AKUNTANSI
SKPD
KELOMPOK 5
SISTEM AKUNTANSI SKPD
Hubungan Antara SKPD dan PPKD selaku BUD dapat dipandang dari dua aspek :
a. Aspek hubungan keuangan : hubunga antara SKPD dan PPKD dapat dipandnag
sebagai kantor cabang da kantor pusat.
SISTEM AKUNTANSI PPKD
Di dalam Psl. 98 Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Permendagri
No 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Pada SKPKD disusun RKA – SKPD dan RKA – PPKD
2. RKA- SKPD memuat program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh PPKD selaku SKPD
3. RKA- PPKD digunakan untuk menampung :
a. Pendapatan yang berasall dari dana perimbangan dan pendapatan hibah
b. Belanja bunga, belanja subsidi, belaja hibah, belanja bantuan social, belaja bagi
hasil, belanja bantuag keuangan, belanja tidak terduga, dan penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan daerah.
Berdasarkan aturan, system akuntansi yang harus diselenggarakan Di SKPKD terdiri dari :
1. Sistem Akuntansi SKPD (SKPKD dalam kapasitas selaku SKPD), menghasilkan lapora keuangan SKPD berupa LRA, LO,
LPE, dan Neraca Serta CALKSistem Akuntansi SKPD (SKPKD dalam kapasitas selaku SKPD), menghasilkan
laporan keuangan SKPD berupa LRA, LO, LPE dan Neraca serta CaLK selaku
SKPD pada umumnya.
2. Sistem Akuntansi PPKD terdiri dari:
a) Sistem Akuntansi PPKD sebagai BUD, menghasilkan laporan keuangan
PPKD berupa LRA, LO, LPE, dan Neraca, serta CaLK selaku PPKD.
b) Sistem Akuntansi Konsolidator Pemda, menghasilkan laporan keuangan
Pemda (laporan keuangan gabungan) secara lengkap berupa LRA,
Laporan Perubahan SAL, LO, LPE, Neraca, LAK, dan CaLK.
Pengelola Kasda adalah PPKD yang secara otomatis adalah BUD. Oleh karena itu,
di dalam akuntansi PPKD meliputi juga akuntansi transaksi resiprokal antara PPKD
(selaku BUD) dengan SKPD (selaku pengguna anggaran). Sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa transaksi resiprokal (transaksi timbal-
balik) antara PPKD dan SKPD tersebut diselenggarakan dengan metode akuntansi
“hubungan kantor pusat dan cabang” (Home Office-Branch Accounting). Untuk
mencatat transaksi resiprokal tersebut, SKPD menggunakan akun RK-PPKD,
sedangkan PPKD akan menggunakan akun RK-SKPD (ditulis sesuai dengan nama
SKPD-nya masing-
masing).
PROSES AKUNTANSI PPKD –
ILUSTRASI
Untuk memberikan pemahaman yang lebih efisien dan efektif tentang penerapan
akuntansi pemda berbasis akrual untuk PPKD, berikut ini akan langsung diberikan
ilustrasi soal dan jawabannya. Adapun untuk menyederhanakan ilustrasi, transaksi
akan dibuat secara ringkas per jenis transaksi, bukan per tanggal transaksi karena
penekanannya di sini adalah pemahaman tentang bagaimana penjurnalan untuk
setiap jenis transaksi yang biasa terjadi pada PPKD, hingga akhirnya dihasilkan
laporan keuangan PPKD.
Keterangan mengenai neraca saldo di atas:
Akun Ekuitas di dalam SAP Akrual tidak dibagi lagi menjadi Ekuitas Dana Lancar,
Ekuitas Dana Diinvestasikan, dsb., karena akun Ekuitas di sini sudah merupakan
Ekuitas yg bersifat full accrual.
PPKD selaku BUD tidak memilik utang jangka pendek, seperti utang PFK, karena
potongan pajak pusat maupun iuran taspen, askes, dsb, telah disetor seluruhnya ke
para fihak yang terkait.
PPKD tidak memilik utang jangka panjang.
Semua sisa UP di Bendahara Pengeluaran SKPD telah disetor sd. akhir tahun lalu (31
Des 2013).
Semua pendapatan yang diterima bendahara penerimaan SKPD telah disetorkan ke
rek Kasda sd. akhir tahun lalu (31 Des 2013).
Ilustrasi Akuntansi PPKD