Anda di halaman 1dari 22

Bab 4

Aspek Kelembagaan Dalam Pengembangan


Akuntansi

Kelompok 2
Nama anggota kelompok :
1. Dyah Ayu Sarkorini (B12.2018.03772)
2. Intan Widyasari (B12.2018.03788)
3. Niken Permata Sari(B12.2018.03790)
4. Izna Baroroh (B12.2018.03791)
5. Dwi Nur Indah (B12.2018.03792)
6. Ayu Andani (B12.2018.03794)
7. Della Nurcahyani Sukma (B12.2018.03795)
8. Kholifatusy Syamsiyyah (B12.2018.03798)
9. Luksyana Putri Anggi (B12.2018.03809)
10.Aulia Azka Firsta (B12.2018.03813)
Proses pembentukan standar
akuntansi atau sering disebut dengan
standard setting process merupakan
proses yang melibatkan aspek politik,
bisnis, sosial budaya.
Aspek politik cukup dominan karena
tarikan beberapa kepentingan baik
pihak pemerintah, swasta, maupun
profesi akuntan itu sendiri
Dilihat dari aspek bisnis, standar
akuntansi akan berkembang seiring
dengan perkembangan dunia bisnis.
Munculnya transaksi transaksi bisnis
semakin komplek dapat menuntut
adanya standar akuntansi yang
mengatur transaksi tersebut.
Oleh karena standar akuntansi akan
diterapkan pada suatu komunitas
tertentu maka aspek sosial budaya
juga akan mewarnai penyusunan
standar tersebut
1. PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI AMERIKA

Pengembangan standar akuntansi di Amerika dapat dibagi ke


dalam tiga tahap, yaitu :
a. Tahap awal pembentukan (1930-1936)
b. Periode setelah perang dunia (1946-1959)
c. Periode modern (1959 sampai sekarang)
Periode sebelum tahun 1930 akuntansi di Amerika boleh
dikatakan tidak teratur. Praktek dan prosedur akuntansi yang
digunakan oleh dunia usaha umumnya dianggap rahasia. Satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak saling mengetahui
prosedur akuntansi yang digunakan. Sebagai akibatnya, terjadi
ketidak seragaman dalam praktek akuntansi antar perusahaan
bahkan antar perusahaan dalam industri yang sama
2. PERIODE PEMBENTUKAN (1930-1946)
Periode 1930-1946 memiliki pengaruh signifikan di dalam
praktek akuntansi di Amerika. Usaha pertama pengembangan
standar akuntansi dimulai dengan adanya persetujuan antara
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) dan
New York Stock Exchange (NYSE) untuk mengembangkan
prinsip prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan
yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE)
Pada awalnya AICPA berpendapat bahwa penyelesaian yang
terbaik masalah ini adalah melalui dua pendekatan, yaitu :
a. Memberikan pendidikan kepada pemakai laporan akuntansi
yang berkaitan dengan keterbatasan laporan keuangan
b. Perbaikan pelaporan keuangan agar lebih informatif bagi
pemakai
3. KOMITE PROSEDUR AKUNTANSI (1936-1946)
Pada tahun 1933 AICPA membentuk komite khusus
pengembngan prinsip akuntansi. Namun demikian
tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh komite ini dan
kemudian diganti dengan Commutte on Accounting
Procedures (CAP) pada tahun 1936. Pada awalnya CAP
ingin mengembangkan prinsip prinsip akuntansi yang
komprehensif sebagai petunjuk umum pemecahan
masalah praktek khusus yang memerlukan waktu 5
tahun. Akhirnya CAP memutuskan untuk mengadopsi
pemecahan masalah khusus dan memberikan
rekomendasi pemakaian metode akuntansi tertentu
Anggota American Accounting Association (AAA)
lebih menyukai pendekatan deduktif didalam
merumuskan standar akuntansi sebagai lawan
pendekatan yang dilakukan oleh CAP yang
menggunakan pendekatan induktif
Ketika perang dunia ke II mulai, pengembangan
standar akuntansi mengalami penurunan secara
signifikan. Selama masa perang, CAP secara khusus
menangani masalah masalah akuntansi yang
berkaitan dengan dengan transaksi perang
4. PERIODE SETELAH PERANG (1946-1959)

Setelah perang dunia berakhir terjadi boom ekonomi


di Amerika. Industri industri memerlukan tambahan
modal yang sangat signifikan untuk ekspansi usaha.
Ekspansi ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan
yang lebih banyak dan uang di dalam perekonomian
Pada masa setelah perang CAP cukup sibuk sehingga
CAP mengalami kegagalan dalam menyusun
rekomendasi positif yang berkaitan dengan prinsip
akuntansi secara umum. Sebagai akibatnya terjadi
supply berlebihan dari standar akuntansi
5. PERIODE BERAKHIRNYA COMMITTE
ON ACCOUNTING PROCEDURE (CAP)

Periode dari tahun 1957-1959 merupakan


periode transisi pengembangan standar akuntansi
di Amerika.Banyak orang yang merasa bahwa CAP
bekerja terlalu lambat dan selalu menolak terhadap
isu isu kontroversial. Pada tahun 1957 AAA
mempublikasikan statement yang mendasari
konsep dan definisi standar akuntansi dengan
pendekatan deduktif
6. PERIODE MODERN (1959-2002)
Dengan di bentuknya Accounting Principles Board (APB)
dan Accounting Research Division pada tahun 1959,
mulailah pengembangan standar akuntansi dilakukan
melalui riset lebih dahulu. Divisi riset adalah lembaga
otonom memiliki seorang direktur yang mempunyai
otoritas untuk mempublikasikan hasil temuan staf riset
yang berkaitan dengan pengembangan prinsip akuntansi.
Divisi ini juga tidak bertanggungjawab langsung kepada
komite teknikal AICPA untuk menetapkan topik riset,
direktur divisi akan berkonsultasi dahulu dengan APB.
Jika keduanya tidak ada persetujuan, maka APB berhak
menentukan topik apa yang harus dilakukan riset oleh
divisi
A. Laporan Komite Wheat dan Trueblood
Laporan komite wheat selesai dalam bulan Maret 1972 yang
menghendaki adanya perubahan signifikan pengembangan
standar akuntansi. Rekomendasi komite ini antara lain :
1. Pembentukan Financial Accounting Foundation. Lembaga ini
memiliki 9 trustee dengan tugas utama mengangkat anggota
Financial Accounting Standard Board (FASB) dan mencari dana
untuk menjalankan operasinya
2. Pembentukan FASB. Dewan ini memiliki 7 orang anggota full
time dan menetapkan standar pelaporan keuangan
3. Pembentukan Financial Accounting Standard Advisory Council
dengan jumlah anggota 20 orang dan berkonsultasi dengan
FASB untuk menetapkan prioritas terhadap usulan standar
Rekomendasi ini diterima oleh AICPA bulan Juni 1972 dan
FASB resmi berdiri 1 Juli 1973
B. Mekanisme Operasional FASB
Latar belakang yang harus dimiliki oleh seorang anggota
FASB adalah pengetahuan akuntansi, finance, dan bisnis
serta memiliki perhatian serius terhadap kepentingan
publik
Prosedur penyusunan standar dimulai dengan melakukan
identifikasi masalah. Kemudian dibentuk task force untuk
mengeksplorasi segala aspek dari masalah tadi. Hasil
kajian ini berupa discussion memorandum yang
mengidentifikasi semua isu dan kemungkinan
penyelesaiannya. FASB kemudian melaksanakan public
hearing dimana semua pihak yang berkepentingan
memberikan pandangannya kepada dewan
7. PERIODE SETELAH SKANDAL AKUNTANSI (2002-
SEKARANG)
Era ini merupakan era yang mengagetkan dunia
akuntansi. Berbagai kasus skandal bisnis dan
accounting fraud yang terjadi di berbagai negara
yang melibatkan perusahaan besar seperti
Sunbeam, Kmart, Enron, WorldCom, Global Crossing
(USA), BCCI, Maxwell, Polly Peck (UK), and HIH
Insurance (Australia) menyadarkan badan
berwenang untuk melakukan reformasi berkaitan
dengan praktik akuntansi
A. Aturan Dalam Sarbanes-Oxley Act 2002
Dalam lingkup praktik akuntansi di Amerika, skandal
akuntansi yang dimulai kasusnya Enron tahun 2001
diikuti WorldCom tahun 2002 dan perusahaan lainnya
merupakan fenomena menarik yang menampar akuntan
Kasus WorldCom merupakan kasus kebangkrutan
terbesar dan terheboh dalam sejarah akuntansi dimana
manajemen WorldCom secara sengaja memalsukan
data laba perusahaan. Kasus Enron juga menunjukkan
pola serupa yaitu praktik manajemen laba dimana
Enron melaporkan laba yang tinggi dan menggunakan
transaksi yang sangat kompleks dan direkayasa untuk
mencapai tujuan mereka
Sarbanes-Oxley Public Company
Accounting Reform and Investor
Protection Act (SOX) disetujui dan
disahkan oleh US Congress pada
tahun 2002. Dikeluarkannya undang
undang ini dipandang sebagai paket
kebijakan reformasi yang paling
penting di Amerika. Tujuan utama SOX
adalah untuk melindungi kepentingan
investor dengan cara memperbaiki
akurasi dan realiabilitas disclosure
sesuai dengan persyaratan
perundangan yang berlaku
B. The Public Company Accountability Oversight
Board
Misi utama PCAOB adalah untuk melindungi
kepentingan investor dan kepentingan publik
dengan cara mengawasi auditor perusahaan publik
dalam menyajikan laporan audit yang independen,
jujur dan informatif. SOX memberikan wewenang
kepada PCAOB untuk membuat aturan tentang
perizinan dan pelaporan kantor akuntan publik,
standar audit, dan standar profesional lainnya, serta
inspeksi dan investigasi atas kegiatan kantor
akuntan publik
8. STANDAR AKUNTANSI GLOBAL

Standar akuntansi yang disusun oleh masing masing


negara sangat berbeda. Perbedaan standar akuntansi ini
juga berdampak bagi investor yang harus membandingkan
laporan keuangan antar perusahaan dalam rangka
memilih investasi yang akan dilakukan
Dalam rangka mengatasi masalah ini, dibentuk
International Accounting Standards Committee (IASC)
dalam tahun 1973. Dalam tahun 2001 IASC
mereorganisasi dan membuat standard setting body yang
baru dikenal dengan International Accounting Standards
Board (IASB). Tujuan IASB adalah mengembangkan satu
standard akuntansi global yang mempunyai kualitas
tinggi , dapat dipahami dan dapat diterapkan untuk
membantu para pelaku pasar modal dunia dan pemakai
yang lain untuk membuat keputusan ekonomi
A. The IASC Foundation
Trustee mempunyai tanggungjawab:

1. Mengangkat anggota dewan 4. Menyetujui anggaran tahunan


IASC dan efektifitasnya

2. Mengangkat anggota IFRIC dan 5. Mengkaji isu strategik yang


SAC akan mempengaruhi standard
akuntansi

3. Mengkaji strategi tahunan dari 6. Menetapkan dan merubah


IASC dan efektifitasnya prosedur operasional untuk
dewan,IFRIC, dan SAC
B. The International Accounting Standard Board
1. Mengembangkan dan
menerbitkan IFRS dan Exposure
Drafts
IASB bertanggungjawab :
2. Menyetujui interpretasi yang
dikembangkan oleh IFRIC

Anggota dewan IASB harus memiliki keahlian teknis Trustee


harus memastikan bahwa dewan IASB tidak didominasi oleh
kelompok tertentu atau kepentingan regional. Untuk
memenuhi keahlian teknis dan pengalaman maka dewan
IASB paling sedikit 5 orang anggota mempunyai latar
belakang praktisi auditor, 3 orang anggota latar belakang
financial statement preparers, 3 orang anggota pengguna
laporan keuangan dan 1 orang dari latar belakang akademisi
C. International Financial Reporting Interpretations
Committee

IFRIC bertanggungjawab :

1. Menginterpretasikan
penerapan IFRS dan
memberikan acuan isu isu
pelaporan keuangan yang
tidak dibahas khusus dalam 2. Mempublikasikan Draft
IFRS Interpretasi untuk
mendapat tanggapan dari
masyarakat

3. Melaporkan kepada dewan


dan mendapatkan persetujuan
dewan untuk financial
interpretasi
D. The Standard Advisory Council
SAC mengadakan pertemuan tiga kali
setahun dan terbukan untuk
masyarakat untuk :

1. Memberi nasehat dewan untuk


prioritas pekerjaan dewan

2. Memberitahu dewan terhadap


dampak usulan standard untuk
penggunaan dan penyusunan
laporan keuangan

3. Memberikan nasehat kepada


dewan atau kepada Trustee
Terimakasih atas perhatiannya, semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai