Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM KERJA SUPERVISI

SMK PANCASILA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

YAYASAN PENDIDIKAN PEMBANGUNAN PANCASILA

SMK PANCASILA
Jl. WINDU NO 9 MOJOWARNO - JOMBANG 61475
Telp./Fax: 0321- 495894
e-mail: smk5silaoke@gmail.com
DAFTAR ISI

BAB I
1. Pendahuluan .................................................................................................
2. Dasar hukum ................................................................................................
3. Tujuan ...........................................................................................................
4. Manfaat .........................................................................................................

BAB II
1. RUANG LINGKUP SUPERVISI KELAS .................................................

BAB III
1. Program pengawasan ...................................................................................

BAB IV
1. Tahapan kegiatan supervisi kelas ...............................................................

BAB V
1. Jadwal supervisi ...........................................................................................

BAB VI
1. Simpulan .......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Supervisi merupakan bagian keempat dari empat kegiatan proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan/atau pengawas.
Keempat proses pembelajaran itu antara lain diawali dengan perencanaan,
kemudian pelaksanaan, diteruskan dengan penilaian dan yang keempat
pengawasan. Hal itu ditegaskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun2005, pasal 19, ayat (3), “Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien”.
Perencanaan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan
bersama dengan pendidik. Perencanaan itu berbentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada pasal 20, Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 ditegaskan,“Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar”.
Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik berdasarkan
perencanaan proses pembelajaran. Wujud nyatanya adalah peristiwa di ruangan
belajar dan pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri kepada peserta didik.
Peristiwa di kelas meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Penilaian proses dan hasil belajar di SMK Pancasila Mojowarno dilakukan oleh
pendidik. Wujud nyata penilaian itu adalah ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhirsemester dan ulangan kenaikan kelas. Pengawasan
dilakukan oleh kepala SMK Pancasila Mojowarno dan pengawas sekolah.
Wujud dari pengawasan itu adalah pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan
dan tindak lanjut.
Keempat kegiatan proses pembelajaran itu merupakan satu kesatuan
dengan penanggung jawab yang jelas. Perencanaan merupakan dasar utama dari
semua kegiatan. Perencanaan yang benar diasumsikan bermuara kepada
pelaksanaan yang benar. Perencanaan dilakukan oleh kepala SMK Pancasila
Mojowarno bersama seluruh dewan guru. Silabus mata pelajaran dan silabus
muatan lokal disusun oleh pendidik bersama timnya yang diketuai oleh kepala
SMK Pancasila Mojowarno. Silabusmerupakan perangkat kurikulum yang
kategori tanggungjawabnya berada di tangan kepala SMK Pancasila Mojowarno.
Lagi pula, di dalam Kurikulum SMK Pancasila Mojowarno, silabus merupakan
dokumen dua kurikulum, sedangkan penanggung jawab penyusunan kurikulum
di SMK Pancasila Mojowarno adalah kepala SMK Pancasila Mojowarno.
Recana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun oleh pendidik
berdasarkan karakteristik peserta didik yang berada dikelasnya. Penyusunan RPP
pada dasarnya dilakukan secara individu, meskipun tidak dilarang secara
berkelompok. Jika RPP yang bermasalah berarti yang beratanggung jawab
adalah pendidik. Jadi di dalam perencanaan proses pembelajaran sudah terlihat
dikotomus (pemisah) tanggung jawab antara kepala satuan pendidikan dengan
pendidik. Silabus tanggung jawab kepala satuan pendidikan dan RPP tanggung
jawab pendidik.
Pelaksanaan proses pembelajaran oleh pendidik, bertumpu kepada
perencanaan yang disusun oleh pendidik yang disetujui oleh Kepala SMK
Pancasila Mojowarno. Kegiatan ini dimulai dari keberadaan silabus dan RPP.
Pelaksanaannya akan terlihat nyata di ruang kelas, dalam bentuk interaksi
dengan peserta didik, dan dalam suasana yang menyenangkan. Seperti yang
ditegaskan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pasal 19, ayat (1)
tentang Standar Nasional Pendidikan seperti berikut ini. “Proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik”.
Penilaian proses dan hasil belajar pada SMK Pancasila Mojowarno
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penegasan itu
termaktub pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan,pasal 63, ayat (1) sepeti berikut ini. “Penilaian pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: (a) penilaian hasil
belajar oleh pendidik; (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
(c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.” Lebih lanjut rincian dari pasal 63
ayat (1) ini diuraikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dalam proses pembelajaran
perlu diawasi. Uraian dalam program kerjainiakan dilakukan dengan sistematika
berikut ini : (1) ruang lingkup kerja kepengawasan; (2) program atau
perencanaan pengawasan; (3) pelaksanaan, pelaporan dan tindaklanjut kegiatan
kepengawasan. Dengan tiga sistematika berpikir itu, diharapkan program kerja
ini dapat dijadikan sebagai landasan untuk melaksanakan kegiatan
kepengawasan di SMK Pancasila Mojowarnobaik oleh pengawas sekolah
maupun oleh kepala satuan pendidikan.

