Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN

KEPERAWATAN DASAR
DASAR

INFEKSI
INFEKSI NOSOKOMIAL
NOSOKOMIAL
KELOMPOK 3

1.
1. AHMAD
AHMAD FAUZAN
FAUZAN
2.
2. ANISA
ANISA MARTA
MARTA NINGSIH
NINGSIH
3.
3. DIANA
DIANA OVTAVIA
OVTAVIA
4.
4. GUSTI
GUSTI A.RANA
A.RANA GHINAYA
GHINAYA
5.
5. MUHAMMAD
MUHAMMAD FADHIL
FADHIL
6.
6. NADIA
NADIA ASTUTI
ASTUTI
7.
7. RERY
RERY FERENTIA
FERENTIA
8.
8. SRI
SRI PERMATA
PERMATA DEWI
DEWI
9.
9. TESA
TESA
10.
10. WINDI
WINDI VELLYA
VELLYA MELATI
MELATI

Ns.SRI HAYULITA,S.Kep,M.Kep
PENGERTIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
Infeksi Nosokomial adalah infeksi silang yang
terjadi pada perawat atau pasien saat dilakukan
perawatan di rumah sakit. Jenis yang paling sering
adalah infeksi luka bedah dan infeksi saluran
kemih dan saluran pernafasan bagian bawah
(pneumonia).
PENYEBAB TERJADINYA INFEKSI NOSOKOMIAL
 
1.Suntikan yang tidak aman dan seringkali tidak perlu.
2.Penggunaan alat medis tanpa ditunjang pelatihan maupun
dukungan laboratorium.
3.Standar dan praktek yang tidak memadai untuk
pengoperasian bank darah dan pelayanan transfusi
4.Penggunaan cairan infus yang terkontaminasi, khususnya di
rumah sakit yang membuat cairan sendiri
5.Meningkatnya resistensi terhadap antibiotik karena
penggunaan antibiotik spektrum luas yang berlebih atau salah
6.Berat penyakit yang diderita
GEJALA INFEKSI NOSOKOMIAL
 
Gejala infeksi nosokomial akan terjadi pada rentang waktu:
 
 48 jam setelah masuk ke rumah sakit
 3 hari setelah pelepasan
 30 hari setelah operasi

Ciri-ciri infeksi nosokomial adalah sebagai berikut:


 
• Infeksi saluran kemih
• Infeksi bekas operasi
• gastroenteritis
• meningitis
• pneumonia
• Demam
• batuk dan sesak nafas
• rasa terbakar saat kencing
• sakit kepala
• diare, muntah-muntah.
Pencegahan Infeksi Nosokomial
 
Menurut Zarkasih, pencegahan infeksi nosokomial didasarkan pada asumsi bahwa
seluruh komponen darah dan cairan tubuh mempunyai potensi menimbulkan infeksi baik
dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya. Kunci pencegahan infeksi pada fasilitas
pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik,
kebersihan dan kesterilan dengan lima standar penerapan yaitu:

1. Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang.


2. Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan
tubuh lain.
3. Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko penularan penyakit
melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah pasien.
4. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang
benar.
5. Menjaga sanitasi lingkungan secara benar.

 
Patogen yang paling sering ditemui pada kasus Infeksi
Nosokomial

Menurut CDC, patogen yang paling umum yang menyebabkan


infeksi nosokomial adalah Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan E. coli. Beberapa infeksi nosokomial yang umum
adalah infeksi saluran kemih, pneumonia pernapasan, infeksi luka
di tempat operasi, bakteremia(bakteri yang berkembang biak di
darah), infeksi saluran cerna dan kulit.
 
Infeksi nosokomial tidak hanya terbatas pada bakteri; jamur
tertentu seperti Candida albicans dan aspergillus, serta, virus
seperti Respiratory Syncytial Virus dan influenza juga telah terlibat
dalam sejumlah infeksi yang didapat di rumah sakit.
CARA MENGURANGI RESIKO INFEKSI NOSOKOMIAL BAGI
PELAYAN KESEHATAN

1.Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip


2.Pastikan identifikasi pasien
3.Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4.Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5.Kendalikan cairan elektrolit pekat
6.Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7.Hindari salah kateter dan salah sambung slang
8.Gunakan alat injeksi sekali pakai
9.Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomial.

Anda mungkin juga menyukai