Anda di halaman 1dari 54

Adolescence / Remaja

Perkembangan Fisik
 Merupakan masa Transisi  bukan lagi anak2 tetapi
belum dewasa
Fisik  menyerupai orang dewasa ; pikiran belum
Antara 11 / 12 th sampai 20-an awal
Perkembangan yang menonjol  perkembangan fisik
 Dimulainya Pubertas  proses menuju kematangan
seksual atau kemampuan untuk bereproduksi
• Perubahan2 biologis dalam masa
pubertas:
– bertambahnya tinggi & berat
badan yang sangat pesat
– perubahan proporsi & bentuk
tubuh
– tercapainya kematangan seksual
(kemampuan bereproduksi)
Kematangan kognitif ditandai
dengan kemampuan untuk berpikir
abstrak
Kematangan emosional tergantung
pada usaha menemukan identitas
diri, tidak tergantung lagi pada
orangtua (independen), membangun
sistem nilai sendiri, dan
pembentukan hubungan.
 Masa remaja awal (sekitar 11 – 12 –14)
merupakan transisi dimana ini merupakan
kesempatan untuk pertumbuhan secara fisik,
kognitif, kemampuan sosial, otonomi, self-
esteem dan intimacy.
 Mengandung resiko tinggi  banyak remaja
yang tidak kuat untuk menghadapi banyaknya
perubahan sekaligus yang terjadi pada diri
mereka.
• Banyak hal negatif yang terjadi:
– kehamilan & mempunyai anak
– kecelakaan
– pembunuhan
– bunuh diri

 akibat dari:
– konsumsi alkohol berlebihan
– penggunaan drugs
– penggunaan senjata
– sexual abuse
– mengendarai motor tanpa helm
Mulainya Pubertas

• Peningkatan secara pesat hormon seksual:


– Wanita : hormon estrogen yang lebih banyak
– Pria : hormon androgen yang lebih banyak  testosteron
 berpengaruh pada emosi
 
• Tumbuhnya rambut pada beberapa bagian tubuh : pubic,
ketiak, wajah
• Wanita : payudara membesar, perkembangan dari alat kelamin
• Pria : perkembangan alat kelamin, otot membesar, body hair
• Perubahan hormon menyebabkan : agresi (pria) & depresi
(wanita)
The Adolescent Growth Spurt (Pertumbuhan pesat)

• pertambahan tinggi & berat badan


• pada wanita : mulai umur 9,5 – 14,5 th (biasanya umur
10th)
• pada pria : mulai umur 10,5 – 16 th (biasanya umur
12/13th)
• pria & wanita mencapai puncak tinggi badan umur 18th.
• Pertumbuhan pria : bahu lebih lebar, kaki panjang,
lengan relatif lebih panjang.
• Pertumbuhan wanita : pelvis melebar, banyak lemak
dibawah kulit
Primary & Secondary Sex Characteristic (Sexual
Maturity)
• Primary Sex Characteristic
 organ yang berhubungan langsung dengan
reproduksi, yang membesar dan matang selama masa
remaja
• Secondary Sex Characteristic
 Kematangan seksual pada tubuh yang tidak secara
langsung melibatkan organ seks / reproduksi
( Payudara pada wanita, bulu2 ditubuh pria,dll)
Tanda pertama bila wanita masuk ke pubertas 
pertumbuhan payudara.
Signs of Sexual Maturity : Sperm production & Menstruation

• Pria : produksi sperma  ejakulasi pertama (Spermache)


sekitar umur 13 th  Nocturnal emission (mimpi basah)
• Wanita : Menstruasi  yang pertama disebut Menarche 
sekitar umur 10 – 16,5 th
• Waktu menarche dipengaruhi oleh:
– genetik
– fisik
– emosi
– lingkungan
• Pada masa remaja  konsumsi kalsium banyak + aktivitas
fisik  berdampak positif pada masa tua
Efek Psikologis Early & Late Maturation
• Efek psikologisnya tergantung pada:
– bagaimana remaja & orang lain
menginterpretasikan perubahan yang
terjadi
– kejadian stressful yang terjadi pada
saat yang sama
• Umumnya pria suka kalau mature early
 badan lebih berotot, lebih kuat
• Masalah bagi yang early maturer  mereka merasa
bahwa harus bersikap dewasa sesuai dengan
pertumbuhan / perubahan fisiknya.
• Kalau wanita umumnya tidak suka kalau mature early ;
lebih suka kalau sama dengan teman2 sebayanya 
akan malu, menarik diri dari pergaulan, kurang ekspresif,
self-esteem rendah
• Bila anak perempuan puber pada usia dini beresiko 
masalah kesehatan mental, depresi, eating disorder,
penggunaan obat2an, bunuh diri
• Bagi yang terlambat  agresif, merasa ditolak,
tergantung pada orang lain, insecure, depresi, banyak
konflik dengan orangtua, masalah disekolah
Kesehatan Fisik & Mental
• Problem Emosional
• Problem Pernafasan: merokok
• Problem Kesehatan Reproduksi
• Problem Penyalahgunaan obat
 berhubungan dengan gaya
hidup & kemiskinan
Nutrisi & Eating Disorders
• Nutrisi sangat penting pada masa remaja
• Remaja harus banyak mengkonsumsi : kalsium, zinc dan iron
• Kalsium mendukung pertumbuhan tulang  minum susu
• Makanan mengandung zinc  daging, telur, seafood
 
Obesitas
• Faktor penyebab adalah:
– pola makan yang tidak teratur
– kurang kegiatan fisik
– genetik
• Remaja yang obesitas  berlanjut sampai dewasa 
beresiko masalah psikologis, fisik & sosial
Anorexia Nervosa & Bulimia Nervosa
• Ada pengaruh kuat dari tekanan lingkungan
yang mendewakan tubuh langsing (terutama
pada wanita)
• Biasanya dilingkungan : balet, renang, lari jarak
jauh, figure skating, senam
• Penyembuhan : bisa dengan treatment 
Anorexia :
– makannya sedikit / sering tidak makan
– Faktor penyebab : genetik & lingkungan
– Banyak pada wanita
Bulimia :
– makan tapi dimuntahin lagi
– banyak pada wanita
– obsesi terhadap berat dan bentuk tubuh
 
Use & Abuse of Drugs
• Substance abuse  perilaku pengulangan
pemakaian dari alkohol atau obat2an
• Substance Dependence  ketergantunga secara
fisik &/ mental pada obat2an / alkohol
• Ketergantungan yang dimulai pada usia remaja
banyak yang berlanjut sampai usia dewasa.
Trend & Faktor2 dalam Penggunaan Narkoba
Remaja yang mempunyai kecenderungan untuk
menggunakan drugs:
– kurang kontrol diri & kecenderungan mencari sensasi dari luar
– pengaruh keluarga (ortu pakai/tidak ; parenting style; konflik
keluarga; hubungan dalam keluarga; ortu tiri)
– temperamen tinggi
– punya problem dalam perilaku
– kegagalan dalam pendidikan
– penolakan teman2 sebaya
– berhubungan dengan pemakai
– memberontak terhadap orangtua
– memang suka pada drugs
– sejak awal memang sudah kenal dengan drugs – alkohol
- Pemakaian bahan2 terlarang ini banyak yang berawal
pada akhir SD awal SMP  banyak teman baru 
rapuh pada tekanan teman sebaya (mulai dari rokok)
- Pengaruh media sangat besar  iklan rokok, video clips

Pintu Gerbang (Gateway) Drugs


• Alkohol
• paling potensial menuju ketergantungan obat2an lain
Yang mulai minum sebelum usia 15th  4x
kemungkinan untuk menjadi ketergantungan pada
alkohol dibandingkan yang mulai minum setelah usia
20th (Grant & Dawson,1978)
Ganja
Mencoba ganja / alkohol karena:
– untuk memuaskan rasa ingin tahu
– mau sama dengan teman2 yang
pakai
– meniru orang dewasa
– sebagai simbol pemberontakan
Kematian pada Remaja
• Biasanya karena kekerasan:
– kecelakaan
– pembunuhan
– bunuh diri
• refleksi dari :
– tekanan budaya
– kurangnya pengalaman
– ketidakmatangan
Perkembangan Kognitif

Cara berpikir remaja berbeda dengan anak2


Walaupun sering tidak bisa berpikir secara
dewasa, tetapi mereka sudah mampu:
– berpikir abstrak
– penilaian moral yang lebih sophisticated
– membuat perencanaan yang lebih realistik
untuk masa depan
Tahap Formal Operation : Piaget
• Kemampuan untuk berpikir abstrak
• Perkembangan ini biasanya sekitar usia 11 thn, 
memberikan cara yang lebih flexible dalam
memanipulasi informasi.
• Mereka dapat menggunakan simbol2  belajar
aljabar dan kakulus.
• Mereka dapat memebayangkan kemungkinan2 dan
membuat mental hipotesa 
• Kemampuan untuk berpikir abstrak berimplikasi
pada emosionalnya, misalnya mencintai kebebasan
dan membenci eksploitasi.
Hypothetical – Deductive Reasoning
• Membayangkan kemungkinan2,
mengembangkan,
mempertimbangkan dan menguji
hipotesa
• Sebagai alat untuk problem solving
• Dipengaruhi oleh kematangan otak &
kesempatan memperluas wawasa
 Elkind : Immature Characteristics of AdolecenceThought 
 Mendeskripsikan perilaku immature dan sikap yang
disebabkan tidak pengalamannya remaja dan masuknya
pada pemikiran abstrak:
 Argumentativeness
– selalu mendebat untuk ‘memamerkan’ kemampuan nalarnya
yang baru
 Indecisiveness (ragu2)
– karena mulai menyadari begitu banyak pilihan2 baru dalam
hidupnya remaja sering susah untuk menentukan pilihannya
termasuk dalam hal2 yang mudah
– misal: mau ke mall sama temen2 or ngerjain tugas aja dirumah
 Finding fault with authority figures
– menemukan kesalahan2 pada figur otoritas (ortu)
 Apparent Hypocrisy
– sering tidak mengenali perbedaan antara
mengekspresikan yang ideal dengan membuat
pengorbanan yang diperlukan untuk memenuhi
hal tersebut
– misal: mau demo about something tapi nunggu
kalo hari nggak panas
 Self-consciousness
– merasa bahwa semua orang memikirkan hal yang sama
seperti dirinya  mikirin diri sendiri
– Imaginary audience  fantasi dalam pikiran remaja
tentang adanya orang lain yang perduli tentang pikiran
dan perilaku remaja tersebut
 Assumption of invulnaribility
– Personal fable  keyakinan pada remaja bahwa mereka
special, unik, dan mereka tidak harus mengikuti peraturan
dunia
– Misal: orang lain kena drugs, tapi pasti gue nggak akan
kena
– Nggak ada orang lain yang pernah jatuh cinta kayak gue....
Educational and Vocational Issues
Sekolah merupakan pusat mengorganisasikan
pengalaman dalam kehidupan remaja.
• Memberikan kesempatan untuk
– mendapat informasi, menguasai skill baru, dan
mempertajam yang sudah dimiliki
– ikut partisipasi dalam olagraga, seni, dan aktivitas lainnya
– menggali pilihan pekerjaan
– bergaul dgn teman.
• Memperluas intelektual dan social.
• Beberapa remaja, pengalaman di sekolah bukan
sebagai kesempatan, malahan menjadi rintangan
menuju adulthood.
Self regulated learner  mengatur tujuan yang lebih
menantang, menggunakan strategi yang tepat,
berusaha keras, tetap bertahan dalam menghadapi
kesulitan, dan mencari bantuan apabila diperlukan.
  Pelajar yang tdk percaya kemampuannya  frustasi
dan depersi
Faktor yg mempengaruhi penetapan tujuan oleh
pelajar :
– Kepercayaan orang tua
– Status social ekonomi
– Pengaruh teman
– Pengaruh power orang tua dalam membentuk prestasi anak
– Self efficacy orang tua
Parental Involvement and Parenting Styles

Orang tua (terutama ayah) dapat


mempengaruhi prestasi pendidikan
anaknya dengan terlibat dalam
pengajaran anaknya  sebagai
pembela & memberi kesan pd guru
tentang tujuan pendidikan keluarga.
Authoritative parent
• Mendorong remaja dari berbagai sisi dari masalah
• Mengakui bahwa anak mereka kadang2 lebih
banyak mengetahui dari pada mereka
• Mengizinkan anak berpartisipasi dalam mengambil
keputusan dalam keluarga
• Seimbang antara demand & respon
• Anak mendapat pujian apabila mendapat nilai baik
• Mendorong anak untuk berusaha lebih baik dan
menawarkan pertolongan apabila mendapat nilai
kurang
Permissive parent
• Tidak peduli ttg nilai anak
• Tidak membuat aturan mengenai menonton tv
• Tidak hadir dlm fungsinya disekolah  ngambil
raport
• Tidak membantu dan mengecek pekerjaan
rumah anak
• Mempercayakan anaknya utk bertanggung
jawab atas hidupnya
• Penelitian membuktikan tipe
authoritative baik untuk remaja dari
pada dua tipe lainnya
• remaja baik dlm bidang akademis
• kompeten dalam kehidupan sosial
• emosi yang sehat
• menunjukkan sedikit masalah tingkah
laku
Socioeconomic Status and the Family
Environment
• Status sosial ekonomis sangat
mempengaruhi prestasi pendidikan secara
langsung, tetapi mempengaruhinya
melalui atmosfer keluarga.
• Anak dari kalangan miskin & orang tua
yang tidak berpendidikan  mengalami
keadaan keluarga dan sekolah yang buruk.
Quality of Scholling

• Faktor penting dalam prestasi murid adalah


kualitas dari sekolahnya.
• Sekolah yang baik :Teratur, suasana yang tidak
menindas; Aktif dan penuh semangat; Guru
ikut ambil bagian dalam membuat keputusan.
• Guru yang memiliki high expectation untuk
muridnya, lebih menekankan aktivitas
akademik daripada aktivitas ekstrakulikuler,
dan memonitor performance muridnya.
Educational and Vocational Planning

Faktor-faktor yang mempengaruhi adolescence


dalam menetapkan/ mengembangkan perencanaan
pendidikan lanjutannya :
– Kemampuan personal individu dan
kepribadiannya
– Tingkat pendidikan
– Latar belakang etnik dan sosial ekonominya
– Saran dari konselor pendidkan
– Pengalaman
– Dan nilai-nilai sosial yang berlaku
TUGAS PERKEMBANGAN ADOLESCENCE
 
• Mencapai hubungan baru & lebih dewasa dengan pasangan
usia dari kedua jenis kelamin
• Mencapai peran sosial maskulin & feminin
• Menerima keadaan fisik & menggunakan tubuh dengan efektif
• Mencapai emotional independence dari orang tua & orang
dewasa lainnya
• Persiapan untuk menikah dan kehidupan keluarga
• Persiapan untuk karier
• Memperoleh sekumpulan nilai2 & sistem etika sebagai
panduan untuk membangun ideologi
• Menginginkan & mencapai tingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial
Personality Development

 
• Pada masa ini timbul pertanyaan “who am I’ dan
sejumlah pertanyaan yang menyangkut masa depan.
• Issue yang paling penting  Identity
• Erikson : Identity vs Identity Confusion
• Pertanyaan ini muncul sebagai akibat adanya
perubahan fisik serta genital maturity yang sangat cepat
– pertanyaan tentang peran mereka dalam masyarakat
– Vocational role (persiapan kerja)
– Social role
Pengaruh Keluarga

• Orang tua adalah tokoh penting dalam


pembentukan identitas remaja
• Orangtua yang menerapkan pola asuh demokratis
cenderung dapat mempermudah pencapaian
identity achievement
• Orangtua yang otoriter cenderung membuat
remaja mencapai identity foreclosure
• Sedangkan orangtua yang permisif akan membuat
remaja mengalami identity diffusion (Enright dkk;
1980)
Identity & Intimacy
• Erikson : identity dulu baru intimacy
• Remaja menunjukkan 5 jenis intimate relationship:
• Intimate style
– bentuk individual & mempertahankan satu atau
lebih hubungan cinta yang dalam & bertahan lama
• Pre-intimate style
– individu memperlihatkan emosi yang bercampur2
mengenai komitmen
– menawarkan cinta tanpa obligasi atau ikatan jangka
panjang
• Stereotype style
– individu mempunyai hubungan superficial yang cenderung
didominasi oleh ikatan pertemanan dengan jenis kelamin
yang sama dibandingkan dengan lawan jenis.
• Pseudo intimate style
– individu mempertahankan ikatan seksual tanpa ada
kedekatan atau hubungan yang mendalam
• Isolated style
individu menarik diri dari lingkungan sosial dan hanya
mempunyai sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali
ikatan dengan individu lain baik itu yang berjenis
kelamin sama atau lawan jenis
• Loneliness
 Remaja seringkali merasa kesepian
 Tingkat tertinggi dari kesepian sering muncul
pada masa remaja akhir
 Sebab: mereka memiliki kebutuhan intimacy
yang tinggi tetapi belum memiliki relationship
maturity untuk memenuhi kebutuhan ini.
 Lonely adolescent : tidak dapat menyesuaikan
diri dengan teman sebaya sehingga tidak
memiliki teman.
• Peer/TEMAN SEBAYA

 Anak2 atau remaja yang mempunyai usia atau tingkat


kematangan yang relatif sama
 Remaja menghabiskan banyak waktu dengan peer
 Hal2 yang biasanya dilakukan bersama teman:
– olahraga
– bermain
– travel
– jalan2
– ngerumpi
 Biasanya dilakukan diluar rumah tetapi ditempat yang relatif
privat dan bersama dengan teman yang berjenis kelamin sama
 Hubungan yang baik dengan teman sebaya diperlukan untuk
perkembangan sosial yang normal bagi remaja
 Remaja yang tidak berhasil membina hubungan sosial
kemungkinan akan menjadi delinkuen (nakal;
kriminal) dan depresi
 Hubungan sosial ada hubungan yang positif dengan
kesehatan mental 
• Klik (Cliques)  lebih kecil, lebih melibatkan
intimacy diantara anggotanya dan memiliki
kelekatan kelompok dibandingkan crowd
• Crowd  kelompok remaja yang terbesar dan
tidak terlalu melibatkan pribadi. Biasanya bertemu
karena ada kesamaan minat, bukan karena mereka
tertarik satu sama lain secara mutual
6 Fungsi dari adolescent’s friendship:
• Companionship
– seseorang yang bersedia menyediakan waktu
dengan mereka dan bergabung dalam kegiatan2
bersama
• Stimulation
– memberikan kepada mereka informasi2 menarik,
excitement & amusement
• Physical support
– meyediakan waktu, resources & assistance
• Ego support
– menyediakan support, encouragement & feedback
yang dapat membantu remaja mempertahankan
impresi terhadap diri sendiri sebagai kompeten,
menarik dan individu yang berharga
• Social comparison
– menyediakan informasi mengenai posisi satu sama lain
dan juga apakah mereka sudah berbuat hal yang benar
• Intimacy/affection
– menyediakan hubungan yang hangat, dekat dan saling
percaya antar individu ; hubungan yang melibatkan
self-disclosure
Dating & Romantic Relationship

• Pacaran yang sehat:


– harus sesuai dengan norma agama
– tidak merusak/ meghambat perkembangan individu
– dapat memantapkan persiapan kearah kehidupan
berkeluarga
• Alasan orangtua melarang:
– reaksi penyesuaian diri terhadap peran sebagai orangtua
– khawatir mengganggu studi
– khawatir terjerumus kearah yang salah
– khawatir salah pilih
• Fungsi Pacaran:
– sebagai sarana rekreasi, sumber kesenangan
– sebagai status & prestasi
– membantu proses sosialisasi
– sarana belajar tentang manners dan sociable behavior
– kesempatan untuk menjalin hubunjgan yang unik dan ekslusif
dengan lawan jenis
– kesempatan untuk sexual experimentation & exploration
– memberikan kesempatan untuk companionship melalui sharing
dengan lawan jenis
– memberikan kesempatan untuk membentuk identitas diri,
untuk memperjelas identitas diri dan untuk memisahkan diri
dari keluarga
– sarana untuk menyeleksi pasangan hidup
• Pada remaja awal, alasan untuk berkencan lebih
egosentris  rekreasi, intimacy, status
• Pada remaja akhir  intimacy, companionship,
socialization, recreation
• Remaja memilih teman kencan berdasarkan kesamaan
dalam:
– sikap
– perilaku
– karakteristik (mis: cara berpakaian)
– inteligensi
– kepribadian
– value
– agama
– daya tarik fisik
Beberapa sikap terhadap hubungan diluar nikah (Extra marital
relationship):

• Double Standard
– untuk pria boleh tetapi dilarang untuk wanita baik2
– oleh karena itu adanya prostitusi untuk memuaskan pria
• Permissiveness with affection
– dibenarkan, asal didasari oleh adanya rasa sayang/cinta terhadap
pasangan
• Permissiveness without affection
– boleh saja dilakukan asal suka sama suka, tidak peduli akan ada/
tidaknya cinta
• Standard abstinence
– tidak memperkenankan hubungan seksual diluar nikah, baik untuk pria
maupun wanita
Perkembangan Psikososial

• Masa remaja adalah masa yang penuh dengan


berbagai kesempatan dan resiko
• Mereka mulai mengalami cinta, kehidupan
bekerja dan berpartisipasi dilingkungan
masyarakat dewasa
• Saat ini penelitian banyak yang diarahkan
tentang bagaimana membantu remaja agar
dapat mempergunakan waktunya secara
optimal dalam mengembangkan potensinya.
Erikson : Identity vs Identity Confusion
• Remaja membentuk identitas diri mereka
bukan berdasarkan modeling seperti yang
dilakukan anak2, tetapi dengan memodifikasi
dan mensintesis pengalaman sebelumnya
menjadi sebuah struktur psikologi yang baru
• Untuk membentuk identitas,  remaja harus
mengorganisasikan kemampuan, minat,
kebutuhan dan keinginan agar dapat
ditampilkan dalam kehidupan sosial mereka.
• Menurut Erikson, hal yang berbahaya dalam
tahap ini adalah adanya identity (role)
confusion yang berlanjut, dimana hal ini dapat
menghambat pencapaian kedewasaan secara
psikologis.
• Bentuk identitas remaja merupakan
perwujudan dari 3 issue utama:
– pilihan pekerjaan
– nilai2 yang dipercaya dan diterapkan dalam hidup
– kepuasan terhadap identitas seksual
• Remaja perlu untuk menemukan cara agar dapat
menggunakan ketrampilan mereka.
• Terbukanya pilihan pekerjaan dapat memuaskan
kebutuhan ini  kalau tidak bisa berakibat pada
penyimpangan perilaku.
• Selama masa psychosocial moratorium  periode
‘time out’ pada masa remaja  banyak remaja
yang mencari komitmen yang dapat mereka yakini.
• Remaja yang dapat melalui masa krisis
perkembangan akan mencapai fidelity 
kepercayaaan, kesetiaan, perasaan memiliki
seseorang untuk dikasihi.
Early Sexual Activity
• Faktor2 yang menyebabkan remaja melakukan
hubungan seksual dini:
– memasuki puber
– kemiskinan
– prestasi sekolah yang rendah
– tidak ada tujuan dalam karir arau akademis
– mempunyai sejarah sexual abuse
– ditelantarkan orang tua
– pola dari budaya atau keluarga
• Yang paling berperan adalah norma dari
kelompok teman sebaya  adanya beliefs
bahwa mereka yang sudah mau lulus kebanyakan
sudah pernah melakukan hubungan seks
• Remaja putri & sebagian remaja pria, merasakan
tekanan untuk melakukan sesuatu yang
sebenarnya mereka belum siap.
• Tekanan sosial adalah alasan kuat mengapa
remaja tidak menunggu untuk melakukan
hubungan seksual sampai mereka lebih dewasa.

Anda mungkin juga menyukai