2. Dasar Hukum
a. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
c. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah.
d. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Komptensi Guru.
e. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi.
f. Permendiknas Republik Indonesia Noomor 24 tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi.
g. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
h. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian.
i. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses.
j. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam membuat persiapan atau
perencanaan pembelajaran di dalam kelas.
b. Untuk mengetahui kemahiran dan ketepatan dalam memilih pendekatan,
metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan bahan ajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik.
c. Untuk mengetahui kompetensi guru sebagai tenaga profesional dalam
melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, misalnya dalam
membuka proses pembelajaran, apersepsi,penguasaan kelas, kegiatan inti
yang meliputieksplorasi,elaborasi dan konfirmasi, teknik bertanya dan
sebagainya sampai pada kegiatan akhir atau evaluasi.
d. Untuk mengetahui kompetensi guru dalam mengembangkan instrumen
penilaian dalam melaksanakan evaluasi, baik evaluasi selama proses
pembelajaran atau evaluasi hasil belajar.
e. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam memberikan tindak lanjut
pembelajaran kepada peserta didik.
f. Untuk mengetahui kelengkapan administrasi pembelajaran yang diperlukan
dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai seorang tenaga profesional di
bidang pendidikan.

4. Manfaat
a. Pendidik yang disupervisi akan mengetahui kelemahan dan kekurangan
dalam rangka membuat perencanaan pembelajaran.
b. Pendidik yang bersangkutan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
c. Pendidik yang bersangkutan akan mengetahui kelemahan dan
kekurangannya dalam merencanakan & mengembangkan instrumen
penilaian pembelajaran.
d. Sebagai bahan instropeksi pada diri pribadi seorang pendidik, bahwa tugas
profesional sebagai pendidik itu sangat pelik dan kompleks sehingga akan
menjadi motivasi untuk selalu menambah dan meningkatkan wawasan serta
pengetahuan.
BAB II
RUANG LINGKUP SUPERVISI KELAS

Ada lima lingkup kerja kepengawasan proses pembelajaran. Kelima lingkup


itu adalah pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Hal itu
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses seperti berikut ini :
1. Pemantauan
a. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara dan dokumentasi.
c. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepalasekolah dan pengawas
satuan pendidikan.
2. Supervisi
a. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan dan konsultasi.
c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
3. Evaluasi
a. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran.
b. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
➢ Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses,
➢ Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan
kompetensi guru.
c. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru
dalam proses pembelajaran.
4. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi dan evaluasiproses pembelajaran
dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
5. Tindak Lanjut
a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar.
c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.

Kelima lingkup (pematauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut)


kepengawasan merupakan kegiatan yang saling terkait. Ada hubungan hierarkis dari
lima kegiatan itu. Kegiatan diawali dengan pematauan. Hal yang dipantau adalah
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran. Hasil pemantauan itu
tampil dalam wujud data berupa kondisi riil, kenyataan yang sebenarnya dan fakta
autentik. Hasil pematauan itu bisa berupa catatan, rekaman dan dokumentasi. Untuk
mendapatkannya dilakukan dengan berbagai cara atau teknik. Tentu saja cara dan
teknik itu memerlukan instrumen pemantauan. Instrumen itu pada hakikatnya adalah
instrumen pengumpulan data, informasi dan fakta tentang kondisi riil dari
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran.
Data atau informasi yang diperoleh melalui pemanantauan diolah dan
ditafsirkan agar bermakna. Hasil penafsiran terhadap data atau informasi tersebut
memerlukan tindakan selanjutnya. Jika data mengatakan bahwa perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran telah memenuhi standar, tentu
pengawas (kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah) berupaya untuk
mengembangkan ke tingkat yang lebih tinggi di atas standar. Kalau data menyatakan
belum memenuhi standar, upaya yang dilakukan adalah meningkatkannya menjadi
standar. Kegiatan–kegiatanitulah yang dilakukan di dalam supervisi. Jadi, supervisi
hanya dapat dilkukan jika ada data dan informasi bermakna dari hasil pemantauan.
Supervisi pendidikan (akademik dan manajerial) menurut Depdiknas (2009)
adalah kegiatan yang berurusan dengan perbaikan dan peningkatan proses dan hasil
belajar serta pengelolaan sekolah (satuan pendidikan). Inti dari kegiatan supervisi
adalah perbaikan dan peningkatan. Data yang diperoleh dari kegiatan pemantauan
dijadikan landasan untuk melakukan supervisi (memperbaiki dan meningkatkan).
Jika data menginformasikan hal yang kurang baik, kegiatan supervisinya adalah
memperbaiki. Kalau data menginformasikan hal yang telah baik, kegiatan
supervisinya adalah meningkatkan.
Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan dan konsultasi (Permendiknas No. 41/2007). Kegiatan supervisi
yang dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas sekolah adalah kegiatan
untuk memperbaiki dan atau meningkkatkan. Hal yang diperbaiki atau ditingkatkan
adalah perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran. Cara yang
digunakan adalah dengan pemberian contoh, disksusi, pelatihan dan konsultasi.
Pemilihan cara ini tentu sangat ditentukan oleh keadaan dan kebutuhan pendidik.
Bisa jadi seorang pendidik hanya memerlukan contoh untuk meningkatkan
kemampuan merencanakan, sedangkan pendidik yang memerlukan diskusi,
konsultasi dan pelatihan. Selain itu, kiat kepala satuan pendidikan dan pengawas
sekolah dalam mengemban tugasnya juga sangat berpengaruh terhadap pemilihan
cara yang tepat.
Hal yang esensial dalam pemantauan adalah instrumen, pengumpulan data,
pengolahan data dan penafsiran data. Sedangkan di dalam supervisi hal esensialnya
adalah penguasaan pengawas sekolah terhadap substansi perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian proses pembelajaran serta teknik (kiat) melakukan supervisi. Secara
standar, perencanaan proses pembelajaran hanya dua, yakni silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Akan tetapi, sesuai dengan paradigma kurikulum,
setiap satuan pendidikan berhak menyusun dan melaksanakan kurikulum sesuai
dengan keadaan dan kebutuhannya. Oleh karena itu, seorang pengawas perlu
mengenali jenis dan macam perencanaan proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan yang diawasinya.
SMK Pancasila Mojowarno memiliki otoritas atau kewenangan untuk
menyusun kurikulum diversifikasi. Hal itu dibenarkan oleh undang–undangdan
peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, pengawas sekolah harus memiliki informasi
yang lengkap tentang bentuk dan jenis perencanaan proses pembelajaran pada SMK
Pancasila Mojowarno. Pengawas dan Kepala SMK Pancasila Mojowarno memiliki
tugas yang sama dalam kepengawasan karena itu kolaborasi sangatlah membantu
dalam aplikasi tugas.
Hal yang sama tentu berlaku untuk esensi supervisi yang kedua yakni teknik
atau cara melakukan supervisi yang sangat dipengaruhi oleh keadaan dan kebutuhan
masing–masing pendidik di SMK Pancasila Mojowarno. Hal yang tidak boleh
diabaikan adalah kultur atau budaya yang di SMK Pancasila Mojowarno. Jadi,
seorang pengawas sekolah selain mengenali bentuk dan jenis perencanaan proses
pembelajaran juga sangat perlu memahami kultur satuan pendidikan yang berkaitan
dengan proses pembelajaran.
Hal yang sama juga berlaku untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan
penilian porses serta hasil belajar. Setiap satuan pendidikan memiliki kekhasannya
masing–masing. Pengenalan dan pemahaman terhadap kondisi ini akan dapat
memperlancar tugas pengawas sekolah dalam melakukan supervisi tehadap
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, “Evaluasipendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan”. Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses menyatakan, “Evaluasi proses pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup
tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran.”
Evaluasi dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran. Kegiatan evaluasi berlangsung setelah pelaksanaan supervisi. Jika
pemantauan merupakan gambaran kondisi awal, supervisi adalah memperbaiki atau
meningkatkan dan evaluasi adalah menentukan kualitas. Artinya untuk melihat
apakah perencanaan, pelaksnaan dan penilaian proses pembelajaran telah memenuhi
standar kualitas atau belum. Dengan demikian evaluasi berada pada tataran untuk
melihat hasil supervisi.Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a) Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar
proses;
b) Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan
kompetensi guru (Permendiknas No.41/2007).
Proses pembelajaran diatur dengan standar proses. Ketika evaluasi dilakukan,
kegiatannya adalah membandingkan hal yang dilakukan guru dalam proses
pembelajaran dengan yang diamanatkan oleh standar proses. Jika memenuhi harapan
standar proses berarti kinerja guru telah memenuhi standar. Selain itu juga
dibandingkan dengan kompetensi guru seperti yang diamanatkan oleh Permendiknas
Nomor 16Tahun2007 tentang Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Intinya adalah
apakah guru telah memenhuhi empat komeptensi (kepribadian, pedagogis,
profesional dan sosial) dalam melaksanakan proses pembelajaran. Jika sudah
memenuhi itu berarti kompetensi sudah memadai, jika belum berarti perlu tindak
lanjut.
Produk akhir dari evaluasi adalah gambaran keseluruhan kinerja pendidik
dalam proses pembelajaran (merencanakan, melaksanakan dan menilai). Dari produk
itu akan terlihat pendidik yang telah memenuhi standar proses dan kompetensi dan
pendidik yang belum memenuhi standar proses dan kompetensi.
Pelaporan hasil pengawasan merupakan bagian yang amat penting dari
kegiatan pengawasan. Terlaksana tidaknya pengawasan satuan pendidikan
teraktulisasi dalam laporan. Kegiatan kepengawasan dilaksanakan tetapi tidak ada
laporan, dari kaca administrasi sama dengan tidak ada kegiatan. Selain itu, laporan
adalah bentuk pertanggungjawaban pengelola pendidikan tehadap pemangku
kepentingan. Hal yang tidak dapat diabaikan adalah, menyusun dan menyampaikan
laporan adalah kewajiban bagi setiap orang yang diberi kepercayaan untuk
melakukan kegiatan. Oleh karena itu, pelaporan adalah bagian yang amat penting
dari kegiatan kepengawasan.
Substansi laporan kepengawasan adalah hasil pemantauan, hasil supervisi dan
hasil evaluasi. Seperti dijelaskan sebelumnya, antara pemantauan, supervisi dan
evaluasi proses pembelajaran memiliki hubungan hierarkis. Selain itu, didalamnya
ada data atau informasi yang bermakna. Hal yang dilaporkan adalah data atau
informasi yang telah diberi makna oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan.
Data dan informasi itu diharapkan dapat dijadikan landasan untuk mengambil
keputusan bagi pengampu pendidikan atau yang berkepentingan dengan pendidikan.
Tentu saja, laporan ditata dalam bentuk sistematika yang sesuai dengan kaidah-
kaidah laporan formal.
Bagian akhir dari kegiatan kepengawasan adalah tindak lanjut. Tindak lanjut
yang dilakukan meliputi tiga hal yakni:
a) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada pendidik yang telah memenuhi
standar;
b) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum
memenuhi standar;
c) Pendidik diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pada hakikatnya, tindak lanjut adalah kesinambungan dari kegiatan evaluasi.
Hasil evaluasi menginformasikan pendidik yang memenuhi standard dan pendidik
yang belum memenuhi standar. Jadi, batas kewenangan pengawas dan pengawasan
proses pembelajaran tergambar pada kegiatan akhir ini yakni tindak lanjut.
BAB III
PROGRAM PENGAWASAN

1. Konsep Dasar Program


Konsep dasar program kepengawasan sekolah tersebut adalah:
a. Program pengawasan ada dua macam yakni program tahunan dan perogram
semesteran. Program tahunan untuk kolektif kabupaten, program semesteran
untuk individu pengawas bagi sekolah-sekolah di bawah tanggung
jawabnya;
b. Program kepengawasan sekolah menjadi pedoman atau acuan bagi
pengawas dalam melaksanakan tugasnya;
c. Program pengawas sekolah disusun berdasarkan analisis hasil
kepengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang berlaku saat ini.

2. Langkah– LangkahMenyusun Program Kepengawasan


a. Langkah– LangkahMenyusun Program Tahunan
Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah tingkat kabupaten
atau kota adalah bersifat penugasan yang diberikan kepada pengawas
sekolah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangannya oleh koordinator
pengawas sekolah. Langkah–langkahyang dilakukan dalam kegiatan
penyusunan program tahunan adalah seperti berikut ini :
1) Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya dan kebijakan bidang
pendidikan.
Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya adalah mendata
atau menandai keberhasilan dan ketidakberhasilan program pengawas
sebelumnya. Keberhasilan akan ditandai dengan pencapaian tujuan atau
terpenuhinya kriteria keberhasilan yang ditetapkan di dalam program.
Keberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung
oleh berbagai faktor. Faktor–faktorpendukung itu juga dicatat atau
diidentifikasi. Keberhasilan pelaksaan program dengan faktor
pendukungnya itu menjadi modal untuk mengembangkan program
tahun ini.
Ketidakberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu
didukung oleh berbagai faktor penyebab. Sisi ketidakberhasilan tersebut
dicatat atau diidentifikasi beserta faktor penyebabnya.
Ketidakberhasilan bersama faktor penyebabnya itu menjadi tantangan
dalam melaksanakan program tahun yang akan datang. Jadi,
keberhasilan dan ketidakberhasilan beserta faktor yang
mempengaruhinya menjadi landasan untuk menyusun program tahun
yang akan datang. Sedangkan kriteria identifikasi ini meliputi ketepatan
metodologi dan kelengkapan serta ketepatan data hasil identifikasi
Faktor yang berpengaruh (yang mendukung keberhasilan dan
ketidakberhasilan) terhadap pelaksanan program kepengawasan tersebut
biasanya meliputi: (a) sumberdaya pendidikan seperti sarana/prasarana,
manusia, dana, dan lingkungan; (b) program sekolah seperti program
kepala sekolah, program tatausaha, program kurikuler, dan program
ekstrakurikuler; (c) proses pembelajaran yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian; dan (d) hasil belajar seperti hasil ulangan
harian, hasil ulangan umum, hasil ujian akhir sekolah dan hasil ujian
akhir nasional, dan hasil kegiatan pengembangan diri atau
ekstrakurikuler.
Selain menganalisis hasil pengawasan tahun lalu dengan segala
aspeknya, juga dilakukan analisis terhadap kebijakan yang berlaku.
Kebijakan itu dapat bersumber dari undang-undang, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri, keputusan-
keputusan lain di tingkat kabupaten dan kota yang terkait dengan
pendidikan. Hal itu perlu dianalisis karena akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan tugas pengawasan.
2) Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan sebelumnya
Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun lalu
meliputi beberapa kegiatan. Kegiatantersebut antara lain: (a)
mengelompokkan masalah berdasarkan ruang lingkupnya; (b)
menganalisis (menguraikan) masalah menjadi lebih rinci; (c)
menempatkan atau mencari faktor penyebab setiap masalah yang
dianalisis; (d) mencari alternatif saran atau pemecahan masalah. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan format tertentu. Kriteria untuk
pengolahan dan analisis ini adalah ketepatan metodologi dan
kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan dianalisis.
3) Merumuskan rancangan program tahunan
Rancangan program tahunan pengawasan sekolah disusun
dengan isi (komponen atau unsur-unsur) yang lengkap. Unsurtersebut
antara lain meliputi: latar belakang, tujuan, sasaran, hasil yang
diharapkan, metodologi, jadwal pelaksanaan, pelaksana, biaya, sarana
dan kriteria keberhasilan. Rancangan ini disusun dengan sistematika
yang logis dan dapat diukur keberhasilan dan ketidakberhasilannya.
Dengan demikian, untuk penganalisisan dalam rangka penyususnan
program tahun berikut akan dapat dilaksanakan dengan mudah. Kriteria
yang digunakan untuk penyusunan rancangan ini adalah kelengkapan
komponen atau isi dan ketepatan perumusannya.
4) Mengkoordinasikan rancangan program
Rancangan program tahunan ini perlu dikoordinasikan dengan
atasan pengawas seperti Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten.
Pengkoordinasian ini diperlukan untuk mendapat masukan dan
dukungan dari atasan. Dengan dukungan dan masukan itu, program
akan mendapat legalisasi secara administratif.
5) Memantapkan dan menyempurnakan rancangan program
Memantapkan dan menyempurnakan rancangan program
tahunan adalah pekerjaan yang terakhir dalam menyusun program
tahunan kepengawasan. Kegiatan pada tahap ini adalah merevisi
program. Hal–halyang perlu diperbaiki, ditambah, dkurangi dan
disempurnakan akan berlangsung pada fase ini. Semua masukan,
terutama yang datang dari atasan dijadikan bahan untuk merevisi
program. Masukan atau informasi dari satuan pendidikan yang akan
menjadi sasaran pengawasan, ditampung dan diakomodasi pada fase
ini. Selain itu, berbagai kemungkinan seperti perkembangan baru,
informasi baru, teknologi dan sejenisnya yang juga pantas dijadikan
pertimbangan untuk memperbaiki program. Artinya, fase ini adalah fase
final dalam penyusunan program tahunan sehingga program itu benar-
benar bedaya guna dan berhasil guna.
b. Langkah– LangkahMenyusun Program Semesteran
Program semester pengawasan sekolah disusun oleh masing–
masingpengawas sekolah. Program ini berisi pengawasan seluruh sekolah
yang menjadi tanggung jawabnya. Langkah penyusunannya adalah seperti
berikut ini :
1) Menjabarkan program tahunan dan dikaitkan dengan identifikasi
masalah dari sekolah binaan. Semua masalah dari sekolah binaan
dikelompokkan atau diklasifikasi ke dalam kelompok: sumberdaya
sarana/prasarana; sumberdaya manusia; sumberdaya lingkungan;
program sekolah; proses belajar mengajar; dan hasil belajar.
2) Mengolah dan menganalisis hasil identifikasi yang dikaitkan dengan
hasil penjabaran program tahunan. Pengolahannya meliputi
pengelompokan masalah ke dalam kelompok yang sama di setiap
sekolah. Kemudian juga dikelompokkan sesuai dengan skala prioritas.
Dengan demikian akan diperoleh masalah sejenis dan masalah yang
mendesak untuk dimasukkan ke dalam program semesteran.
3) Mempelajari visi dan misi sekolah binaan yang menjadi tanggung
jawab pengawas. Setiap sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan yang
berbeda. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam terhadap visi,
misi, dan tujuan setiap sekolah sangatlah diperlukan. Dengan adanya
variasi visi, misi dan tujuan sekolah yang menjadi binaan pengawas,
maka program semester disusun secara spesifik setiap sekolah.
4) Merumuskan rancangan program semester dengan kriteria antara lain:
(a) disusun berdasarkan ketentuan yang ada; (b) sekurang-kurangnya
berisi identitas sekolah yang akan dikunjungi; nama pengawas, waktu
atau jadwal kunjungan; visi dan misi sekolah; identifikasi masalah;
deskripsi kegiatan yang terdiri dari tujuan, sasaran, indikator
keberhasilan, deskripsi kegiatan, dan waktu kegiatan
5) Menyampaikan dan mengkoordinasikan kepada koordinator pengawas
sehingga mendapat masukan dan dukungan. Bedasarkan masukan itu
dilakukan revisi program semester sehingga menjadi program semester
yang mantap dan siap untuk dilaksanakan
BAB IV
TAHAPAN KEGIATAN SUPERVISI KELAS

1. Pelaksanaan Pengawasan
Ada tiga hal penting yang direncanakan dalam pengawasan proses
pembelajaran. Ketiga hal penting itu adalah pemantauan, supervisi dan evaluasi.
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan hal–halyang direncanakan dan
dilakukan dalam ketiga kegiatan itu. Perencanaan pemantauan direalisasikan
dalam bentuk tindakan pemantauan. Tindakan pemantauan dilaksanakan sesuai
dengan yang direncanakan. Cara, teknik, prosedur dan instrumen yang
digunakan mengacu kepada program atau rencana yang dibuat. Dengan acuan itu
setiap aktifitas pemanataun akan dapat dikendalikan dan diukur. Hasilnyaadalah
data atau informasi dalam bentuk dokumen, rekaman atau catatan. Jadi, pada
dasarnya memantau adalah melaksanakan program pemantauan untuk
mengumpulkan informasi atau data yang bertujuan untuk mendapatkan
gambaran kondisi riil proses pembelajaran pada satuan pendidikan.
Pelaksanaan pengawasan yang kedua adalah supervisi. Supervisi adalah
upaya untuk membantu pendidik memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran. Pelaksanaan supervisi terkait dengan hasil
pemantauan. Jika hasil pemantauan menggambarkan kondisi yang kurang atau
belum baik, maka supervisi ditetapkan untuk memperbaiki kualitas proses
pembelajaran. Kalau hasil pemantauan mendeskripsikan kondisi yang telah baik,
supervisi ditetapkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Pelaksanaan supervisi tentu saja mengacu kepada program supervisi yang telah
disusun. Dengan demikian, tindakan dalam supervisi akan terlihat sebagai
tindakan yang terkendali dan terukur secara standar.
Hasil keigiatan supervisi adalah terjadinya perbaikan dan atau
peningkatan. Perbaikan dan peningkatan akan terlihat pada komepetensi
pendidik yang bermuara kepada proses dan hasil. Hasil supervisi akan terlihat
pada kemampuan atau kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan
dan menilai proses/ hasil pembelajaran. Tolok ukur keberhasilan supervisi
berada pada ketiga tataran kegiatan itu yakni peningkatan kemampuan pendidik
dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai proses/hasil pembelajaran.
Jadi, pada dasarnya hasil supervisi akan terlihat pada proses dan hasil. Proses
dapat diamati pada aktifitas pendidik dan hasil pada produk kerjanya.
Pelaksanaan pengawasan ketiga adalah evaluasi. Evaluasi dilakukan
terhadap kompetensi pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
proses/hasil belajar. Evaluasi dikaitkan dengan standar nasional pendidikan
yakni standar proses dan komepetnsi pendidik. Standar proses diatur dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007. Jika
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses/hasil pembelajaran telah
memenuhi tuntutan standar proses berarti kompetensi pendidik telah memenuhi
salah satu ukuran keberhasilan dan evaluasi. Kompetensi pendidik (guru) diatur
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Jika
capaian kompetensi pendidik sudah berada pada taraf seperti yang diharapkan,
berarti kompetensi pendidik telah terevaluasi dengan benar dan tepat.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pelaksanaan pengawasan proses
pembelajaran merupakan siklus atau putaran. Pemantauan dilakukan untuk
mengumpulkan informasi atau data. Informasi atau data memperlihatkan
gambaran nyata proses pembelajaran. Dari gambaran nyata itu dilakukan
supervisi dalam bentuk perbaikan dan atau peningkatan kualitas proses
pembelajaran. Hasil supervisi, kemudian dievaluasi, dilihat dengan standar
proses dan standar kompetensi pendidik. Begitulah seterusnya. Secara
menyeluruh (konfrehensif) kegiatan kepengawasan yang berlangsung pada satu
periode, ditandai dengan penyusunan program sampai kepada tindak lanjut.
Didalamnya akan ada penilaian, pembinaan, pemantauan, analisis hasil, evaluasi
dan pelaporan.

2. Pelaporan
Ada tiga substansi isi laporan pengawasan proses pembelajaran. Ketiga
substansi itu adalah hasil pemantauan, hasil supservisi dan hasil evaluasi. Di
dalam hasil pemantauan terdapat hasil kerja penilaian terhadap proses
pembelajaran. Jika pemantauan diberi makna mengumpulkan informasi atau
data, maka penilaian dimaknai sebagai proses pengolahan dan penafsiran data
yang dapat dijadikan landasan untuk perlakuan selanjutnya. Isi laporan tentang
pemantauan merupakan deskripsi dari data dan informasi, prosedur dan hasil
pengolahan data, prosedur penafsiran data, hasil penafsiran data sebagai data
yang bermakna dan rekomendasi untuk pelaksanaan supervisi.
Isi laporan supervisi sekurang-kurangnya menyangkut empat hal.
Keempat hal itu adalah tujuan, sasaran, prosedur pelaksanaan dan hasil. Tujuan
supervisi pada dasarnya hanya menyalin dari yang telah ada pada program
supervisi. Tujuan tersebut tentunya harus tegas, tajam, jelas, terukur dan tidak
mengandung makna ganda. Sasaran harus terukur baik secara kualitatif maupun
secara kuantitatif. Sasaran yang terukur akan dapat menjadi pedoman untuk
menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan dalam supervisi. Prosedur
pelaksanaan diuraikan secara jelas sehingga menggambarkan langkah nyata
dalam supervisi. Fase pekerjaan dalam supervisi tergambar pada bagian ini
sehingga setiap fase akan terlihat sebagai bagian dari fase yang lain. Hasil
supervisi dideskripsikan dengan bahasa yang jelas, mudah dipahami dan dapat
ditangkap maknanya.
Isi laporan evaluasi sekurang–kurangnyamemuat tiga hal pokok. Ketiga
hal pokok itu adalah prosedur atau teknik evaluasi, instrumen yang digunakan
dalam evaluasi dan hasil evaluasi. Prosedur evaluasi diuraikan secara ringkas
dan komunikatif. Tahapan dalam evaluasi digambarkan secara jelas sehingga
terlihat hubungan kausal antara satu tahap dengan tahap yang lain. Instrumen
evaluasi ditampilkan dan dijelaskan secara komunikatif sehingga fungsi
instrumentersebut terlihat dengan jelas. Artinya, bahwa alat evaluasi yang
digunakan benar–benarberfungsi, berdayaguna dan berhasil guna untuk keprluan
evaluasi. Hasil evaluasi merupakan jasmen dari evaluator terhadap keberhasilan
proses pembelajaran. Oleh karena itu, hasil evaluasi benar–benar diungkapkan
dengan jelas dan mudah dipahami. Hal itu penting karena hasil evaluasi ini akan
bermuara kepada tindak lanjut.
Sistematika laporan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.
Kelaziman suatu laporan selalu ditata dengan urutan sistematik yang terdiri dari
bagian awal bagian isi dan lampiran. Bagian awal meliputi halaman judul, daftar
kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran. Bagian isi meliputi pendahuluan,
uraian dan pembahasan, serta penutup. Lampiran disesuaikan dengan kebutuhan
seperti instrumen yang digunakan, data yang tidak bisa dimasukkan ke batang
tubuh laporan, gambar–gambar, diagram dan sebagainya.
Bahasa laporan hendaklah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Bahasa Indoensia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan
konteks, situasi dan kondisi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa
Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Hal yang paling
penting dari itu, bahasa yang digunakan dalam laporan adalah bahasa yang
komunikatif, dapat dipahami dan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca.
Tujuan dari sebuah laporan adalah agar orang lain (pembaca) memahami isi
atau substansi laporan dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk
perlakukan berikutnya.

