Dasar-dasar Ekologi
DEKOMPOSISI
W 0−Wt
R=
T
Keterangan :
R : Laju dekomposisi (g/hari)
W0 : Berat kering sampel serasah awal (g)
Wt : Berat kering sampel serasah setelah waktu pengamatan ke-1 (g)
T : Waktu pengamatan (hari)
BAB III
METODOLOGI
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Hasil Penimbangan Berat Daun Dekomposisi
Berat Awal Berat Sebelum Berat Setelah
No Vegetasi
)W0( dioven dioven
1. Daun Kamboja Kering 10gr 25,16 gr 5,43 gr
2. Daun Kamboja Basah 10gr 3,11 gr 0,67 gr
3. Daun Jati Merah Kering 10gr 19,67 gr 9,09 gr
4. Daun Jati Merah Basah 10gr 17,84 gr 7,24 gr
5. Daun Mangga Kering 10gr 11,79 gr 9,59 gr
6. Daun Mangga Basah 10gr 10,26 gr 0,66 gr
Sumber Data Primer, 2017
Tabel 1.2 Laju Dekomposisi Daun
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan dan penghitungan data,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Massa sampel daun dari 3 jenis vegetasi mengalami penurunan jumlah massa
setelah dioven dikarenakan berkurangnya kadar air yang terdapat pada tiap
jenis vegetasi.
2. Laju dekomposisi setiap jenis vegetasi berbeda-beda dikarenakan adanya
faktor-faktor seperti waktu, suhu dan lingkungan yang mempengaruhi.
5.2 Saran
Dalam setiap praktikum, sebaiknya setiap praktikan mengikuti proses
pengamatan agar setiap praktikan tahu betul tentang proses yang terjadi
didalamnya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Hardiwinoto, dkk. 2000. Pengaruh Sifat Kimia Terhadap Tingkat Dekomposisi.
Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman
Lestari. 2002. Dekomposisi. Bandung: Universitas Pasundan.
Osono dan Takeda. 2006. Pendugaan Laju Dekomposisi dan Produksi Biomassa
Serasah pada beberapa Lokasi di Kebun Raya Purwodadi. UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.
Rahmawaty. 2000. Keanekaragaman serangga tanah dan perannya pada
komunitas. Bogor: IPB.
Salisbury. 2008. Efek Perbedaan Teknis Pengeringan terhadap Kualitas,
Fermentabilitas dan Kecernaan Hay Daun. Bogor: Balai Penelitian
Teknologi Perbenihan.
Sutedjo. 2000. Analisis Pangan. Bogor: IPB-Press.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan dan penghitungan data,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Produksi serasah merupakan bagian yang penting dalam transfer bahan
organik dari vegetasi ke dalam tanah. Unsur hara yang dihasilkan dari proses
dekomposisi serasah dalam tanah sangat penting dalam pertumbuhan
ekosistem.
2. Dekomposisi merupakan proses penting dalam fungsi ekologi. Organisme-
organisme yang telah mati mengalami penghancuran menjadi partikel-partikel
yang lebih kecil lagi. Dekomposisi serasah adalah salah satu dari tingkatan
proses terpenting daur biogeokimia dalam ekosistem hutan.
5.2 Saran
Dalam setiap praktikum, sebaiknya setiap praktikan mengikuti proses
pengamatan agar setiap praktikan tahu betul tentang proses yang terjadi
didalamnya.