uji Statistik F
pembuktian Hipotesisi Kuznets yang
Uji statistik F untuk mengetahui
berbentuk kurva U terbalik, hal ini
signifikansi teknik Fixed Effect.
menunjukkan kedua variabel memiliki
Kegunaan uji F statistik yaitu untuk

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 10


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

memilih antara metode OLS (Common Random Effect lebih baik dari
Effect) tanpa variabel dummy atau metode OLS (Common Effect).
metode Fixed Effect. Nilai statistik Lagrange Multiplier
Diketahui: (LM) dihitung berdasarkan rumus
RSS1 = 1945.536 sebagai berikut:
RSS2 = 71.42010 Diketahui:
m = 38-1 = 37 n = 228
n = 38 x 6 = 228 T =6
k =3 Df = n – 1 = 221
Maka uji F statistik dapat dihitung E = 1945.536
dengan rumus : 2
LM =
F=
LM =
F=
2
LM =
F=
LM = 136.8 (1945.536-1)2
F = 159.57337
LM = 136.8 (3785109.31)
Numerator = 159 dan
LM = 517802953.608
denumerator = 228 – 3 – 1 = 224, pada
Nilai df sebesar (n – 1) = 228 –
α = 5% (0.05) diperoleh nilai F tabel =
1 = 227 pada α = 5% (0.05) diperoleh
1.29 dan dari uji F diperoleh nilai F
nilai χ2 tabel sebesar 264.224. Jadi
hitung sebesar 31.2472. Jadi nilai F
nilai LM hitung (504176562.39502) ≥
hitung (31.2472) ≥ F tabel (1.29).
χ2 tabel (264.224), maka dapat
Maka dapat disimpulkan bahwa H0
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
ditolak dan Ha diterima, berarti model
diterima, berarti bahwa model Random
Fixed Effect merupakan model yang
Effect adalah model yang tepat.
tepat.
c) Uji Hausman
b) Uji Lagrange Multiplier (LM)
Hasil uji signifikansi dengan
Uji Lagrange Multiplier
menggunakan uji F dan uji Lagrange
(LM) digunakan untuk
Multiplier (LM) diperoleh hasil bahwa
mengetahui apakah model

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 11


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

teknik yang paling tepat adalah Fixed menggambarkan keanekaragaman


Effect dan Random Effect. Untuk karakteristik antar kabupaten/kota di
memilih antara teknik Fixed Effect dan Jawa Timur yang tentunya meiliki
Random Effect, maka diuji kembali karakteristik berbeda-beda.
dengan uji Hausman. Hasil dari model persamaan regresi
Uji Hausman ini sangat kompleks dapat ditulis dalam bentuk:
sehingga untuk menghitungnya IET = 3.074596 – 2.851761 LogDAU
digunakan alat bantu progam eviews 4. + 4.248049LogPDRB – 0.118280
Hasil uji dari Hausman adalah sebagai LogTKTDD + ϵt
berikut : T = (0.909520) * (-3.253890)
m= = 3.730146 (3.563902) (-0.307365)
Nilai df sebesar (n – 1) = 222 – 1 = R2 = (0.974693)
221 pada α = 5% (0.05) diperoleh nilai Koefisien intercept/konstanta
χ2 tabel sebesar 256.680. Dari hasil (C) 3.074596 adalah rata-rata
olah data Hausman hitung yaitu komponen random (intersep) koefisien
sebesar 3.730146. Jadi Hausman residual yang bersifat random dan
hitung (3.730146) < χ2 tabel (256.680). berbeda antar daerah. Nilai intercept
Maka dapat disimpulkan bahwa H0 dan slope pada masing-masing daerah
diterima dan Ha ditolak, berati model berbeda, hal tersebut menunujukkan
Random Effect merupakan model yang keunikan dari model estimasi Random
paling tepat. Effect. Hasil estimasi menunjukkan
2. Hasil Analisis Regresi Linier bahwa nilai random effect terendah
Berganda Data Panel adalah sebesar -0.2304027 (KAB
Berdasarkan beberapa tahapan yang SISOARJO--C) dan nilai tertinggi
telah diuji di atas, melalui uji F 20.5447 (KOTA KEDIRI--C). Hal ini
kemudian LM maka dapat berarti besarnya perbedaan intersep
disimpulakan bahwa dipilihlah model antara KAB SIDOARJO -0.2304027
Random effect adalah pilihan yang dan KOTA KEDIRI 20.5447. Dari sini
tepat. Regeresi menggunakan Random bisa dihitung besarnya intersep untuk
effect model tepat untuk KAB SIDOARJO yaitu sebesar