3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi dan eksekusi
yang disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang
pendidik yang menjadi sasaran kepengawasannya. Seperti diuraikan
sebelumnya, ada tiga alternatif tindak lanjut yang diberikan terhadap pendidik.
Ketiga tindak lanjut itu adalah: (1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada
guru yang telah memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Guru diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Pendidik perlu penguatan atas kompetensi yang dicapainya. Penguatan
adalah bentuk pembenaran, bentuk legalisasi dan bentuk pengakuan atas
kompetensi yang dicapainya. Pengakuan seperti ini diperlukan oleh pendidik,
bukan hanya sebagai motivasi atas keberhasilannya, tetapi juga sebagai
kepuasan indvidu dan kepuasan profesional atas kerja kerasnya. Penguatan
seperti ini jarang, bahkan hampir tidak diterima oleh pendidik. Penghargaan bagi
pendidik yang telah memenuhi standar perlu diberikan. Hal itu akan
membedakan antara pendidik yang berkompetensi standar dengan yang belum
standar. Bentuk penghargaan yang diberikan sesuai dengan kondisi pada satuan
pendidikan bersangkutan atau ditentukan oleh kepala satuan pendidikan dan
pengawas sekolah yang menjadi pengawasnya. Hal ini pun jarang bahkan
hampir tidak diperoleh guru selama ini. Oleh Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 41Tahun2007 tentang Standar Proses, hal ini sangat
ditekankan.
Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada pendidik yang belum
memenuhi standar. Teguran dapat dilakukan dengan cara lisan atau tertulis.
Idealnya, untuk memenuhi persyaratan administratif, teguran disampaikan secara
tertulis. Hal itu akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat pula
terdokumentasi. Jika teguran itu behasil memotivasi pendidik, dokumennya
akan bermakna positif baik bagi yang menegur maupun yang ditegur. Kalau
teguran itu tidak berhasil memotivasi agar pendidik berupaya mencapai standar
dalam kerjanya, tentu dapat dilanjutkan dengan teguran berikutnya. Intinya,
teguran yang bersifat mendidik adalah teguran yang diharapkan dapat
menimbulkan perubahan dan yang ditegur tidak merasa dilecehkan atau tidak
merasa tersinggung.
Tindak lanjut yang terakhir adalah merekomendasikan agar pendidik diberi
kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran. Rekomendasi itu bukan
hanya bermakna bagi pendidik, tetapi juga bermakna bagi institusi tempat
pendidik bertugas untuk meningkatkan kinerjanya.
BAB V
JADWAL SUPERVISI KELAS

Tanggal
No Nama Guru MataPelajaran Nama Supervisor Kelas
Supervisi
SEMESTER GANJIL
1 FERRY KURNIAWAN, S.Pd. PJOK IKHSANUL MOKHTAR, S.T., M.T. 27 Sept 2021 10/BDP
2 MURTIONO, S.Kom. Simkomdig FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Sept 2021 10/TKJ
3 NUR IFAH, S.Pd. Bahasa Inggris FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Sept 2021 12/BDP
4 DWI RAHARJO, S.Pd. PJOK FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Sept 2021 11/TBSM 1
5 AGUNG K., S.E., S.Pd. Matematika FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Sept 2021 11/BDP
6 EKA RAHMADIANA, S.Pd. Fisika FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Sept 2021 11/TKJ
7 ANIK RAHMAWATI, S.Pd. BP/BK FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Sept 2021 -
8 HERU AL - AMIN, S.Kom. ASJ MURTIONO, S.Kom. 28 Sept 2021 12/TKJ
9 MOH. MUHAJIR, S.Kom. AIJ MURTIONO, S.Kom. 27 Sept 2021 11/TKJ
10 IMAM MANSYUR, S.Ag. PABK – Islam MURTIONO, S.Kom. 28 Sept 2021 11/TBSM 2
11 FEBRI SULISWANTO, S.Pd PABK – Islam MURTIONO, S.Kom. 27 Sept 2021 12/TKJ
12 AHMAD AFANDI, S.Pd. Bahasa Inggris NUR IFAH, S.Pd. 28 Sept 2021 11/TBSM 1
13 FANI DWIARIANTI, S.Pd. Bahasa Indonesia NUR IFAH, S.Pd. 27 Sept 2021 12/TKJ
14 NUR KHUSAINI, S.Pd. Bahasa Indonesia NUR IFAH, S.Pd. 28 Sept 2021 12/TBSM
15 DWI ASTUTI PABK – Kristen NUR IFAH, S.Pd. 28 Sept 2021 10/TKJ
16 ALFAGITYA SURYA M.B., S.Pd. GTO DWI RAHARJO, S.Pd. 27 Sept 2021 10/TBSM
17 AHMAD GANICHA S.P., S.Pd. PKK DWI RAHARJO, S.Pd. 27 Sept 2021 12/TKJ
18 RURIANTO SIDI PMSM DWI RAHARJO, S.Pd. 28 Sept 2021 11/TBSM 2
19 SUTIKNO, S.Pd. KOMBIS DWI RAHARJO, S.Pd. 28 Sept 2021 10/BDP
Tanggal
No Nama Guru MataPelajaran Nama Supervisor Kelas
Supervisi
20 ARIEF BUDI S., S.Pd., M.MPd. PBR AGUNG K., S.E., S.Pd. 28 Sept 2021 12/BDP
21 NINA FITRIA NINGSIH, S.Pd. Marketing AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Sept 2021 10/BDP
22 MAMLU'ATURROHMAH, S.AB. Bisnis Online AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Sept 2021 11/BDP
23 NURAIKA MEYKE L., S.Pd. SBK AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Sept 2021 10/TKJ
24 HARIYANI, S.Pd. Bahasa Jawa EKA RAHMADIANA, S.Pd. 27 Sept 2021 12/BDP
25 DWI MEI ENDRASTUTIK, S.Pd. Kimia EKA RAHMADIANA, S.Pd. 28 Sept 2021 10/TBSM
26 SITI NUR FADILAH, S.Pd. IPA EKA RAHMADIANA, S.Pd. 28 Sept 2021 10/BDP
27 BRENDA REGINA, S.Pd. PPKn EKA RAHMADIANA, S.Pd. 27 Sept 2021 11/TKJ
SEMESTER GENAP
1 FERRY KURNIAWAN, S.Pd. PJOK IKHSANUL MOKHTAR, S.T., M.T. 27 Mar 2022 10/BDP
2 MURTIONO, S.Kom. Sistem Komputer FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Mar 2022 10/TKJ
3 NUR IFAH, S.Pd. Bahasa Inggris FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Mar 2022 12/BDP
4 DWI RAHARJO, S.Pd. PJOK FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 27 Mar 2022 11/TBSM 1
5 AGUNG K., S.E., S.Pd. Matematika FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Mar 2022 11/BDP
6 EKA RAHMADIANA, S.Pd. Fisika FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Mar 2022 11/TKJ
7 ANIK RAHMAWATI, S.Pd. BP/BK FERRY KURNIAWAN, S.Pd. 28 Mar 2022 -
8 HERU AL - AMIN, S.Kom. ASJ MURTIONO, S.Kom. 28 Mar 2022 12/TKJ
9 MOH. MUHAJIR, S.Kom. AIJ MURTIONO, S.Kom. 27 Mar 2022 11/TKJ
10 IMAM MANSYUR, S.Ag. PABK – Islam MURTIONO, S.Kom. 28 Mar 2022 11/TBSM 2
11 FEBRI SULISWANTO, S.Pd PABK – Islam MURTIONO, S.Kom. 27 Mar 2022 12/TKJ
12 AHMAD AFANDI, S.Pd. Bahasa Inggris NUR IFAH, S.Pd. 28 Mar 2022 11/TBSM 1
13 FANI DWIARIANTI, S.Pd. Bahasa Indonesia NUR IFAH, S.Pd. 27 Mar 2022 12/TKJ
14 NUR KHUSAINI, S.Pd. Bahasa Indonesia NUR IFAH, S.Pd. 28 Mar 2022 12/TBSM
15 DWI ASTUTI PABK – Kristen NUR IFAH, S.Pd. 28 Mar 2022 10/TKJ
Tanggal
No Nama Guru MataPelajaran Nama Supervisor Kelas
Supervisi
16 ALFAGITYA SURYA M.B., S.Pd. GTO DWI RAHARJO, S.Pd. 27 Mar 2022 10/TBSM
17 AHMAD GANICHA S.P., S.Pd. PKK DWI RAHARJO, S.Pd. 27 Mar 2022 12/TKJ
18 RURIANTO SIDI PMSM DWI RAHARJO, S.Pd. 28 Mar 2022 11/TBSM 2
19 SUTIKNO, S.Pd. KOMBIS DWI RAHARJO, S.Pd. 28 Mar 2022 10/BDP
20 ARIEF BUDI S., S.Pd., M.MPd. PBR AGUNG K., S.E., S.Pd. 28 Mar 2022 12/BDP
21 NINA FITRIA NINGSIH, S.Pd. Marketing AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Mar 2022 10/BDP
22 MAMLU'ATURROHMAH, S.AB. Bisnis Online AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Mar 2022 11/BDP
23 NURAIKA MEYKE L., S.Pd. SBK AGUNG K., S.E., S.Pd. 27 Mar 2022 10/TKJ
24 HARIYANI, S.Pd. Bahasa Jawa EKA RAHMADIANA, S.Pd. 27 Mar 2022 12/BDP
25 DWI MEI ENDRASTUTIK, S.Pd. Kimia EKA RAHMADIANA, S.Pd. 28 Mar 2022 10/TBSM
26 SITI NUR FADILAH, S.Pd. IPA EKA RAHMADIANA, S.Pd. 28 Mar 2022 10/BDP
27 BRENDA REGINA, S.Pd. PPKn EKA RAHMADIANA, S.Pd. 27 Mar 2022 11/TKJ
BAB VI
SIMPULAN

Program supervisi ini dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Ada empat kegiatan dalam proses pembelajaran di SMK Pancasila Mojowarno.
Keempat kegiatan itu adalah perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, penilaian hasil belajar dan pengawasan proses
pembelajaran.
2. Perencanaan proses pembelajaran dirancang bersama-sama oleh pendidik,
kepala sekolah dan pemangku kepentingan lannya pada satuan pendidikan.
Pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran dilakukan
oleh pendidik sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Hal itu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Kegiatan kepengawasan yang dilakukan meliputi pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pemantauan, supervisi dan evaluasi
dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran.
Pelaporan disusun dengan substansai hasil pemantauan, hasil supervisi dan hasil
evaluasi. Tindak lanjut diberikan dalam bentuk penguatan, penghargaan, teguran
dan saran mengikuti pelatihan.
5. Pengawasan proses pembelajaran perlu program. Khusus untuk pengawas
sekolah ada dua bentuk program yakni program tahunan dan program
semesteran. Program tahunan disusun untuk tingkat kabupaten. Program
semesteran disusun untuk sekolah binaan masing–masingpengawas sekolah.
6. Penyusunan program tahunan didasarkan kepada hasil pengawasan tahun
sebelumnya dan kebijakan pendidikan yang berlaku. Program semesteran
disusun berdasarkan program tahunan, visi dan misi sekolah dan hasil analisis
kepengawasan sekolah binaan tahun sebelumnya.
DAFTAR BACAAN

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
Direktoran Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Direktoran Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta:
Direktoran Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 12 Tahun 2007 tentang Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta:
Direktoran Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta:
Direktoran Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian. Jakarta: Direktoran
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Direktoran
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai