ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 2
wajib pajak (perusahaan). (Diantari dan Ulupui, pemilik (principal). Informasi dalam bentuk
2016). laporan keuangan akan di sampaikan dari pihak
Pajak merupakan sumber utama penerimaan manajemen kepada pihak pemilik (prinicipal)
negara yang diprioritaskan sebagai sarana saat kinerja perusahaan telah tercapai.
melaksanakan pembangunan. Dalam praktiknya, Manajemen mempunyai informasi yang lebih
pelaksanaan pembangunan membutuhkan dana superior dibandingkan dengan pemilik dalam
yang besar dan dibantu melalui penerimaan pajak. sistem desentralisasi, hal ini disebabkan karena
Sebab karena itu, pajak memegang peranan sangat manajemen telah menerima pendelegasian untuk
penting dalam pembangunan nasional. Data dari pengambilan keputusan/kebijakan perusahaan.
perpajakan 2016 terdapat realisasi penerimaan Manajemen dapat menentukan kebijakan yang
pendapatan negara yang sebesar Rp 1.283,6 triliun menyokong kepada peningkatan level
atau 83,4% dari target penerimaan pajak yang kompensasinya secara potensial ketika pemilik
ditetapkan sesuai APBN-P 2016 sebesar Rp tidak dapat memonitoring secara potensial
1.539,2 triliun. Data penerimaan dari pajak 81,5% ketika pemilik tidak dapat memonitoring secara
atau Rp 1.104,9 triliun dari target Rp 1.355,2 sempurna aktivitas manajemen. Model principal
triliun, serta penerimaan dari bea cukai Rp 178,7 agent adalah bentuk dimana seluruh tindakan
triliun atau 97,2% dari patokan Rp 184% (Sumber: telah didelegasikan oleh pemilik (principal)
Kemenkeu). Direktorat Jenderal Pajak harus dapat kepada manajemen (agent) (Siregar dan
mengoptimalkan penerimaan pajaknya demi Widyawati, 2016).
percepatan pembangunan nasional, agar mencapai Problem agency dapat terjadi karena
realisasi penerimaan mencapai 100%. Namun pajak merupakan beban bagi perusahaan yang
terdapat banyak kendala dalam mencapai target ini, dapat mengurangi laba perusahaan, sehingga
salah satunya adalah dengan tax avoidance atau perusahaan cenderung akan mencari celah
aktivitas penghindaran pajak oleh perusahaan. sehingga beban pajak yang ditanggung dapat
Penelitian ini memilih perusahaan sektor diminimalisir (Asri dan Suardana, 2016). Teori
pertambangan dengan pertimbangan bahwa keagenan dapat memecahkan masalah yang
aktivitas usaha dari perusahaan pertambangan terjadi terkait hubungan keagenan. Perbedaan
sebagian besar terkait dengan perpajakan, terlebih kepentingan antara principal dan agent,
lagi masih banyak indikasi perusahaan menyebabkan permasalahan hubungan
pertambangan di Indonesia yang melakukan praktik keagenan. Hal ini didasari adanya disatu sisi
tax avoidance. Perusahaan sektor tambang adalah principal ingin menekan beban pajak, tetapi di
salah satu dari beberapa sektor yang dibidik untuk sisi lain agent menginginkan untuk
peningkatan penerimaan pajak pada tahun 2016, memaksimalkan kompensasi.