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 12


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

3.074596 -0.2304027 = 2.84419 dan Korupsi). Niali F hitung dapat dihitung


intersep KOTA KEDIRI sebesar dengan rumus
3.074596 + 20.5447= 23.61929.
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa
tiga nilai intersep tertingi adalah Kota Keterangan :
Kediri (20.5447), Kota Mojokerto F = Rasio koefisien penentu
(2.593909), Kota Madiun (2.299338). = Koefisien determinan
Sedangkan, tiga ranking intercept N = Jumlah observasi
terendah adalah kab Jember K = Jumlah parameter termasuk
(-2.046508), Kabupaten Malang (- intercept/konstan (variabel bebas)
2.303553), Kab Sidoarjo (-2.304027). Diketahui:
3. Hasil Uji Signifikansi Simultan = 0.974693
(Uji Statistik F) dan Uji Parsial n = 228
(uji statistik-t) k =3
Uji hipotesis dilakukan untuk jadi, nilai dapat dihitung
mengetahui ada tidaknya pengaruh dengan cara:
secara simultan dan parsial hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Pengujian hipotesis ada dua macam
yaitu uji simultas (Uji F), uji parsial (Uji
t), dan uji determinan ( .
a) Uji F (simultan)
Uji F merupakan metode pengujian
untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara simultan (serentak) Nilai sebesar 3, dan =n–k–
antara seluruh variabel bebas (Pajak 1 = 228 – 3 – 1 = 224 atau df (3,224)
Daerah (X1), Belanja Pemerintah (X2), pada α = 5% (0,05) diperoleh nilai
dan PDRB Perkapita (X3)), terhadap sebesar 2,6476. Nilai
variabel terikat (Indeks Persepi > (2963,63636 > 2,6476
). Maka dapat di ambil kesimpulan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 13


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

bahwa ditolak dan diterima. masing-masing variabel independent


Dengan demikian menunjukan bahwa (DAU, PDRB dan TKTDD). Terhadap
variabel independen yaitu Dana varaibel dependent (Indeks Entropy
Alokasi Umum (X1), Produk domestic Theil). Jika < maka Ho
regional Bruto(X2), dan Tenaga kerja diterima dan Ha ditolak, berarti tidak
terdidik (X3) secara bersama-sama ada pengaruh antara variabel
mempunyai pengaruh signifikan independent terhadap variabel
terhadap variabel dependen (Indeks dependent adalah tidak signifikan.
Entropi Theil). Maka dari hasil estimasi regresi data
a. Uji t (parsial) panel dapat di ketahui nilai dan
Uji t merupakan uji untuk probabilitas masing-masing variabel
mengetahui ada tidaknya pengaruh bebas. Hasil estimasi tersebut disajikan
secara parsial (individu) antara pada table dibawah ini.
Tabel 5. Hasil uji (t) parsial

variabel Coef Std eror t-statistc prob


C 3.074596 3.38046 0.90952 0.3641
Log DAU -2.851761 0.87641 -3.25389 0.001
Log PDRB 4.248049 4.24804 3.563902 0.004
Log TKTDD -0.118280 0.38482 -0.30736 0.758
Sumber : eviews 4, diolah 2015

Berdasarkan hasil estimasi diatas, 1. Dana Alokasi Umum (X1)


maka berikut ini dapat dijelaskan Kuncoro (2004) Dana Alokasi
pengujian pengaruh signifikansi Umum adalah merupakan transfer
masing-masing variabel independent yang bersifat umum (block grant) yang
(DAU, PDRB dan TKTDD) terhadap diberikan kepada semua kabupaten dan
variabel dependent (Indeks Entropy kota untuk tujuan mengisi kesenjangan
Theil) yaitu sebagai berikut: antara kapasitas dan kebutuhan
fiskalnya dan didistribusikan dengan
formula berdasarkan prinsip-pinsip

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 14


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

tertentu yang secara umum demikian dapat disimpulkan bahwa


mengindikasikan bahwa daerah miskin variabel Produk Domestik Regional
dan terbelakang harus menerima lebih Bruto (X2) secara parsial berpengaruh
banyak dari pada daerah kaya. signifikan terhadap kesenjangan
Variabel DAU daerah memiliki pendapatan (Y).
nilai sebesar -3.253890 sdan Hasil penelitian ini sama seperti
nilai probabilitas sebesar 0.0013 hal ini penelitian Forbes dalam Waluyo
menunjukan bahwa nilai (2004:7) dan hipotesis Kuznet yang

sebesar -3.253890 ( ) dan menyatakan bahwa dalam jangka

nilai probabilitas (0.0013) < α=5%. pendek hubungan antara disparitas

Maka Ho ditolak dan Ha diterima, pendapatan dengan pertumbuhan

dengan demikian dapat disimpulkan ekonomi adalah positif dan

bahwa variabel Dana alokasi Umum signifikan. Pada awal proses

(X1) secara parsial berpengaruh pembangunan, pertumbuhan yang

negatif tidak signifikan terhadap tinggi di negara berkembang

kesenjangan pendapatan (Y) dan menyebabkan tingkat perbedaan

probabilitas sebesar 0.0013 lebih kecil kemakmuran antar daerah menjadi

dari tingkat kesalahan 5% maka tinggi (divergence) seperti terlihat di

hasilnya signifikan. Propinsi Jawa Timur.

2. Produk Domestik Regional Bruto 3. Tenaga kerja Terdidik (X3)

(X2) Tenaga kerja terdidik (X3)

Variabel Produk Domestik memiliki nilai sebesar -

Regional Bruto (X2) memiliki nilai 0.307365 dan nilai probabilitas sebesar
sebesar 3.253890 dan nilai 0.7589. hal ini menunjukan nilai

probabbilitas sebesar 0.0004. hal ini (-0.307365) < (

menunjukan nilai sebesar dan nilai probabilitas (0.7589) > α =

3.253890 > ( ) dan nilai 5%. Maka Ho diterima dan Ha ditolak,

probabalitas (0.0004) > α = 5%. Maka dengan demikian dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima, dengan bahwa variabel PDRB Perkapita (X3)

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 15


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

secara parsial tidak berpengaruh menggunakan indeks entropy theil


terhadap variabel kesenjangan menunjukan nilai sebesar -
pendapatan (Y). dijelaskan pada 3.253890, koefisien -2.851761 dan
gambar dibawah ini: nilai probabilitas sebesar 0.0013 yang
Koefisien determinasi (R2) lebih kecil dari nilai α5% (0,05). Hal
digunakan untuk mengetahui besarnya tersebut menunjukan bahwa variabel
(persen) perubahan variasi-variabel dana alokasi umum berpengruh
dependen mampu dijelaskan oleh signifikan negatif terhadap
variasi variabel independen. Nilai R2 kesenjangan pendapatan antar
berkisar antara 0 (nol) dan 1 (satu), kabupaten/kota di Jawa Timur selama
semakin mendekati 1 berarti model tahun penelitian berlangsung.
penelitian makin baik. Dari hasil Kuncoro (2004) Dana Alokasi
estimasi diperoleh nilai R2 sebesar Umum adalah merupakan transfer
0.974693 atau sebesar 97,46% yang bersifat umum (block grant) yang
sehingga model persamaan tersebut diberikan kepada semua kabupaten dan
mampu menjelaskan pengaruh DAU, kota untuk tujuan mengisi kesenjangan
PDRB, Tenaga kerja terdidik terhadap antara kapasitas dan kebutuhan
tingkat disparitas pendapatan (IET) fiskalnya dan didistribusikan dengan
sebesar 0.9746 atau 97,46% dan formula berdasarkan prinsip-pinsip
sisanya sebesar 2,54% dijelaskan oleh tertentu yang secara umum
variabel-variabel lain diluar persamaan mengindikasikan bahwa daerah miskin
tersebut. dan terbelakang harus menerima lebih
Pengaruh Variabel Dana Alokasi banyak dari pada daerah kaya.
Umum terhadap disparitas Dalam penelitian ini selama
pendapatan antar kabupaten/kota di tahun penelitian berlangsung, Dana
Jawa Timur tahun 2008-2013. alokasi umum menunjukan pengaruh
Hasil uji parsial (uji t) antara signifikan negatif ini berarti dana
variabel Dana Alokasi Umum dengan alokasi umum yang berfungsi untuk
disparitas pendapatan yang diukur mengurangi fiscal gap antar daerah

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 16


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

mulai terlihat kinerjanya. Semakin hanya dinikmati beberapa daerah


banyak dana alokasi umum yang seperti Kab. Bojonegoro, Kab. Gresik,
digelontorkan untuk daerah yang Kota Malang, Kota Kediri Kota
kurang mampu dalam finansial untuk Surabaya dan Kab. Sidoarjo sehingga
pemenuhan fasilitas public atau tingkat disparitas pendapatan
kegiatan dalam rangka mengurangi berkorelasi positif dengan PDRB.
kesenjangan pembangunan suatu Kondisi ini menunjukkan spread effect
daerah akan mengurangi disparitas lebih rendah dari backwash effect
pendapatan antar daerah. sehingga jurang kesejahteraan antara
Pengaruh Produk domestik daerah yang kaya dengan daerah
Regional Bruto Terhadap Disparitas miskin semakin melebar. Dengan kata
Pendapatan Antar Kabupaten/ lain pembangunan di daerah maju
Kota Di Jawa Timur Selama Tahun menimbulkan hambatan bagi daerah
2008 - 2013. yang terbelakang untuk berkembang.
Hasil pengujian parsial (uji t) Jurang pembangunan dapat
antara variabel belanja pemerintah mengecil kembali saat daerah yang
dengan variabel terikat yaitu kaya sudah semakin berkembang.
Kesenjangan pendapatan (IET) Kondisi tersebut menimbulkan
menunjukan nilai sebesar disekonomis eksternal terhadap
3.563902 koefisien 4.248049 dan nilai berbagai perusahaan dan industri, yang
probabilitas sebesar 0.0004 lebih kecil ditimbulkan oleh kongesti-kongesti
dari α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa yang terjadi di daerah yang lebih maju.
terdapat pengaruh siginifikan terhadap Dalam jangka panjang aliran investasi
variabel dependent Indeks disparitas dan pertumbuhan akan bergerak
pendapatan pada 29 kabupaten dan 9 daerah yang belum berkembang
kota di Jawa Timur tahun 2008, 2009, sehingga disparitas pendapatan
2010, 2011, 2012, 2013. nantinya akan turun.
Laju pertumbuhan yang tinggi Pengaruh Tenaga Kerja Terdidik
(PDRB di atas rata-rata) di Jawa Timur Terhadap Disparitas Pendapatan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 17


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Hasil pengujian parsial (uji t) 13 persen dan SMK 9 persen


antara variabel TKTDD yaitu tingkat kemudian tamatan perguruan tinggi
pendidikan penduduk usia 15 tahun sebanyak 9 persen. Sehingga, tingkat
keatas yang bekerja dengan pendidikan pendidikan di Jawa Timur tidak
lulusan lebih dari SLTP atau minimal berpengaruh terhadap kesenjangan
SMA/SMK sederajat dengan variabel pendapatan sebab pendidikan
terikat kesenjangan pendapatan (IET) mayoritas seragam lulusan SD sampai
menunjkan nilai -0.307365 SD kebawah.
koefisien -0.118280 dan probabilitas
0.7589 lebih besar dari 0,05. Dapat Kesimpulan Dan Saran
disimpulkan bahwa adanya pengaruh Berdasarkan analisis yang
tidak signifikan negatif terhadap dilakukan pada Bab sebelumya,
kesenjangan pendapatan antar terdapat beberapa hal yang menjadi
kabupaten/kota di Jawa Timur pada kesimpulan dari penelitian ini yaitu :
tahun penelitian berlangsung. Disparitas pendapatan
Berdasarkan analisis di atas kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur
menunjukan variabel TKTDD tidak yang diukur dengan Indeks Entrophy
berpengaruh signifikan selama tahun Theil dari tahun 2008-2013 tergolong
penelitian berlangsung 2008 - 2013 hal tinggi dengan satu daerah memiliki
ini bisa disebabkan oleh tingkat indeks disparitas pendapatan kurang
pendidikan di Jawa Timur 53 persen dari 0.4, tiga daerah dengan tingkat
adalah penduduk bekerja dengan disparitas 0.4<IET>0.5 dan tiga puluh
pendidikan tamatan SD ke bawah. empat daerah menembus indeks di atas
Data Badan Pusat statistik dalam 0.5 hingga mencapai lebih dari indeks
statistik Daerah Provinsi Jawa Timur disparitas rata-rata di Jawa Timur.
2013 menunjukkan data Penduduk Penelitian ini menunjukkan
bekerja menurut pendidikan dengan bahwa selama tahun penelitian
tamatan SLTP hanya 28 persen, berlangsung secara Simultan baik
penduduk bekerja lulusan SMU hanya variabel DAU, PDRB dan TKTDD

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 18


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

signifikant terhadap Diparitas disparitas pendapatan adalah negatif.


Pendapatan. Sedangkan, secara Parsial Pemerintah harus terus mendorong
melalui uji t-statistik variabel Produk pertumbuhan ekonomi agar
Domestik Regional Bruto (PDRB) pemerataan pendapatan antar daerah
berpengaruh signifikan dan positif segera terwujud, sehingga mengurangi
terhadap disparitas pendapatan. Dana jurang disparitas pendapatan antar
Alokasi Umum (DAU) berpengaruh wilayah.
Signifikan negatif terhadap disparitas
pendapatan. Sedangkan Tenaga kerja DAFTAR PUSTAKA
terdidik (tenaga kerja lulusan lebih Badan Pusat Statistik (BPS). 2008
dari SLTP) tidak berpengaruh 2013. Keadaan Angkatan
signifikan terhadap disparitas Kerja di Propinsi Jawa
pendapatan antar kabupaten/Kota. Timur. Surabaya: Badan Pusat
Sehingga, Kebijakan-kebijakan Statistik.
pemerintah dalam mengurangi Badan Pusat Statistik (BPS). 2008
disparitas dapat difokuskan kepada 2013. Tinjauan Regional
kedua variabel di atas tanpa Berdasarkan PDRB
mengabaikan variabel yang tidak kabupaten/kota 2009-2013.
berpengaruh signifikan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Hipotesis Kuznet mengenai Kuncoro, Mudrajad. 2004.Otonomi
Kurva U-Terbalik terbukti di Provinsi dan pembangunan
Jawa Timur. Pada tahap awal Daerah.Jakarta: Erlangga.
pertumbuhan ketimpangan cenderung Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika
meningkat namun pada tahap-tahap Pembangunan : Teori
berikutnya ketimpangan akan menurun Masalah dan Kebijakan.
seiring pertumbuhan. Proses ini Jakarta: Erlangga.
berlangsung berulang-ulang sehingga Kuncoro, Mudrajad. 2014. Otonomi
dalam jangka panjang hubungan antara Daerah: Menuju Erabaru
pertumbuhan ekonomi dengan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 19


Analisis Disparitas Pendapatan..........Lilatul Khusnah

Pembangunan Daerah Edisi pendapatan dengan


3, Jakarta, Erlangga. pertumbuhan ekonomi : suatu
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi studi lintas negara. Jurnal
Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Ekonomi Pembangunan, Vol.
Jakarta. 9, Hal: 1-20.
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: World Bank. 2013. Diagnosa
Teori dan Aplikasi. Padang: Pertumbuhan Ekonomi Jawa
Baduose Media. Timur: Mengidentifikasi
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Hambatan-Hambatan Utama
terapan: Teori&Aplikasi Pertumbuhan yang Inklusif di
dengan sps. Yogyakarta: Andi Provinsi Terbesar Kedua di
Yogyakarta Indonesia. Jakarta.
Waluyo, Joko. 2004. Hubungan antara
tingkat kesenjangan

Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.13, No.01 Juni 2015 20

Anda mungkin juga menyukai