Anda di halaman 1dari 1

Bagi warga di lingkungan SMP/MTS AL-MUHAJIRIN, melihat petugas 

pembersih sampah
membawa sampah daun yang bergerobak-gerobak banyaknya bukanlah hal yang aneh. Ya,
setiap hari sampah daun yang terkumpul begitu banyaknya dari halaman sekolah. Hal ini karena
banyaknya pepohonan di halaman yang luas.
Nah, dari sinilah ide bagaimana memanfaatkan sampah daun muncul. Selama ini pemanfaatan sampah
daun hanya untuk pembuatan kompos. Maka mulailah siswa-siswi al-muhajirin dan guru pembina
memulai usaha alternatif penggunaan sampah daun selain sebagai kompos. Dan diusahakanlah
pembuatan briket daun kering.

Setelah melalui beberapa kali percobaan, akhirnya siswa-siswi ini berhasil membuat briket berbahan
daun kering. Dari pengamatan terlihat briket yang berwarna hitam mirip arang sudah jadi dan
sebagian dikemas dalam kantong plastik. Briket berbentuk bundar pipih seperti roda.

"Kami belajar dan mencoba beberapa kali sampai berhasil membuat briket daun kering ini," kata seorang
guru pembina, " Dan ini merupakan cara kami membudayakan program adiwiyata di sekolah," lanjutnya.

Selain membuat briket, cara menanamkan budaya lingkungan dalam program Adiwiyata, SMP Negeri 3
Sampit juga melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai