Anda di halaman 1dari 6

ECO-BRIQUETTE DARI KOMPOSIT BONGGOL JAGUNG, KULIT KACANG DAN SAMPAH PLASTIK

OLEH ADHITYA RAHARDHIAN (F03108015) HENDRIK (F03108016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2011

A. PENDAHULUAN Sampah merupakan hasil dari aktivitas manusia yang dapat menimbulkan pencemaran pada lingkungan harus ditangani dengan tepat salah satunya dengan menggolah kembali buangan sampah tersebut menjadi sesuatu yang dapat dipergunakan. Salah satu pilihan ialah dengan mengolah sampah menjadi energi alternatif. Energi alternatif yang berasal dari sampah dapat menangani dua pemasalahan, yaitu penanganan sampah sekaligus pula tersedianya pilihan sumber energi selain bahan bakar fosil. Salah satu bentuk pengolahan sampah menjadi energi alternatif ialah dengan mengubah sampah menjadi briket. Pada paper ini kami mengolah sampah bongkol jagung dan kulit kacang menjadi bahan baku briket. Bahan baku briket yang dibuat tidak hanya dari komposit bongkol jagung dan kulit kacamg saja namun juga diberi campuran plastik High Density Polyethylene (HDPE) yang sering digunakan pada kemasan. Penggunaan sampah plastik menjadi bahan briket didasarkan pada referensi penelitian oleh Deqi Rizkivia Radita ( ITS Surabaya) yang menghasilkan bahan baku mutu kalor briket yang tinggi apabila briket organik yang dibuat dicampur dengan plastik. Bahan baku bongkol jagung didapat dari penjual jagung bakar dan jagung rebus di kawasan kota Pontianak.

A. ALAT DAN BAHAN Alat: 1. Alas triplek 2. Kaleng ukuran sedang/besar bekas cat 3. Palu 4. Ayakan 5. Alat cetak 6. Wadah pencampur 7. Mangkok dan gelas 8. Sendok 9. Korek api

Bahan: 1. Bongkol jagung 2. Kulit Kacang 3. Plastik kemasan berwarna putih 4. Tepung kanji 5. Minyak tanah 6. Pengaduk kayu 7. Air panas

B. CARA PEMBUATAN Langkah Pembuatan Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan Gambar

Hancurkan bongkol jagung menjadi potongan kecil-kecil

Jemur potongan-potongan bongkol jagung hingga kering

Siapkan kaleng cat bekas sebagai tempat pembakaran

Masukkan kertas bekas dan triplek bekas kemudian siram dengan minyak tanah lalu nyalakan api

Masukkan jagung kering terlebih dahulu ke dalam pembakaran hingga mulai telihat kehitaman lalu tambahkan kulit kacang sedikit demi sedikit dan dibiarkan hingga bongkol jagung dan kulit kacang berubah menjadi arang Keluarkan arang dari kaleng cat setelah pembakaran selesai lalu siram arang untuk memadamkan bara api

Jemur kembali arang hingga kering

Tumbuk arang hingga menjadi halus

Ayak arang yang telah ditumbuk untuk mendapatkan bubuk arang

Campurkan bubuk arang, guntingan plastik dan lem kanji.

Cetak adonan sesuai dengan bentuk briket yang diinginkan.

Jemur briket yang telah dicetak selama beberapa hari hingga kering dan briket pun siap untuk digunakan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembuatan briket dari bongkol jagung, kulit kacang dan sampah kantong plastik sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Bongkol jagung memiliki kadar air yang sangat tinggi, untuk mengurangi kadar air dalam bongkol jagung dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan menjemur dibawah sinar matahari langsung. Untuk mempermudah proses pengeringan bongkol jagung dihancurkan terlebih dahulu. Bongkol jagung baik dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan briket karena ketika dibakar tidak mudah menjadi abu. Untuk kulit kacang sendiri kadar airnya cukup rendah, oleh karena itu bisa langsung dibakar tanpa melalui proses pengeringan lagi. Kantong plastik yang digunakan untuk campuran briket adalah kantong plastik yang berwarna putih karena panas yang dihasilkan cukup kuat. Selain itu, pada proses pembuatannya kantong plastik putih lebih berkualitas dibandingkan dengan kantong

plastik lain. Tujuan digunakannya kantong plastik putih sebagai pencampur briket supaya abu yang dihasilkan setelah briket digunakan tidak banyak. Semakin banyak campuran plastik pada briket dapat menurunkan kadar air pada briket itu sendiri, sehingga semakin baik kualitas briket yang dihasilkan. Kadar air perekat kanji lebih tinggi dari kadar air perekat lain, tetapi kadar air dalam produk kanji lebih mudah menguap pada saat pengeringan briket dengan penjemuran daripada kadar air pada perekat lain. Terdapat beberapa kendala dalam proses pembuatan briket ini yaitu pada proses pengeringan bongkol jagung dikarenakan cuaca yang selalu mendung saat penjemuran dan kesulitan mencari bongkol di beberapa tempat. Untuk kulit kacang diperoleh dari hasil pengumpulan di warung-warung dalam beberapa hari. Kantong plastik bekas mudah di dapat juga dari warung-warung. Briket yang telah dibuat ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Apabila briket digunakan untuk keperluan memasak maka diperlukan kompor khusus yang disebut dengan Anglo, yang harganya pun lebih murah dibandingkan dengan kompor berbahan bakar minyak. Akhir dari keseluruhan pembuatan briket dari bongkol jagung, kulit kacang dan sampah plastik bertujuan sebagai upaya nyata dalam pengurangan jumlah limbah yang dihasilkan oleh manusia. Besar harapan ada pula upaya nyata yang dilakukan oleh orang lain untuk membuat bumi kita lebih bersih.

Anda mungkin juga menyukai