hal ini didasari dari penerimaan pajak dari sektor
tambang dinilai masih sangat rendah. Selain itu Tax avoidance
dilihat dari kepatuhan laporan SPT, kepatuhan Tax avoidance merupakan tindakan
wajib pajak dari sektor tambang juga masih sangat penghindaran pajak secara legal yang tidak
rendah, dari perusahaan minerba dan gas minyak melanggar peraturan perpajakan yang dilakukan
tahun 2015, yang lapor 2.500 WP dan yang tidak wajib pajak dengan metode mencari kelemahan
lapor 3.600 WP. Program tax amnesty yang peraturan (loopholes) yang terinci dalam
dilakukan oleh perusahaan sektor tambang 976 WP peraturan perpajakan yang ada untuk
dari jumlah wajib pajak sektor tambang dan menghindari pembayaran pajak yang jumlahnya
minerba dengan nilai tebusan Rp 221 miliar. lebih besar, sehingga dapat mengurangi jumlah
Kemudian WP pertambangan minyak gas, terdapat pajak terutangnya atau melakukan transaksi yang
68 WP yang mengikuti tax amnesty atau 6% dari tidak memiliki tujuan sebagai upaya untuk
1.114 WP yang terdaftar (economy.okezone.com). menghindari pajak (Hutagaol, 2003). Sedangkan
menurut Zain (2008:49) tax avoidance adalah
TINJAUAN PUSTAKA peraturan untuk meminimalisir atau
Teori Agency menghilangkan beban pajak dengan
Teori keagenan adalah bentuk yang pertimbangan ada atau tidaknya akibat-akibat
digunakan dalam memformulasikan pajak yang dapat muncul. Oleh karena itu, tax
permasalahan antara manajemen (agent) dengan avoidance secara etik tidak dianggap salah
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 3
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 4
avoidance yang ditunjukan dengan nilai ETR 3. Perusahaan yang menerbitkan data secara
yang semakin rendah. lengkap. Selama periode pengamatan pada
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh tahun 2012-2016 berkaitan dengan
negatif pada tax avoidance variabel ukuran perusahaan, umur
perusahaan, profitabilitas, leverage,
Umur Perusahaan dan Tax Avoidance pertumbuhan penjualan, dan capital
Umur perusahaan mengarah pada intensity.
hipotesis negatif terhadap tax avoidance. 4. Perusahaan yang memiliki umur terdaftar
Berdasarkan teori keagenan, dalam hal ini tidak sama dengan tahun penelitian (umur
semakin tua suatu perusahaan maka akan perusahaan tidak 0 tahun/ tahun terdaftar
semakin banyak pengalaman untuk menutupi sama dengan tahun awal pengamatan)
beban pajaknya, sehingga akan cenderung 5. Perusahaan pertambangan dengan nilai
mengurangi beban pajak yang terutang. Seberapa Effective Tax Rate kurang dari satu.
banyaknya pengalaman suatu perusahaan Definisi Operasional
menjadi tolak ukur kemampuan sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan tersebut, Variabel Dependen (Y)
sehingga mampu memaksimalkan pengelolaan Tax avoidance adalah tindakan
pajak yang dilakukan perusahaan dengan cara penghindaran pajak secara legal dengan cara
menekan beban pajak perusahaan. Semakin tua berusaha mengurangi jumlah pajak
umur perusahaan akan disertai pengalaman terutangnya dengan mencari celah pada
dalam pengelolaan penekanan pajak, sehingga peraturan (loopholes) yang terkandung dalam
ditandai dengan semakin rendah ETR sebagai peraturan perpajakan yang ada untuk
proksi tax avoidance/ kecenderungan untuk menghindari pembayaran pajak yang
melakukan praktik tax avoidance semakin tinggi. jumlahnya lebih besar sehingga tidak
melanggar peraturan perpajakan yang
H6 : Umur perusahaan berpengaruh
dilakukan wajib pajak, atau dengan cara
negatif terhadap tax avoidance
melakukan berbagai transaksi yang tidak
memiliki tujuan selain untuk menghindari
METODE PENELITIAN
pajak (Hutagaol, 2003).
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Model penelitian menggunakan Dalam penelitian ini, Effective Tax
metode analisis data dengan pendekatan Rate (ETR) digunakan untuk mengukur tax
Partial Least Square (PLS) dengan software avoidance. ETR dalam penelitian ini
SmartPLS. Populasi dalam penelitian ini menggunakan model utama yang digunakan
adalah seluruh perusahaan pertambangan yang (Richardson dan Lanis, 2012), yaitu beban
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). pajak penghasilan dibagi dengan pendapatan
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian sebelum pajak perusahaan. Rincian rumus
ini menggunakan teknik purposive sampling. Effective Tax Rate (ETR), yaitu:
Sampel yang digunakan perusahaan 𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek ETR = 𝑃𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Indonesia pada tahun 2012-2016 dengan
kriteria tertentu. Keterangan :
Adapun kriteria sampel yang dibutuhkan Tax Expense : Beban Pajak
adalah sebagai berikut :
Pre Tax Income : Laba Sebelum Pajak
1. Perusahaan pertambangan yang
mempublikasikan laporan keuangan Sumber: (Siregar dan Widyawati, 2016)
auditan per 31 Desember selama periode Variabel Independen
pengamatan yakni pada tahun 2012-2016. Profitabilitas
2. Perusahaan pertambangan yang Profitabilitas adalah tolak ukur
mengalami berturut-turut laba pada kemampuan perusahaan perseorangan atau
periode pengamatan pada tahun 2012- badan untuk memaksimalkan laba dengan
2016. mempetimbangkan modal yang digunakan.
Return on Assets (ROA) yaitu rasio
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 5
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 6
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 7
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 8
penjualan tidak mempengaruhi adanya tax penelitian ini justru menjelaskan berapapun nilai
avoidance. capital intensity (CAP) tidak mempengaruhi
Hal ini tidak sejalan dengan data penelitian adanya tax avoidance. Capital intensity kaitannya
pada perusahaan pertambangan. Dimana tinggi dengan pengakuan beban depresiasi yang timbul
atau rendahnya pertumbuhan penjualan tidak dapat dari pemakaian aset tetap adalah beban tersebut
menggambarkan adanya tindakan tax avoidance. sangat kecil dan merupakan beban real (nyata)
Hal ini dibuktikan dengan perusahaan yang sehingga tidak mempengaruhi tax avoidance. Hal
memiliki nilai pertumbuhan penjualan tertinggi PT ini ditunjukan dari data penelitian bahwa
Citatah Tbk pada tahun 2013 dengan nilai perusahaan pertambangan yang mempunyai nilai
pertumbuhan penjualan sebesar 0,49 memiliki nilai capital intensity yang diproksikan dengan
ETR sebesar 0,74 yang artinya nilai ETR diatas intensitas aset tetap besar atau kecil tidak mampu
tarif pajak (25% atau 0,25) atau tingkat kepatuhan menjelaskan pengaruhnya terhadap tax avoidance.
membayar pajak perusahaan tinggi atau Pada perusahaan yang memiliki nilai capital
kemungkinan untuk melakukan tax avoidance intensity (CAP) terbesar dimiliki oleh PT Vale
relatif kecil. Sedangkan perusahaan dengan nilai Indonesia Tbk pada tahun 2013 sebesar 72,41%
pertumbuhan penjulan terendah PT Resource Alam memiliki nilai ETR 0,30, berada diatas tarif PPh
Indonesia Tbk pada tahun 2014 memiliki nilai (25% atau 0,25). Artinya perusahaan yang
pertumbuhan penjualan -0,28 dengan nilai ETR memiliki nilai capital intensity besar tidak
0,37, yang artinya nilai ETR diatas tarif pajak berpengaruh terhadap tax avoidance, dibuktikan
(25% atau 0,25) atau tingkat kepatuhan membayar dengan nilai ETR yang berada diatas tarif PPh.
pajak perusahaan tinggi dan kemungkinan untuk Pada perusahaan yang memiliki nilai capital
melakukan tax avoidance relatif kecil. Dari kedua intensity terkecil dimiliki oleh PT Golden Mines
data tersebut dapat disimpulkan perusahaan Energy Tbk pada tahun 2016 sebesar 13,33%
pertambangan yang mempunyai nilai pertumbuhan memiliki nilai ETR 0,28, berada diatas tarif PPh
penjualan besar atau kecil tidak dapat menjelaskan (25% atau 0,25). Artinya perusahaan yang
pengaruhnya terhadap tax avoidance. memiliki nilai capital intensity kecil tidak
Hal ini juga berbeda dengan penelitian yang berpengaruh terhadap tax avoidance. Dari kedua
dilakukan oleh Budiman dan Setiyono (2012) yang data tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan
menemukan bahwa pertumbuhan penjualan pertambangan yang mempunyai nilai capital
berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. intensity besar atau kecil tidak mampu
Tetapi sejalan dengan penelitian yang dilakukan menjelaskan tentang pengaruhnya terhadap tax
oleh Akhbar (2017), Khoerinnisa (2017) yang avoidance.
