Anda di halaman 1dari 4

DISENTRI BASILER

No. Dokumen : 445/ 334


-SOP/PKM RJ/
II/2019
SOP No.Revisi : 00
TanggalTerbit : 4 Februari 2019
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Indyah Rukmi W.


Raga Jaya NIP. 197607052005012006

Disentri basiler adalah diare yang disebabkan oleh


shigellosis (disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba),
1. Pengertian
berbahaya dan seringkali menyebabkan kematian
dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
2. Tujuan
kasus penyakiti Disentri Basiler dan Disentri Amoeba
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/135-SK/PKM
3. Kebijakan RJ/I/2019 tentang Penyusunan Standar Klinis Mengacu pada
Acuan yang Jelas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
4. Referensi Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Fasyankes Primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan :
1) Sakit perut terutama sebelah kiri dan buang air
besar encer secara terus menerus bercampur
lendir dan darah
2) Muntah-muntah
3) Sakit kepala
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
1) Febris.
2) Nyeri perut pada penekanan di bagian sebelah
kiri.
3) Terdapat tanda-tanda dehidrasi.
4) Tenesmus.
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja secara langsung terhadap kuman
penyebab.
4. Petugas menetapkan diagnosis
5. Petugas menetapkan Diagnosis Banding :
6. Petugas menetapkan Komplikasi jika ada
1) Haemolytic uremic syndrome (HUS).
2) Hiponatremia berat.
3) Hipoglikemia berat.
4) Susunan saraf pusat sampai terjadi ensefalopati.
5) Komplikasi intestinal seperti toksik megakolon,
prolaps rektal, peritonitis dan perforasi dan hal ini
menimbulkan angka kematian yang tinggi.
7. Petugas memberikan terapi ditulis pada resep
1) Siprofloksasin, dosis yang dipakai adalah 2 x 500
mg/hari selama 3 hari sedangkan azithromisin
diberikan 1 gram dosis tunggal dan sefiksim 400
mg/hari selama 5 hari. Pemberian siprofloksasin
merupakan kontraindikasi terhadap anak-anak
dan wanita hamil.
2) Cotrimoksazole dosis 24mg/kg bb per hari
3) Untuk disentri amuba diberikan antibiotik
metronidazole 500mg 3x sehari selama 3-5 hari
8. Petugas memberikan konseling dan edukasi
1) Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi
dengan cairan rehidrasi oral (oralit)
2) Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan
cairan melalui intra vena.
3) Diet diberikan makanan lunak sampai frekuensi
BAB kurang dari 5kali/hari, kemudian diberikan
makanan ringan biasa bila ada kemajuan.
4) Konseling bahwa penularan disentri amuba dan
basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan
kondisi lingkungan dan diri yang bersih seperti
2/3
membersihkan tangan dengan sabun, suplai air
yang tidak terkontaminasi, penggunaan jamban
yang bersih.
9. Petugas Menentukan Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien saat
datang, ada/tidaknya komplikasi, dan pengobatannya.
Pada umumnya prognosis dubia ad bonam.
10. Petugas melakukan rujukan jika diperlukan
Kriteria Rujukan : Pada pasien dengan kasus berat perlu
dirawat intensif dan konsultasi ke pelayanan tingkat
lanjut.
11. Petugas melengkapi rekam medis
12. Petugas mempersilahkan pasien untuk ke unit pelayanan
obat
Unit pelayanan Lansia, Unit pelayanan umum, unit pelayanan
6. Unit Terkait
KIA, MTBS

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai