Anda di halaman 1dari 63

Pemicu 1

Lelah dan lemas yg


berkepanjangan

Istilah Asing
VER (MCV) : pengukuran besarnya sel yg
dinyatakan dlm mikrometer kubik,dgn
rentang nilai normal dari 81-96
HER (MCH) : pengukuran jumlah Hb yg
terdapat dlm 1 eritrosit,ditentukan
melalui pembagian jumlah Hb dlm 1000
ml darah melalui jumlah eritrosit /mm 3
darah
KHER (MCHC) : pengukuran jumlah Hb
dlm 100ml(1 dL) eritrosit packed

Mind Mapping
Pemeriksaan
Umum

Anemia

Definisi

Jenis &
Etiologi

Gejala

Klinis

Epidemiolo
gi

Laborator
is

Prognosis

Penatalaks
anaan

LO1 Fisiologi & Fungsi


Eritrosit
Fungsi : mengangkut hemoglobin
agar berkontak erat dgn jaringan dan
agar pertukaran gas berhasil
Diameter : 8 m
utk mempertahankan hemoglobin dlm
keadaan tereduksi (ferro)
mempertahankan keadaan osmotik
walaupun konsentrasi Hb tinggi dlm sel)

Massa hidup : 120 hari


Bentuk bikonkaf fleksibel.

LO2 Eritropoiesis
Eritropoiesis : Semua proses dimana eritrosit
di produksi di sumsum tulang belakang &
mengalami maturisasi
Pengatur eritopoiesis :
1.oksigenasi jaringan : untuk produksi
eritropoietin.
2.eritropoietin : hormon pengatur
eritropoiesis yang dihasilkan di ginjal dan
10% di hati dan tempat lain.
3.besi : untuk pembentukan hemoglobin.
4.vitamin B12 dan asam folat : untuk
metabolisme intraseluler.

Kadar oksigen eritropoietin


darah sumsum tulang belakang
mengadakan eritropoiesis
maturisasi sel darah merah
pengangkutan oksigen normal
sekresi eritropoietin dihentikan

Zat2 yg dibutuhkan dlm


eritropoiesis
Protein
Vitamin :

B6
B12
Riboflavin
Asam Pantotenat
Vitamin C
Niacin

Mineral :
Fe
Cu
Zn

Maturisasi eritrosit
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Stem cell
Rubriblast : anak inti 2-4, inti bulat & merah, kromatin
halus, sitoplasma biru, ada halo di sekitar inti
Prorubrisit : sitoplasma mulai berwrna merah krn mulai
ada pembentuka Hb, lbh kecil drpd rubriblast, kromatin
mulai kasar, nucleoli tdk jelas
Rubrisit : sitoplasma merah, ukuran makin kecil, inti
bulat, kromatin kasar & mulai menggumpal
Metarubrisit : inti mulai mengecil, bulat & berwarna biru
gelap, sitoplasma merah kebiruan
Eosinofil basofil diffuse : inti menghilang, msh ada sisa2
ribosom, sitoplasma merah kebiruan
Eritosit : bentuk bulat bikonkaf dan ada hemoglobin,
berukuran 6-8 m

Pembentukan eritrosit
Perinatal : yolk sac = 0-2 bulan
limpa = 2-7 bulan
hati = 2 bln lahir
Postnatal :
1. Tibia
2. Femur
3. Costae
4. Sternum
5. Vertebrae

Metabolisme eritrosit :
1.Jalur embden meyerhof
setiap molekul glukosa di metabolisme untuk
menghasilkan 2 molekul ATP.ATP digunakan untuk :
- pemeliharaan hb sebagai pigmen respirasi
- pemeliharaan gradien elektrolit antar plasma dan
sitoplasma eritrosit.
- pemeliharaan jalur-jalur metabolik oksidasi-reduksi
- sintesis lipid dan nukleotida.
2. Jalur pentosa fosfat
- glukosa 6 fosfoglukonat oleh glukosa 6 fosfat
dehidrogenase.
- NADP NADPH + H+ (potensial pereduksi ion hidrogen utk
senyawa glutation (reservoar utama potensial pereduksi))
- ggn produksi glutation & NADP menyebabkan stres oksidatif
di
membran eritrosit (globin pada HB mengalami oksidasi dan
kehilangan kemampuan utk menjaga ferro dlm keadaan
tereduksi HB labil usia eritrosit memendek)

LO3 Struktur,Jenis,Fungsi &


Pembentukan Hb
Tiap eritrosit = 640jt Hb
Struktur Hb :

Embryonic hemoglobin :
Gower 1 (22)
Gower 2 (22)
Portland (22)

Fetal hemoglobin :
Hemoglobin Fetal / HbF (22)

Adult hemoglobin :
Hemoglobin A (22)
Hemoglobin A2 (22)
Hemoglobin F (22)

Fungsi Mengedarkan O2 dan


mengeluarkan CO2 dan Hidrogen (H+)

Metabolisme Fe
Transportasi & penyimpanan besi
diperantarai protein:
Transferin
Reseptor transferin
Feritin

Transferin ke jaringan yg ad
reseptor (eritoblas di sumsum
tulang) besi + globin
hemoglobin

Besi disimpan di sel retikuloendotel


sbg feritin & hemosiderin
(mengandung molekul ferri/Fe3+)
ferro/Fe2+

Siklus Besi
Hati, sel
parenkim &
jar. lain

Duodenum
& Jejunum
1
Fe

2
3

Urine,
feses,
kuku,
rambut,
kulit

Transferin
(mengangk
ut Fe2+)

7
6

Sumsum
tulang

Makrofag
5

Hemoglobi
n sirkulasi

Kehilangan
akibat
pendarahan

Absorpsi Besi
Faktor yang Mendukung

Faktor yang Menghambat

Besi bentuk ferro


Besi anorganik
Asam, HCL, Vitamin C
Zat pelarut : gula, asam
amino
Defisiensi besi
Eritropoesis meningkat
Kehamilan
Hemokhromatosis primer

Bentuk ferri
Besi organik
Alkali-antasida
Zat pengendap, mis folat
Kelebihan besi
Eritropoesis menurun
Infeksi
Teh
Desferioksamin

Distribusi Besi Tubuh


Pria

Wanita

Hemoglobin

2,4

1,7

65

Feritin &
Hemosiderin

1,0

0,3

30

Mioglobin

0,15

0,12

3,5

Enzim

0,02

0,15

0,5

Transferin

0,004

0,003

0,1

LO5 Kelainan Eritrosit & Hb


Makrosit : penyakit hati, alkoholisme
Sel target : def. Fe, penyakit hati,
hemoglobinopati, pasca splenektomi
Stomatosit : penyakit hati & alkoholisme
Ekinosit : Penyakit hati, pasca
splenektomi
Sel pensil : defisiensi besi
Akantosit : penyakit hati,
abetalipoproteinemia, gagal ginjal

Mikrosferosit : sferositosis herediter,


anemia hemolitik autoimun, septikemia
Fragmentosit : DIC, mikroangiopati,
HUS,TTP, luka bakar, katup jantung
Eliptosit : Eliptositosis herediter
Poikilosit sel teardrop : mielofibrosis,
hemopoiesis ekstramedular
Sel keranjang : def. G6PD, hemoglobin
tdk stabil
Sel sabit : anemia sel sabit
Mikrosit : def. Fe, hemoglobinopati

LO6 Anemia
Anemia : Penurunan jmlh massa
eritrosit (red cell mass) shg tdk dpt
memenuhi fungsinya utk mmbawa
oksigen dlm jumlah yg cukup ke
jaringan perifer (ditandai dgn
berkurangnya kadar Hb darah)

Gejala Anemia
Umum:
Nafas pendek
Kelemahan
Letargi
Palpitasi
Sakit kepala
Lesu
Dispepsia
Telinga mendenging
/ tinnitus
Kaki terasa dingin

Pada pemeriksaan,
pucat pada:
Conjunctiva
Mukosa mulut
Palmar
Nailbed
Pada usila dapat timbul:
Gejala gagal jantung
Angina pektoris
Konfusio

Gejala Anemia
Gejala khas masing- masing anemia:
Anemia defisiensi besi
disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, kuku sendok /
koilonychia

Anemia megaloblastik
glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vit. B12

Anemia hemolitik
ikterus, splenomegali, hepatomegali

Anemia aplastik
perdarahan & tanda infeksi

Gejala penyakit dasar :


Misal gejala akibat infeksi cacing tambang : sakit perut,
pembengkakan parotis, warna kuning pd telapak tangan

Pembagian :
Morfologi :
Mikrositik hipokrom
Normositik normokrom
Makrositik

Etiopatogenesis Anemia
Produksi Eritrosit Menurun
Kekurangan bahan untuk eritropoiesis
Defisiensi zat besi, vit. B12, asam folat

Gangguan utilisasi besi


Anemia untuk penyakit kronis
Anemia sideroblastik : kegagalan pengikatan
besi pd molekul Hb (myelodysplastic syndrome)
shg tjd penumpukan besi pd daerah sekitar inti
& mitokondria

Kerusakan sumsum tulang


Keganasan yang tersebar (kanker payudara,
leukimia, multipel mieloma)
Obat dan zat kimia toksik
Penyinaran dengan radiasi
Penyakit infeksi
Defisiensi endokrin
Anemia aplastik (aplasia pd sel2 erythropoiesis
pd sumsum tulang/pd gagal ginjal kronis dimana
tjd gangguan pd produksi hormon erythropoietin)
mieloptisik, keganasan hematologi,
diseritropoeitik, sindrom mielodisplatik
Osteoporosis
Myelo fibrosis (penyakit ginjal kronis dan
defisiensi vitamin D)

Kehilangan eritrosit dari tubuh


(perdarahan)

Anemia pasca perdarahan akut karena:

Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah

Anemia pasca perdarahan kronis karena:

Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

Peningkatan penghancuran eritrosit


(destruksi) :
Faktor ekstrakorpuskuler :
Antibodi terhadap eritrosit
Autoantibodi : AIHA (autoimmune hemolytic anemia)
Isoantibodi : HDN (hemolytic disease of new born)

Hipersplenisme
Pemaparan terhadap bahan kimia
Akibat infeksi bakteri/parasit
Kerusakan mekanis

Faktor intrakorpuskuler :
Membranopati
Hereditary spherocytosis
Hereditary elliptocytosis

Enzinopati
Defisiensi pyruvat kinase
Defisiensi G6PD (glucose-6 phosphate
dehydrogenase)

Hemoglobinopati
Hb- pathy structural
Thalasemia
Hb varian

Mikrositik : kecil krn sintesis eritrosit yg trs


berlangsung
Hipokromi : pewarnaan yg kurang (hemoglobin nya
kurang)
Insufisinsi sintesis heme & besi menyebabkan VER
dan KHER mengalami penurunan.
Hanya sedikit besi yang terikat ke protoporfirin dan
enzim penentu kecepatan heme sintetase
memerlukan besi untuk menghentikan sintesis heme.
Kekurangan besi pembelahan terus berlanjut sel
sel lebih kecil.
Karena jumlah besi yang tidak memadai, jumlah Hb
di setiap sel juga berkurang hipokrom

1. Anemia defisiensi besi


penyebab utama :
~ makanan yang tidak memadai
~ malabsorbsi
~ peningkatan pengeluaran besi
- haid
- perdarahan saluran cerna
~ peningkatan kebutuhan besi
- bayi
- remaja
- wanita hamil
- menyusui

Jika terjadi defisiensi besi maka


cadangan retikuloendotel
(homosiderin dan feritin) akan habis
seluruhnya sebelum timbul anemia

2.

Anemia pada penyakit kronik :


~ di sebabkan penurunan pelepasan besi dari
makrofag ke plasma.
~ memendeknya umur eritrosit.
~ respon eritropoietin tidak adekuat terhadap anemia
yang disebabkan oleh efek sitokin.
~ gambaran khas nya :
1. Indeks dan morfologi eritrosit normositik
normokrom
atau hipokrom ringan (VER = 75fl)
2. Anemia bersifat ringan dan tidak progresif (Hb <
9 g/dl)
3. TIBC menurun, sTfR normal
4. Kadar feritin serum normal
5. Retikuloendotel normal di sumsum tulang dan
berkurang di eritroblas

3. Anemia sideroblastik
- Anemia refrakter dengan sel hipokrom dalam
darah tepi dan besi sumsum tulang yang
meningkat.
- Sideroblas cincin ini adalah eritroblas yang
abnormal yang mengandung banyak granula besi
yang etrsusun dalam suatu bentuk cincin atau
kerah yang melingkari inti.
- Mutasi sering terjadi pada gen asam aminolevulinat sintase (ALA-S) yang etrdapat
dalam kromosom X

4. Thalasemia
- Terjadi penurunan kecepatan produksi rantai globin
- Sindrom ini di klasifikasikan berdasar rantai globin :
~ thalasemia : produksi rantai alfa menurun
~ thalasemia : produksi rantai beta menurun
- Dapat terjadi akibat kelainan pada sekuens
pengkode,transkipsi,atau pengolahan atau defek
pada translasi gen.
- Delesi pada keempat lokus rantai alfa menyebabkan
hilang nya RNA massenger untuk sintesis rantai alfa.
- Thalasemia beta menyebabkan defisiensi mencolok
pada kadar mRNA atau tidak menghasilkan mRNA
sama sekali.

- Eritrosit memiliki ukuran dan bentuk normal serta


mengandung jumlah Hb normal.
- VER dan KHER normal
- Penyebab anemia ini :
- kehilangan darah akut
- hemolisis
- penyakit kronik yang meliputi ggn endokrin,ggn
ginjal,kegagalan sumsum tulang dan penyakit
infiltratif metastatik pada sumsum tulang.

- Eritrosit yg lebih besar dr ukuran normal


- VER meningkat & KHER normal
- Disebabkan terganggunya/terhentinya sintesis
asam deoksiribonukleat (DNA)
- Ditemukan pada defisiensi Vit B12 dan asam
folat.
- Dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker
karena agen-agen menggangu sintesis DNA.

Terapi ADB
Terapi kausal : terapi terhadap
penyebab perdarahan
Misalnya: pengobatan cacing
tambang, pengobatan hemoroid,
menorhagia.

Pemberian preparat besi utk


mengganti kekurangan besi dlm
tubuh :
terapi besi oral : pilihan 1 krn
efektif,murah dan aman (Ferro sulfat
200 mg, Ferro glukonat 300 mg & Eliksir
utk anak2)
terapi besi parenteral : sngt efektif tp
punya resiko lbh besar,diberikan atas
indikasi tertentu (besi sorbitol
sitrat/jectofer intramuscular & ferri
hidroksida sukrosa/venofer intravena)

Epidemiologi Anemia
Lokasi

Anak
0-4 thn

Anak
5-12 thn

Laki
dewasa

Wanita
15-49thn

Wanita
hamil

Negara maju

12%

7%

3%

14%

11%

Negara
berkembang

51%

46%

26%

59%

47%

dunia

43%

37%

18%

51%

35%

Gambaran Anemia di Indonesia


Anak prasekolah

30 - 40%

Anak usia sekolah

25 35%

Perempuan dewasa tidak hamil

30 40%

Perempuan hamil

50 70%

Laki-laki dewasa

20 30%

Pekerja berpenghasilan rendah

30 40%

LO7 Uji lab pd anemia


Tes penyaring

Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan sumsum
tulang

Kadar hemoglobin
Indeks eritrosit
(MCH,MCV,MCHC)
Hapusan darah tepi
Laju endap darah
Hitung retikulosit
Hitung deferensial

Pemeriksaan atas
indikasi khusus

Pemeriksaan
laboratorium non
hematologi
Pemeriksaan
penunjang lainnya

Anemia defisiensi besi :


serum iron, TIBC, saturasi
transferin
Anemia megaloblastik :
asam folat darah/eritrosit,
vitamin B12
Anemia hemolitik : tes
Coomb, elektroforesis Hb
Leukemia akut :
pemeriksaan sitokimia
Diatesa hemoragik : tes faal
hemostasis
Pemeriksaan faal ginjal, hati,
endokrin, asam urat, kultur
bakteri
Biopsy kelenjar PA
Radiologi : Foto Thoraks,

Def
besi

Penyaki
t kronik

VER

HER

Besi
serum

Feritin

N/

Trf-R

N/

ada

Bntuk
cincin

Besi pd
eritroblas

thalase sideroblas
mia
tik

Pemeriksaan fisik
Anemia aplastik :
Pucat
Pendarahan
Splenomegali
Demam
Hepatomegali

Anemia hemolitik :
ada/tdknya gejala anemis
Ikterik
Pemeriksaan urine
Pembesaran limpa

Anemia pd umumnya
Warna kulit terutama di telapak tangan dapat
dijumpai pucat, ikterik, petechie, purpura.
Pada daerah kepala dpt dinilai apakah ada dijumpai
sklera ikterik, stomatitis angularis, glossitis.
Di daerah dada terutama pd pemeriksaan
auskultasi jantung dpt dijumpai irama gallop dan
desah.
Pada ekstremitas dpt dijumpai displagia tulang
radial, kuku seperti bentuk triphalangeal thumbs.
Adanya pembesaran organ di abdomen seperti
pembesaran limpa dan hepar.

LO8 Mekanisme tjdnya Anemia


mikrositik hipokrom
PROTOPORPHYRI
N

BESI
Deff. Besi

An.

Sideroblastik

Inflamasi Kronik/
Keganasan

HEME

GLOBIN
Thalasemi
a

HEMOGLOBIN

LO9 Kebutuhan gizi pd


penderita anemia
Makanan tinggi besi:
Daging
Ikan
Bayam, daun singkong
Kerang
Hati
Kacang2an

Menurut usia :

0-6 bulan : 3 mg
7-12 bulan : 5mg
1-3 tahun : 8 mg
4-6 tahun : 9 mg
7-9 tahun :10 mg
10-12 tahun : pria : 14 mg & wanita : 14 mg
13-15 tahun : pria :17 mg & wanita : 19 mg
16-19 tahun : pria : 23 mg & wanita : 25 mg
hamil : + 20 mg
menyusui : 0-12 bulan + 2 mg

LO10 Pemeriksaan lab utk


anemia mikrositik hipokrom
Darah tepi
mikrositik hipokrom
aniso-poikilositosis
sel pensil
sel sasaran +, ovalosit +
Hitung retikulosit rendah
Jika disertai dgn defisiensi vit B12 atau as
folat berat, terjadi gambaran dimorfik dgn 2
pulau eritrosit(yg satu makrositik, dan yug
lain mikrositik hipokrom)
Jumlah trombosit seringkali meningkat
sedang terutama jika pendarahan berlanjut

Sumsum Tulang

hiperseluler eritropoesis hiperaktif


banyak metarubrisit dgn sitoplasma lbh biru
hemosiderin berkurang
eritroblas berukuran kecil dan mempnyai sitoplasma
bergerigi

Cadangan Besi

serum iron menurun


total iron binding capacity meningkat
saturasi transferin meningkat
erritin dan homosiderin menurun

Reseptor transferin serum


kadarnya meningkat pada anemia defisiensi besi dan
turun pada anemia penyakit kronik dan talasemia

Morfologi

hipokromatik
mikrositik
Ukuran kecil
bentuk kecil
MCV =
MCHC =

Normokromik
normositik

Makrositik

Ukuran normal
bentuk normal
MCV = normal
MCHC = normal

Ukuran besar
MCV =
MCHC = normal

Penyebab =
Penyebab=
Penyebab =
Hilang darah akut
Fe = an. Deff besi
Terganggu DNA =
Hemolisis
Sideroblastik,
deff B12/ as. Folat/
Infeksi
hilang darah kronis
Keduanya
Gangguan endokrin
Gangguan sintesis globin
Kemoterapi cancer
Gang. Ginjal
= talasemia
Kegagalan ss tlg
Peny. Infiltratif metastatik
Pd ss tlg

Penapisan

Volume eritrosit rata-rata


VER = Nilai Hematokrit x 10 (fl/m3)
Total Eri (dalam juta)
VER > 93 fl
Makrositik
VER = 82-93 fl
Normositik
VER < 82 fl
Mikrositik
Hemoglobin eritrosit rata-rata
HER = Nilai Hemoglobin x 10 (pg)
Total Eri. (dalam juta)
HER = 27-32 pg
Normokrom
HER < 27 pg
Hipokrom
Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata
KHER = Nilai Hemoglobin x 100 (g/dL)
Nilai Hematokrit
KHER < 31-35 g/dL
Hipokrom

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Tepi :

Mikrositik Hipokrom
Aniso-poikilositosis
Sel target
Sel pensil
Kadar Hb <10 g/dL, Ht menurun
MCV <80, MCHC <32 %

SSTL :
Hiperseluler-eritropoesis hiperaktif
Banyak metarubrisit
Hemosiderin berkurang

Pemeriksaan fisik anemia

Konjungtiva mata
Warna kulit
Kuku
Mulut
Papil lidah apakah terdapat gejala
umum anemia/ sindrom anemia.

Anda mungkin juga menyukai