ABSTRAK
Biopellet adalah salah satu sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan bahan
bakar fosil. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu optimal dan rasio ideal biopellet
yang terbuat dari cangkang dan inti biji karet dalam produksi biopellet menggunakan mesin
pengepres minyak ulir sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 8021-2014) yang meliputi nilai
pemanasan, kadar abu, kadar air, bahan mudah menguap, dan kepadatan biopellet. Jumlah sampel
biopellet dalam penelitian ini adalah 10 sampel dengan berbagai variasi suhu bahan dasar.
Perbandingan cangkang dan inti biji karet dalam penelitian ini meliputi: 80:20, 70:30, 60:40,
50:50, dan 40:60 dengan variasi suhu 200ᵒC dan 150ᵒC. Hasil penelitian diketahui bahwa
komposisi biopelet terbaik adalah sampel pada suhu 200ᵒC, dan rasio cangkang dan kernel biji
karet 80:20 dengan nilai kalor 5,083,4919 kal/g, kadar air 4,00%, kepadatan 1,6322 g/cm3, kadar
abu 1,9802%, bahan mudah menguap 77,1888%, dan karbon tetap 16,8317%. Nilai kalor dan
analisis terdekat telah memenuhi SNI 8021: 2014.
Kata kunci: Biopellet, cangkang dan inti biji karet, mesin press minyak berulir
ABSTRACT
The purpose of this research is to get the optimum condition of temperature and ideal ratio
biopellet made from shell and kernel of rubber seed by using screw oil press machine according
to Indonesian National Standards (SNI 8021-2014) which include heating value, ash content,
moisture content, volatile matter, and density of biopellet. Comparison of the basic ingredients
shell and kernel of rubber seed in this research include 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, and 40:60 with
varying temperature 200ᵒC and 150ᵒC. The results of the research it is known that the best
composition of biopellet is a sample at temperature 200ᵒC, and ratio of shell and kernel of rubber
seed 80:20 with calorific value of 5,083.4919 cal/g, moisture content of 4,00%, density 1.6322 gr
/ cm3, ash content 1.9802%, volatile matter 77.1881%, and fixed carbon 16.8317%. The calorific
value and the proximate analysis have fulfilled the SNI 8021:2014.
Keywords: Biopellet, shell and kernel of rubber seed, screw oil press machine
35
36 Jurnal Fluida Volume 12, No. 1, Mei 2019, Hlm. 35 - 42
Tabel 3. Standar Kualitas Biopelet biopelet yang dihasilkan pada screw oil
Berdasarkan SNI 8021:2014 press machine.
Parameter Satuan Standar SNI
Uji 8021:2014 Hubungan Temperatur dan Komposisi
Kadar Air % Maks. 12 Biji Karet terhadap Kadar Air
Kadar Abu % Maks. 1,5 Kadar air yang tinggi pada
Kadar Zat % Maks. 80 biopelet mengakibatkan nilai kalor
Terbang
Kalori kal/gr Min. 4000 biopelet yang rendah dan pembakaran
Karbon % Min. 14 yang kurang efisien (Lat ief dan
Terikat Sus ila, 2015). Berdasarkan hasil
(Prabawa dan Miyono, 2018) penelitian, kadar air yang diperoleh
Penelitian membuat biopelet berkisar 4 – 8%.
campuran cangkang dan daging biji karet
menggunakan alat screw oil press
machine. Dalam hal ini diharapkan biji
karet dapat dimanfaatkan dengan cara
Hubungan Temperatur dan Komposisi Kadar air yang tinggi menurunkan nilai
Biji Karet terhadap Kerapatan kalor sehingga akan mengurangi efisiensi
(Densitas) konversi dan kinerja karena sejumlah
Nilai bakar dari bahan bakar padat energi akan digunakan untuk
itu ditentukan oleh kerapatan yang ada menguapkan air tersebut. Hal ini akan
didalam bahan bakar padat. Kerapatan menyebabkan terjadinya kehilangan
merupakan suatu besaran turunan yang kalor atau panas untuk mendorong reaksi
digunakan untuk melambangkan pembakaran, sehingga suhu pembakaran
perbandingan antara massa benda dengan menjadi lebih rendah (Prabawa, 2018).
volume dari suatu benda (Latief dan
Susila, 2015). Gambar 5 menunjukkan
pengaruh temperatur dan komposisi biji
Suhu
150ᵒC
Suhu 200ᵒC
cangkang dan daging biji karet 40:60 baik sehingga mampu menghasilkan
menghasilkan nilai kalor terendah sebesar biopelet berkualitas baik sesuai standar
4.218,9294 kal/gr, namun secara teori SNI 8021-2014. Perlunya dilakukan
nilai kalor dari biopelet yang dihasilkan, perawatan pada alat agar dapat bekerja
semuanya memiliki nilai kalor sesuai lebih baik lagi.
dengan SNI (Standar Nasional Indonesia)
yakni sebesar ≥ 4.000 kal/gr, sehingga DAFTAR RUJUKAN
dapat disimpulkan bahwa biopelet yang Anindhita. 2018. Outlook Energi
dihasilkan layak untuk digunakan sebagai Indonesia. Tangerang Selatan:
bahan bakar alternatif. Pusat Pengkajian Industri Proses
dan Energi (PPIPE).
SIMPULAN Astawan, I. K.; Agustina, L.; & Susi.
Berdasarkan hasil penelitian dan 2018. Pemanfaatan Cangkang Biji
pengamatan serta telah dilakukan Karet (Hevea rasiliensis) dan
pengambilan data, maka dapat Cangkang Kemiri (Aleurites
disimpulkan: moluccana) sebagai Bahan Baku
1. Dari hasil penelitian dapat dilihat Biobriket. ISSN ELEKTRONIK
bahwa kondisi optimum untuk 2355-3545, 111-122.
mendapatkan kualitas biopelet Badan Standarisasi Nasional. 2014. Pelet
terbaik yaitu pada temperatur 200°C Kayu. SNI 8021: 2014. Jakarta
dengan rasio campuran cangkang Buana, A. L.; & Susila, I. W. 2015.
dan daging biji karet 80:20. Pemanfaatan Bungkil dan Kulit Biji
2. Biopelet pada kondisi optimum telah Karet sebagai Bahan Bakar
memenuhi standar SNI 8021-2014 Alternatif Biobriket dengan Perekat
pada beberapa analisa berupa kadar Tetes Tebu. 7-15.
air sebesar 4,00%, kadar zat terbang Deli, Masturah, F.; Aris, T.; & Nadiah,
77,1881%, kadar karbon tetap W. 2011. The Effect of Physical
16,8317%, kerapatan 1,6322 gr/cm3, Parameters of the Screw Press Oil
dan nilai kalor 5.083,4919 kal/gr. Expeller on Oil Yield from Nigella
Akan tetapi, kadar abu yang sativa L Seeds. International Food
dihasilkan tidak sesuai standar Research Journal, 1367-1373.
(melebihi batas maksimum) yakni Haygreen J.G dan Bowyer. 1996. Hasil
sebesar 1,9802%. Hutan dan Ilmu Kayu. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press.
Untuk meningkatkan kinerja alat Haryanti, N. H.; Noor, R.; dan Aprilia, D.
dan memperbaiki kelemahan yang ada, 2018. Karakteristik dan Uji Emisi
perlu dilakukan peninjauan kembali Briket Campuran Cangkang Biji
terhadap alat tersebut saat melakukan Karet dan Abu Dasar Batubara.
pencetakan biopelet. Untuk ISBN 978-602-6483-63-8.
memaksimalkan penelitian biopelet
Hendaryati, D. D.; & Arianto, Y. 2017.
dengan metode pengeprsan berulir Statistik Perkebunan Indonesia.
(screw pressing) maka diperlukan Jakarta: Sekretariat Direktorat
penelitian lanjutan yang mampu Jenderal Perkebunan.
menjadi alternatif bagi permasalahan Kong, G.T. 2010. Peran Biomassa bagi
ditengah masyarakat. Disarankan untuk Energi Terbarukan Jakarta: PT
membuat perbandingan bahan biopelet
Alex Media Komputindo
dengan persentase campuran daging biji Latief, Ahmad; & Susila, I Wayan. 2015.
karet lebih rendah untuk mengetahui Pemanfaatan Bungkil dan Kulit Biji
apakah hasil yang didapatkan bisa lebih
42 Jurnal Fluida Volume 12, No. 1, Mei 2019, Hlm. 35 - 42
Karet Sebagai Bahan Bakar PFI (Pellet Fuel Institute). 2007. Pellets :
Alternatif Biobriket dengan Perekat Industry Specifics.
Tetes Tebu. Jurnal Teknik Mesin Prabawa, I. D.; & Miyono. 2018. Mutu
Universitas Negeri Surabaya Biopelet dari Campuran Cangkang
03(03): 7-15. Buah Karet dan Bambu Ater
Luftinor. 2014. Penggunaan Lilin dari (Gigantochioa atter). Jurnal Riset
Minyak Biji Karet untuk Industri Hasil Hutan, 99-110.
Pembuatan Kain Batik. Jurnal Selpiana, Sugianto, A.; & Ferdian, F.
Dinamika Penelitian, 125-132. 2014. Pengaruh Temperatur &
Nilasari, U. R. 2012. Pra Rancang Komposisi pada Pembuatan
Bangun Briket Cangkang Biji Karet Biobriket dari Cangkang Biji Karet
dengan Kapasitas 8.900 dan Plastik Polietilen. Seminar
Ton/Tahun. Nasional Added Value of Energy
Pari, Gustan. 2002. Teknologi Alternatif Resources (AVoER)
Pemanfaatan Limbah Industri Siahaan, Sarma.; & Setyaningsih, Dwi;
Pengolahan Kayu. Bogor : Fakultas Haryadi. 2011. Potensi
Sains Institut Pertanian Bogor. Pemanfaatan Biji Karet Sebagai
Patria, D. R.; Putra, R. P.; & Melwita, E. Sumber Energi Alternatif
2015. Pembuatan Biobriket dari Biokerosin. Jurnal Program Studi
Campuran Tempurung dan Pengelolaan dan Sumber Daya
Cangkang Biji Karet dengan
Batubara Peringkat Rendah. Jurnal
Teknik Kimia.