menemukan bahwa penghindaran pajak tidak Hal ini berbeda dengan penelitian yang
dipengaruhi oleh pertumbuhan penjualan yang dilakukan oleh Dharma dan Noviari (2017) yang
diproksikan dengan ETR. menemukan bahwa capital intensity berpengaruh
4. Hasil Pengujian Hipotesis Keempat negatif terhadap tax avoidance. Tetapi sejalan
Variabel capital intensity yang diproksikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan
dengan intensitas aset tetap (CAP) menunjukan Widyawati (2016), Putra dan Merkusiwati (2016),
bahwa nilai koefisien negatif sebesar -0,094 Wiguna dan Jati (2017) menemukan bahwa capital
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,279 diatas intensity yang diproksikan dengan intensitas aset
0,05 atau sebesar 0,279 > 0,05. Sehingga variabel tetap (CAP) tidak berpengaruh terhadap tax
capital intensity (CAP) tidak berpengaruh negatif avoidance yang diproksikan dengan ETR.
terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan 5. Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
ETR. Dengan demikian hipotesis keempat yang Variabel ukuran perusahaan (SIZE)
menyatakan capital intensity (CAP) berpengaruh menunjukan bahwa nilai koefisien negatif sebesar
positif terhadap tax avoidance ditolak. -0,047 dengan tingkat signifikansi diatas 0,05 atau
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori sebesar 0,349 > 0,05 sehingga varibel ukuran
keagenan yang menjelaskan bahwa agent (pihak perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh positif
manajemen perusahaan) akan melakukan investasi terhadap tax avoidance yang diproksikan dengan
berupa aset tetap untuk mendapatkan keuntungan ETR. Dengan demikian hipotesis kelima yang
dalam bentuk beban depresiasi yang dapat menyatakan bahwa ukuran perusahaan
mengurangi laba kena pajak perusahaan. Hasil
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 9
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 10
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 11
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 12
Hasan, Iftekhar., Incheol Kim., Haimeng Kurniasih, Tomy dan Maria M. Ratnasari.
Teng., dan Qiang Wu. 2016. The 2013. Pengaruh Return On Assets,
Effect of Foreign Institutional Leverage, Corporate Governance,
Ownership on Corporate Tax Ukuran Perusahaan dan Kompensasi
Avoidance: International Evidence . Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance.
Bank of Finland Research Discussion Buletin Studi Ekonomi. Vol. 18 No 1.
Paper. ISSN 1410-4628.
Hutagaol, John. 2003. Kapita Selekta Pajak. Khoerinnisa, Taushiyyah. 2017. Pengaruh
Jakarta: Kharisma. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Tax
Jacob, Fatoki Obafomi FCA. 2014. An Avoidance. Skripsi Universitas
Emprical Study of Tax Evasion and Kristen Maranantha.
Tax Avoidance: A Critical Issue in
Nigeria Economic Development. Loderer, Claudio and Urs Waelchli. 2010.
Journal of Economic and Sustainable Firm Age and Performance. MPRA
Development Ajayi Crowther Paper University of Bern, ECGI
University Vol. 5, No. 18. ISSN European Corporate Governance
(Online) 2222 1700. ISSN (Paper) Institute.
2222 2855.
Luke dan Zulaikha, 2016. Analisis Faktor
Jasmine, Ulfa. 2017. Pengaruh Leverage, yang Mempengaruhi Agresivitas
Kepemilikan Institusional, Ukuran Pajak (Studi pada Perusahaan
Perusahaan, dan Profitabilitas Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Terhadap Penghindaran Pajak. JOM Efek Indonesia Tahun 2012-2014).
