1 Teori Agensi
Menurut (Supriyono, 2018) yaitu hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen.
Berperan sebagai agent, manajer perusahaan secara moral harus memiliki tanggung jawab
untuk mengoptimalkan keuntungan bagi para pemilik (principal), namun disisi lain seorang
kemungkinan besar para agent tidak bertindak demi kepentingan terbaik bagi para pemilik
(principal).
Dalam penelitian ini teori agensi dimaksudkan untuk menggambarkan konflik kepentingan
antara pemerintah selaku prinsipal dan perusahaan selaku agen dalam sistem perpajakan.
Pemerintah mengharapkan pajak yang dibayar oleh wajib pajak dalam hal ini perusahaan
sesuai dengan realitas yang terjadi sehingga penerimaan dari sector pajak akan mampu
membiayai proses pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah. Namun, dari sisi
wajib pajak tentu saja akan berbeda pandangan ketika dihadapkan dengan pajak, sedemikian
upaya akan dilakukan untuk meminimalkan beban pajak agar laba yang dihasilkan
2. PENGHINDARAN PAJAK
Menurut (Dewinta & Setiawan, 2016) penghindaran pajak ialah usaha pengurangan
pengecualian dan potongan yang diperkenankan maupun menunda pajak yang belum diatur
dalam peraturan perpajakan yang berlaku dan biasanya melalui kebijakan yang diambil oleh
mengurangi atau menghindari biaya pajak yang seharusnya dibayarkan kepada Negara oleh
suatu peusahaan.
Dari penjelasan mengenai penghindaran pajak diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
upaya penghindaran pajak yang memberikan efek terhadap kewajiban pajak yang dilakukan
dengan cara masih tetap dalam mematuhi ketentuan perpajakan. Metode dan teknik dilakukan
Dalam praktik penghindaran pajak wajib pajak tidak secara jelas melanggar undang-
undang. Praktik penghindaran pajak yang dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan
semata-mata untuk meminimalisasi kewajiban pajak yang dianggap legal sehingga membuat
beban pajaknya. Aktivitas dari penghindaran pajak merupakan aktivitas yang dilakukan untuk
mengurangi kewajiban pajak yang harus dibayarnya dengan memanfaatkan celah-celah yang
Menurut (Drake et al., 2019) Adapun rumus untuk menghitung CETR adalah sebagai
berikut :
Dimana:
Menurut (Drake et al., 2019) dengan alasan Cash Effective Tax Rate (CETR) digunakan
sebagai pengukuran karena dianggap dapat merefleksikan perbedaan tetap antara perbedaan
laba buku dan laba fiskal. Dan semakin besar kas yang dikeluarkan untuk membayar beban
pajak perusahaan maka semakin rendah perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak.
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Menurut (Irawan & Pangestuti, 2015) struktur kepemilikan merupakan komposisi pemegang
saham dalam suatu perusahaan yang dihitung berdasarkan jumlah saham yang dimiliki dibagi
dengan seluruh jumlah saham yang ada. Proporsi dalam kepemilikan ini akan menentukan
jumlah mayoritas dan minoritas kepemilikan saham dalam perusahaan. Jenis dan pola
kepemilikan akan berpengaruh terhadap struktur kepemilikan suatu perusahaan.
menyebabkan kinerja perusahaan juga terpengaruhi untuk mencapai tujuan suatu perusahaan
yaitu membua tnilai perusahaan bergerak menjadi lebih maksimal. Hal ini disebabkan karena
1. Kepemilikan Manajerial
yang dimiliki oleh manajemen dari keseluruhan modal yang ada dalam suatu perusahaan.
memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer sekaligus sebagai pemegang
saham perusahaan.
