0
= Konstanta
1
,
2
,
3
,
10
= Koefisien Variabel Penjelas
= error
6.8.3. Uji Asumsi Klasik
6.8.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi yang normal di dalam model regresi.
52
Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-
parametik Kolmogorov-Smirkov (K-S), dengan membandingkan Asymptotic
Significance dengan alfa 5%. Data dikatakan distribusi normal jika nilai
Asymptotic Significance-nya > 0,05, dan sebaliknya jika nilai Asymptotic
Significance-nya < 0,05 maka data mempunyai distribusi tidak normal
(Ghozali, 2005).
6.8.3.2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan
adanya kolerasi antar variabel bebas (independen) di model regresi. Jika
variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen sama dengan nol.
Untuk melihat ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari toleransi
dan nilai varian inflaction factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >
10 (Ghozali, 2005).
6.8.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
53
disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan
cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika nilai
signifikansi anatara variabel independen dengan nilai absolute residual lebih
dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
6.8.3.4. Uji Auto Korelasi
Uji auto korelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu t-1 (sebelumnya). Auto korelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari
satu observasi lainnya. Ada atau tidaknya auto korelasi dapat dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test). Uji Durbin-Watson hanya
digunakan untuk auto korelasi tingkat satu (first order autocorelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
variabel lag di antara variabel independen (Ghozali, 2005).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <d l
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 du d 4 - dl
Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif
Tidak ditolak du - < d < 4 - du
Sumber : (Ghozali, 2005)
54
6.8.4. Goodness of Fit Test
6.8.4.1.Uji Koefisien Determinasi (R
2
)
Koefisien determinasi (R
2
) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti
kemampuan variabel-variebel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).
6.8.4.2.Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali,2005). Uji statistik
t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2005). Uji model regresi ini dilakukan dengan
menggunakan uji statistik F. Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam setiap model secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Dimana hasil signifikan dari F hitung harus
di bawah tingkat signifikan alpha yang telah ditetapkan 5%. Jika signifikan
55
dari F hitung lebih besar dari 0,05 maka model tidak bisa digunakan untuk
memprediksi variabel dependen.
6.8.4.3.Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji ststistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2005). Pengujian ini untuk mengetahui variabel
independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun
prosedur pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap t
hitung, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t table. Kriteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a. Apabila t hitung > t table dan tingkat signifikan () < 0,05 maka H
0
yang
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen ditolak. Ini berarti secara parsial,
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Apabila t hitung < t table dan tingkat signifikan () > 0,05 maka H
0
diterima, yang berarti secara parsial variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
56
DAFTAR PUSTAKA
Atarwaman, Rita J. D. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
dan Kepemilikan Manaejerial Terhadap Praktik Perataan Laba yang
Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia
(BEI). Jurnal Ilmu Ekonomi, Vol. 2, No. 2, Februari 2011.
Bertrand, Marianne dan Sendhil Mullainathan. 2011. Are CEOs Rewarded For Luck?
The Ones Without Principals Are*. The Quarterly Journal of Economics.
Budiman, Judi dan Setiyono. 2011. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Simposium Nasional Akuntansi XV,
Banjarmasin.
Chiou YC, Hsieh YC, Lin W. 2012. Determinants of Effect Tax Rates For Firm
Listed On China`s Stock Markets: Panel Models With Two-Sided Censors.
International Trade & Academic Research Conference (ITARC). 7-8th
November 2012.
Darmadi, Iqbal Nul Hakim dan Zulaikha. 2013. Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Manajemen Pajak dengan Indikator Tarif Pajak Efektif (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun
2011-2012). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 4, hal. 1-12.
Derashid, Chek dan Hao Zhang. 2003. Effective Tax Rates and the Industrial Policy
Hypothesis: Evidence from Malaysia. Journal of International Accounting
Auditing and Taxation, 12, 4562.
Fatharani, Nazhaira. 2012. Pengaruh Karakteristik Kepemilikan, Reformasi
Perpajakan, dan Hubungan Politik Terhadap Tindakan Agresif Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2010.
Skripsi. Universitas Indonesia : Depok.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Guire, Sean Mc., Dechun W, Ryan W. 2011. Dual Class Ownership and Tax
Avoidence. 2011 American Taxation Association Midyear Meeting: JATA
Conference.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gramedia
Widiarsana Indonesia, Jakarta.
57
Haryadi, Teddy. 2012. Pengaruh IntensitasModal, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Tarif Pajak Efektif Pada Perusahaan Pertambangan
Di BEI Tahun 2010-2011. Artikel yang dipublikasikan.
Jensen, M. C. dan William H. M. 1976. Theory of Firm: Managerial Behaviour,
Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.3.
Pp. 305-360.
Lewellen, Katharina. 2006. Financing Decisions When Managers Are Risk Averse.
Journal of Financial Economics. Vol. 82, 551-589.
Mangoting, Yenni. 1999. Tax Planning : Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif
Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1, Mei
1999 : 43 53.
Martani, Dwi, Sylvia V.NPC., Ratna W., Aria F., dan Edward T. 2012. Akuntansi
Keuangan Menengan Berbasis PASK. Salemba Empat, Jakarta.
Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of
Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Mathis, R.L. dan John H.J. 2006. Humant Resource Management. Salemba Empat,
Jakarta.
Melinda, Maria dan Nur C. 2013. Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Manajemen Pajak. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 3.
Minnick, Kristina dan Tracy Noga. 2010. Do Corporate Governance Characteristics
Influence Tax Management?. Journal of Corporate Finance, 16, 703-718.
Nicodme, Gatan. 2007. Do Large Companies Have Lower Effective Tax Rates? A
European Survey. Belgia : Solvay Business School (ULB).
Noor, R.M., Nur S.M.F., dan Azam M. 2010. Corporate Tax Planning: A Study On
Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies. International
Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 1, No. 2, August, 2010.
Prasetya, David dan Baldric S. 2012. Pengaruh Kecenderungan Manajer Dalam
Pembuatan Keputusan Terhadap Payoff Magnitude. Simposium Nasional
Akuntansi XV, Banjarmasin.
Putriani, Femega Dian. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Tingkat Keuntungan
Perusahaan, Risiko Perusahaan Terhadap Kinerja Intellectual Capital (Studi
58
Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2007-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang.
Pernyataan Akuntansi Keuangan No. 14 Tentang Persediaan Revisi 2008
Richadson, Grant dan Lanis Roman. 2007. Determinants of the Variability in CETR
and Tax Reform: Evidence From Australia. Journal of Accounting and Public
Policy, Vol.26.
Rifai, Badriyah. 2009. Peran Komisaris Independen dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance di Perusahaan Publik. Jurnal Hukum No. 3 Vol. 16
Juli 2009: 396 412.
Suandy, Erly. 2003. Perencanaan Pajak. Salemba Empat, Jakarta.
Sudana, I Made dan Putu A.A.W. 2011. Corporate Governance dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Go-Public Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 4, No. 1, April
2011.
Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif kaulitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Sumarsan, Thomas. 2013. Perpajakan Indonesia. Edisi 3. Indeks, Jakarta.
Tiearya, Ivan R. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Sebagai
Respon Atas Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan 2008 Di Indonesia
(Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2007-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang.
Ujiyantho, M.A. dan Bambang A.P. 2007. Mekanisme Corporate Governance,
Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan ( Studi Pada Perusahaan Go Publik
Sektor Manufaktur ). Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar.
Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Perubahan Keempat Atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.
www.idx.co.id