Fekon Universitas Riau Vol.4, No.1, Skripsi Universitas Diponegoro.
Hal 1786-1800.
Mahanani, Almaidah., Titisari, Hendra
Jensen, M.C., and W.H. Meckling. 1976. Kartika., dan Nurlaela, Siti. 2017.
Theory of The Firm: Manajerial Pengaruh Karakteristik Perushaan,
Behaviour, Agency Cost, and Sales Growth dan CSR terhadap Tax
Ownership Structure. Journal of Avoidance. Seminar Nasional
Financial Economic. IENACO. ISSN 2337-4349.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Maharani, I Gusti Ayu Cahya dan Ketut Ali
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suardana. 2014. Penagruh Corporate
Kementerian Keuangan. 2017. Governance, Profitabilitas, dan
Laporan Kinerja Kementerian Karakteristik Ekssekutif Pada Tax
Keuangan 2016. Avoidance Perusahaan Manufaktur.
E-Jurnal Akuntansi Universitas
Diakses 23 Agustus Udayana Vol. 9, No. 2, Hal 252-539.
2017.Website:https://www.kemenkeu. ISSN 2302-5886.
go.id/en/Publikasi/laporan-kinerja-
kementerian-keuangan-2016 Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi terbaru.
Yogyakarta : Penerbit Andi. Marfuah,
Kim, Jeong Ho dan Chae Chang Im. 2016. Laila. 2015. Pengaruh Return on
Corporate Tax Avoidance in SME: Asset, Leverage, Ukuran Perusahaan.
The Effect of Listing. International
Journal of u- and e- Service, Science Kompensasi Rugi Fiskal dan Koneksi
and Technology Vol .9, No. 6. ISSN Politik Terhadap Tax Avoidance.
2005 4246. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 13
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 14
Rusydi, M. Khoiru. 2016. Pengaruh Ukuran Wiguna, I Putu Putra dan I Ketut Jati. 2017.
Perushaan Terhadap Aggressive Tax Pengaruh Corporate Social
Avoidance di Indonesia. Jurnal Responsibility, Preferensi Resiko
Akuntansi Multiparadigma Vol. 4, No. Eksekutif, Capital Intensity Pada
2, Hal 165-329. ISSN 2086-7603. Penghindaran Pajak. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol.
Santoso, Ika Septiana. Pengaruh Corporate 21, No. 1, Hal 418-446. ISSN: 2302-
Governance, Profitabilitas, dan 8556.
Ukuran Perusahaan Terhadap Tax
Avoidance Pada Perusahaan Wijayanti, Ajeng., Anita Wijayanti., dan
Manufaktur yang Terdaftar du BEI. Yuli Chomsatu Samrotun. 2016.
2017. Skripsi Sekolah Tinggi Pengaruh Karakteristik Perusahaan,
Ekonomi Surabaya. GCG, dan CSR Terhadap
Penghindaran Pajak. Seminar
Sartono, Agus. 2008. Manajemen IENACO Universitas Islam Batik
Keuangan. Yogyakarta: BPFE- Surakarta. Hal 540-548. ISSN 2337-
Yogyakarta. Siregar, Rifka dan Dini 4349.
Widyawati. 2016. Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap Yogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan
Penghindaran Pajak pada Perusahaan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE
Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Yolanda, Rice., Dwi Fitri Puspita., dan
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Ethika. 2016. Pengaruh Return on
Suarabaya. Vol. 5, No. 2. ISSN 2460- Assets, Ukuran Perusahaan, dan Sales
058. Growth terhadap Penghindaran Pajak
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Swingly, Calvin dan I Made Sukartha. yang terdaftar di Bursa Efek
2015. Pengaruh Karakteristik Indonesia). E-Jurnal Univesitas Bung
Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Hatta Vol. 9, No. 1.
ISSN: 2442-4432@2021FEM
Vol.7/No.1, Januari 2021, hlm. 1-15 JURNAL INVESTASI 15
ISSN: 2442-4432@2021FEM