2. Kepemilikan Institusional
presentase saham yang dimiliki institusi yaitu perusahaan investasi, bank, perusahaan
asuransi, maupun lembaga lainnya yang bentuknya perusahaan. Menurut (Idzni &
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, perusahaan investasi,
dana pensiun, bank dan kepemilikan institusi lain. Besarnya kepemilikan institusional
3. Kepemilikan Asing
Menurut (Idzni & Purwanto, 2017) Kepemilikan asing merupakan jumlah saham
Kepemilikan asing berfokus kepada reputasi negara atau perusahaan pusatnya, sehingga
berupaya mengubah perilaku operasi mereka demi menjaga legitimasi dan reputasi
Intensitas Modal
Menurut (Anwar et al., 2017) intensitas modal merupakan salah satu bentuk
keputusan keuangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan tingkat
profitabilitas perusahaan. Menurut (Widani et al., 2019) Intensitas modal juga dapat
didefinisikan seberapa besar perusahaan berkorban untuk melakukan aktivitas operasi dan
Menurut (Syamsuddin & Suryarini, 2020) intensitas modal merupakan seberapa besar
manajemen menanamkan investasinya pada aset tetap. Intensitas modal juga dapat
mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan, jadi
Intensitas aset tetap merupakan seberapa besar proporsi aset tetap perusahaan dalam
total aset tetap yang dimiliki. Dengan meningkatnya aset tetap perusahaan dapat
meningkat. Kepemilikan aset tetap yang tinggi akan menghasilkan beban penyusutan yang
tinggi pula, sehingga laba menjadi turun dan beban pajak perusahaan menjadi turun juga. Jadi
dengan tingginya jumlah aset yang dimiliki perusahaan mendorong perusahaan melakukan
PENGUKURAN
Dalam penelitian ini untuk meneliti kepemilikan manajerial peneliti menggunakan rumus
Menurut (Kurniaty, 2017) dengan alasan Kepemilikan saham manajerial yang tinggi akan
meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dan untuk kepentingannya sendiri. Hal ini
akan mengurangi biaya. Sedangkan untuk meneliti tentang kepemilikan institusional peneliti
menggunakan rumus Menurut (Okrayanti, Nuaraina & Utomo 2017) dengan alasan
kepemilikan institusional yang besar mampu mendorong untuk melakukan kegiatan yang
Dan untuk meneliti kepemilikan asing peneliti menggunakan rumus Menurut (Refgia
et al., 2017) dengan alasan rumus tersebut menjelaskan ketika proporsi saham yang dimiliki
pihak asing semakin besar pada suatu perusahaan, maka semakin besar suara investor asing
untuk ikut andil dalam penentuan kebijakan perusahaan dan kecenderungan untuk
Menurut (Puspita & Febrianti, 2017) intensitas modal mencerminkan seberapa besar
modal yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang diperoleh dari
Menurut (Puspita & Febrianti, 2017) intensitas modal dapat diukur dengan rumus
sebagai berikut:
Perusahaan dengan jumlah aset yang memiliki beban pajak yang lebih rendah
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki jumlah aset yang lebih kecil, hal ini
disebabkan karena jumlah beban depresiasi yang harus ditanggung oleh perusahaan akan
Kepemilikan manajerial merupakan proporsi saham biasa yang dimiliki dan bisa di
kontrol oleh manajemen yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan. Semakin besar
proporsi kepemilikan saham manajerial disuatu perusahaan maka semakin giat pihak
manajemen bekerja lebih baik untuk kepentingan pemegang saham, karena jika ada kesalahan
maka pihak manajemen pula yang mendapat konsekuensinya. Sehingga, seorang manajer
yang memiliki sejumlah besar saham di sebuah perusahaan cenderung lebih jarang terlibat
Hasil ini didukung oleh penelitian (Sunarsih & Oktavia, 2017) yang menyatakan
bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap tax avoidance, dimana hasil penelitian
Berdasarkan rumusan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:
Kepemilikan institusional merupakan salah satu cara yang dapat mengurangi konflik
agensi. Dengan adanya tanggung jawab perusahaan kepada pemegang saham, maka pemilik
kegiatan operasional perusahaan mengambil keputusan secara baik dan tepat. Kepemilikan
institusional merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik kepentingan.
terindikasi adanya tekanan dari pihak institusional ketika melakukan kebijakan pajak agresif
untuk memperoleh laba yang maksimal bagi investor. Semakin tinggi tingkat kepemilikan
institusional maka semakin rendah tingkat penghindaran pajak yang dilakukan oleh
perusahaan.
Berdasarkan rumusan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kepemilikan asing merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor asing
karena warga negara asing tersebut menanamkan modalnya pada perusahaan dalam
negeri.Semakin besar proporsi saham yang dimiliki oleh pihak asing maka semakin besar
pula suara investor asing tersebut untuk ikut dalam penentuan kebijakan perusahaan. Investor
pengembalian yang sesuai dengan investasinya. Besarnya modal yang dimiliki pihak asing
maka akan semakin mempengaruhi kebijakan suatu perusahaan. (Idzni & Purwanto, 2017)
mengatakan jika suatu perusahaan memiliki tingkat kepemilikan asing yang tinggi, penentuan
kebijakan suatu perusahaan dari pihak asing yang mengarah kepada meminimalkan beban
besarnya suara investor asing dalam penentuan kebijakan perusahaan akan semakin besar
oleh perusahaan dalam bentuk aset tetap. Dibandingkan dengan perusahaan lain, perusahaan
dengan modal yang intensif memiliki peluang lebih besar untuk strategi penghindaran pajak.
Berdasarkan teori keagenan dimana manajer untuk memenuhi kepentingan individu dalam
mencapai kompensasi kinerja yang maksimal, manajer melakukan pengurangan beban pajak
aset tetap dan dibebankan sebagai pengurang laba. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan
yang memiliki asset tetap banyak, tarif pajak yang dibayarkan cenderung rendah..
Penelitian (Dharma & Noviari, 2017) dan (Irianto et al., 2017) menyatakan bahwa
terdapat hubungan positif antara insensitas modal (capital intensity) terhadap penghindaran
pajak (tax avoidance). Yang artinya semakin tinggi intensitas modal (capital intensity) suatu
perusahaan, maka semakin tinggi indikasi dalam melakukan penghindaran pajak (tax
avoidance). Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Wijayanti et al., 2016) intensitas modal
Berdasarkan rumusan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas karena bertujuan untuk meneliti
hubungan sebab akibat antara varadel independen dan variabel dependen. Pada dasarnya
penelitian ini menjelaskan pengaruh besar variabel bebas yaitu Kepemilikan Manajerial (X1),
Kepemilikan Institusional (X2), Kepemilikan Asing (X3) dan Intensitas Modal (X4) terhadap
variabel terikat yaitu Penghindaran Pajak (Y) Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pembantu (sekunder).
Menurut (Sugiyono, 2016) data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat
dokumen.Peneliti proposal ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan
Periode 2017-2020.
Sumber data sekunder yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu berasal dari
www.sahamok.com dan literatur artikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah Studi
pustaka (library research). Menurut (Sugiyono, 2016) studi kepustakaan (library research)
adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, literatur-literatur, catatan-
catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan obyek penelitian atau sumber-
sumber lain yang mendukung penelitian. Selain studi pustaka penelitian ini juga
menggunakan teknik dokumentasi. Dalam penelitian ini data yang peneliti butuhkan yaitu
data angka yang yang bisa peneliti ambil dari laporan keuangan atau laporan tahunan Di
Menurut (Sugiyono, 2016) Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi terdiri atas
objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulanya.Populasi dalam penelitian ini adalah
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019 yaitu
sebanyak 47 perusahaan.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016:81) sampel ialah bagian dari jumlah dan ciri-ciriyang
dimiliki oleh populasi. Teknik sampel yang akan digunakan adalah Purposive Sampling
pertimbangan subjektif penelitian dimana syarat yang harus dipenuhi oleh sampel. Kriteria
Tabel 3.1
Rincian Kriteria Sampel
No Perusahaan Sektor Pertambangan Total
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 47
2. Perusahaan pertambangan yang tidak menerbitkan laporan
keuangan dan laporan tahunan secara lengkap dari tahun 8
2017-2020
3. Perusahaan pertambangan yang mengalami kerugian selama
15
periode 2017-2020
Total Sampel Penelitian 24
Dari tabel 3.1 terdapat rincian dari setiap kriteria sampel yang peneliti teliti
diantaranya perusahaan pertambangan yang terdaftar dari tahun 2017-2020 adalah sebanyak
keuangan secara lengkap dari tahun 2017-2020 adalah sebanyak 8 perusahaan pertambangan
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penguraian variabel dari kasus penelitian
Menurut (Sugiyono, 2016) variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (independent). Variabel dependen dalam penelitian
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan variabel terikat (dependent). Variabel
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Definisi
Variabel Pengukuran Satuan
Operasional
a. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah situasi
dimana manajermen miliki saham
perusahaan atau dengan kata lain
manajer sekaligus sebagai pemegang
saham perusahaan. %
Metode analisa data kuantitatif merupakan metode analisa data yang menggunakan
pehitungan angka-angka yang nantinya akan digunakan untuk mengambil suatu keputusan
dalam memecahkan permasalahan. Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian
suatu data yang dilihat dari nilai rata - rata (mean), standar deviasi dari setiap variabel
independen dan dependen yang dijabarkan dalam bentuk statistik (Ghozali, 2016:19).
Setelah data yang didapat dianggap valid serta reliabel, berikut langkah selanjutnya
yaitu menganalisis data. Semua data yang sudah terkumpul ditabulasikan sesuai dengan tiap-
tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan rumus statistik, dari regresi berganda. Namun sebelumnya akan
dilakukan pengujian terlebih dahulu apakah data yang ada sudah memenuhi syarat untuk
1. Uji Normalitas
normalitas digunakan alat uji One Sapmle Kolmogorov Smirnow Test. Pengujian data
normalnya sebuah vaiabel ditentukan nilai asymp. Sig >alpha 0,05. Pengujian hipotesis
2. Uji Multikolonearitas
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent atau variable
bebas.
3. Uji Heterokedastisitas
Menurut (Ghozali, 2016) Uji ini bertujuan untuk melakukan uji apakah pada sebuah
model regresi terjadi ketidaknyamanan varian dari residual dalam satu pengamatan ke
ketidakpastian variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lainnya jika suatu
4. Uji Autokorelasi
Menurut (Ghozali, 2016) Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu pada periode t sebelumnya. Uji autokorelasi adalah untuk menguji hipotesis
berkorelasi dengan dirinya sendiri adalah nilai variabel dependen tidak berhubungan
dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode
sesudahnya. .
terhadap pemanfaatan informasi kinerja instansi pemerintah dalam penelitian ini digunakan
analisis regresi berganda. Menurut (Sugiyono, 2016b) Analisis regresi linier berganda adalah
data pengamatan biasanya tidakhanya didasarkan pada satu variabel melainkan oleh beberapa
atau bahkan banyak variabel. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan model regresi linear berganda dengan persamaan sebagai
berikut :
Y =a+b 1 X 1+ b 2 X 2+ b3 X 3+ b 4 X 4+ e
Dimana :
Y = Penghindaran Pajak
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Kepemilikan Institusional
X3 = Kepemilikan Asing
X4 = Intensitas Modal
b1-b4 = Koefisien regresi
a = Konstanta
e = error atau faktor gangguan lain yang mempengaruhi Y
terhadap hipotesis dilakukan dengan cara Uji signifikan (pengaruh nyata) variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y) yang dilakukan dengan cara uji parsial atau
Menurut (Ghozali, 2016) Uji parsial pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
Menurut (Ghozali, 2016) Uji statistic F juga menunjukan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
Menurut (Sugiyono, 2017) Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang
dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai
antara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen dari hasil perhitungan
tertentu. Sedangkan R2 digunakan untuk mengukur secara parsial derajat hubungan antara