Untuk membedakan antara bahan kimia berbahaya dengan
bahan kimia yang tidak berbahaya diperlukan suatu simbol khusus yang bersifat universal. Inilah yang mendasari dibuatnya suatu peraturan tentang simbol bahan kimia berbahaya. Melalui peraturan tersebut, dibuatlah suatu simbol-simbol yang menandakan sifat berbahaya dari suatu bahan kimia. Pelabelan bahan 01 kimia berdasarkan aturan EEC (European Economic Community) Pelabelan bahan kimia berdasarkan aturan 02 GHS (Globally Harmonized System of Classification and Labeling of Chemicals) Pelabelan bahan kimia 03 berdasarkan aturan NFPA (National Fire Protection Association) BAHAN KIMIA BERBAHAYA (BKB) sesuai dengan PERMENAKER Nomor 187 Tahun 1999
Kewajiban Perusahaan yang
Menggunakan, Menyimpan, Memakai, Memproduksi dan Mengangkut Bahan Kimia Berbahaya (B3) WAJIB menyediakan : 1. Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS) 2. Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
MSDS Wajib disediakan dengan menggunakan Bahasa Indonesia untuk dapat
dikomunikasikan dengan Pekerja sesuai PP No.50 Tahun 2012 Kriteria 9.3.2. MSDS memiliki 16 Item Pokok sesuai dengan Pasal 4 KepMenaker 187 Tahun 1999 BAHAN KIMIA BERBAHAYA (BKB) sesuai dengan PERMENAKER Nomor 187 Tahun 1999
Setiap Tempat Kerja Berisiko
BESAR Wajib memiliki : a) 2 Org Petugas K3 Kimia (Non Shift), 5 Org Petugas K3 Kimia (Dg Shift) b) 1 Org Ahli K3 Kimia c) Pengukuran LingKer Faktor Kimia 6 Untuk Pengukuran Lingkungan bulan sekali Kerja WAJIB dilakukan oleh Perusahaan Jasa K3 (Permenaker 04 Tahun 1995) atau Balai K3/Balai Hiperkes Setiap Tempat Kerja Berisiko MENENGAH Wajib memiliki : a) 1 Org Petugas K3 Kimia (Non Shift), 3 Org Petugas K3 Kimia (Dg Shift) b) Pengukuran LingKer Faktor Kimia 1 Tahun sekali Semoga Bermanfaat, Salam Safety!